Anda di halaman 1dari 44

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan tenaga kesehatan merupakan bagian integral dari pembangunan

nasional dibidang kesehatan yang diarahkan untuk mendukung upaya pencapaian

derajat kesehatan masyarakat secara optimal.

Dalam kaitan ini pendidikan tenaga kesehatan diselenggarakan untuk

memperoleh tenaga kesehatan yang bermutu dan berkualitas yang mampu

mengembangkan tugas untuk memenuhi kebutuhan pelayanan kesehatan bagi

seluruh masyarakat.

Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta I sebagai

salah satu unit pelaksana teknis penyelenggara pendidikan tinggi program

diploma III kesehatan menghasilkan tenaga kesehatan dibidang keperawatan gigi

yang mampu bekerja dalam sistem pelayanan secara terpadu.

Oleh karena itu tenaga kesehatan dibidang kesehatan gigi haruslah terampil,

terlatih dan dapat mengembangkan diri secara profesional berdasarkan nilai-nilai

yang dapat menunjang upaya pembangunan dibidang kesehatan. Untuk

menghasilkan tenaga kesehatan dibidang kesehatan gigi, maka penyelenggaraan

pendidikan perlu meningkatkan kualitas maupun kuantitas dalam proses belajar

mengajar.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan memberikan

pengalaman kerja kepada peserta didik melalui pelatihan yang lebih dikenal

dengan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yang dilaksanakan langsung dimasyarakat,

1
2

yaitu di Puskesmas Kecamatan cikulur baik didalam maupun diluar gedung.

Dalam pelaksanaannya, kegiatan yang dilakukan sesuai dengan peran, fungsi dan

kompetensi perawat gigi yang dilaksanakan pada tanggal 19 Maret 2018 s/d 5

April 2018

1.2 Tujuan

Tujuan Praktek Kerja Lapangan di Puskesmas Kecamatan Cikulur adalah :

1. Meningkatkan, memperluas dan memantapkan keterampilan mahasiswa

sebagai bekal memasuki lapangan kerja.

2. Mengenal kegiatan-kegiatan penyelenggaraan program kesehatan

masyarakat secara menyeluruh.

3. Memberikan pengalaman nyata kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan

ilmu yang diperoleh selama perkuliahan dalam bentuk sikap dan perilaku

untuk menganalisa kebutuhan pelayanan kesehatan di masyarakat.


1.3 Sasaran
Dalam kegiatan praktik kerja lapangan ini sasarannya adalah pasien-pasien

yang berkunjung ke Puskesmas Cikulur dan murid-murid sekolah yang

tergabung dalam kegiatan UKGS, Posyandu dan Posbindu.

1.4 Manfaat

1.4.1.Manfaat bagi Lahan Praktik (Puskesmas)


Mendapatkan bantuan masukan dari mahasiswi Poltekkes Jakarta 1 yang
melakukan program praktik kerja lapangan dalam bidang promotif,
preventif, dan kuratif guna meningkatkan pelayanan di masa depan dan
perencanaan program pelayanan selanjutnya.

1.4.2.Manfaat Bagi Institusi


Sebagai sarana praktik kerja lapangan bagi mahasiswi poltekkes, sebagai
dasar penilaian dan sebagai timbal balik pada mata kuliah Praktik Kerja
3

Lapangan, Wujud Pengabdian Masyarakat, dan Sebagai bahan referensi


untuk perpustakaan.

1.4.3.Manfaat Bagi Mahasiswa


Dengan adanya praktik kerja lapangan dapat memberikan pengalaman
nyata pada mahasiswa sehingga nantinya dapat menjadi perawat gigi
profesional yang mampu mengelola program kesehatan gigi dan mulut
yang ada di institusi pelayanan kesehatan, serta mempersiapkan
mahasiswa menjadi tenaga kesehatan gigi dan mulut masyarakat yang
optimal dalam rangka perbaikan dan peningkatan status kesehatan gigi
dan mulut masyarakat.

1.4.4.Manfaat bagi Masyarakat


Masyarakat yang berkunjung ke Balai Pengobatan Gigi Puskesmas
Cikulur mendapatkan pelayanan kesehatan gigi berupa upaya promotif,
preventif, dan kuratif dengan bantuan dari mahasiswa praktik kerja
lapangan. Murid-murid sekolah dasar di wilayah kerja Puskesmas
Cikulur mendapatkan pelayanan kesehatan gigi berupa upaya promotif,
kegiatan UKGS, Posyandu, Posbindu dan membantu dalam kegiatan
Imunisasi ORI.

BAB II

ANALISA SITUASI

2.1 Keadaan Geografis

Wilayah kecamatan Cikulur memiliki luas 66,06 Ha yang terbagi dalam 7

desa,kecamatan Cikulur berbatasan dengan beberapa kecamatan yang ada di


4

wilayah Provinsi Kabupaten Lebak. Adapun batas wilayah kerja Kecamatan

Cikulur sebagai berikut :

a. Sebelah Utara : Wilayah kerja puskesmas Warunggunung

b. Sebelah Timur : Wilayah kerja puskesmas Cimarga.

c. Sebelah Selatan : Wilayah kerja puskesmas pamadegan

d. Sebelah Barat : Wilayah kerja puskesmas Baros

Peta Wilayah Kecamatan Cikulur

2.2 Keadaan Demografis

Jumlah penduduk di wilayah Kecamatan Cikulur tahun 2017 adalah 30.618

jiwa terdiri dari laki-laki 15.095 jiwa dan perempuan 15.523 jiwa.

Desa sumur Bandung memiliki penduduk terbanyak sebesar : 7132 jiwa,

sedangkan Kelurahan Tamanjaya memiliki penduduk paling sedikit, yaitu : 2864

jiwa.
5

Kepadatan Penduduk

Di Wilayah Kerja Puskesmas Cikulur Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak

Tahun 2017

JUMLAH KEPADATAN
NO KECAMATAN
PENDUDUK PENDUDUK

1 2 3 4

1 SUMURBANDUNG 7132 10

2 SUKADAYA 4114 8

3 SUKAHARJA 5047 8

4 PARAGE 2866 5

5 CURUGPANJANG 5281 9

6 TAMANJAYA 2864 9

7 ANGGALAN 3314 9

JUMLAH 30618

Jumlah Penduduk, Laki-laki dan Perempuan Wilayah kerja

UPT Puskesmas Cikulur Tahun 2017.


6

KELOMPOK JUMlAH PENDUDUK


LAKI-LAKI
NO UMUR
LAKI-LAKI PEREMPUAN
PEREMPUAN
(TAHUN)
1 2 3 4 5
1 < 1 Tahun 279 225 504

2 1 – 4 Tahun 1572 1421 3218

3 5 – 14 Tahun 3825 3862 7687

4 15 – 44 Tahun 7027 7097 14124

5 45 – 64 Tahun 2147 2119 4266

6 ≥ 65 Tahun 525 799 1324

JUMLAH 15095 15523 30618

Sumber Data : Profil Kecamatan Cikulur th 2017

Ketenagaan Puskesmas Cikulur

No Jenis Ketenagaan Jumlah


1 Kepala Puskesmas 1
2 Dokter Umum 2
3 Dokter Gigi 1
4 Perawat Umum 10
5 Perawat Gigi 1
6 Bidan 15
7 Sarjana Kesehatan Masyarakat 1
8 Tenaga kesling 1
9 Tenaga Gizi 1
10 Apoteker 1
11 Analis 1
12 Supir 1
13 Cleaning Service 1
7

Sarana Pendidikan

TK SD SLTP SLTA
M
NO DESA
N S N S N S MTS N S MA
I

1. Sumur bandung 1 3 2 - 3 1 - 3 - 1 2
2. Curugpanjang - 2 3 1 1 1 1 1 2
3. Tamanjaya 1 - 1 - 1 - - 1 - 1 -
4. Anggalan - - 1 - 1 - - 2 - - 2
5. Parage - 2 1 - 1 - - 2 - - -
6. Sukaharja - 1 2 - 1 1 - 1 1 - -
7 Sukadaya - 1 3 - - - - 2 - - -
Jumlah 2 9 13 1 8 3 - 11 3 4 4
Sumber : Laporan Kegiatan Puskesmas Kecamatan Cikulur tahun 2017

2.3 Data Epidemiologi


2.3.1.Angka Kematian

Pembangunan kesehatan sebagai suatu investasi untuk meningkatkan


kualitas sumber daya manusia. Dalam pengukuran Indeks Pembangunan
Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen utama selain
pendidikan.Kondisi pembangunan kesehatan secara umum dapat dilihat dari
status kesehatan dan gizi masyarakat, meliputi angka kematian bayi, kematian
ibu melahirkan, prevalensi gizi kurang dan umur harapan hidup.

1. Angka Kematian Neonatal per 1.000 Kelahiran Hidup


Angka Kematian Neo-Natal adalah kematian yang terjadi sebelum bayi
berumur satu bulan atau 28 hari, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun
tertentu.neonatal di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cikulur sebanyak 8
Neonatal
2. Angka Kematian Bayi per 1.000 kelahiran hidup
Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir
sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan
dengan kematian bayi. Secara garis besar dari sisi penyebabnya kematian
bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen.
8

Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian


neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah
dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak
sejak lahir yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat
selama kehamilan. Di UPT Puskesmas Cikulur ditemukan sebanyak 8 kasus
kematian neonatal terdapat di 6 desa. Untuk desa Sumurbandung 1 kasus
karena IUFD, di desa sukadaya 1 kasus karena IUFD, di desa tamanjaya
karena IUFD, di desa parage karena aspiksia dan desa anggalan karena Presbo.
Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi
yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang
disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan
luar.

3. Angka Kematian Balita per 1.000 Kelahiran Hidup

Angka Kematian Balita adalah jumlah kematian anak berusia 0-4 tahun
selama satu tahun tertentu per 1000 anak umur yang sama pada pertengahan
tahun itu (termasuk kematian bayi). Angka kematian balita di Wilayah Kerja
UPT Puskesmas Cikulur tidak ditemukan kasus.

4. Angka Kematian Ibu per 100.000 Kelahiran Hidup

Kematian ibu adalah kematian perempuan pada saat hamil atau kematian
dalam kurun waktu 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang
lamanya kehamilan atau tempat persalinan. Kematian ibu adalah kematian
yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena
sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh dll. Jumlah kematian ibu di
Wilayah Kerja UPT puskesmas Cikulur 2 kasus terdapat di 2 desa, yaitu desa
Sumurbandung 1 kasus, di desa Parage 1 kasus semua karena Pendarahan.

Penyebab Kematian Ibu


Di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Cikulur Tahun 2017

PENYEBAB KEMATIAN
2017
9

PERDARAHAN 2
PRE EKLAMSIA 0
PENYAKIT JANTUNG 0
TOTAL 2

Jumlah Kematian Ibu


Di Wilayah Kerja UPT puskesmas Cikulur Tahun 2017

Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa pada tahun 2017


ditemukan jumlah kematian ibu ada 2 kasus di desa Sumurbandung 1 kasus
dan desa parage 1 kasus

2.3.2.Angka Kesakitan

2.3.2.1.CNR kasus baru BTA+


Penyakit Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang masih
menjadi masalah kesehatan masyarakat, dan salah satu penyebab
kematian sehingga perlu dilaksanakan program penanggulangan TB
secara berkesinamungan.Case Natifikation Rate (CNR) adalah angka
yang menunjukkan jumlah pasien baru yang ditemukan. Hal ini
menggambarkan kecenderungan penemuan dari tahun ke tahun.
10

Pada tahun 2017 jumlah pasien TB semua Tipe ada 36 kasus dari
jumlah penduduk 30.617 jiwa. Hal ini dapat menggambarkan angka
CNR sebesar 0.10 %. Untuk angka proporsi pasien BTA positif di antara
suspek sebesar 10,45 %. Angka ini diperoleh dari jumlah pasien TB BTA
positif yang ditemukan 7 kasus di bagi jumlah seluruh suspek TB yang
diperiksa 36 kasus. Bila angka terlalu besar kemungkinan penjaringan
terlalu ketat.
Proporsi pasien BTA Positif di Wilayah kerja UPT puskesmas Cikulur
Tahun 2017

Pasien BTA Pasien susp TB Capaian Angka


Tahun
Positif yang di periksa Proporsi acuan

2017 7 67 10,4 % 5 – 11 %

Untuk mengetahui secara cepat hasil pengobatan dan untuk mengetahui


apakah pengawasan langsung menelan obat dilakukan dengan benar
maka dihitung angka konversi yaitu prosentase pasien baru TB paru BTA
positif yang mengalami perubahan menjadi BTA negatif setelah
mendapat pengobatan tahap awal. Angka minimal yang harus dicapai
adalah 80%.

2.3.2.2. Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA)


Infeksi saluran pernafasan akut (ISPA) adalah infeksi akut
yang menyerang salah satu bagian/lebih dari saluran nafas mulai
hidung sampai alveoli termasuk adneksanya (sinus, rongga
telinga tengah, pleura).
Hingga saat ini ISPA masih merupakan masalah kesehatan
masyarakat di Indonesia dan sering terjadi pada anak.Episode
penyakit batuk-pilek pada balita di Indonesia diperkirakan 3-6
kali per tahun.ISPA merupakan salah satu penyebab utama
kunjungan pasien di UPT puskesmas cikulur.Sebanyak 40-60%
kunjungan berobat ke puskesmas dan 15-30% kunjungan
berobat di bagian rawat jalan dan tahun 2017 ditemukan 7
balita penderita pneumonia di UPT Puskesmas Cikulur.
11

Rendahnya penemuan kasus pneumonia di Puskesmas


dikarenakan kurangnya kepatuhan petugas terhadap standard
operational procedure (SOP) dalam penemuan pasien yaitu
dengan cara menghitung jumlah respirasi (respiration rate)
terhadap semua pasien balita dengan keluhan batuk pilek selama
1 menit dengan menggunakan sound timer atau apabila tidak
tersedia dapat menggunakan jam tangan. Hal ini selalu
disampaikan pada saat Lokakarya Bulanan oleh Kepala
Puskesmas dan Bidan Koordinator. Hitung nafas merupakan
pintu masuk untuk menemukan pneumonia terutama pada balita.

2.3.2.3. Kasus HIV


Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) merupakan
kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Human
Immunodeficiency Virus (HIV). Virus HIV ditemukan dalam
cairan tubuh terutama pada darah, cairan sperma, cairan vagina,
air susu ibu. Virus merusak sistem kekebalan tubuh manusia dan
mengakibatkan turunnya atau hilangnya daya tahan tubuh
sehingga mudah terjangkit penyakit infeksi.

Data Kasus HIV/AIDS UPT Puskesmas Cikulur


Tahun 2017

Ta Luar
HIV AIDS Meninggal
hun Wilayah
20 0 0 0 0
12
20 0 0 0 0
13
20 0 0 0 0
14
20 0 0 0 0
15
20 0 0 0 0
16 Kasus
20 0 0 0 0
17
HIV/AIDS bagaikan gunung es, yang nampak hanyalah permukaan belaka
12

namun kasus yang sesungguhnya jauh lebih besar dari kasus yang nampak.
Penyakit ini merupakan penyakit yang mematikan karena sampai saat ini
belum ditemukan obat untuk menyembuhkan. Namun demikian sebenarnya
pencegahannya relatif mudah yaitu dengan tidak melakukan hubungan seksual
sebelum menikah, berhubungan seksual dengan pasangan tetap (setia pada
pasangan), tidak menggunakan narkoba suntik dan selalu menggunakan alat-
alat yang bersih, steril, sekali pakai dan tidak bergantian.

2.3.2.3. Kasus Syphilis

Sifilis adalah infeksi menular seksual yang disebabkan oleh bakteri


spiroset Treponema pallidum sub-spesies pallidum. Rute utama
penularannya melalui kontak seksual; infeksi ini juga dapat ditularkan
dari ibu ke janin selama kehamilan atau saat kelahiran, yang
menyebabkan terjadinya sifilis kongenital. Untuk kasus syphilis di
Wilayah kerja UPT Puskesmas Cikulur 2017 tidak ada laporan ( tidak
ditemukan ).

2.3.2.4. Kasus Diare Ditemukan Dan ditangani


Diare merupakan buang air besar dengan konsistensi lembek atau
cair dengan frekwensi lebih dari biasanya (biasanya lebih dari 3 kali
atau lebih per hari) dan berlangsung kurang dari 7 hari.Secara klinis
penyebab diare disebabkan infeksi virus.
Penanggulangan diare dilakukan di seluruh UPT Puskesmas Cikulur
baik oleh petugas kesehatan maupun oleh kader. Tahun 2017 dari
target penemuan 1.038, telah ditangani sebanyak 198 kasus ( 19,1%).

Jumlah Kasus Diare UPT Puskesmas Cikulur


Tahun 2017

Jumlah Target Jumlah Yang di % Yang Meninggal


Tahun
Penemuan Tangani Ditangani
2017 1.038 198 100 % 0

2.3.2.5. Kasus Baru Kusta per 100.000 Penduduk


13

Kusta merupakan penyakit menular yang sulit menular disebabkan


oleh M. leprae.Ditandai dengan bercak kulit yang mati rasa,
penebalan saraf bisa disertai dengan gangguan fungsi dan pada
pemeriksaan kerokan kulit (Slit Skin Smear) ditemukan BTA positif.
Tahun 2017 ditemukan 3 penderita kusta yang tersebar di Puskesmas
Cikulur

Jumlah penderita kusta UPT Puskesmas Cikulur


Tahun 2017

Klasifikasi 2017
Tipe PB 1
Tipe MB 2
Jumlah Total 3
CDR Rate/100.000 1
Prevalence Rate/10.000 1
Proporsi cacat tingkat II (%) 1
Proporsi kasus anak (%) 0
Proporsi tipe MB (%) 1

2.3.2.6. Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD)


Demam berdarah dengue ditandai dengan adanya demam tinggi,
fenomena perdarahan, hepatomegali dan seringkali disertai dengan
kegagalan sirkulasi.Kasus demam berdarah dengue mayoritas
didapat dari Rumah Sakit baik RSUD Adjidarmo maupun dari RS
MISI Lebak.
Menemukan kasus DBD secara dini bukanlah pekerjaan mudah,
karena pada awal perjalanan penyakit gejala dan tandanya tidak
spesifik, sehingga sulit dibedakan dengan penyakit infeksi lain.
Demam Berdarah Dengue (DBD) termasuk salah satu penyakit
menular yang dapat menimbulkan wabah, maka sesuai dengan
Undang-Undang No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
serta Peraturan Menteri Kesehatan No. 560 tahun 1989, setiap
penderita termasuk tersangka DBD harus segera dilaporkan
selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam oleh unit pelayanan
kesehatan (Rumah Sakit, puskesmas, poliklinik, balai pengobatan,
dokter praktek swasta dan lain-lain).
14

Pada tahun 2017 ditemukan 6 kasus demam berdarah dengue


tersebar di 3 desa. Untuk desa Sumur bandung 3 kasus, Parage 2
kasus, dan Desa Anggalan 1 kasus.
Untuk membatasi penularan penyakit yang cenderung meluas,
mencegah kejadian Kejadian luar biasa (KLB) serta menekan angka
kesakitan dan kematian maka dilakukan pemberantasan vektor
dengan menggunakan insektisida (fogging focus) di 70 fokus yang
ditemukan adanya penderita yang memenuhi kriteria berdasarkan
hasil penyelidikan epidemiologis (PE), dilakukan abatisasi untuk
membasmi jentik nyamuk dan penyuluhan kepada masyarakat untuk
melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M Plus
yaitu menguras, menutup, mengubur dan menghindari gigitan
nyamuk karena PSN merupakan cara yang paling tepat untuk
memberantas vektor (nyamuk Aedes aegypti).

Jumlah penderita, angka insiden, angka fatalitas Demam Berdarah Dengue


Tahun 2017

Jumlah penderita DBD


Tahun IR (/100.000) CFR (%)
Hidup Meninggal Total
2017 3 1.3 3 0 3

2.3.2.7. Kasus Malaria


Malaria merupakan penyakit menular yang menjadi masalah
kesehatan masyarakat di Indonesia, karena menimbulkan angka
kesakitan dan kematian yang tinggi serta menurunkan produktivitas
sumber daya manusia dan pembangunan nasional.
Berdasarkan SK Menteri Kesehatan No.
293/MENKES/SK/IV/2009 tentang Eliminasi Malaria di Indonesia
bahwa eliminasi malaria dilaksanakan secara bertahap yaitu tahap
pemberantasan, pra eliminasi, eliminasi dan pemeliharaan.Di
Puskesmas Cikulur tidak ditemukan kasus penderita malaria.

2.3.2.8. Kasus Penyakit filariasis Ditangani


15

Filariasis atau kaki gajah penyakit menular menahun yang


disebabkan oleh cacing microfilaria yang menyumbat saluran limfe.

Kebijakan program dari Kementrian Kesehatan untuk eliminasi


filariasis merupakan program prioritas. Kabupaten Lebak masih
merupakan daerah endemis filariasis karena belum melakukan
pengobatan massal 1 kabupaten dan angka mikrofilaria rate (MF rate)
masih 2.5 karena untuk melakukan pengobatan massal 1 kabupaten
dibutuhkan dana yang sangat besar. Di wilayah kerja UPT Puskesmas
Cikulur ditemukan 1 kasus Filariasis. Kasus ini ditemukan di murid
SD Curugpanjang.

2.3.2.9. Cakupan Pengukuran Tekanan Darah

Untuk mengelola penyakit hipertensi termasuk penyakit tidak


menular lainnya, Kemenkes membuat kebijakan yaitu:

a. Mengembangkan dan memperkuat kegiatan deteksi dini hipertensi


secara aktif (skrining)
b. Meningkatkan akses masyarakat terhadap pelayanan deteksi dini
melalui kegiatan Posbindu PTM.
c. Meningkatkan akses penderita terhadap pengobatan hipertensi
melalui revitalisasi puskesmas untuk pengendalian PTM melalui
peningkatan sumberdaya tenaga kesehatan yang profesional dan
kompenten.
Di UPT Puskesmas Cikulur dilaporkan hasil pemeriksaan tekanan
darah oleh petugas sebanyak 497.

2.3.2.10. Cakupan pemeriksaan Obesitas

Keberadaan Posbindu PTM di masyarakat lebih tepat untuk


mengendalikan faktor risiko Penyakit Tidak Menular (obesitas,
hiperkolesterol, hipertensi, hiperglikemi, diet tidak sehat, kurang
aktifitas dan merokok).Kegiatan deteksi dini pada Posbindu PTM
dilakukan melalui monitoring faktor risiko secara terintegrasi, rutin
16

dan periodik. Kegiatan monitoring mencakup kegiatan minimal yaitu


hanya memantau masalah konsumsi sayur/buah dan lemak, aktifitas
fisik, indeks massa tubuh (IMT), dan tekanan darah, dan kegiatan
monitoring lengkap yaitu memantau kadar glukosa darah, dan
kolesterol darah, pemeriksaan uji fungsi paru sederhana dan IVA.
Tidak dilakukan pemeriksaan obesitas terhadap masyarakat
dikarenakan peralatan yang terbatas ( tidak lengkap )

2.3.2.11. Cakupan pemeriksaan IVA +

Menemukan penyakit lebih awal melalui deteksi dini, selain


memperbesar peluang kesembuhan penderitanya, juga
merupakan upaya yang lebih murah.Cegah Kanker Leher
Rahim melalui Metode IVA, Deteksi Dini Kanker Payudara
serta testimoni penderita kanker.Untuk pemeriksaan IVA+ di
UPT Puskesmas Cikulur pada tahun 2017 dilakukan
pemeriksaan dengan jumlah yang diperiksa 177 orang dan IVA
positif sebanyak 17 orang

2.3.2.12. Cakupan pelayanan gigi

Cakupan pelayanan gigi di Puskesmas Cikulur pada tahun


2017 sebanyak 1736 kasus terdiri dari :

1. Pemeriksaan dan pengobatan gigi : 1235

2. Tumpatan gigi : 74

3. Cabut gigi tetap : 50

4. Cabut gigi susu : 377

2.4. Sarana dan Prasarana

Gedung Puskesmas Kecamatan Cikulur dibangun pada tahun 1987 dengan

1. Luas Tanah : 448 m²


17

2. Luas Bangunan : 380 m²

3. Sumber Air : Jet Pam

4. Daya Listrik : 43.000 watt

5. Rehab Terakhir : 1997

6. Ruangan yang tersedia :

 R. loket

 R. Tunggu

 R. Periksa

 R.Gigi

 R. Obat

 R.Laboratorium

 R. Aula

 R. Bersalin

 Gudang Obat

 Km tidur petugas UGD

 KM/WC Karyawan

 KM/WC pengunjung

 R. Kepala Puskesmas

 R. Satker

 R. KIA

 R. Gizi

2.5. Visi dan Misi Puskesmas Kecamatan cikulur


18

Visi : Menjadi Pusat Pelayanan Kesehatan yang Bermutu

Misi : 1.Meningkatkan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan yang

profesional
2.Medorong kemandirian dan partisipasi aktif masyarakat dalam

berPHBS
3.Mendorong masyarakat untuk memiliki kartu jaminan kesehatan

nasional
4.Menjalin kerjasama lintas sektor terkait pembangunan wilayah

berwawasan kesehatan
5.Meningkatkan kualitas SDM kesehatan yang profesional dan

berkomitmen tinggi
6.Meningkatkan tata kelola puskesmas yang baik melalui perbaikan

manajmen yang profesional,akuntabel,efektif dan efisien


7.Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PUSKESMAS PUSKESMAS PONDOK GEDE KOTA
BEKASI

3.1 Persiapan PKL


19

3.1.1 Surat Menyurat

Pelaksanaan awal PKL dimulai dari memberikan surat permohonan


izin dari Jurusan Keperawatan Gigi kepada Puskesmas-Puskesmas yang
akan dijadikan tempat PKL

3.1.2 Sasaran

Dalam kegiatan praktik kerja lapangan ini sasarannya adalah


pasien-pasien yang berkunjung ke Puskesmas Pondok Gede dan murid-
murid sekolah yang tergabung dalam kegiatan UKGS, Posyandu dan
Posbindu

3.1.3 Lokasi Pelaksanaan PKL

Praktik Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa Jurusan Keperawatan


Gigi Politeknik Kesehatan Jakarta I dilaksanakan di Pondok Gede Kota
Bekasi

3.1.4 Waktu Pelaksanaan PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Puskesmas Pondok


Gede dari tanggal 10 Februari 2020 sampai dengan tanggal 26 Februari
2020.

3.1.5 Pelaksana

Pelaksana Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Pondok Gede Kota


Bekasi adalah Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi Semester VI yang
terdiri dari 2 orang, yaitu: Linda Siptiyawati dan Trisiana Marini

3.2 Jadwal PKL


20

FEBRUARI 2020 FEBRUARI 2020


KETERAN
NO. KEGIATAN MINGGU KE - MINGGU KE-
GAN
2 3 4 1 2 3
1. Pertemuan dengan X Seluruh
Ka. Puskesmas kegiatan
2. Pengambilan atau X X X X
dilaksanakan
pengumpulan data
di Puskesmas
 Analisa dan Sasaran
situasi binaan
 Program
kesgilut
 Dalam
gedung
Puskesmas
 Luar
Gedung
Puskesmas
 Jadwal
Kegiatan
kesgilut

3. Pengolahan data X
s/d pembuatan
POA
4. Pelaksanaan X
kegiatan
disesuaikan
dengan program
Puskesmas
5. Pencantatan harian
pelaksanaan X X X X X X
kegiatan
6. Rekapitulasi hasil X X
kegiatan s/d
mendapatkan
gambaran kesgilut
21

7. Pembuatan X
laporan hasil kerja
8. Presentasi laporan X
hasil kerja

3.3 Pelaksanaan PKL di Dalam dan Luar Gedung Puskesmas Pondok Gede

Tahap pelaksanaan PKL dimulai jam 7.00 dengan penerimaan dan perkenalan
pada tanggal 10 Februari 2020, kemudian dilanjutkan dengan orientasi di BPG.
Selanjutnya mahasiswa diberi penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan yang ada di
BPG yang dapat dilakukan oleh mahasiswa selama PKL, setelah itu mahasiswa
mulai ikut membantu kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan
Puskesmas.

3.3.1 Kegiatan di Dalam Gedung

3.3.1.1.Kegiatan di Loket Pendaftaran

3.3.1.2.Tanggal 10-02-2020 Jam 7.30. Membantu petugas


pendaftaran di loket pendaftaran, membantu mencari kartu
rekam medis untuk pasien lama, membantu mengantarkan
rekam medis ke poli yang dituju oleh pasien dan merekap
data pasien kedalam buku register.Kegiatan dilakukan oleh
mahasiswa Linda Siptiyawati dan Trisiana Marini.

3.3.1.3.Kegiatan atau pelayanan di Balai Pengobatan Gigi


Pelayanan dipoli gigi dilaksanakan setiap hari dari tanggal
10 Februari 2020 sampai dengan tanggal 26 Februari 2020 .
tanpa terkecuali jika ada kegiatan diluar gedung

1. Persiapan
Jam 7.00.Menyiapkan ruangan, alat – alat dan bahan
sebelum kegiatan pelayanan di mulai, menyalakan
kompresor dan administrasi yang diperlukan
22

2.Kegiatan Preventif
Kegiatan preventif didalam gedung berupa pembersihan

karang gigi dan Chair sidetalk.

3.Kegiatan Kuratif

 Pencabutan tanpa suntik

 Pencabutan dengan suntik

 Tambalan gigi tetap dengan bahan Glass Ionomer

Cement (fuji 9)

 Tambalan sementara

 Tambalan sinar ( LC )

 Asistensi dalam pelayanan kesgilut


 Menyiapkan anasthesi untuk pencabutan
4.Hygiene personal dan lingkungan kerja
 Melakukan desinfektan alat-alat yang sudah dipakai
 Mencuci dan mensterilkan alat
 Memasukkan dan menyusun alat steril ke dalam

lemari.
 Membersihkan DU
 Membuang angin dalam kompresor
3.3.1.4. Kegiatan di Apotik
Kegiatan di apotek pada tanggal 24 Februari 2020 adalah

sebagai berikut:
a. Membantu membungkus obat: 60 pasien
b. Memberikan obat: 200 pasien
3.3.1.5. Selain kegiatan diatas di laksanakan kegiatan promotif

didalam gedung puskesmas pada tanggal 11, 13 dan 21

Februari 2020 yaitu penyuluhan mengenai cara

pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dengan sasaran


23

pasien pengunjung puskesmas yang sedang menunggu

giliran pemeriksaan dan pengambilan obat.

3.3.2 Kegiatan di Luar Gedung


Kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar gedung di antaranya :

3.3.2.1. Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)

 Pada tanggal 11 Februari 2020 Jam 9.00 s/d 11 telah dilaksanakan


UKGS di SDN 01 Jatiwaringin, oleh Linda Siptiyawati dan
Trisiana Marini. Kegiatan UKGS yang dilakukan berupa
pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, kegiatan promotif
Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dan demonstrasi cara
menyikat gigi yang baik dan benar. Kegiatan diikuti oleh 23 siswa
SDN 01 Jatiwaringin.
 Pada tanggal 17 Februari 2020 jam 8.30 s/d 11.30 telah
dilaksanakan UKGS di SDN 01 Jatiwaringin, Oleh mahasiswa
Linda Siptiyawati dan Trisiana Marini. Kegiatan UKGS di lakukan
berupa kegiatan promortif penyuluhan tentang kesehatan gigi dan
demontrasi cara menyikat gigi yang baik dan benar serta
pemeriksaan gigi geligi. Kegiatan di ikuti oleh 26 siswa SDN 01
Jatiwaringin.
 Pada tanggal 18 Februari 2020 Jam 9.00 s/d 10.30 di lakukan
kegiatan promotif berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut.
Kegiatan UKGS di lakukakan berupa kegiatan promotif
penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut dan demontrasi cara
menyikat gigi yang baik dan benar.Sasaran pada kegiatan ini adalah
murid SDN 01 Jatiwaringin berjumlah 23 orang. Pemeriksaan dan
penyuluhan di lakukan oleh Linda Siptiyawati dan Trisiana Marini.

3.3.2.2. Kegiatan UKGMD ( Posyandu )


Pada tanggal 19 Februari 2020 jam 9.00 s/d 13.00, mengikuti
kegiatan posyandu di RW 01 Jatiwaringin kegiatan tersebut berupa
:
a. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut kepada ibu hamil
b. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak
c. Membantu memberikan imunisasi polio dengan cara tetes.
24

3.3.2.3. Kegiatan UKGMD ( Posbindu )


Pada tanggal 20 Februari 2020 jam 9.00 s/d 11.30 telah melakukan
kegiatan posbindu diposbindu Jatiwaringin Kegiatan berupa
penyuluhan kesehatan gigi dan pemeriksaan gigi dan mulut oleh
Linda Siptiyawati dan Trisiana Marini adapun jumlah yang
diperiksa sebanyak 33 orang.
TABEL RENCANA KEGIATAN (MATRIKS POA)
PELAYANAN ASUHAN KEPERAWATAN GIGI DAN MULUT
PADA UKGS SDN 01 JATIWARINGIN PUSKESMAS PONDOK GEDE

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
1. 11-02- Agar sasaran Promotif: A. Persiapan Murid SDN Murid SDN 15 menit Linda Rp.20.000 A. Persiapan
2020 mengetahui Penyuluhan 1. Mempersi 01 01 Siptiyawati Tersediany
tentang cara Cara apkan satpel Cara Jatiwaringi Jatiwaringi Trisiana a satpel
memelihara perawatan pemeliharaan n n Marini dan
kesehatan gigi gigi dan kesehatan gigi Flipchart
dan mulut Mulut dan mulut. Cara
2. Mempersi Perawatan
apkan ABP Gigi dan
B. Pelaksana Mulut.
an B. Pelaksanaa
a. Pendahulu n
an Sasaran
1. Memperke telah
nalkan diri Bersedia
2. Menjelask dan materi
an maksud dan telah
tujuan melakukan disampaika
penyuluhan n dengan
b. Penyampa baik
ian isi materi

25
26

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
tentang:
1. Fungsi
Gigi
2. Tujuan
pemeliharaan
kesehatan gigi
dan mulut.
3. Syarat
syarat sikat gigi
yang baik dan
benar
4. Cara
menyikat gigi
yang baik dan
benar
5. Akibat
tidak
memeliharakan
kebersihan gigi.
6. Cara
menjaga
kebersihan gigi
dan mulut.

c. Evaluasi
Memberikan
27

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
pertanyaan
kepada sasaran
yakni:
1. Apakah
fungsi gigi?
2. Sebutkan
tujuan
pemeliharaan
kesehatan gigi
dan mulut
3. Sebutkan
syarat syarat sikat
gigi yang baik
dan benar?
4. Bagaiman
a cara menyikat
gigi yang baik
dan benar?
5. Apa saja
akibat bila tidak
memelihara
kebersihan gigi
dan mulut?
6. Bagaiman
a cara menjaga
kebersihan gigi
dan mulut?

d. Penutup
28

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
Memberikan
kesimpulan :
- Fungsi
gigi :
pengunyahan
,berbicara dan
estetik .
- Supaya
gigi tetap sehat
terhindardari
penyakit
gigi dan mulut
- Bulu sikat
tidak terlalu keras
dan lembut,dapat
menjangkau
seluruh
permukaan gigi.
- Untuk
gigi bagian atas
depan kebawah
untuk bagian
bawah kea rah
atas,untuk
pengunyahan
maju
mundur,untuk
29

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
bagian dalam
membentuk
sudut 45 di
gerakan ke arah
bawah (dari gusi
kea rah gigi).
- Akibat
tidak menyikat
gigi: bau
mulut,gigi
berlubang, karang C.
gigi dan gusi
Evaluasi
berdarah. dari 5
- Menjaga pertanyaan
kebersihan gigi yang
dan mulut, diajukan,
kurangi konsumsi sasaran
makanan yang dapat
mengandung gula, menjawab
semua
menggososk gigi
pertanyaan
secara teratur dengan
pada waktu yang benar
tepat, menyikat
gigi dengan baik
dan benar,dan
30

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
makan makanan
yang berserat

C. Evaluasi
Memberikan
pertanyaan
kepada sasaran
berupa tanya
jawab mengenai
materi yang
telah
disampaikan

Murid SDN Murid SDN


2 03-04- Agar sasaran Promotif: A. Persiapan 01 01 15 menit Susum Rp.20.000 A. Persiapan
2018 dapat Demonstrasi Menyiapkan alat Jatiwaringi Jatiwaringi miluri dn Tersedianya
memperagaka cara dan bahan yang n n Yuyun model
n cara menyikat diperlukan : yulianti rahang, sikat
menyikat gigi gigi yang 1. Model gigi, pasta
yang baik dan baik dan rahang gigi, gelas
benar benar 2. Model kumur, air
sikat gigi dan cermin
yang akan
31

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
3. Sikat gigi digunakan
4. Pasta gigi
5. Gelas
kumur
6. Air
B. Pelaksanaan
B. Pelaksana Diperagakan
an nya cara
Menyiapkan menyikat
sasaran gigi yang
memperagakan benar oleh
cara menyikat operator dan
gigi yang baik gigi bersih
dan benar dari plak dan
- Sikat gigi debris
bagian luar
dengan gerakan
searah tumbuhnya
gigi, sebanyak 8
kali dengan
lembut
- Sikat gigi
bagian dalam
dengan gerakan
searah tumbuhnya
gigi, sebanyak 8
kali dengan
lembut
32

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
- Sikat pada
bagian
pengunyahan
dengan gerakan
maju mundur,
sebanyak 8 kali
dengan lembut
- Sikat lidah
dengan gerakan
keluar, sebanyak
8 kali dengan
lembut
- Kumur C. Evaluasi
sebanyak 1 kali Telah
diperagakan
nya cara
menyikat
C. Evaluasi gigi dan
Meminta pasien pasien telah
untuk menyikat
memperagakan gigi sendiri
cara menyikat dengan baik
gigi dengan baik dan benar
dan benar
3. 03-04- Menghilangka Preventif : Menganjurkan Murid SDN Murid SDN 15 Menit Susum Rp.20.000 Telah
2018 n debris dan membersihk sasaran untuk 01 01 Miluri,Yuyu dianjurkan
kalkulus dari an karang melakukan Jatiwaringi Jatiwaringi n Yulianti kepada sasaran
seluruh gigi pembersihan n n untuk
permukaan (scalling)
33

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
gigi serta agar karang gigi melakukan
sasaran sebanyak 16 pembersihan
terhindar dari orang dari 42 karang gigi
penyakit gusi anak ( Scalling )
dan bau mulut
kepuskesmas
Cikulur
4. 03-04- Mengembalik Kuratif : Menganjurkan Murid SDN Murid SDN 15 Menit Susum Rp.20.000 Telah
2018 an bentuk dan penambalan sasaran untuk 01 01 Miluri,Yuyu dianjurkan
fungsi gigi gigi dengan melakukan Jatiwaringi Jatiwaringi n Yulianti kepada sasaran
sesuai dengan bahan penambalan gigi n n untuk
aslinya,mengn tambalan sebanyak 34anak
melakukan
gembalikan sewarna gigi
fungsi estetika
penambalan
gigi
kepuskesmas
Cikulur
5. 03-04- Agar gigi Kuratif : Menganjurkan Murid SDN Murid SDN 15 Menit Susum Rp.20.000 Telah
2018 tetap pencabutan sasaran untuk 01 01 Miluri,Yuyu dianjurkan
pengganti gigi susu melakukan Jatiwaringi Jatiwaringi n Yulianti kepada sasaran
dapat tumbuh dengan pencabutan gigi n n untuk
dengan menggunaka sebanyak 12 anak
melakukan
sempurna dan n chloretyl /
mencegah cytojet
pencabutan gigi
infeksi agar susu dan sisa
tidak berlanjut akar
kepuskesmas
Cikulur
6 03-04- Membersihk Sterilisasi : A. Persiapan Alat-alat Puskesmas 60 menit Susum Rp. 5.000 A. Persiapan :
34

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
2018 an dan Oven : kotor Cikulur MiluriYuy Tersedianya
mensuciham 1. Alat un Yulianti alat dan bahan
akan alat a. Oven untuk
agar alat b. Alat yang sterilisasi.
menjadi steril akan disterilkan
dan siap c. Korentan
pakai serta g steril
untuk d. Bak
menghindari instrument kecil
infeksi dan besar
silang. e. Tempat
sabun, gayung,
sikat
f. SOP
Sterilisasi
2. Bahan
a. Tablet
formalin
b. Handuk
besar dan B. Pelaksanaan
handuk kecil :
steril Alat yang
c. Kain kasa kotor telah
d. Sabun dicuci dan
dan alkohol disterilkan
dengan
35

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
B. standar SOP.
Pelaksanaan :
1. Alat yang
kotor direndam
dalam larutan
chlorin yang
telah dicampur
dengan air
dengan
perbandingan 1 :
9 selama 10
menit.
2. Alat yang
telah direndam
dalam larutan
chlorin diambil
lalu dicuci dan
dibilas dibawah
air mengalir.
3. Alat yang
sudah dicuci,
dikeringkan
dengan handuk
bersih.
4. Mengatur
alat dalam
36

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
sterilisator dan
menyalakan alat
sterilisator.
5. Penyimp
anan dan
penyelesaian :
a. Melet
akkan tablet
formalin dalam
dental cabinet
(memeriksa
keberadaan
tablet formalin
dalam lemari).
b. Meng
ambil alat yang
sudah steril
dengan
korentang
bersih.
c. Meny
impan alat pada
lemari
penyimpanan.
d. Mem
bereskan
37

Uraian Kriteria
No Tanggal Tujuan Kegiatan Sasaran Tempat Waktu Pelaksana Biaya
Kegiatan Keberhasilan
kembali alat
sterilisasi.
C. Evaluasi :
C. Evaluasi : Alat yang
Alat sudah telah steril
tersimpan dalam disimpan
dental cabinet didalam
sesuai prosedur dental cabinet
penyimpanan dengan rapi.
(lemari tertutup,
bebas udara
mengalir dan
debu).
BAB 4
EVALUASI

4.1 Persiapan
4.1.1 Surat Menyurat
Pelaksanaan awal PKL dimulai dari memberikan surat dari Jurusan
Keperawatan Gigi kepada Puskesmas Jatiwaringin Kota Bekasi. Setelah
mendapatkan surat balasan dari Puskesmas Jatiwaringin tempat PKL
tidak ada kendala dan berjalan dengan lancar.
4.1.2 Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan PKL dimulai dengan penerimaan dan
pembekalan dari Kepala Puskesmas Jatiwaringin pada tanggal 10
Februari 2020, kemudian dilanjutkan dengan orientasi di ruangan.
Selanjutnya mahasiswa diberi penjelasan mengenai kegiatan-kegiatan
yang ada di BPG dan ruangan lain yang dapat dilakukan oleh
mahasiswa selama PKL, setelah itu mahasiswa mulai ikut membantu
kegiatan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan Puskesmas. Pada
kegiatan ini tidak terdapat kendala dan berjalan dengan lancar.
4.1.3 Kegiatan di Dalam Gedung

Pelaksanaan preventif yang dilakukan di BPG Puskesmas


Jatiwaringin selama PKL dilakukan pembersihan karang gigi,
sedangkan topikal aplikasi fluor tidak termasuk program Puskesmas.
Jenis karang gigi yang dibersihkan adalah supraginggival calculus dan
subginggival calculus.
Jadi kegiatan pembersihan karang gigi yang dilakukan mahasiswa
selama PKL di Puskesmas Jatiwaringin berjumlah 5 0rang
Pada kegiatan ini tidak terdapat kendala dan berjalan dengan lancar.
4.1.4. Kuratif
Pelaksanaan kegiatan kuratif yang dilakukan mahasiswa di BPG
adalah pencabutan gigi susu dengan menggunakan Chlorethyl.
Kegiatan kuratif yang dilakukan mahasiswa di BPG adalah penambalan
kelas I simple occlusal dengan menggunakan bahan tambalan GIC Fuji

38
39

9, di puskesmas yaitu : 2 orang.Pada kegiatan ini tidak ada kendala dan


berjalan dengan lancar.
4.1.5. Sterilisasi

Alat-alat yang sudah digunakan setelah pelayanan kesehatan gigi


dikumpulkan kemudian di dekontaminasi dengan larutan chlorine
selama 10 menit, setelah itu dicuci bersih disikat dengan sabun, dibilas
di bawah air mengalir sampai bersih. Kemudian alat dikeringkan
dengan handuk kering dan bersih. Mengatur alat di tray alat sesuai
dengan jenis alatnya, dilakukan sterilisator dengan menggunakan dry
heat sterilisator, selama 1 jam dengan suhu 180°C atau sesuai dengan
ketentuan sterilisator. Setelah itu alat dikembalikan ke lemari tempat
penyimpanan alat dan diatur dengan rapi sesuai dengan jenisnya.
Kegiatan ini dilakukan setelah kegiatan di BPG selesai atau bila alat
terpakai habis dan masih ada pasien yang akan dilayani.
Mahasiswa juga melakukan pembersihan dental unit dengan
menggunakan lap bersih yang digunakan untuk membersihkan kursi
dental unit. Sputum bowl diberi sabun lalu disikat dengan sikat, bila
sudah selesai sputum bowl disiram dengan air bersih sampai tidak
terlihat busa sabun yang menempel sampai bersih dan kemudian dilap
sampai kering. Selain itu tray, dan bagian dental unit yang berkontak
dengan pasien atau operator, Hand piece, mata scaler juga diulas
dengan alkohol 70% setiap selesai pasien. Setiap pemakaian hand piece
bur dan scaler dilakukan sterilisasi dengan sterilisator hand piece
menggunakan clevo. Kegiatan ini dilakukan setiap pelayanan di BPG
telah selesai atau bila alat terpakai habis dan masih ada pasien yang
akan dilayani. Pada kegiatan ini tidak terdapat kendala dan berjalan
dengan lancar.

4.1.6. Apotik

Kegiatan yang dilakukan di apotik yaitu :


pada tanggal 10 Februari 2020 sampai dengan 26 Februari 2020
dengan kegiatan :
40

c. Membantu membungkus obat


d. Memberikan obat kepada pasien
e. Merekap pengeluaran obat pada resep obat
Pada kegiatan ini tidak ada kendala semua mahasiswa mendapat
kesempatan untuk belajar di apotik.

4.1.7. Loket
Membantu petugas pendaftaran di loket pendaftaran, membantu
mencari kartu rekam medis untuk pasien lama, membantu
mengantarkan rekam medis ke poli yang dituju oleh pasiendan
merekap data pasien kedalam buku register.Kegiatan yang dilakukan
oleh mahasiswa Linda Siptiyawati dan Trisiana di loket pendaftaran
pada tanggal 17 Februari 2020 dan 26 februari 2020.
Pada kegiatan ini tidak ada kendala

4.2.Kegiatan di Luar Gedung


Kegiatan yang dilakukan mahasiswa di luar gedung diantaranya
adalah:
4.2.1.Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS)
Pada tahap ini mahasiswa melaksanakan kegiatan UKGS
TAHAP II. UKGS Tahap II adalah upaya kesehatan gigi pada
anak sekolah dasar dilakukan upaya promotif dan preventif.
Adapun kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Kegiatan melakukan pemeriksaan gigi
b. Penyuluhan tentang lubang gigi dan cara pemeliharaan
kesehatan gigi dan mulut
c. Sikat gigi massal
d. Upaya kuratif : Dilakukan rujukan ke puskesmas terdekat
dengan
kasus Pro pencabutan gigi susu, pro penambalan gigi. Pada
kegiatan ini
terdapat kendala karena kegiatan kuratif tidak dilakukan
langsung di
tempat bersangkutan karena tidak ada fasilitasnya, sehingga
hanya dilakukan rujukan kepuskesmas.

4.2.2. Kegiatan Posyandu


Pada tanggal 19 Februari 2020, mengikuti kegiatan
posyandu Jatiwaringin dengan jumlah 40 0rang, dengan
kegiatan :
41

a. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut ibu hamil


b. Penyuluhan tentang kesehatan gigi dan mulut pada anak
c. Meneteskan vaksin polio
Pada kegiatan ini tidak ada kendala

4.2.3. Kegiatan Posbindu


Pada tanggal 20 Februari 2020 mengikuti kegiatan posbindu
di posbindu Nurul Iman adapun kegiatan tersebut :
- Mengukur tekanan darah, 32 orang
- Mengukur berat badan, 32 orang
- Mengukur tinggi badan, 32 orang
Pada kegiatan ini tidak ada kendala .
4.2.4. Kegiatan ORI ( Outbreak Respons Immunization )
- Pada tanggal 20 Maret 2018 Susum Miluri
mengikuti kegiatan ORI di SMPN 1 Cikulur
- Pada tanggal 28 Maret 2018 Yuyun Yulianti
mengikuti kegiatan ORI di SMPN 3 Cikulur
Pada kegiatan ini tidak ada kendala .

BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kegiatan praktik kerja lapangan dapat disimpulkan berjalan dengan baik
dimulai dari tanggal 10 Februari sampai 26 Februari 2020. Kegiatan praktik kerja
lapangan ini dilakukan di luar gedung dan di dalam gedung. Kegiatan di luar
gedung berupa UKGS, POSBINDU, POSYANDU dan kegiatan ORI. Kegiatan di
dalam gedung berupa dental asisten, melakukan tindakan preventif berupa scaling
serta tindakan kuratif sederhana berupa penambalan gigi, pencabutan gigi susu,
penyuluhan di depan ruang tunggu, membantu kegiatan di beberapa ruangan yang
ada di Puskesmas Pondok Gede seperti diruang pendaftaran dan apotik.

5.2. Saran
42

1. Puskesmas: Diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana yang


lengkap untuk menunjang mutu pelayanan kepada masyarakat di
Puskesmas Pondok Gede sehingga pelayanan yang diberikan dapat
berjalan lebih optimal, Kunjunan kegiatan UKGS dan UKGMD perlu
ditingkatkan
2. Poltekkes Jakarta I: Diharapkan lebih meingkatkan lagi pembekalan
dengan pengetahuan dan keterampilan di bidang pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut yang meliputi promotif, preventif dan kuratif.
3. Mahasiswa Jurusan Keperawatan Gigi : Diharapkan lebih mempersiapkan
segala pengetahuan dan keterampilan di bidang pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut yang meliputi promotif, preventif dan kuratif.
4. Masyarakat: Diharapkan lebih memperhatikan kesehatan gigi dan mulut,
menjalankan anjuran untuk kontrol minimal 6 bulan sekali supaya bila ada
masalah pada gigi dapat segera diatasi.

DAFTAR PUSTAKA

www.katailmu/2011/01/visi-indonesia-2020.html
Reno, Pudentiana Rr. 2008. Upaya Pendidikan Kesehatan Gigi dan Mulut di
Puskesmas.
Jakarta: Trans Info Media.
Sumber Data Kependudukan Kecamatan Cikulur Kabupaten Lebak.
Propil Puskesmas Cikulur Kabupaten Lebak Banten tahun 2017
43

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAKARTA I

JURUSAN KESEHATAN GIGI


44

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

DI PUSKESMAS CIKULUR KECAMATAN CIKULUR

19 MARET 2018 – 05 APRIL 2018

Oleh :

1. LINDA SIPTIYAWATI NIM P17125015070


2. TRISIANA MARINI NIM P17125015078

BANTEN

2018

Anda mungkin juga menyukai