Anda di halaman 1dari 10

Etika Keperawatan

D
I
S
U
S
U
N

Oleh :
Nama : Minawati
Nim : 19.01.0029

Dosen Pembimbing : Indri Nurasa, S. Kep.,Ns.,M.Kep

Akademi Keperawatan Pangkalpinang


Tahun Ajaran 2019/2020

1
Judul Jurnal Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan Tentang Kode Etik Profesi
dan Caring.
Nomor 1
Nama Peneliti Selvyyani Tedjomuljo1*, Efy Afifah2
Tahun Terbit Vol 19, No 2( 2016)
Latar Belakang Keperawatan digambarkan sebagai profesi yang bekerja dengan penuh kasih
dan caring (Scott, Matthews, & Kirwan, 2014). Namun, masih cukup
banyak jumlah perawat yang belum kompeten dan bertanggung jawab dalam
memberikan asuhan keperawatan. Pendidikan keperawatan memberikan
kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan seseorang mengenai isu-isu
etis dan cara mengambil keputusan, serta mendapat bimbingan dalam
praktik menjadi seorang perawat (Numminen, Arend & Kipli, 2009).
Penelitian Adib Hajbaghery dan Dianati (2005) menunjukkan bahwa
sebanyak 45% mahasiswa keperawatan kurang memiliki kepribadian sesuai
profesi keperawatan. Brubaker (2005) menunjukkan bahwa caring
mahasiswa ke- perawatan di Illinois State University masih dinilai rendah
dan belum berkembang. Hasil studi pendahuluan penelitian ini menemukan
bahwa sebanyak 60% menjawab keperawatan bukan merupakan pilihan
pertama dan keinginan menjadi perawat bukanlah merupakan keinginan
yang muncul dalam hatinya. Kurangnya kepribadian untuk menjadi seorang
perawat dapat berdampak terhadap perilaku mahasiswa. Peneliti masih
melihat beberapa pelanggaran yang tidak sesuai dengan kode etik dan caring
dilakukan oleh mahasiswa, seperti datang terlambat, kurang disiplin dalam
mengumpulkan tugas, dan masih sering menggunakan pakaian yang tidak
dianjurkan. Milanti (2007) mendapatkan bahwa perbandingan sikap caring
dan non caring mahasiswa yaitu 3:2, yang menandakan bahwa perbedaan
hanya terpaut satu angka, sehingga mahasiswa yang masihmemiliki sikap
non caring juga tidak sedikit jumlahnya. Penelitian terkait tindakan perawat
yang belum sesuai dengan kode etik dan caring dalam ranah keperawatan
telah dilakukan. Namun, penelitian tingkat pengetahuan mengenai kode etik
sebagai pedoman dan kerangka kerja saat melakukan praktik sesuai standar
praktik organisasi profesi nasional dan caring pada mahasiswa keperawatan
masih jarang ditemukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

2
gambaran tingkat pengetahuan tentang kode etik keperawatan dan caring
pada mahasiswa keperawatan.
Metode Penelitian ini menggunakan desain deskriptif dengan pendekatan cross-
sectional pada 226 mahasiswa keperawatan.
Sampel Teknik sampling yang digunakan adalah simple random sampling, pada 226
mahasiswa keperawatan, yaitu peneliti memilih secara acak responden
penelitian. Kuesioner yang disebar terdiri dari 3 bagian, yaitu A untuk data
demografi, B untuk mengukur tingkat pengetahuan kode etik keperawatan,
dan C untuk mengukur tingkat pengetahuan caring pada profesi
keperawatan.
Hasil Mayoritas responden pada penelitian ini berusia 20,27-20,55 tahun dan
perempuan (n=214, 94,7%). Sementara, jumlah responden di tiap angkatan
hampir sama. Hasil penelitian ini mendapatkan bahwa tingkat pengetahuan
mengenai kode etik secara umum adalah baik (92%). Hasil tersebut hampir
sejalan dengan penelitian sebelumnya yang diujikan kepada mahasiswa
keperawatan di Turki dengan hasil 85,7% cukup memahami kode etik
keperawatan ICN dan 83,8% mema- hami masalah etik dan dilema yang
sering terjadi pada praktik keperawatan (Dinc &Gorgulu, 2002). Hal ini
menandakan bahwa pengetahuan tentang kode etik keperawatan dan isinya
secara umum sudah dipahami oleh mahasiswa keperawatan. Tingkat
pengetahuan mahasiswa mengenai caring, yaitu cukup baik (n= 107,
47,3%). Hasil ini menggambarkan bahwa tingkat pe- ngetahuan mahasiswa
tentang caring masih belum mencapai kriteria baik. Bila dibandingkan
dengan hasil penelitian Milanti (2007) yang menunjukkan 97 mahasiswa (n=
161) memiliki sikap caring, sementara 64 mahasiswa memiliki sikap non
caring, maka hasil ini dapat menggambarkan bahwa tingkat pengetahuan
caring dapat memengaruhi sikap caring seseorang (Koswara, 2002).
Pembelajaran mengenai caring saat duduk di bangku perkuliahan, memiliki
tujuan ke depan, yaitu agar mahasiswa dapat menunjukkan sikap caring
terhadap tuntutan situasi praktik sebenarnya (Beck, 2001).
Kesimpulan Gambaran tingkat pengetahuan mahasiswa keperawatan mengenai kode etik
dinilai baik. Namun, masih terdapat beberapa aspek sub variabel yang ada
dalam kode etik belum diketahui secara baik oleh mahasiswa, seperti

3
sejarah, definisi, dan fungsi kode etik keperawatan. Pengetahuan mahasiswa
masih belum mencapai kriteria baik untuk caring. Dalam aspek caring,
mahasiswa belum sepenuhnya memahami peran caring perawat dalam 10
faktor karatif Watson, seperti sistem nilai kemanusiaan dan atruistis,
menggunakan metode sistematis untuk memecahkan masalah, proses belajar
mengajar interpesonal, kepekaan terha- dap diri sendiri dan orang lain, serta
mencurahkan perasaan positif maupun negatif. Praktik di wahana praktik
berperan membantu mahasiswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang
telah dimiliki. Institusi pendidikan mendapatkan tantangan untuk
memberikan pengajaran bukan hanya lewat teori, namun dapat memberikan
contoh agar pengetahuan mahasiswa semakin kuat untuk melakukan sikap
caring dalam kehidupan sehari-hari (HH, TN, AR)
Ringkasan Jurnal Kode etik dan caring harus diketahui oleh mahasiswa keperawatan karena
kedua hal tersebut merupakan dasar dari profesi keperawatan. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan tentang kode
etik keperawatan dan caring pada mahasiswa keperawatan. Jenis penelitian
ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 226 mahasiswa
keperawatan melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan
yang baik (92%) mengenai kode etik secara umum dan cukup (47,3%)
mengenai caring. Institusi pendidikan keperawatan diharapkan dapat
memberikan edukasi dan memotivasi mahasiswa untuk mempraktikkan
pengetahuan kode etik dan caring yang telah diberikan dalam kehidupan
sehari-hari.
Daftar Pustaka jki.ui.ac.id

Judul Jurnal Persepsi Mahasiswa Profesi Ners Tentang Kode Etik Keperawatan Indonesia
di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Nomor 2
Nama Peneliti Wulan Noviani1
Tahun Terbit Vol.1.No.1 (2016)

4
Latar Belakang Kode etik profesional merupakan elemen dasar dari pengetahuan etik
perawat yang berasal dari pendidikan etik. Kode etik perawat merupakan hal
yang sangat penting sehingga diperlukan pendekatan dalam mengajarkan etik
keperawatan yang dimasukan dalam kurikulum pendidikan keperawatan
(Numminen et al, 2009). Kode etik keperawatan sebagai bagian dari
pengetahuan dasar etik berisi bagaimana perawat seharusnya berperilaku etik
sebagai sebuah profesi, dan bagaimana seharusnya membuat keputusan saat
mengalami hambatan dan mencegah terjadinya permasalahan etik serta
berusaha memenuhi kewajiban profesional sesuai tujuan, nilai dan standar
keperawatan (Numminen et al, 2009; Zahedi et al, 2013; Shahriari et al,
2013). Mahasiswa profesi Ners merupakan calon perawat profesional di
masa depan yang rentang menghadapi dilema etik selama menjalani praktik
klinik di profesi. Mereka memerlukan pengetahuan tentang kode etik
keperawatan Indonesia untuk dijadikan pedoman dalam memberikan
perawatan yang aman dan sesuai dengan etik legal saat ini. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa profesi Ners tentang kode
kode etik keperawatan Indonesia di Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
Metode Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Metode analisa data dalam
penelitian ini menggunakan content analysis
Sampel Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 26 orang. Kriteria inklusi
penelitian ini mahasiswa profesi Ners yang sedang menjalani pendidikan
profesi Ners di Rumah Sakit Pendidikan UMY. Pengumpulan data
menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dan Indepth interview.
Validitas data menggunakan keabsahan konstruk melalui proses triangulasi,
keabsahan internal dan eksternal serta reliabilitas.
Hasil Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi mahasiswa Profesi Ners dalam
kategori baik. Mereka menganggap bahwa kode etik sebagai pedoman
perilaku baik perawat Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan.
Fungsi kode etik sebagai pedoman, pengatur dan pembatas tindakan perawat.
Isi kode etik keperawatan Indonesia mencakup hubungan perawat dengan
pasien, praktik, masyarakat, teman sejawat dan profesi berlandaskan prinsip-
prinsip etik. Faktor yang menghambat pelaksanaan kode etik antara lain diri

5
sendiri, lingkungan, role model, sarana dan prasarana.
Kesimpulan Persepsi mahasiswa profesi Ners tentang kode etik keperawatan Indonesia
dalam kategori baik. Pengetahuan tentang definisi, fungsi, isi, serta hambatan
dalam pelaksanaan kode etik keperawatan Indonesia dalam kategori baik.
Ringkasan Jurnal Kode etik keperawatan profesional merupakan dasar bagi praktik
keperawatan. Mahasiswa profesi Ners merupakan calon tenaga profesional
yang rentan mengalami dilema etik selama menjalani praktik profesi, oleh
karena itu diperlukan pengetahuan tentang kode etik keperawatan. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Profesi Ners tentang
kode etik keperawatan Indonesia di Rumah Sakit Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif.
Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak 26 orang. Kriteria inklusi
penelitian ini mahasiswa profesi Ners yang sedang menjalani pendidikan
profesi Ners di Rumah Sakit Pendidikan UMY. Pengumpulan data
menggunakan Focus Group Discussion (FGD) dan Indepth interview.
Validitas data menggunakan keabsahan konstruk melalui proses triangulasi,
keabsahan internal dan eksternal serta reliabilitas. Metode analisa data dalam
penelitian ini menggunakan content analysis. Hasil penelitian menunjukan
bahwa persepsi mahasiswa Profesi Ners dalam kategori baik. Mereka
menganggap bahwa kode etik sebagai pedoman perilaku baik perawat
Indonesia dalam memberikan asuhan keperawatan. Fungsi kode etik sebagai
pedoman, pengatur dan pembatas tindakan perawat. Isi kode etik
keperawatan Indonesia mencakup hubungan perawat dengan pasien, praktik,
masyarakat, teman sejawat dan profesi berlandaskan prinsip-prinsip etik.
Faktor yang menghambat pelaksanaan kode etik antara lain diri sendiri,
lingkungan, role model, sarana dan prasarana. Persepsi mahasiswa profesi
Ners tentang kode etik keperawatan Indonesia dalam kategori baik.
Daftar Pustaka jounal.umy.ac.id

Judul Jurnal Pengetahuan Perawat Pelaksana Dalam Kode Etik Keperawatan Indonesia
Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh.
Nomor 3
Nama Peneliti Chairul Huda1;Said Usman2
Tahun Terbit Vol.2.No.4 (2017)
Latar Belakang Tuntutan masyarakat kepada petugas kesehatan dan institusi pelayanan

6
kesehatan yang dinilai tidak melaksanakan tugasnya dengan benar sering
dijumpai melalui media masa. Sebagai contoh, dalam kurun waktu 2 tahun
belakangan ini ada beberapa kasus malpraktik atau bertentangan dengan
etik dalam pemberian asuhan keperawatan yang diberitakan di media
masa dimana kasus tersebut melibatkan pasien dengan perawat di Aceh.
Seperti kasus salah tranfusi darah di Rumah Sakit Arun Lhokseumawe,
kasus mematikan cairan infus di Rumah Sakit Umum Zubir Mahmud
Aceh Timur, kasus salah pemberian obat di Rumah Sakit Umum Langsa,
dll (Tribun News, 2016/12/01 p.1). Keluhan pasien tersebut merupakan
salah satu bentuk sikap perawat yang bertentangan dengan etika profesi
keperawatan. Perawat berkata kasar, tidak adil, tidak menjaga kerahasiaan
dan jarang menepati janji merupakan bentuk tindakan yang kurang
menghargai pasien, lama memberikan bantuan jika dibutuhkan adalah
sikap yang kurang bertanggung jawab dari seorang perawat. Keluhan
tersebut menunjukkan pasien kurang puas terhadap pelayanan keperawatan
dan dapat berpengaruh terhadap mutu pelayanan rumah sakit. Dampak
negatif dari ketidakpuasan pasien terhadap pelayanan keperawatan perlu
mendapat perhatian dari pihak manajemen Rumah Sakit terutama
manajemen pelayanan keperawatan salah satunya melalui pembinaan yang
berkesinambungan terhadap perawat untuk bersikap etis terhadap pasien
(Chaousis, 2000). Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran
pengetahuan perawat pelaksana dalam kode etik keperawatan Indonesia di
ruang rawat inap BLUD Rumah Saki Jiwa Banda Aceh.
Metode Jenis penelitian ini adalah deskriptif dan desain penelitian yang peneliti
gunakan adalah pendekatan Cross sectional.
Sampel Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling
dan didapatkan hasil sebanyak 63 responden pada perawat pelaksana di
Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh yang dimulai dari 15 Juli
sampai 18 Juli 2018 . Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner
berbentuk chek list yang terdiri dari dua bagian yaitu bagian A terdiri dari
pertanyaan tentang identitas pasien, dan bagian B terdiri dari pertanyaan
tentang kode etik.
Hasil Berdasarkan hasil pengolahan data tingkat pengetahuan aspek kode etik

7
secara keseluruhan, didapatkan 34 perawat pelaksana (54%) memiliki
tingkat pengetahuan yang tinggi dalam aspek tersebut. Penelitian ini
memiliki hasil yang sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Heny
Marliani (2010) hasil penelitian menunjukkan bahwa 43 responden (86%)
memiliki tingkat pendidikan tentang prinsip etika adalah baik dan 50
responden (100%) memiliki persepsi caring dalam kriteria cukup hal ini di
karenakan Masalah etika yang dihadapi perawat dalam praktik keperawatan
telah menimbulkan konflik antara kebutuhan klien dengan harapan perawat
dan persepsi caring mengarahkan pada kompetensi secara umum dalam
aplikasi pendidikan sehingga dapat mengatasi permasalahan yang timbul.
Kesimpulan Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan perawat
pelaksana di ruang inap BLUD Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh
tentangpenerapan kode etik dan penerapan prinsip-prinsip etika
keperawatan dalam tingkatan tinggi. Disarankan bagi praktisi keperawatan
agar dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai bahan evaluasi dan
informasi bahwa tingkat pengetahuan perawat pelaksana dalam kode etik di
ruang rawat dan penelitian ini sebagai referensi untuk penelitian lanjutan
atau riset dalam meneliti pengetahuan perawat pelaksana dalam kode etik
keperawatan Indonesia.
Ringkasan Jurnal Perawat adalah tenaga yang paling banyak kontak dengan pasien dibanding
tenaga kesehatan lain. Keluhan pasien seperti perawat berkata kasar, kurang
sopan, lama memberikan bantuan bila dibutuhkan, tidak menepati janji,
melakukan hal yang merugikan pasien dan masih banyak lagi pernyataan
yang kurang menyenangkan bagi perawat. Hal ini salah satunya
dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang etik keperawatan.
Penelitian bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat
pelaksana dalam kode etik keperawatan Indonesia di ruang rawat inap
BLUD Rumah Saki Jiwa Banda Aceh. Desain penelitian ini adalah Cross
Sectional Teknik pengambilan sampel menggunakan Random sampling dan
didapatkan hasil sebanyak 63 responden. Alat pengumpulan data berupa
kuisioner yang terdiri 28 menggunakan skala Guttman kemudian data
dianalisa menggunakanan alisa univariat. Hasil penelitian didapatkan
bahwa mayoritas perawat pelaksana memiliki pengetahuan tinggi terkait

8
etik keperawatan, yaitu sebanyak 34 orang (54%). Disarankan untuk tim
pelayanan kesehatan dan pemegang kebijakan rumah sakit untuk terus
mengembangkan pengetahuan terkait etika keperawatan dan
mengaplikasikannya agar pelayanan rumah sakit kepada pasien menjadi
lebih baik.
Daftar Pustaka jim.unsyiah.ac.id

Kesimpulan Ketiga Jurnal:


Pada jurnal ke 1 membahas tentang Tingkat Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan
Tentang Kode Etik Profesi dan Caring. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran
tingkat pengetahuan tentang kode etik keperawatan dan caring pada mahasiswa keperawatan.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan cross sectional pada 226 mahasiswa
keperawatan melalui teknik simple random sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
mahasiswa keperawatan memiliki tingkat pengetahuan yang baik (92%) mengenai kode etik
secara umum dan cukup (47,3%) mengenai caring.
Pada Jurnal ke 2 membahas tentang Persepsi Mahasiswa Profesi Ners Tentang Kode Etik
Keperawatan Indonesia di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi mahasiswa Profesi Ners tentang kode etik
keperawatan Indonesia di Rumah Sakit Pendidikan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Jumlah informan dalam penelitian ini sebanyak
26 orang. Kriteria inklusi penelitian ini mahasiswa profesi Ners yang sedang menjalani
pendidikan profesi Ners di Rumah Sakit Pendidikan UMY. Hasil penelitian menunjukan bahwa
persepsi mahasiswa Profesi Ners dalam kategori baik.
Pada Jurnal ke 3 membahas tentang Pengetahuan Perawat Pelaksana Dalam Kode Etik
Keperawatan Indonesia Di Ruang Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Banda Aceh. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui gambaran pengetahuan perawat pelaksana dalam kode etik
keperawatan Indonesia di ruang rawat inap BLUD Rumah Saki Jiwa Banda Aceh. Desain
penelitian ini adalah Cross Sectional Teknik pengambilan sampel menggunakan Random
sampling dan didapatkan hasil sebanyak 63 responden. Hasil penelitian didapatkan bahwa
mayoritas perawat pelaksana memiliki pengetahuan tinggi terkait etik keperawatan, yaitu
sebanyak 34 orang (54%).

9
Hasil dari penelitian ke 3 jurnal diatas mengatakan hasilnya baik untuk perawat tentang
kode etik dan ada yang cukup untuk caring
Maka disini menyimpulkan secara keseluruhan bahwa seorang perawat profesional harus
memperhatikan kode etik Keperawatan Indonesia itu sangat penting sehingga tidak terjadi
pelanggaran yang tidak sesuai dengan kode etik dan caring dilakukan oleh mahasiswa, seperti
datang terlambat, kurang disiplin dalam mengumpulkan tugas, dan masih sering menggunakan
pakaian yang tidak dianjurkan. Keluhan pasien seperti perawat berkata kasar, kurang sopan,
lama memberikan bantuan bila dibutuhkan, tidak menepati janji, melakukan hal yang
merugikan pasien dan masih banyak lagi pernyataan yang kurang menyenangkan bagi perawat.
Hal ini salah satunya dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan tentang etik keperawatan.
Padahal Perawat adalah tenaga yang paling banyak kontak dengan pasien dibanding tenaga
kesehatan lain dan Kode etik profesional merupakan elemen dasar dari pengetahuan etik
perawat yang berasal dari pendidikan etik. Kode etik perawat merupakan hal yang sangat
penting sehingga diperlukan pendekatan dalam mengajarkan etik keperawatan yang dimasukan
dalam kurikulum pendidikan keperawatan. Kode etik keperawatan sebagai bagian dari
pengetahuan dasar etik berisi bagaimana perawat seharusnya berperilaku etik sebagai sebuah
profesi, dan bagaimana seharusnya membuat keputusan saat mengalami hambatan dan
mencegah terjadinya permasalahan etik serta berusaha memenuhi kewajiban profesional sesuai
tujuan, nilai dan standar keperawatan.

10

Anda mungkin juga menyukai