Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN MAGETAN

DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TEBON
Jalan Slamet No.5, Kel. Tebon, Barat, Magetan Kode Pos 63393
Telepon. (0351) 869236, E-mail : tebon.pusk@gmail.com

KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TEBON


NOMOR : TAHUN 2018

TENTANG

KEBIJAKAN MUTU

KEPALA UPTD PUSKESMAS TEBON

Menimbang : a. bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh


pelayanan yang bermutu ;
b. bahwa sehubungan dengan huruf a di atas maka perlu
menetapkan Keputusan Kepala UPTD Puskesmas TEBON
tentang Kebijakan Mutu;
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik;
2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75 Tahun 2014
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2016
tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun 2017
tentang Keselamatan Pasien;
5. Keputusan Kepala Dinas Kesehatan Magetan Nomor 15
Tahun 2017 tentang Pelaksanaan Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten Magetan Tahun
2017;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan :
KESATU : Kebijakan Mutu;
KEDUA : Kebijakan Mutu UPTD Puskesmas TEBON sebagaimana
tercantum dalam dalam lampiran I Keputusan ini;
KETIGA : Budaya Mutu dan Keselamatan pasien dalam pelayanan
sebagaimana tercantum dalam lampiran II Keputusan ini
KEEMPAT Keputusann ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila
kemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya maka
akan dilakukan perbaikan sebagaiman mestinya.

Ditetapkan di Barat
pada tanggal 23 April 2018

NUNING TYAS SUSANTI


LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TEBON
NOMOR : TAHUN 2018
TANGGAL : 23 APRIL 2018

KEBIJAKAN MUTU

1. Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab kebijakan mutu dan


penanggung jawab Upaya Puskesmas wajib berpartisipasi dalam program mutu
mulai dari perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2. Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran UPTD Puskesmas TEBON dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Wakil Manajemen Mutu.
3. Perencanaan mutu :
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil monitoring dan
evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf den gan
mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan terjadinya
masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien;
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu yang terkoordinasi dari
semua unit kerja dan unit pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan dilakukan dengan pemilihan indikator, pengumpulan
data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak lanjuti dalam upaya peningkatan
mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja Upaya Kesehatan
Masyarakat, dan indikator klinis, yang meliputi indikator struktur, proses, dan
outcome.
f. Upaya-upaya perbaikan mutu dan melalui standarisasi, perancangan sistem,
rancang ulang sistem untuk peningkatan mutu.
g. Penerapan manajemen risiko pada semua lini pelayanan baik pelayanan klinis
maupun penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat.
h. Manajemen risiko klinis untuk mencegah terjadinya kejadian sentinel, kejadian
tidak diharapkan, kejadian nyaris cedera, dan keadaan potensial cedera;
i. Program dan Kegiatan-kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis termasuk di
dalamnya program peningkatan mutu laboratorium dan program peningkatan
mutu pelayanan obat.
j. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan keselamatan
pasien.
k. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang dilakukan.
l. Rencana monitoring dan evaluasi program mutu.
2. Perancangan sistem / proses pelayanan memperhatikan butir-butir di bawahini:
a. Konsisten dengan visi, misi, tujuan dan tata nilai Puskesmas, dan perencanaan
Puskesmas.
b. Memenuhi kebutuhan pasien, keluarga, dan staf.
c. Menggunakan pedoman penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat,
pedoman praktik klinis, standar pelayanan klinis, kepustakaan ilmiah dan
berbagai panduan dari profesi maupun panduan dari Kementerian Kesehatan.
d. Sesuai dengan praktik bisnis yang sehat.
e. Mempertimbangkan informasi dari manajemen risiko.
f. Dibangun sesuai dengan pengetahuan dan keterampilan yang ada di
Puskesmas.
g. Dibangun berbasis praktik klinik yang baik.
h. Menggunakan informasi dari kegiatan peningkatan yang terkait,
i. Mengintegrasikan serta menggabungkan berbagai proses dan sistem
pelayanan.
3. Seluruh kegiatan mutu dan keselamatan pasien harus didokumentasikan.
4. Wakil manajemen mutu wajib melaporkan kegiatan peningkatan mutu kepada
kepala Puskesmas tiap tribulan.
5. Berdasarkan pertimbangan hasil keluhan pasien/keluarga dan staf, serta
mempertimbangkan kekritisan, risiko tinggi, dan potensial bermasalah, maka area
prioritas yang perlu mendapat perhatian dalam peningkatan mutu dan keselamatan
pasien adalah:
a. Tempat Pelayanan Pendaftaran
b. Pelayanan Farmasi
c. Pelayanan Laboratorium
LAMPIRAN II : KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TEBON
NOMOR : TAHUN 2018
TANGGAL : 23 APRIL 2018

BUDAYA MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN DALAM PELAYANAN

PROFESIONAL : Memiliki kompetensi dan kemampuan dalam memberikan


layananan kesehatan yang terbaik
5R : RINGKAS : Menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan saja
(RINGKAS, di tempat kerja
RAPI, RAPI : Menyimpan segala sesuatu sesuai dengan tempatnya
RESIK, RESIK : Membersihkan tempat lingkungan kerja
RAWAT, RAWAT :Mempertahan kan hasil yang telah dicapai pada 3R
RAJIN ) sebelumnya
RAJIN : Terciptanya kebiasaan untuk menjaga dan
meningkatkan yang sudah dicapai
INISIATIF DAN : Memiliki kemampuan untuk bekerja mandiri dengan ide-ide
INOVATIF kreatif serta memberi terobosan bagi peningkatan pelayananan
kesehatan
MALU : Memiliki budaya malu bila tidak melaksanakan tugas dengan
sebaik-baiknya
AMANAH : Dapat dipercaya

KEPALA UPTD PUSKESMAS TEBON

NUNING TYAS SUSANTI

Anda mungkin juga menyukai