Anda di halaman 1dari 5

PEMERINTAH KABUPATEN LOMBOK BARAT

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS EYAT MAYANG
Jln. Raya Baru Sekotong Desa Eyat Mayang Kec. Lembar .081937144117 Kode Pos. 83364
E-mail : pkmeyatmayang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS EYAT MAYANG


NOMOR : 445/01/032 /SK. Admin./PKM-EM/V/2018

TENTANG
KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS EYAT MAYANG

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,


KEPALA PUSKESMAS EYAT MAYANG,

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien di Puskesmas Eyat Mayang
perlu disusun kebijakanmutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-undang republik indonesia nomor 36 tahun


2009 tentang kesehatan (lembaran negara republik
indonesia tahun 2009 nomor 144, tambahan lembaran
negara republik indonesia nomor 5063);

2. Permenkes no. 1691/menkes/per/viii/2011 tentang


keselamatan pasien rumah sakit;

3. Peraturan mentri kesehatan nomor 75 tahun 2014


tentang pusat kesehatan masyarakat;
4. Peraturan menteri kesehatan nomor 46 tahun 2015
tentang akreditasi puskesmas, klinik pratama, tempat
praktik mandiri dokter, dan tempat praktik mandiri
dokter gigi (berita negara republik indonesia tahun
2015 nomor 1049);
5. Peraturan menteri kesehatan republik indonesia
nomor 11 tahun 2017 tentang keselamatan pasien

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG


KEBIJAKAN MUTU PUSKESMAS DAN KESELAMATAN
PASIEN DI PUSKESMAS EYAT MAYANG .
Kesatu : Kebijakan mutu dan keselamatan pasien Puskesmas Eyat
Mayang sebagaimana tercantum dalam Lampiran
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat
keputusan ini;
Kedua : Segala Biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini
dibebankan kepada anggaran yang sesuai;
KETIGA Apabila terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan
diperbaiki sebagai mana mestinya.
KEEMPAT Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Eyat Mayang


Pada tanggal : 07 Mei 2018
Kepala Puskesmas Eyat Mayang

Ns. AKHMAD JUAINI, S.Kep


Pembina – IV/a
NIP. 19721231 199203 1 026

Tembusan : Disampaikan kepada yth.;


1. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Barat.
2. Arsip.
LAMPIRAN I KEPUTUSAN KEPALA UPT BLUD PUSKESMAS EYAT MAYANG
NOMOR : 445/01/032 /SK. Admin./PKM-EM/V/2018
TANGGAL : 07 Mei 2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

KEBIJAKAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN PUSKESMAS EYAT


MAYANG

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan penanggung


jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program mutu/kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien mulai dari perencanaan,
pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan Program
mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di seluruh jajaran
puskesmas.
3. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat
4. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan pelayanan
disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman mutu dan
kinerja
5. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas
6. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas Eyat
Mayang dengan pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh
Penanggung jawab Manajemen Mutu.
7. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu
pelayanan klinis
8. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak;
a. Penilaian kinerja manajemen
b. Pelaksanaan audit internal
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
e. Penilaian perjanjian kerja sama dengan pihak ketiga

9. Kepala Puskesmas wajib membentuk tim audit internal.

10. Audit internal dilakukan untuk memonitor kinerja pelayanan


Puskesmas.

11. Tim audit internal wajib menyusun rencana audit tahunan, unit kerja
yang diaudit secara periodik dilakukan audit ulang untuk memonitor
tindak lanjut terhadap audit sebelumnya

12. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam
setahun, yaitu pada bulan Juli dan bulan Januari.

13. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:


a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya

14. Perencanaan mutu/kinerjapelayanan klinis dan keselamatan pasien


berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu
dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM,
dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan
outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan keselamatan pasien melalui
standarisasi, perancangan sistem, rancang ulang sistem untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik
pelayanan klinis maupun penyelenggaraan UKM.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian
sentinel, kejadian tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan
keadaan potensial cedera.
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis dan keselamatan pasien, termasuk di dalamnya program
peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan mutu
pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan
tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.

15. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan


pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program, dan
masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak lanjut
program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien.

16. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di


bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf,
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan,
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat,
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
di Puskesmas,
g. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.

17. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien


harus didokumentasikan.

18. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus


disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan

19. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan


peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala Puskesmas
tiap tribulan.

20. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,


serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam
peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien
adalah:
a. Pencapaian 6 sasaran keselamatan pasien.
b. Pelayanan rawat jalan
c. Pelayanan Farmasi
d. Pelayanan Gawat Darurat

Anda mungkin juga menyukai