1
dalam keperawatan berupa kekerasan ditempat kerja terdiri dari
kekerasan fisik atau non-fisik terhadap orang atau kelompok
orang lain yang dapat membehayakan korban secara fisik, mental,
spiritual, seksual, moral atau secara sosial, Damopoli. Dkk (2019).
Data dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia pada tahun
2010-2015 diperkirakan terdapat sekitar 485 kasus malpraktik
profesi keperawatan di Indonesia yang terdiri dari 357 kasus
malpraktik administratif, 82 kasus malpraktik sipil, dan 46 kasus
malpraktik kriminal dengan unsur kelalaian, Noviani (2016).
Damopoli, dkk (2019) menemukan dalam beberapa hasil
penelitian sebelumnya Gacki dan Esmachilpaur (2018)
menunjukan bahwa 50% perawat pernah mengalami kejadian
kekerasan ditempat kerja, dengan kekerasan Verbal yang paling
banyak terjadi. Penelitian Park (2014) prevalensi (12 bulan)
tertinggi pada kekerasan verbal (63,8%), diikuti oleh ancaman
(41,6%), kekerasan fisik (22,3%) dan pelecehan seksual (19,7%)
dan bullying memiliki prevalensi terendah (9,7%). Zhang et al
(2018) mengatakan kekerasan ditempat kerja berpengaruh
terhadap psikologi stress, kualitas tidur dan status Kesehatan
perawat.
Nasional Institute for Occupatioal Safety and Health (NIOSH)
(2006) yang merupakan Lembaga Nasional untuk Keselamatan
dan Kesehatan Kerja menetapkan bahwa perawat merupakan
salah satu profesi yang memiliki risiko tinggi stress. Berdasarkan
hasil survey Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) tahun
2006 bahwa 50,9 % perawat Indonesia mengalami stress kerja
dengan gejala pusing, lelah, kurang ramah dan kurang istirahat.
Standart perilaku perawat ditetapkan dalam kode etik yang
disusun oleh Asosiasi Keperawatan Nasional atau Internasional.
Perawat diharapkan mampu menerapkan prinsip etik dalam
pengambilan keputusan dan mencakup nilai dan keyakinan dari
klien, profesi, perawat, dan semua pihak yang terlibat. Perawat
memiliki tanggung jawab yang melindugi hak klien dengan
bertindak sebagai advokat klein. Perawat juga memiliki
akuntabilitas terhadap keputusan dan tindakan professional yang
mereka lakukan, sehingga mutlak perawat juga harus mengetahui
berbagai konsep kode etik yang berkaitan dengan praktik
keperawatan, Arwani et al (2019).
Kode Kode etik keperawatan sebagai bagian dari
pengetahuan dasar etik berisi bagaimana perawat seharusnya
berperilaku etik sebagai sebuah profesi, dan bagaimana
seharusnya membuat keputusan saat mengalami hambatan dan
mencegah terjadinya permasalahan etik serta berusaha memenuhi
kewajiban profesional sesuai tujuan, nilai dan standard
keperawatan, Noviani (2016).
Kegiatan assesmen perawat dan kredensial yang dilakukan
secara sistemastis dan berkelanjutan akan menjadi dasar
pengambilan subjek penelitian. Pemahaman tentang kode etik
keperawatan perlu mendapatkan perhatian yang utama dalam
proses pengambilan data penelitian, peneliti akan melakukan uji
coba menggunakan istrumen berupa buku kode etik berbasis
media sosial dalam waktu yang telah ditentukan oleh peneliti,
kemudian peneliti melakukan penilaian pada kejadian
pelanggaran etik keperawatan.
Hasil dari beberapa penelitian terjadinya penyimpangan
perilaku perawat cukup tinggi, sehingga memerlukan perhatian
yang khusus untuk mencegah terjadinya penyimpangan perilaku
etik perawat melalui kegiatan penelitian.
Upaya untuk mencegah penyimpangan perilaku perawat
dan menambah pengetahuan dan skill perawat melalui disusunya
buku etik keperawatan berbasis media sosial, belum banyaknya
referensi yang mengembangkan etik keperawatan berbasis media
sosial menjadi perhatian peneliti untuk mngembangkan
penyusunan buku etik keperawatan berbasis media sosial yang
dapat digunakan oleh perawat dalam berperilaku dengan klien,
teman sejawat dan masyarakat.
A. Etika Keperawatan
a) Definisi
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional
berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan diberikan kepada
individu baik sehat maupun sakit yang mengalami
gangguan fisik, psikis dan sosial agar dapat mencapai
derajat Kesehatan yang professional. Perawat adalah sebuah
profesi yang unik dan kompleks, didalam prakteknya
seorang perawat harus mengacu pada model konsep dan
teori keperawatan yang sudah dimunculkan, Sudarta (2015).
Kode etik profesi merupakan suatu tatanan etika yang
telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat tertentu.
Kode etik pada umumnya termasuk dalam norma sosial,
namun bila ada kode etik yang memiliki sanksi yang agak
berat maka masuk dalam kategori norma hukum, Arwani
(2019). Kode etik keperawatan sebagai norma moral yang
mengandung nilai luhur harus dijunjung tinggi dan
dijadikan sebagai pedoman oleh setiap tenaga keperawatan
dalam memberikan pelayanan keperawatan dan kliennya,
Hayim dan Prasetyo (2015).
A. Manfaat etik
B. Perilaku Perawat
Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional
Indonesia (2017) menyusun sebuah buku pedoman perilaku
sebagai penjabaran kode etik keperawatan, yang menguraikan
tentang perilaku-perilaku etik perawat yang terurai sebagai
berikut:
C . PRINSIP MORAL
5. Confidentiality ( kerahasiaan )
Prinsip ini berkaitan dengan penghargaan perawat
terhadap semua informasi tentang klien/pasien yang
dirawatnya. klien/pasien harus diyakinkan bahwa informasi
yang diberikan kepada tenaga profesional kesehatan akan
dihargai dan tidak disampaikan kepada pihak lain secara
tidak tepat. Perlu dipahami bahwa menjelaskan informasi
tentang klien/pasien dengan anggota kesehatan lain yang
ikut merawat klien/pasien dapat dilakukan ” selama
informasi tersebut relevan dengan kasus yang ditangani ”
6. Fidelity ( kesetiaan )
Kesetiaan berkaitan dengan kewajiban untuk selalu
setia atau loyal pada kesepakatan dan tanggung jawab yang
telah dibuat. Kewajiban ini meliputi menepati janji dan
menyimpan rahasia serta perhatian terhadap klien/pasien.
Perawat berkewajiban untuk berperilaku caring/perhatian
dalam memberikan asuhankeperawatan antara lain dengan
memberikan perhatian kepada klien/pasien, memberi
pengharapan dan membuat klien/pasien sejahtera.
7. Justice ( keadilan )
Keadilan bekenaan dengan kewajiban untuk berlaku
adil kepada semua orang. Perkataan adil sendiri berarti
tidak memihak atau tidak berat sebelah . Azas ini bertujuan
untuk melaksanakan keadilan dalam memberikan asuhan
keperawatan, berarti setiap orang harus mendapatkan
perlakuan yang sesuai dengan kebutuhannya
C. Kewajiban Perawat
1. Perawat wajib mematuhi semua peraturan rumah sakit yang
syah menurut hukum antara perawat dengan pihak rumah
sakit
2. Perawat wajib mengadakan perjanjian tertulis dengan
pihak rumahsakit
3. Perawat wajib memenuhi hal-hal yang telah
disepakati/perjanjianyang telah dibuatnya
4. Perawat wajib memberikan pelayanan/asuhan keperawatan
sesuaistandar profesi dan batas kewenangannya
5. Perawat wajib menghormati hak-hak klien/pasien
6. Perawat wajib merujuk klien/pasien kepada perawat
lain/tenaga kesehatan lain yang mempunyai
keahlian/kemampuan yang lebih baik
7. Perawat wajib memberikan kesempatan kepada klien/pasien
agar senantiasa dapat berhubungan dengan keluarganya dan
dapat menjalankan ibadah sesuai dengan
agama/keyakinannya sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan pelayanan kesehatan
8. Perawat wajib bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain
yang terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan
kepada klien/pasien
9. Perawat wajib memberikan informasi yang adekuat tentang
tindakan keperwatan kepada klien/pasien dan atau
keluarganya sesuai dengan batas kewenangannya
10.Perawat wajib mendokumentasikan asuhan keperawatan
secara akurat dan berkesinambungan
11.Perawat wajib meningkatkan mutu pelayanan keperawatan
sesuai dengan standar profesi keperawatan dan kepuasan
klien/pasien
12.Perawat wajib mengikuti perkembangan IPTEK
keperawatan secara terus menerus.
13.Perawat wajib melakukan pertolongan darurat sebagai tugas
kemanusiaan sesuai dengan batas kewenangannya
21
(g) Penentuan skor 0
(1) Semua perilaku yang diukur pada setiap nomer
pertanyaan tidak ditemukan.
(2) Hasil observasi tidak sinkron dengan perilaku
yang diukur.
2) Perhitungan penilaian
Perhitungan nilai perilaku sebagai penjabaran kode etik
berdasarkan format penilaian, yang dinilai adalah
pertanyaan yang diukur, antara lain :
(1) Perawat dan klien : 14 pertanyaan
(2) Perawat dan praktik : 22 pertanyaan
(3) Perawat dan masayarakat : 6 pertanyaan
(4) Perawat dan teman sejawat : 9 pertanyaan
(5) Perawat dan profesi : 10 pertanyaan
22
Total skor pengukuran
Jumlah skor nilai tertinggi
X 100%
c) Formulir Penilaian
Berikut tabel formular penilaian perilaku perawat sebagai
berikut
23
Tabel 2.2 Formulir penilaian perilaku perawat
I. Perawat dan Klien
Dilakukan
(beri ket
N Pernyataan yang
Perilaku yang diukur tanda V)
o diukur
Ya Tida
k
1. Perawat dalam a. perawat wajib
memberikan memperkenalkan diri kepada
pelayanan klein dan keluarga.
keperawatan b. Perawat wajib menjelaskan
menghargai setiap intervensi
harkat dan keperawatan yang dilakuakn
martabat pada klien dan keluarga.
manusia, c. Perawat dalam memberikan
keunikan klien pelayanan keperawatan
dan tidak dilarang atau tidak mencela
terpengaruh oleh adat kebiasaan dan keadaan
pertimbangan khusus klien.
kebangsaan, d. Perawat dalam memberikan
kesukuan, warna pelayanan keperawatan
kulit, umur, jenis dilarang atau tidak
kelamin, aliran membedakan kebangsaan,
politik dan kesukuan, warna kulit,
agama yang umur, jenis kelamin, aliran
dianut serta politik dan agama yang
kedudukan sosial dianut serta kedudukan
sosial pada klien.
2. Perawat dalam a. Perawat pada awal bertemu
24
memberikan klien wajib menjelaskan
pelayanan bahwa mereka boleh
keperawatan menjalankan atau diijinkan
senantiasa melaksanakan kegiatan yang
memelihara terkait dengan budaya, adat
suasana dan agama.
lingkungan yang b. Perawat dalam memberikan
menghormati pelayanan wajib memfasilitasi
nilai-nilai pelaksanaan nilai-nilai
budaya, adat budaya, adat dan istiadat dan
istiadat dan kelangsungan hidup
kelangsungan beragama dan wajib mencari
hidup beragama. solusi yang akan berpihak
pada klien bila terjadi konflik
terkait nilai-nilai budaya,
adat istiadat dan
kelangsungan hidup
beragama.
c. Perawat wajib membantu
klien memenuhi
kebutuhanya sesuai dengan
budaya, adat istiadat dan
agama.
d. Perawat wajib
mengikutsertakan klien
secara terus-menerus pada
saat memberikan asuhan
keprawatan.
3. Tanggung jawab a. Perawat wajib melaksanakan
utama perawat asuhan keperawatan sesuai
adalah kepada standar prosedur operasional
mereka yang (SPO)
25
membutuhkan b. Perawat wajib melaksanakan
asuhan intervensi keperawatan
keperawatan sesuai dengan
kompetensinya.
c. Perawat wajib membuat
dokumentasi asuhan
keperawatan sesuai SPO.
4. Perawat wajib a. Perawat tidak memberika
merahasiakan informasi tentang klien
segala sesuatu kepada orang yang tidak
yang diketahui berkepentingan.
sehubungan b. Perawat tidak mendiskusikan
dengan tugas klien ditrmpat umum.
yang c. Perawat menjaga kerahasiaan
dipercayakan dokumen klien.
kepadanya
kecuali jika
diperlukan oleh
yang berwenang
sesuai dengan
ketentuan
hukum yang
berlaku
26
meningkatkan meningkatkan ilmu dan
kompetensi keterampilan sesuai
dibidang dengan kemampuan.
keperawatan b. Perawat menerapkan
melalui belajar dalam praktik sehari-hari
terus menerus ilmu pengetahuan dan
teknologi terbaru dalam
memberikan pelayanan.
c. Perawat harus
mempublikasikan ilmu
dan keterampilan yang
dimiliki baik dalam
bentuk hasil penelitian
maupun presentasi kasus
diantaranay journal
reading, laporan kasus,
dan summary report.
d. Perawat melakukan
evaluasi diri terhadap
pencapaian hasil asuhan
keperawatan.
2. Perawat a. Perawat mengikuti dan
senantiasa melaksanakan kegiatan-
memelihara mutu kegiatan dan penjaminan
pelayanan mutu antar lain : GKM
keperawatan yang (Gugus Kendali Mutu),
tinggi disertai diskusi kasus dan lainya.
kejujuran b. Perawat selalu melakukan
professional yang evaluasi terhadap perawat
menerapkan lain yang menjadi
pengetahuan tanggung jawabnya dalam
serta menerapkan ilmu
27
keterampilan pengetahuan dan
keperawatan teknologi yang terbaru.
sesuai dengan c. Perawat dalam
kebutuhan klien. memberikan asuhan
keperawatan wajib
mengidentifikasi asuhan
keperawatan yang tidak
sesuai dengan standar
mutu dan keselamatan
pasien.
d. Perawat wajib
menyampaikan kepada
atasan langsung, apabila
menemukan pelayanan
kesehatan yang tidak
sesuai dengan standar
mutu dan keselamatan
pasien untuk melanjutnya
ditindak lanjuti.
e. Perawat dalam
memberikan intervensi
keperawatan wajib
merujuk pada standar
yang dikeluarkan institusi
pelayanan kesehatan.
f. Perawat menggunakan
teknologi keperawatan
yang telah diuji
validitasn(kehandalan)
dan reliabilitas
(keabsahan) oleh lembaga
yang berwenang.
28
3. Perawat dalam a. Perawat selalu
membuat menggunakan data
keputusan akurat dalam mengambil
didasarkan pada keputusan.
informasi yang b. Perawat mendelegasikan
akurat dan pekerjaan harus
mempertimbangk menggunakan
an kemampuan komunikasi yang jelas
serta kualifikasi dan lengkap.
sesorang bila c. Perawat bertanggung
melakukan jawab dalam pembinaan
konsultasi, moral staf.
menerima delegasi d. Perawat harus membuat
dan meberikan laporan tarkait tugas yang
delegasi kepada dilimpahkan.
orang lain. e. Perawat harus
menjalankan tugas sesuai
yang didelegasikan.
f. Perawat memberikan
masukan berkaitan
dengan kasus yang
dikonsulkan sesuai
dengan tingkatan
penerima konsul.
4. Perawat a. Perawat selalu
senantiasa berpenampilan rapi dan
menjunjung tinggi wangi.
nama baik profesi b. Perawat selalu dapat
keperawatan menjawab pertanyaan
dengan selalu klien sesuai dengan ilmu
menunjukkan pengetahuan yang
perilaku dimiliki.
29
profesional c. Perawat selalu menepati
janji.
d. Perawat selalu ramah.
e. Perawat menggunakan
seragam yang bersih dan
sesuai dengan norma
kesopanan.
f. Perawat berbica dengan
lemah lembut.
30
d. Perawat mengajarkan
masayarakat tentang
bencana.
e. Perawat mengajarkan
msayarakat menciptakan
lingkungan yang bersih,
aman dan nyaman.
f. Perawat melakukan
penelitian dan
menerapkan praktek
berbasis bukti dalam
memenuhi kebutuhan
dan kesehatan
masayrakat.
31
suasana terhadap pendapat teman
lingkungan kerja sejawat.
maupun dalam d. Perawat menciptakan
mencapai tujuan lingkungan yang kondusif
pelayanan (keserasaian suasana dan
kesehatan secara memperhatikan privacy).
menyeluruh. e. Perawat menghargai
sesama perawat seperti
keluarga sendiri.
2. Perawat bertindak a. perawat
melindungi klien mempraktekan
dari tenaga penyelesaian yang etrjadi
kesehatan yang antar sejawat sesuai alur
memberikan penyelesaian masalah.
pelayanan b. Perawat melaporkan
kesehatan yang sejawat yang melakukan
tidak kompeten, tindakan yang tidak sesuai
tidak etis dan dengan standar, etik dan
illegal. tidak sesuai dengan
perundang-undangan.
c.Perawat menegur sejawat
atas perilaku yang tidak
kompeten, tidak etik dan
tidak illegal.
d. Perawat membina
sejawat agar memelihara
Tindakan yang kompeten,
etis dan illegal.
32
V)
Ya Tida
k
1. Perawat a.Perawat menyusun standar
mempunyai yang dibutuhkan profesi di
peran utama institusi pelayanan dan
dalam pendidikan.
menentukan b. Perawat wajib
standar memfasilitasi kebutuhan
pendidikan belajar mahasiswa sebagai
dan pelayanan calon anggota profesi.
keperawatan c.Perawat melakukan
serta sosialisasi ilmu pengetahuan
menerapkanya dan teknologi terbaru dalam
dalam kegiatan lingkup profesi diinstutusi
pelayanan dan pelayanan dan pendidikan.
Pendidikan d. Perawat wajib tidak
keperawatan. mencemarkan nama baik
profesi dan simbol-simbol
organisasi profesi di media
sosial dan lainya.
2. Perawat a. Perawat melaksanakan
berperan aktif kajian asuhan keperawatan
dalam berbagai yang diberikan secara terus-
kegiatan menerus dengan bimbingan
pengembangan perawat yang ditunjuk.
profesi b. Perawat menyampikan hasil
keperawatan kajian asuhan keperawatan
dalam forum temu ilmiah
perawat pada institusi
terkait.
3. Perawat a. Perawat harus aktif
33
berpartisipasi memberikan usulan
aktif dalam terhadap pihak terkait agar
upaya profesi tersedia sarana prasarana
untuk untuk kelancaran asuhan
membangun keperawatan.
dan b. Perawat wajib menyampikan
memelihara asuhan keperawatan yang
kondisi kerja telah dilakukanya pada
yang kondusif setiap serah terima.
demi c. Perawat penanggung jawab
terwujidnya wajib memastikan
asuhan terlaskanaaya asuhan
keperawatan keperawatan yang diberikan
yang bermutu oleh perawat pelaksana
tinggi. yang ada dibwah tanggung
jawabnya.
d. Perawat penangungjawab
wajib menyampikan
perkembangan asuhan
keperawatan kepada
penanggung jawab
perawatan yang lebih tinggi
secara berkala.
34
antaranya Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentan
Kesehatan, Undang-Undang Nomor 36Tahun 2014 Tentang Tenaga
Kesehatan, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang
Keperawatan, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2013
Tentang Komite Keperawatan, Peraturan Menteri Kesehatan No.
HK.02.02/Menkes/148/I/2010 tentang Registrasi dan Praktek
Perawat.
a. Hukum Kesehatan
Hukum adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat
oleh suatu kekuasaan dalam mengatur pergaulan hidup
bermasyarakat. Hukum kesehatan adalah semua ketentuan
hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan atau
pelayanan kesehatan dan penerapannya. Hal ini berarti hukum
kesehatan adalah aturan tertulis mengenai hubungan antara
pihak pemberi pelayanan kesehatan dengan masyarakat atau
anggota masyarakat.
35
kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Profesi, Standar
Profesi, Standar Prosedur Operasional, dan kebutuhan
kesehatan Penerima Pelayanan Kesehatan.
2) Asas-asas perjanjian
a) Asas konsensualisme
Perjanjian terjadi dengan tercapainya kata sepakat
(konsensus) di antara para pihak.
36
manajer. Isu aspek legal pada perawat sebagai profesional
antara lain kelalaian komunikasi, tidak berpengalaman,
kewajiban tim dan pembagian tanggung jawab, melaksanakan
instruksi: menolak untuk mematuhi, mematuhi instruksi
dalam kondisi emergensi sedangkan isu pada perawat sebagai
manajer adalah perawat sebagai manajer, kewajiban atasan,
kewajiban selama bekerja, kewajiban terhadap kelalaian
sukarelawan, kewajiban terhadap kontraktor mandiri,
kewajiban langsung atasan, ganti rugi akibat kesalahan
pegawai, tekanan dari sumber yang tidak adekuat,
Komponen aspek legal yang berkaitan dengan perawat adalah :
Sumpah Profesi, Sertifikat Kompetensi, Surat Tanda Registrasi,
Surat Ijin Praktik Perawat dan Kredensialing.
a.Sumpah Profesi
Sumpah Profesi Keperawatan:
orang banyak.
berlaku.
37
Uji Kompetensi adalah proses pengukuran pengetahuan,
persyaratan.
profesi; dan
etika profesi.
38
2) memiliki Sertifikat Kompetensi atau SertifikatProfesi;
izin.
menjalankan praktiknya.
harus melampirkan:
SIPP.
39
10) 8)Perawat yang menjalankan praktik mandiri harus memasang
undangan;
bidangnya; dan
e. Kredensial
Kredensial adalah proses evaluasi terhadap tenaga keperawatan
untuk menentukan kelayakan pemberian Kewenangan Klinis.
40
Sub komite Kredensial mempunyai kewenangan memberikan
rekomendasi rincian Kewenangan Klinis untuk memperoleh
surat Penugasan Klinis (clinical appointment).
1)Pasal 1, Poin ;
41
3)Pasal 46 ayat;
42
telah mempunyai kualifikasi tertentu lainnya serta telah diakui
secara hukum untuk menjalankan Praktik Keperawatan.
Pasal 1, poin;
43
1)Kewenangan Klinis tenaga keperawatan adalah uraian
intervensi keperawatan dan kebidanan yang dilakukan oleh
tenaga keperawatan berdasarkan area praktiknya.
Pasal 4, ayat;
a.Akta
44
Pasal 1867
Pasal 1875
a.Kewenangan Perawat
d)peneliti Keperawatan;
Pasal 32
45
1)Pelaksanaan tugas berdasarkan pelimpahan wewenang
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 ayat (1) huruf e hanya
dapat diberikan secara tertulis oleh tenaga medis kepada
Perawat untuk melakukan sesuatu tindakan medis dan
melakukan evaluasi pelaksanaannya.
46
c)memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan program
Pemerintah.
Pasal 33
Pasal 35
47
2)Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
bertujuan untuk menyelamatkan nyawa Klien dan mencegah
kecacatan lebih lanjut.
1)Fungsi Indipenden
a)
Individual responsbility
b)Personal Akuntabilitas
c)Personal Liability
48
Setiap perawat secara individu memiliki tanggung gugat hukum
secara perdata terhadap akibat kerugian yang di timbulkan
karena kelalaiannya.
2)Fungsi Dependen
a)Vicarouse Akuntability
b)Personal Akuntabilitas
c)Personal Liability
3)Fungsi Interdependen
a)Vicarouse Accountability
49
Apabila dalam pendelegasian kelalaian terjadi karena order
(perintah) oleh profesi lain (dokter) maka tanggung jawab
hukumnya adalah pemberi delegasi
b)Personal Akuntabilitas
c)Personal Liability
50
e.Undang – Undang Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah
Sakit
51
DAFTAR PUSTAKA
53
Sudarta, I. Wayan (2015) Managemen Keperawatan : Penerapan
Teori Modeldalam Pelayanan Keperawatan. Gosyen Publishing.
Yogyakarta.
54
55
55