(JUDUL)
Sasaran :
Hari / tanggal :
Waktu / tempat :
Peyuluh / penyaji :
DI KUDUS
HALAMAN PENGESAHAN
Judul pengesahan :
Tangal pelaksanaan :
Tempat pelaksanaan :
Pelaksanaan
A. Nama lengkap :
B. NIM :
Menyetujui,
Mengetahui
Ketua
NIDN : 0621087401
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat –Nya,
sehingga dapat menyelesaikan pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa purwosari, Kudus
dalam bentuk penyuluhan kesehatan tentang perawatan pada pasien Pencegahan Demam
Berdarah Dangue
Pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat kerjasama dari semua pihak
yang terkait, untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada :
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan praktek komunitas di Puskesmas Ngembal
Kabupaten Kudus. Laporan Praktek Komunitas disusun guna memenuhi tugas praktek
puskesmas.
Laporan praktek komunitas ini disusun berdasarkan pengkajian penduduk secara
langsung pada kegiatan praktek puskesmas di Ngembal kabupaten kudus. Pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rusnoto, SKM., M.Kes. (Epid ) selaku Direktur Stikes Muhammadiyah kudus.
2. Kepala Puskesmas Ngembal Kudus yang telah berkenan menerima kami dan memberi
izin untuk prktek di Puskesmas Ngembal Kudus sehingga kami mendapatkan pengalaman
dan ilmu yang bermanfaat.
5. Warga dan Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu kami sehinnga tersusunnya laporan ini.
Pelaksana
NIM :
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
2. Tujuan Umum
a. Melaksanakan program-progam puskesmas baik didalam gedung maupun diluar
gedung.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan kader, dukun bayi dll.
c. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang sudah dilakukan di PKD,
posyandu, tabulin.
d. Melaksanakan tugas managerial baik di institusi pelayanan maupun di
komunitas.
e. Melaksanakan praktek kerja maupun manajemen puskesmas.
2. Mengetahui tentang profil puskesmas dan kegiatan apa saja yang ada dalam
Puskesmas
BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Sistematika Penulisan
C. Pemecahan Masalah
BAB IV Penutup
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. PENGERTIAN
d. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja di bagi antar puskesmas denga memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten kota.
B. VISI PUSKESMAS
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Indkator kecamatan sehat
yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama yakni :
1. Lingkungan sehat.
2. Prilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan puskesmas diatas yakni terwujutnya kecamatan sehat,yang harus sesuai dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.
C. MISI PUSKESMAS
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkunganya.
D. TUJUAN
Tujun pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.
E. FUNGSI PUSKESMAS
a. Pusat penggerak pembanguna berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya mengerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembanguna lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kejanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu
puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggara setiap
program pembanguna di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan , upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
F. KEGIATAN PUSKESMAS
A. Upaya kesehatan wajib
Upaya Kesehatan Wajib dibagi menjadi 2 yaitu :
1. UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat )
Yang termasuk bagian dari UKM adalah :
1. Promosi kesehatan
Progam PKM merupakan salah satu program pokok puskesmas. Sedangkan
pembangunan kesehatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang merupakan fokus pembangunan
nasional. Program promosi kesehatan berkaitan dengan prilaku manusia dan
masyarakat, sedangkan masalah prilaku adalah masalah yang khas dan komplek.
Upaya Perubahan, pemeliharaan atau peningkatan perilaku manusia dan
masyarakat bukan sesuatu yang mudah, pencapaiannya pun susah diukur.
Indikator kegiatan promkes di puskesmas, termasuk kegiatan peran serta
masyarakat dapat diliat dari jumlah kegiatan-kegiatan yang antara lain :
a. Jumlah penyuluhan melalui kelompok.
b. Jumlah penyuluhan melalui pameran.
c. Jumlah penyuluhan melalui mediatradisional.
d. Jumlah penyuluhan melalui siaran keliling.
Untuk program yang tergolong peran serta masyarakat antara lain dapat
dilihat dari kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah desa yang mempunyai kegiatan PKMD.
b. Jumlah posyandu dalam wilayah kerjanya.
c. Jumlah posyandu purnam dan mandiri.
d. Jumlah keluarga dalam tatanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).
3. Kegiatan
a. Pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil yang melahirkan
dan menyusui serta bayi dan anak sekolah
b. Imunisasi dan vaksinasi
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah
keburukan gizi akibat kekurangan kalori, protein, dan lain-lain
e. Pengobatan bagi ibu, bayi dan anak-anak pra sekolah untuk
macam-macam penyakit ringan
f. Kunjungan rumah tangga untuk mencari ibu dan anak yang
memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan dan
pendidikan tentang kesehatan dan untuk mengadakan laporan
lanjutan pada mereka yang lagi mengunjungi Puskesmas
g. Pengawasan dan bimbingan kepada petugas Puskesmas
Cabang, tenaga kesehatan dan para dukun bayi.
a. Suntikan
b.PIL
c. IUD
d. Kondom
e. Implant
b.Tujuan
1) Meningkatkan dan terbinanya keadaan gizi seluruh anggota
masyarakat.
2) Perbaikan gizi balita.
3) Terwujudnya perilaku yang mendukung perbaikan gizi.
c. sasaran
1) KKP
2) Kekurangan vitamin A.
3) Kekurangan yodium
4) Anemia gizi
d. Kegiatan
1. Pemberian vitamin A (bulan Februari dan Agustus)
2. Pemberian tablet tambahan darah pada ibu hamil
3. Pemberian oralit pada penderita diare
4. Memberikan penyuluhan gizi di masyarakat
5. Memberikan pelayanan gizi melalui posyandu
6. Meningkatkan pemanfaatan taman pekarangan
b. Tujuan
1. Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
2. Mencegah akibat buruk dari penyakit
c. Langkah-langkah
1. Mengumpulkan info yang baik dari pasien yang berobat atau dari
laporan masyarakat
2. Melaporkan penyakit menular, melalui laporan harian, mingguan,
bulanan.
3. Penyelidikan lapangan
4. Mencegah penularan
5. Penyembuhan penderita
6. Pemberian kekebalan
7. Pemberantasan vector
8. Penyuluhan penyakit menular
d. Kegiatan pokok
1. Monitoring dan surveilans epidemiologi, yaitu pemantauan data
tentang kasus penyakit secara terus menerus, sehingga dapat diikuti
arah atau kecenderungan perkembangananya, terutama untuk jenis-
jenis penyakit menular tertentu terhadap ancaman untuk berkembang
menjadi Wabah atau KLB untuk dapat diambil tindakan pencegahan.
2. Upaya pencegahan yang untuk program program tertentu bersifat
rutin, baik secara khusus maupun secara terintegrasi dalam program
lainnya yang ada.Termasuk disini misalnya kegiatan Penyuluhan dan
konseling serta imunisasi.
3. Upaya penemuan kasus, baik secara pasif maupun aktif.
4. Pengobatan kasus bila telah diketemukan . Pada penyakit tertentu
mungkin perlu dilacak ‘contact person “ nya bahkan sumber
penularnya untuk juga diberi pengobatan.
5. Penanggulangan wabah atau Kejadian Luar Biasa ( KLB )
1. TB Paru
Meningkatkan pemeriksaan suspek meliputi :
a. Survey tersangka TB paru di sekitar fokus
b. Pemeriksaan sputum pada suspek TB di Balai pengobatan,
Pustu,Pusling,Polindes
c. Memotivasi Suspek agar mau melaksanakan pemeriksaan dahak dan
mengembalikan post sputum
2. Kusta
a. Meningkatkan pemeriksaan penjaringan pada penderita dengan kelainan
kulit di Puskesmas dan Pustu
b. Pemeriksaan kontak penderita baru dan kontak lingkungan.
3. P2DB
Meningkatkan kegiatan pencegahan demam berdarah meliputi
a. Penyuluhan keliling dengan mobil Pusling
b. Penyelidikan Epidemiologi dan penggerakan PSN
c. Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi selektif
4. Diare
A. Pengertian
Diare adalah penyakit berak encer, berak air atau mencret (tiga kali
atau lebih) yang kadang-kadang disertai muntah. Penyakit diare banyak
menyerang masyarakat, terutama terhadap anak dibawah usia lima tahun
(balita).
B. Penyebab
1. Karena peradangan usus, seperti kolera, disentri, bakteridan virus lain
3. Keracunan makanan atau minuman
4. Kekurangan gizi, seperti kemungkinan kurang makan atau
kemungkinan kurang protein
5. Tidak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya pedas
5. ISPA
a) . Pengertian
Penyakit batuk pilek disertai napas sesak dan cepat
b) Penyebab ISPA
ertular penyakit batuk
Belum imunisasi lengkap
Kurang gizi
Tinggal di lingkungan tidak sehat
c) Bahaya ISPA
Dapat menyebabkan kematian jika tidak segera di obati.
d) Cara Mencegah ISPA
Jauhkan anak dari batuk penderita
Mintakan imunisasi lengkap
Berilah makanan bergizi setiap hari
Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan
b. Tujuan
1. Untuk memberikan pemeliharaan kesehatan kepada semua orang yang
membutuhkan.
2. Untuk memudahkan diagnosa yang dini. Pengobatan, pengurangan
kesehatan/ pemulihan bagi semua orang.
3. Untuk mencegah timbulnya penyakit dan memberikan penyuluhan tenaga
kesehtan, gizi dan perlindungan terhadap penyakit infeksi.
4. Untuk meneruskan penderita ke lain tempat pemeliharaan kesehatan bila
perlu.
c. Kegiatan
1. Menetapkan suatu penyakit, pesakitan dan gangguan kesehatan..
2. Memberi pengobatan pada penderita penyakit menular.
3. Anamnesa, diagnosa, tindakan dari teraphy.
E. Pelayanan Penunjang
Ada beberapa kegiatan yang tidak termasuk upaya pokok, tetapi merupakan
pelayanan penunjang yaitu :
a. Medical record
b. Apotik
c. Laboratorium
F. System rujukan
A. Rujukan medik
Apabila suatu puskesmas tidak bisa menanggulangi suatu kasus
penyakit tertentu, maka kasus tersebut wajib dirujuk ke sarana pelayanan
kesehatn yang lebih mampu atau baik horizontal maupun vertikal dan
sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlikan rawat jalan
sederhana dikembalikan ke puskesmas.
Menurut keperluannya, rujukan medic terdiri dari :
1. Rujukian kasus untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operasi dll.
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medic di puskesmas.
4. Rujukan sarana dan logistic antara lain peninjauan beberapa kasus
sarana pencatatan untuk atau fogging, laboratorium tertentu, alat,
promosi atau audiovisual atau bantuan logistic obat, vaksin, bahan-bahan
habis pakai, bahan makanan dan lain-lain.
5. Rujukan tenaga menurut keahlian yang diperlukan antara lain untuk
menyelidiki kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum
kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencan alam.
6. Rujukan operasional menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatn masyarakat kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota, antar lain : pemeriksaan contoh air bersih.
1. Kesimpulan
Dari hasil penyajian kelompok diatas dapat di ampaikn bahwa hal tersebut tidak
terlepas dari erawatan kesehatan masyarakat dengan tujuan umumnya adalah
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatai masalah keperawatan kesehatan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.
Adapun tujuan khususnya adalah masyarkat memahami pengertian sehat dan sakit,
meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat untuk
melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah kesehatan, sudah
terlaksananya hamper semua program Puskesmas Ngembal Kulon diharapkan menjadi
puskesmas sebagai pengembangan upaya pelayanan berdasarkan kebutuhan masyarakat,
hanya tinggal mempertahankan dan memperbaiki istem yang lebih baik lagi, dengan
mengutamaan masyarakat dan keluarga khususnya dengan penekanan pada pelayanan
yang bersifat promotif, prefentif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dan semua
tenaga keperawatan puskesmas mempunyai kesempatan yang sama sebagai pelaku dan
bertanggung jawab atas daerah binaan.
2. Saran
Beberapa saran yang dapat kelompok sampaikan adalah sebagai berikut :
2.1. Pembuatan jadwal petugas dan mekanisme kerja yang menarik, tidak membosankan
dan tidak monoton sehingga tantangan kerja dirasakan, hiburan kepada karyawn lebih
di perlukan juga.
2.2. Perlunya upaya promotif yang menarik seperti penyuluhan kesehatan olahraga
teratur dan makanan bergizi secara terus-menerus tanpa bosan dengan menggunakan
berbagai cara dan media yang dapat menarik minat masyarakat, terutama daerah
binaan Puskesmas Ngembal Kulon.
2.3. Perlunya kerjasama dengan sector terkait terutama lembaga pemerintah, LSM, dan
swasta seperti industri di sekitar puskesmas dalam membantu memberikan pelayanan
kesehatan