PELAYANAN KEMOTERAPI
O
R
G
R A
Patient
•
N
S
Safety IS
Clinical
•
A
Lessons S
learned I
Health &
•
Employment
•
Safety
2015
LAPORAN FMEA
MANAJEMEN KEMOTERAPI
1. Latar Belakang
kini menjadi salah satu syarat utama yang harus diupayakan oleh institusi pelayanan
kesehatan antara lain dengan menerapkan program “patient safety” melalui manajemen
risiko. Dalam menjalankan program “patient safety” dengan tujuan meminimalkann risiko
yang dapat merugikan semua pihak. Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah sangat
memperhatikan peningkatan mutu dan keselamatan pasien yang mana sangat mendukung
tercapainya visi dan terlaksananya misi rumah sakit.
Terkait hal tersebut di atas telah dilakukan pertemuan koordinasi dengan poli-
poliklinik dan ruangan yang menangani pasien kemoterapi tanggal 2 Januari 2015 yang
dihadiri oleh bidang penunjang medis, farmasi, bidang keperawatan, admission, case
manager`rawat inap, case manager rawat jalan. Dari hasil perrtemuan tersebut ditemukan
permasalahan sebagai berikut:
Selanjutnya untuk dapat memecahkan permasalahan di atas, maka dibentuklah tim FMEA
yang terdiri dari berbagai unsur terkait. Daftar tim FMEA yang dibentuk sebagai berikut:
Dari hasil rapat tim FMEA diketahui bahwa proses dari pelayanan kemoterapi saat
ini adalah sebagai berikut
Potensi dari efek kegagalan dan penyebabnya adalah seperti pada tabel di bawah ini:
Proses 1
Proses 2
Proses 3
d. Langkah 4: Menetapkan kemungkinan tingkat keparahan sampai dengan
menghitung Risk Priority Number pada masing-masing proses
Risiko melekat pada setiap personil yang melakukan proses di RSUP Sanglah
Denpasar. Setiap proses tertensi mempunyai risiko bahaya tertentu pula. Semua personil
harus mampu melakukan identifikasi risiko, mengevaluasi risiko dan mengurangi efek
samping dari risiko tersebut bila terjadi.
Bila risiko dapat diidentifikasi pada setiap proses kegiatan maka risiko
tersebut dapat dikelola dengan baik sehingga kita siap menerima risiko tersebut. Bila risiko
tersebut menimpa pasien maka komunikasi kemungkinan timbulnya risiko dapat
dikomunikasikan lebih baik kepada pasien.
Dengan dilakukannya FMEA yang diikuti dengan tindak lanjut dan evaluasi
yang optimal, maka setiap resiko dapat tertangani dengan baik.
Denpasar, 2015
Ketua Tim FMEA,