Anda di halaman 1dari 3

PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANGKASBITUNG
Jl. Mayor Jamal Alim No.7 Telp (0252) 201550 Rangkasbitung

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RANGKASBITUNG


NOMOR : 084/IX/SK/PKM-RKS/VII/2016

TENTANG :
KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS
DAN KESELAMATAN PASIEN
DI UPTD PUSKESMAS RANGKASBITUNG

KEPALA UPTD PUSKESMAS RANGKASBITUNG


DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA ESA
Menimbang : a. Bahwa upaya peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien merupakan tanggung jawab tenaga klinis yang melakukan
asuhan pasien;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam
huruf a, perlu menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas
Rangkasbitung tentang Kewajiban Tenaga Klinis Dalam Peningkatan
Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien;
Mengingat : 1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang
Pelayanan Kesehatan pada Jaminan Kesehatan Nasional;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang
Pusat Kesehatan Masyarakat;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik
Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 tahun
2011 tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 741
tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota.

MEMUTUSKAN
Menetapkan

KESATU : Semua tenaga klinis mempunyai kewajiban dalam peningkatan mutu


klinis dan keselamatan pasien;
KEDUA : Tenaga Klinis adalah dokter, perawat, bidan, dan tenaga kesehatan lain
yang bertanggung jawab dalam melakukan asuhan pasien;
KETIGA : Panduan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien sebagaimana
tertera dalam lampiran keputusan ini harus dijadikan acuan dalam
melakukan peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien di UPTD
Puskesmas Rangkasbitung;
KEEMPAT : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kesalahan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.;

Ditetapkan di : Rangkasbitung
Pada tanggal : 1 Juli 2016
Kepala UPTD Puskesmas
,Rangkasbitung

Ika Sari Mustika Wati


:Tembusan
1. Dinas Kesehatan Kabupaten Lebak
2. Pertinggal
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANGKASBITUNG
Jl. Mayor Jamal Alim No.7 Telp (0252) 201550 Rangkasbitung

Lampiran : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS RANGKASBITUNG

Nomor : 084/VIII/SK/PKM-RKS/VI/2016

Tanggal : 1 Juli 2016

Tentang : KEWAJIBAN TENAGA KLINIS DALAM PENINGKATAN MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN

1. Menentukan indikator mutu layanan klinis dan keselamatan pasien.


2. Menentukan indikator perilaku pemberi layanan klinis.
3. Menyusun standar dan SOP layanan klinis yang sesuai dengan acuan yang jelas
dan dapat dipertanggung jawabkan.
4. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai dengan standar dan SOP Layanan
Klinis yang telah disusun bersama.
5. Menerapkan manajemen risiko klinis di semua unit pelayanan untuk mencegah
timbulnya Kejadian Tidak Diharapkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC), dan
Kejadian Potensial Cedera (KPC).
6. Berperan aktif dalam melakukan identifikasi pemasalahan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien.
7. Berperan aktif dalam melakukan analisis terhadap permasalahan mutu layanan
klinis dan keselamatan pasien.
8. Berperan aktif dalam menyusun rencana peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien. Perencanaan mutu harus ditetapkan berdasarkan prioritas
fungsi dan proses pelayanan UPTD Puskesmas Rangkasbitung.
9. Berperan aktif dalam melaksanakan program perbaikan mutu layanan klinis
dan keselamatan pasien yang sudah direncanakan.
10. Berperan aktif dalam menindaklanjuti hasil pelaksanaan perbaikan mutu
layanan klinis dan keselamatan pasien.
11. Kepala Puskesmas, penanggung jawab UKP dan penanggung jawab UKM wajib
berpartisipasi dalam program peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
12. Seluruh tenaga medis wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan program
peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran UPTD Puskesmas Rangkasbitung.
13. Perencanaan peningkatan mutu klinis disusun oleh seluruh jajaran
Puskesmas Lampasi dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan
oleh Wakil Manajemen Mutu.
14. Perencanaan mutu berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring
dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf
dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan
terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien.
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan keselamatan
pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan indikator
klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan outcome.
f. Upaya-upaya peningkatan mutu klinis dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan
klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel,
kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial
cedera.
i. Program dan kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program peningkatan mutu
laboratorium dan program peningkatan mutu pelayanan obat.
PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN LEBAK
DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS RANGKASBITUNG
Jl. Mayor Jamal Alim No.7 Telp (0252) 201550 Rangkasbitung

j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu klinis dan


keselamatan pasien. Rencana pertemuan sosialisasi dan
koordinasi untuk menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan
kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
k. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan pasien.

15. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawah


ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai, dan perencanaan
UPTD Puskesmas Rangkasbitung.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik klinis,
standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai panduandari
profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
16. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus
didokumentasikan.
17. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas tiap triwulan.
18. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan/Pelayanan Rawat Inap (Puskesmas Rawatan).
c. Pelayanan farmasi.
d. Pelayanan gawat darurat

Kepala UPTD Puskesmas


,Rangkasbitung

Ika Sari Mustika Wati

Anda mungkin juga menyukai