Anda di halaman 1dari 18

PEDOMAN

PELAYANAN KESEHATAN GIGI MASYARAKAT

UPT PUSKESMAS KEBONSARI

Disusun Oleh:

Nora Susanti.Amd.Kes.Gi
NIP. 19821119 200604 2008

UPT PUSKESMAS KEBONSARI

DINAS KESEHATAN KOTA PASURUAN

TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Bismillaahirrohmaanirrohiim.
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji bagi Alllah SWT, Panduan Kegiatan Program Pelayanan
Kesehatan Gigi Masyarakat Puskesmas Kebonsari Kota Pasuruan telah selesai
disusun. Pedoman ini dibuat untuk melaksanakan Kegiatan pelayanan kesehatan
gigi masyarakat di Puskesmas Kebonsari sebagai unit penyelenggara pelayanan
publik.
Selain itu, penyusunan Pedoman ini bertujuan untuk memberikan petunjuk
cara pelaksanaan Kegiatan Pelayanan kesehatan gigi masyarakat bagi seluruh staff
Puskesmas Kebonsari.
Semoga pedoman ini dapat bermanfaat bagi pengguna layanan Puskesmas
Kebonsari dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Pasuruan, 05 Januari 2023


Mengetahui Penyusun,
Kepala UPT Puskesmas Kebonsari Penanggungjawab
Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
UPT Puskesmas Kebonsari

dr. Rusmala Dewi Nora Susanti.Amd.Kes,Gi


NIP. 19780904 200604 2 015 NIP. 19821119 200604 2008
DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

1.2 TUJUAN PEDOMAN

1.3 SASARAN PEDOMAN

1.4 RUANG LINGKUP PEDOMAN

1.5 BATASAN OPERASIONAL

BAB II STANDAR KETENAGAAN

2.1 KUALIFIKASI SUMBER DAYA MANUSIA

2.2 DISTRIBUSI KETENAGAAN

2.3 JADWAL KEGIATAN

BAB III STANDAR FASILITAS

3.1 DENAH RUANG

3.2 STANDAR FASILITAS

BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 LINGKUP KEGIATAN

4.2 METODE

4.3 LANGKAH KEGIATAN

BAB V LOGISTIK

BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM


BAB VII KESELAMATAN KERJA

BAB VIII PENGENDALIAN MUTU

BAB IX PENUTUP
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Kesehatan merupakan tanggung jawab bersama setiap individu,
keluarga, masyarakat, pemerintah, dan swasta. Keberhasilan pembangunan
kesehatan ditentukan oleh kontribusi dari semua sektor, berdasarkan fungsi
dan perannya masing-masing. Pembangunan berwawasan kesehatan
mengandung makna bahwa setiap pembangunan harus berkontribusi
terhadap peningkatan derajat kesehatan masyarakat, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Pusat Kesehatan Masyarakat, yang selanjutnya disebut Puskesmas,
adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di wilayah
kerja tertentu.
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan pasal 93
dan 94, dinyatakan bahwa pelayanan kesehatan gigi dan mulut dilakukan
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dalam
bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan penyakit gigi, pengobatan
penyakit gigi, dan pemulihan kesehatan gigi yang dilakukan secara terpadu,
terintegrasi dan berkesinambungan dan dilaksanakan melalui pelayanan
kesehatan gigi perseorangan, pelayanan kesehatan gigi masyarakat, usaha
kesehatan gigi sekolah, serta pemerintah dan pemerintah daerah wajib
menjamin ketersediaan tenaga, fasilitas pelayanan, alat dan obat kesehatan
gigi dan mulut dalam rangka memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
yang aman, bermutu, dan terjangkau oleh masyarakat.
Karies gigi merupakan masalah kesehatan gigi dan mulut pada
sebagian besar penduduk Indonesia. Di banyak negara, sebagian besar
karies pada anak-anak masih tidak diobati sehingga mengakibatkan sakit gigi,
penyakit pulpa, ulserasimukosa di jaringan sekitarnya, abses dan fistula.
Kondisi ini dapat berdampak pada kesehatan umum dan anak. Di seluruh
dunia, karies berkontribusi 15 kali lebih tinggi sebagai beban penyakit
disabilityadjustedlife year (DALY) dibandingkan dengan penyakit periodontal.
Keterbatasan (disable) berarti rasa sakit dan ketidaknyamanan serta
kurangnya perawatan diri, sering tidak masuk sekolah, gangguan kognisi,
terganggunya kegiatan interpersonal, gangguan tidur dan berkurangnya
energi.Survei Nasional Riskesdas 2007 melaporkan sebesar 75% penduduk
Indonesia mengalami riwayat karies gigi; dengan rata-rata jumlah kerusakan
gigi sebesar 5 gigi setiap orang, diantaranya 4 gigi sudah dicabut ataupun
sudah tidak bisa dipertahankan lagi, sementara angka penumpatan sangat
rendah (0,08 gigi per orang). Juga dilaporkan penduduk Indonesia yang
menyadari bahwa dirinya bermasalah gigi dan mulut hanya 23%, dan diantara
mereka yang menyadari hal itu, hanya 30% yang menerima perawatan atau
pengobatan dari tenaga profesional gigi. Ini berarti eff ective demand untuk
berobat gigi sangat rendah, yaitu hanya 7%. Temuan selanjutnya adalah
angka keperawatan yang sangat rendah, terjadinya keterlambatan perawatan
yang tinggi, sehingga kerusakan gigi sebagian besar berakhir dengan
pencabutan.
Pendekatan WHO saat ini untuk upaya pelayanan kesehatan gigi
dilakukan dengan pendekatan Basic Package of Oral Care (BPOC) atau
Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di puskesmas, yang terdiri
dari:
1. Penanganan Kegawatdaruratan Gigi dan Mulut (Oral Urgent
Treatment/OUT) yang terdiri atas 3 elemen mendasar:
• Tindakan mengurangi rasa sakit melalui tindakan pemberian obat-obatan
dan perawatan penambalan gigi
• Pertolongan pertama infeksi gigi dan mulut serta trauma gigi dan jaringan
penyangga
• Rujukan untuk kasus-kasus yang kompleks
2. Tersedianya Pasta Gigi yang mengandung fl uoride dengan harga
terjangkau (Aff ordable Fluoride Toothpaste/AFT)
3. Penambalan gigi dengan invasi minimal (tanpa bur)/Atraumtiic Restorati ve
Treatment (ART).
Situasi di sebagian besar negara belum berkembang dan sejumlah komunitas
kurang mampu di negara maju membutuhkan perubahan dalam metode
pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
konvensional harus digantikan dengan pelayanan yang mengikuti prinsip-
prinsip Oral Health Care. Hal ini menyiratkan dibutuhkannya penekanan lebih
kuat pada promosi kesehatan gigi dan mulut yang berorientasi komunitas.
Perawatan yang dapat disediakan oleh pemerintah dan individu dengan biaya
yang terjangkau harus mendapat lebih banyak perhatian.
1.2 Tujuan Pedoman
Tujuan Umum: Pedoman ini dibuat sebagai acuan Petugas pelaksanan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas.
Tujuan Khusus:
1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan gigi dan mulut di Puskesmas
yang aman, bermanfaat, bermutu dan terjangkau oleh semua lapisan
masyarakat.
2. Meningkatkan ketrampilan tenaga kesehatan gigi dalam memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar.
3. Tersedianya pedoman pelayanan kesehatan gigi dan mulut dasar di
Puskesmas.
4. Tersedianya panduan / acuan untuk melaksanakan pembinaan,
pengawasan dan pengendalian penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan
Gigi di Puskesmas.

1.3 Sasaran Pedoman


Semua petugas pelaksanan pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
Kebonsari

1.4 Ruang Lingkup Pedoman


a. Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesmas
b. Pelaksanaan Administrasi pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
c. Peningkatan mutu Pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas
d. Pengawasan dan Pengendalian Pelayanan Kesehatan gigi di Puskesmas

1.5 Batasan Operasional


Pelayanan kesehatan gigi adalah segala upaya pencegahan dan
pengobatan penyakit, serta pemulihan dan peningkatan kesehatan gigi yang
dilaksanakan atas dasar hubungan antara dokter gigi dan atau tenaga
kesehatan gigi lainnya dengan individu / masyarakat yang membutuhkannya .
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 Kualifikasi Sumber Daya Manusia

1. Kompetensi Dokter Gigi


a. Mempunyai Surat Tanda Registrasi dan Surat Ijin Praktek
b. Mampu mengidentifikasi,merencanakan, memecahkan masalah,
mengevaluasi program kesehatan gigi
c. Mampu mengkoordinir dan memonitor program kesehatan gigi dan
mulut di wilayah kerjanya
d. Mampu melaksanakan pelayanan darurat gigi/Basic Emergency Care
e. Mampu melaksanakan pelayanan pencegahan penyakit gigi
f. Mampu melaksanakan pelayanan medik gigi dasar sesuai kompetensi
dan kewenangannya
g. Mampu melaksanakan pelayanan medik gigi khusus sesuai kompetensi
dan kewenangannya
h. Mampu melakukan pelayanan dokter gigi keluargakewenangannya
Uraian Tugas:
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan kesehatan gigi
dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan kewenangannya.
b. Melaksanakan pelayanan kesehatan gigi sesuai standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan Puskesmas
c. Membuatkan rekam medik gigi yang baik dan lengkap serta dapat
dipertanggung jawabkan.
d. Melaksanakan upaya pelayanan kesehatan gigi sesuai standar profesi
dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi

2. Kompetensi Perawat gigi


a. Mempunyai Surat ijin perawat gigi dan surat ijin kerja perawat gigi
b. Mampu melaksanakan pelayanan promotif preventif dan pencatatan
dan laporan pelayanan kesehatan gigi
c. Mampu melaksanakan asistensi dokter gigi sesuai kompetensi dan
kewenangannya
Uraian tugas:
a. Melaksanakan dan memberikan upaya pelayanan asuhan keperawatan
gigi dengan penuh tanggung jawab sesuai keahlian dan
kewenangannya.
b. Melaksanakan pelayanan keperawatan gigi sesuai standar prosedur
operasional, tata kerja dan kebijakan yang telah ditetapkan oleh
pimpinan Puskesmas
c. Membuatkan catatan-catatan yang perlu dalam rekam medik gigi
secara baik dan lengkap serta dapat dipertanggung jawabkan.
d. Melaksanakan upaya pelayanan keperawatan gigi sesuai standar
profesi dan mematuhi peraturan perundangan yang berlaku.
e. Melaksanakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan gigi
f. Melaksanakan dan menjaga keselamatan klinik pelayanan kesehatan
gigi meliputi keamanan dan kebersihan alat dan ruangan serta
pencegahan pencemaran lingkungan

3. Jumlah Tenaga
Dokter Gigi = minimal 1 Orang
Perawat gigi = minimal 1 Orang

2.2 Distribusi Ketenagaan


.
Pengaturan dan penjadwalan tenaga disesuaikan ketentuan yang berlaku.

2.3 Jadwal Kegiatan


Jadwal pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi Puskesmas sesuai jadwal
yang telah di buat
BAB III
STANDAR FASILITAS

3.1 Denah Ruang

Ukuran Ruangan 3m x 4 m.
Setiap ruangan mempunyai ventilasi, penerangan / pencahayaan yang cukup
Tersedia air mengalir,listrik,pengolahan limbah dan sanitasi yang baik

3
2

1
3
6
1 4

4
7

5
5
5

Keterangan :
1. Dental Unit
2. Meja Administrasi
3. Almari Alat
4. Tempat Sampah Medis dan Non Medis
5. Washtafel
6. Meja Dokter
7. Lemari arsip

3.2
3.3 Standar Fasilitas
2. Peralatan Medis
a. 1 Dental Unit
b. Diagnostic set
c. Alat ekstraksi
d. Alat konservasi
e. Obat – obat pencabutan
f. Bahan penambalan gigi
g. Bahan dekontaminasi alat.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 Lingkup Kegiatan


Jenis pelayanan kesehatan gigi di Puskesmas ditujukan kepada keluarga dan
masyarakat di wilayah kerjanya dan dapat dilaksanakan di gedung Puskesmas
dan luar gedung seperti sekolah, Posyaandu
I. Pelayanan Pencegahan
1. Pelayanan yang ditujukan kepada komunitas : kampanye kesehatan gigi
melalui penyuluhan
2. Pelayanan yang ditujukan kepada kelompok : promosi kesehatan gigi dan
mulut melalui program pendidikan kepada kelompok tertentu, program
sikat gigi masal
3. Pelayanan yang ditujukan kepada perorangan : pemeriksaan gigi dan
mulut, nasehat dan petunjuk kepada perorangan mengenai hygiene mulut,
dan pelaksanaan fissure sealant
II. Pelayanan medik gigi dasar
1. Pembersihan karang gigi
2. Pencabutan Gigi
3. Penambalan Sementara
4. Penambalan Tetap
5. Penambalan laser/komposit per elemen
6. Scalling / Pembersihan karang gigi secara Electric per -Regio
7. Extrasi Gigi permanen tanpa penyulit
8. Extrasi Gigi permanen dengan penyulit
9. Perawatan Tumpatan Glass Ionomer
III.Upaya Kesehatan Gigi Sekolah :
UKGS
IV.Pelayanan Kesehatan rujukan
V.Pencatatan dan Pelaporan
a. Pencatatan
b. Rekam Medik
Rekam Medik menjelaskan keterangan / informasiyang cukup, akurat dan
lengkap tentang :
1. Identitas (nama, tanggal lahir, jenis kelamin, alamat, pekerjaan)
2. Anamnesa
3. Perjalanan penyakit
4. Hasil pemeriksaan klinis yang ditemukan
5. Hasil pemeriksaan penunjang yang dilakukan
6. Dokumentasi hasil pemeriksaan
7. Diagnosis penyakit dan rencana terapi
8. Terapi dan tindakan medik yang diberikan serta proses pengobatan
9. Rujukan

4.2 Metode
Metode yang digunakan sesuai dengan bahan yang ada.
Penyuluhan,pemeriksaan dan praktek bersama

4.3 Langkah Kegiatan


1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Pelaporan
4. Monitoring dan evaluasi

BAB V
LOGISTIK

Kebutuhan dana dan logistik untuk pelaksanaan kegiatan pelayanan


kesehatan gigi di Puskesmas disediakan oleh Pemerintah melalui dana
bok,jkn,maupun permintaan dari gfk.
BAB VI
KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM

Pelaksanaan pekerjaan sehari hari selalu mematuhi prosedur pelayanan yang


berlaku.
Sasaran Keselamatan Pasien sebagaimana dimaksud diatas meliputi tercapainya
hal-hal sebagai berikut:

a. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien.


b. Peningkatan komunikasi yang efektif
c. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai
d. Tidak terjadinya kesalahan prosedur tindakan medis dan keperawatan.
e. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan Untuk
mengeliminasi risiko infeksi, puskesmas wajib menerapkan program cuci
tangan (hand hygiene) yang tepat sesuai standar WHO)
f. Pengurangan resiko pasien jatuh

BAB VII
KESELAMATAN KERJA

Keselamatan kerja karyawan puskesmas dengan melakukan identifikasi risiko


terhadap segala kemungkinan yang dapat terjadi pada saat pelaksanaan kegiatan.
Upaya pencegahan risiko terhadap harus dilakukan untuk tiap-tiap kegiatan yang
akan dilaksanakan:
1. Melaksanakan pekerjaan sehari hari sesuai SOP yang
berlaku.
2. Pemakaian APD
3. Proses sterilisasi alat sesuai pedoman yang berlaku
4. Tidak terjadinya kesalahan identifikasi pasien.

BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Kinerja pelaksanaan pelayanan kesehatan gigi dimonitor dan dievaluasi


dengan menggunakan indikator sebagai berikut:
1. Ketepatan pelaporan
2. Kesesuaian petugas yang melaksanakan kegiatan
3. Kesesuaian penyelenggaraan pelayanan gigi dengan peraturan yang ada.
4. Terjaminnya sediaan sarana dan prasarana baik kualitas maupun
kuantitas
5. Setiap Permasalahan yang muncul dibahas dan diselesaikan sesuai
peraturan dan pedoman yang ada.
6. .Bahan yang digunakan untuk pelayanan senantiasa mengikuti
perkembangan.tehnologi.
7. Petugas senantiasa meningkatkana kemampuan dan ketrampilan dengan
mengikuti pendidikan dan pelatihan.
8. Pelayanan kesehatan gigi harus senantiasa mengutamakan pelayanan
dan berusaha memberikan pelayanan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan kesehatan yang bermutu.
BAB IX

PENUTUP

Pedoman pelayanan Kesehatan gigi dan mulut ini digunakan sebagai


acuan dalam perencanaan, upaya pengembangan, dan peningkatan
pelayanan serta mutu pelayanan kesehatan di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai