Anda di halaman 1dari 17

TUGAS kelompok

Konsep dasar bayi baru lahir


DOSEN PENGAMPUH : Flora Niu, S.ST,M.Keb

DI SUSUN OLEH KELOMPOK IV

NUR ASYISYA RAHMADIA ARINING TYAS

NUR ANNISA R.A OCTARIS MAYANTI

NUR AZIZAH NOVITA PAGAWAK

RIZKA JULISTRI WOMORISI

SEMESTER II

KEBIDANAN

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN JAYAPURA

TAHUN AJARAN 2019/2020


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena perkenannyalah


Makalah PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN yang membahas tentang
KONSEP DASAR BAYI BARU LAHIR .

Penulis menyadari masih banyak kekurangan-kekurangan yang mungkin


kita temui dalam makalah yang kami buat ini. Namun sekiranya makalah ini dapat
membantu kami selaku mahasiswa D-III kebidanan poltekes jayapura dalam
mempelajari mata kuliah PENGANTAR ASUHAN KEBIDANAN.

Semua kritik dan saran untuk memperbaiki makalah ini sangat kami
harapkan. Dan bagi semua pihak yang telah membantu sampai selesainya makalah
ini kami sampaikan terima kasih.

JAYAPURA,31 JANUARI 2020

PENULIS
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang
B. Rumusan masalah
C. Tujuan

BAB II Isi

A. Definisi Bayi Baru Lahir


B. Tanda-tanda bayi baru lahir normal
C. Tanda-tanda bahay pada bayi baru lahir
D. Rencana Asuhan pada bayi baru lahir

BAB III Penutup

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Bayi baru lahir yaitu kondisi dimana bayi baru lahir ( neonatus ), lahir
melalui jalan lahir dengan presentasi kepala secara spontan tanpa gangguan,
menangis kuat, nafas secara spontan dan teratur, berat badan antara 2500-4000
gram. Neoatus ( BBL) adalah masa kehidupan pertama diluar rahim sampai
dengan usia 28 hari, dimana terjadi perubahan yang sangat besar dari
kehidupan di dalam rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir
pada semua system.

B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Bayi baru lahir ?
2. Apa saja tanda - tanda bayi baru lahir normal ?
3. Apa Tanda- tanda bahaya bayi baru lahir ?
4. Apa saja rencana asuhan Bayi baru lahir ?

C. Tujuan
1. Agar dapat mengetahui definisi dari Bayi baru lahir
2. Dapat mengetahui tanda-tanda apa saja yg terdapat pada bayi baru lahir
3. Mengetahui rencana asuhan pada bayi baru lahir
BAB II

PEMBAHASAN

A. definisi bayi baru lahir

Bayi Baru Lahir adalah bayi yang lahir dalam presentasi belakang kepala
melalui vagina tanpa memakai alat, pada usia kehamilan genap 37 minggu
sampai dengan 42 minggu, dengan berat badan 2500-4000 gram, nilai
Appearance menangis kuat. Kehangatan tidak terlalu panas (lebih dari 38°C)
atau Color, Pulse, Gremace, Activity,Respiration (APGAR) > 7 dan tanpa cacat
bawaan .
Neonatus ialah bayi yang baru mengalami proses kelahiran dan harus
menyesuaikan diri dari kehidupan intrauterine ke kehidupan ekstrauterin.
Beralih dari ketergantungan mutlak pada ibu menuju kemandirian fisiologi.
B. Tanda – tanda bayi baru lahir normal
Bayi baru lahir dikatakan normal jika mempunyai beberapa antara lain
Appearance color (warna kulit), seluruh tubuh ke merah-merahan, Pulse (heart
rate) atau frekuensi jantung > 100x/menit, Gremace (reaksi terhadap
rangsangan), menangis atau batur/bersin, Activity(tonus otot), gerak aktif,
Respiration (usaha napas), bayi terlalu ingin (kurang dari 36°C). Segera setelah
lahir, letakan bayi diatas kain yang bersih dan kering yang sudah disiapkan
diatas perut ibu.Apabila tali pusat pendek, maka letakan bayi diantara kedua
kaki ibu, pastikan bahwa tempat tersebut dalam keadaan bersih dan
kering.Segara lakukan penilaian awal pada bayi baru lahir antara lain :
a. Apakah bayi bernafas atau menangis kuat tanpa kesulitan ?
b. Apakah bayi bergerak aktif ?
c. Bagiamana warna kulit, apakah berwarna kemerahan ataukah ada sianosis ?
Bayi yang dikatakan lahir normal adalah bayi yang menangis kuat, bergerak
aktif, dan warna kulit kemerahan. Apabila salah satupenilaian tidak ada pada
bayi, bayi tidak dikatakan lahirnormal/fisiologis. Pada saat diberi makanan
hisapan kuat, tidak mengantukberlebihan, tidak muntah. Tidak terlihat tanda-
tanda infeksi pada talipusat seperti, tali pusat merah, bengkak, keluar cairan,
bau busuk,berdarah, dapat berkemih selama 24 jam, tinja lembek, hijau
tua,tidak ada lendir atau darah pada tinja, bayi tidak menggigil, tangisankuat,
tidak terdapat tanda : lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang-kejanghalus
tidak bisa tenang, menangis terus-menerus .

Tabel 2.1 Tanda APGAR

Nilai 0 1 2
Appearance Seluruh badan Warna kulit tubuh Warna kulit tubuh,
color (warna biru atau pucat normal merah tangan dan kaki
kulit) muda, tetapi tangan normal merah
dan kaki kebiruan muda, tidak ada
sianosis
Pulse (heart Tidak ada < 100 x/menit >100 x/menit
rate)
Atau frekuensi
Jantung
Grimace Tidak ada respon Meringis atau Meringis atau bersin
(reaksi terhadap terhadap menangis lemah atau batuk saat
rangsangan) stimulasi ketika distimulasi stimukasi saluran
nafas
Activity Lemah atau tidak Sedikit gerakan Bergerak aktif
(tonus otot) ada
Respiration Tidak ada Lemah atau tidak Menangis kuat,
(usaha nafas) teratur pernafasan baik dan
teratur
Sumber : (Rukiyah & Yulianti, 2010)

C. Ciri – ciri Bayi Baru Lahir


a. Lahir aterm antara 37-42 minggu.
b. Berat badan 2.500-4000 gram.
c. Panjang badan 48-52 cm.
d. Lingkar dada 30-38 cm.
e. Lingkar kepala 33-35 cm.
f. Lingkar lengan 11-12 cm.
g. Frekuensi denyut jantung 120-16 x/menit.
h. Pernafasan 40-60 x/menit.
i. Kulit kemerah-kemerahan dan licin karena jaringan subkutan yangcukup
j. Rambut lanugo tidak terlihat dan rambut kepala biasanya telahsempurna.
k. Kuku agak panjang dan lemas.
l. Menangis kuat, gerakan aktif, kulit kemerahan
m. Gerak aktif.
n. Bayi lahir langsung menangis kuat.
o. Refleks rooting (mencari puting susu dengan rangsangan taktil padapipi dan
daerah mulut) sudah terbentuk dengan baik
p. Refleks sucking dan swallowing (isap dan menelan) sudah terbentukdengan
baik.
q. Refleks morro (gerakan memeluk bila dikagetkan) sudah terbentukdengan
baik.
r. Refleks grapsing (menggenggam) sudah baik.
s. Genetalia
Pada laki-laki kematangan ditandai dengan testis yang berada pada
skrotum dan penis yang berlubang.Pada perempuan kematangan
ditandaidengan vagina dan uretrayang berlubang, serta adanya labia minora
dan mayora.Eliminasi baik yang ditandai dengan keluarnya mekonium dalam
24jam pertama dan berwarna hitam kecoklatan.

D. Tanda tanda bahaya pada Bayi Baru Lahir

Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir harus diwaspadai, dideteksi
lebih dini untuk segera dilakukan penganan agar tidakmengancam nyawa bayi.
Beberapa tanda bahaya pada bayi baru lahir tersebut, antara lain pernafasan
sulit atau lebih dari 60 kali per menit,retraksi dinding dada saat inspirasi. Suhu
terlalu panas atau lebih dari38°C atau terlalu dingin suhu kurang dari 36°C.

Warna abnormal, yaitu kulit atau bibir biru atau pucat, memar atausangat
kuning (terutama pada 24 jam pertama) juga merupakan tanda bahaya bagi bayi
baru lahir. Tanda bahaya pada bayi baru lahir yang lainyaitu pemberian ASI
sulit (hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyakmuntah), tali pusat merah,
bengkak keluar cairan, bau busuk, berdarah, serta adanya infeksi yang ditandai
dengan suhu tubuh meningkat,merah, bengkak, keluar cairan (pus), bau busuk,
pernafasan sulit.

Gangguan pada gastrointestinal bayi juga merupakan tandabahaya, antara


lain mekoneum tidak keluar setelah 3 hari pertama kelahiran, urine tidak keluar
dalam 24 jam pertama, muntah, terusmenerus,distensi abdomen, faeses
hijau/berlendir/darah. Bayi menggigilatau menangis tidak seperti biasa, lemas,
mengantuk, lunglai, kejang-kejanghalus, tidak bias tenang, menangis terus
menerus, mata bengkakdan mengeluarkan cairan juga termasuk tanda-tanda
bahaya pada bayibaru lahir .

E. Rencana Asuhan Bayi Baru Lahir


Rencana asuhan pada bayi hari ke 2 sampai hari ke 6 setelah lahir harus
dibuat secara menyeluruh dan rasional sesuai dengan temuan pada langkah
sebelumnya atau sesuai dengan keadaan bayi saat itu (normal/sehat atau
mengalami gangguan/sakit). Secara umum asuhan yang diberikan pada bayi
usia 2 – 6 hari meliputi :

1. Perawatan Tali Pusat


Perawatan tali pusat pada bayi baru lahir harus diperhatikan betul, sebab
daerah ini mudah sekali terkena infeksi. Jika tali pusat yang belum putus tak
sengaja terkena air saat bayi dimandikan, keringkan dengan cotton buds atau
kasa steril. Jangan bubuhi ramuan apa pun pada pangkal tali pusat. Umumnya,
tali pusat akan putus antara 1-2 minggu setelah kelahiran, tapi bisa juga terjadi
lebih dini atau lebih lambat.
Perawatan menggunakan alkohol dan penutupan tali pusar sudah tidak
dianjurkan lagi, perawatan cukup menggunakan air matang dan biarkan tali
pusar tetap terbuka. Usahakan tali pusar tetap kering, untuk mengelap bisa
menggunakan tissue atau kain kasa steril. Tetap amati terhadap tanda-tanda
infeksi
Beberapa gejala bayi terkena infeksi yaitu : Malas minum, Gelisah,
Frekuensi, pernafasan meningkat, Mengantuk (letargi) atau tidak sadar, Berat
badan turun,Pergerakan kurang, Muntah, Diare, Odema, Perdarahan, ikterus,
kejang, suhu meningkat, normal atau kurang dari norma, Adanya nanah dari
telinga, pusar tampak kemerahan dan meluas ke kulit perut serta berbau
busuk.
2. Pemberian Nutrisi
Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang terbaik bagi bayi. ASI
diketahui mengandung zat gizi yang sesuai untuk pertumbuhan dan
perkembangan bayi, baik kualitas maupun kuantitasnya. Berikan ASI sesering
mungkin dengan keinginan ibu (jika payudara sudah penuh) atau sesuai dengan
kebutuhan bayi, yaitu setiap 2 – 3 jam (paling sedikit 4 jam sekali) dan secara
bergantian diberikan antara payudara kiri dan kanan. Berikan ASI ekslusif
sampaia bayi berusia 6 bulan. Selanjutnya ASI diberikan sampai berusia 2
tahun dengan penambahan makanan lunak atau padat yang disebut Makanan
Pendaming ASI (MPASI).
3. Personal Hygiene
a. Buang Air Besar (BAB)
Kotoran yang dikeluarkan bayi baru lahir pada hari-hari pertama disebut
mekonium. Mekonium adalah aksresi gastrointestinal bayi yang diakumulasi
dalam usus sejak masa janin, yaitu pada usia kehamilan 16 minggu. warna
mekonium adalah hijau kehitaman, lengket dan bertekstur lembut, terdiri atas
mukus, sel epitel, cairan amnion yang tertelan, asam lemak dan pigmen
empedu. Mekonium dikeluarkan seluruhnya 2 – 3 hari setelah lahir. Kemudian
feses bayi yang diberi ASI akan berubah warnanya menjadi hijau emas dan
terlihat seperti bibit. Bayi akan diberi susu formula memiliki feses berwarna
coklat gelap, seperti pasta atau padat. Bayi akan berdefekasi 5 – 6 kali tiap hari
dan akan berkurang pada minggu ke 2. Apabila bayi tidak defekasi selama
lebih dari 2 hari segera hubungi tenaga kesehatan.
b. Buang Air Kecil (BAK)
Bayi berkemih sebanyak 4 – 8 kali perhari. Pada awalnya volume urine
sebanyak 20 – 30 ml/hari, meningkatt menjadi 100 – 200 ml/ hari pada akhir
minggu pertama. Warna urine keruh / merah muda dan berangsur-angsur jernih
karena intak cairan meningkat.
4. Mempertahankan Kehangatan Bayi
Ketika dalam kandungan, bayi berada dalam lingkungan yang bersuhu
tetap 37,7 derajat celcius. Setelah lahir, bayi masuk ke suasana yang jauh lebih
sejuk. Suhu ruangan persalinan yang hanya 21 derajat celcius menyebabkan
tubuh bayi cepat mendingin pada saat air ketuban menguap pada tubuhnya.
Luas permukaan kulit yang berbanding lurus dengan massa tubuh bayi
menyebabkan bayi beresiko kehilangan panas, terutama dari bagian kepala bayi
yang merupakan 25% dari ukuran seluruh tubuhnya.
Bayi yang baru lahir mungkin penuh berlumur darah dan cairan amniotik,
kadang-kadang juga dengan vernix, substansi mirip keju yang melindungi kulit
bayi ketika masih ada di dalam rahim. Kulit bayi yang baru lahir mungkin
dilapisi bulu halus yang hitam, bernama lanugo, yang akan lenyap dalam 2
bulan kehidupan awalnya. Warna kulit mungkin mula-mula kelihatan biru tua,
tetapi setelah bayi mulai bernafas akan berubah menjadi merah jambu sehat.

5. Kebutuhan Tidur
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya sering tidur, bayi
baru lahir sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari. Pada
umumnya bayi terbangun samapai malam hari sampai usia 3 bulan. Sebaiknya
ibu selalu menyediakan selimut dan ruangannya yang hangat, serta memastikan
bayi tidak terlalu panas atau terlalu diingin. Jumlah waktu tidur bayi akan
berkurang seiring dengan bertambahnya usia bayi.
Pola tidur bayi masih belum tertur karena jam biologis yang belum matang.
Tetapi perlahan-lahan kan bergeser sehingga lebih banyak waktu tidur dimalam
hari dibandingkan dengan siang hari. Keluhan gangguan tidur biasanya dating
dari orang tuany yang sulit menerima jam tidur bayi. Dikatakan bahwa orang
tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2
tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu tidur setiap malamnya. Sehingga
orang tuapun perlu menyiasati waktu tdurnya sesuai pola tidur bayi. Mulai usia
2 bulan bayi mulai lebih banyak tiduur malam disbanding siang. Usia 3-6 bulan
jumlah tidurpun semakin berkurang, kiraa-kira 3 kali dan terus berkurang
hingga 2 kali pada usia 6-12 bulan. Menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya
perlu tidur siang 1 kali saja dengan total jumlah waktu tidur berkisar antara 12-
16 jam.
Latih anak agar mengerti bahwa malam hari adalah waktu untuk tidur dan
siang hari adalah waktu untuk banguun. Salah satu caranya adalah dengan
mengajaknya bermain hanya disiang hari saja, tidak dimalam hari. Latih bayi
agar mengetahui bahwa tempat tidur adalah tempatnya untuk tidur. Letakkan
bayi ditempat tidur saat ia sudah mengantuk, hindari membiarkannya tidur
dalam gendongan atau diruangan lain. Lampu utama sebaiknya dimatikan, dan
nyalakan lampu tidur yang redup.
Ketika bayi terbangun, ajari untuk tidur kembali. Jangan nyalakan lampu,
tenangkan dengan kata-kata lembut. Selanjutnya tinggalkan ia sendiri untuk
kembali tidur, jika menanagis lagi, biarkan dulu 5 menit baru tenangkan lagi.
Berikutnya jika kembali menangis tunggu 10 menit dan seterusnya hingga 15
menit, malam berikutnya tambah waktu tunggu 5 menit yaitu 10 menit, 15 dan
20 menit. Biasanya bayi memerlukan waktu hingga 2-3 malam. Jika gagal
hentikan dulu prosedur ini dan coba lagi setelah satu bulan cara ini
diperkenalkan oleh Richard Ferber, Boston’s Children Hospital. Pastikan bayi
tidur dengan aman:
a. Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu empuk. Pasang seprai
atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas
b. Jangan merokok disekitar bayi
c. Jangan biarkan bayi terlalu hangat, jangan berlebihan membuntal bayi ketika
tidur
d. Jika khawatir kepala bayi akan peyang jika sering tidur terlentang,
tengkurapkan bayi saat bangun dan ada yang mengawasi. Atau ubah sesekali
posisi bayi saat bayi tidur terlentang.

6. Keamanan
Pencegahan infeksi adalah satu aspek penting dalam perlindungan dan
keamanan pada bayi baru laahir, yang dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Mencuci tangan sebeum dan sesudah menangani bayi merupakan cara
efektif untuk mencegah infeksi.
b. Setiap bayi harus mempunyai alat dan pakaian tersendiri untuk mencegah
infeksi silang.
c. Menyediakan linen atau kain yang cukup
d. Mencegah anggotan tenaga atau tenaga kesehatan yang sedang sakit
menangani bayi. Stafilokokos merupakan penyebab tersering infeksi
nosokamal. Kadang beberapa rumah sakit menggunakan cairan antiseptic atau
sabun. Contoh yang mengandung heksaklorophan untuk mencegah
kemungkinan infeksi tersebut.
e. Memandikan bayi tidk boleh sering-sering dilakukan karena akan
berdampak pada kulit yang belum sempurna, bagian muka, lipatan-lipatan kulit
, dan bagian dalam popok dapat dibersihkan 1-2 kal/ hari untuk mencegah
lecet/ tertumpuknya kotoran pada daerah tersebut..
f. Menjaga kebersihan dan keringnya tali pusat
g. Mengganti popok dan menjaga kebersihan area bokong
Hal-hal yang harus di perhatikan dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan
dengan tetap menjaganya, jangan meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu.
Selain itu, perlu dihindari untuk memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI,
karena bayi bisa tersedak dan jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur
bayi. Selain itu untuk menjaga keamanan bayi adalah menjaga bayi agar tidak
gumoh dengan cara:
a. Hindari memberikan ASI/susu saat bayi berbaring. Jaga agar bayi tetap
dalam posisi tegak sekitar 30 menit setelah menyusu.
b. Hindari meletakkan bayi di kursi bayi karena akan meningkatkan tekanan
pada perut.
c. Hindari merangsang aktivitas yang berlebihan setelah bayi menyusu.
d. Kontrol jumlah ASI/susu yang diberikan.misal Berikan ASI /susu dengan
jumlah sedikit tapi sering.
e. sendawakan bayi segera setelah menyusu. Bahkan bayi terkadang masih
membutuhkan bersendawa di antara 2 waktu menysusu.
f. Jika menyusui, posisi bayi dimiringkan. Kepalanya lebih tinggi dari kaki
sehingga membentuk sudut 45 derajat. Jadi cairan yang masuk bisa turun ke
bawah.
g. Jangan mengangkat bayi saat gumoh atau muntah.
h. Segera mengangkat bayi saat gumoh adalah berbahaya, karena muntah atau
gumoh bisa turun lagi, masuk ke paru dan akhirnya malah mengganggu paru.
Bisa radang paru. Sebaiknya, miringkan atau tengkurapkan anak. Biarkan saja
ia muntah sampai tuntas jangan ditahan.
i. Biarkan saja jika bayi mengeluarkan gumoh dari hidungnya.
Hal ini justru lebih baik daripada cairan kembali dihirup dan masuk ke dalam
paru-paru karena bisa menyebabkan radang atau infeksi. Muntah pada bayi
bukan cuma keluar dari mulut, tapi juga bisa dari hidung. Hal ini terjadi karena
mulut, hidung, dan tenggorokan punya saluran yang berhubungan. Pada saat
muntah, ada sebagian yang keluar dari mulut dan sebagian lagi dari hidung.
Mungkin karena muntahnya banyak dan tak semuanya bisa keluar dari mulut,
maka cairan itu mencari jalan keluar lewat hidung.
j. Hindari bayi tersedak.
Bila si bayi tersedak dan muntahnya masuk ke saluran pernapasan alias
paru-paru. ini disebut aspirasi dan berbahaya. Lebih bahaya lagi jika si bayi
tersedak susu yang sudah masuk ke lambung karena sudah mengandung asam
dan akan merusak paru-paru. Untuk mencegah kemungkinan tersedak, agar
setiap kali bayi muntah selalu dimiringkan badannya. Akan lebih baik jika
sebelum si bayi muntah (saat menunjukkan tanda-tanda akan muntah) segera
dimiringkan atau ditengkurapkan atau didirikan sambil ditepuk-tepuk
punggungnya.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Bayi baru lahir ( neonatus ) adalah suatu keadaan dimana bayi baru lahir
dengan umur kehamilan 38-40 minggu, lahir melalui jalan lahir dengan
presenntasi kepala secara spontan kuat tanpa gangguan, menangis kuat, nafas
secara teratur, berat badan antara 2500-4000 gram.
Pada bayi lahiir normal umumnya tidak di lakukan pemeriksaan
laboraturium, namun kadang-kadang dengan riwayat kehamilan dan kondisi
tertentu perlu di lakukan pemeriksaan laboratorium sesuai indikasi tertentu.
Obat profilaksi yang rutin diberikan pada bayi baru lahir yaitu :
1. Vitamin K
2. Tetes / zalf mata
B. Saran
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat kekurangan dan kesalahan, kami
mohon maaf. Untuk itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun agar kami dapat membuat makalah yang lebih baik di kemudian
hari.
DAFTAR PUSTAKA

Chapman, Vicky. 2006, Asuhan Kebidanan : persalinan dan kelahiran, cetakan I.


Penerjemah : H.Y> Kuncara, Editor edisi bahasa Indonesia Monica ester, Jakarta
EEG.
Henderson, C., Jones,K. 2006, Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta : EGC.
Maryanti, dwi, dkk. (2011) Buku Ajaran Neonatus Bayi dan Balita. Jakarta: TIM.
Muslihatun, W. F (2010) Asuhan Neonatus Bayi dan Balita. Yogyakarta:
Fitrayama.

Anda mungkin juga menyukai