PENDAHULUAN
ketrampilan dibentuklah sebuah gagasan yang akan menuai hasil positif demi
mahasiswa dalam kegiatan ini, mahasiswa akan lebih tau secara mendalam
masyarakat.
1
pelayanan kesehatan yang bermutu dan terjangkau di setiap kalangan
yang sangat kondusif bagi mahasiswa semester awal yang masih banyak
1.2 Tujuan
Pakisaji
Puskesmas Pakisaji
6. Untuk mengetahui penyakit gigi dan mulut terbanyak, kode penyakit gigi
seperti KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) & KB, Loket, BP Umum, BP Gigi,
1.3 Manfaat
2
2. Mengetahui program Puskesmas Pakisaji
Pakisaji
Puskesmas Pakisaji
Laboratorium dll
3
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Puskesmas
2011).
dapat diterima dan terjangkau oleh masyarakat dengan peran serta aktif
teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan
4
Visi puskesmas adalah tercapainya kecamatan sehat menuju Indonesia sehat.
1. Lingkungan sehat.
2. Perilaku sehat.
kerjanya.
wilayah kerjanya.
maka kegiatan pokok yang dapat dilaksanakan oleh sebuah puskesmas akan
5
Perawatan Kesehatan Masyarakat, Kesehatan dan keselamatan Kerja,
kerjanya. Hasil yang diharapkan dalam menjalankan fungsi ini antara lain adalah
diselenggarakan meliputi :
6
3. Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan masyarakat di
wilayah kerjanya.
terjangkau oleh pelayanan yang ada, dan Puskesmas keliling. Disamping itu
a. paradigma sehat;
b. pertanggungjawaban wilayah;
c. kemandirian masyarakat;
d. pemerataan;
2.3.1 Keberadaan
7
3. Pendirian Puskesmas harus memenuhi persyaratan lokasi, bangunan,
laboratorium.
2.3.2. Lokasi
a. geografis;
c. kontur tanah;
d. fasilitas parkir;
e. fasilitas keamanan;
h. kondisi lainnya.
perundang-undangan;
8
Menyediakan bangunan rumah dinas Tenaga Kesehatan didirikan dengan
pelayanan.
2.3.4. Fasilitas
terdiri atas:
b. sistem pencahayaan;
c. sistem sanitasi;
d. sistem kelistrikan;
e. sistem komunikasi;
lantai;
l. kendaraan ambulans.
9
pemeriksaan secara berkala agar tetap laik fungsi.
tenaga non kesehatan. Jenis dan jumlah Tenaga Kesehatan dan tenaga non
kesehatan
pelayanan yang
b. dokter gigi;
c. perawat;
d. bidan;
i. tenaga kefarmasian.
10
Tenaga non kesehatan harus dapat mendukung kegiatan ketatausahaan,
Puskesmas.
gigi dan mulut di puskesmas yaitu tercapainya derajat kesehatan gigi yang layak.
kemampuan pelihara diri (self care) di bidang kesehatan gigi dan mulut
11
Pelayanan medik gigi dasar yang diberikan di puskesmas adalah tumpatan
gigi tetap dan gigi sulung, perawatan saluran akar, pencabutan gigi tetap dan gigi
puskesmas.
2. Pelayanan Pencegahan
melalui penyuluhan
12
a. Pembersihan karang gigi
c. Fissure sealant
d. Restorasi tumpatan
a. Anamnesa
b. Pemeriksaan : EO dan IO
c. Diagnosa
d. Rencana perawatan
13
BAB III
VISI
MISI
kesehatan
14
3.2 Struktur Organisasi Puskesmas Pakisaji
KEUANGAN SP2TP
Koor Upaya
Koor Upaya
Kesehatan Koor Upaya Kesehatan
(Pemberdaya Kesehatan Perorangan
an) Masyarakat
Drg. Dewi Aminah
Erfandi, Imroatul
S.Kep, NS Azizah
15
3.3 Program Puskesmas Pakisaji
dan lainnya kepada masyarakat. Dan segala sesuatu yang telah terulis
3. Poli Gizi
4. Ruang Imunisasi
5. Poli Umum
6. Poli Gigi
7. Ruang Pengobatan
8. Laboratorium
9. UGD
11. Dapur
12. Apotek
16
13. Loket dan Tata Usaha
3.5.1 Pemerintah
c) Polindes : 12 buah
d) Ponkesdes : 12 buah
e) Posyandu : 90 buah
f) Komputer : 13 buah
g) Laptop : 3 buah
h) Ambulance : 1 buah
n) APAR : 7
b. Hubungan antar desa lewat jalan aspal, jalan tanah jalan berbatu dan
dapat di lalui kendaraan roda empat dengan jarak tempuh paling cepat
17
5 menit dan paling lambat 65 menit. Dimana daerah ini agak sulit
Kota Kabupaten : 12 km
RS Saiful Anwar : 12 km
RSUD Kepanjen : 8 km
RS Ben Mari : 3 km
RS Wava Husada : 5 km
2 Email
- Mic : 4 buah
- 11 Unit Komputer
18
Tenaga Kesehatan
1) Dokter : 2 orang
3) Bidan : 6 orang
6) S1 Keperawatan : 1 orang
7) Akper : 3 orang
8) Jurim : 1 orang
9) Perawat Gigi :-
TERLAMPIR
yang ditentukan dan sesuai dengan jadwal poli yang tersedia. Pasien
yang berobat atau rawat inap dibedakan melalui poli yang dimasuki dan
19
menyediakan pelayanan berupa Poli gigi, Poli KB, Imunisasi, Poli IMS,
KABER, UGD, Poli Sehat Jiwa, Rawat Jalan, Rawat Inap dan Pojok Gizi
b. Pasien yang ingin berobat harus mengikuti alur registrasi yang telah
ditentukan.
20
Prosedur pelayanan gawat darurat di fasilitas kesehatan
berikut:
sebagai berikut:
21
3. Peserta melaporkan status kepesertaan BPJS Kesehatan-
Kesehatan.
22
memungkinkan secara medis untuk dievakuasi, yang
merawat.
23
Pengambilan tindakan biasanya dilakukan pada poli gigi dan
laboratorium.
meliputi satu dokter gigi dan bidan yang bertugas sebagai perawat gigi. Dokter
Bidan yang bertugas pun bertugas selayaknya perawat gigi. Seperti memanggil
keluhan pasien, membantu dokter gigi saat dibutuhkan dan membantu mencuci
yang memadai dari penunjang proses konseling dokter-pasien seperti meja dan
kursi sampai alat sterilisasi. Terdapat juga komputer dan koneksi internet yang
sudah terhubung untuk membuat surat rujukan bagi pasien BPJS. Dikarenakan
kekurangan tenaga, maka yang mengurus meja tersebut adalah perawat gigi
dan penyakit yang paling banyak ditangani di BPG Puskesmas Pakisaji, alur
pemeriksaan dan rujukan serta SOP pemeriksaan gigi dan mulut. Namun SOP
yang dipajang adalah SOP yang berlaku pada tahun 2004, sedangkan SOP yang
terbaru diletakkan di meja dan tertumpuk data-data lain. Meskipun begitu, bentuk
panduan praktik.
24
Dilihat dari data grafik, kasus yang paling banyak ditangani adalah
gigi tersebut. Sebelum tindakan dimulai, bidan selaku perawat gigi menanyakan
keluhan pasien. Keluhan yang diikuti keinginan mencabut gigi ditanggapi perawat
Jumlah pasien di BPG ini cukup tinggi, yaitu mencapai 350 pasien per
bulan dengan berbagai macam kasus, pasien yang terdiri dari penderita baru
dan lama, dan dari berbagai umur. Lalu untuk perawatan tumpatan, dari dua
dental unit hanya satu unit yang bisa digunakan untuk melakukan tindakannya.
Bahan yang sering digunakan adalah komposit dan GIC. Namun untuk
orang tenaga medis yang bertugas diantaranya 1 dokter umum, 2 bidan dan 2
dan konsultasi pasien dilakukan oleh dokter dan dibantu oleh bidan yang bekerja
di sekat yang berbeda. Hal ini dikarenakan untuk efektivitas pelayanan karena
25
berat badan dan pengukur tinggi badan. Yang tidak ditemukan di dalamnya
adalah wastafel untuk tenaga medis mencuci tangan dan APD. APD yang
dipakai oleh tenaga medis hanya masker dan tidak semua tenaga medis
pasien, sejawat, dan staff cukup baik. Tetapi tidak terlalu ada banyak komunikasi
yang terjadi karena ramainya pasien yang harus ditangani. Namun pelayanan
kepada pasien baik, bertanggung jawab, dan sopan. Pasien mendapat informasi
yang cukup mengenai penyakit yang diderita dan perawatan atau rujukan yang
26
Gambar 7 Ruang Triage UGD
ruang darurat tetapi tidak gawat, dan ruang untuk pasien tidak gawat dan
bukan menurut siapa yang datang lebih dahulu. Bagi pasien yang
27
3.11.1 Fasilitas
f) Wastafel
g) Sandal
b) 2 orang perawat
c) 1 orang bidan
28
keadaan pasien kurang baik maka akan di rawat inap, tetapi jika
kondisi pasien sekiranya cukup untuk diberi obat, maka akan di rawat
jalan.
Puskesmas Pakisaji ini diluar jam pelayanan tidak ada dokter yang
29
KIA ( Kesehatan Ibu dan Anak ) adalah salah satu program di
anak baru lahir dan balita. Program ini diukur menggunakan KOHORT,
menuju poli KIA. Ibu hamil, balita, dan anak-anak langsung ditangani oleh
bidan.
Obat yang biasanya diberikan adalah antibiotik dan obat alergi. Selain itu,
bagi pasien kasus tertentu apabila tidak dapat ditangani oleh puskesmas.
30
Poli KIA di puskesmas Pakisaji telah menyediakan ruangan
khusus untuk ibu menyusui dan untuk anak-anak bermain yang dilengkapi
dengan mainan anak-anak dan loker untuk menaruh tas. Selain itu poli
seksual) dan KB dimana program ini bertujuan untuk mencegah IMS yang
berisiko dapat tertular dari ibu hamil ke kandunganya dan hal-hal yang
memiliki fasilitas yang lengkap. Selain itu poli KIA juga melaksanakan
ibu hamil dan pentingnya imunisasi dll. Selain itu, puskesmas Pakisaji
medis juga dibuang di tempat sampah yang sama. Selain itu petugas
31
komunikasi, petugas poli KIA tidak menerapkan komunikasi efektif antara
32
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Dilihat dari kontrol infeksi, dokter tidak mengenakan APD (Alat Pelindung
Diri) dengan lengkap. Dari hasil pengamatan yang kami lakukan, dokter
dengan rapi. Sebaiknya dokter gigi menyiapkan alat dalam wadah yang
1. Dari sisi kontrol infeksi, dokter tidak menggunakan APD (Alat Pelindung
33
2. Dari sisi kontrol infeksi lainnya, dokter tidak mensterilisasi tangannya
34
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
yang terbaik pada setiap pasien yang ditangani. Selain itu dengan adanya UGD
dan rawat inap menambah poin positif dari puskesmas ini, karena tidak semua
Puskesmas Pakisaji adalah tidak cukup tersedianya lahan parkir bagi pasien dan
tenaga medis, sterilisasi alat-alat medis yang kurang maksimal, dan pelayanan
5.2 Saran
35
Puskesmas Pakisaji dengan segera melebarkan lahan parkir sehingga pasien
tidak akan kesusahan bila ingin memarkir kendaraan. Selain itu, Puskesmas
non medis. Sterilisasi alat-alat medis juga harus lebih diperhatikan agar tetap
terjaga kebersihannya.
36
DAFTAR PUSTAKA
http://www.kajianpustaka.com/2015/07/pengertian-fungsi-kegiatan-pokok.html
37
Lampiran 1 Foto Kegiatan Kunjungan Ke Puskesmas Pakisaji
Struktur Orgaisasi
Poli Gigi
38
Loket
39
Kotak Saran Kamar Mandi
Proses bisnis/Pelayanan
40
41