Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LatarBelakang
Asuhan bayi baru lahir merupakan asuhan kebidanan yangdilakukansegera bayi
lahir, pada saat proses persalinan fokus asuhan ditujukan padadua hal yaitu kondisi
ibu dan kondisi bayi, dalam kondisi optimal, memberikan asuhan segera, aman dan
bersih untuk bayi baru lahir merupakan bagian esensial asuhan bayi baru lahir
(Rosita, 2011). Salah satu asuhan kebidanan pada bayi baru lahir yang berkualitas
adalah pemberian ASI Eksklusif, sebagaimana yang tercantum dalam Qur’an.
Surat Al-Baqarahayat 233 :
Artinya : Para ibu hendaklah menyusukan anak-anaknya selama duatahun
penuh, yaitu bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan. Dankewajiban ayah
memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan carama’ruf. Seseorang tidak
dibebani melainkan menurut kadarkesanggupannya. Janganlah seorang ibu
menderita kesengsaraan karenaanaknya dan seorang ayah karena anaknya, dan
warispun berkewajibandemikian. Apabila keduanya ingin menyapih (sebelum dua
tahun) dengankerelaan keduanya dan permusyawaratan, maka tidak ada dosa
ataskeduanya. Dan jika kamu ingin anakmu disusukan oleh orang lain, makatidak
ada dosa bagimu apabila kamu memberikan pembayaran menurutyang patut.
Bertakwalah kamu kepada Allah dan ketahuilah bahwa AllahMaha Melihat apa
yang kamu kerjakan (QS. Al-Baqarah ayat 233).
Angka kematian ibu atau (AKI) merupakan salah satu indikator yang peka
terhadap kualitas dan aksesibilitas fasilitas pelayanan kesehatan. AKI juga
merupakan salah satu target yang telah ditentukan dalam tujuan pembangunan
milenium yaitu tujuan kelima yakni meningkatkan kesehatan ibu, dimana target
102/100.000 kelahiran hidup yang akan di capai sampai tahun 2015 adalah
mengurangi resiko jumlah kematian ibu (Kemenkes, 2015).
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan diseluruh dunia lebih dari
500.000 ibu meninggal tiap tahun saat hamil atau bersalin. Artinya, setiap menit ada
satu perempuan yang meninggal. Penurunan angka kematian ibu per 100.000

1
kelahiran bayi hidup masih terlalu lambat untuk mencapai target tujuan pembangun
milenium (milenium Development Goals/ MDG’s) pada 2015 (Kemenkes,
2015).Angka Kematian Bayi (AKB) adalah jumlah kematian bayi dalam usia28 hari
pertama kehidupan per 1.000 kelahiran hidup. Tingginya Angka Kematian Bayi ini
dapat menjadi petunjuk bahwa pelayanan maternal dan neonatal kurang baik, untuk
itu dibutuhkan upaya untuk menurunkan angka kematian bayi
tersebut(Saragih,2010).
Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2010 AngkaKematian
Bayi (AKB) di dunia 54 per 1.000 kelahiran hidup dan tahun2014menjadi 49 per
kelahiran hidup. Sedangkanberdasarkan data hasil Survei Demografi dan Kesehatan
Indonesia (SDKI) tahun 2014, Angka Kematian Neonatal (AKN) di Indonesia
sebesar 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup (SDKI, 2014).Di Provinsi Sumatera
Selatan sebesar 29 per 1.000 kelahiran hidup (SDKI,2012). Untuk kota Palembang,
berdasarkan laporan program anak, jumlah kematian bayi di tahun 2014 sebanyak
52 kematian bayi dari 29.235 kelahiran hidup (Profil Seksi Pelayanan Kesehatan
Dasar, 2015). Penyebab kematian antara lain adalah BBLR, down syndrome, infeksi
neonatus, perdarahan intrakranial, sianosis, kelainan jantung, respiratory distress
syndrome, post op hidrosefalus, dan lain sebagainya.
Kematian bayi lebih dari 50% terjadi dalam periode neonatal yaitudalam bulan
pertama kehidupan. Kurang baiknya penanganan bayi barulahir akan menyebabkan
kelainan-kelainan yang dapat mengakibatkan cacat seumur hidup, bahkan
kematian. Misalnya sebagai akibat hipotermipada bayi baru lahir dapat terjadi cold
stress yang selanjutnya dapat menyebabkan hipoksemia dan hipoglikemia dan
menyebabkan kerusakan otak. Akibat selanjutnya adalah perdarahan otak, syok,
beberapa bagian tubuh mengeras, dan keterlambatan tumbuh kembang
(Prawirojardjo, 2010).
Upaya pemerintah yang sangat erat kaitannya dengan penurunankematian
anak, terkenal dengan istilah GOBI FFFyaitu GrowthMonitoring, Oral
Rehidration,Breast Feeding, Imuzation, Family Planning,FoodSupplemen,
danFemale Education.Ketujuh hal tersebut dilakukan baik dalam kegiatan
posyandu, Pelayanan KIA, maupun di Pusat Kesehatan Masyarakat. Growth

2
monitoring adalah upaya melihat perkembangan berat balita. Berat balita memang
dapat digunakan sebagai petunjuk kondisi kesehatannya. Oral rehidration, atau
pemberian cairan, baik buatan sendiri maupun yang sudah tersedia berupa oralit.
Hal ini untuk mengatasi penyakit diare yang merupakan salah satu penyakit
penyebab kematian bayi dan anak. Imunisasi, dilakukan untuk mencegah balita
terkena penyakit pada masa mendatang. Family Planning penting karena secara
tidak langsung, jumlah anak, jarak melahirkan akan berpengaruh
terhadapperawatan anak (Tri, 2005).
Bayi sangat rentan terhadap penyakit, maka dari itu peran bidan padabayi
sehat adalah dengan cara memberikan motivasi kepada ibu untukmemberikan ASI
karena ASI mengandung kekebalan alami. Hal yang normal jika frekuensi BAB
bayi yang mendapat ASI menurun saat kolostrum yang bersifat pencahar, benar-
benar tidak terdapat lagi dalam ASI sekitar usia 6 minggu (Rukiyah dan Yulianti,
2010).Berdasarkan hasil penelitian Kurnia pada tahun 2013 tentang hubungan
pemberian ASI eksklusif dengan status gizi bayi dinyatakan bahwa ASI merupakan
makanan yang higienis, murah, mudah diberikan, dan sudah tersedia bagi bayi. ASI
menjadi satu-satunya makanan yang dibutuhkan bayi selama 6 bulan pertama
hidupnya agar menjadi bayi yangsehat.Komposisinya yang dinamis dan sesuai
dengan kebutuhan bayi menjadikan ASI sebagai asupan gizi yang optimal bagi
bayi. Ibu yang memberikan ASI Eksklusif akan semakin baik status gizi bayinya
daripada ibu yang tidak memberikan ASI Eksklusif kepada bayi yang berusia
(Kurnia 2013).
Peran bidan dalam asuhan pada bayi baru lahir selain pemberian ASI eksklusif
adalah perawatan tali pusat. Menurut penelitian Hasbiah (2015), tentang lama lepas
tali pusat berdasarkan metode perawatan tali pusat bayi baru lahir rata-rata lama
lepasnya tali pusat dengan menggunakan kasa steril lebih cepat lepas dibandingkan
dengan menggunakan povidon iodine 10%, dikarenakan pada tali pusat yang
dirawat dengan menggunakan kasa steril lebih cepat mengering dan lepas. Pada
perawatan dengan menggunakan antiseptik povidon iodine 10% dapat
menghilangkan flora disekitar umbilikus dan menurunkan jumlah leukosit yang
akan melepaskan tali pusat sehingga dapat menunda atau memperlama

3
pelepasantalipusat pada bayi baru lahir.Pemberian bethadine sebaiknya dikeringkan
sehingga tidak menyebabkan tali pusat lembab dan basah.
Dari hasil peninjauan tersebut maka perawatan bayi baru lahir sangatlah
penting dilakukan karena dengan perawatan yang baik akanmengurangi angka
kematian bayi. Maka penulis tertarik mengambil judul “asuhan kebidanan pada
Bayi Baru Lahir By.Ny”A” Usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta”.

1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas, makalah kami merumuskan masalah yaitu
bagaimana asuhan kebidanan bayi baru lahir fisiologisyang dilakukan pada
By.Ny”A” Usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta?

1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini terdiri dari 2 yaitu :
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan bayi baru lahir
pada By.Ny”A” Usia 8 jam dengan asuhan normal di BPM Hj.Fauziah Hatta
sesuai standar pelayanan kebidanan bayi baru lahir dengan menggunakan
metode SOAP.

1.3.2 Tujuan Khusus


a. Mampu melaksanakan pengumpulan data subjektifpada By.Ny”A” Usia
8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta”
b. Mampu melaksanakan pengumpulan data objektifpada By.Ny”A” Usia 8
jam di BPM Hj.Fauziah Hatta”
c. Mampu menganalisis dan menentukan diagnosa pada By.Ny”A” Usia 8
jam di BPM Hj.Fauziah Hatta”
d. Mampu melakukan penatalaksanaan asuhan kebidanan secara kontinyu
dan berkesinambungan (continuity of care) pada By.Ny”A” Usia 8 jam
di BPM Hj.Fauziah Hatta”

4
e. Mampu melakukan pendokumentasian asuhan kebidananpada By.Ny”A”
Usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta”
1.4 Manfaat
1. Bagi Lahan Praktik
Pemeriksaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dapat digunakan sebagai
masukan bagi BPM setempat dalam rangka pemberian penyuluhan oleh tenaga
kesehatan khususnya untuk bidan untuk menghimbau kepada masyarakat betapa
pentingnya melakukan asuhan pada bayi baru lahir dan sebagau bahan
perbandingan tentang pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir
dengan keadaan normal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Dapat memberikan pengetahuan yang didapat di tempat praktik secara nyata
yang mungkin berbeda dari pengetahuan dan proses belajar pada pendidikan
yang dapat digunakan sebagai maksud dalam upaya meningkatkan kualitas
sumber daya mahasiswa yang berguna dimasa mendatang dan sebagai
reperensi tentang pelaksanaan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir normal.
3. Bagi mahasiswa
Sebagai salah satu persyaratan untuk mengumpulkan tugas selama dinas di BPM
Hj.Fauziah Hatta dan juga sebagai sarana evaluasi danpengetahuan serta
pengalaman untuk mendiagnosa dan memberikan asuhan kebidanan yang tepat
dengan menggunakan manejemen kebidanan.

5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Bayi Baru Lahir


2.1.1 Definisi Bayi Baru Lahir
Bayi Baru Lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai
Appearance menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu panas (lebih dari 38°C)
atau Color, Pulse, Gremace, Activity,Respiration (APGAR) > 7 dan tanpa
cacat bawaan (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi
(Rukiyah dan Yulianti, 2010).

2.1.2 Tanda-tanda bayi baru lahir normal


Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa antara lain
Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan, Pulse
(heart rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit, Gremace (reaksi terhadap
rangsangan), menangis atau batur/bersin, Activity(tonus otot), gerak aktif,
Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari 36°C). Segera
setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah
disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi
diantara kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan
bersih dan kering.Segara lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir antara
lain :
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah ada
sianosis ?

6
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat,
bergerak aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satupenilaian
tidak ada pada bayi, bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis
(Rukiyah dan Yulianti, 2010).Pada saat diberi makanan hisapan kuat,
tidak mengantukberlebihan, tidak muntah. Tidak terlihat tanda-tanda
infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan,
bau busuk,berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja lembek, hijau
tua,tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil,
tangisankuat, tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai,
kejang-kejanghalus tidak bisa tenang, menangis terus-menerus
(Rukiyahdan Yulianti, 2010).

Tabel 2.1 Tanda APGAR


Nilai 0 1 2
Appearance Seluruh badan Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
color (warna biru atau pucat normal merah muda, tangan dan kaki
kulit) tetapi tangan dan normal merah muda,
kaki kebiruan tidak ada sianosis

Pulse (heart Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit


rate)
Atau frekuensi
Jantung
Grimace Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau bersin
(reaksi terhadap terhadap menangis lemah atau batuk saat
rangsangan) stimulasi ketika distimulasi stimukasi saluran
nafas
Activity Lemah atau tidak Sedikit gerakan Bergerak aktif
(tonus otot) ada

7
Respiration Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,
(usaha nafas) teratur pernafasan baik dan
teratur
Sumber : (Rukiyah & Yulianti, 2010)

2.1.3 Ciri-ciri Bayi Baru Lahir Normal


a. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
b. Berat badan 2.500-4000 gram.
c. Panjang badan 48-52 cm.
d. Lingkar dada 30-38 cm.
e. Lingkar kepala 33-35 cm.
f. Lingkar lengan 11-12 cm.
g. Frekuensi denyut jantung 120-16 x/menit.
h. Pernafasan 40-60 x/menit.
i. Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yangcukup
j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telahsempurna.
k. Kuku agak panjang dan lemas.
l. Menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan
m. Gerak aktif.
n. Bayi lahir langsung menangis kuat.
o. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil padapipi
dan daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik
p. Refleks sucking dan swallowing (isap dan menelan) sudah
terbentukdengan baik.
q. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah
terbentukdengan baik.
r. Refleks grapsing (menggenggam) sudah baik.
s. Genetalia
Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang.Pada perempuan kematangan
ditandaidengan vagina dan uretrayang berlubang, serta adanya labia minora

8
dan mayora.Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium
dalam 24jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan (Maryanti, 2011).

2.1.4 Tanda-Tanda Bahaya Bayi Baru Lahir


Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai, dideteksi
lebih dini untuk segera dilakukan penganan agar tidakmengancam nyawa
bayi. Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahirtersebut, antara lain
pernafasan sulit atau lebih dari 60 kali per menit,retraksi dinding dada saat
inspirasi. Suhu terlalu panas atau lebih dari38°C atau terlalu dingin suhu
kurang dari 36°C.
Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar atausangat
kuning (terutama pada 24 jam pertama) juga merupakan tandabahaya bagi
bayi baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang lainyaitu pemberian
ASI sulit (hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyakmuntah), tali pusat
merah, bengkak keluar cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya infeksi
yang ditandai dengan suhu tubuh meningkat,merah, bengkak, keluar cairan
(pus), bau busuk, pernafasan sulit.
Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tandabahaya, antara
lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertamakelahiran, urine tidak
keluar dalam 24 jam pertama, muntah, terusmenerus,distensi abdomen,
faeses hijau/berlendir/darah. Bayi menggigilatau menangis tidak seperti
biasa, lemas, mengantuk, lunglai, kejang-kejanghalus, tidak bias tenang,
menangis terus menerus, mata bengkakdan mengeluarkan cairan juga
termasuk tanda-tanda bahaya pada bayibaru lahir (Muslihatun, 2010).

2.1.5 Rencana Asuhan Bayi Baru lahir


Menurut Muslihatun (2010), rencana asuhan pada bayi baru lahiradalah
sebagai berikut :
a. Minum Bayi
Pastikan bayi diberi minum sesegera mungkin setelah lahir(dalam waktu
30 menit) atau dalam 3 jam setelah masuk rumah sakit,kecuali apabila

9
pemberian minum harus ditunda karena masalahtertentu. Bila bayi
dirawat di rumah sakit, upayakan ibu mendampingi dan tetap
memberikan ASI.
b. ASI Eksklusif
Anjurkan ibu untuk memberikan ASI dini (dalam 30 menit 1jam setelah
lahir) dan eksklusif.ASI eksklusif mengandung zat giziyang diperlukan
untuk tumbuh kembang bayi, mudah dicerna danefesien, mencegah
berbagai penyakit infeksi. Berikan ASI sedini mungkin. Jika ASI belum
keluar, bayi tidak usah diberi apa-apa,biarkan bayi mengisap payudara
ibu sebagai stimulasi keluarnyaASI.Cadangan nutrisi dalam tubuh bayi
cukup bulan dapat sampai selama 4 hari pasca persalinan.
Prosedur pemberian ASI adalah sebagai berikut :
1) Menganjurkan ibu untuk menyusui tanpa dijadwal siang
malam(minimal 8 kali dalam 24 jam) setiap bayi menginginkan.Bila
bayi melepaskan isapan dari satu payudara, berikanpayudara lain.
2) Tidak memaksakan bayi menyusu bila belum mau, tidak melepaskan
isapan sebelum bayi selesai menyusu, tidak memberikan minuman
lain selain ASI, tidak menggunakan dot atau empeng.
3) Menganjurkan ibu hanya memberikan ASI saja pada 4-6
bulanpertama.
4) Memperhatikan posisi dan perlekatan mulut bayi dan payudaraibu
dengan benar.
5) Menyusui dimulai apabila bayi sudah siap, yaitu : mulut
bayimembuka lebar, tampak rooting reflex, bayi melihat sekeliling
danbergerak.
6) Cara memegang bayi : topang seluruh tubuh, kepala dan tubuh lurus
menghadap payudara, hidung dekat puting susu.
7) Cara melekatkan : menyentuhkan putting pada bibir, tunggumulut
bayi terbuka lebar, gerakan mulut kearah puting sehinggabibir bawah
jauh dibelakang areola.

10
8) Nilai perlekatan dan refleks menghisap : dagu menyentuhpayudara,
mulut terbuka lebar, bibir bawah melipat keluar, areoladi atas mulut
bayi lebih luas dari pada di bawah mulut bayi, bayimenghisap pelan
kadang berhenti.
9) Menganjurkan ibu melanjutkan menyusui eksklusif, apabilaminum
baik.
d. Buang Air Besar (BAB)
Kotoran yang dikeluarkan oleh bayi baru lahir pada hari-haripertama
kehidupannya adalah berupa mekoneum. Mekoneum
adalahekskresigastrointestinal bayi baru lahir yang diakumulasi dalam
usussejak masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16 minggu.
Warnamekoneum adalah hijau kehitam-hitaman, lembut, terdiri atas
mucus sel epitel, cairan amnion yang tertelan, asam lemak danpigmen
empedu. Mekoneum ini keluar pertama kali dalam waktu 24jam setelah
lahir. Mekoneum dikeluarkan seluruhnya 2-3 hari setelahlahir. Mekoneum
yang telah keluar 24 jam menandakan anus bayibaru lahir telah berfungsi.
Jika mekoneum tidak keluar, bidan atau petugas harus mengkaji
kemungkinan adanya atresia ani danmegakolon. Warna feses bayi
berubah menjadi kuning pada saat berumur4-5 hari, bayi yang diberi ASI,
feses menjadi lebih lembut, berwarnakuning terang dan tidak berbau. Bayi
yang diberi susu formula, fesescenderung berwarna pucat dan agak
berbau. Warna feses akanmenjadi kuning kecoklatan setelah bayi
mendapatkan makanan.Frekuensi BAB bayi sedikitnya satu kali dalam
sehari. PemberianASI cenderung membuat frekuensi BAB bayi menjadi
lebih sering.Pada hari ke 4-5 produksi ASI sudah banyak, apabila bayi
diberi ASIcukup maka bayi akan BAB 5 kali atau lebih dalam sehari.
c. Buang Air Kecil (BAK)
Bayi baru lahir harus sudah BAK dalam waktu 24 jam setelahlahir. Hari
selanjutnya bayi akan BAK sebanyak 6-8 kali/hari. Padaawalnya volume
urine bayi sebanyak 20-30 ml/hari, meningkatmenjadi 100-200 ml/hari
pada akhir minggu pertama.Warna urinekeruh/merah muda dan

11
berangsur-angsur jernih karena intake cairanmeningkat. Jika dalam 24
jam bayi tidak BAK, bidan atau petugaskesehatan harus mengkaji jumlah
intake cairan dan kondisi uretra.
d. Tidur
Memasuki bulan pertama kehidupan, bayi baru lahirmenghabiskan
waktunya untuk tidur. Macam tidur bayi adalah tidur aktif atau tidur
ringan dan tidur lelap. Pada siang hari hanya 15%waktu digunakan bayi
dalam keadaan terjaga, yaitu untuk menangis,gerakan motorik, sadar dan
mengantuk. Sisa waktu yang 85%lainnya digunakan bayi untuk tidur.
e. Kebersihan Kulit
Kulit bayi masih sangat sensitif terhadap kemungkinan terjadinya
infeksi. Untuk mencegah terjadinya infeksi pada kulit bayi,keutuhan kullit
harus senantiasa dijaga. Verniks kaseosa bermanfaat untuk melindungi
kulit bayi, sehingga jangan dibersihkan pada saat memandikan bayi.
Untuk menjaga kebersihan kulit bayi, bidan atau petugas kesehatan harus
memastikan semua pakaian, handuk, selimut dan kain yang digunakan
untuk bayi selalu bersih dan kering.Memandikan bayi terlalu awal (dalam
waktu 24 jam pertama)cenderung meningkatkan kejadian hipotermi.
Untuk menghindariterjadinya hipotermi, sebaiknya memandikan bayi
setelah suhu tubuhbayi stabil (setelah 24 jam).
f. Perawatan Tali Pusat
Tali pusat harus selalu kering dan bersih. Tali pusat merupakantempat
koloni bakteri, pintu masuk kuman dan biasa terjadi infeksi lokal. Perlu
perawatan tali pusat sejak manajemen aktif kala III padasaat menolong
kelahiran bayi. Sisa tali pusat harus dipertahankandalam keadaan terbuka
dan ditutupi kain bersih secara longgar.Pemakaian popok sebaiknya
popok dilipat di bawah tali pusat. Jikatali pusat terkena kotoran/feses,
maka tali pusat harus dicuci dengansabun dan air mengalir, kemudian
keringkan.
g. Keamanan Bayi

12
Bayi merupakan sosok yang masih lemah dan rentan mengalami
kecelakaan. Untuk menghindari terjadinya kecelakaanatau hal-hal yang
tidak diinginkan pada bayi, sebaiknya tidakmembiarkan bayi sendiri tanpa
ada yang menunggu.Tidakmembiarkan bayi sendirian dalam air atau
tempat tidur, kursi ataumeja. Tidak memberikan apapun lewat mulut
selain ASI karena bayibiasa tersedak. Membaringkan bayi pada alas yang
cukup keras padapunggung/sisi badannya. Hati-hati menggunakan bantal
dibelakangkepala dan ditempat tidurnya karena dapat menutupi muka.
h. Pemijatan Bayi
Tujuan dan manfaat pemijatan bayi diantaranya menguatkanotot bayi,
membuat bayi lebih sehat, membantu pertumbuhan bayi,meningkatkan
kesanggupan belajar, dan membuat bayi tenang.
Adapun cara pemijatan bayi yaitu :
1) Peregangan
Sementara bayi telentang, pegang kedua kaki dan lututnyabersama-
sama dan tempelkan lutut sampai perutnya(Peringatan : Gerakan ini
bisa membuat membuang gas). Selainitu, pegang kedua kaki dan
lututnya dan putar dengan gerakanmelingkar, kekiri dan ke kanan,
untuk melemaskan pinggulnya.Ini juga membuat menyembuhkan
sakit perut.
2) Cara Pijat Kaki Bayi
Pegang kedua kaki bayi dengan satu tangan dan
tepuktepuksepanjang tungkainya dengan tangan yang lain. Usapturun
naik dari jari-jari kakinya sampai ke pinggul kemudiankembali.
Kemudian, pijat telapak kakinya dan tarik setiap
jarijemarinya.Gunakan jempol Anda untuk mengusap bagian
bawahkakinya mulai dari tumit sampai ke kaki dan pijat di
sekelilingpergelangan kakinya dengan pijatan-pijatan kecil melingkar.
3) Cara Pijat Perut Bayi
Gunakan ujung jari tangan Anda, buat pijatan-pijatan
kecilmelingkar. Gunakan pijatan I Love U. Gunakan 2 atau 3 jari yang

13
membentuk huruf I-L-U dari arah bayi. Bila dari posisi
kitamembentuk huruf I – L – U terbalik. Berikut tahapan memijat:
 Urut kiri bayi dari bawah iga ke bawah (huruf I)
 Urut melintang dari kanan bayi ke kiri bayi, kemudian turun
ke bawah (huruf L)
 Urut dari kanan bawah bayi, naik ke kanan atas bayi,melengkung
membentuk U dan turun lagi ke kiri bayi. Semuagerakan berakhir
di perut kiri bayi.
4) Cara Pijat Lengan Bayi
Pegang pergelangan tangan bayi dengan satu tangan dantepuk-
tepuk sepanjang lengannya dengan tangan yang lain. Pijatturun naik
mulai dari ujung sampai ke pangkal lengan, kemudianpijat telapak
tangannya dan tekan, lalu tarik setiap jari. Ulangipada lengan yang
lain.
5) Cara Pijat Punggung Bayi
Telungkupkan bayi di atas lantai atai di atas kedua kakiAnda dan
gerak-gerakan kedua tangan Anda naik turun mulaidari atas
punggungnya sampai ke pantatnya. Lakukan pijatandengan
membentuk lingkaran kecil di sepanjang tulangpunggungnya.
Lengkungkan jari-jemari anda seperti sebuahgarfu dan garuk
punggungnya ke arah bawah.
6) Cara Pijat di Kepala dan Wajah Bayi
Angkat bagian belakang kepalanya dengan kedua tangan anda dan
usap-usap kulit kepalanya dengan ujung jari Anda.Kemudian, gosok-
gosok daun telingannya dan usap-usap alismatanya, kedua kelopak
matanya yang tertutup, dan mulai daripuncak tulang hidungnnya
menyebrang ke kedua pipinya. Pijatdagunya dengan membuat
lingkaran-lingkaran kecil.
i. Menjemur Bayi
Kita tahu bahwa sinar matahari pagi sangatlah baik bagikesehatan.
Hal tersebut juga berlaku bagi bayi-bayi. Setelahdilahirkan, fungsi

14
hatinya belum sempurna dalam proses pengolahanbilirubin. Dimana
kadar bilirubin dalam darah si bayi sangat tinggi danhal inilah yang
menyebabkan bayi mengalami suatu proses fisiologisyang
menyebabkannya bayi kuning. Untuk mengatasinya, ada caraalami untuk
mengatasi hal tersebut, yaitu dengan menjemurnya dibawah matahari
pagi. Sinar matahari pagi telah dipercaya mampumemberikan efek
kesehatan alami bagi tubuh. Salah satunya adalahuntuk menurunkan
kadar bilirubin yang terlalu tinggi yangmenjadipenyebab bayi kuning
pasca dilahirkan ke dunia. Jadimelakukan penjemuran pada bayi yang
baru lahir di pagi hari adalahhal yang sangat penting.
Manfaat menjemur bayi adalah sebagiberikut :
 Dapat menurunkan kadar bilirubin dalam darah
 Membuat tulang bayi menjadi lebih kuat
 Untuk memberi efek kehangatan pada bayi
 Menghindarkan bayi dari stress.
j. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien
Hal penting dalam menciptakan hubungan saling percayaantara bidan
dan pasien antara lain :
1. Hak pasien untuk mengetahui informasi
2. Kewajiban moral
3. Menghilangkan cemas dan penderitaan pasien
4. Meningkatkan kerjasama pasien maupun keluarga
5. Memenuhi kebutuhan bidan

2.1.6 Jadwal Kunjungan Bayi Baru Lahir


a. 24 jam setelah pulang awal
1) Timbang berat badan bayi. Bandingkan berat badan denganberat
badan lahir dan berat badan pada saat pulang.
2) Jaga selalu kehangatan bayi
3) Komunikasikan kepada orangtua bayi bagaimana caranya merawat
tali pusat.

15
b. 1 minggu setelah pulang
1) Timbang berat badan bayi. Bandingkan dengan berat badan saatini
dengan berat badan saat bayi lahir. Catat penurunan danpenambahan
ulang BB bayinya.
2) Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
3) Lihat keadaan suhu tubuh bayi
4) Kaji keadekuaatan suplai ASI 4 minggu setelah kelahiran
5) Ukur tinggi dan berat badan bayi dan bandingkan denganpengukuran
pada kelahiran dan pada usia 6 minggu.
6) Perhatikan intake dan output bayi baru lahir.
7) Perhatikan nutrisi bayi
8) Perhatikan keadaan penyakit pada bayi (Anggung, 2012).

2.2 Konsep Dasar Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir


Asuhan bayi baru lahir memberikan asuhan aman, dan bersih segera setelah bayi
baru lahir merupakan bagian essensial dari asuhan pada bayi baru lahir.
1. Penilaian
Segera setelah lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah
disiapkan diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi diantara
kedua kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan
kering.Segara lakukan penilaian awal padabayi baru lahir.
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah adasianosis ?
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat, bergerak
aktif, dan warna kulit kemerahan.Apabila salah satu penilaiantidak ada pada
bayi, bayi tidak dikatakan lahir normal/fisiologis.(Rukiyahdan Yulianti, 2010).
2. Penanganan
Penanganan utama untuk bayi baru lahir normal adalah melakukanpenilaian,
menjaga bayi agar tetap hangat, membersihkan saluran nafas(jika perlu),
mengeringkan tubuh bayi (kecuali telapak tangan),memantau tanda bahaya,

16
memotong tali pusat, melakukan InisiasiMenyusu Dini (IMD), memberikan
suntik vitamin K1 secara IM (Intramuskular), dengan dosis tunggal 1 mg pada
setiap bayi baru lahir, memberikansalep mata antibiotic tetrasiklin 1% pada
kedua mata, melakukan pemeriksaan fisikmemberikan imunisasi Hepatitis B0 0,5
ml secara IM (intramuskular) di paha kanan anteroleteral, diberi kira-kira 1-2 jam
setelah pemberian vitamin K1 (Sujianti, 2011).
3. Mekanisme kehilangan panas
Bayi dapat kehilangan panas tubuhnya melalui :
a. Evaporasi, yaitu penguapan cairan ketuban pada tubuh bayi sendirikarena
setelah lahir tidak segera dikeringkan dan diselimuti.
b. Konduksi, yaitu melalui kontak langsung antara tubuh bayi danpermukaan
yang dingin.
c. Konveksi, yaitu pada saat bayi terpapar udara yang lebih dingin(misalnya
melalui kipas angina, hembusan udara, atau pendinginruangan).
d. Radiasi, yaitu ketika bayi ditempatkan di dekat benda-benda
yangmempunyai suhu lebih rendah dari suhu tubuh bayi (walaupun
tidakbersentuhan secara langsung) (Rukiyah dan Yulianti, 2010).
4. Pencegahan kehilangan panas
Mekanisme pengaturan temperature bayi baru lahir belumsempurna. Oleh
karena itu, jika tidak dilakukan pencegahan kehilanganpanas makabayi akan
mengalami hipotermia. Bayi dengan hipotermisangat beresiko mengalami
kesakitan berat atau bahkan kematian.Hipotermi sangat mudah terjadi pada bayi
yang tubuhnya dalamkeadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan diselimuti
walaupundalam keadaan basah atau tidak segera dikeringkan dan
diselimutiwalaupun berasa dalam rungan yang sangat hangat.
5. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi merupakan penatalaksanaan awal yang harusdilakukan
pada bayi baru lahir karena bayi baru lahir sangat rentanterhadap infeksi. Pada
saat bayi baru lahir, pastikan penolong untukmelakukan tindakan pencegahan
infeksi. Tindakan pencegahan infeksipada bayi baru lahir adalah sebagai berikut
:

17
a. Mencuci tangan secara seksama sebelum dan setelah melakukankontak
dengan bayi.
b. Memakai sarung tangan bersih pada saat menangani bayi yangbelum
dimandikan.
c. Memastikan satung tangan peralatan, termasuk klem gunting, danbenang tali
pusat telah didesinfeksi tingkat tinggi atau steril. Jikamenggunakan bola
karet penghisap, pakai yang bersih dan baru.Jangan pernah menggunakan
bola kakret penghisap untuk lebih darisatu bayi.
d. Memastikan bahwa semua pakaian, handuk, selimut serta kain
yangdigunakan untuk bayi, telah dalam keadaan bersih.
e. Memastikan bahwa timbangan, pita pengukur, thermometer,stetoskop dan
benda-benda lainnya yang akan bersentuhan denganbayi dalam keadaan
bersih (dekontaminasi dan cuci setiap kalidigunakan).
f. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan diri, terutama payudaradengan mandi
setiap hari (puttingsusu tidak boleh disabun).
g. Membersihkan muka, pantat, dan tali pusat bayi baru lahir denganair bersih,
hangat dan sabun setiap hari.
h. Menjaga bayi dari orang-orang yang menderita infeksi danmemastikan
orang-orang yang memegang bayi sudah cuci tangan sebelumnya
(Muslihatun, 2010).

2.3. Landasan Hukum


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor1464/MENKES/PERS/X/2010 tentang izin dan penyelenggaraan
praktikbidan, yaitu:
Pasal 9
Bidan dalam menjalankan praktek, berwenang untukmemberikan pelayanan yang
meliputi :
1. Pelayanan Kesehatan Ibu
2. Pelayanan Kesehatan Anak
3. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Perempuan dan Keluarga Berencana

18
Pasal 11
1. Pelayanan kesehatan anak. Sebagaimana dimaksud pasal 9 huruf bdiberikan pada
bayi baru lahir, bayi, anak balita dan anak pra sekolah.
2. Bidan dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimanadimaksud pada
ayat (1) berwenang untuk :
a. Melakukan asuhan bayi baru lahir normal termasuk resusitasi, pencegahan
hipotermi, inisiasi menyusu dini, injeksi vitamin K1,perawatan bayi baru lahir
pada masa neonatal (0-28 hari), danperawatan tali pusat.
b. Penanganan hipotermi pada bayi baru lahir dan segera rujuk.
c. Penanganan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan perujukan.
d. Pemberian Imunisasi rutin sesuai program pemerintah.
e. Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita dan anak prasekolah.
f. Pemberian konseling dan penyuluhan.
g. Pemberian surat keterangan kelahiran dan
h. Pemberian surat keterangan kematian.

19
BAB III
KASUS

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR


By.Ny”A” USIA 8 JAM

Pengkajian Dilakukan Pada :


a. Hari, Tanggal : Rabu, 10 oktober 2018
b. Pukul : 13:40 WIB
c. Tempat : BPM Hj.Fauziah Hatta
d. Pengkajian Oleh : Bidan

I. DATA SUBJEKTIF
A. Biodata
Nama Bayi : By.Ny”A”
Umur : 8 Jam
Tanggal Lahir : Rabu, 10 oktober 2018
Jam Lahir : 05:25 WIB
Jenis Kelamin : Perempuan
BBL :3.200 gram
PBL : 49 cm
Kelahiran : Spontan

Orang Tua
Nama Ibu : Ny”A” Nama Ayah : Tn”G”
Umur : 31 tahun Umur : 31 tahun
Agama : Islam Agama : Islam
Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA
Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : Jl. Radial Rusun Alamat : Jl. Radial Rusun
Blok 53 lantai 3 Blok 53 lantai 3

20
B. Riwayat Kehamilan
1. ANC :6x di : BPM
2. Riwayat Imunisasi TT : T2
3. Riwayat Penyakit Kehamilan : Tidak ada

C. Riwayat Persalinan
Jenis Persalinan : Spontan
Ditolong oleh : Bidan
Ketuban Pecah : Spontan
Kala I : 7 jam
Kala II : 20 menit
Tindakan Persalinan : Tidak ada
Kala III : 10 menit
Plasenta : Lengkap
Tali Pusat : Normal
Kala IV : 2 jam
Komplikasi : Tidak ada

II. DATA OBJEKTIF


1. Pemeriksaan Umum
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
Nadi : 134x/ menit
RR : 46x/ menit
Suhu : 36,80c
PB : 49 cm
BB : 3.200 gram

2. Keadaan Umum Secara Sistematis


 Kepala
Rambut : Hitam

21
Pembengkakan/benjolan : Tidak ada
Fontanel : Tidak ada
Sutura : Tidak menyatu
Caput succedaneum : Tidak ada
Cephal hematome : Tidak ada
Luka pada kepala : Tidak ada
 Muka
Keadaan : Normal
Warna : Kemerahan
 Mata
Keadaan : Simetris kiri dan kanan
Kotoran : Tidak ada
Sklera : Tidak Ikterik
Konjungtiva : Tidak Anemis
Tanda-tanda infeksi : Tidak ada
Refleks labirin : Ada
 Hidung
Keadaan : Normal
Kesimetrisan : Simetris
Lubang hidung : Ada
 Mulut
Keadaan : Normal
Bibir : Normal
Palatum : Ada
Saliva : Ada
Refleks rooting : Ada
Refleks sucking : Ada
Refleks swallowing : Ada
 Telinga
Keadaan : Normal
Daun telinga : Ada

22
 Leher
Keadaan : Normal
Pergerakan : Aktif
Benjolan : Tidak ada
Refleks tonic Neck : Ada
 Dada
Keadaan : Simetris, tidak ada retraksi dinding dada
Puting susu : Ada
Frekuensi dan bunyi nafas : Normal
Frekuensi dan bunyi jantung : Normal
 Abdomen
Keadaan : Normal
Bentuk : Normal
Tali pusat : Normal
Perdarahan : Tidak ada
 Kulit
Keadaan : Normal
Warna : Kemerahan
Tanda lahir : Tidak ada
 Genitalia
 Laki-laki
Keadaan : Tidak ada
Kesimetrisan : Tidak ada
Kebersihan : Tidak ada
Skrotum : Tidak ada
 Perempuan
Kebersihan : Bersih
Kesimetrisan : Simetris
Vagina : Ada
Klitoris : Ada
Uretra : Ada

23
Labiya minora : Ada
Labiya mayora : Ada
Pengeluaran : Ada
 Punggung dan anus
Gerakan pada panggul : Aktif
Tulang belakang : Normal
Anus : Ada
 Ekstremitas
 Bahu lengan dan tangan
Kesimetrisan : Simetris
Gerakan : Aktif
Jumlah jari : Lengkap 10 jari
Refleks grasping : Ada
 Tungkai dan kaki
Bentuk : Normal
Pergerakan : Aktif
Jumlah jari : Lengkap 10 jari
Refleks Babinski : Ada
Refleks Walking : Ada

3. Pemeriksaan Khusus
No Kriteria 0-1 menit 1-5 menit 5-10 menit
1 Denyut jantung 2 2 2
2 Usaha bernafas 2 2 2
3 Tonus otot 1 2 2
4 Refleks 1 1 1
5 Warna kulit 2 1 2
Jumlah 8 8 9

24
4. Sistem syaraf
Refleks Moro : Ada

5. Pemeriksaan Antropometri
 Lingkar kepala
Circumferentia suboccipito Bregmatica : 32,5 cm
Circumferentia Fronto occipito : 35 cm
Circumferentia Mento occipito : 35 cm
DMO : 14cm
DFO : 13cm
 Lila : 12 cm
 Lingkar Dada : 35 cm

6. Eliminasi
 Urine
Frekuensi : Belum ada
Warna : Belum ada
 Mekonium
Warna : Belum ada
 Feaces
Frekuensi : Belum ada
Warna : Belum ada
Penyulit : Belum ada
Sidik Telapak Kaki Kiri Bayi Sidik Telapak Kaki Kanan Bayi

25
Sidik Jempol Tangan Kiri

III. ANALISA DATA


Diagnosa :
Neonatus usia 8 Jam

IV. PENATALAKSANAAN
1. Menjelaskan kepada ibu tentang keadaan bayinya
KU : Baik
Kesadaran : Composmentis
PB : 49 cm
BB : 3200 gram
Lingkar dada : 35 cm
Lila :12 cm
Suhu : 36,80c
RR : 46x/ menit
Nadi : 134x/ menit
( ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan )
2. Memberitahu ibu untuk selalu mencuci tangan sebelum dan sesudah berkontak
tubuh dengan bayi.
( ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau melakukannya )
3. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya
(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan )

26
4. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif kepada bayinya sampai
dengan usia 6 bulan dan menganjurkan ibu untuk menyusui bayinya sesering
mungkin (on demand ).
(ibu mengerti penjelasan yang diberikan oleh bidan dan mau melakukannya)
5. Mengajarkan ibu teknik menyusui yang baik dan benar.
(ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan )
6. Memberitahu ibu cara perawatan tali pusar.
( ibu mengerti dengan penjelasan bidan dan mau melakukan )
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada bayi baru lahir seperti :
a. hipotermi
b. asfiksia
c. ikterus
d. tali pusat berwarna kemerahan
e. bayi tidak mau menyusu
f. bayi tidak BAK dan BAB selama 24 jam pertama
( ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan oleh bidan )
8. Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya dibawah jam 08:00 wib ± selama 15
menit.
( ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan mau melakukannya)

27
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan asuhan yang dilakukan pada By.Ny”A” sejak hari Rabu tanggal 10
oktober 2018, maka pada bab ini penulis akan menguraikan pembahasan mengenai
“Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir By.Ny”A”Usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah
Hatta. By.Ny”A”telah dilakukan pemeriksaan sesuai standar yang bertujuan untuk
mendeteksi dini keadaan bayi dan untuk memastikan bahwa By.Ny”A”dalam keadaan
normal.
Pemeriksaan dilakukan mulai dari pemeriksaan umum yang meliputi keadaan
umum bayi, kesadaran, nadi, pernafasan, suhu, panjang badan, dan berat badan.semua
pemeriksaan sudah dilakukan dengan benar dan hasilnya By.Ny”A”sehat dan tidak
mengalami kelainan apapun.
Kemudian pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis yaitupemeriksaan yang
dilakukan secara head to toe yaitu dimulai dari kepala, muka, mata, hidung, mulut,
telinga, leher, dada, abdomen, kulit, genetalia, punggung dan anus. Semua pemeriksaan
yang dilakukan secara sistematis atau head to toe ini sudah dilakukan sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan dan hasilnya yaitu keadaan By.Ny”A”sehat dan semua
refleks memberi respons dengan sangat baik.
Selanjutnya pemeriksaan yang dilakukan secara khusus dan pemeriksaan sistem
syaraf yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui denyut jantung, usaha
bernafas, tonus otot, refleks, serta warna kulit. Hal ini penting dilakukan untu
mengetahui perkembangan bayi dan keaktifan dari bayi tersebut dalam pemeriksaan ini
keadaan bayi sangat baik.
Kemudian pemeriksaan Antropomentri yaitu pemeriksaan yang dilakukan untuk
mengetahui ukuran lingkar kepala bayi, LiLA, dan lingkar dadapemeriksaan ini
dilakukan untuk mengetahui keadaan umum bayi, apabila ukuran antropomentri bayi
tidak sesuai dengan batas normal maka By.Ny”A”beresiko mengalami berbagai
gangguan dalam tumbuh kembangnya.
Setelah semua pemeriksaan data objektif dilakukan didapatkan By.Ny”A”dalam
keadaan baik. Pada pemeriksaan Bayi Baru Lahir yang dilakukan pada By.Ny”A”KIE

28
yang diberikan yaitu menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kehangatan bayinya,
menganjurkan ibu untuk meberikan ASI Ekslusif dengan teknik yang benar kepada
bayinya atau secara on demand karena pemberian ASI hingga umur 6 bulan sangat baik
untuk pertumbuhan dan perkembangan bayidalam hal ini ibu mengerti dan mau
mengikuti anjuran dari bidan.

29
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir By.Ny”A”
usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Telah dilakukan pengkajian data subjektif secara komprehensif pada By.Ny”A”
usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta
2. Telah dilakukan pengkajian data objektif pada By.Ny”A”usia 8 jam di BPM
Hj.Fauziah Hatta
3. Telah dilakukan analisa data dan menegakkan diagnosa pada By.Ny”A” usia 8
jam di BPM Hj.Fauziah Hatta
4. Telah dilakukan penatalaksanaan sesuai dengan data yang didapat pada
By.Ny”A” usia 8 jam di BPM Hj.Fauziah Hatta
5. Telah dilakukan pendokumentasian asuhan kebidanan pada By.Ny”A” usia 8
jam di BPM Hj.Fauziah Hatta

5.2 Saran
Berdasarkankesimpulan diatas maka perlu adanya upaya meningkatkan pelayanan
yang lebih baik,oleh karena itu penulis menyampaikan saran sebagai berikut:
1. Bagi ibu
Tingkatkan pemberian nutrisi ASI pada ibu,susui bayi setiap saat bayi ingin
menyusu atau 2 jam sekali
2. Bagi Tenaga Kesehatan
a. Sebaiknya dalam melakukan penanganan untuk kasus bayi gawat darurat
bidan menggunakan penilaian segera pada bayi seperti yang tertera dalam
buku Acuan Persalinan Normal (APN), karena jika bidan menggunakan
penilaian APGARdi khawatirkan bayi tidak akan mendapatkan
pertolongan sesuai kebutuhan segera.
b. Berikan konseling pada ibu tentang perawatan bayi prematur di rumah dan
jadwal imunisasi bagi bayi.

30
3. Bagi Lahan Praktik
Diharapkan Lahan Praktikdapat menigkatkan pelayanan asuhan kebidanan pada
bayi baru klahir normal.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan institusi pendidikan masih melakukan kerjasama dengan BPM
Hj.Fauziah Hatta karena banyak kasus yang ditemukan termasuk kasus mengenai
bayi baru lahir dan dalam pemberian asuhan kebidanan memerlukan berbagai
sumber kepustakaan untuk menambah pengetahuan dan materi tentang asuhan
kebidanan pada bayi baru lahir prematur.
5. Bagi Masyarakat
Ibu hamil dan keluarga sebaiknya membaca dan mengerti isi buku KIA, karena
dalama buku KIA terdapat informasi penting dalam kehamilan,persalinan,nifas
dan perawatanbayi baru lahir. Sehingga diharapkan dapat mencegah hal-hal yang
tidak di inginkan.

31
DAFTAR PUSTAKA

1. Kepmenkes RI (2010). KeputusanMenteriKesehatanRepublik Indonesia


tentangStandarProfesiBidan. Jakarta. Kurnia, (2013).
2. Kementerian kesehatan RI (2016). Keputusan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia tentang Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Jakarta. Kementerian
Kesehatan dan JICA.
3. Kurnia, (2013).HubunganPemberian ASI Eksklusifdengan Status GiziBayi.
4. Maryanti, dwi, dkk. (2011) Buku Ajaran Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta:
TIM.
5. Muslihatun, W. F (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitrayama
6. Prawirohardjo, Sarwono. (2010) PelayananKesehatan Maternal
danNeonatal.Jakrarta:BinaPustakaSarwonoPrawirohardjo.
7. Soepardin, Suryani, Hajjah. (2008) KonsepKebidanan. Jakarta: EG.
8. Vivian Nanny Lia, Dewi. (2013) Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita.
Jakarta: Salemba Medika.
9. Wijaya, M.A, (2010). KondisiAngkaKematianBalita Neonatal (AKN)
AngkaKematianBayi (AKB), AngkaKematianBalita (AKBAL),
AngkaKematianIbudiIndonesia.

32

Anda mungkin juga menyukai