DisusunOleh :
MARET 2016
2
3
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang MahaEsa yang telah
Terlaksananya PKL dan penyusunan laporan ini tidak lepas dari peran berbagai
1. Dr. Dyah Suryandari selaku kepala Rumah Sakit Bersalin Kota Malang.
Pemkot Malang.
3. Ibu Luluk dan Ibu Riska selaku pembimbing Praktek Kerja Lapangan di
5. Semua pihak yang tidak kami sebutkan satu persatu yang telah membantu
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan. Semoga
laporan PKL ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan terutama bagi
BAB I
4
PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang
masyarakat. Karena dengan hidup sehat, maka seseorang dapat menjalani dan
kesehatan dalam diri sendiri, dibutuhkan juga adanya upaya yang menunjang
pencatatan/penyimpanan resep).
kerja. Selain itu, untuk menambah wawasan dan pengetahuan serta mengenal
dunia kerja.
1.2 Tujuan
4. Mengetahui peran dan fungsi ahli madya farmasi di Rumah Sakit Bersalin
Kota Malang.
1.3 Manfaat
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
30 TAHUN 2014).
Jalan, Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Usaha Kesehatan Gigi,
dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil pengembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat dipikul oleh
atau Kota.
Kecamatan sehat adalah gambaran masyarakat kecamatan masa depan yang ingin
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta derajat kesehatan
indikator utama,yakni :
1. Lingkungan sehat
2. Perilaku sehat
wilayah kerjanya
9
pelayanan kesehatan
sebagai berikut :
dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat,
paradigma baru yang berorientasi pada pasien (patient oriented) dengan filosofi
tersebut harus didukung oleh sumber daya manusia dan sarana dan
prasarana.
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang efisien, efektif dan rasional,
pelayanan.
Medis Habis Pakai untuk menentukan jenis dan jumlah Obat dalam rangka
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai juga harus mengacu pada Daftar Obat
dokter gigi, bidan, dan perawat, serta pengelola program yang berkaitan
dengan pengobatan.
12
Obat (LPLPO).
daerah setempat.
kegiatan dalam menerima Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dari
kemasan/peti, jenis dan jumlah Obat, bentuk Obat sesuai dengan isi
kegiatan pengaturan terhadap Obat yang diterima agar aman (tidak hilang),
terhindar dari kerusakan fisik maupun kimia dan mutunya tetap terjamin,
kegiatan pengeluaran dan penyerahan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai
dengan strategi dan program yang telah ditetapkan sehingga tidak terjadi
Pakai secara tertib, baik Obat dan Bahan Medis Habis Pakai yang
pelayanan lainnya.
a. Bukti bahwa pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai telah
dilakukan;
8. Pemantauan dan evaluasi pengelolaan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai.
Obat dan Bahan Medis Habis Pakai sehingga dapat menjaga kualitas
berkaitan dengan Obat dan Bahan Medis Habis Pakai dengan maksud
3. Konseling
kebutuhan.
dibuat secara tertulis, disusun oleh Kepala Ruang Farmasi, dan ditetapkan
terbatas)
4. Ruang konseling
6. Ruang arsip.
17
BAB III
Rumah bersalin adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Rumah Bersalin pada
1993 RB ini didirikan. Bangunan RB Pemkot Malang cukup luas dengan dinding
poli antara lain poli umum, poli gigi, dan juga poli KIA (Kesehatan Ibu dan
Anak). Setiap hari senin dan rabu RB Pemkot Malang juga melayani imunisasi
3.3.2 Lokasi
cukup strategis karena terletak di jalan raya besar, dekat terminal Arjosari Malang
Unit gawat darurat bagian dari Rumah Sakit Bersalin Kota Malang yang
menyediakan penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera, yang
1. Ruang Laboatorium
laboratorium
2. Poli Umum
a. Kebijakan
b. Tujuan
penyakitnya
1. Anamnesa
a. Keluhan utama
b. Keluhan tambahan
e. Lamanya sakit
2. Pemeriksaan fisik
adanya ascites
3. Poli gigi
pengobatan atau tindakan pada gigi. Tindakan pada gigi meliputi tumpatan gigi,
a. Tujuan
20
Menurunkan kematian dan kesakitan ibu, bayi dan anak dengan cara
bersalin, dan sesudahnya. Selain itu meningktakan kesehatan anak terutama dalam
hal gizi yang baik dan mencegah mereka dari penyakit menular.
b. Kegiatan-kegiatan :
tahun.
buruk.
6. Ruang Imunisasi
bayi dan balita. Imunisasi atau vaksinasi adalah prosedur untuk meningkatkan
terhadap patogen tertentu atau toksin dengan menggunakan preparat antigen non
virulen/nontoksik. Lima jenis imunisasi pada anak dibwah 1 tahun yang harus
8. Apotek
atas resep dokter dan pelayanan informasi obat. Perbekalan farmasi misalnya obat
Bagian Pelayanan
Apotek
Bagian Gudang
pukul 08.00 WIB sampai pukul 14.00 WIB. Langkah-langkah kegiatan di Rumah
2. Pasien dari loket pendaftaran menuju ruang pengobatan, ruang KIA atau
ruangan lain yang akan di tuju untuk menyerahkan kartu rawat jalan yang
3. Petugas di ruang yang dituju memanggil pasien untuk masuk ke ruang periksa
a. Keluhan utama
b. Reluhan tambahan
e. Lamanya sakit
Prasarana adalah tempat, fasilitas dan peralatan yang secara tidak langsung
1. Papan nama “apotek” atau “kamar obat” yang dapat terlihat jelas oleh pasien
4. Tersedia tempat dan alat untuk mendisplai informasi obat bebas dalam upaya
5. Tersedia sumber informasi dan leteratur obat yang memadai untuk pelayanan
6. Tersedia tempat dan alat untuk melakukan percikan obat yang memadai
dan vaksin, dan lemari terkunci untuk penyimpanan narkotika sesuai dengan
1. VISI
2. MISI
24
pembantu)
Tanggung jawab :
bertugas sesuai dengan profesinya dengan penuh rasa tanggung jawab, dan secara
Wewenang :
25
berlaku.
1. Pelayanan obat yaitu meningkatkan jumlah dan ragam jenis obat yang
diperlukan agar dapat melayani semua permintaan obat dengan cepat dan tepat
dan bentuk sediaan misalnya sediaan obat yang berbentuk salep, sediaan
parenteral, sirup dan tablet, masing – masing golongan obat tersebut dipisahkan.
bentuk sediaannya, misalnya sedian tablet/ kapsul/kaplet, salep (baik salep kulit
maupun salep mata), sediaan sirup (baik sirup yang berbentuk larutan/ sirup
ini disampaikan pada saat penyerahan obat dan dilaksanakan dalam rangka
fungsi / kegunaan obat, efek samping yang ditimbulkan akibat penggunaan obat,
informasi obat Asisten Apoteker memberikan informasi obat ini terbuka untuk
umum segala sesuatu mengenai obat dan ini tidak dipungut biaya.
27
BAB IV
PEMBAHASAN
yang berlokasi di jalan panji suroso 9 malang. Kegiatan PKL ini dilaksanakan
mulai tanggal 1 Maret s/d 31 Maret 2016. Di RB melayani pasien rawat jalan dan
pasien rawat inap di mana pasien rawat inap adalah pasien bersalin. Didalam RSB
Pemkot Malang ada unit pelayanan yaitu apotek dimana apotek menyediakan
one way gate yaitu pengambilan obat yang dilakukan dari satu tempat saja yaitu
obat pasien atau resep yang dilayani tiap harinya dan pada buku acuan menteri
dipesan terdiri dari obat pelayanan dasar dan obat penunjang. Perencanaan
berdasarkan perhitungan dibuku lidi. Penulisan buku lidi dilakukan setiap hari,
pengerjaan buku lidi, input data obat dibuat dengan sistem program komputer
obat dilebihkan 20% (10% perencanaan peningkatan pasien dan 10% untuk
28
cadangan) dan yang kedua perencanaan obat berdasarkan pola penyakit yang
Malang hanya membuat usulan kesehatan obat satu tahun kepada Dinas
Kesehatan.
a. Penerimaan : penerimaan obat di RSB Pemkot Malang terdiri dari dua yaitu
dari gudang farmasi yang terletak di Sawojajar. Dari gudang farmasi, RSB
Pemkot Malang memperoleh BBK (Bukti Barang Keluar) yang nantinya akan
cara menempatkan obat-obat pada tempat yang sesuai dan aman (tidak hilang),
sesuai dengan kelas terapi dengan sistem penyimpanan FIFO, FEFO, alfabetis
dan bentuk kemasan selanjutnya agar terhindar dari kerusakan fisik maupun
kimia dan mutunya tetap terjamin dengan tujuan agar obat yang tersedia di unit
berada di RSB Kota Malang. Obat yang didapat dari gudang farmasi dinas
obat yang keluar sesuai dengan resep. Pencatatan tersebut ditulis di buku
rekapan tiap harinya. Pencatatan obat berfungsi untuk penulisan LPLPO bulan
akan merekap data LPLPO dari tiap-tiap puskesmas. Data rekapan diberikan ke
datang ke RSB kemudian masuk loket mengambil nomor antrian berobat dengan
membuat dan menyiapkan obat sesuai dari resep dokter. Memberikan pelayanan
KIE pada pasien dan melakukan pencatatan pelaporan obat. Pencatatan obat
dilakukan dengan mencatat jumlah obat yang keluar sesuai dengan resep.
Pencatatan tersebut ditulis di buku rekapan tiap harinya. Pencatatan obat berfungsi
lain untuk menjamin kenyamanan pasien misalnya tempat parkir yang cukup luas,
fasilitas ruang tunggu yang baik. RSB Pemkot Malang sebagai salah satu tempat
pelayanan obat seperti peracikan, selain itu juga melatih mahasiswa tentang
30
bagaimana melayani pasien dengan baik dan juga cara memberikan informasi
RSB Pemkot Malang ini dapat mempersiapkan calon Ahli Madya Farmasi dalam
jawabnya di
31
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
Bagi Puskesmas :
3. Menyiapkan ruang tunggu untuk pasien karena ruang tunggu yang ada di RB
Daftar Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
http://skripsikampus.blogspot.com/2009/07/analisis-kualitas-pelayanan-
dalam.html
Universitas Mulawarman.