Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS JAMPANG
Jl. Perum. Telaga Kahuripan Desa Jampang RT 03 RW 02 Kec. Kemang, Kab. Bogor 16310
Telp. 081285405852 WA/SMS 08111106443 email : puskesmaskujampang@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JAMPANG


Nomor: 440/031a-SK/Pkm-Jpg/I/2018
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU KINERJA, MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
DI PUSKESMAS JAMPANG

KEPALA PUSKESMAS JAMPANG,

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu dan aman;
b. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan
dan keselamatan pasien di Puskesmas Jampang perlu
disusun kebijakan mutu dan keselamatan pasien;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun


2009 tentang Kesehatan;
2. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 tahun 2016
tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun
2017 tentang Keselamatan Pasien;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan
Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


MUTU KINERJA, MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS JAMPANG.
Kesatu : Kebijakan mutu kinerja, mutu klinis dan keselamatan
pasien Puskesmas Jampang sebagaimana tercantum
dalam Lampiran 1 merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan : Jampang
pada tanggal : 29 Januari 2018
KEPALA PUSKESMAS JAMPANG,

dr. VERA LINDA C.B


Pembina
NIP: 196611182002122003
LAMPIRAN 1 : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS JAMPANG.
NOMOR : 440/031a-SK/Pkm-Jpg/I/2018
TANGGAL : 29 Januari 2018
TENTANG : KEBIJAKAN MUTU KINERJA,
MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN
PUSKESMAS JAMPANG

KEBIJAKAN MUTU KINERJA, MUTU KLINIS DAN KESELAMATAN PASIEN


PUSKESMAS JAMPANG

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggungjawab UKP,


penanggungjawab ADMEN dan penanggungjawab UKM wajib
berpartisipasi dalam program mutu/kinerja Puskesmas dan
keselamatan pasien mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
monitoring dan evaluasi.
2. Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKP
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat
3. Tata nilai tersebut adalah :

S Sopan dan Santun dalam bersikap

E Empati terhadap masalah client

H Hati yang tulus melayani

Amanah dalam memberikan


A
pelayanan

T Terdepan dalam Pelayanan

4. Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan


pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja.
5. Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas.
6. Melaksanakan upaya perbaikan dengan menerapkan budaya 5S
( Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun ), dan 5R (Ringkas, Rapi,
Resik, Rawat, Rajin).
7. Melakukan upaya perbaikan dan peningkatan mutu kinerja
pelayanan secara berkesinambungan.
8. Memberikan pelayanan yang bekualitas dan professional kepada
semua lapisan masyarakat.
9. Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan
mutu pelayanan klinis.
10. Perencanaan mutu/kinerja manajemen meliputi paling tidak.
a. Penilaian kinerja manajemen.
b. Pelaksanaan audit internal.
c. Pelaksanaan pertemuan tinjauan manajemen
d. Kajibanding kinerja dengan puskesmas lain
11. Audit internal dilakukan untuk memonitor kinerja pelayanan
Puskesmas.
12. Tim audit internal wajib menyusun rencana audit tahunan, unit kerja
yang diaudit secara periodik dilakukan audit ulang untuk memonitor
tindak lanjut terhadap audit sebelumnya.
13. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali
dalam setahun, yaitu pada bulan juli dan desember.
14. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
15. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien
berisi paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan
pasien/keluarga/staf dengan mempertimbangan kekritisan, risiko
tinggi dan kecenderungan terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan
unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan
pemilihan indikator, pengumpulan data, untuk kemudian
dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis.
f. Melakukan pengamatan terhadap kejadian-kejadian yang
berkaitan dengan risiko keselamatan pasien (KPC, KNC, KTD, KTC)
dan sigap mengambil tindakan.
g. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
h. Berperan aktif dalam peningkatan mutu layanan klinis dan
keselamatan pasien di puskesmas melalui pencapaian layanan
mutu klinis dan sasaran keselamatan pasien.
i. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk
menyampaikan permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak
lanjut yang dilakukan.
j. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu dan keselamatan
pasien.
16. Dalam upaya perbaikan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan
pasien melibatkan/memberdayakan lintas sektor, lintas program,
dan masyarakat sebagai pengguna pelayanan untuk berperan mulai
dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring, evaluasi, dan tindak
lanjut program-program kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan
keselamatan pasien.
17. Perancangan sistem/proses pelayanan memperhatikan butir-butir di
bawah ini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan
perencanaan Puskesmas,
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, masyarakat, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan UKM, pedoman praktik
klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan berbagai
panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian
Kesehatan,
d. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko,
e. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada
di Puskesmas,
f. Dibangun berbasis praktik klinis yang baik,
g. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
h. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan
sistem pelayanan.
18. Seluruh kegiatan mutu/kinerja puskesmas dan keselamatan pasien
harus didokumentasikan.
19. Hasil-hasil peningkatan mutu dan keselamatan pasien harus
disosialisasikan kepada pihak-pihak terkait yang membutuhkan
20. Penanggung jawab Manajemen Mutu wajib melaporkan kegiatan
peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada Kepala
Puskesmas tiap tribulan.
21. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf,
serta mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial
bermasalah, maka area prioritas yang perlu mendapat perhatian
dalam peningkatan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan
pasien adalah:
a. Pengadaan mesin antrian.
b. Penambahan ruang TB.
c. Perbaikan akses jalan masuk.
d. Labolatorium untuk pemeriksaan BTA.
e. Pembuatan ruangan tempat berdahak.
f. Pemasangan handrilling dan pemasangan toilet khusus lansia.
g. Ruangan strerilisasi alat.
h. Penyekatan ruang konseling.

KEPALA PUSKESMAS JAMPANG

dr. VERA LINDA C.B


Pembina
NIP: 196611182002122003

Anda mungkin juga menyukai