Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN PRAKTIK PUSKESMAS

DI PUSKESMAS MULYOREJO PEMERINTAH KOTA


SURABAYA
12 JANUARI – 18 JANUARI 2020

Disusun Oleh : Kelompok 1


Ach Taufiq Ainul Yaqin 20194663030
Teguh Prayogo 20194663072
Vika Ramadhana Fitriyani 20194663074
Herlinda Astoria 20194663048

PROGRAM STUDI PROFESI NERS FAKULTAS ILMU


KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
SURABAYA
2020
LEMBAR PENGESAHAN

Telah diperiksa dan disetujui sebagai Laporan Praktik Puskesmas pada Praktik
Keperawatan Komunitas dan Keluarga di Puskesmas Mulyorejo Surabaya pada
tanggal 13 Januari-18 Januari 2020

Surabaya, 15 Januari 2020

Mahasiswa

Kelompok 1 UM Surabaya

Menyetujui,
Pembimbing Akademik Pembimbing Klinik

Anis Rosyiatul Husna,S.Kep.,Ns,M.Kes Bayu Dian Adisetyatama A,Amd.Kep

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Mulyorejo

dr Riana Restuti

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatullahi wabarokatuh


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberi limpahan
hidayah dan inayahNya kepada kita, sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan laporan Praktik Puskesmas di Puskesmas mulyorejo Surabaya.
Laporan ini kami buat untuk memenuhi tugas praktik Puskesmas, yang mana
pelaksanaan praktik ini berada di sela-sela Praktik Profesi Ners Komunitas dan
Keluarga Program Studi Profsi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Surabaya.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada pembimbing klinik serta dosen
pembimbing yang telah membimbing kami selama melaksanakan praktik Puskesmas
serta membantu kami dalam menyusun laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini bagi bermanfaat bagi kami khususnya dan
pembaca pada umumnya. “Tak ada gading yang tak retak”, kami tetap memohon
sumbang saran dari pembimbing demi sempurnanya laporan ini. Wassalamualaikum
warohmatullahi wabarokatuh

Surabaya, Januari 2020

Kelompok 1
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Keperawatan merupakan pelayanan profesional yang merupakan bagian integral
dari pelayanan kesehatan yang ditujukan kepada klien secara individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat baik sehat maupun sakit pada semua daur kehidupan
manusia mulai dari konsepsi sampai menjelang ajal. Salah satu sasaran asuhan
keperawatan adalah keperawatan komunitas yang ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat.
Komunitas merupakan kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas
wilayah tertentu dengan nilai-nilai, keyakinan dan minat relatif sama dimana
anggotanya saling berinteraksi satu sama lain (WHO, 2009). Komunitas sebagai
target pelayanan keperawatan, sekaligus merupakan lingkungan bagi keluarga.
Berbagai keunikan terjadi di komunitas sebagai akibat dari dinamika yang
terjadi di dalam komunitas itu sendiri terkait dengan berbagai suku bangsa dengan
berbagai strata pendidikan, status sosial ekonomi dan sebagainya, yang terhimpun
menjadi suatu kekuatan yang merupakan sumber daya potensial bagi pelayanan
kesehatan termasuk keperawatan untuk digerakkan dalam mengatasi masalah
kesehatan.
Tujuan dari Praktek Keperawatan Komunitas adalah agar mahasiswa mampu
melakukan perawatan pada individu, keluarga, dan masyarakat, baik sehat maupun
sakit, di rumah sakit maupun di masyarakat. Untuk itu mahasiswa perlu mengenal
berkaitan dengan pelayanan kesehatan di masyarakat, salah satunya adalah kegiatan
praktek di Puskesmas. Dalam hal ini berupa laporan hasil kegiatan yang telah
dilaksanakan oleh petugas Puskesmas melalui pengkajian data yang telah
dilaksanakan mahasiswa dengan melihat hasil pencatatan dan pelaporan selama
pelaksaaan praktek di Puskesmas.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Agar mahasiswa memperoleh pengalaman dalam pelayanan kesehatan di
Puskesmas baik dari segi teori maupun operasionalnya.
2. Tujuan khusus
Agar mahasiswa memperoleh kemampuan, ketrampilan dan pelayanan tentang
berbagai bentuk program pendidikan di Puskesmas sehingga mahasiswa
mampu mengaplikasikan teori yang diberikan dalam kuliah dengan praktek
lapangan melalui tahap-tahap:
a. Mengenal peran fungsi dan tugas Puskesmas.
b. Mengenal struktur organisasi dan mekanisme kerja lapangan di
Puskesmas.
c. Mengidentifikasi masalah Puskesmas.
d. Mengenal tujuan masing-masing unit / pokok program.
e. Membantu / melaksanakan kegiatan program Puskesmas.

C. Metode Penulisan
1. Metode yang digunakan
a. Deskriptif
b. Praktek langsung di Puskesmas.
2. Strategi Kegiatan
a. Tahap pengenalan
1) Pertemuan langsung dengan pembimbing Puskesmas.
2) Orientasi masing-masing program.
b. Tahap pelaksanaan
Praktek kegiatan ke masing - masing bagian program di Puskesmas.
BAB 2
LANDASAN TEORI

A. Definisi Puskesmas
Menurut Depkes 1991, Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang
merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta
masyarakat disamping memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Puskesmas adalah UPTD Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab
menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja (Kepmenkes RI
No.128/Menkes/SK/II/2004).
B. Visi dan Misi Puskesmas
1. Visi Puskesmas:
Tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya indonesia sehat 2015. Masyarakat
yang hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memiliki kemampuan untuk
menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki
derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
2. Misi Puskesmas:
● Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.
● Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah
kerjanya.
● Memelihara dan meningkatkan mutu pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakannya.
● Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat
beserta lingkungannya.
C. Tujuan Puskesmas
Mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni; meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di
wilayah kerja puskesmas.
D. Fungsi Puskesmas
1. Pusat pembangunan berwawasan kesehatan.
2. Mengupayakan program-program pembangunan yang berwawasan kesehatan,yaitu:
● Berupaya menggerakkan lintas sektor dan dunia usaha di wilayah kerjanya agar
menyelenggarakan pembangunan yang berwawasan kesehatan.
● Aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap
program pembangunan di wilayah kerjanya.
● Mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa
mengabaikan penyembuhan dan pemulihan.
3. Pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat.
4. Berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga, dan masyarakat:
● Memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan
masyarakat untuk hidup sehat.
● Berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan termasuk
pembiayaan.
● Ikut menetapkan, menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program
kesehatan.
5. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama yaitu menyelenggarakan pelayanan
kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan yang
meliputi:
● Pelayanan kesehatan masyarakat (public goods)
● Pelayanan kesehatan perorangan (private goods)
E. Program Pokok Puskesmas
Puskesmas XX melaksanakan 6 program wajib yaitu:
1. Promosi Kesehatan
2. Upaya Kesehatan Lingkungan
3. Upaya Perbaikan Gizi
4. Upaya Kesehatan Ibu dan Anak termasuk KB
5. Upaya Pemberantasan Penyakit Menular
6. Upaya Pengobatan
Ditambah dengan Program Pengembangan, yaitu:
1. Upaya Kesehatan Gigi dan Mulut
2. Upaya Pemberantasan Penyakit tidak menular
3. Upaya kesehatan Usia Lanjut (USILA)
4. Upaya Laboratorium Sederhana
F. Kedudukan Puskesmas
1. Kedudukan secara administratif : puskesmas bertanggung jawab secara teknis maupun
administratif kepada Dinkes Dati II
2. Kedudukan dalam Hirarki pelayanan kesehatan adalah membantu Dinkes Dati II
G. Jangkauan Pelayanan Kesehatan
Sesuai dengan keadaan geografis luas wilayah, sarana yang berhubungan dan kepadatan
penduduk dalam wilayah kerja puskesmas, semua penduduk mudah mengakses pelayanan
kesehatan. Agar jangkauan lebih merata diadakan puskesmas pembantu, penempatan bidan-
bidan di desa dengan pelayanan yang ada termasuk puskesmas keliling. Selain itu ada pula
pergerakan peran serta masyarakat untuk mengelola posyandu yang dapat menunjang
pelayanan kesehatan.
H. Konsep Kesehatan Lansia
1. Pengertian Lanjut Usia ( lansia )
Menurut Nugroho (2000) dikutip dari Murwani (2010) Proses menua merupakan
proses terus menerus secara alamiah, yang dimulai sejak lahir dan pada umumnya
dialami pada semua makhluk hidup. Proses menua setiap individu pada organ tubuh
juga tidak sama cepatnya. Menua bukanlah suatu penyakit tetapi merupakan proses
berkurangnya daya tahan tubuh dalam menghadapi rangsangan dari dalam maupun
dari luar tubuh. Penuaan atau proses terjadinya tua adalah suatu proses
menghilangnya secara perlahan-lahan kemampuan jaringan untuk memperbaiki dan
mempertahankan fungsi normalnya sehingga tidak dapat bertahan terhadap infeksi
serta memperbaiki kerusakan yang diderita (Constantinides, 1994). Seiring dengan
proses menua tersebut, tubuh akan mengalami berbagai masalah kesehatan yang
biasa disebut sebagai penyakit degeneratif.
Usia lanjut adalah suatu kejadian yang pasti akan dialami oleh semua orang
yang dikaruniai usia panjang, terjadinya tidak bisa dihindari oleh siapapun. Usia tua
adalah periode penutup dalam rentang hidup seseorang, yaitu suatu periode di mana
seseorang telah beranjak jauh dari periode terdahulu yang lebih menyenangkan atau
beranjak dari waktu yang penuh dengan manfaat. Manusia lanjut usia adalah
seseorang yang karena usianya yang lanjut mengalami perubahan biologis, fisik,
kejiwaan, dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek
kehidupan, termasuk kesehatanya.
2. Batasan Usia Lanjut
Dibawah ini dikemukakan pendapat mengenai batasan umur, menurut organisasi
kesehatan dunia (WHO) lanjut usia meliputi :
1. Usia pertengahan (middle age ), yaitu kelompok usia 45 tahun sampai 59 tahun.
2. Usia lanjut ( elderly ), antara 60-74 tahun.
3. Usia tua (old), antara 75-90 tahun.
4. Usia sangat tua (very old), usia diatas 90 tahun
I. Konsep Posyandu Lansia
1. Pengertian Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat lansia di
wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia adalah bentuk pelayanan
kesehatan bersumber daya masyarakat atau UKBM yang dibentuk oleh masyarakat
berdasarkan inisiatif dan kebutuhan masyarakat, khususnya pada penduduk lanjut
usia.
Sementara menurut Pedoman Pelaksanaan Posyandu Lanjut Usia, Komisi
Nasional Lanjut Usia (2010) disebutkan bahwa Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu)
Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut usia di masyarakat, yang
proses pembentukan dan pelaksanaannya dilakukan oleh masyarakat bersama
lembaga swadaya masyarakat (LSM), lintas sektor pemerintah dan non-pemerintah,
swasta, organisasi sosial dan lain-lain, dengan menitik beratkan pelayanan kesehatan
pada upaya promotif dan preventif. Disamping pelayanan kesehatan, di Posyandu
Lanjut Usia juga dapat diberikan pelayanan sosial, agama, pendidikan, ketrampilan,
olah raga dan seni budaya serta pelayanan lain yang dibutuhkan para lanjut usia
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup melalui peningkatan kesehatan dan
kesejahteraan mereka. Selain itu mereka dapat beraktifitas dan mengembangkan
potensi diri.
2. Tujuan Posyandu Lansia
1. Meningkatnya jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat sehingga
terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan lansia.
Universitas Sumatera Utara
2. Mendekatkan keterpaduan pelayanan lintas program dan lintas sektor serta
meningkatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pelayanan kesehatan.
3. Mendorong dan memfasilitasi lansia untuk tetap aktif, produktif, dan mandiri
serta meningkatkan komunikasi di antara masyarakat lansia.
3. Manfaat Posyandu Lansia
Menurut Azizah (2011), manfaat dari posyandu lansia adalah :
1. Meningkatkan status kesehatan lansia
2. Meningkatkan kemandirian pada lansia
3. Memperlambat agingproses.
4. Deteksi dini gangguan kesehatan pada lansia.
5. Meningkatkan usia harapan hidup.
4. Tugas Petugas Puskesmas
Dalam Pelaksanaan Posyandu lansia Peran petugas puskesmas pada hari pelaksanaan
posyandu :
1. Membimbing kader dalam pelaksanaan posyandu .
2. Memberikan pelayanan kesehatan sesuai porsinya (biasanya di meja 5).
3. Memberikan penyuluhan dan konseling, terutama untuk masalah kesehatan
yang sering dihadapi lansia, seperti penyakit radang sendi, osteoporosis,
depresi, insomnia, dan lain-lain
4. Menganalisis hasil posyandu dan melaporkannya kepada puskesmas sebagai
bahan untuk menyusun rencana kerja di masa yang akan datang maupun
tindakan kondisional.
5. Melakukan deteksi dini bahaya yang mengancam lansia, seperti stroke,
demensia, dan lain-lain.
6. Melakukan rujukan ke puskesmas atau rumah sakit untuk kasus-kasus
tertentu yang tidak dapat diatasi di posyandu. Universitas Sumatera Utara 2.2
Lansia
5. Upaya Kesehatan Usia Lanjut
A. Jenis Kegiatan di Puskesmas :
- Pemeriksaan kesehatan dan Pengobatan bagi pasien Usila.

- Pemeriksaan Laboratorium sesuai indikasi


B. Jenis kegiatan di Posyandu Lansia
- Tensi, Timbang, Pengobatan

- Penyuluhan

- PMT Usila bila ada alokasi

- Senam Usila

- Jalan Sehat bagi Usila


BAB 3
PENGUMPULAN DATA

Pengumpulan data dilakukan tanggal 13 januari-18 januari 2020 meliputi


ketenagaan, sarana dan prasarana, metode, sumber keuangan, dan pemasaran
(marketing). Data yang didapat dianalisis menggunakan analisis SWOT sehingga
diperoleh beberapa rumusan masalah, kemudian dipilih satu sebagai prioritas
masalah.
A. IDENTITAS PUSKESMAS
- Nama Puskesmas : Puskesmas Mulyorejo
- Nomor Kode Puskesmas : 35781201
- Alamat : Jl. Mulyorejo utara 201 Surabaya
- No Telepon : Tlp. 031 3816885
- Kode Pos : 60115
- Kecamatan : Mulyorejo
- Wilayah : Surabaya Timur
- Kota : Surabaya
- Propinsi : Jawa Timur
- Tahun Berdiri : Tahun 1987
- Tipe Puskesmas : Perkotaan dengan Rawat Inap Persalinan
- Email : pkmmulyorejo@gmail.com
- Koordinat Map : -7.260705, 112.784769
Gambar Tampak Atas Puskesmas Mulyorejo

B. VISI, MISI, MOTO DAN JANJI LAYANAN


1. Visi
“Menjadi pusat pelayanan kesehatan yang terdepan dan berkualitas”.
2. Misi
1. Memberikan pelayanan yang berorientasi pada kepuasan masyarakat,
2. Meningkatkan pemerataan pelayanan kesehatan kepada masyarakat,
3. Meningkatkan kinerja sumber daya manusia,
4. Meningkatkan sarana dan prasarana kesehatan untuk mencapai pelayanan
yang optimal.
3. Moto
“Masyarakat sehat tujuan kami”.
4. Janji Layanan
Dengan ini kami menyatakan sanggup menyelenggarakan pelayanan sesuai
dengan standard pelayanan yang telah ditetapkan dan apabila tidak
menepati,kami siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.
C. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS
Tujuan dan manfaat disusunnya Profil Puskesmas Mulyorejo Tahun 2018 ini adalah:
1. Tujuan Umum
Diketahui gambaran situasi kesehatan dalam wilayah kerja Puskesmas
Mulyorejo, Kecamatan Mulyorejo.
2. Tujuan Khusus
a. Diketahui gambaran tingkat pencapaian hasil cakupan kegiatan pelayanan
kesehatan dan mutu kegiatan pelayanan kesehatan serta manajemen
puskesmas pada akhir tahun.
b. Diketahui gambaran masalah kesehatan setempat di wilayah kerja
Puskesmas Mulyorejo Kecamatan Mulyorejo.
c. Digunakan sebagai dasar dalam perencanaan kegiatan pelayanan
kesehatan tahun selanjutnya.
3. Sasaran Strategis
Masyarakat luas dapat mengetahui gambaran kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas Mulyorejo secara keseluruhan baik berupa organisasi
maupun program Puskesmas
D. TATA NILAI DAN BUDAYA
1. Tata Nilai
a. Mandiri
Kami Mendorong Masyarakat Agar Mandiri di Bidang Kesehatan
b. Unggul
Kami Memiliki Program Unggulan Puskesmas
c. Loyal
Kami Senantiasa Mendukung Program Kesehatan
d. Integritas
Kami Dapat Dipercaya dalam Memberikan Pelayanan
e. Aktif
Kami Aktif Bekerja Sama dengan Lintas Sektor
2. Budaya Kerja
a. Ringkas
Pilih barang yang diperlukan untuk bekerja dan singkirkan barang yang tidak
diperlukan
b. Rapi
Menyimpan barang di tempat kerja sesuai dengan tempatnya agar mudah
didapatkan saat diperlukan
c. Resik
Membersihkan tempat lingkungan kerja, mesin / alat dari kotoran dan sampah
d. Rawat
Memperhatikan RINGKAS, RAPI, dan RESIK dari waktu ke waktu
e. Rajin
Disiplin melakukan RINGKAS, RAPI, dan RESIK dan RAWAT

E. WILAYAH KERJA PUSKESMAS MULYOREJO


1. DATA GEOGRAFIS
Puskesmas Mulyorejo berada di dataran rendah wilayah Surabaya timur
dengan batas – batas :
- Sebelah Utara : Kecamatan Bulak
- Sebelah Timur : Selat Madura
- Sebelah Selatan : Kecamatan Sukolilo
- Sebelah Barat : Kecamatan Tambaksari dan Kecamatan Gubeng
Luas Wilayah Kerja :
Puskesmas Mulyorejo memiliki wilayah kerja 6 kelurahan dengan luas
wilayah 1.295,18 Ha.
1. Kelurahan Mulyorejo : 324 Ha
2. Kelurahan Manyar Sabrangan : 152,43 Ha
3. Kelurahan Kejawan Putih Tambak : 222,84 Ha
4. Kelurahan Dukuh Sutorejo : 214,716 Ha
5. Kelurahan Kalijudan : 131,330 Ha
6. Kelurahan Kalisari : 213,330 Ha
2. DATA DEMOGRAFIS
Jumlah Penduduk berdasarkan Jenis Kelamindi Wilayah Kerja Puskesmas Mulyorejo
tahun 2018
Tabel Distribusi Jumlah penduduk berdasarkan Jenis Kelamin tahun 2018
Kelurahan
Golongan Umur
No Manyar Kejawan Putih
(Tahun) Mulyorejo
Sabrangan Tambak
1 0-4 1124 963 484
2 5-9 1230 1208 572
3 10-14 1343 1226 561
4 15-19 1258 1226 549
5 20-24 1228 1169 474
6 25-29 1363 1053 419
7 30-34 1490 1352 549
8 35-39 1697 1638 588
9 40-44 1562 1534 510
10 45-49 1284 1386 475
11 50-54 1028 1181 293
12 55-59 867 911 252
13 60-64 782 762 151
14 65-69 590 557 53
15 70-74 200 300 10
16 >74 471 513 80
JUMLAH 17517 16980 6020

Sumber dari : Kelurahan Mulyorejo 2019


Jumlah Penduduk Berdasarkan Golongan Umur
1,800
1,600
1,400
1,200
1,000
800
600
400
200
0
0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65-69 70-74 >74

Kelurahan Mulyorejo Kelurahan Manyar Sabrangan


Kelurahan Kejawan Putih Tambak

3. JUMLAH PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Balita 34


2 Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Lansia 11
3 Posyandu remaja 2
4 Posbindu PTM 20
TOTAL 67

Sumber dari : Kelurahan Mulyorejo 2019


4. JUMLAH JARINGAN PUSKESMAS DAN JEJARING
Jejaring Jumlah Nama Fasyankes
Fasyankes

Rumah Sakit 1 1. RS. Universitas Airlangga

Dokter Praktek 26 1. Sartono Kiswari, H. dr Sp.S


Swasta Spesiaiis 2. Novian Budi Santos, dr Sp. S
3. Hendrian Dwikoloso Soebagio,dr Sp. M
4. Agus Sulistyono, dr. Sp. Og
5. Eddy Zarkaty Monasir, dr. Sp. Og
6. Hariyono Utomo, drg, Sp.orto
7. Ni Luh Putu Leny Parwaty, drg, Sp Pros
8. Wulandari Catur Meinarsi, Drg Sp KGA
9. Prof. Dr.J. Hadi Lunardhi Sp. PA
10. Antonius Erjanto Lunardhi, drg Sp. Pros
11. Prof.Dr.saut sahat pohan, dr. Sp. KK
12. Prof.Heru Santoso, dr. Sp. Og
13. Dr.Poedjo Hartono, dr. Sp. Og
14. Brahmana Askandar, dr. Sp. Og
15. Martin Sentosa, dr. Sp. M
16. Hendro Susilo, dr.Sp. S
17. Hendro Goenawan, dr. Sp. PD
18. Titien Rahayu, dr. Sp.PK
19. Prof Dr. Abdul Hafid Bajamal, dr. Sp. BS
20. Lina Purnama, drg. Sp. Ortho
21. Prof Marina S. Mahajudin. Dr.SP.KJ
22. Setio Harsono, dr. Sp. MK
23. Bernard Jonathan, dr. SP.THT. KL
24. Nugroho Suharsono, dr. Sp.THT. KL
25. Pratiwi Nuraini, dr. Sp. KGA
26. Dr.Pudjo Hartono,SPOGK

Bidan Praktek 2 1. BPM Rinin Marjamsi


Mandiri 2. BPM Indhayanti

Laboratorium 2 1. Laboratorium Klinik Utama Granostic


Diagnostic Center
2. Laboratorium Klinik Pratama Prodia

Apotik 9 1. Apotik Viva Generik


2. Apotik Cempaka
3. Apotik dr. Wiyoto
4. Apotik dr. Paulus
5. Apotik dr. Prayitno
6. Apotik Alba Medika
7. Apotik Smileplus
8. Apotik Pirus
9. Apotik Esti Farma
Klinik/Praktek 2 1. Klinik Pratama Abdi Mulia
Bersama 2. Klinik Pratama Universitas Airlangga
Dokter Praktek 35 1. Rosanna Gandasari Sanyoto, dr
Swasta Umum 2. Angelina Sutantyna,dr
3. Bejo, dr
4. Chandra Wahyudi, dr
5. Harjanto Widyaatmaja, dr
6. Maria Marisa Maharani, dr
7. Maria Wisijanti, dr.S.Mkes
8. Elita Halimsetiono, dr. M.kes
9. Sugharto Tanto, dr
10. Lili, dr
11. Citra proborini Harto, dr
12. Anisa Nurida, dr
13. Linawati Gondowahyudi, dr
14. Yeany Setiyawati, dr
15. Cindy Margareth, dr
16. Catherius Masthelda Feronika,dr
17. Ayu Dewayani, dr
18. Anisa Tria Budiningsih, dr
19. Hendri Susilo, dr
20. Budi Utomo M.Kes, dr
21. Erna Mindarti, dr
22. Grace Tanti Putri, dr
23. Diandra Astaridewi, dr
24. Aditya Syarafudin R, dr
25. Anastasia Oktarina, dr
26. Angela Sima N, dr
27. Savitri Kuntari, dr
28. Stevanus Lawujeng, dr
29. Dwi Rahayuningtiyas, dr
30. Juliwati, dr
31. Dwiyanti KomalaD, dr
32. Adji Bayu, dr
33. Triani Susitasari, dr
34. Devi Triarsi A, dr
35. Ratih Enggal S, dr

Dokter Gigi 27 1. Hariyanto, drg


Praktek Swasta 2. Susilo, drg
3. Evy Sumanti, drg
4. Ronny Dwiasih Ongkoseputro, drg
5. Lili Setiowati, drg
6. Palupi Wulan Widyanti, drg
7. Haris Kristanto Nugroho, drg
8. Arinda Hadi, drg
9. Maria Josephine Andrayani G, drg
10. Dwi Hariyanto, drg
11. Ririrs Sekar W, drg
12. Feryna Juliani, drg
13. Heny Poery M, drg
14. Dicky Nyoman, drg
15. Rizal K, drg
16. Weenie Suryaningsih, drg
17. Adelia Widyana, drg
18. Fenti Ayu D, drg
19. Lieke Halim S, drg
20. Budiarti Suryaningsih, drg
21. Alfita A’izatin, drg
22. Triyono, drg
23. Nabila, drg
24. R.P Arief Rahman, drg
25. Arindah Hadi, drg
26. Renaldo Guruh P.U, drg
27. Eviani Indriani W, drg

Sumber dari : Kelurahan Mulyorejo 2019

F. Gambaran Lansia
1. Posyandu Lansia
Posyandu lansia adalah pos pelayanan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah tertentu yang sudah disepakati, yang digerakkan oleh masyarakat dimana
mereka bisa mendapatkan pelayanan kesehatan. Posyandu lansia merupakan
pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan kesehatan bagi lansia yang
penyelenggaraannya melalui program Puskesmas dengan melibatkan peran serta para
lansia, keluarga, tokoh masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya.
Posyandu lansia merupakan suatu fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di
desa-desa yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat khususnya bagi
warga yang sudah berusia lanjut. Posyandu lansia adalah wahana pelayanan bagi kaum
usia lanjut yg dilakukan dari, oleh, dan untuk kaum usia yg menitikberatkan pd pelayanan
promotif dan preventif tanpa mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitative. Posyandu
lansia merupakan upaya kesehatan lansia yg mencakup kegiatan yankes yg bertujuan u/
mewujudkan masa tua yg bahagia dan berdayaguna
2. Tujuan Posyandu Lansia
Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan lansia untuk mencapai masa tua yg bahagia &
berdaya guna dlm kehidupan keluarga dan masyarakat (Matra, 1996)
Tujuan khusus
a) Meningkatkan kesadaran lansia untuk membina sendiri kesehatannya
b) Meningkatkan kemampuan & peran serta masy dlm menghayati &
mengatasi masalah kesh lansia scr optimal
c) Meningkatkan jangkauan yankes lansia
d) Meningkatnya jenis dan mutu yankes lansia
Tujuan pembentukan posyandu lansia secara garis besar antara lain :
a) Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia di masyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan
lansia
b) Mendekatkan pelayanan dan meningkatkan peran serta masyarakat dan
swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan komunikasi
antara masyarakat usia lanjut.
3. Pelaksanaan Sistem Lima Posyandu Lansia
Pelaksanaan kegiatan dengan menggunakan sistem 5 meja yaitu:
a) Meja 1: Pendaftaran
Mendaftarkan lansia, kemudian kader mencatat lansia tersebut. Lansia yang
sudah terdaftar di buku register langsung menuju meja selanjutnya.
b) Meja 2:  Kader melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, dan tekanan
darah
c) Meja 3: Pencatatan (Pengisian Kartu Menuju Sehat)
Kader melakukan pencatatan di KMS lansia meliputi : Indeks Massa Tubuh,
tekanan darah, berat badan, tinggi badan.
d) Meja 4: Penyuluhan
Penyuluhan kesehatan perorangan berdasarkan KMS dan pemberian makanan
tambahan.
e) Meja 5: Pelayanan medis
Pelayanan oleh tenaga professional yaitu petugas dari Puskesmas/kesehatan
meliputi kegiatan : pemeriksaan dan pengobatan ringan.
4. Kader Lansia (pengertian, tugas, organisasi, pendanaan) 
a) Pengertian Kader Lansia
Kader adalah seorang tenaga sukarela yang direkrut dari, oleh dan untuk
masyarakat, yang bertugas membantu kelancaran pelayanan kesehatan.
Keberadaan kader sering dikaitkan dengan pelayanan rutin di posyandu.
Padahal ada beberapa macam kader bisa dibentuk sesuai dengan keperluan
menggerakkan partisipasi masyarakat atau sasarannya dalam program pelayanan
kesehatan.
b) Tugas Kader Lansia
Secara umum tugas-tugas kader lansia adalah sebagai berikut :
Tugas-Tugas Kader
1) Tugas sebelum hari buka Posyandu (H - Posyandu) yaitu berupa tugas –
tugas persiapan oleh kader agar kegiatan pada hari buka Posyandu berjalan
dengan baik.
2) Tugas pada hari buka Posyandu (H Posyandu) yaitu berupa tugas-tugas
untuk melaksanakan pelayanan 5 meja.
3) Tugas sesudah hari buka posyandu (H + Posyandu) yaitu berupa tugas -
tugas setelah hari Posyandu.
Tugas-Tugas Kader Pada Pelaksanaan Posyandu Lansia
1) Tugas-tugas kader Posyandu pada H - atau pada saat persiapa hari Posyandu,
meliputi :
- Menyiapkan alat dan bahan : timbangan, tensimeter, stetoskop, KMS, alat
peraga, obat-obatan yang dibutuhkan, bahan/materi penyuluhan dan lain-
lain.
- Mengundang dan menggerakkan masyarakat, yaitu memberi tahu para
lansia untuk datang ke Posyandu, serta melakukan pendekatan tokoh yang
bisa membantu memotivasi masyarakat (lansia) untuk datang ke Posyandu
- Menghubungi kelompok kerja (Pokja) Posyandu yaitu menyampaikan
rencana kegiatan kepada kantor desa dan meminta memastikan apakah
petugas sector bisa hadir pada hari buka Posyandu.
- Melaksanakan pembagian tugas : menentukan pembagian tugas diantara
kader Posyandu baik untuk persiapan untuk pelaksanaan
Organisasi Kader Lansia
1) Pemeriksaan kesehatan secara berkala : pendataan, screening, px kesh (gizi,
jiwa, lab), pengobatan sederhana, pemberian suplemen vitamin, PMT
2) Peningkatan olahraga
3) Pengembangan ketrampilan :kesenian, bina usaha
4) Bimbingan pendalaman agama
5) Pengelolaan dana sehat
6) Pendanaan Kadar Lansia
5. KMS Lansia
Kartu menuju sehat (KMS) adalah suatu alat untuk mencatat kondisi kesehatan
pribadi usia lanjut baik fisik maupun mental emosional. Kegunaan KMS untuk
memantau dan menilai kemajuan Kesehatan Usia Lanjut yang dilaksanakan di
kelompok Usia Lanjut atau Puskesmas
Tata Cara pengisian KMS :
1) KMS berlaku 2 th, diisi o/ petugas kesh
2) Pada kunjungan pertama, diperiksa semua jenis tes yg tertera. Sedangkan pd
kunjungan ulang cukup diperiksa sekali sebulan, kecuali u/ tes laboratorium
dperiksa per 3 bulan (Hb, Urine, Protein)
6. Latihan Gerak Dan Senam Lansia
Senam adalah serangkaian gerak nada yang teratur dan terarah serta terencana yang
dilakukan secara tersendiri atau berkelompok dengan maksud meningkatkan
kemampuan fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut (Santosa, 1994).
Lansia seseorang individu laki-laki maupun perempuan yang berumur antara 60-69
tahun. (Nugroho 1999:20) Jadi senam lansia adalah serangkaian gerak nada yang
teratur dan terarah serta terencana yang diikuti oleh orang lanjut usia yang
dilakukan dengan maksud meningkatkan kemamp meningkatkan kemampuan
fungsional raga untuk mencapai tujuan tersebut. Manfaat dari olahraga bagi lanjut
usia menurut Nugroho (1999; 157) antara lain :
- Memperlancar proses degenerasi karena perubahan usia.

- Mempermudah untuk menyesuaikan kesehatan jasmani dalam kehidupan


(adaptasi)
- Fungsi melindungi, yaitu memperbaiki tenaga cadangan dalam fungsinya
terhadap bertambahnya tuntutan, misalya sakit.Sebagai Rehabilitas Pada lanjut
usia terjadi penurunan masa otot serta kekuatannya, laju denyut jantung
maksimal, tolerasnsi latihan, kapasitas aerobik dan terjadinya peningkatan
lemak tubuh. Dengan melakukan olahraga seperti senam lansia dapat
mencegah atau melambatkan kehilangan fungsional tersebut. Bahkan dari
berbagai penelitian menunjukan bahwa latihan/olah raga seperti senam lansia
dapatmengeliminasi berbagai resiko penyakit seperti hipertensi, diabetes
melitus, penyakit arteri koroner dan kecelakaan. (Darmojo 1999;81)
Senam lansia dilaksanakan disetiap satu bulan sekali pada saat dilakukan kegiatan
posyandu lansia yang dilaksanakan di 22 posyandu lansia yang ada. Menurut
Darmojo (1999:74) komponen aktivitas dan kebugaran terdiri dari:
- Self Efficacy (keberdayagunaan-mandiri) adalah istilah untuk
menggambarkan rasa percaya atas keamanan dalam melakukan aktivitas. Hal
ini sangat berhubungan dengan ketidaktergantungan dalam aktivitas sehari-
hari. Dengan keberdayagunaan mandiri ini seorang usia lanjut mempunyai
keberanian dalam melakukan aktivitas.
- Latihan Pertahanan (resistence training) keuntungan fungsional atas latihan
pertahanan berhubungan dengan hasil yang didapat atas jenis latihan yang
bertahan, antara lain mengenai kecepatan bergerak sendi, luas lingkup gerak
sendi (range of motion) dan jenis kekuatan. Yang dihasilkan pada penelitian-
penelitian dipanti jompo didapatkan bahwa latihan pertahanan yang intensif
akan meningkatkan kecepatan gart (langkah) sekitar 20% da kekuatan untuk
menaiki tangga sebesar 23-38%
- Daya Tahan (endurance) daya tahan adalah kemampuan seseorang untuk
melakukan kerja dalam waktu yang relatif cukup lama. Pada lansia latihan
daya tahan /kebugaran yang cukup keras akan meningkatkan kekuatan yang
didapat dari latihan bertahan. Hasil akibat latihan kebugaran tersebut bersifat
khas untuk latihan yang dijalankan (training specifik), sehingga latihan
kebugaran akan meningkatkan kekuatan berjalan lebih dengan latihan
bertahan.
- Kelenturan (flexibility) pembatasan atas lingkup gerak sendi, banyak terjadi
pada lanjut usia yang sering berakibat kekuatan otot dan tendon. Oleh karena
itu latihan kelenturan sendi merupakan komponen penting dari latihan atau
olah raga bagi lanjut usia.
- Keseimbangan-keseimbangan merupakan penyebab utama yang sering
mengakibatkan lansia sering jatuh. Keseimbangan merupakan tanggapan
motork yang dihasikan oleh berbagai faktor, diantaranya input sesorik dan
kekuatan otot. Penurunan keseimbangan pada lanjut usia bukan hanya sebagai
akibat menurunya kekuatan otot atau penyakit yang diderita. Penurunan
keseimbangan bisa diperbaiki dengan berbagai latihan keseimbangan. Latihan
yang meliputi komponen keseimbangan akan menurukan insiden jatuh pada
lansia.
BAB 4
ANALISA SWOT

A. ANALISIS SWOT
STRENGTHS WEAKNESS
(KEKUATAN) (KELEMAHAN)
1. Sumber manusia yang kompeten 1. Adapun kelemahan dibeberapa RT
dibidangnya masih kurang sosialisasi tentang
2. Total jumlah 8 orang dalam perawatan lansia di masyarakat oleh
posyandu lansia. 1 orang dokter, pihak pemerintah dan puskesmas,
1 orang perawat, dan 6 kader 2. Banyaknya lansia yang tidak dating
lansia dalam menginformasikan pada posyandu
kepada anggota untuk ikut 3. Kader tidak menjemput bola.
penyuluhan dan pembentukan Kurangnya partisipasi dari masyarakat.
posyandu lansia.
3. Adanya dukungan dan
penerimaan Kelurahan Manyar
Sabrangan dan Puskesmas
Mulyorej. terhadap praktikan
untuk melakukan penyuluhan
4. Materi penyuluhan yang
sederhana dan jelas sehingga
dapat dimengerti dan dipahami
oleh kader. Tersedianya tempat
dan waktu.
5. Peserta penyhuluhan (kader)
hadir sesuai kontrak waktu.
6. Peserta penyuluhan (kader)
terlibat aktif dalam kegiatan
penyuluhan.
OPPORTUNITIES THREATS
(PELUANG) TANTANGAN)
1. Memberikan pengetahuan 1. Dibutuhkan dukungan yang sangat
tentang manajamenen posyandu, besar dari aparat pemerintah setempat
tata cara komunikasi terhadap dan petugas kesehatan dalam tindak
lansia lanjut program serta dibutuhkannya
2. Melatih kader Cara menggunakan kesadaran yang tinggi dari masyarakat
alat tensi darah, manajemen untuk memanfaatkan fasilitas yang ada
posyandu serta program yang dibuat.
3. Ada kesempatan untuk 2. Kuranyanya minat masyarakat dalam
menambah dan mengembangkan pelaksanaan posyandu
program di posyandu lansia 3. Banyak yang lebih memilih ke
Adanya kerjasama puskesmas dengan puskesmas atau dokter ketimbang
lintas sektoral pergi ke posyandu.
4. Ada tuntutan tinggi dari masyarakat
untuk pelayanan yang lebih profesional
5. Makin tingginya kesadaran masyarakat
akan hukum
6. Makin tinggi kesadaran masyarakat
akan pentingnya kesehatan
No Analisis Swot Bobot Rating Bobot x Rating
1 a. Internal Faktor ( IFAS )
STRENGHT S – W =
7. Sumber manusia yang kompeten 0,3 4 1,2 2,8 – 2,5=
dibidangnya 0,3
8. Total jumlah 8 orang dalam 0,2 2 0,4
posyandu lansia. 1 orang dokter,
1 orang perawat, dan 6 kader
lansia dalam menginformasikan
kepada anggota untuk ikut
penyuluhan dan pembentukan 0,2 3 0,6
posyandu lansia.
9. Adanya dukungan dan
penerimaan Kelurahan Manyar
Sabrangan dan Puskesmas 0,05 2 0,1
Mulyorej. terhadap praktikan
untuk melakukan penyuluhan
10. Materi penyuluhan yang 0,15 3 0,3
sederhana dan jelas sehingga
dapat dimengerti dan dipahami 0,1 2 0,2
oleh kader. Tersedianya tempat
dan waktu.
11. Peserta penyhuluhan (kader) 1 2,8
hadir sesuai kontrak waktu.
12. Peserta penyuluhan (kader)
terlibat aktif dalam kegiatan
penyuluhan.

TOTAL
WEAKNESS
4. Adapun kelemahan dibeberapa 0,5 2 1
RT masih kurang sosialisasi
tentang perawatan lansia di
masyarakat oleh pihak
pemerintah dan puskesmas,
5. Banyaknya lansia yang tidak 0,2 3 0,6
dating pada posyandu
6. Kader tidak menjemput bola. 0,3 3 0,9
Kurangnya partisipasi dari
masyarakat

TOTAL 1 2,5
1.
b. Eksternal Faktor ( EFAS )
OPPORTUNITY O – T=
4. Memberikan pengetahuan 0,4 4 1,6 3,75-3,4=
tentang manajamenen posyandu, 0,35
tata cara komunikasi terhadap
lansia
5. Melatih kader Cara 0,25 3 0,75
menggunakan alat tensi darah,
manajemen posyandu
6. Ada kesempatan untuk 0,15 4 0,6
menambah dan
mengembangkan program di
posyandu lansia
7. Adanya kerjasama puskesmas 0,2 4 0,8
dengan lintas sektoral

TOTAL 1 3,75
1.
THREATENED
7. Dibutuhkan dukungan yang 0.2 4 0,8
sangat besar dari aparat
pemerintah setempat dan petugas
kesehatan dalam tindak lanjut
program serta dibutuhkannya
kesadaran yang tinggi dari
masyarakat untuk memanfaatkan
fasilitas yang ada serta program
yang dibuat.
8. Kuranyanya minat masyarakat 0,2 4 0,8
dalam pelaksanaan posyandu
9. Banyak yang lebih memilih ke 0,2 4 0,8
puskesmas atau dokter
ketimbang pergi ke posyandu.
10. Ada tuntutan tinggi dari 0,2 3 0,6
masyarakat untuk pelayanan
yang lebih profesional
11. Makin tingginya kesadaran 0,1 2 0,2
masyarakat akan hukum
12. Makin tinggi kesadaran 0,1 2 0,2
masyarakat akan pentingnya
kesehatan

TOTAL 1 3,4

DIAGRAM LAYANG ANALISIS SWOT POSYANDU LANSIA


DI PUSKESMAS MULYOREJOSURABAYA

BAB 5
PENUTUP
Data dan informasi merupakan sumber daya yang strategis bagi pimpinan
dan organisasi dalam pelaksanaan manajemen, maka penyediaan data dan
informasi yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan. Dibidang kesehatan, data dan informsi ini diperoleh
melalui penyelenggaraan system informasi kesehatan.
Namun sangat disadari, system informasi kesehatan yang ada saat
ini masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan
secara optimal, apalagi dalm era desentralisasi pengumpulan data dan informasi
dari Puskesmas menjadi relative lebih sulit.
Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan
apresiasi yang memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi
yang sesuai dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data
dan informasi yang meliputi data capaian Standar Pelayanan Minimal (SPM)
dalam rangka meningkatkan kualitas Profil Kesehatan perlu dicari terobosan
dalam mekanisme pengumpulan data dan informasi secara cepat dan tepat
untuk mengisi kekosongan data agar dapat tersedia data dan informasi
khususnya yang bersumber dari pemegang Program di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai