Anda di halaman 1dari 8

Notulen Pertemuan Tenaga Klinis

Pertemuan Hari/Tanggal: Kamis, 07 Februari


2019
Pukul: 11.00 – 17.00 WIB

Susunan Acara 1. Pembukaan


2. Sosialisasi Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
3. Sosialisasi Kewajiban Praktisi Klinis Berperan Aktif dalam peningkatan
Mutu mulai dari Perencanaan,Monitoring dan evaluasi
4. Sosialisasi Program Perbaikan Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien
5. Penutup
Notulen Sebelumnya -

Pembahasan 1. Pembukaan Oleh Ka.TU Hj. Suropto


 Komitmen dan peningkatan mutu dan kinerja (penggalangan
komitmen)
 Dalam rangka akreditasi akan dilakukan pendampingan oleh masing-
masing pembimbing Pokja yaitu Pokja Admen Pembimbingnya
bapak halwani UKM Pembimbingnya Ibu Tik Tik dan Pokja UKP
dengan pembimbing dr.Nining Tilawah dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak dan membagi masing-masing petugas Medis serta
Paramedis sebagai Ketua Pokja,Penanggung Jawab Bab dan masing-
masing anggota Bab sesuai bidangnya. Adapun ketua Admen :
Ikfarurizl, SKM, Ketua pokja UKM; Ibu Ucu Thoriqul Hayat, SST,
Ketua pokja UKP : dr. Luvita
2. Penggalangan Komitmen dan Sosialisasi Mutu Klinis dan Keselamatan
Pasien disampaikan oleh Kepala Puskesmas Dr. Robert Telaumbanua:

 Membuat Komitmen kembali dengan seluruh staf puskesmas Rawat


Inap Sajira untuk bersama-sama memahami konsep Akreditasi
Puskesmas Rawat Inap Sajira dan menjalanakan pelayanan di tiap
unit sesuai dengan standar pelayanan dan akan dikenakan sanksi bila
melanggar komitmen tersebut.
 Dilanjutkan dengan penandatanganan persetujuan komitmen
akreditasi oleh Kepala Puskesams dan Seluruh Staf Puskesmas
Rawat Inap Sajira yang terlibat dalam pelayanan
 Membuat Komitmen kembali dengan seluruh staf puskesmas Rawat
Inap Sajira untuk bersama-sama memahami konsep Akreditasi
Puskesmas Rawat Inap Sajira dan menjalanakan pelayanan di tiap
unit sesuai dengan standar pelayanan dan akan dikenakan sanksi bila
melanggar komitmen tersebut.
 Dilanjutkan dengan penandatanganan persetujuan komitmen
akreditasi oleh Kepala Puskesams dan Seluruh Staf Puskesmas
Rawat Inap Sajira yang terlibat dalam pelayanan
3. Sosialisasi Kewajiban Praktisi Klinis Berperan Aktif Dalam
Peningkatam Mutu, Mulai Dari Perencanaan, Monitoring Dan Evaluasi
Oleh Ka. Puskesmas dr. Robert Telaumbanua yaitu :
 Tenaga klinis wajib berperan aktif dalam peningkatan mutu mulai
dari perencanaan,monitoring dan evaluasi
 Keterlibatan tenaga klinis mulai dari identifikasi permasalahan mutu
layanan klinis,melakukan analisis masalah,menyusun rencana
perbaikan,melaksanakan, dan menindak lanjuti.Identifikasi
 Tenaga klinis adalah dokter, perawat,bidan,petugas apotik,petugas
laboratorium,petugas gizi dan petugas kesehatan lingkungan
 Perencanaan,monitoring dan evaluasi mutu layanan klinis dan
keselamatan menjadi tanggung jawab petugas yang bekerja di
masing-masing pelayanan klinis

3. Sosialisasi Program Perbaikan Mutu Klinis Dan Keselamatan Pasien oleh


dr.Shelly Okta :
a. Penyusunan Indikator Mutu Klinis berdasarkan hasil survey dari
kekurangan atau permasalahan yang terjadi berulang-ulang selama
pemberian asuhan klinis yang dapat membuat ketidaknyamanan atau
ketidak puasan pasien atau resiko insiden dalam pelayanan di
Puskesmas Rawat Inap Sajira,
Setiap PJ(penanggung jawab) unit pelayanan mengemukakan
kekurangan dan kelemahan yang sudah mereka identifikasi
berdasarkan pengamatan dan keluhan pasien yang disampaikan
langsung oleh pasien atau melalui survey kepuasan pasien yang ada
di setiap unit pelayanan
b. Sosialisasi Indikator Keselamatan Pasien, dimana dalam Pelaksanaan
asuhan pelayanan harus diperhatikan hal-hal berikut,yaitu:
- Tidak terjadi kesalahan identifikasi pasien
- Komunikasi yang efektif
- Tidak salah pemberian obat
- Tidak salah prosedur tindakan medis dan perawatan
- Pengurangan resiko infeksi
- Tidak terjadi pasien jatuh
Setiap petugas sudah mengetahui indikator keselamatan yang
menjadi acuan dari pelayanan yang akan dilakukan kepada pasien dan
akan menaati indikator keselamatan pasien tersebut
c. Program Mutu Klinis dan Keselamatan pasien dilakukan untuk
mencegah terjadinya :
1. Kejadian Tidak Diharapkan ( KTD), yaitu cedera atau hasil yang
tidak sesuai dengan harapan, yang terjadi bukan karena kondisi
pasien tetapi oleh karena penanganan klinis
2. Penanganan klinis yang tidak sesuai kadang tidak menimbulkan
cedera,maka kejadian itu disebut dengan Kejadian Tidak Cedera
( KTC)
3. Kejadian Nyaris Cedera ( KNC ) terjadi jika hampir saja
dilakukan kesalahan dalam penanganan klinis, tetapi kesalahan
tersebut tidak jadi dilakukan
4. Keadaan – keadaan tertentu dalam pelayanan klinis seperti
tempat tidur yang tidak dilengkapi pengaman,lantai licin yang
beresiko terjadi pasien/petugas jatuh,berpotensi menimbulkan
cedera.keadaan ini disebut Kondisi Berpotensi Cedera (KPC)
5. Bila terjadi insiden seperti keterangan diatas,maka PJ Unit wajib
melakukan investigasi dan melaporkan pada tim bab 9 (PMKP)
sebagai Tim Peningkatan Mutu Klinis dan Keselamatan pasien
Setiap petugas sudah memahami kejadian-kejadian beresiko yang
dapat membahayakan keselamatan pasien dan akan melaporkan bila
terdapat kejadian seperti diatas kepada bab 9 (PMKP)

d. Melakukan sosialisasi pembuatan FMEA (Failure Mode & Effect


Analysis) yaitu pendokumentasian masalah,kekurangan,resiko
bahaya,ketidakpuasan pasien atau terjadi insiden pada pasien/petugas
berdasarkan:
- sering/tidak (Occurent/OCC) dengan skala 1-5
- Gawat/tidak(Severity/SV) dengan skala 1-5
- Di kali bobot Hight Risk (40), Hight Volume (30), High Cost
(20), Problem prone (10)
- mudah terdeteksi/tidak(Detectable/DT) dengan skala 1-4
- kemudian dihitung RPN (Risk Priority Number)/ Skala
Prioritas dengan mengalikan nilai OCCxSVxDT
Semua petugas sudah memahami cara pembuatan FMEA dan sudah
mulai mengutarakan hasil pengamatan mereka di tiap unit yang
dapat didokumentasikan kedlam FMEA
e. Melakukan sosialisasi pembuatan PDCA (Plan,Do,Check,Action)
yang sesuai dengan FMEA yaitu :
- Plan : rencana perbaikan/perubahan
- Do : pelaksanaan perbaika/perubahan
- Check : monitoring pelaksanaan perubahan/tidak
- Action : evaluasi dan tindak lanjut dari program mutu yang
belum bisa dilakukan perubahan/perbaikan
Semua petugas sudah memahami cara pembuatan PDCA dan sudah
mulai mengutarakan rencana perbaikan yang mungkin bisa
dilakukan/dirubah di tiap unit yang perencanaannya akan diajukan
lewat PDCA setiap bulannya
f. Melakukan sosialisasi 3H+1P yaitu setelah didapatkan hasil
penghitungan RPN ( Risk Priority Number) pada FMEA,dilakukan
pertimbangan-pertimbangan,maka perbaikan mutu perlu
diprioritaskan hanya area tertentu saja karena keterbatasan
sumberdaya di Puskesmas dengan kriteria :
- High Risk (resiko tinggi/tidak) skala 1-5
- High Volume ( Sering/tidaknya kejadian terjadi) skala 1-5
- High cost ( biaya yang besar/tidak) skala 1-5
Setiap PJ unit akan menghitung terlebih dahulu,kekurangan atau
rencana perbaikan apa saja yang akan diprioritaskan dalam
perubahannya
g. Kegiatan program mutu klinis dan keselamatan pasien dilakukan oleh
semua petugas pemberi asuhan pelayanan di setiap unit pelayanan
dan unit pendukung pelayanan dengan PJ Unit sebagai penanggung
jawab yang melakukan pengisian pengukuran indikator mutu klinis
dan indikator keselamatan pasien, pembuatan FMEA dan PDCA yang
dilakukan secara periodik setiap bulannya
h. Pembentukan tim peningkatan mutu dan keselamatan pasien
• Ketua : dr. Shely Okta
• Sekretaris : Warti
• Ketua Keluhan Pelanggan dan IKM ; Nurmakyah
• Ketua audit : Lilis Sutianah, S.kep
• Koordinator manajemen Resiko : dr. Lilia
Kesimpulan - Seluruh Staf Puskesmas Rawat Inap Sajira Berkomitmen Untuk
melakukan perubahan dan perbaikan dalam pelayanan dan mengikuti
seluruh proses akreditasi
- Program mutu klinis dan keselamatan pasien adalah usaha untuk
meningkatkan mutu pelayanan puskesmas dan meminimalkan insiden
pada pasien/petugas berupa penyusunan indikator mutu,pengukuran
indikator keselamatan,pelaporan insiden, pemilihan area prioritas,dan
perubahan/perbaikan mutu pelayanan disetiap unit di puskesmas Rawat
Inap Sajira
- Kegiatan Identifikasi kekurangan dan rencana perbaikan di unit
pelayananakan akan didokumentasikan melalui FMEA dan PDCA oleh
Penanggung jawab unit setiap bulan

Rekomendasi - Materi rencana program mutu dan keselamatan pasien

Mengetahui

Kepala Puskesmas Rawat Inap Sajira Notulen

dr.Robert Telaumbanua Neneng Hasanah


NIP.1970 0312 2006 04 1008
Pertemuan Praktisi Klinis berperan aktif dalm upaya peningkatan mutu mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi

Hari/Tanggal : Senin, 05 Maret 2019


Pertemuan penyusunan rencana program mutu klinis dan keselamatan pasien, monitoring
pelaksanaan program mutu dan evaluasi program mutu, penentuan indikator mutu, pembuatan
PDCA dan FMEA tiap unit pelayanan

Hari/Tanggal : 16 Juli 2019

Anda mungkin juga menyukai