PENDAHULUAN
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan
AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =
Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai
penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang
tubuh kita itulah yang disebut AIDS
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka telah
tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk lama dan itulah
sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu orang ke orang lain. Masa
inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat
penularan) sampai timbulnya penyakit.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan akibat dari
HIV/AIDS,
2
BAB II
PEMBAHASAN
Virus HIV dikenal secara terpisah oleh para peneliti di Institut Pasteur Perancis pada tahun
1983 dan NIH yaitu sebuah institut kesehatan nasional di Amerika Serikat pada tahun 1984.
Meskipun tim dari Institute Pasteur Perancis yang dipimpin oleh Dr. Luc Montagnie, yang pertama
kali mengumumkan penemuan ini di awal tahun 1983 namun penghargaan untuk penemuan virus
ini tetap diberikan kepada para peneliti baik yang berasal dari Perancis maupun Amerika. Peneliti
Perancis memberi nama virus ini LAV atau lymphadenopathy associated virus. Tim dari Amerika
yang dipimpin Dr. Robert Gallo menyebut virus ini HTLV-3 atau human T-cell lymphotropic virus
type-3. Kemudian Komite Internasional untuk Taksonomi Virus memutuskan untuk menetapkan
nama human immunodeficiency virus (HIV) sebagai nama yang dikenal sampai sekarang maka
para peneliti tersebut juga sepakat untuk menggunakan istilah HIV. Sesuai dengan namanya, virus
ini “memakan” imunitas tubuh.
A. Pengertiaan
3
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan dengan
AIDS adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I =
Immuno deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah terserang berbagai
penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan gejala penyakit yang menyerang
tubuh kita itulah yang disebut AIDS, yaitu:
Jadi AIDS berarti kumpulan gejala akibat kekurangan atau kelemahan sistem
kekebalan tubuh yang dibentuk setelah kita lahir dan disebabkan oleh HIV atau Human
Immunodeficiency Virus. AIDS bukan penyakit turunan, oleh sebab itu dapat menulari siapa
saja. Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu
virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan
menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun
penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini
belum benar-benar bisa disembuhkan.
Penyakit ini kadang disebut “infeksi oportunistik”, karena penyakit ini menyerang
dengan cara memanfaatkan kesempatan ketika kekebalan tubuh menurun sehingga kanker dan
infeksi oportunistik inilah yang dapat menyebabkan kematian. Biasanya penyakit ini baru
muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS. Orang yang
mengidap KS mempunyai kesempatan hidup lebih lama dibandingkan orang yang terkena
infeksi oportunistik. Akan tetapi belum ada seorang pun yang diketahui benar-benar sembuh
dari AIDS. Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia
akan sama dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Apakah seseorang sudah tertular HIV atau
4
tidak hanya bisa diketahui melalui tes darah. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak
menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit
ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu
orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit
masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.
Fase HIV adalah fase dimana virus masuk ke dalam tubuh dan tubuh mulai
melakukan perlawanan dengan menciptakan antibodi. Pada fase ini, sebagian besar orang tidak
merasakan gejalanya sehingga disebut fase tanpa gejala.
Fase AIDS, adalah saat tubuh sudah tidak mampu melawan penyakit-penyakit yang
masuk dan menginfeksi tubuh. Biasanya dikatakan fase AIDS setalah muncul 2 atau lebih
gejala. Misal flu yang sulit sembuh diiringi mencret dan menurunnya berat badan hingga
>10%.Untuk memudahkan penjelasannya.
Orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) dibagi dalam 4 Stadium perkembangan,
yaitu:
a. Stadium awal infeksi HIV, menunjukkan gejala-gejala seperti : demam, kelelahan, nyeri
sendi, pembesaran kelenjar getah bening. Gejala-gejala ini menyerupai
influenza/monokleosis.
b. Stadium tanpa gejala, yaitu stadium dimana ODHA nampak sehat, namun dapat merupakan
sumber penularan infeksi HIV. Masa ini bisa mencapai 5 hingga 10 tahun, bergantung
dengan kekebalan tubuh dan kesehatan seseorang.
c. Stadium ARC (AIDS Related Complex), memperlihatkan gejala-gejala seperti demam lebih
dari 38oC secara berkala/terus-menerus, menurunnya berat badan lebih dari 10% dalam
waktu 3 bulan, pembesaran kelenjar getah bening, diare/mencret secara berkala/terus-
menerus dalam waktu yang lama tanpa sebab yang jelas, kelemahan tubuh yang
menurunkan aktifitas fisik, berkeringat pada waktu malam hari.
5
d. Stadium AIDS, akan menunjukkan gejala-gejala seperti terdapatnya kanker kulit yang
disebut sarkoma kaposi, kanker kelenjar getah bening, infeksi penyakit penyerta misalnya :
pneumonia yang disebabkan oleh pneumocytis carinii, TBC, peradangan otak/selaput otak.
B. Penyebab HIV/AIDS
Selain mengetahui bahwa virus HIV membunuh sel-sel T-helper, kita juga
perlu tahu bahwa tidak seperti virus-virus yang lain, virus HIV ini mengubah struktur sel yang
6
diserangnya. Virus ini menyerang dengan cara menggabungkan kode genetiknya dengan
bahan genetik sel yang menularinya. Hasilnya, sel yang ditulari berubah menjadi pabrik
pengasil virus HIV yang dilepaskan ke dalam aliran darah dan dapat menulari sel-sel T-helper
yang lain. Proses ini akan terjadi berulang-ulang. Virus yang bekerja seperti ini disebut
retrovirus.
Penyakit AIDS disebabkan oleh virus HIV yang menyerang sel-sel Limfosit
(sel T helper) yang berfungsi melindungi tubuh terhadap terjadinya infeksi sehingga daya
tahan tubuh penderita berkurang dan mudah terinfeksi oleh berbagai penyakit
C. Penularan HIV/AIDS
7
terjadi melalui hubungan seksual, sehingga pencegahan AIDS perlu difokuskan pada
hubungan seksual. Untuk ini perlu dilakukan penyuluhan agar orang berperilaku seksual
yang aman dan bertanggung jawab, yakni : hanya mengadakan hubungan seksual dengan
pasangan sendiri (suami/isteri sendiri), kalau salah seorang pasangan anda sudah terinfeksi
HIV, maka dalam melakukan hubungan seksual perlu dipergunakan kondom secara benar,
mempertebal iman agar tidak terjerumus ke dalam hubungan-hubungan seksual di luar
nikah.
B. Pencegahan Penularan Melalui Darah dapat berupa : pencegahan dengan cara memastikan
bahwa darah dan produk-produknya yang dipakai untuk transfusi tidak tercemar virus HIV,
jangan menerima donor darah dari orang yang berisiko tinggi tertular AIDS, gunakan alat-
alat kesehatan seperti jarum suntik, alat cukur, alat tusuk untuk tindik yang bersih dan suci
hama.
C. Pencegahan penularan dari Ibu-Anak (Perinatal). Ibu-ibu yang ternyata mengidap virus
HIV/AIDS disarankan untuk tidak hamil
d. Mencegah Penularan Lewat. Alat-Alat Yang Tercemar Bila hendak menggunakan alat-alat
yang menembus kulit dan darah (jarum suntik, jarum tato, pisau cukur dan lain-lainnya),
pastikan bahwa alat-alat tersebut benar-benar steril. Cara mensterilkan alat-alat tersebut
dapat dengan mencucinya dengan benar. Anda dapat memakai ethanol 70% atau pun
pemutih. Caranya, sedot ethanol dengan jarum suntik tersebut, lalu semprotkan keluar. Hal
ini dilakukan dua kali. Manifestasi AIDS rata-rata timbul 10 tahun sesudah infeksi.
8
Siapapun Bisa terkena AIDS, jika prilakunya beresiko.Penampilan luar tidak menjamin bebas
HIV.
ODHA sering terlihat sehat dan merasa sehatJika belum belakukan tes HIV, ODHA tidak tau
bahwa dirinya telah tertular HIV dan dapat menularkan HIV kepada orang lain.Tes HIV adalah
satu-satunya cara mendapatkan kepastian tertular atau tidak.
9
* Sel T4 terdapat pd cairan tubuh maka HIV ditemukan
terutama dalam: darah, air mani, cairan vagina
* HIV tidak terdapat dalam: urine, faeces, muntahan
* HIV tidak dapat menembus kulit utuh.
Berbagai gejala AIDS umumnya tidak akan terjadi pada orang-orang yang
memiliki sistem kekebalan tubuh yang baik. Kebanyakan kondisi tersebut akibat infeksi oleh
bakteri, virus, fungi dan parasit, yang biasanya dikendalikan oleh unsur-unsur sistem kekebalan
tubuh yang dirusak HIV. Infeksi oportunistik umum didapati pada penderita AIDS HIV
mempengaruhi hampir semua organ tubuh. Penderita AIDS juga berisiko lebih besar menderita
kanker seperti sarkoma Kaposi, kanker leher rahim, dan kanker sistem kekebalan yang disebut
limfoma.
10
Biasanya penderita AIDS memiliki gejala infeksi sistemik; seperti demam,
berkeringat (terutama pada malam hari), pembengkakan kelenjar, kedinginan, merasa lemah,
serta penurunan berat badan.[8][9] Infeksi oportunistik tertentu yang diderita pasien AIDS, juga
tergantung pada tingkat kekerapan terjadinya infeksi tersebut di wilayah geografis tempat
hidup pasien.
E. Pencegahan HIV/AIDS
Sampai detik ini belum ada vaksin yang sanggup mencegah atau
mengobati HIV AIDS. Namun bukanlah sesuatu yang mustahil
untuk melakukan pencegahan HIV terhadap diri sendiri dan orang
lain. Oleh karena itu, pemahaman terhadap proses penularan
merupakan kunci dari pencegahannya. Disini saya sampaikan
tindakan-tindakan untuk mencegah penularan HIV AIDS jika anda
belum terinfeksi HIV AIDS.
• Pahami HIV AIDS dan ajarkan pada orang lain. Memahami HIV AIDS dan bagaimana
virus ini ditularkan merupakan dasar untuk melakukan tindakan pencegahan
• Ketahui status HIV AIDS patner seks anda. Berhubungan seks dengan sembarang orang
menjadikan pelaku seks bebas ini sangat riskan terinfeksi HIV, oleh karena itu mengetahui
status HIV AIDS patner seks sangatlah penting.
• Gunakan jarum suntik yang baru dan steril. Penyebaran paling cepat HIV AIDS adalah
melalui penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan orang yang memiliki status
HIV positif, penularan melalui jarum suntik sering terjadi pada IDU ( injection drug user).
• Gunakan Kondom Berkualitas. Selain membuat ejakulasi lebih lambat, penggunaan
kondom saat berhubungan seks cukup efektif mencegah penularan HIV AIDS melalui seks.
• Lakukan sirkumsisi / khitan. Banyak penelitian pada tahun 2006 oleh National Institutes
of Health (NIH) menunjukkan bahwa pria yang melakukan khitan memiliki resiko 53 %
lebih kecil daripada mereka yang tidak melakukan sirkumsisi.
11
• Lakukan tes HIV secara berkala. Jika anda tergolong orang dengan resiko tinggi,
sebaiknya melakukan tes HIV secara teratur, minimal 1 tahun sekali
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
AIDS disebabkan oleh virus yang bernama HIV, Human Immunodeficiency Virus.
Apabila anda terinfeksi HIV, maka tubuh anda akan mencoba untuk melawan infeksi tersebut.
Tubuh akan membentuk “antibodi”, yaitu molekul-molekul khusus untuk melawan HIV.
Tes darah untuk HIV berfungsi untuk mencari keberadaan antibodi tersebut.
Apabila anda memiliki antibodi ini dalam tubuh anda, maka artinya anda telah terinfeksi HIV.
Orang yang memiliki antibodi HIV disebut ODHA.
Menjadi HIV-positif, atau terkena HIV, tidaklah sama dengan terkena AIDS.
Banyak orang yang HIV-positif tetapi tidak menunjukkan gejala sakit selama bertahun-tahun.
Namun selama penyakit HIV berlanjut, virus tersebut secara perlahan-lahan merusak sistem
kekebalan tubuh. Apabila kekebalan tubuh anda rusak, berbagai virus, parasit, jamur, dan
bakteria yang biasanya tidak mengakibatkan masalah dapat membuat anda sangat sakit. Inilah
yang disebut “infeksi oportunistik”.
Menurut pandangan agama HIV / AIDS itu buruk, karena penularannya pun terjadi
melalui cara yang dilarang oleh agama. Salah satunya HIV / AIDS ditularkan melalui hubungan seks
bebas.
B. Saran
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih pasangan
hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap HIV / AIDS, karena selain
dapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita
juga harus berhati-hati dalam pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan
darah yang sudah terpapar HIV.
13
14
DAFTAR PUSTAKA
• Maulanusantara.files.wordpress.com
• Flexner, C. 1998. HIV-Protease Inhibitor. N. Engl. J.Med. 338:1281-1293
• Patrick, A.K. & Potts, K.E. 1998. Protease Inhibitors as Antiviral Agents. Clin.
Microbiol. Rev. 11: 614-627
• Google.com