Dosen Fasilitator:
Ns. Yoga Kertapati, S.Kep., M,Kep., Sp.Kep.Kom
Oleh Kelompok 5
1. Farida Ayu Isdyaputri 1510014
2. Irwan Bahari Rizkillah 1510025
3. Mahkda Anjani Putri 1510030
4. Novelda Febriyanti 1510037
5. Tyas Solit Naomiyah 1510053
1
LEMBAR PERNYATAAN
Jika dikemudian hari terbukti adanya ketidak jujuran akademik, kami bersedia
mendapatkan sanksi sesuai peraturan yang berlaku.
4. Novelda F. 1510037
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat, dan karunia-Nya,
penulis dapat menyelesaikan Lembar Tugas Kelompok yang berjudul “Aplikasi
Penerapan 5 Meja Posyandu dan Posbindu”. Tugas ini disusun untuk memenuhi
salah satu syarat dalam penilaian tugas mata kuliah Keperawatan Komunitas III.
Penulis mengucapkan terimakasih pada semua pihak yang telah membantu dalam
proses penyelesaian tugas ini. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Ketua STIKES Hang Tuah Surabaya, Ibu Wiwiek Liestyaningrum, M.Kep
yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas kepada kami untuk
mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di Program Studi Ilmu
Keperawatan.
2. Kepala Prodi S1 Keperawatan, Ibu Puji Hastuti, S.Kep., Ns., M.Kep yang
telah memberi kesempatan untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi
S1 Keperawatan
3. Dosen PJMK, Bapak Yoga Kertapati, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Kom,
selaku penanggung jawab mata kuliah Keperawatan Komunitas III di Sekolah
Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya yang telah bersedia
mengorbankan waktu dan pikirannya untuk bimbingannya dalam
penyelesaian makalah ini.
4. Dosen Fasilitator Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Hang Tuah Surabaya yang
turut membantu dalam penyusunan makalah ini.
5. Rekan-rekan satu kelompok dan seangkatan Program Studi S-1
Keperawatan , yang banyak membantu dalam penyusunan makalah ini.
Peneliti menyadari bahwa Lembar Tugas Kelompok ini memiliki banyak
kekurangan dan jauh dari sempurna oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
dan saran yang membangun sebagai perbaikan yang berkelanjutan. Akhir kata,
penulis berharap Lembar Tugas Kelompok ini dapat memberi manfaat bagi semua
pihak.
2
COVER................................................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR........................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iv
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................... 2
1.3 Manfaat Penulisan............................................................................................. 2
BAB 1
PENDAHULUAN
3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
4
untuk dan bersama masyarakat dalam penyelenggaraan pembangunan
kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan
kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk
mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi (Depkes, 2011).
Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah suatu upaya
mensinergikan berbagai layanan yang dibutuhkan masyarakat meliputi
perbaikan kesehatan dan gizi, pendidikan dan perkembangan anak,
peningkatan ekonomi keluarga, ketahanan pangan keluarga dan
kesejahteraan sosial. UKBM adalah wahana pemberdayaan masyarakat,
yang dibentuk atas dasar kebutuhan masyarakat, dikelola oleh, dari, untuk
dan bersama masyarakat, dengan bimbingan dari petugas Puskesmas, intas
sektor dan lembaga terkait lainnya (Depkes, 2011).
2. Sasaran Posyandu
Sasaran utama pelayanan Posyandu adalah kelompok-kelompok
rentan yakni ibu hamil, ibu menyusui bayi dan balita. Oleh sebab itu
5
pelayanan Posyandu mencakup pelayanan-pelayanan: kesehatan ibu
dan anak, imunisasi, gizi, penanggulangan diare, dan keluarga
berencana. Tujuan dikembangkan Posyandu sejalan dengan tujuan
pembangunan kesehatan (Depkes, 2009).
3. Manfaat Posyandu
a. Bagi Masyarakat
Menurut Karwati, Pujiati, dan Mujiwati (2011) manfaat posyandu
bagi masyarakat adalah:
1) Memperoleh kemudahan untuk mendapatkan informasi dan
pelayanan kesehatan bagi anak balita dan ibu,
2) Pertumbuhan anak balita terpantau sehingga tidak menderita
gizi kurang atau gizi buruk,
3) Bayi dan balita mendapatkan kapsul vitamin A,
4) Memperoleh penyuluhan kesehatan yang berkaitan tentang
kesehatan ibu dan anak,
5) Apabila mendapat kelainan pada anak balita, ibu hamil, ibu
nifas menyusui dapat segera diketahui dan dirujuk ke
puskesmas,
6) Dapat berbagi pengetahuan dan pengalaman tentang ibu dan
anak balita.
b. Bagi Kader
Karwati, Pujiati, dan Mujiwati (2011) mengidentifikasi manfaat
Posyandu bagi kader antara lain:
1) Mendapatkan berbagai informasi kesehatan lebih dahulu dan
lebih lengkap,
2) Ikut berperan secara nyata dalam perkembangan tumbuh
kembang anak balita dan kesehatan ibu,
3) Menjadi panutan karena telah mengabdi demi pertumbuhan
anak dan kesehatan ibu.
c. Bagi Puskesmas
Menurut Meilani, Setiyawati, Estiwidani, dan Sumarah (2009)
manfaat posyandu bagi puskesmas adalah:
6
1) Optimalisasi fungsi Puskesmas sebagai pusat penggerak
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama,
2) Dapat lebih spesifik membantu masyarakat dalam pemecahan
masalah kesehatan sesuai kondisi setempat,
3) Meningkatkan efesiensi waktu, tenaga, dan dana melalui
pemberian pelayanan terpadu.
7
c) Perawatan payudara,
d) Dilakukan pemeriksaan kesehatan umum, pemeriksaan payudara,
pemeriksaan tinggi fundus uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia
oleh petugas pemeriksaan payudara, pemeriksaan tinggi fundus
uteri (rahim) dan pemeriksaan lochia oleh petugas kesehatan.
Apabila ditemukan kelainan, segera dirujuk ke Puskesmas.
3) Keluarga Berencana (KB)
Pelayanan KB di Posyandu yang dapat diberikan oleh kader adalah
pemberian kondom dan pemberian pil ulangan. Jika ada tenaga
kesehatan Puskesmas dapat dilakukan pelayanan suntikan KB dan
konseling KB. Apabila tersedia ruangan dan peralatan yang
menunjang serta tenaga yang terlatih dapat dilakukan pemasangan
IUD dan implant (Depkes RI, 2011).
4) Imunisasi
Pelayanan imunisasi di Posyandu hanya dilaksanakan oleh petugas
Puskesmas. Jenis imunisasi yang diberikan disesuaikan dengan
program terhadap bayi dan ibu hamil (Depkes RI, 2011).
Menurut Syarifuddin, Theresia, dan Jomima (2009), survey
epidemiologi untuk menemukan kasus penyakit menular sedini
mungkin, imunisasi untuk memberikan perlindungan kepada
kelompok-kelompok masyarakat sehingga dapat mencegah terjadi
penularan penyakit seperti TBC, tetanus, difteri, batuk rejan (pertusis),
folio nyelitis, campak dan hepatitis B.
5) Pelayanan gizi di Posyandu dilakukan oleh kader
Jenis pelayanan yang diberikan meliputi penimbangan berat badan,
deteksi dini gangguan pertumbuhan, penyuluhan dan konseling gizi,
pemberian makanan tambahan (PMT) lokal, suplementasi vitamin A
dan tablet Fe. Apabila ditemukan ibu hamil Kurang Energi Kronis
(KEK), balita yang berat badannya tidak naik 2 kali berturut-turut atau
berada di bawah garis merah (BGM), kader wajib segera melakukan
rujukan ke Puskesmas atau Poskesdes.
6) Pencegahan dan Penanggulangan Diare
8
Pencegahan diare di Posyandu dilakukan dengan penyuluhan
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Penanggulangan diare di
Posyandu dilakukan melalui pemberian oralit. Apabila diperlukan
penanganan lebih lanjut akan diberikan obat Zinc oleh petugas
kesehatan
2.4.4 Langkah-Langkah Kegiatan 5 Meja di Posyandu
1) Meja 1 Pendaftaran balita, ibu hamil, ibu menyusui oleh kader
posyandu
2) Meja 2 Penimbangan dan pemantauan tumbuh kembang oleh kader
posyandu
3) Meja 3 Pencatatan hasil penimbangan di KMS atau buku KIA oleh
kader
4) Meja 4 Penyuluhan dan pelayanan gizi bagi ibu balita, ibu hamil dan
ibu menyusui
5) Meja 5 Pelayanan kesehatan, KB, imunisasi dan pojok oralit
Kegiatan Di MEJA 1
1) Pendaftaran Balita
a. Balita didaftar dalam formulir pencatatan balita
b. Bila anak sudah memiliki KMS, berarti bulan lalu anak sudah
ditimbang. Minta KMSnya, namanya dicatat pada secarik kertas.
Kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita diminta
membawa anaknya menuju tempat penimbangan.
c. Bila anak belum punya KMS, berarti baru bulan ini ikut
penimbangan atau KMS lamanya hilang. Ambil KMS baru,
kolomnya diisi secara lengkap, nama anak dicatat pada secarik
kertas. Secarik kertas ini diselipkan di KMS, kemudian ibu balita
diminta membawa anaknya ke tempat penimbangan.
2) Pendaftaran ibu hamil
a. Ibu hamil didaftar dalam formulir catatan untuk ibu hamil.
b. Ibu hamil yang tidak membawa balita diminta langsung menuju ke
meja 4 untuk mendapat pelayanan gizi oleh kader serta pelayanan
oleh petugas kesehatan di meja 5.
c. Ibu yang belum menjadi peserta KB dicatat namanya pada secarik
kertas, dan ibu menyerahkan kertas itu langsung kepada
petugas kesehatan di meja 5.
Kegiatan di MEJA 2
9
1) Penimbangan anak dan balita, hasil penimbangan berat anak dicatat
pada secarik kertas yang terselip di KMS. Selipkan kertas ini kembali
ke dalam KMS.
Kegiatan di MEJA 3
4) Bila ada Kartu Kelahiran, catatlah bulan lahir anak dari kartu tersebut.
5) Bila tidak ada Kartu Kelahiran tetapi ibu ingat, catatlah bulan lahir
anak sesuai ingatan ibunya.
6) Bila ibu tidak ingat dan hanya tahu umur anaknya yang sekarang,
perkirakan bulan lahir anak dan catat.
Kegiatan di MEJA 4
Kegiatan di MEJA 5
10
Kegiatan di meja 5 adalah kegiatan pelayanan kesehatan dan pelayanan
KB, imunisasi serta pemberian oralit. Kegiatan ini dipimpin dan
dilaksanakan oleh petugas kesehatan dari Puskesmas.
11
b. Sasaran tidak langsung adalah keluarga yang mempunyai lansia,
masyarakat di lingkungan lansia berada, organisasi sosial yang
bergerak dalam pembinaan lansia, masyarakat luas.
12
2.5.4 Langkah-Langkah Kegiatan 5 Meja di Posyandu Lansia
13
(UKBM), di mana kegiatan ini diselenggarakan oleh masyarakat sesuai
dengan sumber daya, kemampuan, dan kebutuhan masyarakat (Kemenkes
RI, 2014).
14
Sasaran penunjang merupakan sasaran individu,
kelompok/organisasi/ lembaga masyarakat dan profesi, lembaga
pendidikan dan lembaga pemerintah yang berperan memberi
dukungan baik dukungan kebijakan, teknologi dan ilmu
pengetahuan, material maupun dana, untuk terlaksananya Posbindu
PTM dan keberlanjutannya. Mereka antara lain adalah pimpinan
daerah/ wilayah, Perusahaan, Lembaga Pendidikan, Organisasi
Profesi, dan Penyandang Dana.
3. Manfaat Posbindu
Melalui kegiatan Posbindu PTM, faktor risiko yang terdeteksi akan
dilakukan tindak lanjut dini sesuai dengan jenis faktor risiko dan
tindak lanjut yang dibutuhkan (Kemenkes RI, 2014).
15
dalam situasi kondisi tertentu dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan
kesepakatan bersama (Kemenkes RI, 2014).
Sebelum dan setelah kegiatan Posbindu PTM dapat dilaksanakan
kegiatan bersama, seperti senam bersama, bersepeda, ceramah agama,
demo makanan sehat, penyuluhan kesehatan tentang IVA dan CBE, upaya
berhenti merokok, gizi seimbang, dll (Kemenkes RI, 2014).
BAB 3
PENUTUP
16
DAFTAR PUSTAKA
Kemenkes RI, 2014. Pedoman Umum Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak
Menular. Jakarta: Kemenkes RI
http://www.depkes.go.id/resources/download/promosi-kesehatan/buku-saku-
posyandu.pdf
17