Anda di halaman 1dari 35

RESPON ORANG TUA

TERHADAP BAYI BARU LAHIR

FATHIYATUR ROHMAH, S.ST., M.Kes


 Periode postpartum merupakan masa
transisi bagi ibu untuk menyesuaikan
perannya sebagai orang tua

 Banyak ibu muda yang mengalami


perubahan perasaan yang sebenarnya
adalah respon alamiah karena telah
mengalami perubahan fisik dan
psikologis selama hamil dan bersalin
 Pada masa ini ibu merasakan ada
perubahan hubungan antara ia dan bayi,
suami maupun dengan keluarga lain.
 Respon yang umum antara lain bingung,
serba salah, tertarik, atau kecewa
karena bayi tidak sesuai fantasi
 Butuh beberapa waktu bagi ibu untuk
menyesuaikan diri menerima perannya
sebagai ibu
DUA KOMPONEN
PROSES MENJADI ORANG TUA
Stelle & Pollack (1986)

Pertama bersifat praktis dan mekanis,


melibatkan keterampilan kognitif dan
motorik:

Aktivitas perawatan anak, seperti memberi


makan, menggendong, mengenakan pakaian,
membersihkan bayi, dan menjaganya dari
bahaya.
DUA KOMPONEN
PROSES MENJADI ORANG TUA
Stelle & Pollack (1986)

Kedua bersifat emosional, melibatkan


keterampilan afektif dan kognitif:

Keterampilan kognitif-efektif menjadi orang


tua ini meliputi sikap yang lembut, waspada,
dan memberi perhatian terhadap kebutuhan
dan keinginan anak.
BOUNDING ATTACHEMENT
 PENGERTIAN:

 Klause dan Kennel (1983): interaksi orang tua dan bayi


secara nyata, baik fisik, emosi, maupun sensori pada
beberapa menit dan jam pertama segera bayi setelah lahir.
 Nelson (1986), bounding: dimulainya interaksi emosi sensorik
fisik antara orang tua dan bayi segera setelah lahir,
attachment: ikatan yang terjalin antara individu yang
meliputi pencurahan perhatian; yaitu hubungan emosi dan
fisik yang akrab.
 Saxton dan Pelikan (1996), bounding: adalah suatu langkah
untuk mengunkapkan perasaan afeksi (kasih sayang) oleh ibu
kepada bayinya segera setelah lahir; attachment: adalah
interaksi antara ibu dan bayi secara spesifik sepanjang
waktu.
 PENGERTIAN:

 Bennet dan Brown (1999), bounding: terjadinya hubungan


antara orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment:
pencurahan kasih sayang di antara individu.
 Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang
dan suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan
bayi lahir.
 Perry (2002), bounding: proses pembentukan attachment
atau membangun ikatan; attachment: suatu ikatan khusus
yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang
terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
 Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara
langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan,
dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
 PENGERTIAN:

 Bennet dan Brown (1999), bounding: terjadinya hubungan


antara orang tua dan bayi sejak awal kehidupan, attachment:
pencurahan kasih sayang di antara individu.
 Parmi (2000): suatu usaha untuk memberikan kasih sayang
dan suatu proses yang saling merespon antara orang tua dan
bayi lahir.
 Perry (2002), bounding: proses pembentukan attachment
atau membangun ikatan; attachment: suatu ikatan khusus
yang dikarakteristikkan dengan kualitas-kualitas yang
terbentuk dalam hubungan orang tua dan bayi.
 Maternal dan Neonatal Health: adalah kontak dini secara
langsung antara ibu dan bayi setelah proses persalinan,
dimulai pada kala III sampai dengan post partum.
BONDING ATTACHMENT

 Bounding : ikatan
Adalah suatu ketertarikan antara orang
tua dan anak
saat pertama kali mereka bertemu.
 Attachement : kasih sayang
Terjadi pada periode kritis, seperti pada
kelahiran
Hal ini menjelaskan suatu perasaan
menyayangi, bersifat unik dan bertahan
lama.
Tahap-Tahap
Bounding Attachment
 Perkenalan (acquaintance), dengan
melakukan kontak mata, menyentuh,
berbicara, dan mengeksplorasi segera
setelah mengenal bayinya.
 Bounding (keterikatan)
 Attachment, perasaan sayang yang
mengikat individu dengan individu lain.

Menurut Klaus, Kenell (1982), bagian penting


dari ikatan ialah perkenalan >> identifikasi
melalui proses klaim
Elemen-elemen Bounding Attachment

 Sentuhan-sentuhan atau indera peraba, dipakai secara


ekstensif oleh ortu dan pengasuh lain sbg suatu sarana
utk mengenali bayi baru lahir dg cara mengeksplorasi
tubuh bayi dgn ujung jarinya.
 Kontak mata – Ketika bayi baru lahir mampu scr
fungsional mempertahankan kontak mata, ortu & bayi
akan menggunakan lbh banyak waktu utk saling
memandang. Bbrpa ibu mengatakan, dg melakukan
kontak mata mereka merasa lbh dekat dg bayinya (Klaus,
Kennell, 1982).
 Suara – Saling mendengar & merespon suara antara ortu
& bayinya juga penting. Ortu menunggu tangisan pertama
bayinya dg tegang.
 LANJUTAN…..

 Aroma – Ibu mengetahui bahwa setiap anak memiliki


aroma yang unik (Porter, Cernoch, Perry, 1983).
Sedangkan bayi belajar dengan cepat untuk membedakan
aroma susu ibunya (Stainto, 1985).
 Entrainment – Bayi baru lahir bergerak-gerak sesuai
dengan struktur pembicaraan orang dewasa. Mereka
menggoyang tangan, mengangkat kepala, menendang-
nendangkan kaki, seperti sedang berdansa mengikuti
nada suara orang tuanya. Entrainment terjadi saat anak
mulai berbicara. Irama ini berfungsi memberi umpan balik
positif kepada orang tua dan menegakkan suatu pola
komunikasi efektif yang positif.
 LANJUTAN…..

Bioritme – Anak yg blm lahir / baru lahir dpt


dikatakan senada dg ritme alamiah ibunya. Utk itu,
salah satu tugas bayi baru lahir ialah membentuk ritme
personal (bioritme). Ortu dpt membantu proses ini dg
memberi kasih sayang yg konsisten & dg
memanfaatkan waktu saat bayi mengembangkan
perilaku yang responsif. Hal ini dpt meningkatkan
interaksi sosial & kesempatan bayi utk belajar.

Kontak dini – Saat ini , tidak ada bukti-bukti alamiah


yang menunjukkan bahwa kontak dini setelah lahir
merupakan hal yang penting untuk hubungan orang tua–
anak.
Namun menurut Klaus, Kennel (1982),
ada bbrp keuntungan fisiologis yg dpt
diperoleh dr kontak dini :

 Kadar oksitosin dan prolaktin meningkat.


 Reflek menghisap dilakukan dini.
 Pembentukkan kekebalan aktif dimulai.
 Mempercepat proses ikatan antara ortu dan
anak (body warmth (kehangatan tubuh);
waktu pemberian kasih sayang; stimulasi
hormonal).
Prinsip-Prinsip dan Upaya Meningkatkan
Bounding Attachment:

 Dilakukan segera (menit pertama jam pertama).


 Sentuhan ortu pertama kali.
 Adanya ikatan yg baik & sistematis berupa
kedekatan ortu ke anak.
 Kesehatan emosional orang tua.
 Terlibat pemberian dukungan dalam proses
persalinan.
 Persiapan PNC sebelumnya.
 Adaptasi.
 Tingkat kemampuan, komunikasi dan
keterampilan untuk merawat anak.
 Kontak sedini mungkin sehingga dapat membantu
dalam memberi kehangatan pada b ayi,
menurunkan rasa sakit ibu, serta memberi rasa
nyaman.
 Fasilitas untuk kontak lebih lama.
 Penekanan pada hal-hal positif.
 Perawat maternitas khusus (bidan).
 Libatkan anggota keluarga lainnya/dukungan
sosial dari keluarga, teman dan pasangan.
 Informasi bertahap mengenai bounding
attachmen.
Keuntungan Bounding Attachment

 Bayi merasa dicintai, diperhatikan, mempercayai,


menumbuhkan sikap sosial.
 Bayi merasa aman, berani mengadakan
eksplorasi.

Hambatan Bounding Attachment


 Kurangnya support sistem.
 Ibu dengan resiko (ibu sakit).
 Bayi dengan resiko (bayi prematur, bayi sakit,
bayi dengan cacat fisik).
 Kehadiran bayi yang tidak diinginkan.
RESPON AYAH &
KELUARGA

 Melibatkan ayah atau


anggota keluarga dekat lain
dalam periode ini dapat
meningkatkan kegembiraan
keluarga. Namun,
pembatasan kunjungan
hanya oleh keluarga dan
teman dekat selama
periode ini juga dapat
menjadi factor dalam
mempertahankan kontak
ibu dengan bayinya.
 Reaksi ortu dan kelg terhdp bayi yang
baru lahir, berbeda-beda.

 Disebabkan oleh berbagai hal:


reaksi emosi, pengalaman, jumlah anak,
keadaan ekonomi, hubungan sosial,
budaya, dan lain-lain.
Respon pada bayi baru lahir

Respon Positif, dapat ditunjukkan dengan:


 Ayah dan keluarga menyambut kelahiran
bayinya dengan bahagia.
 Ayah bertambah giat bekerja untuk memenuhi
kebutuhan bayi.
 Ayah dan keluarga melibatkan diri dalam
perawatan bayi.
 Perasaan sayang terhadap ibu yang telah
melahirkan bayi.
Respon negatif dapat ditunjukkan dg:
 Kelahiran bayi tidak dinginkan krn jenis
kelamin tidak sesuai yg diharapkan
 Kurang bahagia krn kegagalan KB.
 Perhatian ibu pada bayi yang berlebihan shg
ayah merasa kurang mendapat perhatian.
 Faktor ekonomi >> kekhawatiran dalam biaya
hidupnya.
 Rasa malu baik bagi ibu dan keluarga karena
anak lahir cacat.
 Anak yang dilahirkan merupakan hasil
hubungan zina, sehingga menimbulkan rasa
malu dan aib bagi keluarga.
RESPON SAUDARA
( SIBLING RIVALRY )
PENGERTIAN:

 Kamus kedokteran Dorland (Suherni, 2008):


Sibling rivalry adalah kompetisi antara saudara
kandung untuk mendapatkan cinta kasih, afeksi
dan perhatian dari satu, kedua orang tuanya,
atau untuk mendapatkan pengakuan atau suatu
yang lebih.

 Sibling rivalry adalah kecemburuan, persaingan


dan pertengkaran antara saudara laki-laki dan
saudara perempuan. Hal ini terjadi pada semua
orang tua yang mempunyai dua anak atau lebih
PENGERTIAN:
 Sibling Rivalry adalah perasaan
cemburu atau menjadi pesaing
dengan bayi atau saudara kandung
yang baru dilahirkan.
 Bayi baru lahir anggota baru dalam
keluarga
 Kecemburuan/kemarahan alamiah
 Bentuk : memukul, mendorong, menarik
botol minuman
 Anak tidak marah pada bayi, tapi marah
perubahan yang dibawa seperti :
 Perpisahan dari ibu selama
persalinan
 Kebiasaan terganggu & takut
kehilangan tempat tidur/
bermainnya
 Orang tua lebih perhatian
pada bayi
 Anak menginginkan simpati
teman yang mengeluh
tentang saudara mereka
sendiri
Faktor penyebab
Sibling Rivalry

 Anak bersaing untuk menentukan pribadi mereka, ingin


menunjukkan pada saudara mereka.
 Anak merasa kurang mendapatkan perhatian dari orang
tua
 Anak merasa hubungan dengan orang tua mereka
terancam oleh kedatangan anggota keluarga baru/ bayi
 Tahap perkembangan anak baik fisik maupun emosi
yang dapat mempengaruhi proses kedewasaan dan
perhatian terhadap satu sama lain.
 Anak frustasi karena merasa lapar, bosan atau letih
sehingga memulai pertengkaran.
Faktor penyebab
Sibling Rivalry

 Kemungkinan, anak tidak tahu cara untuk mendapatkan


perhatian atau memulai permainan dengan saudara mereka.
 Dinamika keluarga dalam memainkan peran.
 Anggapan ortu ttg agresi dan pertengkaran anak yang
berlebihan dalam keluarga adalah normal.
 Tidak memiliki waktu untuk berbagi, berkumpul bersama
dengan anggota keluarga.
 Orang tua mengalami stres dalam menjalani kehidupannya.
 Anak-anak mengalami stres dalam kehidupannya.
 Cara orang tua memperlakukan anak dan menangani konflik
yang terjadi pada mereka.
CARA MENGATASINYA

 Pada saat kehamilan cari waktu yg


tepat untuk membicarakan adik baru
 Ajak anak saat periksa kehamilan
 Libatkan anak dalam persiapan
menerima kedatangan adik baru
 Tidak membeda-bedakan anak
CARA MENGATASINYA

 Membiarkan anak menjadi diri pribadi mereka


sendiri.
 Menyukai bakat dan keberhasilan anak-anak
Anda.
 Membuat anak-anak mampu bekerja sama
daripada bersaing antara satu sama lain.
 Memberikan perhatian setiap waktu atau pola lain
ketika konflik biasa terjadi.
 Mengajarkan anak-anak Anda cara-cara positif
untuk mendapatkan perhatian dari satu sama lain.
CARA MENGATASINYA

 Bersikap adil sangat penting, tetapi disesuaikan


dengan kebutuhan anak. Sehingga adil bagi
anak satu dengan yang lain berbeda.
 Merencanakan kegiatan keluarga yang
menyenangkan bagi semua orang.
 Meyakinkan setiap anak mendapatkan waktu
yang cukup dan kebebasan mereka sendiri.
 Orang tua tidak perlu langsung campur tangan
kecuali saat tanda-tanda akan kekerasan fisik.
CARA MENGATASINYA

 Orang tua harus dapat berperan memberikan


otoritas kepada anak-anak
 Orang tua dalam memisahkan anak-anak dari
konflik tidak menyalahkan satu sama lain.
 Jangan memberi tuduhan tertentu tentang
negatifnya sifat anak.
 Kesabaran dan keuletan serta contoh-contoh
yang baik dari perilaku orang tua sehari-hari
adalah cara pendidikan anak-anak untuk
menghindari sibling rivalry yang paling bagus.
TUGAS KELOMPOK:

RESPON ORTU terhadap bayi baru lahir:


>> Kesedihan dan duka cita
(bayi meninggal)
>> KTD (hasil perkosaan)
 TERIMAKASIH……………..

Anda mungkin juga menyukai