Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH TENTANG HIV/AIDS DAN

NARKOBA SERTA PROBLEMATIKANYA

Disusun oleh :
1. Riska Ayu Febrianti (26)
2. Rizka Rahayu Sasmita (27)

Kelas XII-MIIA4

SMA NEGERI 1 PORONG

TAHUN PELAJARAN 2015-2016


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena hanya atas
karunia-Nya kami tim penyusun Makalah Pendidikan tentang “HIV/AIDS dan Narkoba serta
Problematikanya” yang dapat memberikan pengetahuan mengenai kepentingan pemeliharaan
kesehatan pribadi dan kesehatan lingkungan bagi manusia dalam jangka pendek maupun jangka
panjang dan demi kelangsungan hidup mereka.Makalah ini dikemas secara ringkas tetapi tidak
mengurangi nilai-nilaidasar kehidupan manusia dengan hubungannya pada lingkungan tersebut.

Sebagai sarana yang berbobot makalah ini sangat membantu khususnyadalam memberi
materi pembelajaran mengenai pentingnya pemeliharaanlingkungan dan dirinya sendiri.

Selanjutnya kami tim penyusun berharap semoga makalah ini dapatmemberi motivasi
bagi pembaca untuk selalu menjaga kesehatan pribadinya danlingkungannya bagi kehidupan saat
ini dan kehidupan yang akan datang, dansemoga makalah ini dapat bermanfaat lebih bagi
pembaca.

Porong, 25 September 2015

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita yang menyeramkantentang
HIV/AIDS. Penyebrangan AIDS itu berlangsung secara cepat dan mungkin sekarangsudah
ada disekitar kita. Sampai sekarang belum ada obat yang bisa menyembuhkan AIDS,bahkan
penyakit yang saat ini belum bisa dicegah dengan vaksin.
Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah
suatu penyakit yang disebabkan oleh virus HIV yaitu: H = Human (manusia), I = Immuno
deficiency (berkurangnya kekebalan), V = Virus. Maka dapat dikatakan HIV adalah virus
yang menyerang dan merusak sel kekebalan tubuh manusia sehingga tubuh kehilangan daya
tahan dan mudah terserang berbagai penyakit antara lain TBC, diare, sakit kulit, dll.
Kumpulan gejala penyakit yang menyerang tubuh kita itulah yang disebut AIDS.
Maka, selama bertahun-tahun orang dapat terinfeksi HIV sebelum akhirnya mengidap
AIDS. Namun penyakit yang paling sering ditemukan pada penderita AIDS adalah sejenis
radang paru-paru yang langka, yang dikenal dengan nama pneumocystis carinii pneumonia
(PCP), dan sejenis kanker kulit yang langka yaitu kaposi’s sarcoma (KS). Biasanya penyakit
ini baru muncul dua sampai tiga tahun setelah penderita didiagnosis mengidap AIDS.
Seseorang yang telah terinfeksi HIV belum tentu terlihat sakit. Secara fisik dia akan sama
dengan orang yang tidak terinfeksi HIV. Oleh karena itu 90% dari pengidap AIDS tidak
menyadari bahwa mereka telah tertular virus AIDS, yaitu HIV karena masa inkubasi penyakit
ini termasuk lama dan itulah sebabnya mengapa penyakit ini sangat cepat tertular dari satu
orang ke orang lain. Masa inkubasi adalah periode atau masa dari saat penyebab penyakit
masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai timbulnya penyakit.
Generasi muda merupakan tulang punggung suatu bangsa. Semakin kuat generasi muda
semakin kokoh suatu bangsa demikian juga sebaliknya. Namun generasi muda adalah sosok
yang mudah terjerumus dengan permasalahan, diantaranya penyalahgunaan narkoba. Masalah
penyalahagunaan narkoba dan peredaran gelap narkoba di Indonesia telah menjadi masalah
nasional dan memprihatinkan, karena korban penyalahgunaan narkoba akhir-akhir ini telah
semakin meluas, tidak mengenal struktur sosial, jenis kelamin, profesi, umur dan latar
belakang pendidikan.

B. Tujuan Penulisan
Penulisan makalah ini dilakukan untuk memenuhi tujuan-tujuan yang diharapkan dapat
bermanfaat bagi kita semua dalam menambah ilmu pengetahuan dan wawasan. Secara
terperinci tujuan dari penelitian dan penulisan makalah ini adalah :
 Mengetahui penyebab AIDS serta bahaya yang ditimbulkan.
 Mengetahui cara pencegahan HIV / AIDS.
 Memberikan informasi kepada masyarakat tentang bahaya dan akibat dari HIV/AIDS.
 Melatih penulis untuk menuangkan ide / gagasan sehingga menjadi sebuah tulisan
yang dapat dibaca orang lain.
BAB II

MATERI DAN PEMBAHASAN


HIV/AIDS DAN PROBLEMATIKANYA
1. Pengertian HIV/AIDS
AIDS singkatan dari Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan
kumpulan dari gejala dan infeksi atau biasa disebut sindrom yang diakibatkan oleh
kerusakan sistem kekebalan tubuh manusia karena virus HIV, sementara HIV singkatan
dari Human Immunodeficiency Virus merupakan virus yang dapat melemahkan
kekebalan tubuh pada manusia.
Jika seseorang terkena virus semacam ini akan mudah terserang infeksi
oportunistik atau mudah terkena tumor. Untuk sampai saat ini, penyakit HIV AIDS
belum bisa disembuhkan dan ditemukan obatnya, kalau pun ada itu hanya menghentikan
atau memperlambat perkembangan virusnya saja. Virus HIV dan virus-virus sejenisnya
seperti SIV, FIV dan lain-lain biasanya tertular melalui kontak langsung antara aliran
darah dengan cairan tubuh yang didalamnya terkandung HIV, yakni darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan virus ini sering terjadi pada saat seseorang berhubungan intim, jarum
suntik yang terkontaminasi, transfusi darah, ibu yang sedang menyusui, dan berbagai
macam bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. AIDS merupakan
bentuk terparah atas akibat infeksi HIV. HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang
organ-organ vital sistem kekebalan manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T),
makrofaga, dan sel dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak
langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh dapat berfungsi
baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga jumlahnya menyusut hingga kurang
dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya
ialah kondisi yang disebut AIDS.
Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul
gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDS; yang diidentifikasi dengan memeriksa
jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu. Tanpa terapi
antiretrovirus, rata-rata lamanya perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS ialah
sembilan sampai sepuluh tahun, dan rata-rata waktu hidup setelah mengalami AIDS
hanya sekitar 9,2 bulan. Namun demikian, laju perkembangan penyakit ini pada setiap
orang sangat bervariasi, yaitu dari dua minggu sampai 20 tahun. Banyak faktor yang
mempengaruhinya, diantaranya ialah kekuatan tubuh untuk bertahan melawan HIV
(seperti fungsi kekebalan tubuh) dari orang yang terinfeksi.
Orang tua umumnya memiliki kekebalan yang lebih lemah daripada orang yang
lebih muda, sehingga lebih berisiko mengalami perkembangan penyakit yang pesat.
Akses yang kurang terhadap perawatan kesehatan dan adanya infeksi lainnya seperti
tuberkulosis, juga dapat mempercepat perkembangan penyakit ini. Warisan genetik orang
yang terinfeksi juga memainkan peran penting.
Sejumlah orang kebal secara alami terhadap beberapa varian HIV. HIV memiliki
beberapa variasi genetik dan berbagai bentuk yang berbeda, yang akan menyebabkan laju
perkembangan penyakit klinis yang berbeda-beda pula. Terapi antiretrovirus yang sangat
aktif akan dapat memperpanjang rata-rata waktu berkembangannya AIDS, serta rata-rata
waktu kemampuan penderita bertahan hidup. HIV adalah virus yang dalam bentuk
canggih, dapat menyebabkan kondisi terminal AIDS (Acquired Immuno Deficiency
Virus). Hal ini menyerang sel dalam tubuh yang melawan infeksi - meninggalkan Anda
lebih rentan terhadap penyakit. Seseorang yang terinfeksi dengan HIV tidak selalu
berkembang menjadi AIDS. Berikut adalah gambar dari virus HIV :

2. Gejala-Gejala Terjangkit HIV/AIDS

Tahap awal HIV mempunyai banyak gejala yang sama seperti kondisi umum
(seperti flu atau demam kelenjar). Tanda-tanda awal terinfeksi yang ditunjukkan berbeda
pada pria dan umumnya terjadi dalam dua sampai enam minggu setelah infeksi HIV, dan
dikenal sebagai Immunodeficiency Syndrome yang merusak sistem kekebalan tubuh
seseorang. Gejala awal HIV dapat disimpulkan dengan tanda-tanda berikut:
 Demam
Demam adalah salah satu gejala awal yang paling umum HIV. Hal ini terjadi baik
pada pria atau wanita. Gejala ini umumnya muncul segera setelah terkena infeksi,
terjadi selama dua sampai empat minggu, dan secara bertahap menghilang seperti flu
biasa. Biasanya berupa demam ringan dan meningkatkan panas tubuh sekitar 100-
101 0F.
 Sakit kepala
Sebagian besar orang yang terinfeksi HIV akan mendapatkan demam ditambah
dengan sakit kepala ringan sampai sedang. Sakit kepala ini tampak normal seperti
sakit kepala biasa dalam kehidupan sehari-hari.
 Kelenjar bengkak
Pada seorang pria yang tertular dapat ditemukan sejumlah pembengkakan atau
peradangan pada satu kelenjar getah bening atau lebih. Kelenjar di leher, ketiak atau
selangkangan sedikit demi sedikit menjadi bengkak dan mengangkat. Secara umum,
pembengkakan atau peradangan ini tidak akan menimbulkan rasa sakit atau
ketidaknyamanan pada kelenjar. Selain itu, gejala ini dapat diartikan keliru untuk
penyakit lain.
 Kelelahan
Orang-orang yang terinfeksi juga dapat ditemukan dengan perubahan dramatis
pada tingkat energi atau staminanya. Mereka mudah letih atau lelah daripada orang
lain tanpa bisa dijelaskan sebabnya. Namun, latihan fisik pun bisa menyebabkan
mereka berbeda dan dapat dipahami bahwa perasaan juga dapat menyebabkan sedikit
lebih lelah di tempat kerja.
 Ruam
Pada gejala awal HIV, dimungkinkan terjadi ruam yang muncul sebagai bercak
kulit yang secara bertahap berubah warna. Ruam mungkin akan muncul dan hanya
memudar dalam waktu seminggu sampai sebulan setelah pertama kali timbul.
 Saluran pernafasan.
Penderita mengalami nafas pendek, henti nafas sejenak, batuk, nyeri dada dan
demam seprti terserang infeksi virus lainnya (Pneumonia). Tidak jarang diagnosa
pada stadium awal penyakit HIV AIDS diduga sebagai TBC.
 Saluran Pencernaan.
Penderita penyakit AIDS menampakkan tanda dan gejala seperti hilangnya nafsu
makan, mual dan muntah, kerap mengalami penyakit jamur pada rongga mulut dan
kerongkongan, serta mengalami diarhea yang kronik.
 Berat badan tubuh.
Penderita mengalami hal yang disebut juga wasting syndrome, yaitu kehilangan
berat badan tubuh hingga 10% dibawah normal karena gangguan pada sistem protein
dan energy didalam tubuh seperti yang dikenal sebagai Malnutrisi termasuk juga
karena gangguan absorbsi/penyerapan makanan pada sistem pencernaan yang
mengakibatkan diarhea kronik, kondisi letih dan lemah kurang bertenaga.
 Sistem Persyarafan.
Terjadinya gangguan pada persyarafan central yang mengakibatkan kurang
ingatan, sakit kepala, susah berkonsentrasi, sering tampak kebingungan dan respon
anggota gerak melambat. Pada system persyarafan ujung (Peripheral) akan
menimbulkan nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki, reflek tendon yang
kurang, selalu mengalami tensi darah rendah dan Impoten.
 Sistem Integument (Jaringan kulit).
Penderita mengalami serangan virus cacar air (herpes simplex) atau carar api
(herpes zoster) dan berbagai macam penyakit kulit yang menimbulkan rasa nyeri
pada jaringan kulit. Lainnya adalah mengalami infeksi jaringan rambut pada kulit
(Folliculities), kulit kering berbercak (kulit lapisan luar retak-retak) serta Eczema
atau psoriasis.
 Saluran kemih dan Reproduksi pada wanita.
Penderita seringkali mengalami penyakit jamur pada vagina, hal ini sebagai tanda
awal terinfeksi virus HIV. Luka pada saluran kemih, menderita penyakit syphillis
dan dibandingkan Pria maka wanita lebih banyak jumlahnya yang menderita
penyakit cacar. Lainnya adalah penderita AIDS wanita banyak yang mengalami
peradangan rongga (tulang) pelvic dikenal sebagai istilah 'pelvic inflammatory
disease (PID)' dan mengalami masa haid yang tidak teratur (abnormal).
Jika terdapat tanda-tanda tersebut, saran terbaik adalah melakukan pengujian pada
diri sendiri. Ide pemeriksaan infeksi HIV mungkin menakutkan. Tapi pengujian HIV itu
sendiri tidak menyebabkan Anda HIV-positif atau HIV-negatif. Hal ini sangat penting
tidak hanya untuk kesehatan Anda sendiri tetapi juga untuk mencegah penularan virus ke
orang lain. Sebagaimana disebutkan di atas, meskipun sekitar 60% dari orang yang
terinfeksi HIV akan menunjukkan gejala diatas,tapi banyak orang lain tidak
menunjukkannya.

3. Cara Penularan Virus HIV/AIDS


HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus, sebuah virus yang
menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. AIDS singkatan dari Acquired Immuno
Deficiency Syndrome. AIDS muncul setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan
tubuh kita selama lima hingga sepuluh tahun atau lebih. Sistem kekebalan tubuh menjadi
lemah, dan satu atau lebih penyakit dapat timbul. Karena lemahnya sistem kekebalan
tubuh tadi, beberapa penyakit bisa menjadi lebih parah daripada biasanya. HIV terdapat
dalam sebagian cairan tubuh, yaitu:
 Darah
 Air mani
 Cairan vagina
 Air susu ibu (ASI)
HIV menular melalui:
 Bersenggama yang membiarkan darah, air mani, atau cairan vagina dari orang HIV-
positif masuk ke aliran darah orang yang belum terinfeksi (yaitu senggama yang
dilakukan tanpa kondom melalui vagina atau dubur; juga melalui mulut, walau dengan
kemungkinan kecil).
 Memakai jarum suntik yang bekas pakai orang lain, dan yang mengandung darah yang
terinfeksi HIV.
 Menerima transfusi darah yang terinfeksi HIV.
 Dari ibu HIV-positif ke bayi dalam kandungan, waktu melahirkan, dan jika menyusui
sendiri.
Biasakan mempunyai sikat gigi dan pisau cukur sendiri, karena selain untuk
kebersihan pribadi, jika terdapat darah akan ada risiko penularan dengan virus lain yang
diangkut aliran darah (seperti hepatitis), bukan hanya HIV. HIV tidak menular melalui:
 Bersalaman, berpelukan
 Berciuman
 Batuk, bersin
 Memakai peralatan rumah tangga seperti alat makan, telepon, kamar mandi, WC,
kamar tidur, dan lain-lain
 Gigitan nyamuk
 Bekerja, bersekolah, berkendaraan bersama
 Memakai fasilitas umum misalnya kolam renang, WC umum, sauna, dan lain-lain
HIV tidak dapat menular melalui udara. Virus ini juga cepat mati jika berada di
luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan
dengan cairan pemutih (bleach) seperti Bayclin atau Chlorox, atau dengan sabun dan air.
HIV tidak dapat diserap oleh kulit yang tidak luka.

4. Pengobatan HIV/AIDS
Tidak ada pengobatan untuk HIV atau AIDS akan tetapi hidup berdampingan
dengan kedua penyakit tersebut menjadi semakin dapat diatur. Obat–obatan
Antiretroviral (ARV) bukanlah suatu pengobatan untuk HIV/AIDS tetapi cukup
memperpanjang hidup dari mereka yang mengidap HIV. Pada tempat yang kurang baik
pengaturannya permulaan dari pengobatan ARV biasanya secara medis
direkomendasikan ketika jumlah sel CD4 dari orang yang mengidap HIV/AIDS adalah
200 atau lebih rendah. Untuk lebih efektif, maka suatu kombinasi dari tiga atau lebih
ARV dikonsumsi, secara umum ini adalah mengenai terapi Antiretroviral yang sangat
aktif (HAART). Kombinasi dari ARV berikut ini dapat mengunakan:
 Nucleoside Analogue Reverse Transcriptase Inhibitors (NRTI'), mentargetkan
pencegahan proteinreverse transcriptase HIV dalam mencegah perpindahan dari viral
RNA menjadi viral DNA (contohnya AZT, ddl, ddC & 3TC).
 Non-nucleoside Reverse Transcriptase Inhibitors (NNRTI's) memperlambat
reproduksi dari HIV dengan bercampur dengan reverse transcriptase, suatu enzim viral
yang penting. Enzim tersebut sangat esensial untuk HIV dalam memasukan materi
turunan kedalam sel–sel. Obat–obatan NNRTI termasuk: Nevirapine, delavirdine
(Rescripta), efavirenza (Sustiva).
 Protease Inhibitors (PI) mengtargetkan protein protease HIV dan menahannya
sehingga suatu virusbaru tidak dapat berkumpul pada sel tuan rumah dan dilepaskan.
Pencegahan perpindahan dari ibu ke anak (PMTCT), seorang wanita yang
mengidap HIV(+) dapatmenularkan HIV kepada bayinya selama masa kehamilan,
persalinan dan masa menyusui. Dalam ketidakhadiran dari intervensi pencegahan,
kemungkinan bahwa bayi dari seorang wanita yang mengidap HIV(+) akan terinfeksi
kira–kira 25%–35%. Dua pilihan pengobatan tersedia untuk mengurangi penularan
HIV/AIDS dari ibu ke anak. Obat–obatan tersebut adalah:
 Ziduvidine (AZT) dapat diberikan sebagai suatu rangkaian panjang dari 14–28 minggu
selama masakehamilan. Studi menunjukkan bahwa hal ini menurunkan angka
penularan mendekati 67%. Suaturangkaian pendek dimulai pada kehamilan terlambat
sekitar 36 minggu menjadi 50% penurunan.Suatu rangkaian pendek dimulai pada masa
persalinan sekitas 38%. Beberapa studi telah menyelidikipengunaan dari Ziduvidine
(AZT) dalam kombinasi dengan Lamivudine (3TC).
 Nevirapine dapat diberikan dalam dosis tunggal kepada ibu dalam masa persalinan dan
satu dosis tunggalkepada bayi pada sekitar 2–3 hari. Diperkirakan bahwa dosis
tersebut dapat menurunkan penularanHIV sekitar 47%. Nevirapine hanya digunakan
pada ibu dengan membawa satu tablet kerumah ketika masa persalinan tiba, sementara
bayi tersebut harus diberikan satu dosis dalam 3 hari.
 Post–exposure prophylaxis (PEP) adalah sebuah program dari beberapa obat antiviral,
yang dikonsumsi beberapa kali setiap harinya, paling kurang 30 hari, untuk mencegah
seseorang menjadi terinfeksi dengan HIV sesudah terinfeksi, baik melalui serangan
seksual maupun terinfeksi occupational.Dihubungankan dengan permulaan pengunaan
dari PEP, maka suatu pengujian HIV harus dijalaniuntuk menetapkan status orang
yang bersangkutan. Informasi dan bimbingan perlu diberikan untukmemungkinkan
orang tersebut mengerti obat–obatan, keperluan untuk mentaati, kebutuhan untuk
mempraktekan hubungan seks yang aman dan memperbaharui pengujian HIV.
Antiretrovirals direkomendasikan untuk PEP termasuk AZT dan 3TC yang digunakan
dalam kombinasi. CDC telah memperingatkan mengenai pengunaan dari Nevirapine
sebagai bagian dari PEP yang berhutang pada bahayaakan kerusakan pada hati.
Sesudah terkena infeksi yang potensial ke HIV, pengobatan PEP perlu dimulai
sekurangnya selama 72 jam, sekalipun terdapat bukti untuk mengusulkan bahwa lebih
awal seseorang memulai pengobatan, maka keuntungannya pun akan menjadi lebih
besar. PEP tidak merekomen- dasikan proses terinfeksi secara biasa ke HIV/AIDS
sebagaimana hal ini tidak efektif 100%; hal tersebut dapat memberikan efek samping
yang hebat dan mendorong perilaku seksual yang tidak aman.

5. Problematika
Kata AIDS tidaklah asing ditelinga kita, baik dari kalangan masyarakat kecil
sampai masyarakat elit. AIDS adalah virus ganas dan mematikan yang belum ada obat
untuk penyembuhannya sampai sekarang ini sehingga AIDS sangat mengancam
kehidupan di dunia. Penularan AIDS sangat sederhana, bisa melalui luka, jarum suntik,
serta sex bebas, menyeramkan bukan? Hal-hal di atas adalah pandangan AIDS secara
umum, bagaimanakah pandangan agama terhadap virus ini?
AIDS adalah suatu penyakit akibat perbuatan yang dibenci Allah SWT, AIDS
sendiri tidak ada hukum pasti, hanya saja perbuata seperti prilaku seks bebas yang
menyimpang seperti Homo atau lesbian, yang sering mendatangkan virus ini, hukumnya
haram. Tidak mengeherankan lagi AIDS telah menjadi berita yang menggemparkan
seluruh dunia, selain Karen obat yang menyebuhkan belum ada, tetapi juga penyebaran
virus ini terjadi sangat cepat perihal seks bebas yang menyimpang terus dilakukan oleh
masyarakat. Di beberapa Negara pernikahan sesama jenis tidak lagi di anggap tabu,
bahkan mereka memperkuat pernikahan tersebut dengan adanya undang-undang yang
mengesahkan pernikahan sejenis di Negara mereka. Lain halnya di Indonesia, pernikahan
sejenis memang tidak sesuai dengan hukum di Indonesia dan tak ada yang
mengesahkannya, tetapi perilaku seks bebas yang tidak terikat hukum pun menjadi marak
di kalangan masyarakat kita, baik lawan jenis maupun sesame jenis, hal ini tercermin
pada masa Nabi Luth As, yang sesuai pada firman Allah SWT:
“Dan (kami telah mengutus) Luth, ketika dia berkata kepada kaumnya, “Mengapa
kamu melakukan perbuatan keji?”, sungguh, kamu telah melampiaskan syahwatmu
kepada sesama laki-laki bukan kepada perempuan. Kemu merupakan kaum yang
melampaui batas. “usir mereka (Luth dan pengikutnya) dari negeri ini. kemudian kami
selamatkan dan pengikutnya kecuali istrinya. Dan kami hujani mereka dengan hujan
batu.” (surah al-A’raf ayat:80-84).
Sebenarnya Allah telah mempperlihatkan bekas-bekas tentang peristiwa kejadian
sebagai contoh teladan bagi mereka yang suka memikirkan. Karena kaum Luth adalah
orang yang bergelimang dengan kejahatan dan kemungkaran. Mereka suka melakukan
perbuatan yang keji yaitu laki-laki kawin dengan laki-laki dan mereka tidak suka kawin
dengan perempuan. Sehingga Allah melaknat kaum tersebut dengan menghancurkan
negeri tersebut. Negeri tersebut dihancurkan dikarenakan perbuatan kaum Luth itu,
firman Allah dalam AL-Qur’an:
”Lagi diberi tanda pada sisi Tuhan engkau. Tiadalah siksa itu terjadi kecuali untuk
orang yang aniaya.” (surah Hud ayat:83)
Seperti Firman Allah, dapat kita ambil kesimpulan bahwa AIDS pun terjadi
karena ulah manusia sendiri, tetapi bagaimanapun Allah tidak akan memutus rahmatnya
kepada hambanya yang mau bertaubat, begitu indahnya Islam ketika kita mau mengikuti
jalan yang benar.
Dengan adanya penyakit AIDS kita sebaga hambanya diingatkan untuk selalu
memikirkan apa yang akan kita lakukan, Bertaubatlah hai hamba Allah, karena Allah
tidak menurunkan suatu penyakit, kecuali diturunkan pula obatnya, kecuali penyakit satu
(pikun) Islam memberikan tuntunan dalam pengobatan HIV /AIDS secara fisik, psikis
dan sosial. Secara fisik melalui medis dan sejenisnya, walaupun masih dalam tahap
vaksin bukan obat penyembuh hanya penghamabat, untuk melambatkan virus tersebut,
teknologi saat ini yaitu ARU (Anti Retro Viral) dan secara psikis melalui kesabaran,
taubat, tagarrubilallah(dzikirullah dan berdo’a). sedangkan secara sosial melalui
penerimaan dan dukungan penuh yaitu dari masyarakat terutama keluarganya.
Jadi, jelaslah bahwa Islam telah mengatur semuanya dalam AL-Qur’an sebagai
petunjuk agar kita tetap selalu dijalan Allah SWT. Karena telah banyak kejadian dan
peristiwa yang di kisahkan oleh AL-Qur’an lewat nabi-nai dan rasul-rasul Allah.

Anda mungkin juga menyukai