BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan merupakan faktor yang sangat penting dalam tahapan dengan kondisi yang
sehat manusia dapat melakukan aktivitas sehari – harinya dengan baik, tanpa terganggu dengan
kesehatan tubuh yang optimal, masyarakat di Indonesia masih terbilang terkebelakang dalam hal
menjaga kesehatan diri,keluarga dan lingkunganya, yaitu memahami akan pentingnya promotif
dan preventif atau lebih kita kenal dengan lebih baik mencegah dari pada mengobati.
Dengan kurangnya kesadaran tersebut mengakibatkan masyarakat di Indonesia terutama
masyarakat awam sangatlah mudah untuk terjangkit penyakit . Melihat masalah tersebut , maka
Perlu adanya perbaikan di bidang kesehatan.dan diselenggarakanya berbagai upaya
kesehatan.baik upaya kesehatan perorangan ,komuniti maupun kesehatan masyarakat yang sesuai
dengan azas penyelenggaraan yang berlaku , hal tersebut merupakan fungsi dari puskesmas,
sehingga untuk memperbaiki kesehatan masyarakat perlu di tunjang oleh manajemen puskesmas
benar – benar berfungsi sesuai dengan tugasnya.
Puskesmas adalah salah satu unit palaksanaan fungsional yang berfungsi sebagai pusat
pelayanan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat
pertama yang memberikan pelayanan kesehatan dasar, serta menyelengarakan kegiatanya secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu
wilayah tertentu, Puskesmas mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu
dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang
tugasnya adalah melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna
Puskesmas merupakan organisasi struktural dan sebagai unit pelaksana teknis
dinas,Aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan masyarakat tingkat pertama dan bertanggung
jawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi masalah kesehatan masyarakat dan lingKungan
serta fasilitas kesehatan masyarakat meliputi cakupan mutu pelayanan,Identifikasi mutu sumber
daya manusia dan provaider, serta menetapkan kegiatan untuk menyelesaikan masalah.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Penyusunan Profil Puskesmas Tawanga adalah untuk memberikan gambaran tentang
keadaan derajat kesehatan yang mencakup wilayah kerja Puskesmas Tawanga.
b. Untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi yang siap mudah diperoleh,mudah
dipahami, relevan, bermanfaat, akurat dan konsisten diwialyah kerja Dinas Kesehatan
Kabupaten konawe.
c. Merupakan pelaksanaan salah satu tupoksi Puskesmas dalam mengukur indikator
keberhasilan kinerja selama 1 ( satu ) Tahun.
2. Tujuan Khusus
Melayani diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam
memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut
menetapkan, menggerakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan, pemberdayaan
perorangan keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi
dan situasi, khususnya sosial budaya masyarakat setempat.
c. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama
Bertanggung jawab dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama
serta menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggung jawab meliputi :
Pelayanan Kesehatan Perorangan
1. Upaya pelayanan Kesehatan Rawat Jalan
2. Upaya pelayanan Kesehatan ibu dan anak , usaha Keluarga Berencana (KB )
3. Upaya pelayanan Kesehatan Anak Balita
4. Upaya pelayanan Kesehatan Laboratorium sederhana
5. Upaya pelayanan Kesehatan Pertolongan Persalinan
6. Upaya pelayanan Kesehatan Kefarmasian
7. Upaya pelayanan Kesehatan UGD
Pelayanan Kesehatan Essensial
Pelayanan Kesehatan keluarga /PIS-PK
1. Upaya Pelayanan KIA/KB
2. Upaya Pelayanan Gizi Masyarakat
3. Upaya Pelayanan Promosi Kesehatan
4. Upaya Pelayanan Pencegahan Pemberantasan Penyakit
5. Upaya pelayanan Kesehatan Lingkungan
6. Perkesmas
Pelayanan Kesehatan Pengembangan
1. Pelayanan kesehatan Lansia
2. Pelayanan Usaha kesehatan Kerja
3. Pelayanan kesehatan Olah Raga
4. Pelayanan Pengobatan Tradisional (Batra)
5. Pelayanan Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular
6. Kesehatan Jiwa
7. Posbindu PTM
C. Ringkasan Profil
Puskesmas Tawanga adalah salah satu unit palaksanaan fungsional yang berfungsi sebagai
pusat pelayanan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang kesehatan
tingkat pertama yang memberikan pelayanan kesehatan dasar, dan juga merupakan organisasi
struktural dan sebagai unit pelaksana teknis dinas,Aspek fungsional bidang pelayanan kesehatan
masyarakat tingkat pertama dan bertanggung jawab untuk melaksanakan identifikasi kondisi
masalah kesehatan masyarakat dan lingKungan serta fasilitas kesehatan masyarakat meliputi
cakupan mutu pelayanan,Identifikasi mutu sumber daya manusia dan provaider, serta menetapkan
kegiatan untuk menyelesaikan masalah :
2. Misi
Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sebagai penjabaran visi yang
telah ditetapkan. Misi merupakan suatu pernyataan yang menetapkan tujuan organisasi dan
sasaran yang ingin dicapai. Dengan adanya misi berarti membawa organisasi pada suatu
fokus dan diharapkan seluruh karyawan Puskesmas Tawanga dan pihak lain yang
berkepentingan dapat mengenal institusi Puskesmas Tawanga dan mengetahui program –
program serta hasil yang akan diperoleh pada masa yang akan datang. Misi Puskesmas
Tawanga adalah sebagai berikut :
PO : PROAKTIF
KO : KOMUNIKASI
A : ADIL
“Selalu berlaku adil dalam bertindak dan bekerja dalam melakukan pelayanan”
SO : SOPAN
“Berlaku sopan dalam melayani dan bekerja baik kepada masyarakat maupun sesama
karyawan Puskesmas”
6. Strategi
a. Meningkatkan penyediaan anggaran untuk pemeliharaan kesehatan dalam rangka
mengurangi resiko biaya akibat gangguan kesehatan bagi seluruh penduduk, terutama
penduduk miskin, melalui program PERISAI.
b. Menurunkan prevalensi kekurangan gizi (gizi kurang dan gizi buruk).
c. Menurunnya AKI melahirkan.
d. Menurunnya Angka Kesakitan Akibat Penyakit Menular.
D. Sistematika Penulisan
BAB II
GAMBARAN UMUM
A. Keadaan Geografis
Wilayah kerja puskesmas Tawanga terletak di Desa Sanggona Kec Konawe Kab. Konawe
bagian timur dengan jarak 10,4 KM dari Ibu Kota Kabupaten Konawe yang terletak pada
3053.969 LS dan 122006.234 BT
Luas Wilayah :
1. Luas Puskesmas Tawanga : ± ½ ha
2. Luas wilayah kerja : ± 1.782 Km2
3. Jarak dari ibukota Kecamatan : ± 500 m
4. Jarak dari ibukota Kabupaten : ± 11 Km
5. Jarak dari ibukota Provinsi : ± 70 Km
Batas Wilayah
1. Sebelah Barat: Kec.Uepai
2. Sebelah Selatan : Kec. Lambuya
3. Sebalah Timur : Kec. Wonggeduku.
4. Sebalah Utara : Kec Unaaha dan Wawotobi.
B. Keadaan Demografis
1. Pertumbuhan
Jumlah penduduk di Kecamatan Konawe Tahun 2022 Sebesar 8.298 Jiwa Pertumbuhan
penduduk di Wilayah kerja Puskesmas Tawanga., disajikan pada Gambar. 1, berikut:
Tabel. 2.1
Jumlah Penduduk Kecamatan Konawe
Tahun 2022
No. Desa / Kel. Laki-Laki Perempuan Jumlah
227 228 455
1. Wonuambae
349 316 665
2. Hudoa
461 449 910
3. Uelawu
198 209 407
4. Uete
262 269 531
5. Asoniwowo
304 297 601
6. Sanggona
306 308 614
7. Tawanga
263 250 513
8. Mokowu
428 410 838
9. Bungguosu
546 518 1064
10. Tudaone
452 412 864
11. Konawe
436 400 836
12. Puuwonua
Tabel. 2.2
JUMLAH 8.298 40
Sumber: Estimasi Sasaran Puskesmas Tawanga tahun 2022
Pada Tabel 1.1 Diatas, menunjukkan bahwa Kelurahan Tudaone merupakan jumlah
penduduk yang paling tertiggi yaitu 1.064 Tahun 2022, Konsentrasi penduduk yang tidak
merata masih merupakan ciri yang paling menonjol dari penduduk Kecamatan Konawe. Hal ini
ditandai dengan besarnya perbedaan kepadatan antara Desa/kelurahan yang satu dengan yang
lainnya.
Tabel. 2.3
Jumlah Penduduk Menurut kelompok umur dan Jenis Kelamin
Tahun 2022
JUMLAH PENDUDUK
KELOMPOK
RASIO
NO UMUR LAKI - LAKI-LAKI+
PEREMPUAN JENIS
(TAHUN) LAKI PEREMPUAN
KELAMIN
1 0–4 347 463 810
16 40 80 120
75
JUMLAH 4232 4066 8298
Keadaan sosial di Wilayah kecamatan Tawanga sangat Heterogen, yang terdiri dari
berbagai macam suku yakni penduduk asli suku Tolaki 90 % dan 10 % adalah suku pendatang
seperti bugis , selayar , makasar begitu pula dengan mata penaharian asli untuk menunjang
penghidupan keluarga yaitu dengan cara : pertanian 82 % sisa dari itu yakni Pegawai Negeri dan
berdagang.
Adapun sarana pendidikan yang ada di Wilayah kerja Puskesmas Tawanga dapat dilihat
pada tabel di bawah ini :
BAB III
SARANA KESEHATAN
A. Sarana Kesehatan
1. Puskesmas Tawanga dan jejaringnya
Pembangunan sarana dan prasarana upaya kesehatan, pada saat ini di Kecamatan
Konawe terdapat 1 (satu) Puskesmas induk Dan 2 pustu, terdiri dari 12 posyandu aktif , 12
Desa/Kel. posbindu PTM ,12 Desa/Kel. posyandu lansia Puskesmas Tawanga adalah
puskesmas rawat jalan, dan masih akan ditingkatkan statusnya ditahun berikutnya yang
dilengkapi dengan sarana dan prasarana serta tenaga Dokter sesuai kebutuhan. Hal ini
dipertimbangkan dengan pertumbuhan jumlah penduduk, tuntutan kebutuhan pelayanan
kesehatan yang cepat, bermutu dan profesional. Pengembangan dan peningkatan Puskesmas
dengan pelayanan paripurna di Kabupaten Konawe perlu dilakukan dengan
mempertimbangkan di Kabupaten Konawe telah memiliki Rumah Sakit yang dikelola
pemerintah.
Pada tahun anggaran 2022 telah dibangun beberapa sarana dan prasarana khusus
Puskesmas yaitu : peningkatan status puskesmas Tawanga, serta rehabilitasi puskesmas
Tawanga. Dan Untuk Puskesmas Pembantu dan Polindes, pada saat ini ada beberapa
diantaranya mendesak dilakukan renovasi karena kondisinya sudah tidak layak untuk
digunakan. Disamping sarana upaya pelayanan kesehatan yang memerlukan penambahan
baru maupun revitalisasi gedung lama, hal yang perlu juga mendapatkan perhatian adalah
perumahan medis dan bidan di desa di , Sebagian besar kondisinya sangat memprihatinkan,
sehingga perlu dilakukan revitalisasi secara bertahap. Walaupun secara umum di setiap
Desa/Kelurahan diwilayah kerja puskesmas Tawanga telah tersedia sarana upaya kesehatan,
namun demikian masih dirasakan belum memadai, baik dari segi pemerataan,
keterjangkauan maupun kualitasnya. Akses pelayanan kesehatan yang bermutu bagi
keluarga miskin dan daerah terpencil pada masa ini masih merupakan permasalahan, dimasa
datang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang sungguh-sungguh. Cakupan
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar di puskesmas Tawanga Tahun 2022 ,selengkapnya
disajikan dalam Gambar.3.1 sebagai berikut :
Gambar. 3.1
Cakupan Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar
Di Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
Gambar.3.2
Kunjungan Pasien Rawat Jalan di Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
- Vaksin BCG
- Vaksin DPT-HB-Hib
- Vaksin POLIO
- Vaksin CAMPAK
- Vaksin HB.UNIJECT
- Vaksin TT
- Vaksin IPV
- Vaksin Covid-19
2. Alat Suntik
- ADS 5 ml
- ADS 0,5 ml
- ADS 0,05 ml
- SAFETY BOX 5 liter
Gambar.3.3
Cakupan Sarana Dan Prasarana UKBM Di Wilayah Kerja Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
12
12
2. Posbindu PTM
Cakupan sarana Posbindu PTM yang ada di kecamatan Tawanga berjumlah 12 unit
yang juga menyebar di setiap Desa / Kelurahan di Kecamatan Tawanga Selengkapnya di
sajikan pada Gambar. sebagai berikut :
Tabel 3.2
Pemeriksaan PTM 12 Desa/Kelurahan
PEMERIKSAAN PTM
NO DESA/KEL 18 TAHUN
Hypertensi DM
1 2 4 5
1 Desa Wonuambae 116 0
2 Desa Asoniwowo 68 16
3 Desa Hudoa 70 54
4 Desa Uelawu 77 29
5 Desa Sanggona 247 48
6 Kelurahan Tawanga 170 29
7 Kelurahan Tudaone 101 28
8 Desa Puuwonua 49 6
9 Kelurahan Konawe 68 11
10 Desa Uete 72 9
11 Desa Mokowu 76 37
12 Kelurahan 65 25
Bungguosu
JUMLAH 1.179 292
BAB IV
Gambar. 4. 1
Jumlah Tenaga Kesehatan Di Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
Jumlah seluruh Tenaga Medis Puskesmas Tawanga adalah 89 orang terdiri dari 28 PNS,
PHL 59 Orang , NS 2 orang.
Untuk Lebih jelasnya dapat diLihat pada Gambar dibawah ini :
Gambar. 4. 2
Jumlah Tenaga Medis dan Fasilitas Kesehatan Di Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
Gambar : 4.3
Jumlah Tenaga Keperawatan dan Kebidanan
Gambar : 4.4
Jumlah Tenaga Kesling dan Gizi
D. Jumlah Tenaga Teknik Biomedik, Keterapian fisik dan Keteknisan Medik di Fasilitas
Kesehatan
Untuk tenaga Biomedik sampai saat ini belum ada di Puskesmas Tawanga
BAB V
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Dalam dua tahun terakhir terutama sejak era otonomi daerah komitmen pemerintah untuk
pembiayaan kesehatan cukup menggembirakan dan memberi harapan. Hal ini didukung dengan
kesepakatan dan dukungan Bupati dengan penambahan sebesar 15–20% dari APBD belum
terealisasi, hal ini dukungan APBD yang diberikan hanya sebesar 5%. Dengan demikian
komitmen ini belum sepenuhnya dapat direalisasikan sebagaimana yang diharapkan.
Gambar. 5.1
Anggaran Kesehatan Di Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
Rp. 1.316.191.400
Rp.11.966.500
Pada Gambar diatas menunjukkan bahwa serapan anggaran yang di terima berjumlah:
APBD Puskesmas Rp.11.966.500 sedangkan dari APBN ( dana kapitasi, Rp. 367.373.400,
BOK , Rp. 948.818.000 )
Apabila dilihat rata-rata alokasi anggaran kesehatan pemerintah perkapita pertahun
seperti tertera pada gambar diatas, maka anggaran kesehatan pemerintah perkapita di Kabupaten
Konawe masih relatif kecil.
Secara umum alokasi pembiayaan sektor kesehatan pada masa mendatang perlu
mendapatkan porsi yang lebih besar dibandingkan dengan kondisi sekarang, hal ini juga sesuai
dengan rekomendasi dari Badan Kesehatan Dunia (WHO) yakni minimal 5% dari PDRB.
Besarnya pembiayaan kesehatan yang proporsional sesuai dengan bidang tugas dan
kewajibannya diperlukan untuk menjamin terselenggaranya upaya pelayanan kesehatan yang
bermutu, secara adil, merata dan terjangkau. Hal ini juga dikaitkan dengan upaya peningkatan
akses pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin yang mendapat jaminan pemeliharaan
kesehatan melalui program BPJS/JKN, Bantuan Operasional Kesehatan (BOK), Jaminan
Persalinan (Jampersal), serta bantuan APBD (Bahteramas dan Permata).
Secara rinci pembiayaan kesehatan di Puskesmas Tawanga dapat dlihat di bawah ini :
Pada wilayah kerja Puskesmas Tawanga, terdapat 7 Desa dan 5 Kelurahan, sejak
awal tahun 2021 ada komitmen dari pemerintah untuk pembiayaan perawat yang ada di
Desa/Kelurahan,( Perawat Desa ) tetapi hal ini berlangsung hanya beberapa bulan saja dan
sampai saat ini tidak ada Desa/Kelurahan yang memanfaatkan baik dana Desa/Kelurahan
untuk pembangunan Kesehatan di Kecamatan Tawanga
Adapun rincian pembiayaan dana BOK tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini:
Dana Jaminan Persalinan (Jampersal) atau non kapitasi di sesuaika jumlah pasien
yang melahirkan untuk total dana Jampersal yang diterima pada tahun 2022 sebesar
Rp. 367.373.400,-
3. Dana Jaminan Kesehayan Nasional (JKN ) PBI
Anggaran kesehatan untuk JKN dari bulan januari – Desember dapat dilihat pada
table di bawah ini :
Tabel. 5.2 .
Dana Jaminan Kesehayan Nasional (JKN ) PBI
BULAN PBI
Januari Rp 26.662.800
Pebruari Rp 27.626.700
Maret Rp 27.483.900
April Rp 27.534.900
Mei Rp 27.866.400
Juni Rp 30.023.700
Juli Rp 30.656.100
Agustus Rp 32.277.900
September Rp 32.405.400
Oktober Rp 34.537.200
November Rp 35.088.000
Desember Rp 35.210.400
JUMLAH Rp 367.373.400
Dana Oprasional Puskesmas sebesar 30 % dari dana JKN yang turun dipuskesmas setiap
bulanya.sisanya 10 % untuk pembelian obat atau bahan habis pakai ( BHPS ) dan sisanya di
gunakan untuk pembayaran jasa perawat dan dokter. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada
tabel dibawah ini :
NO. OPERASIONAL
DANA JKN 2022
PUSKESMAS KET
Rp
Rp
1 2 3 4
OP Puskesmas 20 % dari
1 Rp. 367.373.400 Rp. 73.668.020
Anggaran JKN
Jasa Tenaga
No Bulan Jumlah Dana
Kesehatan (70%)
1 Januari Rp 26.662.800 Rp 18.663.960,00
2 Pebruari Rp 27.626.700 Rp 19.338.690,00
3 Maret Rp 27.483.900 Rp 19.238.730,00
4 April Rp 27.534.900 Rp 19.274.430,00
5 Mei Rp 27.866.400 Rp 19.506.480,00
6 Juni Rp 30.023.700 Rp 21.016.590,00
7 Juli Rp 30.656.100 Rp 21.459.270,00
8 Agustus Rp 32.277.900 Rp 22.594.530,00
BAB VI
KESEHATAN KELUARGA
A. KESEHATAN IBU
1. Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
Cakupan kunjungan Pelayanan kesehatan ibu hamil di puskesmas Tawanga tahun 2022
sebanyak 177 atau 97% ibu hamil yang datang berkunjung dari Desa/kelurahan di wilayah
kerja Puskesmas Tawanga. Untuk lebih jelasnya terdapat pada Tabel berikut ini :
Tabel 6.1
Cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil
IBU HAMIL
No Desa Sasaran k1 % k4 %
1 Desa Wonuambae 10 9 90 8 80
2 Desa Asoniwowo 11 14 127 14 127
3 Desa Hudoa 16 14 88 14 88
4 Desa Uelawu 18 25 139 23 128
5 Desa Sanggona 13 16 123 13 100
6 Kelurahan Tawanga 14 8 57 8 57
7 Kelurahan Tudaone 23 21 91 20 87
8 Desa Puuwonua 21 8 38 8 38
9 Kelurahan Konawe 20 12 60 11 55
10 Desa Uete 9 13 144 13 144
11 Desa Mokowu 11 19 173 17 155
12 Kelurahan Bungguosu 17 18 106 19 112
183 177 97 168 92
Tabel 6. 2
Cakupan kunjungan pelayanan kesehatan ibu bersalin
IBU BERSALIN
No
Desa/Kelurahan Sasaran Persalinan Nakes %
1 Wonuambae 9 7 78
2 Hudoa 16 17 106
3 Uelawu 17 24 141
4 Uete 8 15 188
5 Asoniwowo 10 14 140
6 Sanggona 13 11 85
7 Tawanga 14 10 71
8 Mokowu 10 15 150
9 Bungguosu 17 21 124
10 Tudaone 22 20 91
11 Konawe 19 16 84
12 Puuwonua 20 10 50
175 180 103
Tabel. 6.3
Cakupan kunjungan pelayanan ibu nifas
IBU NIFAS
No
Desa/Kelurahan Sasaran Mendapat yankes nifas %
1 Wonuambae 9 7 78
2 Hudoa 16 17 106
3 Uelawu 17 24 141
4 Uete 8 15 188
5 Asoniwowo 10 14 140
6 Sanggona 13 11 85
7 Tawanga 14 10 71
8 Mokowu 10 15 150
9 Bungguosu 17 21 124
10 Tudaone 22 20 91
11 Konawe 19 16 84
12 Puuwonua 20 10 50
175 180 103
5. Pelayanan Kontrasepsi
Tabel. 6.5
Peserta KB baru dan KB aktif Puskesmas Tawanga tahun 2022
JUMLAH PESERTA KB AKTIF
No Desa / Kelurahan
PUS JUMLAH %
1 Wonuambae 65 62 95
2 Hudoa 97 71 73
3 Uelawu 132 99 75
4 Uete 59 53 90
5 Asoniwowo 77 76 99
6 Sanggona 86 74 86
7 Tawanga 88 60 68
8 Mokowu 75 74 99
9 Bungguosu 118 72 61
10 Tudaone 153 110 72
11 Konawe 120 73 61
12 Puuwonua 124 89 72
JUMLAH 1194 918 77
B. Kesehatan Anak
1. Pelayanan Kesehatan Neonatal
Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin Diwilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Tawanga Tahun 2022
Pada Table Dibawah Ini :
Tabel 6.6.
Cakupan Kunjungan Neonatal Menurut Jenis Kelamin
JUMLAH LAHIR KUNJUNGAN NEONATAL 1 KALI (KNI) KUNJUNGAN NEONATAL 3 KALI (KNI)
KELURAHAN/
NO HIDUP L P L+P L P L+P
DESA
L P L+P JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH % JUMLAH %
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
1 Wonuambae 4 3 7 4 3 7 4 3 7
2 Hudoa 8 9 17 8 9 17 8 8 16
3 Uelawu 13 11 24 13 11 24 13 10 23
4 Uete 3 12 15 3 12 15 3 12 15
5 Asoniwowo 10 5 15 10 5 15 10 5 15
6 Sanggona 7 4 11 7 4 11 7 4 11
7 Tawanga 5 6 11 5 6 11 5 5 10
8 Mokowu 9 6 15 9 6 15 9 6 15
9 Bungguosu 9 12 21 9 12 21 9 12 21
10 Tudaone 7 13 20 7 13 20 7 13 20
11 Konawe 8 8 16 8 8 16 8 8 16
12 Puuwonua 6 5 11 6 5 11 5 5 10
JUMLAH 89 94 183 89 94 183 88 91 179
5. Imunisasi
Tabel 6. 10
Jumlah Anak Yang Sudah Mendapat Imunisasi Dasar Lengkap (IDL)
Jumlah % 6-59
Anaki 12-
Sasara Bayi 6-11 Anak 6-59 Bln
N DESA/ Bayi 6- Anak- 59 Bln Anak
Balita Bln dapat Bln dapat dapat KET
O KELURAHAN 11 Sweeping 12-59 Sweeping dapat 6-59
Umur 6-59 kapsul kapsul Vit . kapsul
Bulan Bulan kapsul Bulan
Bulan Vit . A A Vit . A
Vit . A
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 WONUAMBAE 37 9 8 28 21 37 29
2 HUDOA 85 12 9 73 40 85 49
3 UELAWU 86 10 7 76 47 86 54
4 UETE 47 8 7 39 22 47 29
5 ASONIWOWO 64 9 7 55 26 64 33
6 SANGGONA 50 9 9 41 21 50 30
7 TAWANGA 43 4 4 41 17 43 21
8 MOKOWU 65 6 5 59 43 64 48
9 BUNGGUOSU 94 14 8 88 27 94 35
10 TUDAONE 122 19 14 103 40 122 54
11 KONAWE 98 12 8 84 32 96 40
12 PUUWONUA 84 22 15 62 28 84 43
JUMLAH 875 134 101 749 364 872 465
Tabel 6.12
Jumlah Balita Yang Mendapat Pelayanan Kesehatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
944 464 49,2 528 55,9 444 47 422 44,7 393 41,6 479 50,7 382 40,5 516 54,7 491 52 466 49,4 507 53,7 552 58,5
1
Tabel 6.13
Cakupan Penimbangan Balita Di Posyandu (D/S)
Cakupan Penimbangan Balita di Posyandu (D/S)
JUMLAH BALITA DITIMBANG
NO DESA/ KELURAHAN
DILAPORKAN (S) JUMLAH (D) Persen % (D/S)
L P L+P L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 WONUAMBAE 22 21 43 17 15 32 77,3 71,4 74,4
2 HUDOA 52 37 89 32 26 58 61,5 70,3 65,2
3 UELAWU 45 50 95 28 37 65 62,2 74,0 68,4
4 UETE 22 27 49 17 21 38 77,3 77,8 77,6
5 ASONIWOWO 34 35 69 26 22 48 76,5 62,9 69,6
6 SANGGONA 33 20 53 23 17 40 69,7 85,0 75,5
7 TAWANGA 27 22 49 19 19 38 70,4 86,4 77,6
8 MOKOWU 36 27 63 27 24 51 75,0 88,9 81,0
9 BUNGGUOSU 50 55 105 27 38 65 54,0 69,1 61,9
10 TUDAONE 67 68 135 39 38 77 58,2 55,9 57,0
11 KONAWE 55 48 103 34 33 67 61,8 68,8 65,0
12 PUUWONUA 44 47 91 26 33 59 59,1 70,2 64,8
JUMLAH 487 457 944 315 323 638 64,7 70,7 67,6
Tabel 6. 14
Status Gizi Pada Balita
Jumlah Jumlah Balita Status Gizi Indeks BB/UU Status Gizi Indeks TB/U Status Gizi Indeks BB/TB
Desa
No Sasaran Di Ukur Gizi Gizi Gizi Gizi Sangat Sangat
/Kelurahan Pendek Normal Kurus Normal Gemuk
Balita Antropometri Buruk Kurang Baik Lebih Pendek Kurus
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 Wonuambae 22 21 43 18 15 33 81,8 71,4 76,7 22 21 43 18
2 Hudoa 45 50 95 20 37 57 44,4 74,0 60,0 45 50 95 20
3 Uelawu 22 27 49 24 35 59 109,1 129,6 120,4 22 27 49 24
4 Uete 67 68 135 15 20 35 22,4 29,4 25,9 67 68 135 15
5 Asoniwowo 52 37 89 15 25 40 28,8 67,6 44,9 52 37 89 15
6 Sanggona 34 35 69 20 33 53 58,8 94,3 76,8 34 35 69 20
7 Tawanga 33 20 53 8 15 23 24,2 75,0 43,4 33 20 53 8
8 Mokowu 55 48 103 20 33 53 36,4 68,8 51,5 55 48 103 20
9 Bungguosu 44 47 91 15 27 42 34,1 57,4 46,2 44 47 91 15
10 Tudaone 27 22 49 23 36 59 85,2 163,6 120,4 27 22 49 23
11 Konawe 50 55 105 20 26 46 40,0 47,3 43,8 50 55 105 20
12 Puuwonua 36 27 63 20 28 48 55,6 103,7 76,2 36 27 63 20
JUMLAH 487 457 944 218 330 548 44,8 72,2 58,1 487 457 944 218
Tabel 6.17
Tabel 6.18.
Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Usia 60 Tahun Ke Atas
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26
1 484 20 4,1 22 4,6 25 5,2 27 5,6 27 5,6 27 5,6 80 16,5 88 18,2 87 18 84 17,4 95 19,6 96 19,8
BAB VII
A. PENGENDALIAN PENYAKIT
1. Pengendalian Penyakit Menular Langsung
Tabel. 7.1:
Pencapaian program penanggulangan TB Paru di Puskesmas Tawanga
Triwulan
No. Kegiatan
I II III IV Total
1 Jumlah Suspek TB 4 5 13 10 32
2 Pengobatan penderita
a. Penderita BTA pos
BTA Pos Baru 3 5 6 3 17
BTA Pos Kambuh
BTA Pos gagal
Lain-lain
b. Penderita BTA-,RO+ 0 0 0 0 0
c. Penderita Ekstra paru 1
d. Penderita TB anak
Tabel .7.2
Penderita Yang Konversi Tahun 2022
Konversi
No Triwulan Di obati
Jumlah %
1 I 4 4 15,3
2 II 6 6 23,0
3 III 4 4 15,3
4 IV 3 3 11,5
Total 17 17 65,3
Table. 7.3
Penderita Yang Sembuh Tahun 2022
DO
NO TRIWULAN Di Obati Sembuh Pl Mati Gagal
Pindah
1 I 3 1 1 0 1 0
2 II 4 3 0 0 1 0
3 III 5 3 1 0 1 0
4 IV 5 3 0 1 1 0
Total 17 10 2 1 4 0
a. Campak
Penyakit campak merupakan pembunuh No. 1 di antara 6 penyakit (PD3I) yang
disebabkan oleh virus. Diprkirakan di negara yang sedang berkembang terdapat 67 juta
kasus tiap tahun dan 2 juta di antaranya meninggal. Dalam tahun 1983 dilaporkan kasus
3,1 juta dari 148 negara. Campak menular melalui kontak perorangan dengan penderita.
Penderita dapat menularkan penyakit sebelum dan sesudah timbulnya ruam (bercak-
bercak merah pada kulit). Gejala awal penyakit berlangsung 3 sampai 7 hari berupa kulit
berwarna merah dan terasa dingin, mata berair, hidung beringus, batuk, tidak enak badan
dan demam tinggi, diikutidengan gejala spesifik campak berupa vesikel putih keabu-
abuan, dikelilingi warna merah (Kpplik spots). Komplikasi terjadi pada± 30% penderita
meliputi infeksi telinga, pneumonia, ensefalitis dan diperkirakan hanya ± 41% anak balita
di dunia yang mendapatkan imunisasi campak.
Di Puskesmas Tawanga pada tahun 2022 tidak ditemukan adanya kasus campak.
b. Difteri
Difteri disebabkan oleh C. diphteriae, sering timbul di negara dengan keadaan
kesehatan lingkungan tidak baik; jarang timbul di negara-negara industri. Dalam tahun
1983 dilaporkan 46.800 kasus di 160 negara, kira-kira 10% diantaranya meninggal dunia.
Penderita dapat menulari orang lain melalui kontak perorangan, setelah sakit selama 4
minggu atau lebih Gejala meliputi demam, tak enak badan dan sakit tenggorokan. Basil
difteri di tenggorokan mengeluarkan toksin yang dapat berakibat fatal bagi jantung dan
susunan saraf. Imunisasi lengkap DPT pada bayi di dunia, mencapai ± 47%.
Di Puskesmas Tawanga pada tahun 2022 tidak menemukan adanya kasus Difteri.
d. Tetanus
Tetanus neonatorum disebabkan oleh pemotongan tali pusat dengan alat yang tak
steril, atau menutupinya dengan bahan- bahan seperti abu, lumpur sehingga terinfeksi
dengan bakteri tetanus. Kasus tetanus di dunia diperkirakan mengenai 800.000 bayi yang
lahir setiap tahun. Dalam tahun 1983 dilaporkan 10.000 tetanus neonatorum dari 74
negara. Hampir 100% bayi yang menderita tetanus neonatorum, meninggal dunia.
Penyakit tetanus ditandai dengan kejang-kejang yang berkembang ke seluruh tubuh. Saat
ini hanya ± 14% ibu hamil di dunia ini yang mendapatkan imunisasi TT dua dosis. Bayi
yang dilahirkan oleh ibu yang telah mendapatkan vaksinasi tetanus toxoid (IT) pada waktu
hamil, akan mendapatkan kekebalan selama 12 minggu dari sejak ia dilahirkan.
DiPuskesmas Tawanga pada tahun 2022 tidak menemukan adanya kasus Tetanus.
e. Poliomylitis
Penyakit Polio disebabkan oleh virus yang dibedakan menjadi 3 jenis, yakni virus 1,
2 dan 3. Diperkirakan 275.000 anak-anak di negaja-negara sedang berkembang menderita
polio paralitik setiap tahun sebelum mencapai usia 3 tahun. Polio merupakan penyebab
utama kelumpuhan di dunia. Pada tahun 1983 dilaporkan 36.400 kasus dari 170 negara.
Polio dapat menular melalui kontak langsung atau makanan dan minuman yang
terkontaminasifaeces. Penderita dapat menjadi carrier dan dapat menularkan ke orang lain
3 minggu sejak ia terinfeksi. Masa inkubasi polio paralitik berkisar antara 7 -14 hari.
Gejala polio meliputi antara lain: demam, talc enak badan, sakit tenggorokan, mual-
mual, diare, sakit kepala, leher kaku, sakit otot di anggota badan dan punggung dan
paralisis. Satu dari 200 penderita akan mengalami paralisis.
Imunisasi diberikan secara oral dengan vaksin polio OPV. Hanya + 48 % anak-anak
di dunia mendapatkan imunisasi lengkap. DiPuskesmas Tawanga pada tahun 2022 tidak
menemukan adanya kasus Polio.
Untuk persentase Cakupan Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Tawanga Tahun 2022
dapat dilihat pada table di bawah ini :
Tabel 7.4
Persentase Cakupan Pelayanan Imunisasi di Puskesmas Tawanga Tahun 2022
JUMLAH ANAK YANG SUDAH MENDAPATKAN
IMUNISASI DASAR LENGKAP (IDL)
NO KELURAHAN
JUMLAH REALISASI
L P L+P L P L+P
1 2 3 4 5 6 7 8
1 Desa Wonuambae 3 5 7 100 83 89
2 Desa Asoniwowo 3 7 7 75 100 91
3 Desa Hudoa 6 7 9 100 88 93
4 Desa Uelawu 8 9 16 89 90 89
5 Desa Sanggona 5 6 9 100 86 92
6 Kelurahan Tawanga 5 6 11 83 86 85
7 Kelurahan Tudaone 7 11 19 70 100 86
8 Desa Puuwonua 8 7 12 100 70 83
9 Kelurahan Konawe 7 8 16 100 80 88
10 Desa Uete 2 5 10 67 100 88
11 Desa Mokowu 4 6 10 100 86 91
12 Kelurahan Bungguosu 5 9 13 63 100 82
JUMLAH 63 89 139 1047 1069 1057
Tabel 7.5
Penyakit Tular Vektor Tahun 2022
Tanggal
Jenis Penularan Desa/
No Nama Penderita Umur Digigit Berkunjun Jenis Hewan Penular
Penyakit Kelurahan
g
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Nyamuk Cacing
1 Tular Vektor 0 0 0 0 0 Chikungunya dll
(DBD) (Filariasis )
TULAR Kel. √ √
2
ZOONOTIK 2 Tie 54 thn √
Bungguosu
Tabel 7.6
Proses Pengendalian
Tanggal Status Penderita Pemeriksaan Lab. Hewan
Lokasi Gigitan
Di Beri Sehat Sakit Positif Negatif
Cuci Luka
VAR I VAR II VAR III VAR IV
1 2 3 4 5 7 8 9 10
Betis Kiri Dicuci 24/3/2022 31/3/2022 7/4/2022 Sehat
Penyakit tidak menular (PTM) di masyarakat semakin lama semakin berkembang dan
meningkat pesat serta menjadi urutan pertama penyebab kematian seperti Jantung, Diabetes,
Hipertensi,Kecelakaan dan lain sebagainya hal ini sangat berbahaya oleh karena dari 12 desa
wilayah kerja puskesmas Tawanga sudah di bentuk 12 POSBINDU PTM pada Tahun 2022
sebagai tempat pelayan kesehatan masyarakat.
Sedangkan untuk 8 besar penyakit dapat dilihat pada table di bawah in :
Tabel 7.7
Distribusi 8 Besar Penyakit Tidak Menular Di Puskesmas Tawanga
Tahun 2022
C. KESEHATAN LINGKUNGAN
Pencapaian kegiatan kesehatan lingkungan tahun 2022 telah dilaksanakan pendataan untuk
dapat mengklasifikan target dan capian memenuhi syarat atau tidak, oleh karena sajian hasil
pendataan dapat dilihat pada uraian dibawah ini :
1. AIR MINUM
Sumber air minum pada umumnya masyarakat masih mengandalkan dari Sumur Gali , oleh karena itu dari hasil pendataan di 12 Desa dan Kelurahan di Kecamatan
Tawanga , jumlah sumur gali yang memenuhi syarat untuk di olah
Tabel. 7. 9.
Presentase Keluarga Mengakses Air Minum Per Puskesmas
2. SANITASI LAYAK
Indikator utama untuk melihat sanitasi yang layak dapat dilihat pada Sasaranya yakni : Jumlah rumah, Jumlah SPAL , Jumlah Tempat Pembuangan Sampah dan
Jumlah Jamban Keluarga yang selengkapnya dapat dilihat pada table dibawah ini :
Tabel. 7. 10
Data Sarana Layak Kesling Puskesmas Tawanga
Tabel. 7.11
Data STBM Locus 10 Desa/kelurahan Puskesmas Tawanga Tahun 2022
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Secara umum dapat disimpulkan bahwa hingga tahun 2022 pelayanan kesehatan di
Puskesmas Tawanga telah mengalami peningkatan derajat kesehatan masyarakat khususnya
pada wilayah kerja Puskesmas Tawanga hal ini tercapai karena adanya dukungan
pembangunan kesehatan yang sejalan dengan Visi misi Bupati Konawe dalam hal perbaikan
kondisi umum, utamanya perbaikan kondisi kesehatan masyarakat Kabupaten Konawe.
Situasi dan kondisi sektor kesehatan hingga tahun 2022 telah memperlihatkan
seberapa jauh perubahan dan perbaikan keadaan kesehatan yang telah dicapai menunjukkan
kelebihan yang signifikan dalam upaya pembangunan kesehatan yang telah dilaksanakan dan
tentunya juga tidak terlepas dari kontribusi lintas sektor terkait pada sisi output nampak bahwa
perilaku masyarakat untuk hidup bersih dan sehat benar-benar harus di fresure, target
mewujudkan program Indonesia sehat maupun program Konawe sehat dapat terlaksana dengan
baik.
B. SARAN
Sebagai penutup dalam upaya perbaikan penyusunan profil Puskesmas agar terkesen
lebih sempurna diharapkan :
1. Waktu penyusunan yang di tetapkan oleh pihak verifikator sebaiknya lebih panjang ,
sehingga data yang dibutuhkan untuk kelengkapan penyusunan profil lebih akurat
2. Bimbingan dan arahan dari Dinas Kesehatan terkait kesempurnan profil sangat
dibutuhkan untuk memudahkan penyusunan tersebut
3. Tim yang dibentuk untuk penyusunan profil sebaiknya benar-benar harus pro aktif dan
intensif dalam mencari kelengkapan data
Demikian sumbang saran yang dapat kami berikan , untuk kesempurnaan profil
puskesmas Tawanga ini kritik dan arahan sangat di butuhkan .