Anda di halaman 1dari 30

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Menurut UU Tentang Kesehatan No.36 tahun 2009, untuk mewujudkan
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya bagi masyarakat, diselenggarakan
upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan
perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat. Upaya kesehatan yang
diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif,
preventif, kuratif, dan rehabilitatif yang dilaksanakan secara terpadu,
menyeluruh, dan berkesinambungan (Kemenkes RI, 2009).
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75
Tahun 2014, Puskesmas sebagai salah satu jenis fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat pertama yang memiliki peranan penting dalam sistem kesehatan
nasional, khususnya upaya kesehatan dalam pembangunan kesehatan. Tujuan
pembangunan kesehatan diselenggarakan di Puskesmas adalah untuk
mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat. Mampu menjangkau pelayanan
kesehatan bermutu, dan hidup dalam lingkungan sehat serta memiliki derajat
kesehatan yang optimal baik individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
(Kemenkes RI, 2014).
Pelayanan kesehatan gigi pada masyarakat yang berkunjung ke
puskesmas, dilaksanakan di balai pengobatan gigi. Pelayanan kesehatan gigi
adalah pelayanan yang bersifat medik dasar berdasarkan kebutuhan meliputi
upaya pengobatan/pemulihan dan rujukan dengan tidak mengabaikan upaya
peningkatan, pencegahan dan perlindungan. Tujuan dari pelayanan kesehatan
gigi agar terpenuhnya kebutuhan pelayanan medik dasar bagi masyarakat
yang datang berobat maupun yang dirujuk dan meningkatkan pengetahuan
tentang pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut pada individu yang datang
berkunjung (Herijulianti dkk., 2002).
Kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi setiap insan manusia
dalam kehidupan sehari-hari. Kesehatan pada dasarnya ditujukan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap

1
orang untuk mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Kesehatan gigi dan
mulut merupakan bagian penting dari kesehatan umum yang perlu mendapat
perhatian dari pemerintah dan masyarakat (Harlindong dkk., 2014).
Pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut dapat mencegah terjadinya
penyakit gigi dan mulut. Pencegahan yang dapat dilakukan salah satunya
adalah dengan menjaga kebersihan gigi dan mulut. Perilaku pencegahan
terhadap penyakit gigi dan mulut perlu dilakukan agar tidak menyebabkan
gangguan fungsi, aktivitas dan penurunan produktivitas kerja yang akan
mempengaruhi kualitas hidup (Pay dkk., 2016).
Gigi merupakan salah satu bagian tubuh yang berfungsi untuk
mengunyah, berbicara dan estetika wajah. Oleh karena itu penting untuk
menjaga kesehatan gigi sedini mungkin agar dapat bertahan lama di dalam
rongga mulut (Harlindong dkk., 2014).
Dalam hal ini, untuk mengetahui pentingnya kesehatan gigi dan mulut
serta menghasilkan tenaga kesehatan di bidang keperawatan gigi yang
memenuhi kualitas tersebut, maka penyelenggaraan pendidikan terutama
proses belajar mengajar  harus ditingkatkan secara terus-menerus. Salah satu
upaya yang dilakukan untuk  memberikan bekal pengalaman kepada peserta
didik adalah dengan cara mengikutsertakan  mahasiswa dalam Praktek Kerja
Lapangan yang disingkat dengan PKL. Hal ini  dipilih karena PKL dianggap
cara terbaik untuk menerapkan  pengetahuan dan keterampilan yang
diperolehnya selama mengikuti proses perkulihan.
Oleh karena itu dilaksanakannya PKL untuk dapat menambah
pengetahuan di bidang pekerjaan keperawatan gigi, pengalaman serta sikap
profesional dalam melakukan suatu bidang pekerjaan.
Selain itu, pelaksanaan PKL merupakan sarana pengenalan  lapangan
kerja bagi mahasiswa keperawatan gigi karena secara langsung dapat melihat,
mengetahui, menerima dan menyerap teknologi kesehatan yang ada di
masyarakat, sehingga hal tersebut menjadi orientasi bagi mahasiswa
keperawatan gigi sebelum langsung bekerja di masyarakat.

2
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan mahasiswa karena ilmu
yang di peroleh di bangku perkuliahan akan lebih bermanfaat jika di
aplikasikan pada instansi puskesmas.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Meningkatkan, memperluas, dan memantapkan keterampilan peserta
didik sebagai bekal memasuki lapangan kerja yang sesuai dengan
kebutuhan program pendidikan yang ditetapkan.
2. Mengenal kegiatan penyelenggaraan program kesehatan masyarakat
secara menyeluruh baik ditinjau dari aspek administrasi, teknis
maupun sosial budaya.
3. Memberikan kesempatan kerja secara terpadu dalam melaksanakan
kegiataan pelayanan kesehatan khususnya di bidang keperawatan
gigi di Puskesmas.
4. Memperoleh masukan dan kritikan, guna memperbaiki dan
mengembangkan serta meningkatkan penyelenggaraan pendidikan di
Jurusan Keperawatan Gigi Poltekes Kemenkes Surabaya untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat.
5. Memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mensosialisasikan diri pada lingkungan kerja yang sebenarnya.
1.3 Manfaat
Dengan adanya PKL mahasiswa program studi D III keperawatan gigi
Politeknik Kesehatan Kemenkes Surabaya diharapkan dapat memberi
manfaat bagi :
1.3.1 Bagi Mahasiswa
a. Memberikan pengetahuan kepada Mahasiswa Jurusan Keperawatan
Gigi Poltekkes Surabaya mengenai kegiatan keperawatan gigi
khususnya di Puskesmas.
b. Dapat mengaplikasikan ilmu-ilmu yang didapat selama dalam
proses perkuliahan di Puskesmas.

3
c. Mengetahui perbedaan antara teori selama proses perkuliahan dan
praktik di lapangan mengenai ilmu kesehatan gigi dan mulut.
d. Dapat menambah pengetahuan tentang perawatan dalam kesehatan
gigi dan mulut yang tidak dapat ditemui selama proses perkuliahan.
e. Untuk mengetahui gambaran secara umum kegiatan keperawatan
gigi di Puskesmas khususnya di Puskesmas Rangkah.
1.3.2 Bagi Puskesmas Rangkah Kota Surabaya
a. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Rangkah agar lebih
meningkatkan pelayanan di Puskesmas khususnya pelayanan
kesehatan gigi dan mulut.
b. Memberikan masukan kepada Puskesmas Rangkah sebagai bahan
untuk perencanaan PKL dimasa yang akan datang.
1.3.3 Bagi Institusi Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan
Kemenkes Surabaya
a. Sebagai bahan kajian bagi mahasiswa yang dapat digunakan
sebagai informasi kesehatan khususnya kesehatan gigi dan mulut.
b. Menambah kelengkapan kepustakaan di Perpustakaan Jurusan
Keperawatan Gigi sehingga dapat dijadikan bahan bacaan bagi
mahasiswa yang berkeinginan membuat laporan dalam bidang yang
sama.

BAB II

4
PROFIL PUSKESMAS RANGKAH

2.1 STRUKTUR ORGANISASI PUSKESMAS

Gambar 2.1 Struktur Organisai UPTD Puskesmas Rangkah Surabaya

2.2 KEADAAN UMUM PUSKESMAS


2.2.1 Keadaan Geografi

5
a. Puskesmas Rangkah terletak di kecamatan Tambaksari, dengan tiga
kelurahan yang berada di wilayah kerjanya, yaitu:
(i) Kelurahan Rangkah
(ii) Kelurahan Ploso
(iii) Kelurahan Tambaksari
b. Batas wilayah kerja Puskesmas Rangkah:
(i) Sebelah Utara : Kelurahan Gading, Kelurahan
Kapasan
(ii) Sebelah Timur : Kelurahan Kalijudan
(iii) Sebelah Selatan :Kelurahan Pacarkeling, Kelurahan
Pacar Kembang
(iv) Sebelah Barat : Kelurahan Ketabang
c. Luas wilayah kerja Puskesmas Rangkah: 282 m2.
d. Kondisi wilayah kerja Puskesmas Rangkah
(i) Dapat dilalui kendaraan roda 2 dan roda 4.
(ii) Berada di wilayah dataran rendah.
Tabel 2.1 Wilayah Kerja Puskesmas Rangkah
Jarak ke Jarak ke
No Kelurahan Luas RW RT KK
Puskesmas Kecamatan
1 Rangkah 70 Ha 9 50 5.651 1,5 km ±3 km
2 Ploso 149 Ha 11 95 11.314 2 km 1 km
3 Tambaksari 63 Ha 9 77 6.446 3 km ±0,5 km
4 Puskesmas 282 Ha 29 222 23.411

2.2.2 Kependudukan
a. Jumlah pendudukan berdasarkan jenis kelamin
Data jumlah penduduk berdasarkan jenis kelamin di wilayah kerja
Puskesmas Rangkah adalah:
Tabel 2.2 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin
No Kelurahan Laki-Laki Perempuan Jumlah
1 Rangkah 9.091 9.216 18.307
2 Ploso 17.654 17.591 35.245
3 Tambaksari 10.281 10.416 20.697
Total 37.026 37. 223 74.249

6
b. Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Data jumlah pendudukan berdasarkan tingkat pendidikan di wilayah
kerja Puskesmas Rangkah adalah:
Tabel 2.3 Data Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan
Kelurahan
No Jenis Pendidikan Tambaksar Total
Rangkah Ploso
i
1 SD 5.533 6.940 4.950 12.473
2 SLTP 4.510 5.183 3.115 12.808
3 SLTA 3.783 8.719 5.443 17.945
4 Akademi 203 460 201 864
5 S1 983 283 1.114 2.380
6 S2 - 110 - 110
7 S3 - - - -

c. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian


Data jumlah penduduka berdasarkan mata pencaharian di wilayah
kerja Puskesmas Rangkah adalah:
Tabel 2.4 Data Jumlah Pendudukan Berdasarkan Mata Pencaharian
Kelurahan Total
No Jenis Pekerjaan Tambaksar
Rangkah Ploso
i
1 PNS 432 641 430 1.503
2 TNI/POLRI 64 109 61 234
3 Wiraswasta 2.608 1.505 460 4.573
4 Pensiunan 225 215 196 636
5 Petani - 14 79 93
6 Buruh - 87 92 179
7 Nelayan - 2 321 323
8 Pembantu - 32 479 511
9 Swasta 4.510 8.283 5.064 17.857
10 Ibu Rumah Tangga 4.027 6.407 391 10.825
11 Guru/Dosen - 333 - 333
12 Pejabat Negara 1 1 - 2
13 Pelajar/Mahasiswa 3.585 5.892 3.327 12.804
14 Dokter - 61 - 61
15 Tenaga Medis Lain - 31 - 31
16 Pedagang 138 122 365 625
17 Belum Bekerja 3.524 12.838 4.005 20.367
18 Lain-Lain - 1.310 11.382 12.692
Total 19.114 37.883 26.652

7
2.2.3 Gambaran Umum Puskesmas Rangkah
a. Puskesmas Induk
(i) Nama : Puskesmas Rangkah
(ii) Alamat : Jalan Rangkah VII No. 94, Kelurahan
Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Kota
Surabaya
(iii) Telepon : (031) 3710064
(iv) Tipe Puskesmas : Rawat Jalan, Pelayanan Pagi dan Sore.
b. Jejaring Puskesmas Rangkah
(i) Puskesmas Pembantu:
a) Nama : Pustu Karang Empat
b) Alamat : Jalan Karang Empat Besar, Kelurahan
Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kota
Surabaya.
(ii) Puskesmas Keliling:
a) Pusling Ambengan
b) Pusling Ploso
(iii) Pos Kesehatan Kelurahan (Poskeskel)
a) Poskeskel Rangkah
b) Poskeskel Ploso
c) Poskeskel Tambaksari
2.2.4 Visi dan Misi Puskesmas Rangkah
a. Visi Puskesmas Rangkah
“Terwujudnya masyarakat sehat dan mandiri diwilayah Puskesmas
Rangkah”
b. Misi Puskesmas Rangkah
(i) Sebagai pusat informasi kesehatan,
(ii) Menggerakkan masyarakat mandiri, berperilaku hidup bersih dan
sehat, dan
(iii) Menjalin kemitraan dengan lintas sektor.
c. Tujuan Puskesmas Rangkah

8
Meningkatkan kemandirian dan perilaku untuk hidup sehat agar terwujud
kesehatan masyarakat yang optimal.
d. Tata nilai Puskesmas Rangkah :
Ramah, profesional dan kerjasama
e. Motto Puskesmas Rangkah
“Kesehatan anda adalah impian kami”
2.2.5 Program Pembangunan Kesehatan
Program pembangunan kesehatan yang terdapat di Puskesmas Rangkah
kota Surabaya disusunkan berdasarkan penilaian kinerja Puskesmas (PKP)
tahun 2012. Berdasarkan penilaian kerja Puskesmas (PKP) tahun 2012,
program pembangunan kesehatan di Puskesmas meliputi :
a. Program pokok atau wajib, meliputi :
b. Promosi kesehatan, yang meliputi :
(i) Pengembangan desa siaga
(ii) Pemberdayaan masyarakat, antara lain :
1) Memotivasi tokoh masyarakat dalam pembentukkan kader
kesehatan atau pembentukkan kelompok yang peduli terhadap
kesehatan.
2) Membentuk jejaring dalam pembentukkan PHBS di masyarakat
yang bertujuan membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat
bagi perorangan, keluarga atau kelompok dan masyarakat
sehingga dapat memberikan dampak yang bermakna terhadap
derajat kesehatan.
3) Penggerakkan kelompok masyarakat dalam pemanfaatan
posyandu.
(iii) Penyuluhan kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan
pengetahuan kesehatan kepada masyarakat meliputi berbagai program
KIA, KB, P2M, Gizi, Napza, HIV-AIDS, IMS, Kesehatan Gigi dan
Mulut, dan lain lain.
b. Kesehatan lingkungan, meliputi :

9
(i) Pengawasan dan pengendalian kualitas air, bertujuan untuk
meningkatkan kualitas air bersih sebagai upaya untuk meningkatkan
kesehatan masyarakat.
(ii) Pengawasan dan pengendalian tempat tempat umum dalam kurung
TTU, bertujuan untuk mewujudkan kondisi tempat tempat umum yang
memenuhi syarat kesehatan agar masyarakat terhindar dari
kemungkinan bahaya penularan penyakit serta tidak menimbulkan
resiko gangguan atau bahaya terhadap kesehatan masyarakat di
sekitarnya.
(iii) Pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan
pemukiman, bertujuan untuk mencapai peningkatan kesehatan
perumahan dan terpenuhinya syarat kesehatan bagi rumah yang akan
dan sedang dibangun oleh masyarakat.
(iv) Pembinaan pengelolahan TPM dan penjamah makanan, bertujuan
untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam pengelolahan
penyehatan makanan, diperolehnya kualitas makanan yang sehat,
aman, dan higienis.
(v) Pembinaan kesehatan lingkungan institusi, bertujuan untuk
mencapai peningkatan derajat kesehatan di lingkungan institusi,
meliputi institysi pendidikan, institutsi kesehatan, dan tempat kerja.
c. Perbaikan gizi, meliputi:
(i) Memantau status gizi balita melalui kegiatan posyandu balita.
(ii) Memantau pemberian PMT pada balita.
(iii) Membantu pemberian MP-ASI..
(iv) Memantau dan meningkatkan kegiatan KADARZI.
(v) Memantau pemakaian garam beryodium di wilayah keluarga
dan anak sekolah dan melakukan kegiatan palpasi.
(vi) Memantau pemberian suplemen gizi pada balita gizi buruk,
wanita, KEK, serta bumil dan busui.
(vii) Pelacakan balita gizi buruk.
(viii) Pemantauan pola konsumsi keluarga melalui kegiatan
intervensi gizi.

10
(ix) Pemberian kapsul vitamin A dosis tinggi.
(x) Pelayanan pemberian tablet tambah darah (Fe Tablet).
(xi) Pelayanan pemberian makanan tambahan pemulihan.
d. Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) termasuk Keluarga Berencana (KB),
meliputi:
(i) Kesehatan ibu, yaitu:
a) Pemeriksaan kehamilan (minimal 4 kali).
b) Pemeriksaan laboratorium untuk bumil yang baru
pertama kali periksa. HB, Albumin, Reduksi, Golongan
Darah bila perlu Plano Test.
c) Pemberian imunisasi TT.
d) Pemberian tablet besi.
e) Pemeriksaan gigi untuk bumil yang baru pertama kali
periksa.
(ii) Kesehatan anak, yaitu:
a) Pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, LIKA
(Lingkar Kepala) dan LIDA (Lingkar Dada).
b) Imunisai, meliputi: BCG, DPT Combo, Hepatitis B,
Campak, dan Polio.
c) Pembinaan TK, meliputi pemeriksaan kesehatan umum.
d) Pembinaan posyandu, meliputi penyuluhan dan imunisasi.
(iii) Kesehatan anak usia sekolah dan remaja, meliputi:
a) Pendidikan kesehatan.
b) Penyuluhan kesehatan.
c) Penjaringan kesehatan.
d) Pemeriksaan kesehatan berkala enam bulan sekali.
e) Imunisasi.
f) Rujukan ke Puskesmas
(iv) Keluarga berencana, meliputi:
a) Pemasangan IUD
b) Pemasangan implant
c) Pemberian suntik KB.

11
d) Pemberian pil KB kombinasi
e) Pemcabutan IUD
f) Pencabutan implant
g) Penanganan aseptor KB aktif dengan efek samping atau
komplikasi atau kegagalan
h) Pelayanan IVA
(v) Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular, meliputi:
a) Imunisasi
Tabel 2.5 Jenis, Manfaat, Waktu Pemberian dan Sasaran Pemberian Imunisasi
Selang
No Vaksin Manfaat Waktu Sasaran
Waktu
1 BCG Mencegah 1 kali - 0-11 Bulan
TB Paru
2 DPT Mencegah 3 kali 4 minggu 2-11 Bulan
penyakit
Difteri,
Pertusis,
Tetanus
3 Polio Mencegah 3 kali 4 minggu 2-11 Bulan
penyakit (Polio 1, 2,
polio 3)
4 Campak Mencegah 1 kali - 9-11 Bulan
penyakit
campak
5 Hepatitis B1, 2, 3 Mencegah 3 kali (HB - 0-11 Bulan
penyakit 1, 2, 3)
hepatitis
6 DT Mencegah 2 kali 4 minggu Murid SD
penyakit kelas 1
difteri,
tetanus
7 TT Mencegah 2 kali 4 minggu Murid SD
penyakit kelas 1, 2,
tetanus 3

12
(b) pencegahan dan pemberantasan demam berdarah dengeu (P2DBD),
meliputi:
1). Penemuan suspect DBD di puskesmas.
2) penyelidikan epidemiologi, meliputi fogging focus, abatisasi
selektif, pemeriksaan jentik berkala (PJB) dirumah dan sekolah,
c) pencegahan dan pemberantasan diare (P2 diare),
d) pemcegahan dan pemberantasan kusta (P2 Kusta), meliputi:
1) pencacatan penderita, meliputi:
 Active case finding dengan school survey: di sekolah-sekolah,
 Active case finding dengan contact survey: keluarga penderita
 Passive case finding dengan pemeriksaan penderita yang
dicurigai yang datang di puskesmas
2) pengobatan penderita sesuai tipe,
 Tipe PB: 6 dosis, 6-9 bulan, obat: rifampisin, DDS.
 Tipe MB: 12 dosis, 12-18 bulan, obat: rifampisin, Lamprene,
DDS.
e) pencegahan dan pemberantasan TB (P2 TB),
1) pencarian penderita: penderita dengan keluhan batuk lebih dari 3
minggu diperiksa dengan SPS.
2) pengobatan gratis bagi penderita TB paru
3) pengobatan TB: program DOTS (Directly Observed Treatment
Shortcource atau Pengobatan jangka pendek).
(vi) pengobatan, meliputi:
a) Pemeriksaan umum,
b) Pemeriksaan gigi,
c) Pemeriksaan KIA atau KB,
d) Konsultasi psikologi,
e) Konsultasi gizi.
2. Program pengembangan / inovatif, meliputi:
a. Upaya kesehatan usia lanjut, meliputi posyandu lansia.
b. Upaya kesehatan mata / pencegahan kebutaan, meliputi penemuan kasus
penyakit mata dan pelayanan rujukan mata.

13
c. Upaya kesehatan telinga / pencegahan gangguan pendengaran, meliputi
kasus sulit, serta penemuan kasus penyakit telinga.
d. Upaya kesehatan jiwa, meliputi deteksi dan penanganan kasus kesehatan
jiwa melalui rujukan RS / Spesialis.
e. Upaya kesehatan pencegahan an penanggulangan penyakit gigi, meliputi
pelayanan kesehatan gigi dan mulut, demo sikat gigi masal untuk anak SD
/ MI, serta penyuluhan kesehatan gigi dan mulut
f. Perawatan kesehatan masyarakat, meliputi kegiatan asuhan keperawatan
pada keluarga rawan, termasuk home care / kunjungan rumah.
g. Pemberdayaan masyarakat dalam PHBS, meliputi pengkajian PHBS di
institusi pendidikan, sarana kesehatan, tatanan tempat-tempat umum,
tatanan tempat kerja dan tatanan pondok pesantren yang berada di
wilayah kerja puskesmas.
h. Pengembangan UKBM, meliputi pembinaan poskeskel.
3. Program kegiatan managemen puskesmas, meliputi:
a. Managemen operasional puskesmas,
b. Managemen alat dan obat
c. Managemen keuangan di puskesmas
d. Managemen ketenagaan
e. Managemen pembiayaan (laporan pelayanan kesehatan program
jamkesmas), dan
f. Managemen pengolahan barang / aset.
2.2.6 sasaran pembangunan kesehatan
Program pembangunan kesehatan menggunakan pendekatan “continum of
care” dan “life cycle”, dimana program tersebut berkesinambungan dan meliputi
seluruh tahapan siklus hidup manusia. Sasaran dari pembangunan kesehatan ini
meliputi:
a. Individu / kelompok masyarakat, meliputi:
(i) Pasangan usia subur dan wanita usia subur,
(ii) Ibu hamil dan ibu menyusui,
(iii) Bayi dan balita,
(iv) Anak sekolah dan anak remaja

14
(v) Dewasa, dan
(vi) Lanjut usia (Lansia)
b. Lingkungan, meliputi:
(i) Pangan
(ii) Air (air bersih, sanitasi),
(iii) Perumahan lingkungan sehat,
(iv)Akses (pendidikan dan kesehatan).
c. Pemegang kebijakan dan regulasi berwawasan kesehatan, meliputi:
(i) Kecamatan,
(ii) Kelurahan,
(iii) Pengurus RW,
(iv) Pengurus RT,
(v) Tokoh masyarakat serta,
(vi) Kader kesehatan.

2.3 KEGIATAN POKOK


2.3.1 Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rangkah
a. Puskesmas Induk
(i) Pelayanan Pagi:
a) Hari Senin s/d Kamis : Pukul 07.30-14.30 WIB
b) Hari Jumat : Pukul 07.30-11.30 WIB
c) Hari Sabtu : Pukul 07.30-13.00 WIB
(ii) Pelayanan Sore
a) Hari Senin s/d Jumat : Pukul 14.30-17.30 WIB
b. Puskesmas Pembantu
(i) Hari Senin s/d Kamis : Pukul 08.00-12.00 WIB
(ii)Hari Jumat : Pukul 08.00-10.30 WIB
Pelayanan kesehatan yang ada di Puskesmas Rangkah adalah:

15
1. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), terdiri dari:
a. Pendaftaran
b. Pelayanan pemeriksaan umum
c. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
d. Pelayanan KIS dan KB
e. Pelayanan TB
f. Pelayanan kusta
g. Pelayanan paliatif
h. Konsultasi gizi
i. Konsultasi sanitasi
j. Konsultasi psikologi
k. Layanan kefarmasian
l. Layanan laboratorium
2. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM), terdiri dari:
a. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) Essentian dan keperawatan
masyarakat, terdiri dari:
i. Pelyanan promosi kesehatan
ii. Pelayanan kesehatan lingkungan
iii. Pelayanan KIA dan KB
iv. Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit (P2P)
v. Pelayanan gizi
vi. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat (Perkesmas)
b. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) pengembangan, terdiri dari:
i. Pelayanan anak usia sekolah dan remaja
ii. Pelayanan kesehatan lansia
iii. Pelayanan kesehatan jiwa
iv. Pelayanan kesehatan paliatif
v. Usaha Kesehatan Gigi Masyarakat (UKGM)
2.3.2 Akses Pelayanan Kesehatan Puskesmas Rangkah
1. Jadwal pelayanan
a. Jadwal pelayanan pagi:
i. Senin-Kamis: Jam 07.30-14.30 WIB

16
ii. Jumat : Jam 07.30-11.30 WIB
iii. Sabtu : Jam 07.30-13.00 WIB
b. Jadwal pelayanan sore:
i. Senin-Jumat: 14.30-17.30 WIB
2. Persyaratan umum untuk mendapatkan pelayanan kesehatan:
a. Pasien Umum
i. Membawa kartu berobat
ii. Membayar tarif loket sesuai tarif Perda, yaitu:
1. Pagi : Rp 5.000,-
2. Sore : Rp 10.000,-
b. Pasien BPJS PBI/ASKES/NON PBI
i. Membawa kartu berobat
ii. Membawa kartu BPJS asli
iii. Membawa foto copy kartu BPJS, Kartu Keluarga
(KK), Kartu Tanda Penduduk (KTP)
c. Pasien SKTM (NON Kuota)
i. Membawa kartu berobat
ii. Membawa SKTM asli
iii. Membawa foto copy SKTM yang telah dilegalisir,
kartu keluarga (KK), dan kartu tanda penduduk
(KTP)
d. Pasien Surabaya gratis/non maskin
i. Membawa kartu berobat
ii. Membawa kartu identitas penduduk asli Surabaya
(KTP/KK)
iii. Membawa foto copy kartu keluarga (KK) dan kartu
tanda penduduk (KTP)
e. Pasien gratis, merupakan siswa sekolah yang membawa
buku UKS dari sekolah ketika datang berobat di
puskesmas.

17
BAB III
KEGIATAN KERJA SELAMA PKL
3.1 Kegiatan di Poli Gigi
3.1.1 Dental Assisting
3.1.1(a) Menyiapkan compressor.
3.1.1(b) Menyiapkan gelas kumur.
3.1.1(c) Memanggil pasien.
3.1.1(d) Menyampaikan kartu status ke operator.
3.1.1(e) Mempersilahkan pasien duduk di kursi tamu.
3.1.1(f) Menyiapkan diagnostic set.
3.1.1(g) Desinfeksi alat yang telah digunakan.
3.1.1(h) Mencuci alat yang telah digunakan.
3.1.2 Melakukan Scalling
3.1.2(a) Mempersiapkan alat.

18
3.1.2(b) Memanggil pasien.
3.1.2(c) Mendudukkan pasien di dental chair.
3.1.2(c) Melakukan scalling.
3.1.2(d) Menjelaskan instruksi pasca scalling pada pasien.
3.1.3 Melakukan pencabutan dengan topikal anastesi.
3.1.3(a) Mempersiapkan alat pencabutan gigi.
3.1.3(b) Mempersiapkan bahan dan obat (kapas dan chlor ethyl)
3.1.3(c) Memanggil pasien.
3.1.3(d) Mendudukkan pasien di dental chair.
3.1.3(e) Mengatur posisi pasien.
3.1.3(f) Mengaplikasikan obat anastesi local.
3.1.3(g) Fiksasi jari.
3.1.3(h) Melakukan gerakan pencabutan.
3.1.3(i) Melakukan pencabutan gigi.
3.1.3(j) Memberikan instruksi pasca pencabutan.
3.1.4 Melakukan penumpatan GIC
3.1.4(a) Mempersiapkan alat dan bahan.
3.1.4(b) Memanggil pasien.
3.1.4(c) Mempersilahkan pasien duduk di dental chair.
3.1.4(d) Melakukan preparasi kavita.
3.1.4(e) Isolasi dengan cotton roll.
3.1.4(f) Pengadukan bahan GIC .
3.1.4(g) Mengaplikasikan bahan GIC.
3.1.4(h) Cek gigitan.
3.1.4(i) Memberikan instruksi pasca penambalan GIC.
3.1.5 Melakukan penumpatan dengan menggunakan bahan composite.
3.1.5(a) Mempersiapkan alat dan bahan.
3.1.5(b) Memanggil pasien.
3.1.5(c) Mempersilahkan pasien duduk di dental chair.
3.1.5(d) Melakukan preparasi.
3.1.5(e) Isolasi dengan cotton roll.

19
3.1.5(f) Pemberian etsa asam sampai terlihat enamel putih
(terdecalsifikasi)
3.1.5(g) Bilas dengan water spray, dikeringkan dengan air spray.
3.1.5(h) Isolasi ulang.
3.1.5(i) Bonding.
3.1.5(j) Light curing 10 detik.
3.1.5(k) Penumpatan composite.
3.1.5(l) Light curing 20 detik.
3.1.5(m) Cek gigitan.
3.1.5(n) Memberikan instruksi pasca penambalan composite.
3.1.6 Asuhan Keperawatan Gigi Individu
3.1.6(a) Mempersiapkan alat.
3.1.6(b) Memanggil pasien masuk.
3.1.6(c) Mempersilahkan pasien duduk di dental chair.
3.1.6(b) Meminta izin kepada pasien untuk dilakukan pemeriksaan gigi
dan mulut secara menyeluruh.
3.1.6(c) Memeriksa rongga mulut pasien.
3.1.6(d) Mencatat keadaan rongga mulut pasien di lembar asuhan
keperawatan gigi dan mulut.
3.1.6(e) Instruksi kepada pasien sesuai keluhan utama pasien.
3.1.7 Melakukan sterilisasi instrument.
3.1.7(a) Merendam alat dalam larutan klorin selama 15 menit.
3.1.7(b) Mencuci alat dengan sabun dan disikat sampai bersih, lalu dibilas
di bawah air mengalir.
3.1.7(c) Mengeringkan dengan handuk bersih.
3.1.7(d) Membungkus alat dengan medipack.
3.1.7(e) Meletakkan alat ke dalam dry heat sterilisator, kemudian
mengatur suhu 150°C dalam waktu 2,5 jam.
3.1.7(f) Memberikan label tanggal dilakukan sterilisasi.
3.1.7(g) Apabila alat tidak dipakai, alat dibungkus menggunakan lap,
paling lama disimpan selama seminggu.
3.2 Asuhan Keperawatan Gigi dan Mulut Masyarakat di SD

20
3.2.1 Melakukan Pengumpulan Data
3.2.1(a) Sasaran
Sasaran kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan
asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah kelompok siswa Kelas V
SDN Rangkah VII Surabaya dengan usia 10-12 tahun sebanyak 30
siswa.
3.2.1(b) Lokasi
Lokasi kegiatan perencanaan dan pelaksanaan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut di kelompok siswa kelas V SDN Rangkah
VII Surabaya.

3.2.1(c) Metode Pengumpulan Data


Metode pengumpulan data yang digunakan dalam pelayanan
asuhan keperawatan gigi dan mulut menggunakan kuesioner.

3.2.1(d) Instrument Pengumpulan Data


Instrument pengumpulan data yang digunakan dalam pelayanan
asuhan keperawatan gigi dan mulut adalah lembar kuesioner.

3.2.1(e) Langkah Pengumpulan Data


3.2.1(e).i Koordinasi dengan pembimbing di Puskemas
Rangkah.
3.2.1(e).ii Koordinasi dengan petugas puskesmas yang sedang
tugas luar gedung di SDN Rangkah VII Surabaya.
3.2.1(e).iii Membagikan lembar kuesioner kepada siswa kelas V
SDN Rangkah VII Surabaya.
3.2.1(e).iv Melakukan pemeriksaan gigi pada 30 siswa kelas V
SDN Rangkah VII Surabaya.
3.2.2 Melakukan Identifikasi Masalah (Pengkajian dan Diagnosa)
3.2.2(a) Analisis Situasi
Analisa situasi dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
segala sesuatu yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan gigi yang
akan dilakukan sebelum pelaksanaan upaya pelayanan kesehatan gigi
dan mulut kepada sasaran. Langkah pertama untuk memperoleh

21
informasi ini yaitu dengan melakukan pengumpulan data, baik data
yang bersifat umum maupun data yang bersifat khusus yaitu tentang
kesehatan gigi dan mulut sasaran
3.2.2(a).i Gambaran Umum
Dari 30 responden yang diteliti yang terdiri dari perempuan
sebanyak 17 orang dan laki-laki sebanyak 13 orang dengan usia
10-12 tahun. Di SDN Rangkah VII Surabaya rutin dilakukan
kegiatan dari puskesmas baik dalam hal kesehatan umum
maupun kesehatan gigi dan mulut. Dan kegiatan UKGS di SDN
Rangkah VII Surabaya berjalan dengan baik. Sehingga
diharapkan jika terdapat program dari puskesmas dapat
meningkatkan pengetahuan siswa akan pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut, serta meningkatkan derajat kesehatan
gigi seoptimal mungkin.
3.2.2(b) Perumusan Masalah
3.2.2(b).i Pada tahun 2018 di SDN Rangkah Surabaya 80% siswa
terdapat karang gigi
3.2.2(b).ii Pada tahun 2018 di SDN Rangkah Surabaya 60% siswa
tidak rutin memeriksakan gigi setiap 1 tahun sekali
3.2.3 Melakukan Penentuan Prioritas Masalah dan Prioritas Jalan
Keluar.
3.2.3(a) Penentuan Prioritas Masalah
Dari hasil pengumpulan data awal yang dilakukan pada siswa
kelas V SDN Rangkah VII Surabaya, kami menemukan beberapa
masalah kesehatan gigi dan mulut. Tetapi karena keterbatasan sarana
prasarana, waktu, dan biaya maka kami melakukan pemilihan prioritas
yang dilakukan dengan menggunakan tekhnik scoring, yakni
memberikan nilai (score) terhadap masalah tersebut dengan
menggunakan ukuran (parameter). Berikut adalah prioritas masalah
yang ditemukan pada siswa kelas V SDN Rangkah VII Surabaya :
Tabel 3.6 Skoring Penentuan Prioritas Masalah
No Nilai kriteria Nilai akhir
Masalah
U S G

22
1. Terdapat Karang 3 3 3 27
gigi pada siswa
kelas V SDN
Rangkah VII
Surabaya
2. 3 3 4 36
Perilaku siswa
untuk
memeriksakan
gigi setiap satu
tahun sekali

Berdasarkan hasil skoring diatas didapatkan masalah yang


memiliki sifat yang harus segera ditangani untuk diberi pengetahuan
beupa penyuluhan adalah.
Keterangan Nilai Kriteria
U (Urgensi) = Tingkat kegawatan, apabila masalah tidak
Ditanggulangi akan semakin gawat
S (Seriousnes) = tingkat keseriusan, apabila masalah tidak
diselesaikan dpt berakibat serius pada masalah
lainnya
G (Growth) = Besar atau luasnya masalah
Keterangan Kategori Scoring
1 Sangat Baik
2 = Baik
3 = Sedang
4 = Buruk
5 = Sangat Buruk
Penentuan Alternatif Jalan Keluar
Berdasarkan prioritas masalah yang telah ditetapkan
diperlukan suatu upaya untuk meningkatkan perilaku tentang

23
kesehatan gigi dan mulut yang optimal maka dibuatlah analisa
masalah dan pemecahan masalah sebagai berikut :
1. Faktor Predisposisi
a. Kurangnya pengetahuan siswa tentang pemeliharaan kesehatan gigi
dan mulut.
Pemecahan masalah yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah tersebut adalah dengan melakukan penyuluhan tentang
pentingnya pemakaian gigi tiruan kepada lansia yang telah
kehilangan giginya.
2. Faktor Pendorong
a. Petugas kesehatan tidak melakukan penyuluhan dan pemeriksaan
gigi secara rutin. Pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan anjuran kepada petugas kesehatan dari
puskesmas untuk melakukan penyuluhan dan pemeriksaan gigi
secara rutin untuk mengecek keadaan rongga mulut siswa.
3. Faktor Pendukung
a. Keluarga kurang dalam memberikan dukungan tentang karang gigi.
Pemecahan masalah yang dapat dilakukan adalah dengan keluarga
wajib memberikan motivasi bahwa memakai gigi tiruan itu penting
untuk siswa.
3.2.3(b) Penentuan Prioritas Jalan Keluar
Karena keterbatasan sarana dan prasarana pendukung kegiatan ini
maka untuk pemilihan prioritas jalan keluar dilakukan dengan
menggunakan teknik scoring.
Tabel 3.7 Pemilihan alternatif jalan keluar.

Efektifitas Efisien Jumlah


Daftar Alternatif
No M x I xV
Jalan Keluar M I V C C
1 Memberikan 5 4 3 4 15
informasi dan
melakukan
pengamatan
perubahan

24
perilaku.
2 Memberikan 4 3 2 3 8
informasi
melalui
penyuluhan dan
pemberian
brosur tentang
kesehatan gigi
sebagai media
tambahan.

Keterangan Kategori Scoring


1 = Sangat Baik
2 = Baik
3 = Sedang
4 = Buruk
5 = Sangat Buruk
Jadi prioritas jalan keluar untuk menyelesaikan masalah pada
siswa kelas V SDN Rangkah VII Surabaya adalah memberikan
penyuluhan tentang.
3.2.4 Tujuan Program
3.2.4(a) Tujuan Umum
Meningkatkan pengetahuan siswa kelas V di SDN Rangkah VII
Surabaya dalam memelihara kesehatan gigi dan mulut.
3.2.4(b) Tujuan Khusus
Meningkatkan pengetahuan siswa kelas V di SDN Rangkah VII
Surabaya dalam hal waktu menyikat gigi dari % menjadi %.
3.2.5 Pengkajian Hambatan Program
3.2.5(a) Kurangnya fungsi pendengaran audiens
Solusi : Penggunaan media visual agar penerimaan informasi
dapat berjalan sesuai dengan tujuan.

25
3.2.5(b) Penurunan daya ingat audiens
Solusi : Menggunakan metode demonstrasi agar informasi yang
disampaikan mudah diingat oleh lansia.
3.2.5(c) Kegiatan tidak berjalan dengan efektif dan efisien
Solusi : Membuat jadwal kegiatan secara runtut.
3.2.5(d) Terbatasnya dana
Solusi : Mengurangi kebutuhan untuk meminimalisir pengeluaran
dana.
3.2.6 Rencana Pelaksanaan Kegiatan
3.2.6(a) Struktur Organisasi
Ketua : Afina Hurin Nuzullah
Wakil : Firsty Praptaningayu
Sekretaris : Alfa Nur Marika D
Bendahara : Lola Wian Kartika
3.2.6(b) Rencana Kegiatan
3.2.6(b).i Rencana Kegiatan pada tahan persiapan
Tahap persiapan adalah tahap yang penting untuk dilakukan
dalam pelaksanaan asuhan keperawatan gigi dan mulut
masyarakat pada siswa kelas V SDN Rangkah VII Surabaya
agar pelaksanaan ini dapat berjalan dengan lancar sehingga
tujuan dapat tercapai. Kegiatan pada tahap ini meliputi
3.2.6(b).ii Mengajukan rencana kegiatan pelayanan asuhan
keperawatan gigi dan mulut masyarakat pada SDN Rangkah VII
Surabaya dengan melakukan pendekatan kepada kepala sekolah
SDN Rangkah VII Surbaya.
3.2.6(b).iii Membuat instrumen pengumpulan data
3.2.6(b).iv Melakukan pendekatan kepada responden
3.2.6(b).v Melakukan pengumpulan data berupa kuesioner dan
pemeriksaan
3.2.6(b).vi Merekap hasil kuesioner dan pemeriksaan
3.2.6(b).vii Menyusun rencana penyuluhan
3.2.6(b).viii Membuat SAP

26
3.2.6(c) Rencana pada tahap pelaksanaan kegiatan
Pada tahap pelaksanaan ini telah direncanakan kegiatan asuhan
keperawatan gigi yang akan dilakukan yaitu pelayanan promotif yang
berupa penyuluhan pada tanggal 26 April 2018. Kegiatan penyuluhan ini
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan siswa kelas V SDN Rangkah
VII tentang pentingnya cara meyikat gigi.

3.2.6(d) Rencana pada tahap pembiayaan


Tabel 3.8 Rencana pembiayaan.
No Keterangan Jumlah
1. Biaya Operasional Rp 25.600
Print : Rp 1.600
Fotocopy : Rp 24.000

4. Dana Penyelenggara Rp 80.000


@Rp 20.000 x 4 Mahasiswa
6. Sisa Dana/Dana resiko Rp 54.400

3.2.6(e) Rencana kegiatan pada tahap evaluasi


Melakukan sikat gigi masal dilapangan SDN Rangkah 7 Surabaya.
3.2.7 Melaksanakan Proses Implementasi
3.2.7(a) Pelaksanaan Kegiatan
Table 3.9 Pelaksanaan Kegiatan Penyuluhan siswa kelas V di SDN
Rangkah VII Surabaya.
No Kegiatan Pelaksana
1. Persiapan Koordinator :
Afina Hurin Nuzullah

2. Pelaksanaan Koordinator :

27
Firsty Praptaningayu

3. Evaluasi Koordinator :
Lola Wian K
Alfa Nur Marika D
3.2.8 Melaksanakan Proses Evaluasi
3.2.8(a) Evaluasi Proses
Evaluasi proses penyuluhan

1. Sarana
Tersedianya sarana berupa tempat untuk
dilakukan penyuluhan.
2.Waktu
Tersedianya waktu luang yang disediakan oleh
pihak sekolah sehingga tidak mengganggu proses
belajar mengajar.
3.Media
Media yang digunakan dalam penyuluhan sudah
sesuai dengan rencana kegiatan.
4.Materi
Materi sesuai dengan kebutuhan informasi yang
diperlukan siswa.
3.3 Kegiatan Lintas Program
3.3.1 Posyandu
3.3.1(a) Melakukan pengumpulan data
3.3.1(b) Melakukan identifikasi masalah (pengkajian dan diagnosa)
3.3.1(c) Melakukan penentuan prioritas masalah dan prioritas jalan
keluar.
3.3.1(d) Melakukan perencanaan
3.3.1(e) Melaksanakan proses implementasi
3.3.1(f) Melaksanakan proses evaluasi
3.3.1(g) Membuat kesimpulan dan rekomendasi

28
Posyandu yang dikunjungi : Posyandu Melati 12.
3.4 Kegiatan di Poli KIA
3.4.1 Mengambil rekam medis
3.4.2 Memanggil nama pasien
3.4.3 Melakukan pengukuran tekanan darah
3.4.4 Melakukan pengukuran berat dan tinggi badan
3.4.5 Menulis register manual pasien
3.4.6 Menulis register pasien yang akan melakukan cek laboratorium
3.5 Kegiatan di Bagian Pendaftaran
3.5.1 Memanggil nama pasien
3.5.2 Menulis rekam medis pasien
3.5.3 Mengantarkan rekam medis ke Poli Tujuan pasien
3.5.4 Memasukkan data pasien online ke komputer

29
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah melakukan kegiatan praktek kerja lapangan ini sangat banyak
pengalaman dan ilmu pengetahuan yang kami dapatkan. PKL ini dapat berguna
untuk mengembangkan ilmu yang di ajarkan di bangku kuliah, bisa disebut pula
sebagai pelengkap dan sebagai pematangan dan pemantapan kelak saat sudah
memasuki dunia kerja.
4.2 Saran
Kami sadar dalam melaksanakan kegiatan PKL ini masih banyak kekurangan,
namun kami telah berusaha melaksanakan secara maksimal, selain itu laporan
PKL ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu saran yang membangun sangat
kami perlukan guna memperbaiki laporan yang jauh dari sempurna.

30

Anda mungkin juga menyukai