Disusun Oleh:
Muhammad Naufal (24)
Kelas XI IPS 2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan
baik dan tepat pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “Penularan dan
Pencegahan HIV/AIDS”. Kami mengharapkan semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan penulisan dalam
makalah ini dan kami juga mengharapkan kritik serta saran untuk memperbaiki
makalah ini. Akhir kata kami mengucapkan banyak terima kasih kepada rekan-
rekan yang telah membantu dalam membuat makalah ini.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................1
BAB I : PENDAHULUAN...............................................................................................3
A. Latar Belakang.......................................................................................................3
B. Rumusan masalah...................................................................................................4
C. Tujuan penulisan....................................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN................................................................................................5
A. Sejarah Perkembangan HIV/AIDS di Dunia dan di Indonesia..................................5
B. Pengertian HIV/AIDS.................................................................................................9
C. Epidemologi HIV-AIDS...........................................................................................10
D. Cara Penularan HIV/AIDS.......................................................................................13
E. Upaya Pencegahan HIV/AIDS..................................................................................15
BAB III : PENUTUP......................................................................................................19
A. Kesimpulan..........................................................................................................19
B. Saran....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................20
3
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang
menyeramkan tentang HIV/AIDS. Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat
dan mungkin sekarang sudah ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat
yang bisa menyembuhkan AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa
dicegah dengan vaksin.
Maka dapat dikatakan HIV adalah virus yang menyerang dan merusak sel
kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya tahan dan mudah
terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll. Kumpulan
gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS
Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak menyadari bahwa mereka
telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit ini termasuk
lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu
orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab
penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.
4
B. Rumusan masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah, maka rumusan masalahnya adalah:
C. Tujuan penulisan
Makalah ini ditulis dengan tujuan selain sebagai tugas remedial PAS mata
pelajaran PJOK juga untuk memberi berbagai pengetahuan kepada pembaca
mengenai HIV dan AIDS.
5
BAB II : PEMBAHASAN
Pada tahun 1986 tipe virus HIV-2 ditemukan dan diisolasi dari penderita
AIDS di Afrika Selatan. Transmisi virus HIV-2 serupa dengan transmisi virus
HIV-1 dan mengakibatkan gejala-gejala infeksi yang tidak berbeda dengan gejala-
gejala yang diakibatkan virus HIV-1. Pada penderita yang terinfeksi virus HIV-2
perjalanan menjadi AIDS dinyatakan lebih lambat dan lebih ringan dibandingkan
penderita yang terinfeksi virus HIV-1. Selain itu ditahap awal penularan virus
HIV-2 lebih rendah dibandingkan penularan infeksi HIV-2 lebh tinggi
dibandingkan penularan infeksi HIV-1. Infeksi HIV-2 lebih sering ditemukan
didaratan Afrika. Kasus pertama infeksi virus HIV-2 ditemukan di Amerika
Serikat tahun 1987 dan kemudian ditemukan pula kasus-kasus infeksi HIV-2 di
bagian dunia yang lain. Infeksi virus HIV menyebar dengan cepat ke seluruh
pelosok dunia, terutama akibat penularan secara kontak atau hubungan badan.
Sebesar 75% kasus terjadi akibat faktor risiko ini, terutama hubungan badan lain
6
jenis. Menyebarnya kasus HIV/AIDS di Amerika Serikat terjadi tepat pada saat
adanya isu kebebasan seksual sesame jenis.
Di Indonesia HIV pertama kali dilaporkan di bali pada bulan April 1987,
terjadi pada orang berkebangsaan Belanda. Sejak pertama kali ditemukan sampai
dengan tahun 2011, kasus HIV/AIDS tersebar di 368 dari 498 Kabupaten/Kota di
seluruh Provinsi di Indonesia, secara signnifikan kasus HIV/AIDS terus
meningkat.
7
Kini AIDS telah menjadi wabah penyakit paling mematikan dalam sejarah.
Penyakit adalah bagian dari alam, namun kita harus melakukan yang terbaik untuk
mencagah penyebaran penyakit ini, dan untuk mendidik masyararakat tentang
pencegahan penyakit yang sudah ada di sekitar kita. Tidak lupa untuk senantiasa
membudayakan hidup sehat agar senantiasa terhindar dari penyakit. Setiap dua
pulih lima menit di Indonesia satu orang akan terinfeksi HIV, satu dari lima orang
terinfeksi berusia di bawah 25 tahun. Proyeksi Kementerian Kesehatan Indonesia
Memperlihatkan tanpa adanya percepatan program pencegahan HIV, lebih dari
500.000 orang di Indonesia akan positif terinfeksi HIV pada tahun 2014, Papua,
Jakarta dan Bali yang berada paling depan dalam tingkat penyebaran kasus HIV
baru per 100.000 orang. Jakarta memiliki angka terbesar untuk kasus baru pada
tahun 2011 yaitu sebesar 4.012 kasus.
dipastikan posisi bali dalam hal urutan jumlah penderita HIV/AIDS dalam skala
nasional. Pada bulan Juli 2013 salahsatu kasus baru yang belum banyak diketahui
orang lain adalah merebaknya HIV/AIDS dikalangan para petugas kesehatan
akibat secara tidak sengaja tersuntik jarum suntik yang biasa dugunakan oleh pada
penderita pengakit yang di identikan dengan penyakit seksual ini.
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta tercatat pada urutan pertama untuk kasus
AIDS di Indonesia dibandingkan dengan Papua, Bali, Riau, Jawa Timur dan Jawa
Barat. Ke enam daerah ini memasuki concentrated level epidemic AIDS.
Penyebab tingginya kasus AIDS di enam Provinsi itu adalah tidak sehatnya
perilaku seksual. Untuk itu diperlukan penanganan serius penularan AIDS, seperti
program abstinensi atau puasa seks, setia pada pasangan dan penggunaan alat
kontrasepsi. Kasus AIDS juga banyak ditemukan pada pengguna NAPZA,
khusunya di DKI Jakarta penangannya lewat peer group edication. Semula kasus
AIDS di Indonesia berada pada low level epidemic, sejak tahun 2000 kasus AIDS
di Indonesia meningkat menjadi concentrated level epidemic. Tapi belum masuk
tahap epidemi meluas yang diindikasikan dengan tingkat persentse kasus AIDS
pada ibu hamil mencapai di atas satu persen. Di Indonesia saat ini terdapat sekitar
40 ribu kasus Ibu Rumah Tangga yang terkena HIV/AIDS karena tertular dari
suami mereka. Pemicu penularan HIV/AIDS terbesar sampai saat ini, menurut data
Komisi Penanggulangan AIDS Nasional adalah hubungan seksual yang beresiko.
Pada masa kini sebanyak 3,1 jutaa pria merupakan penikmat seks bebas dan
pelaku zina, lalu 800 ribu lainnya berhubungan seksual sesame jenis. Sedangkan
230 ribu pengidap terjangkit melalui jarum suntik yang digunakan secara
bergantian. Dilihat dari usia pengidap AIDS paling banyak terjadi pada kelompok
produktif yaitu dengan rentang usia 20 hingga 29 tahun, disusul kelompok umur
30 hingga 39 tahun. Tahun 2013 ada sekitar 170.000 sampai 210.000 dari 220 juta
penduduk Indonesia mengidap HIV/AIDS. Perkiraan prevalensi keseluruhan
adalah 0,1 % di seluruh negeri, dengan pengecualian Provinsi Papua, dimana
angka epidemik diperkirakan mencapai 2,4% dan cara penularan utamanya adalah
melalui hubungan seksual tanpa menggunakan alat kontrasepsi.
9
B. Pengertian HIV/AIDS
HIV atau Human Immunodeficiency Virus adalah virus penyebab AIDS. HIV
terdapat di dalam cairan tubuh seseorang yang telah terinfksi seperti di dalam
darah, cairan kelamin dan air susu Ibu. Virus ini menyerang system kekebalan
tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh kita untuk melawan segala
penyakit yang dating. Namun demikian orang yang tertular HIV tidak berarti
langsung sakit. Seseorang bisa hidup dengan HIV dalam tubuhnya bertahun-tahun
lamanya tanpa merasa sakit atau mengalami gangguan kesehatan yang serius.
Lamanya masa sehat ini sangat dipengaruhi oleh keinginan yang kuat dari kita
sendiri dan bagaimana kita menjaga kesehatan dengan pola hidup yang sehat.
Walaupun tampak sehat, kita dapat menularkan HIV pada orang lain melalui
hubungan seks yang tidak aman, tranfusi darah atau pemakaian jarum suntik
secara bergantian.
a. Fase Pertama
Fase dimana tubuh sudah terinfeksi HIV, gejala dan tanda belum terlihat
jelas, kadangkala timbul dalam bentuk influenza, tetapi sudah dapat menularkan
HIV ke orang lain, fase ini dikenal dengan periode jendela (window period).37
b. Fase Kedua
Fase ini berlangsung 2 sampai sepuluh tahun setelah terinfeksi HIV. hasil tes
darah terhadap HIV sudah poditif tetapi belum menunjukan gejala-gejala sakit.
Orang ini dapat menularkan HIV kepada orang lain.
c. Fase Ketiga
d. Pada fase ini kekebalan tubuh berkurang dan timbul penyakit tertentu
yang disebut dengan infeksi oportunistik seperti ; kanker kulit yang disebut
dengan sarcoma Kaposi, infeksi paru-paru (TBC), infeksi usus yang menyebabkan
diare terus menerus, infeksi otak yang menyebabkan kekacauan mental, sakit
kepala dan sariawan, penurunan berat badan lebih dari 10%, fase ketiga dan
keempat ini disebut sebagai fase AIDS.
C. Epidemologi HIV-AIDS
Pada tahun 2009 sekitar 33 juta orang yang terinfeksi oleh virus dan
epidemi HIV (+). Benua Afrika meiliki jumlah tertinggi sebagai akibat tingkat
kemiskinan yang tinggi, sehingga akses ke perawatan kesehatan sangat minim.
Penyebaran infeksi virus HIV tertingggi teradapat di negara Afrika Selatan
sebanyak 5,7 juta orang terinfeksi dengan virus HIV (+) di afrika selatan. Tingkat
prevalensi dewasa adalah 17,9% menurut CIA World Fact Book Statistik. Di
afrika selatan anak juga dipengaruhi oleh virus sebanyak 11,2 % dari kejadian
HIV (+) pada anak-anak dan pemuda yang berada di bawah usia 24 tahun. Ketika
dicari proporsi jumlah mereka yang mengidap HIV (+) dengan jumlah penduduk,
ternyata anak-anak menyumbang 11% dari total populasi.
1. Faktor Agent
2. Faktor Host
Distribusi golongan umur penderita AIDS, Eropa, Afrika, dan Asia Tidak
jauh berbeda. Kelompok terbesar berada pada umur 20-39 tahun, karena aktif
melakukan hubungan seksual. Hal ini membuktikan bahwa transmisi seksual baik
homoseksual maupun heteroseksual merupakan pola trasmisi utama. Rasio jenis
kelamin pria dan wanita di Negara pola I adalah 10:1 karena sebagian besar
penderita adalah kaum homoseksual sedangkan di Negara Pola II ratio adalah
1:1.42
3. Faktor Environment
Dewasa ini dunia telah mengalami suatu pandemik virus HIV. Pandemi ini
tidak hanya menimbulkan dampak negative di bidang medis, tetapi juga di bidang
sosial, ekonomi dan politik. AIDS merupakan masalah global yang penting, dan
merupakan masalah yang kompleks.
Masalah pandemi ini terbagi atas tiga aspek epidemi yang timbul secara
berkelanjutan yaitu :
1) Epidemi pertama yaitu epidemi HIV itu sendiri, yang secara diam-diam
tanpa disadari, dan tanpa diketahui terjadi di masyarakat. Epidemi ni disebut
silent epidemi. Dari penelitian seroarkeologi, ternyata HIV telah ada pada darah
beku dari afrika yang tersimpan sejak tahun 1959.
dalam decade mendatang, walaupun andainya tidak terjadi lagi penularan baru,
karena sejumlah besar HIV yang asimtomatik akan terjadi sakit dan menunjukan
gejala AIDS.
3) Epidemi ketiga adalah reaksi masyarakat terhadap gejala HIV dan kasus
AIDS, sebagai akibat adanya kedua epidemi sebelumnya, hal ini mulai Nampak
sekitar pertrngahan tahun delapan puluhan, berupa dampak social, psikologi
bahkan dampak politik. Aspek ketiga epidemi ini akan tergantung dari
kemampuan masyarakat untuk mengulangi masalah social ini, sehingga dapat
mencegah timbulnya kecurigaan dan diskriminasi, yang berarti dapat respon
positif untuk mencegah penularan dan perawatan pada pengidap HIV/AIDS.
c. Secara vertikal, dari ibu hamil mengidap HIV kepada bayinya, baik
selama hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan. Risikonya sekitar 25-
40 %.
Salah satu jenis antibody yang berbeda pada sel darah putih adalah sel CD4,
fungsinya seperti saklar yang menghidupkan dan memadamkan kegiatan system
kekebalan tubuh, tergantung ada tidaknya kuman yang harus dilawan. HIV ynag
masuk ke tubuh menularkan sel CD4 membajak sel tersebut kemudian
menjadikannya pabrik yang membuat miliaran virus baru. Ketika proses tersebut
selesai partikel HIV yang baru meninggalkan sel dan masuk ke sel CD4 yang lain.
Sel yang ditinggalkan menjadi rusak atau mati. Jika sel-sel ini hancur atau
jumlahnya berkurang, maka system kekebalan tubuh kehilangan kemampuan
untuk melindungi tubuh dari serangan penyakit. Keadaan ini membuat seseorang
mudah terserang penyakit.
Jumlah sel CD4 dapat dihitung melalui tes darah khusu. Jumlah normal
pada orang sehat sekitar antara 500 sampai 1000. Setelah terinfeksi HIV jumlah
ini biasanya turun terus. Jadi kadar ini mencerminkan kesehatan system kekebalan
tubuh semakin rendah dan semakin rusak. Jika julah CD4 turun dibawah 200 ini
menunjukan bahwa system kekebalan tubuh sudah cukup rusak sehingga infeksi
oportunistik dapat menyerang tubuh. Ini berarti sudah memasuki fase AIDS,
seseorang dapat memepertahankan system kekebalan tubuh agar tetap baik dengan
memakai obat antiretroviral.
h. Hanya produk faktor pembekuan darah yang sudah di seleksi dan yang
telah diperlakukan dengan semestinya, untuk menonaktifkan HIV yang bisa
digunakan.
A. Kesimpulan
Penyebaran AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang sudah
ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan
AIDS, bahkan penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin. HIV
merupakan penyakit yang sangat berbahaya, maka dari itu kita harus waspada
terhadap virus tersebut. Sebaiknya kita tidak melakukan hal-hal yang dapat
menularkan penyakit tersebut. Ingat, mencegah lebih baik daripada mengobati.
B. Saran
Agar kita semua terhindar dari AIDS, maka kita harus berhati-hati memilih
pasangan hidup, jangan sampai kita menikah dengan pasangan yang mengicap
HIV / AIDS, karena selain dapat menular kepada diri kita sendiri juga dapat
menular kepada janin dalam kandungan kita. Kita juga harus berhati-hati dalam
pemakaian jarum suntik secara bergantian dan tranfusi darah dengan darah yang
sudah terpapar HIV.
20
DAFTAR PUSTAKA
https://www.alodokter.com/hiv-aids
https://en.wikipedia.org/wiki/HIV/AIDS
https://id.wikipedia.org/wiki/AIDS
https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/hiv-aids
https://medlineplus.gov/hivaids.html