BAB I
PENDAHULUAN
Halang.
Ciseeng.
b. Kependudukan
NE BA BU B BU
N DES PND O B LI TE U LIN
15- 45-
O A DK NA A TA KI MI 5-14 >7
44 75
Th 5
TA YI L Th Th
L
1 Jam
1324 30 26 1,3 29 5,11 6,73 2,48 15
pang
6 5 1 40 457 5 281 3 1 7 6
2 Pd.U
1012 23 19 1,0 22 3,91 5,14 1,90 11
dik
9 3 9 24 349 6 215 0 7 1 9
3 Tega
1925 41 36 1,8 42 7,43 9,78 3,61 22
l
3 3 7 12 643 9 408 2 3 2 7
Puskesma 4262 50
95 82 4,1 144 95 16,4 21,6 8,00 2
s 8
1 8 76 8 1 904 54 58 0
c. Distribusi Ketenagaan
STATUS
JENIS TENAGA JUMLAH KEPEGAWAIAN
6 PNS, 1 PTT, 5
Bidan Puskesmas 12 Sukwan/honor
Tenaga Sanitarian 0
5 Pedoman Mutu Jampang
Pelaksana Analis/Laboratorium 1 Sukwan/honor
Tenaga Administrasi 0
Jumlah 35
d. Visi Puskesmas
“ TERWUJUDNYA MASYARAKAT PUSKESMAS JAMPANG YANG MANDIRI
UNTUK HIDUP SEHAT ”
e. Misi Puskesmas
1. Menggerakkan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Mendorong kemandirian individu, keluarga, dan masyarakat untuk
hidup sehat.
3. Memberikan dan meningkatkan pelayanan kesehatan dasar yang
berkualitas, merata dan terjangkau.
4. Menggerakkan dan mengkoordinir sumberdaya kesehatan yang ada.
f. Strategi Puskesmas
1. Penguatan kerjasama lintas sektor untuk mewujudkan
pembangunan yang berwawasan kesehatan.
2. Melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam setiap program
kesehatan.
3. Meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM serta melengkapi sarana
dan prasarana.
6 Pedoman Mutu Jampang
j. Motto Puskesmas
Puskesmas Jampang memiliki motto
“KESEHATAN ANDA HARAPAN KAMI ”
sehat, pesantren sehat, masjid sehat, pasar sehat, warung sehat, kantor
sehat, dan lain-lain.
2. Memberdayakan masyarakat, yakni mengorganisasikan gerakan atau peran
serta masyarakat untuk pembangunan kesehatan, yang berupa berbagai
bentuk UKBM seperti Posyandu, Posbindu Penyakit Tidak Menular, UKS,
dan lain-lain.
3. Memberdayakan keluarga, yakni menggugah partisipasi segenap keluarga
(sebagai kelompok masyarakat terkecil) untuk berperilaku hidup sehat,
mencegah jangan sampai sakit, bahkan meningkatkan derajat kesehatannya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam menjalankan
perannya sebagai penanggung jawab wilayah, Puskesmas memiliki dua
upaya yang harus dilaksanakan secara seimbang, yakni UKP dengan
pendekatan JKN dan Penguatan Pelayanan Kesehatan, serta UKM dengan
pendekatan Pemberdayaan Keluarga, Pemberdayaan Masyarakat, dan
Pembangunan Berwawasan Kesehatan. Kedua upaya tersebut secara
sinergis akan menuju kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat di wilayah
kerja Puskesmas.
Dalam rangka meningkatkan aksesibilitas pelayanan, Puskesmas
didukung oleh jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas
pelayanan kesehatan. Jaringan pelayanan Puskesmas mencakup fasilitas
berikut:
1. Puskesmas pembantu yang memberikan pelayanan kesehatan secara
permanen di suatu lokasi dalam wilayah kerja Puskesmas.
2. Bidan desa yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam
wilayah kerja Puskesmas.
Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan adalah klinik, rumah sakit,
apotek, laboratorium, dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya. Puskesmas
dapat berkoordinasi dan memberikan instruksi langsung kepada jaringannya
dalam melaksanakan peran dan fungsinya. Puskesmas menjalankan peran
dan fungsinya agar dapat melaksanakan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam mencapai tujuan menuju Indonesia Sehat
1.5 Tujuan
Pedoman mutu ini disusun sebagai acuan bagi Puskesmas dalam
peningkatan mutu dan keselamatan pasien baik untuk penyelenggaraan
UKM maupun untuk penyelenggaraan pelayanan klinis / UKP
15. Sarana : segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam
mencapai maksud dan tujuan.
16. Prasarana : segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya suatu proses (usaha, pembangunan, proyek).
17. Ruang Lingkup: Pedoman ini disusun berdasarkan standar
akreditasi Puskesmas yang meliputi pedoman dalam upaya
peningkatan mutu dan kinerja pelayanan UKM, UKP, dan
Administrasi manajemen, dan Keselamatan Pasien.
16 Pedoman Mutu Jampang
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN
SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
1. Kebijakan
2. Pedoman/Manual
3. Standar Operasional Prosedur
4. Rekaman-rekaman sebagai catatan sebagai akibat pelaksanaan
kebijakan, pedoman, dan prosedur.
Pengendalian dokumen di Puskesmas Jampang antara lain :
1. Seluruh dokumen yang dibutuhkan untuk dilakukannya verifikasi mutu
terhadap kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan harus dikendalikan
dan diperlakukan sebagai bukti bahwa sistem manajemen mutu telah
dilakukan efektif dan efisien
20 Pedoman Mutu Jampang
a. Pedoman/Kebijakan
b. Prosedur
1. Dokumen Internal yang dikendalikan dengan tidak menggunakan tanggal
berlaku adalah formulir, dikendalikan dengan menggunakan judul.
2. Management Representatif harus memeriksa Pedoman Mutu, Prosedur
Mutu, dan Instruksi Kerja untuk memastikan bahwa keseluruhannya
masih berlaku.
3. Setiap perubahan atau penambahan terhadap dokumen merupakan
tanggung jawab Management Representatif.
21 Pedoman Mutu Jampang
Jenis Diperiksa
Dibuat Oleh Disetujui Oleh
Dokumen Oleh
Perubahan Dokumen
1. Usulan perubahan dokumen yang terjadi dapat berasal dari hasil audit
internal maupun eksternal, tinjauan manajemen, keluhan pelanggan,
maupun inisiatif dari personel internal. Setiap usulan perubahan tersebut
dituangkan dalam Formulir Permintaan Tindakan Perbaikan dan
Pencegahan.
2. Setiap perubahan terhadap dokumen harus dicatat dalam Catatan
Perubahan yang menjelaskan perubahan-perubahan yang dilakukan
terhadap dokumen revisi sebelumnya (misalnya, untuk dokumen dengan
revisi 01 maka riwayat perubahan tersebut menjelaskan perubahan yang
terjadi antara revisi 00 dengan revi 01, demikian juga untuk revisi 02
dengan 01 dan seterusnya).
3. Dokumen mutu yang telah direvisi harus ditarik dari peredaran dan
dimusnahkan, sedangkan dokumen Asli revisi lamanya tetap disimpan
oleh Management Representatif dan diberi cap “KADALUWARSA”.
Kemudian, Management Representatif mendistribusikan kembali
dokumen tersebut dengan revisi baru.
4. Pejabat yang mempersiapkan dan menyetujui dokumen revisi adalah
sama dengan dokumen sebelumnya. Persetujuan oleh pejabat lain
hanya dimungkinkan atas dasar pertimbangan-pertimbangan tertentu.
IdentifikasiDokumen
1. Kode dari masing-masing jenis dokumen adalah sebagai berikut:
a. PD : Pedoman
b. SK : Surat Keputusan
23 Pedoman Mutu Jampang
1. Identifikasi
Setiap rekaman harus dapat dengan mudah diidentifikasi dan dapat
dengan mudah mengetahui tujuan penggunaan rekaman tersebut.
2. Penyimpanan
Rekaman harus disimpan dalam keadaan baik dan aman baik berupa
rekaman tertulis diatas kertas maupun dalam media elektronik
3. Keamanan
Bila rekaman dalam bentuk hard copy, dokumen disimpan dalam lemari
yang terkunci. Untuk data elektronik, terdapat upaya yang sesuai untuk
menjamin data tidak hilang.
4. Mudah Diperoleh
Setiap rekaman harus disimpan sedemikian rupa sehingga dapat
diambil kapan saja dibutuhkan dengan cepat dan mudah.
5. Masa Simpan
Setiap rekaman ditentukan masa simpannya yaitu sesuai kebutuhan
rekaman tersebut.
6. Pemusnahan
Untuk menjamin rekaman yang sudah lewat masa simpannya dapat
dimusnahkan dengan aman, maka rekaman mutu dimusnahkan di
bawah pengawasan Tim Mutu.
24 Pedoman Mutu Jampang
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
12. Tim audit internal wajib menyusun rencana audit tahunan, unit kerja yang
diaudit secara periodik dilakukan audit ulang untuk memonitor tindak lanjut
terhadap audit sebelumnya.
13. Pertemuan tinjauan manajemen dilakukan paling tidak dua kali dalam
setahun, yaitu pada bulan juli dan desember.
14. Perencanaan mutu/kinerja UKM meliputi paling tidak:
a. Penilaian kinerja UKM dan tindak lanjutnya
15. Perencanaan mutu/kinerja pelayanan klinis dan keselamatan pasien berisi
paling tidak:
a. Area prioritas berdasarkan data dan informasi, baik dari hasil
monitoring dan evaluasi indikator, maupun keluhan pasien/keluarga/staf
dengan mempertimbangan kekritisan, risiko tinggi dan kecenderungan
terjadinya masalah.
b. Salah satu area prioritas adalah sasaran keselamatan pasien
c. Kegiatan-kegiatan pengukuran dan pengendalian mutu dan
keselamatan pasien yang terkoordinasi dari semua unit kerja dan unit
pelayanan.
d. Pengukuran mutu dan keselamatan pasien dilakukan dengan pemilihan
indikator, pengumpulan data, untuk kemudian dianalisis dan ditindak
lanjuti dalam upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien.
e. Indikator meliputi indikator manajerial, indikator kinerja UKM, dan
indikator klinis.
f. Melakukan pengamatan terhadap kejadian-kejadian yang berkaitan
dengan risiko keselamatan pasien (KPC, KNC, KTD, KTC) dan sigap
mengambil tindakan.
g. Program pelatihan yang terkait dengan peningkatan mutu dan
keselamatan pasien.
h. Berperan aktif dalam peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan
pasien di puskesmas melalui pencapaian layanan mutu klinis dan
sasaran keselamatan pasien.
i. Rencana pertemuan sosialisasi dan koordinasi untuk menyampaikan
permasalahan, tindak lanjut, dan kemajuan tindak lanjut yang
dilakukan.
27 Pedoman Mutu Jampang
3.8 Pengorganisasian
1. Struktur Manajemen Tim Manajemen Mutu, Mutu Klinis dan
Keselamatan Pasien dan Audit Internal Puskesmas Jampang
Ka.PKM Jampang
dr. Vera Linda
I. Tanggung Jawab
A. Kepala Puskesmas.
Bertanggungjawab terhadap jalannya manajemen mutu,audit internal
dan keselamatan pasen di puskesmas Jampang.
B. Ketua Tim Manajemen Mutu.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan sistem manajemen mutu di
puskesmas Jampang.
C. Ketua Tim Mutu Klinis dan Keselamatan Pasien.
Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan upaya keselamatan pasien
di puskesmas Jampang.
D. Penanggung Jawab Audit Internal.
Bertanggung jawab atas pelaksanaan audit internal di Puskesmas.
II. Wewenang Ketua Tim Manjemen Mutu
1. Mengkoordinir semua kegiatan organisasi untuk menjamin agar sistem
manajemen mutu ditetapkan dan dipelihara.
2. Memastikan proses yang diperlukan untuk sistem manajemen mutu
agar ditetapkan dan dipelihara.
3. Memastikan persyaratan yang diajukan pelanggan tersosialisasikan
kepada seluruh pegawai Puskesmas.
4. Bertanggung jawab dalam menyusun manual mutu dan kinerja
bersama dengan kepala puskesmas.
5. Menganalisis kinerja mutu dari tiap unit kerja.
6. Menetapkan jadwal internal audit secara periodik dan berkelanjutan.
7. Mewajibkan setiap unit kerja untuk memiliki dokumen kerja sesuai
tugas pokok dan fungsinya.
8. Mengkoordinir proses analisis kebutuhan pelanggan dan
mendeskripsikannya dalam program kerja yang harus dilaksanakan
oleh tim kerja dan unit kerja terkait.
9. Membuat dokumen manual mutu bersama-sama unit kerja lainnya.
31 Pedoman Mutu Jampang
Sekretaris Tim
Tugas :
32 Pedoman Mutu Jampang
Anggota
Tugas :
1. Membantu merencanakan kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis
dan keselamatan pasien di Puskesmas Jampang.
2. Membantu menyusun indikator peningkatan mutu pelayanan klinis dan
keselamatan pasien di Puskesmas Jampang.
3. Membantu mengkoordinasikan kegiatan peningkatan mutu pelayanan
klinis dan keselamatan pasien di Puskesmas dengan unit terkait di
Puskesmas.
4. Membantu melaksanakan pengukuran indikator mutu pelayanan klinis
keselamatan pasien di Puskesmas.
5. Membantu melaksanakan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan
kegiatan peningkatan mutu pelayanan klinis dan keselamatan pasien
serta menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan dalam
pengambilan keputusan kepada Ketua Tim.
36 Pedoman Mutu Jampang
No
JENIS PROGRAM/KEGIATAN TARGET (%)
.
1 2 3
UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
I. UPAYA KESEHATAN WAJIB
A. UPAYA PROMOSI KESEHATAN
PROMOSI KESEHATAN DALAM GEDUNG-UKS
1 Cakupan Komunikasi Interpersonal dan Konseling (KIP/K) 5.00
KESEHATAN IBU
KESEHATAN ANAK
KELUARGA BERENCANA
UPAYA PENGOBATAN
KESEHATAN PENDENGARAN
6 Cakupan Kegiatan Penjaringan Penemuan Kasus Gangguan 80.00
Pendengaran di SD/MI
7 Cakupan Kasus Gangguan Pendengaran di SD/MI yang 100.00
ditangani
G. UPAYA KESEHATAN USIA LANJUT
1 Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut 70.00
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
4.1 Umum
Rapat Tinjauan Manjemen dilakukan dua kali dalam setahun yaitu di Bulan
Juli dan Desember
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
5.3 Infrastruktur
Manajemen infrastruktur yang dilaksanakan meliputi manajemen
prasarana yang ada di Puskesmas. Perencanaan dimulai dari pengajuan
Rencana Umum Kegiatan (RUK) yang berasal dari identifikasi kebutuhan
Puskesmas. Selanjutnya dibuat perencanaan kegiatan berdasarkan pagu
Anggaran. Pada pelaksanaan kegiatan diajukan kepada Penyedia melalui
Pejabat Pengadaan di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota.
Proses pelaksanaan kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang
telah disusun dan sesuai dengan rincian anggaran yang telah disetujui.
Proses pelaksanaan kegiatan di monitoring secara langsung oleh bagian
rumah tangga dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas. Jika ada
50 Pedoman Mutu Jampang
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
5. Peningkatan berkelanjutan
Hasil analisa permasalahan yan telah didapatkan dianalisa
dan ditindaklanjuti oleh masing-masing pokja yang terkait.
Proses PDCA ini diharapkan dapat dilaksanakan untuk
mencapai perbaikan mutu yang berkelanjutan.
6. Tindakan Korektif
Tim mutu pokja UKP dharuskan untuk membuat analisa
tindakan korektif atau perbaikan yang akan dilakukan
berdasarkan masalah yang diperoleh pada saat audit internal
7. Tindakan Preventif
Tim mutu pokja UKP dharuskan untuk membuat analisa
tindakan preventif atau pencegahan pengulangan kejadian
yang akan dilakukan berdasarkan masalah yang diperoleh
pada saat audit internal
61 Pedoman Mutu Jampang
BAB VII
7.7 METODE
Metode dalam peningkatan mutu puskesmas dan keselamatan pasien
adalah sebagai berikut:
1. Penilaian kinerja dan tindak lanjut dengan melalui analisis terhadap
capaian kinerja kemudian dilanjutkan dengan penyusunan rencana
perbaikan, pelaksanaan perbaikan, memonitoring dan menilai hasil
perbaikan, dan tindak lanjut, mengikuti siklus PDCA.
2. Menindak lanjut masukan dan keluhan pengguna dan masyarakat
megikuti siklus PDCA
65 Pedoman Mutu Jampang
BAB VIII
PENUTUP
8.1 PENUTUP
Demikian Pedoman Mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas Jampang untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil
keputusan dalam rangka menjalankan Sistem Menejemen Mutu serta tugas dan
tanggungjawab masing-masing sesuai dengan kapasitas dan wewenang yang telah
diberikan.
Apabila Pedoman Mutu ini dapat lolos audit external dan mendapatkan
sertifikasi akreditasi Fasilitas kesehatan Tingkat pertama, hal tersebut bukanlah
merupakan hasil akhir dari proses implementasi Manajemen Mutu. Tetapi
merupakan awal dari penerapan Sistem Manejemen Mutu yang berkualitas secara
sistematis dan terorganisir serta untuk peningkatan pelayanan secara terus menerus.
Harapan kami semoga komitmen yang sudah terbentuk tetap terjaga dan
tetap kokoh serta dapat ditingkatkan secara berkesinambungan demi memberikan
pelayanan yang berkualitas serta memenuhi semua persyaratan dan harapan
pelanggan lebih baik.
DITETAPKAN DI : JAMPANG
TANGGAL : 06 Februari 2018
KEPALA PUSKESMAS JAMPANG,
Pembina
NIP. 196611182002122003