Anda di halaman 1dari 32

LAPORAN PENYULUHAN KESEHATAN

(JUDUL)

Pokok Bahasan / topik :

Sub pokok bahasan :

Sasaran :

Hari / tanggal :

Waktu / tempat :

Peyuluh / penyaji :

PROGRM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KUDUS

TAHUN AJARAN 2017/2018

DI KUDUS
HALAMAN PENGESAHAN

Judul pengesahan :

Tangal pelaksanaan :

Tempat pelaksanaan :

Pelaksanaan

A. Nama lengkap :
B. NIM :

Menyetujui,

Pembimbing lahan Dosen Pembimbing

dr. Elok Maryatul Qiptiyah, M.Kes Tri Suwarto, S.Kep.Ners

Mengetahui

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammdyah Kudus

Ketua

Rusnoto, SKM., M.Kes. (Epid )

NIDN : 0621087401
KATA PENGANTAR

Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat –Nya,
sehingga dapat menyelesaikan pelaksanaan pengabdian masyarakat di Desa purwosari, Kudus
dalam bentuk penyuluhan kesehatan tentang perawatan pada pasien Pencegahan Demam
Berdarah Dangue

Pengabdian ini dilaksanakan berkaitan dengan upaya peningkatan pengetahuan


masyarakat khususnya bagi para warga , sehingga warga mengetahui kesehatan, pencegahan
dan perawatan DHF

Pengabdian pada masyarakat ini dapat terlaksana berkat kerjasama dari semua pihak
yang terkait, untuk itu kami sampaikan ucapan terima kasih kepada :
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya, kami dapat menyelesaikan laporan praktek komunitas di Puskesmas Ngembal
Kabupaten Kudus. Laporan Praktek Komunitas disusun guna memenuhi tugas praktek
puskesmas.
Laporan praktek komunitas ini disusun berdasarkan pengkajian penduduk secara
langsung pada kegiatan praktek puskesmas di Ngembal kabupaten kudus. Pada kesempatan
ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada :
1. Rusnoto, SKM., M.Kes. (Epid ) selaku Direktur Stikes Muhammadiyah kudus.
2. Kepala Puskesmas Ngembal Kudus yang telah berkenan menerima kami dan memberi
izin untuk prktek di Puskesmas Ngembal Kudus sehingga kami mendapatkan pengalaman
dan ilmu yang bermanfaat.

3. Sri wahyuni selaku pembimbing lahan.

4. Pembimbing Akademik Kudus yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan


kepada kami.

5. Warga dan Semua pihak yang terlibat langsung maupun tidak langsung yang telah
membantu kami sehinnga tersusunnya laporan ini.

Kudus, 8 Oktober 2018

Pelaksana

NIM :
DAFTAR ISI

Baru sampai sini


Semangatt zuliaaaa..
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang


bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di tingkat kecamatan.
Konsep Puskesmas mulai diperkenalkan sejak tahun 1968, dilatar belakangi oleh tujuan
bangsa Indonesia sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 alinea 4,
yakni untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
dan untuk memajukan kesejahteraan umum dan mencerdaskan kehidupan bangsa.

Untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan tersebut di selenggarakan berbagai


upaya kesehatan secara menyeluruh , berjenjang dan terpadu.puskesmas adalah
pennggung jawab penyelenggaraan upaya kesehatan untuk jenjang tingkat pertama.
Dalam penyelenggaraan kegiatan puskesmas tersebut setiap puskesmas pasti menyusun
rencana kegiatan tahunan untuk mengevaluasi kinerja puskesmas. Sehingga tercipta
puskesmas yang mendukung masyarakat yang bisa dijadikan pedoman bagi kesehatan
primer di masyarakat secara umum dengan berbagai teori teori yang ada.

Kegiatan puskesmas biaasanya dilakukan untuk menanggulangi suatu permasalahan


yang ada di wilayah puskesmas tersebut. Setidaknya ada beberapa macam permasalahan
yang ada dalam wilayah kerja tersebut. Seperti bayi lahir prematur, tbc, ispa dll. Program
puskesmas yang dijalankan adalah untuk menanggulangi hal tersebut.
1.2 Tujuan Penulisan
1. Tujuan khusus
a. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas dan syarat dalam menempuh ujian
semester V.
b. Menerapkan teori yang sudah diterima di bangku kuliah untuk titerapkan pada
lahan pratek.

2. Tujuan Umum
a. Melaksanakan program-progam puskesmas baik didalam gedung maupun diluar
gedung.
b. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembinaan kader, dukun bayi dll.
c. Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat yang sudah dilakukan di PKD,
posyandu, tabulin.
d. Melaksanakan tugas managerial baik di institusi pelayanan maupun di
komunitas.
e. Melaksanakan praktek kerja maupun manajemen puskesmas.

1.3 Manfaat Penulisan

1. sebagai sarana bagi mahasiswa untuk menyelesaikan tugas praktik komunitas

2. Mengetahui tentang profil puskesmas dan kegiatan apa saja yang ada dalam
Puskesmas

3. Sebagai sarana pembelajaran mahasiswa

1.4 Sistematika Penulisan

BAB I Pendahuluan

A. Latar Belakang
B. Tujuan
C. Manfaat
D. Sistematika Penulisan

BAB II Konsep Teori dan Gmabaran Umum


A. Pengertian Puskesmas
B. Visi dan Misi puskesmas
C. Fungsi Puskesmas
D. Upaya Kesehatan Wajib
E. Upaya Kesehatan Pengembangan
F. Sistem Rujukan

BAB III Pembahasan

A. Elemen Program Puskesmas

B. Permasalahan dan Aplikasi

C. Pemecahan Masalah

BAB IV Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. PENGERTIAN

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah organisasi fungsional yang


menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat
diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya
yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitik beratkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan.
Puskesmas harus bisa menjamin mutu pelayanan keperawatan melalui kesesuaian
dengan kebutuhan pasien. Pentingnya peningkatan mutu pelayanan puskesmas adalah untuk
membangun persahabatan yang mendorong hubungan dengan pasien sehingga puskesmas
tidak ditinggalkan oleh pasiennya (Azwar, 2008).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan kesehatan (Dep. Kes. RI, 2003).

a. Unit pelaksana teknis


Sebagai unit pelaksana teknis Dinas Kesehatan kabupaten/kota (UPT),Puskesmas
berperan menyelnggarakan sebagian dari tugas teknis operasional dinas kesehatan
kabupaten atau kota dan merupakan unit pelaksana tingkat pertama serta ujung tombak
pembangunan kesehatan di Indonesia.
b. Pembangunan kesehatan
Pembngunan kesehatan adalah penyelenggaraan upaya kesehatan oleh bangsa
Indonesia untuk meningkatkan kesadaran , kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi
setiap orang agar terwujut derajat kesehatan masyarakat yang optimal.

c. Penanggung jawab penyelenggaraan


Penanggung jawab utama penyelenggaraan seluruh upaya pembangunan kesehatan
di wilayah kabupaten/kota adalah dinas kesehatan kabupaten/kota, sedangkan puskesmas
bertanggung jawab hanya sebagian upaya pembangunan kesehatan yang di bebankan oleh
dinas kesehatan kabupataen/kota sesuai dengan kemampuanya.

d. Wilayah kerja
Secara nasional, standar wilayah kerja puskesmas adalah satu kecamatan, tetapi
apabila di satu kecamatan terdapat lebih dari satu puskesmas, maka tanggung jawab
wilayah kerja di bagi antar puskesmas denga memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional
bertanggung jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten kota.

B. VISI PUSKESMAS
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
tercapainya kecamatan sehat menuju terwujudnya Indonesia sehat. Indkator kecamatan sehat
yang ingin dicapai mencakup empat indikator utama yakni :
1. Lingkungan sehat.
2. Prilaku sehat.
3. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu.
4. Derajat kesehatan penduduk kecamatan.
Rumusan visi untuk masing-masing puskesmas harus mengacu pada visi pembangunan
kesehatan puskesmas diatas yakni terwujutnya kecamatan sehat,yang harus sesuai dengan
situasi dan kondisi masyarakat serta wilayah kecamatan setempat.

C. MISI PUSKESMAS
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional. Misi tersebut adalah :
1. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan diwilayah kerjanya.
2. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.
3. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan
kesehatan yang diselenggarakan.
4. Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta
lingkunganya.

D. TUJUAN
Tujun pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

E. FUNGSI PUSKESMAS
a. Pusat penggerak pembanguna berwawasan kesehatan.
Puskesmas selalu berupaya mengerakkan dan memantau penyelenggaraan
pembanguna lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kejanya,
sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu
puskesmas aktif memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggara setiap
program pembanguna di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan , upaya
yang dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.

b. Pusat pemberdayaan masyarakat


Puskesmas selalu berupaya agar peroranganterutama pemuka masyarakat, keluarga
dan masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran , kemauan, dan kemampuan
melayani diri sendiri untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya,serta ikut menetapkan ,
menyelenggarakan dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan
perorangan, keluarga dan masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi
dan situasi, khususnya soal budaya masyarakat setempat.
c. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama
Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat
pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan . pelayanan kesehatan tingkat
pertama yang menjadi tanggung jawab puskesmas meliputi :

1. Pelayanan kesehatan perorangan


Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi
(private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk
puskesmas tertentu ditambah dengan rawat inap.
2. Pelayanan kesehatan masyarakat
Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat public
(public goods) dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan
serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan
pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain
promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan , perbaikan
gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa serta
berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

F. KEGIATAN PUSKESMAS
A. Upaya kesehatan wajib
Upaya Kesehatan Wajib dibagi menjadi 2 yaitu :
1. UKM ( Upaya Kesehatan Masyarakat )
Yang termasuk bagian dari UKM adalah :

1. Promosi kesehatan
Progam PKM merupakan salah satu program pokok puskesmas. Sedangkan
pembangunan kesehatan mempunyai peranan penting dalam menentukan
peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang merupakan fokus pembangunan
nasional. Program promosi kesehatan berkaitan dengan prilaku manusia dan
masyarakat, sedangkan masalah prilaku adalah masalah yang khas dan komplek.
Upaya Perubahan, pemeliharaan atau peningkatan perilaku manusia dan
masyarakat bukan sesuatu yang mudah, pencapaiannya pun susah diukur.
Indikator kegiatan promkes di puskesmas, termasuk kegiatan peran serta
masyarakat dapat diliat dari jumlah kegiatan-kegiatan yang antara lain :
a. Jumlah penyuluhan melalui kelompok.
b. Jumlah penyuluhan melalui pameran.
c. Jumlah penyuluhan melalui mediatradisional.
d. Jumlah penyuluhan melalui siaran keliling.

Untuk program yang tergolong peran serta masyarakat antara lain dapat
dilihat dari kegiatan sebagai berikut :
a. Jumlah desa yang mempunyai kegiatan PKMD.
b. Jumlah posyandu dalam wilayah kerjanya.
c. Jumlah posyandu purnam dan mandiri.
d. Jumlah keluarga dalam tatanan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS).

2. Upaya kesehatan lingkungan


a. Pengertian
Usaha kebersihan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
b. Tujuan
1) . Meningkatkan taraf hidup masyarakat dalam rangka mencapai derajad
kesehatan seoptimal mungkin.
2). Menghilangkan semua urusan fisik yang dapat memperbanyak derajad
kesehatan.
c. Kegiatan
1). Penyediaan air bersih
2). Pembuangan kotoran dan air tuban
3). Memberikan penyuluhan

3. Upaya kesehatan ibu dan anak serta keluarga berencana.


1). Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
1. Pengertian
Suatu upaya kesehatan ibu dan anak di bidang kesehatan yang
menyangkut pelayanan dan pemeliharaan bumil, bulin, ibu meneteki,
bayi, balita, anak pra sekolah.
2. Tujuan
a. Meningkatkan keadaan kesehatan yang sebaik-baiknya untuk
ibu dan anak, terutama mengenai kadar gizi yang baru dan
perlindungan terhadap penyakit infeksi.
b.Memperbaiki kesehatan keluarga pada umumnya dengan
menolong para orang tua untuk merencanakan jumlah anak
yang mereka inginkan.

3. Kegiatan
a. Pemeliharaan kesehatan ibu yang sedang hamil yang melahirkan
dan menyusui serta bayi dan anak sekolah
b. Imunisasi dan vaksinasi
c. Penyuluhan kesehatan
d. Pemberian nasehat tentang makanan guna mencegah
keburukan gizi akibat kekurangan kalori, protein, dan lain-lain
e. Pengobatan bagi ibu, bayi dan anak-anak pra sekolah untuk
macam-macam penyakit ringan
f. Kunjungan rumah tangga untuk mencari ibu dan anak yang
memerlukan pemeliharaan, memberi penerangan dan
pendidikan tentang kesehatan dan untuk mengadakan laporan
lanjutan pada mereka yang lagi mengunjungi Puskesmas
g. Pengawasan dan bimbingan kepada petugas Puskesmas
Cabang, tenaga kesehatan dan para dukun bayi.

2) Peningkatan upaya Keluarga Berencana (KB)


1. Pengertian
Suatu usaha Perencanaan kehamilan sehingga kehamilan hanya
terjadi pada waktu yang diinginkan, jarak antara kehamilan
diperpanjang sehingga jumlah anak sesuai yang diinginkan untuk
menuju NKKBS.
2. Tujuan
a. Meningkatkan derajat kesehatan terutama kesehatan ibu, bayi
dan anak.
b. Mengurangi angka kelahiran dan mengurangi kepadatan
penduduk
c. Mengurangi angka kesakitan dan kematian ibu, bayi dan anak
d. Untuk mencapai program NKKBS, kegiatannya meliputi
kontrasepsi dan penyuluhan.

3). Macam KB yang dilayani di Puskesmas Ngembal

a. Suntikan
b.PIL
c. IUD
d. Kondom
e. Implant

4. Upaya Peningkatan Gizi


a. Pengertian
Kegiatan masyarakat untuk melembagakan upaya peningkatan
gizi dalam tiap keluarga di Indonesia, usaha ini bersifat lintas
sektoral yang dilaksanakan oleh deartement terkait.

b.Tujuan
1) Meningkatkan dan terbinanya keadaan gizi seluruh anggota
masyarakat.
2) Perbaikan gizi balita.
3) Terwujudnya perilaku yang mendukung perbaikan gizi.

c. sasaran
1) KKP
2) Kekurangan vitamin A.
3) Kekurangan yodium
4) Anemia gizi

d. Kegiatan
1. Pemberian vitamin A (bulan Februari dan Agustus)
2. Pemberian tablet tambahan darah pada ibu hamil
3. Pemberian oralit pada penderita diare
4. Memberikan penyuluhan gizi di masyarakat
5. Memberikan pelayanan gizi melalui posyandu
6. Meningkatkan pemanfaatan taman pekarangan

5. Program Pemberantasan Penyakit menular ( P2M )


a. Pengertian
Suatu usaha menghilangkan atau merubah berpindahnya penyakit
menular atau memutus mata rantai atau pindahnya penyakit terhadap
manusia dan penularan langsung maupun tak langsung sehingga orang
rawan tidak terkena penyakit tersebut.

b. Tujuan
1. Mengurangi angka morbiditas dan mortalitas
2. Mencegah akibat buruk dari penyakit

c. Langkah-langkah
1. Mengumpulkan info yang baik dari pasien yang berobat atau dari
laporan masyarakat
2. Melaporkan penyakit menular, melalui laporan harian, mingguan,
bulanan.
3. Penyelidikan lapangan
4. Mencegah penularan
5. Penyembuhan penderita
6. Pemberian kekebalan
7. Pemberantasan vector
8. Penyuluhan penyakit menular
d. Kegiatan pokok
1. Monitoring dan surveilans epidemiologi, yaitu pemantauan data
tentang kasus penyakit secara terus menerus, sehingga dapat diikuti
arah atau kecenderungan perkembangananya, terutama untuk jenis-
jenis penyakit menular tertentu terhadap ancaman untuk berkembang
menjadi Wabah atau KLB untuk dapat diambil tindakan pencegahan.
2. Upaya pencegahan yang untuk program program tertentu bersifat
rutin, baik secara khusus maupun secara terintegrasi dalam program
lainnya yang ada.Termasuk disini misalnya kegiatan Penyuluhan dan
konseling serta imunisasi.
3. Upaya penemuan kasus, baik secara pasif maupun aktif.
4. Pengobatan kasus bila telah diketemukan . Pada penyakit tertentu
mungkin perlu dilacak ‘contact person “ nya bahkan sumber
penularnya untuk juga diberi pengobatan.
5. Penanggulangan wabah atau Kejadian Luar Biasa ( KLB )

1. TB Paru
Meningkatkan pemeriksaan suspek meliputi :
a. Survey tersangka TB paru di sekitar fokus
b. Pemeriksaan sputum pada suspek TB di Balai pengobatan,
Pustu,Pusling,Polindes
c. Memotivasi Suspek agar mau melaksanakan pemeriksaan dahak dan
mengembalikan post sputum

2. Kusta
a. Meningkatkan pemeriksaan penjaringan pada penderita dengan kelainan
kulit di Puskesmas dan Pustu
b. Pemeriksaan kontak penderita baru dan kontak lingkungan.

3. P2DB
Meningkatkan kegiatan pencegahan demam berdarah meliputi
a. Penyuluhan keliling dengan mobil Pusling
b. Penyelidikan Epidemiologi dan penggerakan PSN
c. Pemeriksaan jentik berkala dan abatisasi selektif

4. Diare
A. Pengertian
Diare adalah penyakit berak encer, berak air atau mencret (tiga kali
atau lebih) yang kadang-kadang disertai muntah. Penyakit diare banyak
menyerang masyarakat, terutama terhadap anak dibawah usia lima tahun
(balita).

B. Penyebab
1. Karena peradangan usus, seperti kolera, disentri, bakteridan virus lain
3. Keracunan makanan atau minuman
4. Kekurangan gizi, seperti kemungkinan kurang makan atau
kemungkinan kurang protein
5. Tidak tahan terhadap makanan tertentu, misalnya pedas

C. Proses penularan melalui kotoran


D. Akibat dari diare
Akibat diare adalah kekurangan cairan tubuh dan garam-garaman
yang sangat berguna bagi kelangsungan hidup manusia. Makin lama
seseorang terkena penyakit diare semakin banyak dan cepat pula
tubuhnya kehilangan cairan. Akibat kekurangan cairan ini kemungkinan
besar akan terjadi kematian. Di dalam istilah kedokteran kekurangan
cairan disebut DEHIDRASI.

E. Tanda – Tanda Dehidrasi


1) Rasa haus.
2) Tingkat kesadaran menurun
3) Denyut nadi bertambah cepat
4) Pernapasan dalam dan cepat
5) Ubun-ubun menjadi cekung
6) Mata mencekung
7) Jumlah air kencing berkurang
8) Kekenyalan kulit menurun
G. Tindakan Yang Perlu Dilakukan :
1) Pemberian larutan oralit
2) Pemberian larutan Gula Garam (LGG)

H. Cara Mencegah Penyakit Diare


1) Gunakan air yang bersih
2) Makanan dan minuman yang dimasak
3) Buang air besar pada tempatnya
4) Kebersihan perorangan
5) Menjaga kebersihan alat-alat rumah tangga
6) Makanan yang bergizi
7) Lingkungan yang sehat

5. ISPA
a) . Pengertian
Penyakit batuk pilek disertai napas sesak dan cepat
b) Penyebab ISPA
ertular penyakit batuk
Belum imunisasi lengkap
Kurang gizi
Tinggal di lingkungan tidak sehat
c) Bahaya ISPA
Dapat menyebabkan kematian jika tidak segera di obati.
d) Cara Mencegah ISPA
Jauhkan anak dari batuk penderita
Mintakan imunisasi lengkap
Berilah makanan bergizi setiap hari
Jagalah kebersihan tubuh, makanan dan lingkungan

2. UKP ( Upaya Kesehatan Perorangan )


yang termasuk bagian dari UKP adalah :
A. Upaya pengobatan
a. Pengertian
Suatu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menghentikan
proses perjalanan suatu penyakit pada seseorang sehingga penyakitnya dapat
hilang.

b. Tujuan
1. Untuk memberikan pemeliharaan kesehatan kepada semua orang yang
membutuhkan.
2. Untuk memudahkan diagnosa yang dini. Pengobatan, pengurangan
kesehatan/ pemulihan bagi semua orang.
3. Untuk mencegah timbulnya penyakit dan memberikan penyuluhan tenaga
kesehtan, gizi dan perlindungan terhadap penyakit infeksi.
4. Untuk meneruskan penderita ke lain tempat pemeliharaan kesehatan bila
perlu.

c. Kegiatan
1. Menetapkan suatu penyakit, pesakitan dan gangguan kesehatan..
2. Memberi pengobatan pada penderita penyakit menular.
3. Anamnesa, diagnosa, tindakan dari teraphy.

B. Upaya kesehatan pengembangan

Upaya kesehatan pengembangan Puskesmas adalah upaya yang


ditetapkan berdasarkan permasalahan kesehatan yang ditemukan di masyarakat
serta yang disesuaikan dengan kemampuan Puskesmas yang bersangkutan. Dalam
struktur organisasi puskesmas program pengembangan ini biasa disebut Program
spesifik lokal yang ditetapkan sesuai dengan permasalahan kesehatan yang
ditemukan dimasyarakat serta disesuaikan dengam kemampuan puskesmas.
Meliputi:

1. Usaha Kesehatan Sekolah


adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang dilakukan petugas
Puskesmas di sekolah-sekolah (SD,SMP dan SMP) diwilayah kerja
Puskesmas.
2. Kesehatan Olah Raga,
adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan
fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, baik atlet maupun
masyarakat umum. Misalnya pembinaandan pemeriksaan kesegaran jasmani
anak sekolah dan kelompok masyarakat yang dilakukan puskesmas di luar
gedung.
3. Perawatan Kesehatan Masyarakat
adalah program pelayanan penanganan kasus tertentu dari kunjungan
puskesmas akan ditindak lanjuti atau dikunjungi ketempat tinggalnya untuk
dilakukan asuhan keperawat antar induvidu dan asuhan keperawatan
keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang, penderita ISPA/Pneumonia.
4. Kesehatan Kerja,
adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang ditunjukan
untuk masyarakat pekerja informal maupun formal diwilayah kerja
puskesmas dalam rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta
kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya
pemeriksaan secara berkala di tempat kerja oleh petugas puskesmas.
5. Kesehatan Gigi dan Mulut
adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang dilakukan
Puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gedung
(mengatasi kelainan atau penyakit rongga mulut dan gizi yang merupakan
salah satu penyakit yang terbanyak di jumpai diPuskesmas.
6. Kesehatan Jiwa
adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilaksanakan oleh
tenaga Puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat, dalam
rangka mencapai derajat kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui
kegiatan pengenalan/deteksi dini gangguan jiwa, pertolongan pertama
gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa adalah perasaan sehat dan
bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat menerima orang
lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri sendiri
dan orang lain. Misalnya ada konseling jiwa diPuskesmas.
7. Kesehatan Mata
adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan
kesehatan (promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif) dibidang mata dan
pencegahan kebutaan oleh tenaga kesehatan Puskesmas dan didukung oleh
peran serta aktif masyarakat. Misalnya upaya penanggulangan gangguan
refraksi pada anak sekolah.

8. Kesehatan Usia Lanjut


adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya kesehatan
khusus yang dilaksanakan oleh tenaga Puskesmas dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat usia lanjut. Misalnya pemeriksaan kesehatan untuk mendeteksi
dini penyakit degeneratif,vkardiovaskuler seperti : diabetes Melitus,
Hipertensi dan Osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.
9. Pembinaan Pengobatan Tradisional
adalah program pembinaan terhadap pelayanan pengobatan tradisional,
pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang dimaksud
pengobatan tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun
temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu), alat (tusuk jarum, juru
sunat) maupun keterampilan (pijat, patah tulang).
10. Kesehatan Haji ,
adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji yang
meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan
kesehatan jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.
Selain program di atas, upaya kesehatan pengembangan Puskesmas
dapat pula berupa upaya inovasi, yakni upaya lain diluar upaya Puskesmas di
atas yang ditetapkan sesuai dengan kebutuhan, guna mempercepat
tercapainya visi Puskesmas.
Pemilihan upaya kesehatan pengembangan ini dilakukan oleh
Puskesmas bersama dinas kesehatan kabupaten/kota dengan
mempertimbangkan masukan dari BPP (Badan Perencanaan dan
Pengembangan). Upaya ini dilakukan jika upaya wajib telah terlaksana
secara optimal, dalam artian target cakupan dan peningkatan mutu pelayanan
telah tercapai.
Apabila puskesmas belum mampu menyelenggarakan upaya kesehatan
pengembangan, padahal menjadi kebutuhan masyarakat, maka dinas
kesehatan kabupaten/kota bertanggung jawab dan wajib
menyelenggarakannya. Untuk itu dinas kesehatan kabupaten/kota perlu
dilengkapi dengan berbagai unit fungsional lainnya.
Dalam keadaan tertentu, masyarakat membutuhkan pula pelayanan
rawat inap. Untuk itu puskesmas dapat dikembangkan rawat inap tersebut.
Yang dalam pelaksanaannya harus memperhatikan berbagai persyaratan
tenaga, sarana dan prasarana sesuai standart yang telah ditetapkan.
Perlu diingat meskipun puskesmas menyelenggarakan pelayanan
medik spesialistik dan memiliki tenaga medis spesialis, kedudukan dan
fungsi puskesmas tetap sebagai sarana pelayanan kesehatan yang
bertanggung jawabmenyelenggarakan pelayanan kesehatan peorangan dan
pelayanan kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya.

E. Pelayanan Penunjang

Ada beberapa kegiatan yang tidak termasuk upaya pokok, tetapi merupakan
pelayanan penunjang yaitu :
a. Medical record
b. Apotik
c. Laboratorium

F. System rujukan

System ini merupakan realisasi fungsi puskesmas sebagai pusat pelayanan


kesehatan tingkat pertama yang berhadapan langsung dengan berbagai
permasalahan kesehatan, dikaitkan dengan keterbatasan puskesmasuntuk
menyelesaikan permasalahan tersebut, penyelenggaraan upaya kesehatan oleh
puskesmas harus dipotong oleh system rujukan.

A. Rujukan medik
Apabila suatu puskesmas tidak bisa menanggulangi suatu kasus
penyakit tertentu, maka kasus tersebut wajib dirujuk ke sarana pelayanan
kesehatn yang lebih mampu atau baik horizontal maupun vertikal dan
sebaliknya pasien paska rawat inap yang hanya memerlikan rawat jalan
sederhana dikembalikan ke puskesmas.
Menurut keperluannya, rujukan medic terdiri dari :
1. Rujukian kasus untuk keperluan diagnosis, pengobatan, tindakan
operasi dll.
2. Rujukan bahan pemeriksaan (spesimen) untuk pemeriksaan
laboratorium yang lebih lengkap.
3. Rujukan ilmu pengetahuan antara lain mendatangkan tenaga yang lebih
kompeten untuk melakukan bimbingan tenaga puskesmas dan ataupun
menyelenggarakan pelayanan medic di puskesmas.
4. Rujukan sarana dan logistic antara lain peninjauan beberapa kasus
sarana pencatatan untuk atau fogging, laboratorium tertentu, alat,
promosi atau audiovisual atau bantuan logistic obat, vaksin, bahan-bahan
habis pakai, bahan makanan dan lain-lain.
5. Rujukan tenaga menurut keahlian yang diperlukan antara lain untuk
menyelidiki kejadian luar biasa, bantuan penyelesaian masalah hukum
kesehatan, penanggulangan gangguan kesehatan karena bencan alam.
6. Rujukan operasional menyerahkan sepenuhnya kewenangan dan
tanggung jawab penyelesaian masalah kesehatn masyarakat kepada dinas
kesehatan kabupaten/kota, antar lain : pemeriksaan contoh air bersih.

G. DATA DEMOGRAFI PUSKESMAS


UPT Puskesmas Ngembal Kulon merupakan puskesmas yang terletak di sebelah
timur dari kabupaten kudus . lokasinya beertempat di desa ngembal kulon
kecamatan jati kabupaten kudus
Dengan batas wilayah
a. Utara : Kecamatan Bae
b. Barat : Kecamatan Kota
c. Timur : Kecamatan Jekulo
d. Selatan : Kecamatan Mejobo
Dibangun tahun 1990 dan beroprasi 1991 dengan luas wilayah 9.624 yang
terdiri daari 6 desa, 115 rt dan 32 rw dengan jrak tempuh 0-5 km.
BAB III
PEMBAHASAN

A. ELEMEN PROGRAM PUSKESMAS DAN PERMASALAHANNYA

NO PROGRAM TA PEN MASALAH


R CA
GE PAI
T AN
1 Promosi kesehatan
a. Posyandu 41, 7,89 Cakupan posyandu purnama
purnama 5 % puskesmas ngembal kulon belum
% mencapai target 41,5 %
b. Pelayan 80 40% Cakupan pelayanan pada kerja
kesehatan % formal puskesmas ngembal kulon
kerja pada belum mencapai target 80 %
pekerja
formal
2 KIA/KB
a. Kunjunagn 95 94,2 Cakupan kunjungan ibu hamil k4
ibu hamil k4 % % puskesmas ngembal kulon belum
mencapai target 95%
b. Pelayanan 95 93,7 Cakupan pelayanan nifas belum
nifas % % mencapai target 95%
c. Kunjungan 10 95,1 Cakupan kunjungan bayi belum
bayi 0 % mencapai target 100%
%
d. Pelayan 85 84,3 Cakupan pelayanan balita belum
balita % % mencapai target 85%
3 P2M
a. Penemuan 70 27,3 Cakupan penemuan pasien baru TB
pasien baru % % BTA positif tahun belum mencapai
TB BTA target 70%
positif
b. Kesembuha 95 76,2 Cakupan kesembuhan penderita TBC
n penderita % % BTA positif (CR/Cure rate belum
TB BTA mencapai target 95%
POSITIF (
CR/cure
rate )
4 KESLING
a. Rumah / >9 85% Cakupan bangunan bebas jentik
banguna 5 nyamuk aides puskesmas ngembal
bebas jentik % kulon belum mencapai target 95%
nyamuk
aides
b. Ruma 70 68,5 Belum mencapai target 70%
tangga sehat % %
paripurna
5 PERBAIKAN
GIZI
a. Cakupan 10 98,8 Cakupan anak balita 12-59 bulan
balita (12-59 0 % mendapat vit A 2 kali belum mencapai
bulan ) % target 100%
mendapat
kapsul vit A
2 kali
pertahun
b. Cakupan 10 100 Cakupan ibu nifas mendapat vit A
ibu nifas 0 % sudah mencapai target mencapai
mendapat % target 100%
B. C kapsul
A vitamin A
R c. Bayi 50 46% Cakupan bayi mendapat asi ekslusif
A mendapat % belum mencapai target 50%
asi ekslusif
P
EMECAHAN MASALAH
N PRIORITAS MASALAH PENYEBAB ALTERNATIF
O PEMECAHAN
MASALAH
1 PROMKES a. Belum a. Peningkatan
a. Posyandu paripurna adanya keterlibatan
belum tercapai dukungan pemberdayaan
masyarak masyarakat
at
b. Belum b. Pengusulan
adanya dan dukungan
dukungan dari desa
dari ADD
c. Belum
adanya c. Pengusulan
gedung alokasi gedung
sendiri posyandu
d. Belum kepada desa
adanya
regulasi d. Pengusulan
posyandu dukungan per
desa
b. Pelayan kesehatan Belom ada Peningkatan sosialisasi
pada pekerja formal dukungan dari dan dukungan linsek
masyarakat dan
linsek dalam
memanfaatkan
yankes
2 KIA/KB
a. Kunjungan ibu hamil Banyak ibu yang Pendataan ulang
k4 keguguran dan
pindah rumah
b. Pelayanan nifas Banyak ibu yang Pendataan ulang
pindah rumah
c. Kunjungan bayi Jumlah sasaran Pendataan ulang
berkurang
d. Pelayanan balita Kurangnya Sosialisasi tentang
kesadaran dan pentingnya kunjungan
pemehaman balita ke posyandu
masyarakat
tentang
pentingnya
kunjungan balita
ke posyandu
e. P2TB Paru: SDM kurang Penyuluhan
a. Penemuan pasien mendukung memberikan motivasi
baru baru TB BTA (tidak
positif mengembalikan
pot yang
diberikan untuk
pemeriksaan
dahak)
Kurang pasien
kurang
mendukung(tida
k mau
mengantarkan ke
posyandu)
b. Kesembuhan SDM kurang, Penyuluhan
penderita TBC belom ada memberikan motivasi
BTA positif dukungan
(CR/Cure Rate) keluarga dan
masyarakat
4 KESLING Kurangnya penyuluhan
a. Rumah bngunan sosialisasi dan
bebas jentik penyuluhan
nyamuk aedes
b. Rumah tangga Kurangnya penyuluhan
sehat paripurna sosialisasi dan
penyuluhan
5 PROGRAM GIZI Pengetahuan Penyuluhan
a. Cakupan bayi masyarakat
yang mendapat tentang ASI Pembentukan KP ASI
ASI Eksklusif Eksklusif masih
masih kurang dari rendah Penitipan anak di
target tempat kerja
Banyak ibu
bekerja di luar Ruang laktasi di
rumah sehingga perusahaan
mereka lebih
merasa nyaman
menggunakan
susu formula
b. Cakupan ibu nifas Ibu pindah Pendataan ulang
mendapat kapsul tempat/rumah
vitamin A
c. Cakupan Partisipasi Peningkatan kualitas
distribusi kapsul masyarakat posyandu
vitamin pada masih kurang
balita masih (D/S<80%) Sweeping kapsul
kurang dari target vitamin A
Distibusi kapsul
vitamin A di PAUD
dan TK/RA
d. Cakupan kadarzi Pengetahuan Penyuluhan
masih kurang masyarakat
tentang kadarzi Demo masak
masih rendah
BAB IV

1. Kesimpulan
Dari hasil penyajian kelompok diatas dapat di ampaikn bahwa hal tersebut tidak
terlepas dari erawatan kesehatan masyarakat dengan tujuan umumnya adalah
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mengatai masalah keperawatan kesehatan
masyarakat untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal.

Adapun tujuan khususnya adalah masyarkat memahami pengertian sehat dan sakit,
meningkatnya kemampuan individu, keluarga, kelompok khusus dan masyarakat untuk
melaksanakan keperawatan dasar dalam rangka mengatasi masalah kesehatan, sudah
terlaksananya hamper semua program Puskesmas Ngembal Kulon diharapkan menjadi
puskesmas sebagai pengembangan upaya pelayanan berdasarkan kebutuhan masyarakat,
hanya tinggal mempertahankan dan memperbaiki istem yang lebih baik lagi, dengan
mengutamaan masyarakat dan keluarga khususnya dengan penekanan pada pelayanan
yang bersifat promotif, prefentif tanpa mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dan semua
tenaga keperawatan puskesmas mempunyai kesempatan yang sama sebagai pelaku dan
bertanggung jawab atas daerah binaan.

2. Saran
Beberapa saran yang dapat kelompok sampaikan adalah sebagai berikut :
2.1. Pembuatan jadwal petugas dan mekanisme kerja yang menarik, tidak membosankan
dan tidak monoton sehingga tantangan kerja dirasakan, hiburan kepada karyawn lebih
di perlukan juga.
2.2. Perlunya upaya promotif yang menarik seperti penyuluhan kesehatan olahraga
teratur dan makanan bergizi secara terus-menerus tanpa bosan dengan menggunakan
berbagai cara dan media yang dapat menarik minat masyarakat, terutama daerah
binaan Puskesmas Ngembal Kulon.
2.3. Perlunya kerjasama dengan sector terkait terutama lembaga pemerintah, LSM, dan
swasta seperti industri di sekitar puskesmas dalam membantu memberikan pelayanan
kesehatan

Anda mungkin juga menyukai