Disusun Oleh :
Tommy Anggara Putra, S.Kep
1511040060
LAPORAN PENDAHULUAN
A.
PENGERTIAN
Ketuban pecah dini adalah pecahnya ketuban sebelum terdapat tanda mulai
persalinan dan ditunggu satu jam sebelum terjadi inpartu. Ketuban pecah dini merupakan
pecahnya selaput janin sebelum proses persalinan dimulai (Manuaba, 1998).
1.
KPD saat preterm (KPDP) adalah KPD pada usia <37 minggu
2.
KPD memanjang merupakan KPD selama >24 jam yang berhubungan dengan
peningkatan risiko infeksi intra-amnion
Ketuban dinyatakan pecah dini bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung.
ETIOLOGI
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena berkurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh kedua faktor tersebut. Berkurangnya kekuatan
membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal dari vagina dan serviks.
Selain ituketuban pecah dini merupakan masalah kontroversi obstetri. Penyebab lainnya
adalah sebagai berikut :
1.
2.
Trauma
Hubungan seksual, pemeriksaan dalam, amniosintesisb.
b.
Gemelli
Kehamilan kembar adalah suatu kehamilan dua janin atau lebih. Pada
kehamilan gemelli terjadi distensi uterus yang berlebihan, sehingga
menimbulkan adanya ketegangan rahim secara berlebihan. Hal ini terjadi
karena jumlahnya berlebih, isi rahim yang lebih besar dan kantung (selaput
ketuban) relative kecil sedangkan dibagian bawah tidak ada yang menahan
sehingga mengakibatkan selaput ketuban tipis dan mudah pecah.(Saifudin.
2002)
c.
Makrosomia
Makrosomia adalah berat badan neonatus > 4000 gram kehamilan dengan
makrosomia menimbulkan distensi uterus yang meningkat atau over distensi
dan menyebabkan tekanan pada intra uterin bertambah sehingga menekan
selaput ketuban, manyebabkan selaput ketuban menjadi teregang, tipis, dan
kekuatan membrane menjadi berkurang, menimbulkan selaput ketuban mudah
pecah (Winkjosastro, 2006).
d.
Hidramnion
Hidramnion atau polihidramnion adalah jumlah cairan amnion > 2000
ml. Uterus dapat mengandung cairan dalam jumlah yang sangat banyak.
Hidramnion kronis adalah peningaktan jumlah cairan amnion terjadi secara
berangsur-angsur. Hidramnion akut, volume tersebut meningkat tiba-tiba dan
uterus akan mengalami distensi nyata dalam waktu beberapahari saja.
3.
4.
5.
Korioamnionitis
Penyakit Infeksi
Penyakit
Infeksi
adalah
penyakit
yang
disebabkan
oleh
sejumlah
C.
7.
8.
9.
10.
Serviks (leher rahim) yang pendek (<25mm) pada usia kehamilan 23 minggu
D.
MANIFESTASI KLINIK
Menurut Mansjoer (2000) Achadiat (2004) manifestasi ketuban pecah dini adalah:
1.
Keluar air krtuban warna keruh. Jernih,kuning, hijau, atau kecoklatan sedikit-sedikit
atau sekaligus banyak
2.
3.
4.
Pada pemeriksaan dalam selaput ketuban sudah tiadak ada, air ketuban sidah kering
5.
Inspekulo: tampak air ketuban mengalir atau selaput keruban tidak ada dan air
ketuban sudah kering
E.
6.
7.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Pemeriksaan penunjang menurut Achadiat (2004) adalah:
1.
2.
3.
4.
Memeriksa adanya cairan yang berisi mekonium, verniks kassceosa, rambut lanugo/
telah terinfeksi atau berbau.
5.
Inspekulo: lihat dan oerhatikan apakah memang air ketuban keluar dari kanalis servik
dan apakah ada bagian yang sudah pecah.
6.
F.
7.
8.
9.
KOMPLIKASI
1.
InfeksiInfeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban maupun asenden
dari vagina atau infeksi pada cairan ketuban bisa menyebabkan terjadinya KPD.
2.
Partus petermPersalinan preterm atau partus prematur adalah persalinan yang terjadi
pada kehamilan kurang dari 37 minggu ( antara20 37 minggu ) atau dengan berat
janin kurang dari 2500 gram (Manuaba, 1998).
3.
4.
Distasia (partus Kering)Pengeluaran cairan ketuban untuk waktu yang akan lama
akan menyebabkan dry labour atau persalinan kering
5.
6.
7.
G.
PENANGANAN MEDIS
1.
Pencegahan
a.
Obati infeksi gonokokus, klamidi, dan vaginosis bacterial
b.
Diskusikan pengaruh merokok selama kehamilan dan dukung untuk mngurangi
c.
d.
2.
3.
atau berhenti.
Motivasi untuk menambah berat badan yang cukup selama hamil
Anjurkan pasangan agar menghentikan koitus pada trisemester akhir bila ada
faktor predisposisi.
Panduan Mengantisipasi
a.
Jelaskan pasien yang memiliki riwayat berikut ini saat prenatal bahwa mereka
b.
c.
d.
e.
pusat
Letak kepala selain vertex
Herpes aktif
Riwayat infeksi streptokus beta hemolitiukus sebelumnya
b.
pecahnya ketuban
Bila robekan ketuban tampak kasar:
1)
2)
3)
Nitrazene.
Bila
positif,
d.
4.
rujuk ke dokter.
Penatalaksanaan Konservatif
a.
Kebanyakan persalinan dimulai dalam 24-72 jam setelah ketuban pecah.
b.
Kemungkinan infeksi berkurang bila tidak ada alat yang dimasukan kevagina,
c.
d.
e.
diselesaikankan.
Observasi rabas vagina: bau menyengat, purulen atau tampak kekuningan
f.
5.
Penatalaksaan Agresif
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
h.
berikutnya sampai pelahiran atau lebih sering bila ada tanda infeksi
Lakukan NST setelah ketuban pecah; waspada adanya takikardia janin yang
i.
6.
b.
Pesalinan spontan
1)
Ukur suhu tubuh pasien setiap 2 jam, berikan antibiotik bila ada demam
2)
Anjurkan pemantauan janin internal
3)
Beritahu dokter spesialis obstetri dan spesialis anak atau praktisi perawat
neonates
4)
Lakukan kultur sesuai panduan
Indikasi persalinan
1)
Lakukan secara rutin setelah konsultasi dengan dokter
2)
Ukur suhu tubuh setiap 2 jam
3)
Antibiotik : pemberian antibiotik memiliki beragam panduan , banyak
yang memberikan 1-2 g ampisilin per IV atau 1-2 g Mefoxin per IV
ssetiap 6 jam sebagai profilakis . Beberapa panduan lainnya menyarankan
untuk mengukur suhu tubuh ibu dan DJJ
ASUHAN KEPERAWATAN
1.
PENGKAJIAN
a.
Keluhan utama :
Keluar cairan warna putih, keruh, jernih, kuning, hijau / kecoklatan
sedikit / banyak, pada periksa dalam selaput ketuban tidak ada, air ketuban
sudah kering, inspeksikula tampak air ketuban mengalir / selaput ketuban tidak
ada dan air ketuban sudah keringc.
c.
Riwayat haid
Umur menarchi pertama kali, lama haid, jumlah darah yang keluar, konsistensi,
siklus haid, hari pertama haid dan terakhir, perkiraan tanggal partusd.
d.
Riwayat Perkawinan
Kehamilan ini merupakan hasil pernikahan ke berapa? Apakah perkawinan sah
atau tidak, atau tidak direstui dengan orang tua ?
e.
Riwayat Obstetris
Berapa kali dilakukan pemeriksaan ANC, hasil laboraturium : USG , darah,
urine, keluhan selama kehamilan termasuk situasi emosional dan impresi,
upaya mengatasi keluhan, tindakan dan pengobatan yang diperoleh.
f.
g.
h.
Kebiasaan seharihari
1)
Pola nutrisi : pada umum nya klien dengan KPD mengalami penurunan
nafsu makan, frekuensi minum klien juga mengalami penurunan.
2)
Pola istirahat dan tidur : klien dengan KPD mengalami nyeripada daerah
pinggang sehingga pola tidur klien menjadi terganggu, apakah mudah
terganggu dengan suara-suara, posisi saat tidur (penekanan pada
perineum).
3)
4)
5)
6)
7)
Pemeriksaan Fisik
a)
b)
menurut
hari
haid
terakhir.
Palpasi
abdomen
e)
Pemeriksaan penunjang :
Pemeriksaan laboraturium
Cairan yang keluar dari vagina perlu diperiksa : warna,
konsentrasi, bau dan pH nya. Cairan yang keluar dari vagina
ini kecuali air ketuban mungkin juga urine atau sekret vagina.
Sekret vagina ibu hamil pH : 4-5, dengan kertas nitrazin tidak
berubah warna, tetap kuning.
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1.
2.
3.
4.
5.
J.
FOKUS INTERVENSI
1.
b.
c.
d.
e.
Intruksikan
pasien/dorong
untuk
menggunakan
visualisasi/bimbingan
b.
c.
d.
Instruksikan klien untuk konsulasi kepada dokter atau ahli terapi fisik untuk
program latihan jangka panjang.
e.
3.
b.
Jelaskan prosedur yang akan dirasakan klien,kontraksi dan DJJ adan dipantau
secara kontinus
4.
c.
d.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
b.
c.
d.
e.
Amati terhadap manifestasi klinik infeksi (mis; demam, urine keruh, drainase
purulen)6.Instruksikan individu dan keluarga mengenal penyebab, risiko-risiko
dan kekuatan penularan infeksi.
f.