Anda di halaman 1dari 34

TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS

LAPORAN PROGRAM UNGGULAN PUSKESMAS


PENGOBATAN RAWAT INAP

Dosen
Heri T.W

DISUSUN OLEH :

1. LAILATUL HASANAH
2. MIFTACHUS SIFA

(201404049)
(201404125)

PRODI D3 KEPERAWATAN AKPER BINA SEHAT PPNI


KABUPATEN MOJOKERTO
TAHUN AKADEMIK 2014-2015

KATA PENGANTAR

Assalamualaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
Alhamdulillahirabbilalamin, banyak nikmat yang Allah berikan, tetapi sedikit
sekali yang kita ingat.Segala puji hanya layak untuk Allah Tuhan atas segala berkat,
rahmat,taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan dengan judul Program Unggulan Puskesmas Pengobatan
Rawat Inap
Laporan ini kami buat guna untuk memenuhi tugas kami yaitu pada mata kuliah
Keperawatan Komunitas
Meskipun penulis berharap isi dari makalah ini bebas dari kekurangan dan
kesalahan, namun selalu ada yang kurang.Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun agar makalah ini dapat lebih baik lagi. Akhir kata penulis
berharap agar makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.

Mojokerto, 17 Maret 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan adalah kebutuhan dasar yang merupakan modal utama untuk hidup, karena
setiap manusia berhak untuk hidup dan memiliki kesehatan. Kenyataannya tidak semua orang
memperoleh atau memiliki derajat kesehatan yang optimal, karena berbagai masalah secara
global diantaranya adalah kesehatan lingkungan yang buruk, sosial ekonomi yang rendah yang
menyebabkan tidak terpenuhinya kebutuhan gizi, pemeliharaan kesehatan pendidikan dan
kebutuhan lainnya. Oleh karena itu pelayanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan
dan alat untuk mencapai kesehatan bagi semua pada tahun 2010 sebagai tujuan pembangunan
kesehatan dalam rangka mencapai derajad kesehatan yang optimal.
( Depkes RI, 1992 ).
Dalam rangka mewujudkan derajat kesehatan yang optimal dan mampu mendorong dirinya
sendiri dalam bidang kesehatan. Berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satu
bentuk pelayanan kesehatan yaitu melalui Puskesmas dan Rumah Sakit sebagai rujukannya. Hal
ini merupakan Sistem Pelayanan Kesehatan yang dikembangkan dalam Sistem Kesehatan
Nasional dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Upaya untuk mengoptimalkan kesehatan masyarakat yang memerlukan dukungan dan peran
serta aktif masyarakat antara lain adalah : Pelayanan Kesehatan Dasar Puskesmas khususnya
Kesehatan Ibu dan Anak, Perbaikan Gizi, Keluarga Berencana, Pemberantasan Penyakit
Menular, Penyuluhan Kesehatan, Perawatan Kesehatan Masyarakat, Perawatan Usia Lanjut, dan
sebagainya.
Oleh karena itu layanan kesehatan utama merupakan salah satu pendekatan dan alat untuk
mencapai kesehatan bagi semua pada 2010 sebagai tujuan pembangunan kesehatan dalam
mencapai derajat kesehatan yang optimal yang telah dicanangkan oleh pemerintah pada
pembukaan Rakernas Departemen Kesehatan RI pada tahun 1999.

B.

Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian puskesmas ?

2. Apakah fungsi dari puskesmas ?


3. Apakah tugas-tugas pokok puskesmas ?
4. Apakah visi dan misi puskesmas ?
5. Apakah pengertian pengobatan rawat inap di puskesmas ?
6. Sebutkan satuan penunjang puskesmas puskemas ?
7. Bagaimana program pengobatan rawat jalan di puskesmas ?
8. Bagaimana fungsi puskesmas rawat inap ?
9. Bagaimana kriteria puskesmas rawat inap ?
10. Bagaimana kegiatan puskesmas rawat inap ?
11. Bagaimana standar ketenagaan puskesmas rawat inap ?
12. Bagaimana cakupan puskesmas rawat inap ?
13. Bagaimana standar pelayanan pengobatan rawat inap di puskesmas ?
14. Bagaimana konsep Analisa SWOT Puskesmas ?

C. Tujuan penulis
1. Mengetahui pengertian puskesmas.
2. Mengetahui fungsi dari puskesmas.
3. Mengetahui tugas-tugas pokok puskesmas.
4. Mengetahui visi dan misi puskesmas.
5. Mengetahui pengertian program pengobatan rawat inap dipuskemas.
6. Mengetahui satuan penunjang yang ada di puskesmas.
7. Mengetahui fungsi puskesmas rawat inap.
8. Mengetahui criteria puskesmas rawat inap.
9. Mengetahui kegiatan puskesmas rawat inap.
10. Mengetahui standar ketenagaan puskesmas rawat inap.
11. Mengetahui cakupan puskesmas rawat inap
12. Mengetahui standar pelayanan pengobatan rawat inap di puskesmas.
13. Mengetahui konsep analisis SWOT di puskesmas.

C.

MANFAAT

1.
Bagi puskesmas
a.Untuk meningkatkan mutu dan kualitas yang ada di Puskesmas.
b.Untuk mengetahui perkembangan pelayanan pengobatan yang ada di Puskemas.
c.Untuk meningkatkan program pengobatan dan mutu karyawan yang ada di Puskesmas.

2.
Bagi Mahasiswa
a.Mengetahui gambaran program pengobatan yang ada di Puskesmas.
b.Menganalisa mutu dan kualitas pelayanan pengobatan yang ada dipuskesmas.
3.Bagi Masyarakat
a.Mendapatkan pelayanan pengobatan yang lebih berkualitas
b.Meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam pelayanan pengobatan yang telah di lakukan
oleh Puskesmas.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PROGRAM PENGOBATAN ( RAWAT INAP )

A. Konsep Puskesmas

1.

Pengertian Puskesmas
Menurut Trihono dalam buku Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma

Sehat pengertian puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan


kabupaten/kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan
di suatu wilayah kerja.
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan

kesehatan masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit


pelaksana teknis dinas kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan
pembangunan kesehatan di suatau wilayah kerja (Depkes, 2011).

Pengertian puskesmas adalah suatu unit pelaksana fungsional yang berfungsi sebagai

pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta masyarakat dalam bidang
kesehatan serta pusat pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan
kegiatannya secara menyeluruh, terpadu yang berkesinambungan pada suatu
masyarakat yang bertempat tinggal dalarn suatu wilayah tertentu (Azrul Azwar, 1996).

Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional yang menyelenggarakan upaya

kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata dapat diterima dan terjangkau
oleh masyarakat dengan peran serta aktif masyarakat dan menggunakan hasil
pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan biaya yang dapat
dipikul oleh pemerintah dan masyarakat luas guna mencapai derajat kesehatan yang
optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan (Depkes, 2009).
Menurut Dr AZRUL AZWAR, MPH(1990) Pusat Kesehatan Masyarakat : adalah
suatu keseatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan secara
menyeluruh kepada masyarakat dalam suatu wilayah kerja tertentu dalam bentukbentuk usaha kesehatan pokok.

Menurut DEPARTEMEN KESEHATAN RI(1981) :Pusat Kesehatan Masyarakat

( Puskesmas ) adalah : suatu kesatuan organisasi Kesehatan yang langsung


memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terintegrasi di masyaakat
disuatu wilayah kerja tertentu dalam usaha-usaha kesehatan pokok

Menurut DEPARTEMEN KESEHATAN RI (1987):Puskesmas adalah sebagai pusat

pembangunan kesehatan masyarakat serta menyelenggarakan pelayanan kesehatan


terdepan dan terdekat dengan masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok yang
menyeluruh dan terpadu di wilayah kerjanya.

Puskesmas adalah : suatu unit organisasi fungsional yang secara profesional

melakukan upaya pelayanan kesehatan pokok yang menggunakan peran serta


masyarakat secara aktif untuk dapat memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu.

Menurut Kepmenkes RI No.128/Menkes/SK/II/2004: Puskesmas adalah UPTD

Kesehatan Kabupaten/Kota yang bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan


kesehatan di suatu wilayah kerja.

Departemen Kesehatan RI 1991:Puskesmas adalah organisasi kesehatan fungsional

yang merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina


peran serta masyarakat dan memberikan pelayanan secara menyeluruh dan terpadu
kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.

Pusat Kesehatan Masyarakat, disingkat Puskesmas, adalah Organisasi fungsional yang

menyelenggarakan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat


diterima dan terjangkau oleh masyarakat, dengan peran serta aktif masyarakat dan
menggunakan hasil pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tepat guna, dengan
biaya yang dapat dipikul oleh pemerintah dan masyarakat. Upaya kesehatan tersebut
diselenggarakan dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas guna
mencapai derajad kesehatan yang optimal, tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada
perorangan.

Puskesmas menurut menurut Pedoman Kerja Puskesmas DEPKES-RI adalah suatu

kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang merupakan pusat pengembangan


kesehatan masyarakat yang juga membina peran serta masyarakat disamping memberikan

pelayanan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam
bentuk kegiatan pokok.

Pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) merupakan ujung tombak dari peranan

pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar bagi masyarakat luas.


Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya. Puskesmas merupakan
perangkat pemerintah daerah tingkat II, sehingga pembagian wilayah kerja Puskesmas
ditentukan oleh Bupati/Walikota, dengan saran teknis dari kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota. Wilayah kerja Puskesmas meliputi satu kecamatan atau sebagian dari
kecamatan. Faktor kepadatan penduduk, luas daerah, keadaan geografik, dan keadaan
infrastruktur lainnya merupakan bahan pertimbangan dalam menentukan wilayah kerja
Puskesmas. Sasaran penduduk yang dilayani oleh sebuah Puskesmas rata-rata 30.000
penduduk setiap Puskesmas.
Puskesmas adalah Suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan

yang berada di garda terdepan dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan
pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat di suatu wilayah kerja tertentu yang telah
ditentukan secara mandiri dalam menentukan kegiatan pelayanan namun tidak mencakup
aspek pembiayaan. (Ilham Akhsanu Ridlo, 2008)
Puskesmas adalah unit organisasi pelayanan kesehatan terdepan yang mempunyai misi
sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan
pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat yang tinggal di
suatu wilayah kerja tertentu (Muninjaya:1999).
Pusat Kesehatan Masyarakat adalah Unit Pelaksana tehnis Dinas Kesehatan Daerah yang
melaksanakan pelayanan upaya kesehatan secara paripurna kepada masyarakat di wilayah
kerja tertentu, yang selanjutnya disebut PUSKESMAS (Wijono, 1997:635).
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja
(DEPKES RI:2006).

2. Fungsi Puskesmas.

1) Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas


sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan
serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu Puskesmas aktif memantau dan
melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program pembangunan diwilayah
kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang dilakukan Puskesmas adalah
mengutamakan pemeliharaa kesehatan dan pencegahan penyakit tanpa mengabaikan
penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2) Pusat Pemberdayaan Masyarakat

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha meliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani diri
sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan kepentingan
kesehatan termasuk sumber pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan dan
memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga, dan masyarakat
ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial budaya
masyarakat setempat.

3) Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

Puskesmas bertanggung jawab menyenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara


menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang menjadi
tanggung jawab Puskesmas meliputi :

a. Pelayanan Kesehatan Perorangan

Adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods) dengan tujuan utama menyembuhkan
penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan
pencegahan penyakit. Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas
tertentu ditambah dengan rawat inap.

b. Pelayanan Kesehatan Masyarakat

Adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods) dengan tujuan utama memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit,
dan pemulihan kesehatan. Pelayanan kesehatan masyarakat tersebut antara lain adalah promosi
kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan
kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan jiwa masyarakat serta berbagai program
kesehatan masyarakat lainnya.

Proses dalam melaksanakan fungsinya, dilaksanakan dengan cara:


a. Merangsang masyarakat termasuk swasta untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka

menolong dirinya sendiri.


b. Memberikan petunjuk kepada masyarakat tentang bagaimana menggali dan

menggunakan sumberdaya yang ada secara efektif dan efisien.


c. Memberikan bantuan yang bersifat bimbingan teknis materi dan rujukan medis maupun
rujukan kesehatan kepada masyarakat dengan ketentuan bantuan tersebut tidak
menimbulkan ketergantungan.
d. Memberikan pelayanan kesehatan langsung kepada masyarakat.
e. Bekerja sama dengan sektor-sektor yang bersangkutan dalam melaksanakan program

3. Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota


Dalam melaksanakan tugas tersebut, Puskesmas menyelenggarakan 4 fungsi utama yakni :

Penyusun perncanaan kegiatan tingkat puskesmas

Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan dasar yang meliputi pelayanan kesehatan


perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat melalui upaya kesehatan wajib dan
upaya kesehatan pengembangan.

Pelaksanaan koordinasi dan fasilitas dalam melaksanakan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat, dan

Pembinaan, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pelayanan kesehatan kepada


masyarakat.

4. Program Puskesmas
Program Pokok Puskesmas merupakan program Pelayanan Kesehatan yang wajib di laksanakan
karena mempunyai daya ungkit yang besar terhadap peningkatan derajat keehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya.

Ada 6 Program Pokok Pelayanan Kesehatan di Puskesmas yaitu :


1) Program Pengobatan (Kuratif dan Rehabilitatif) yaitu bentuk pelayanan kesehatan untuk

2)

3)

4)

5)

6)

mndiagnosa, melakukan tindakan pengobatan pada seseorang pasien dilakukan oleh


seorang dokter secara ilmiah berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh selama
anamnesis dan pemeriksanaan.
Promosi Kesehatan yaitu program pelayanan kesehatan Puskesmas yang diarahkan untuk
membantu masyarakat agar hidup sehat secara optimal melalui kegiatan penyuluhan
(individu, kelompok, maupun masyarakat)
Pelayanan KIA dan KB yaitu Program Pelayanan Kesehatan KIA dan KB di Puskesmas
yang ditujukan untuk memberikan pelayanan kepada PUS (Pasangan Usia Subur) untuk
ber KB, Pelayanan Ibu Hamil, bersalin dan nifas serta pelayanan bayi dan balita.
Pencegahan dan Pengendalian Penyakit menular dan tidak Menular yaitu program
pelayanan kesehatan Puskesmas dan mengendalikan penular penyakit menular/infeksi
(misal TB, DBD, Kusta, dll)
Kesehatan Lingkungan yaitu program pelayanan kesehatan lingkungan di Puskesmas
untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar,
pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum termasuk pengendalian pencemaran
lingkungan dengan peningkatan peran serta masyarakat
Perbaikan Gizi Masyarakat yaitu program kegiatan pelayanan kesehatan, perbaikan gizi
masyarakat di Puskesmas yang meliputi peningkatan pendidikan gizi, penanggulangan
kurang energi protein, anemia zat gizi , gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY),
kurang vitamin A, keadaan zat gizi lebih, peningkatan survailans gizi, dan pemberdayaan
uasaha perbaikan gizi keluarga/ masyarakat

Program Pengembangan Pelayanan Kesehatan Puskesmas adalah beberapa upaya

kesehatan pengembangan yang ditetapkan Puskesmas dan Dinas Kesehatan


Kabupatn/Kota sesuai dengan permasalahan. Program Pengembangan Pelayanan
Kesehatan Puskesmas adalah:

1) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) adalah pembinaan kesehatan masyarakat yang

dilakukan petugas Puskesmas di sekolah-sekolah (SD, SMP, SMA) diwilayah kerja


Puskesmas.
2) Kesehatan Olah Raga adalah semua bentuk kegiatan yang menerapkan ilmu pengetahuan

fisik untuk meningkatkan kesegaran jasmani masyarakat, naik atlet maupun masyarakat
umum. Misalnya pembinaan dan pemeriksaan kesegaran jasmani anak sekolah dan
kelompok masyarakat yang dilakukan Puskesmas diluar gedung.

3) Perawatan Kesehatan Masyarakat (PERKESMAS) adalah program pelayanan

penanganan kasus tertentu dari kunjungan puskesmas akan ditindak lanjuti atau
dikunjungi ketempat tinggalnya untuk dilakukan asuhan keperawatan individu dan
asuhan keperawatan keluarganya. Misalnya kasus gizi kurang penderita ISPA/Pneumonia.
4) Kesehatan Kerja adalah program pelayanan kesehatan kerja puskesmas yang ditujuhkan

untuk masyarakat pekerja informasi maupun formal diwilayah kerja puskesmas dalam
rangka pencegahan dan pemberantasan penyakit serta kecelakaan yang berkaitan dengan
pekerjaan dan lingkungan kerja. Misalnya pemeriksaan secara berkala di tempat kerja
oleh petugas puskesmas.

5) Kesehatan Gigi dan Mulut adalah program pelayanan kesehatan gizi dan mulut yang

dilakukan puskesmas kepada masyarakat baik didalam maupun diluar gdung (mengatasai
kelainan dan penyakit rongga mulut dan gizi yang merupakan salah satu penyakit yang
terbanyak dijumpai di Puskesmas).
6) Kesehatan Jiwa adalah program pelayanan kesehatan jiwa yang dilakukan oleh tenaga

puskesmas dengan didukung oleh peran serta masyarakat dalam rangka mencapai derajat
kesehatan jiwa masyarakat yang optimal melalui kegiatan pengenalan/deteksi dini
gangguan jiwa, pertolongan pertama gangguan jiwa dan konseling jiwa. Sehat jiwa
adalah perasaan sehat dan bahagia serta mampu menghadapi tantangan hidup, dapat
menerima orang lain sebagaimana adanya dan mempunyai sikap positif terhadap diri
sendiri dan oran lain. Misalnya ada konseling jiwa di puskesmas.

7) Kesehatan Mata adalah program pelayanan kesehatan mata terutama pemeliharaan

kesehatan (promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) dibidang mata dan pencegahan
kebutaan oleh tenaga puskesmas dan didukung oleh peran serta aktif masyarakat.
Misalnya upaya penanggulangan gangguan refraksi pada anak sekolah.
8) Kesehatan Usia Lanjut adalah program pelayanan kesehatan usia lanjut atau upaya

kesehatan khusus yang dilaksanakan oleh tenaga puskesmas dengan dukungan peran serta
aktif masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat usia lanjut.
Misalnya pemeriksaan kehatan untuk mendeteksi seperti : diabetel melitus, hipertensi,
dan osteoporosis pada kelompok masyarakat usia lanjut.

9) Pembinaan Pengobatan Tradisional adalah program pembinaan terhadap pelayanan

pengobatan tradisional, pengobat tradisional dan cara pengobatan tradisional. Yang


dimaksud dengan pengobata tradisional adalah pengobatan yang dilakukan secara turun
temurun, baik yang menggunakan herbal (jamu) alat (tusuk jarum, juru sunat) maupun
keterampilan (pijat, patah tulang).
10) Kesehatan Haji adalah program pelayanan kesehatan untuk calon dan jemaah haji yang

meliputi pemeriksaan kesehatan, pembinaan kebugaran dan pemantauan kesehatan


jemaah yang kembali (pulang) dari menaikan ibadah haji.

11) Dan beberapa upaya kesehatan pengembangan lainnya yang spesifik lokal yang

dikembangkan di puskesmas dan Dinas Kesehatan kabupaten/kota.

5. Satuan Penunjang Puskesmas


1) Puskesmas Pembantu
Puskesmas Pembantu (Pustu) adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu memperluas jangkauan Puskesmas dengan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan Puskesmas dalam ruang lingkup wilayah
yang lebih kecil serta jenis dan kompetensi pelayanan yang disesuaikan dengan kemampuan
tenaga dan sarana yang tersedia.
Pengertian puskesmas pembantu yaitu Unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan
berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan
puskesmas dalam rung lingkup wilayah yang lebih kecil.Jumlah Puskesmas Pembantu
(pustu) Menurut Kondisi adalah informasi mengenai jumlah Puskesmas Pembantu (pustu)
yang dimiliki oleh Puskesmas yang bersangkutan yang dirinci menurut kondisi fisik
bangunannya. Rincian kondisi fisik tersebut adalah:
a. Baik: apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan dalam kondisi baik atau tidak

mengalamikerusakan.
b. Rusak Ringan; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan pada
komponen pintu, jendela, kaca, penggantung, pengunci, cat, dan sebagainya.
c. Rusak Berat; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan terjadi kerusakan pada
komponen pokok dari bangunan seperti pilar, pondasi, sloope, ring balk.
d. Rusak Total; apabila bangunan (pustu) yang bersangkutan sudah tidak dapat
digunakan/dimanfaatkan lagi.

Untuk melancarkan pelaksanaan fungsi pelayanan kesehatan masyarakat, puskesmas


pembantu merupakan bagian utama dalam jaringan pelayanan puskesmas, dalam jaringan
pelayanan Puskesmas di setiap wilayah Desa dan kelurahan pustu merupakanbagian integral
dari puskesmas, dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil dan derajat kecanggihan yang
lebih rendah. Di Kabupaten masalah keterbatasan penduduk miskin untuk menjangkau
pelayanan kesehataan juga sangat terasa. Dengan berbagai hambatan, letak geografis dan
sarana transportasi seharusnya pustu menjadi pilihan masyarakat untuk dimanfaatkan karena

merupakan satu-satunya pelayanan kesehatan yang bisa di jangkau oleh masyarakat. Namun
kenyataannya pemanfaatan pustu masih sangat rendah

2) Puskesmas Keliling
Pengertian puskesmas Keliling yaitu Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi
dengan kendaraan bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasiserta sejumlah
tenaga yang berasal dari puskesmas.dengan funsi dan tugas yaitu Memberi pelayanan
kesehatan daerah terpencil ,Melakukan penyelidikan KLB,Transport rujukan pasien,
Penyuluhan kesehatan dengan audiovisual.
Puskesmas keliling berfungsi menunjangdan membantu melaksanakan kegiatan-kegiatan
puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan kesehatan. Kegiatan
puskesmas keliling adalah sebagai berikut.

Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat didaerah terpencil atau daerah yang
tidak atau sulit dijangkau oleh pelayanan puskesmas atau puskesmas pembantu dengan
frekuensi empat kali dalam seminggu, atau disesuaikan dengan kondisi geografis setiap
puskesmas.
Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa (KLB).
Dapat dipergunakan sebagai alat transportasi pasien rujukan bagi kasus darurat.
Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audiovisual.

3.)Bidan desa
Bidan di desa adalah tenaga medis yang ditempatkan pada suatu desa dalam rangka
meningkatkan mutu serta kualitas dari puskesmas yang ada di desa tersebut. Bidan desa juga
memiliki wilayah kerja dalam satu desa tau dua desa.
Bidan di desa menyelenggarakann pelayanan kesehatan sesuai kompetensi dan sumber
daya yang dimiliki, terutama pertolongan persalinan, kesehatan ibu dan dan anak dan

membina peran serta masyarakat dalam 5 program terpadu Posyandu yaitu Kesehatan Ibu
dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi,Imunisasi, penanggulangan Diare dan ISPA
termasuk penyuluhan kesehatan kepada masyarakat.
Pada dasarnya penempatan bidan di desa memiliki tujuan yang umum yaitu sebagai alat
untuk meningkatakan kualitas dan pemerataan setiap pelayanan kesehatan yang ada melalui
puskesmas dan posyandu dalam rangka menurunkan angka kematian ibu, anak balita dan
dengan program yang utama ialah menurunkan angka kelahiran.Selain itu bidan yang ada di
desa dituntut untuk mampu memberikan suatu kebiasaan yang sehat dalam masyarakat
setempat. Mengapa demikian ? karena penduduk desa relatif memiliki kemampuan yang
minim dibandingkan dnegan penduduk kota.
Bagi desa yang belum ada fasilitas pelayanan kesehatan ditempatkan seorang bidan yang
bertempat tinggal di desa tersebut dan bertanggung jawab kepada kepala puskesmas.Wilayah
kerjanyadengan jumlah penduduk 3.000 orang. Adapun Tugas utama bidan desa yaitu :
a) Membina PSM
b) Memberikan pelayanan
c) Menerima rujukan dari masyarakat
6.Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal
diwilayah kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam
rangka mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
7.Visi Puskesmas
Visi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah tercapainya
Kecamatan Sehat menuju terwujudnya Indonesia Sehat. Kecamatan Sehat adalah gambaran
masyarakat kecamatan masa depan yang ingin dicapai melalui pembangunan kesehatan,
yakni masyarakat yang hidup dalam lingkungan dan dengan perilaku sehat, memiliki
kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Indikator Kecamatan Sehat yang ingin dicapai mencakup 4 indikator utama yakni :

a. lingkungan sehat
b. prilaku sehat
c. cakupan pelayanan kesehatan yang bermutu serta
d. derajat kesehatan penduduk kecamatan.

8.Misi Puskesmas
Misi pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah mendukung
tercapainya misi pembangunan kesehatan nasional.
Misi tersebut adalah:
1) Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu menggerakkan pembngunan sektor lain yang diselenggarakan di


wilayah kerjanya, agar memperhatikan aspek kesehatan, yaitu pembangunan yang tidak
menimbulkan dampak negative terhadap kesehatan, setidak-tidaknya terhadap lingkungan
dan prilaku masyarakat.
2) Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan masyarakat di wilayah kerjanya.

Puskesmas akan selalu berupaya agar setiap keluarga dan masyarakat yang bertempat
tinggal di wilayah kerjanya makin berdaya di bidang kesehatan, melalui peningkatan
pengetahuan dan kemampuan, menuju kemandirian untuk hidup sehat.
3) Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan

kesehatan yang diselenggarakan.


Puskesmas akan selalu berupaya menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sesuai
dengan standar dan memuaskan masyarakat, mengupayakan pemerataan pelayanan
kesehatan serta meningkatkan efisiensi pengelolaan dana, sehingga dapat dijangkau oleh
seluruh anggota masyarakat.
4) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan masyarakat beserta

lingkungannya.
Puskesmas akan selalu berupaya memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah
dan menyembuhkan penyakit, serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat yang berkunjung dan yang bertempat tinggal di wilayah kerjanya, tanpa

diskriminasi dan dengan penerapan kemajuan ilmu dan teknologi kesehatan sesuai.
Upaya pemeliharaan dan peningkatan yang dilakukan puskesmas mencakup pula aspek
lingkungan dari yang bersangkutan.

5)

PROGRAM UNGGULAN PUSKESMAS


PROGRAM PENGOBATAN (RAWAT INAP)

1.PENGERTIAN
Puskesmas adalah suatu kesatuan organisasi kesehatan fungsional yang

merupakan pusat pengembangan kesehatan masyarakat yang juga membina peran


serta masyarakat disamping memberikan pelayanan secara menyeluruh dan
terpadu kepada masyarakat di wilayah kerjanya dalam bentuk kegiatan pokok.
Dengan kata lain Puskesmas mempunyai wewenang dan tanggung jawab atas
pemeliharaan kesehatan masyarakat dalam wilayah kerjanya (Depkes RI,
2002).Salah satu trend sektor kesehatan, terkait keberadaan Puskesmas ini,
adalah suatu insitusi yang mampu segera mengadakan rencana, operasional,
tindakan baik lapangan maupun perawatan serta pengembangan secara cepat
adalah Puskesmas dengan rawat inap.
Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap merupakan Puskesmas yang

diberi tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat,
baik berupa tindakan operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Sesuai
Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI,
2003).

Puskesmas Perawatan atau puskesmas rawat inap: merupakan pelayanan

kesehatan perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan,


keperawatan, rehabilitasi medik dengan menginap di ruang rawat inap pada
sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta, serta puskesmas perawatan
dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus menginap.
2. Fungsi Puskesmas Rawat Inap
sebagai tempat rujukan pertama bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa
fungsi pokok, antara lain :

1. Fungsi sesuai dengan tugasnya yaitu pelayanan,pembinaan dan pengembangan, dengan


penekanan pada fungsi pada kegiatan yang bersifat preventif, promotif, dan fungsi
rehabilitative
2. Fungsi yang berorientasi pada kegiatan teknis terkait instalasi perawatan pasien sakit,
instalasi oba, instalasi gizi, dan instalasi umum. Juga fungsi yang lebih berorientasi pada
kegiatan yang bersifat kuratif.
3.Kriteria Puskesmas Rawat Inap.
sebagai sebuah Pusat Rujukan Antara bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS,
antara lain sebagai berikut :
1. Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit
2. Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor
3. Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai
4. Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
5. Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Pus kesmas di sekitarnya
minimal 20.000 jiwa per Puskesmas
6. Pemerintah Daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai.
4.Kegiatan puskesmas rawat inap, antara lain meliputi :
1. Melakukan tindakan operatif terbatas terhadap penderita gawat darurat, antara lain:
Kecelakaan lalu lintas, Persalinan denngan penyulit, dan Penyakit lain yang mendadak
dan gawat
2. Merawat sementara penderita gawat darurat atau untuk observasi penderita dalam rangka
diagnostik dengan rata-rata 3-7 hari perawatan.
3. Melakukan pertolongan sementara untuk pengiriman penderita ke Rumah Sakit. Memberi
pertolongan persalinan bagi kehamilan denngan resiko tinggi dan persalinan dengan
penyulit
4. Melakukan metode operasi pria dan metode operasi wanita ( MOP dan MOW ) untuk
Keluarga Berencana.
5.Standar ketenagaan

yang dibutuhkan dalam pengembangan Puskesmas Rawat Inap menurut Pedoman Kerja
Puskesmas (Depkes RI, 2002):
1. Dokter kedua di Puskesmas yang telah mendapatkan latihan klinis di Rumah sakit selama
6 bulan dalam bidang bedah, obstetri-gynekologi, pediatri dan interne.
2. Seorang perawat yang telah dilatih selama 6 bulan dalam bidang perawatan bedah,
kebidanan, pediatri dan penyakit dalam.
3. 3 orang perawat / bidan yang diberi tugas bergilir
4. 1 orang pekarya kesehatan (SMA atau lebih)
Standar sarana prasarana yang dibutuhkan dalam pengembangan Puskesmas Rawat Inap

1. Ruangan rawat tinggal yang memadai ( nyaman, luas dan terpisah antara anak, wanita
dan pria untuk menjaga privacy )
2. Ruangan operasi dan ruang post operasi
3. Ruangan persalinan (dan ruang menyusui sekaligus sebagai ruang recovery)
4. Kamar perawat jaga
5. Kamar linen dan cuci
Standar peralatan Medis yang dibutuhkan dalam pengembangan Puskesmas Rawat Inap,

antara lain:
1. Peralatan operasi terbatas
2. Peralatan obstetri patologis, peralatan vasektomi dan tubektomi
3. Peralatan resusitasi
4. Minimal 10 tempat tidur dengan peralatan perawatan
5. Alat Komunikasi dan Transportasi:
6. Telepon atau Radio Komunikasi jarak sedang
7. Satu buah ambulance (minimal)
Standar diatas merupakan syarat minimal, karena untuk menuju peningkatan kualitas
pelayanan, diperlukan inovasi seorang kepala Puskesmas, baik terkait obat-obatan, penunjang

medis, protap perawatan medis dengan referensi yang update, juga adanya medical review
secara berkala maupun pengembangan kegiatan non medis dan lainnya.
6.Cakupan rawat inap

Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI,


2003), cakupan rawat inap merupakan cakupan kunjungan rawat inap baru di sarana
pelayanan kesehatan swasta dan pemerintah di satu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu.
Jumlah kunjungan rawat inap baru adalah jumlah kunjungan rawat inap baru yang
mendapatkan pelayanan kesehatan di Poli Umum, baik dalam dan luar gedung di satu
wilayah kerja pada kurun waktu tertentu dan penyebut adalah jumlah penduduk di satu
wilayah kerja pada kurun waktu yang sama. Sementara untuk mencapai tujuan cakupan
layanan, beberapa langkah kegiatan yang dilakukan antara lain :
1. Pendataan penduduk, sarana kesehatan, dan kunjungan ke sarana kesehatan
2. Peningkatan prasarana dan sarana kesehatan
3. Analisa kebutuhan pelayanan
4. Penyuluhan
5. Pelatihan Sumber Daya manusia
6. Pencatatan dan pelaporan

7. SISTEM RUJUKAN UPAYA KESEHATAN

Merupakan suatu system jaringan pelayanan kesehatan yang memungkinkan terjadinya


penyerahan tanggung jawab secara timbal balik atas timbulnya masalah dari suatu kasus atau
masalah kesehatan masyarakat, baik secara vertical maupun horizontal kepada yang lebih
kompeten, terjangkau, dan dilakukan secara rasional.
8. Jenis Sistem Rujukan Upaya Kesehatan

System rujukan upaya kesehatan secara konsepsional menyangkut hal-hal sebagai berikut.
Rujukan medis

Konsultasi pasien untuk keperluan pemeriksaan diagnostic, pengobatan, tindak operatif,


dan lain-lain.
Pengiriman bahan (spesimen) untuk pemeriksaan laboraturium yang lebih lengkap.
Mendatangkan atau mengirimkan tenaga yang lebih kompeten (ahli) untuk meningkatkan
mutu pelayanan pengobatan.

Rujukan kesehatan
Merupakan rujukan yang menyangkut masalah kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan
promotif yang antara lain meliputi bantuan sebagai berikut.

Survey epidemologi dan pemberantasan penyakit atas kejadian luar biasa atau
berjangkitnya penyakit menular.
Pemberian pangan atas terjadinya kelaparan disuatu wilayah.
Penyidikan penyebab kekacauan, bantuan teknologi penanggulangan keracunan dan
bantuan obat-obatan atas terjadinya keracunan missal.
Pemberian makanan, tempat tinggal dan obat-obatan untuk pengungsi atas terjadinya
bencana alam.
Saran dan teknologi untuk penyediaan air bersih atas masalah kekurangan air bersih bagi
masyarakat umum.
Pemeriksaan specimen air dilaboraturium kesehatan dan lain-lain.

9. Tujuan Sistem Rujukan Upaya Kesehatan

Tujuan umum. Dihasilkannya pemerataan upaya pelayanan kesehatan yang didukung


kualitas pelayanan yang optimal dalam rangka memecahkan masalah kesehatan secara
berdaya guna dan berhasil guna.
Tujuan khusus.
Dihasilkannya upaya pelayanan kesehatan klinik yang bersifat kuratif dan
rehabilitative secara berhasil guna dan berdaya guna.
Dihasilkannya upaya kesehatan masyarakat yang bersifat preventif dan promotif
secara berhasil guna dan berdaya guna.

Alur Sistem Rujukan Upaya Kesehatan


Internal antara petugas puskesmas.

Anatara puskesmas pembantu dengan puskesmas.


Antara masyarakat dengan puskesmas.
Antara puskesmas yang satu dengan puskesmas yang lain.
Antara puskesmas dengan rumah sakit, laboraturium atau fasilitas kesehatan lainnya.

Upaya Peningkatan Mutu Sistem Rujukan Upaya Kesehatan

Meningkatkan mutu pelayanan dipuskesmas dalam menampung rujukan dari puskesmas


pembantu dan pos kesehatan lain dari masyarakat
Mengadakan Pusat Rujukan Antara dengan mengadakan ruangan tambahan untuk 10
tempat tidur perawatan pasien gawat darurat dilokasi yang strategis
Meningkatkan sarana komunikasi antara unit pelayanan kesehatan
Menyediakan puskesmas keliling di setiap Kecamatan dalam bentuk kendaraan roda 4
atau perahu bermotor yang dilengkapi alat komunikasi
Menyediakan sarana pencatatan dan pelaporan bagi sistem rujukan, baik rujukan medis
maupun rujukan kesehatan
Meningkatkan upaya dana sehat masyarakat untuk menunjang pelayanan rujukan

10. Peran perawat di Puskesmas

di Puskesmas, selain sebagai pemberi layanan kesehatan, perawat juga berperan sebagai
manager. Tugas pokok perawat di Puskesmas adalah mengusahakan agar fungsi Puskesmas dapat
diselenggarakan dengan baik dan dapat memberi manfaat kepada masyarakat di Wilayah
kerjanya. Kegiatan pokok yang dilakukan oleh perawat di puskesmas adalah sebagai berikut :

Melaksanakan fungsi-fungsi manajerial


Melakukan pelayanan asuhan keperawatan
Mengoordinasi pembinaan peran serta masyarakat melalui pendekatan Pemeliharaan
Kesehatan Masyarakat Desa(PKMD)
Mengoordinasikan kegiatan lain seperti lintas sektoral

7.STANDAR PELAYANAN PENGOBATAN DI PUSKESMAS.


1. PELAYANAN RAWAT INAP

a. Jenis Pelayanan :Pelayanan jasa kesehatan berupa Pemeriksaan kesehatan, pengobatan


dan perawatan dengan menyediakan tempat tinggal untuk menginap.
b. Jam Pelayanan

: 24 jam.

c. Persyaratan Pelayanan
1). Untuk Pasien Umum tidak ada persyaratan untuk mendapatkan pelayanan rawat inap
2). Untuk Pasien Jamkesmas, untuk mendapatkan pelayanan rawat inap harus menyerahkan
foto copy Kartu Jamkesmas dan KSK, bila tidak mempunyai Kartu Jamkesmas cukup dengan
Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM) dari Kepala Desa dan KSK
d. Biaya / Tarif Pelayanan
1)

Perawatan / hari

:-

2)

Tindakan Ringan I

:-

3)

Tindakan Ringan II

:-

4)

Tindakan Sedang

:-

5)

Px.Laboratorium

:-

6)

Ambulan

7)

Bahan & obat

:-

e. Waktu Penyelesaian Pelayanan

:: sesuai kasus

f. Produk Pelayanan : berupa jasa pemeriksaan, pengobatan dan perawatan kesehatan


g. Prosedur Pengajuan Pelayanan
Pasien datang ke Puskesmas untuk mendaftarkan identitasnya dan dilakukan pemeriksaan
untuk mengetahui kondisi kesehatannya.
1. Prosedur Proses Penyelesaian Pelayanan

Pasien datang langsung masuk Unit Gawat Darurat (UGD) untuk dilakukan pemeriksaan,
kemudian identitas Pasien di data dan dimasukkan ke Blangko Rekam Medik. Kemudian
dilakukan pemasangan infus, setelah dilakukan observasi pasien dibawa ke ruang rawat inap.
Di ruang rawat inap, pasien mendapatkan perawatan yang intensif dari Perawat dan dokter.
Setelah kondisinya membaik pasien diijinkan pulang.
ALUR PELAYANAN RAWAT INAP

1. Kompetensi Petugas
Pelayanan di Rawat Inap dilaksanakan oleh Perawat dan Dokter
1. Sarana dan Prasarana
1)

Obat dan bahan habis pakai

2)

Bed Pasien

3)

Alat medis

4)

Ruang Rawat Inap

5)

Rekam Medis Penderita

1. Petugas Yang Menangani Fungsi :


1). Pelayanan Informasi Publik
Petugas yang menangani pelayanan informasi Publik dilaksanakan oleh satu orang staf
Puskesmas .
2). Penanganan Pengaduan
Penanganan pengaduan ditangani oleh satu orang staf Puskesmas yang tergabung dalam team
management complaint.

KONSEP ANALISA SWOT

1. Pengertian

SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. Seperti
namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan
Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang sedang berlangsung maupun dalam
perencanann proyek baru. Analisis SWOT bukan hanya dapat digunakan dalam bisnis, tetapi
juga dapat digunakan pada pribadi kita sendiri dalam pengembangan karir.
Analisis SWOT secara sederhana mudah dipahami sebagai pengujian
terhadap kekuatan dan kelemahan internal sebuah organisasi, serta
kesempatan dan ancaman lingkungan eksternalnya. Jika hal ini digunakan
dengan benar, maka dimungkinkan bagi suatu perusahaan untuk
mendapatkan sebuah gambaran menyeluruh mengenai situasi perusahaan
itu dalam hubungannya dengan masyarakat, lembaga-lembaga yang lain.
Sedangkan pemahaman mengenai faktor-faktor eksternal, (terdiri atas
ancaman dan kesempatan), yang digabungkan dengan suatu pengujian
mengenai kekuatan dan kelemahan akan membantu dalam mengembangkan
sebuah visi tentang masa depan.

Prakiraan seperti ini diterapkan dengan mulai membuat program yang


kompeten atau mengganti program-program yang tidak relevan dengan
program yang lebih inovatif dan relevan
Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada logika yang
dapat memaksimalkan kekuatan (Strengths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
dan ancaman (Threats).
Menurut Johnson (1989) dan Bartol (1991), SWOT adalah perangkat
umum yang didesain dan digunakan sebagai langkah awal dalam proses
pembuatan keputusan dan sebagai perencanaan strategis dalam berbagai
terapan.

2. Komponen analisis SWOT

Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :


1. Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan S, yaitu karakteristik organisasi ataupun

proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.


2. Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan W, yaitu karakteristik yang berkaitan

dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya.

3. Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan O, yaitu Peluang yang dapat

dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian hari.
4. Threats (Ancaman) atau disingkat dengan T, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh
organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.
Dari keempat komponen dasar tersebut, Strength (kekuatan) dan Weakness (Kelemahan) adalah
faktor internal organisasi/proyek itu sendiri, sedangkan Oppoturnities (Peluang) dan Threats
(Ancaman) merupakan faktor eksternal yang mempengaruhi perkembangan organisasi ataupun
proyek. Oleh karena itu, Analisis SWOT juga sering disebut dengan Analisis Internal-Eksternal
(Internal-External Analisis) dan Matriks SWOT juga sering dikenal dengan Matrix IE (IE
Matrix).

3. Cara menggunakan Analisis SWOT.

Untuk melakukan Analisis SWOT, kita perlu membuat beberapa pertanyaan dan
menjawabnya sendiri seperti contoh-contoh berikut ini :
1. Strength (Kekuatan)

Kelebihan apa yang dimiliki oleh organsiasi ?

Apa yang membuat organisasi lebih baik dari organisasi lainnya?

Keunikan apa yang dimiliki oleh organisasi ?

Apa yang menyebabkan kita mendapatkan penjualan ?

Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelebihan ?

2. Weakness (Kelemahan)

Apa yang dapat ditingkatkan dalam organisasi ?

Apa yang harus dihindari oleh organisasi ?

Faktorapa yang menyebabkan kehilangan penjualan ?

Apa yang dilihat atau dirasakan oleh konsumen kita sebagai suatu kelemahan organisasi
kita ?

Apa yang dilakukan oleh pesaing sehingga mereka dapat lebih baik dari organisasi kita ?

3. Opportunities (Peluang)

Kesempatan apa yang dapat kita lihat ?

Perkembangan tren apa yang sejalan dengan organisasi kita ?

4. Threats (Ancaman)

Hambatan apa yang kita hadapi sekarang ?

Apa yang dilakukan oleh pesaing organisasi ?

Perkembangan Teknologiapa yang menyebabkan ancaman bagi organisasi ?

Adakah perubahan peraturan pemerintah yang akan mengancam perkembangan


organisasi ?

4.Faktor-faktor yang mempengaruhi Analisis SWOT


Faktor-faktor yang mempengaruhi keempat komponen dasar Analisis SWOT diantaranya
adalah :
1. Faktor Internal (Strength dan Weakness)
Sumber daya yang dimiliki
Keuangan atau Finansial
Kelebihan atau kelemahan internal organisasi
Pengalaman-pengalaman organisasi sebelumnya (baik yang berhasil maupun yang gagal)
2. Faktor Eksternal (Opportunities dan Threats)
Tren
Budaya, Sosial Politik, Ideologi, perekonomian
Sumber-sumber permodalan
Peraturan Pemerintah
Perkembangan Teknologi
Peristiwa-peristiwa yang terjadi
Lingkungan

KESIMPULAN

1.Pengertian Puskesmas
Menurut Trihono dalam buku Arrimes Manajemen Puskesmas Berbasis Paradigma
Sehat pengertian puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggung jawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah salah satu sarana pelayanan kesehatan
masyarakat yang amat penting di Indonesia. Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas
kabupaten/kota yang bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatau
wilayah kerja (Depkes, 2011).

2. Fungsi Puskesmas

1. Pusat Penggerak Pembangunan Berwawasan Kesehatan


2. Pusat Pemberdayaan Masyarakat
3. Pusat Pelayanan Kesehatan Strata Pertama

3.Satuan Penunjang Puskesmas


1.Puskesmas Pembantu
2.Puskesmas Keliling
3.Bidan desa

4.Tujuan Puskesmas
Tujuan pembangunan kesehatan yang diselenggarakan oleh puskesmas adalah untuk
mendukung tercapainya tujuan pembangunan kesehatan nasional yakni meningkatkan
kesadaran , kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi orang yang bertempat tinggal diwilayah
kerja puskesmas agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dalam rangka
mewujudkan Indonesia Sehat 2010.
5.Pengertian Puskesmas Perawatan
Puskesmas Perawatan atau Puskesmas Rawat Inap merupakan Puskesmas yang diberi
tambahan ruangan dan fasilitas untuk menolong penderita gawat darurat, baik berupa tindakan

operatif terbatas maupun rawat inap sementara. Sesuai Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota (Depkes RI, 2003).
Puskesmas Perawatan atau puskesmas rawat inap: merupakan pelayanan kesehatan
perorangan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, keperawatan, rehabilitasi medik
dengan menginap di ruang rawat inap pada sarana kesehatan rumah sakit pemerintah dan swasta,
serta puskesmas perawatan dan rumah bersalin, yang oleh karena penyakitnya penderita harus
menginap.
6.Fungsi Puskesmas Rawat Inap
sebagai tempat rujukan pertama bagi kasus tertentu yang perlu dirujuk, mempunyai beberapa
fungsi pokok, antara lain :
Fungsi sesuai dengan tugasnya yaitu pelayanan,pembinaan dan pengembangan, dengan

penekanan pada fungsi pada kegiatan yang bersifat preventif, promotif, dan fungsi
rehabilitative
Fungsi yang berorientasi pada kegiatan teknis terkait instalasi perawatan pasien sakit,
instalasi oba, instalasi gizi, dan instalasi umum. Juga fungsi yang lebih berorientasi pada
kegiatan yang bersifat kuratif.

7.Kriteria Puskesmas Rawat Inap.


sebagai sebuah Pusat Rujukan Antara bagi penderita gawat darurat sebelum dibawa ke RS,
antara lain sebagai berikut :
Puskesmas terletak kurang lebih 20 km dari Rumah Sakit
Puskesmas mudah dicapai dengan kendaraan bermotor
Puskesmas dipimpin oleh dokter dan telah mempunyai tenaga yang memadai
Jumlah kunjungan Puskesmas minimal 100 orang per hari
Penduduk wilayah kerja Puskesmas dan penduduk wilayah 3 Pus kesmas di sekitarnya

minimal 20.000 jiwa per Puskesmas


Pemerintah Daerah bersedia menyediakan dana rutin yang memadai
8.Konsep Analisa SWOT
SWOT adalah singkatan dari Strength, Weakness, Opportunities, dan Threats. Seperti
namanya, Analisis SWOT merupakan suatu teknik perencanaan strategi yang bermanfaat untuk
mengevaluasi Kekuatan (Strength) dan Kelemahan (Weakness), Peluang (Opportunities) dan

Ancaman (Threats) dalam suatu proyek, baik proyek yang sedang berlangsung maupun dalam
perencanann proyek baru. Analisis SWOT bukan hanya dapat digunakan dalam bisnis, tetapi
juga dapat digunakan pada pribadi kita sendiri dalam pengembangan karir.
9.Komponen analisis SWOT
Analisis SWOT terdiri dari 4 komponen dasar yaitu :
Strength (Kekuatan) atau disingkat dengan S, yaitu karakteristik organisasi ataupun

proyek yang memberikan kelebihan / keuntungan dibandingkan dengan yang lainnya.


Weakness (Kelemahan) atau disingkat dengan W, yaitu karakteristik yang berkaitan
dengan kelemahan pada organisasi ataupun proyek dibandingkan dengan yang lainnya.
Opportunities (Peluang) atau disingkat dengan O, yaitu Peluang yang dapat
dimanfaatkan bagi organisasi ataupun proyek untuk dapat berkembang di kemudian hari.
Threats (Ancaman) atau disingkat dengan T, yaitu Ancaman yang akan dihadapi oleh
organisasi ataupun proyek yang dapat menghambat perkembangannya.
DAFTAR PUSTAKA

Adisasmito Wiku. 2007. Sistem Kesehatan . Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Departemen Kesehatan RI. 2005. Rencana Strategis Departemen
Kesehatan 2005-2009. Jakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2005. Profil Kesehatan Indonesia 2003 Menuju Indonesia

Sehat 2010.Jakarta.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 1993. Jakarta. Petunjuk
Pengelolaan Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia (Depkes RI). 1996. Jakarta. Pedoman
Pemantauan Penilaian Program Perawatan Kesehatan Masyarakat.
Azrul Azwar. 1996. Pengantar Administrasi Kesehatan. Edisi Ketiga. Jakarta : Binarupa.
Aksara.
Departmen Kesehatan. 2009. Sistem Kesehatan. Jakarta.
Depkes RI. 2003. Standard Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;
Depkes RI. 2002. Pedoman Kerja Puskesmas.
Efendi, ferry dan makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan
Praktek dalam Keperawatan. Salemba Medika: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai