2. Sosialisasi Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien 3. Sosialisasi Kewajiban Praktisi Klinis Berperan Aktif dalam peningkatan Mutu mulai dari Perencanaan,Monitoring dan evaluasi 4. Sosialisasi Program Perbaikan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien 5. Penutup Notulen Sebelumnya -
Pembahasan 1. Pembukaan Oleh Ka.TU Hj. Suropto
Komitmen dan peningkatan mutu dan kinerja (penggalangan komitmen) Dalam rangka akreditasi akan dilakukan pendampingan oleh masing- masing pembimbing Pokja yaitu Pokja Admen Pembimbingnya bapak halwani UKM Pembimbingnya Ibu Tik Tik dan Pokja UKP dengan pembimbing dr.Nining Tilawah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak dan membagi masing-masing petugas Medis serta Paramedis sebagai Ketua Pokja,Penanggung Jawab Bab dan masing- masing anggota Bab sesuai bidangnya. Adapun ketua Admen : Ikfarurizl, SKM, Ketua pokja UKM; Ibu Ucu Thoriqul Hayat, SST, Ketua pokja UKP : dr. Luvita 2. Penggalangan Komitmen dan Sosialisasi Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien disampaikan oleh Kepala Puskesmas Dr. Robert Telaumbanua:
Membuat Komitmen kembali dengan seluruh staf puskesmas Rawat
Inap Sajira untuk bersama-sama memahami konsep Akreditasi Puskesmas Rawat Inap Sajira dan menjalanakan pelayanan di tiap unit sesuai dengan standar pelayanan dan akan dikenakan sanksi bila melanggar komitmen tersebut. Dilanjutkan dengan penandatanganan persetujuan komitmen akreditasi oleh Kepala Puskesams dan Seluruh Staf Puskesmas Rawat Inap Sajira yang terlibat dalam pelayanan Membuat Komitmen kembali dengan seluruh staf puskesmas Rawat Inap Sajira untuk bersama-sama memahami konsep Akreditasi Puskesmas Rawat Inap Sajira dan menjalanakan pelayanan di tiap unit sesuai dengan standar pelayanan dan akan dikenakan sanksi bila melanggar komitmen tersebut. Dilanjutkan dengan penandatanganan persetujuan komitmen akreditasi oleh Kepala Puskesams dan Seluruh Staf Puskesmas Rawat Inap Sajira yang terlibat dalam pelayanan 3. Sosialisasi Kewajiban Praktisi Klinis Berperan Aktif Dalam Peningkatam Mutu, Mulai Dari Perencanaan, Monitoring Dan Evaluasi Oleh Ka. Puskesmas dr. Robert Telaumbanua yaitu : Tenaga klinis wajib berperan aktif dalam peningkatan mutu mulai dari perencanaan,monitoring dan evaluasi Keterlibatan tenaga klinis mulai dari identifikasi permasalahan mutu layanan klinis,melakukan analisis masalah,menyusun rencana perbaikan,melaksanakan, dan menindak lanjuti.Identifikasi Tenaga klinis adalah dokter, perawat,bidan,petugas apotik,petugas laboratorium,petugas gizi dan petugas kesehatan lingkungan Perencanaan,monitoring dan evaluasi mutu layanan klinis dan keselamatan menjadi tanggung jawab petugas yang bekerja di masing-masing pelayanan klinis
3. Sosialisasi Program Perbaikan Mutu Klinis Dan Keselamatan Pasien oleh
dr.Shelly Okta : a. Penyusunan Indikator Mutu Klinis berdasarkan hasil survey dari kekurangan atau permasalahan yang terjadi berulang-ulang selama pemberian asuhan klinis yang dapat membuat ketidaknyamanan atau ketidak puasan pasien atau resiko insiden dalam pelayanan di Puskesmas Rawat Inap Sajira, Setiap PJ(penanggung jawab) unit pelayanan mengemukakan kekurangan dan kelemahan yang sudah mereka identifikasi berdasarkan pengamatan dan keluhan pasien yang disampaikan langsung oleh pasien atau melalui survey kepuasan pasien yang ada di setiap unit pelayanan b. Sosialisasi Indikator Keselamatan Pasien, dimana dalam Pelaksanaan asuhan pelayanan harus diperhatikan hal-hal berikut,yaitu: - Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien - Komunikasi yang efektif - Tidak salah pemberian obat - Tidak salah prosedur tindakan medis dan perawatan - Pengurangan resiko infeksi - Tidak terjadi pasien jatuh Setiap petugas sudah mengetahui indikator keselamatan yang menjadi acuan dari pelayanan yang akan dilakukan kepada pasien dan akan menaati indikator keselamatan pasien tersebut c. Program Mutu Klinis dan Keselamatan pasien dilakukan untuk mencegah terjadinya : 1. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD), yaitu cedera atau hasil yang tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi pasien tetapi oleh karena penanganan klinis 2. Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan cedera,maka kejadian itu disebut dengan Kejadian Tidak Cedera ( KTC) 3. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) terjadi jika hampir saja dilakukan kesalahan dalam penanganan klinis, tetapi kesalahan tersebut tidak jadi dilakukan 4. Keadaan – keadaan tertentu dalam pelayanan klinis seperti tempat tidur yang tidak dilengkapi pengaman,lantai licin yang beresiko terjadi pasien/petugas jatuh,berpotensi menimbulkan cedera.keadaan ini disebut Kondisi Berpotensi Cedera (KPC) 5. Bila terjadi insiden seperti keterangan diatas,maka PJ Unit wajib melakukan investigasi dan melaporkan pada tim bab 9 (PMKP) sebagai Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan pasien Setiap petugas sudah memahami kejadian-kejadian beresiko yang dapat membahayakan keselamatan pasien dan akan melaporkan bila terdapat kejadian seperti diatas kepada bab 9 (PMKP)
d. Melakukan sosialisasi pembuatan FMEA (Failure Mode & Effect
Analysis) yaitu pendokumentasian masalah,kekurangan,resiko bahaya,ketidakpuasan pasien atau terjadi insiden pada pasien/petugas berdasarkan: - sering/tidak (Occurent/OCC) dengan skala 1-5 - Gawat/tidak(Severity/SV) dengan skala 1-5 - Di kali bobot Hight Risk (40), Hight Volume (30), High Cost (20), Problem prone (10) - mudah terdeteksi/tidak(Detectable/DT) dengan skala 1-4 - kemudian dihitung RPN (Risk Priority Number)/ Skala Prioritas dengan mengalikan nilai OCCxSVxDT Semua petugas sudah memahami cara pembuatan FMEA dan sudah mulai mengutarakan hasil pengamatan mereka di tiap unit yang dapat didokumentasikan kedlam FMEA e. Melakukan sosialisasi pembuatan PDCA (Plan,Do,Check,Action) yang sesuai dengan FMEA yaitu : - Plan : rencana perbaikan/perubahan - Do : pelaksanaan perbaika/perubahan - Check : monitoring pelaksanaan perubahan/tidak - Action : evaluasi dan tindak lanjut dari program mutu yang belum bisa dilakukan perubahan/perbaikan Semua petugas sudah memahami cara pembuatan PDCA dan sudah mulai mengutarakan rencana perbaikan yang mungkin bisa dilakukan/dirubah di tiap unit yang perencanaannya akan diajukan lewat PDCA setiap bulannya f. Melakukan sosialisasi 3H+1P yaitu setelah didapatkan hasil penghitungan RPN ( Risk Priority Number) pada FMEA,dilakukan pertimbangan-pertimbangan,maka perbaikan mutu perlu diprioritaskan hanya area tertentu saja karena keterbatasan sumberdaya di Puskesmas dengan kriteria : - High Risk (resiko tinggi/tidak) skala 1-5 - High Volume ( Sering/tidaknya kejadian terjadi) skala 1-5 - High cost ( biaya yang besar/tidak) skala 1-5 Setiap PJ unit akan menghitung terlebih dahulu,kekurangan atau rencana perbaikan apa saja yang akan diprioritaskan dalam perubahannya g. Kegiatan program mutu klinis dan keselamatan pasien dilakukan oleh semua petugas pemberi asuhan pelayanan di setiap unit pelayanan dan unit pendukung pelayanan dengan PJ Unit sebagai penanggung jawab yang melakukan pengisian pengukuran indikator mutu klinis dan indikator keselamatan pasien, pembuatan FMEA dan PDCA yang dilakukan secara periodik setiap bulannya h. Pembentukan tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien • Ketua : dr. Shely Okta • Sekretaris : Warti • Ketua Keluhan Pelanggan dan IKM ; Nurmakyah • Ketua audit : Lilis Sutianah, S.kep • Koordinator manajemen Resiko : dr. Lilia Kesimpulan - Seluruh Staf Puskesmas Rawat Inap Sajira Berkomitmen Untuk melakukan perubahan dan perbaikan dalam pelayanan dan mengikuti seluruh proses akreditasi - Program mutu klinis dan keselamatan pasien adalah usaha untuk meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan meminimalkan insiden pada pasien/petugas berupa penyusunan indikator mutu,pengukuran indikator keselamatan,pelaporan insiden, pemilihan area prioritas,dan perubahan/perbaikan mutu pelayanan disetiap unit di puskesmas Rawat Inap Sajira - Kegiatan Identifikasi kekurangan dan rencana perbaikan di unit pelayananakan akan didokumentasikan melalui FMEA dan PDCA oleh Penanggung jawab unit setiap bulan
Rekomendasi - Materi rencana program mutu dan keselamatan pasien
Mengetahui
Kepala Puskesmas Rawat Inap Sajira Notulen
dr.Robert Telaumbanua Neneng Hasanah
NIP.1970 0312 2006 04 1008 Pertemuan Praktisi Klinis berperan aktif dalm upaya peningkatan mutu mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi
Hari/Tanggal : Senin, 05 Maret 2019
Pertemuan penyusunan rencana program mutu klinis dan keselamatan pasien, monitoring pelaksanaan program mutu dan evaluasi program mutu, penentuan indikator mutu, pembuatan PDCA dan FMEA tiap unit pelayanan