PUSKESMAS
Mata kuliah:
KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dosen Pengampu:
Ns. Andi Nuraina, SKM., M.KL
Di susun oleh
Sri pinasti yasin
Yeyen Ibrahim
Puput Hulopi
Nurdinda Daola
Nuzlia Gaib
Alnuju Suleman
1
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga pada kesempatan ini penulis dapat menyelesaikan makalah
yang berjudul “Puskemas” dengan baik.
1. Allah SWT yang telah membimbing penulis dalam menyelesaikan makalah ini
dengan baik.
2. Ns Andi Nuraina, SKM.,KL selaku dosen pembimbing yang telah memberikan
pengajaran kepada kami.
3. Teman-teman kelompok 5 yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
4. Pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang baik secara
langsung maupun tidak langsung juga telah membantu dalam penyusunan makalah
ini.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan sampai terselesaikannya makalah
ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kemajuan dan perbaikan untuk masa mendatang. Semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Kelompok 5
2
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Tujuan khusus
1. Untuk mengetahui defenisi puskesmas
2. Untuk mengetahui fungsi puskesmas
3. Untuk mengetahui visi puskesmas
4. Untuk mengetahui misi puskesmas
5. Untuk mengetahui strategi puskesmas
6. Untuk mengetahui kegiatan pokok puskesmas
7. Untuk megetahui peran puskesmas
8. Untuk mengetahui wilayah kerja puskesmas
9. Untuk mengetahui fasilitas penunjang
10. Untuk mengetahui kedudukan puskesmas
11. Untuk mengetahui struktur organisasi puskesmas
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Puskesmas
Menurut Dr. Azrul Azwar, MPH (1980) pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)
adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan
secara menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentuk
usaha-usaha kesehatan pokok.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1981) pusat kesehatan masyarakat (puskesmas)
adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan
kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarkat diwilayah kerja tertentu
dalam usaha-usaha kesehatan pokok.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1987)
1. Puskesmas adalah sebagai pusat pembangunan kesehatan yang berfungsi
mengembangkan dan membina kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan
pelayanan kesehatan terdepan dan terdekat dengan masyrakat dalam bentuk kegiatan
pokok yang menyeluruh dan terpadu diwilayah kerjanya.
2. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang secara porfesional melakukan upaya
pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta masyarakat secara aktif
untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyrakat
di wilayah kerjanya.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1991) puskesmas adalah suatu kesatuan
organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan kesehatan
masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan pelayanan
secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk
kegiatan pokok.
Puskesmas menurut pedoman kerja puskesmas tahun 1991/1992 didefinisikan sebagai
suatu kesatuan organisasi kesehatan yang langsung memberikan pelayanan kesehatan
5
secara menyeluruh dan terintegrasi kepada masyarakat diwilayah kerja tertentu dalam
usaha-usaha kesehatan pokok.
B. Tujuan Puskesmas
Menurut Hatmoko (2006) Puskesmas bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang tinggal di wilayah kerja puskesmas.
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselengggarakan puskemas adalah mendukung
tercapainya tujuan pembangunan nasional yaitu meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang yang bertempat tinggal di wilayah kerja
puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setingg- tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia sehat 2010 (Depkes RI. 1999).
Selain itu puskesmas menyelenggarakan pembangunan kesehatan yang
merupakan pusat pelayanan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan
berkesinambungan. Hal ini meliputi pelayanan kesehatan perorangan yang bersifat
pribadi dengan tujuan untuk menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan
perorangan, pelayanan kesehatan publik dengan tujuan utamanya memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan
penyakit, dalam Effendi (1998)
C. Fungsi Puskesmas
Menurut Mubarak (2014) ada 3 fungsi puskesmas, yaitu :
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan puskesmas selalu berupaya
menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembanguan lintas sector termasuk
oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya.
2. Pusat pemberdayaan masyarakat. Puskesmas selalu berupaya agar perorangan
terutama pemuka masyarakat, keluarga dan masyarakat termasuk dunia usaha
memiliki kesadaran, kemauan dan kemampuan melayani diri sendiri dan masyarakat
untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan kesehatan
termasuk sumber pembiayaan, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan.
3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu
dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi tanggung
jawab puskesmas adalah :
a. Pelayanan kesehatan perorangan
6
Pelayananan kesehatan perorangan adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
pribadi dengan tujuan umum menyembuhkan penyakit dan pemulihan
kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
penegahan penyakit.
b. Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan kesehatan yang bersifat
public dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta
mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan.
Proses dalam melaksanakan fungsinya dilakukan dengan cara :
1. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam
rangka menolong dirinya sendiri.
2. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan
menggunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien.
3. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis
maupun rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut
tidak menimbulkan ketergantungan.
4. Memberi pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
5. Bekerja sama dengan sector-sektor yang bersangkutan dalam melaksanankan
program puskesmas (Mubarak, 2014).
D. Visi Puskesmas
Menurut (Mubarak, 2014) visi Puskesmas adalah mewujudkan “Kecamatan Sehat”
menuju terwujudnya “Indonesia Sehat” adalah gambaran masyarakat kecamatan masa
depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan, yakni masyarakat yang hidup
dalam lingkungan dan perilaku yang sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau
pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.
Indikator utama “Kecamatan Sehat” (Mubarak, 2014) adalah sebagai berikut:
a. Lingkungan sehat
b. Perilaku sehat
c. Cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu
d. Derajat kesehatan yang optimal bagi penduduk kecamatan
8
darurat. Puskesmas perawatan sebagai puskesmas rawat inap tingkat pertama
memberikan pelayanan kesehatan
BAB III
JURNAL ATAU ARTIKEL
Judul Penelitian:
Kinerja pegawai di pusat kesehatan masyarkat kota (PUSKESMAS) kota palu
11
Latar Belakang:
Rendahnya kualitas sumber daya manusia yang dapat menghambat pembangunan dan
perkembangan ekonomi nasional. Kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitanyya
dengan kinerja. Setiap organisasi atau instansi dalam melaksanankan program selalu
diarahkan untuk mencapai tujuannya. Salah satu faktor yang menjadi kriteria yang mencapai
kelancaran tujuan suau organisasi atau instansi adalah mengidentifikasi dan mengukur kinerja
pegawainya. Pegawai merupakan aset utama yang ada dalam sebuah organisasi yang
mempunyai peran strategis di dalam suatu organisasi yakni sebagai perencana, pemikir, dan
juga sebagai pengendali kegiatan organisasi.\
Tujuan Penelitian:
Mengetahui kinerja pegawai di pusat kesehatan masyarakat (puskesmas) kota palu.
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur kinerja pegawai dengan menggunakan teori Agus
Dharma (2004) yang terdiri dari 3 aspek, yaitu kuantitas pekerjaan, kualitas pekerjaan, dan
ketepatan waktu. Dengan mengetahui kinerja pegawai,diharapkan dapat ditemukan solusi
untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh puslesmas kota palu
kepada masyarakat.
Metode Penelitian:
Menggunakan metode penelitian Deksriptif Kualitatif
Sumber data yang digunakan: Data Primer dan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi,wawancara, dan dokumentasi.
Teknik penentuan informan dilakukan secara purposive yaitu peneliti secara sengaja memilih
orang-orang yang dipandang memahami masalah yang diteliti. Informan dalam penelitian ini
berjumlah 5 orang.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik pengumpulan data,
penyajian data, kondensasi data, dan penarikan kesimpulan.
Analisi Data:
Teknik analisis data yang digunakan yaitu:
1. Pengumpulan data
2. Penyajian data
3. Kondensasi data
12
4. Penarikan kesimpulan
Hasil Penelitian
Dilihat dari tiga indikator penilaian kinerja pegawai, yang belum tercapai adalah pada
indikator kualitas pekerjaan, dimana masi ada pasien yang belum merasa puas dengan
pelayanan yang diberikan dan masih kurang ramah saat melayani pasien yangdatang saat
melakukan pemeriksaan kesehatan. Sementara kuantitas pekerjaan dan ketepatan waktu
sudah berjaan denga baik.
Faktor pendukung
Faktor pendukung yang dapat memengaruhi kinerja pegawai antara lain:
1. Sumber daya manusia: kualitas sumber daya manusia sangat erat kaitannya dengan
kinerja. Faktor faktor seperti keahlian, motivasi, dan komitmen pegawai dapat
memengaruhi kinerja mereka
2. Umpan balik: umpan baklik yang diberikan kepada pegawai dapat digunakan untuk
mengukur kemajuan kinerja, standar kerja, dan pencapaian tujuan. Dengan umpan
balik yang dilakukan. evaluasi terhadap kinerja dapat dilakukan untuk melakukan
perbaikan kinerja.
3. Alat atau sarana: alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat digunakan untuk
membantu menyesuaikan tujuan dengan sukses.ketersediaan alat atau sarana yang
memadai dapat mendukung kinerja pegawai dalam memberikan pelayanan kesehatan
yang berkualitas.
Kesimpulan
Berdasarkan yang dilakukan terhadap kinerja pegawai di pusat kesehatan masyarakat
(puskesmas) kota palu, dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai dalam hal kuantitas
pekerjaan dan ketepatan waktu sudah berjalan dengan baik. Namun, kualitas pekerjaan
maish perlu ditingkatkan karena masih ada pasien yang merasa kurang puas dengan
pelayanan yang diberikan. Faktor-faktor pendukung seperti sumber daya manusia, umpan
balik, dan ketersediaan alat atau sarana dapat memengaruhi kinerja pegawai.
Dengan demikian, penelitian ini memberikan gambaran yang komprehensif
mengenai kinerja pegawai dipusat kesehatan masyarakat (puskesmasa) kota palu, dan
memberikan informasi yang dapat digunakan untuk perbaikan dan peningkatan kualitas
pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat.
13
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi dasar untuk perbaikan sistem dan
proses kerja guna meningkatkan kepuasan pasien dan kinerja pegawai di puskesmas
tersebut.
14
BAB 1V
PENUTUP
Kesimpulan
Puskesmas dan Pustu sangat berperan penting dalam meningkatkan akses peningkatan
pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat
pemberdayaan kelarga dan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang
meliputi pelayanan kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan
masyarakat (public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan menyeluruh
yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan), promotif (peningkatan
kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
15
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Kristiani, 2006. Pemanfaatan Pelayanan Bidan di Desa Kabupaten Muaro Jambi,
Tesis KMPK-UGM
Azwar, Azrul. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi 2. (Jakarta : PT. Binapura
Aksara,1980).
Azwar, Saifuddin. (1999). Reliabilitas dan validitas: Seri pengukuran Psikologi. Yogyakarta:
Sigma Alpha.
Departemen Kesehatan R.I., 1981. Daftar Komposisi Bahan Makanan Direktorat Gizi
DepKes R.I. Bhratara Karya Aksara, Jakarta.
Depkes RI. 1987. Peran Serta Masyarakat. Jakrta : Depkes RI, Pusat Pembinaan dan
Pelatihan Masyarakat.
Depkes RI. 1991. Buku Pedoman Pelayanan Gizi Rumah Sakit. Jakarta : Direktorat Rumah
Sakit. Khusus dan Swasta, Dit.Jen.Yanmedik.
DepKes RI, 2004. Sistem Kesehatan Nasional 2004, Jakarta.
Elfiatri M, V., Kusnanto, H. & Lazuardi, Lutfan, (2008) Analisis Spasial Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat Sebagai Faktor Risiko Diare di Kecamatan Sangir Kabupaten Solok
Selatan Tahun 2007. Tesis Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Gadjah
Mada.
Entjang Indan., 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. PT. Citra Aditya Bakti. Bandung.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2014. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Salemba Medika.
Nurcahyani ; Dewi, Y., 2000. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan pelayanan
pengobatan di puskesmas. (Working Paper series No.04, Oktober 2008, first draft).
Survey Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2003-2007. Jakarta : BPS.
Syafrudin dkk. 2009. kebidanan komunitas. Jakarta : EGC.
16