Anda di halaman 1dari 6

NAMA:SINTIA

KELAS:X1 IPS2

NO ABS:34

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Mendengar kata virus mungkin yang ada di pikiran kalian adalah sesuatu yang membahayakan, apalagi
mendengar virus HIV/AIDS. Kita semua mungkin sudah banyak mendengar cerita-cerita menyeramkan
tentang HIV/AIDS, apalagi penyebaran HIV/AIDS ini berlangsung secara cepat dan mungkin sekarang
sudah ada di sekitar kita.

Sejauh ini belum ada obat untuk menyembuhkan penyakit HIV/AIDS ini, bahkan penyakit ini belum tentu
bisa dicegah dengan vaksin. Tapi kita tidak perlu takut, dengan membiasakan berperilaku sehat dan
bertanggung jawab serta senantiasa memegang teguh ajaran agama, maka kita akan terbebas dari
HIV/AIDS.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Virus HIV/AIDS ?

2. Bagaimana sejarah Virus HIV/AIDS ?

3. Apa saja gejala Virus HIV/AIDS ?

4. Bagaimana cara penularan Virus HIV/AIDS?

5. Bagaimana cara penanggulangan Virus HIV/AIDS ?

C. Tujuan

1. Mengetahui pengertian Virus HIV/AIDS.

2. Mengetahui dan memahami sejarah Virus HIV/AIDS.

3. Mengetahui dan mendeskripsikan gejala Virus HIV/AIDS.

4. Mengetahui cara penularan Virus HIV/AIDS.

5. Mengetahui cara penanggulangan Virus HIV/AIDS.


D. Manfaat

Adapun manfaat yang ingin penulis capai adalah untuk memberikan informasi kepada pembaca,
utamanya bagi sesama pelajar dan generasi muda tentang HIV/AIDS, sehingga dengan demikian kita
semua dapat berusaha untuk menghindari diri dari penyakit HIV/AIDS ini. Meskipun informasi yang
penulis berikan melalui makalah ini adalah sebagian kecil dan masih banyak kekurangan, tetapi
setidaknya isi dari makalah ini dapat dijadikan petunjuk untuk mengetahui tentang penyakit HIV/AIDS.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Virus HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang sel darah putih
manusia yang merupakan bagian terpenting dalam sistem kekebalan tubuh manusia. Virus ini hidup di
dalam darah penderita HIV, virus ini juga tidak memandang usia, warna kulit, orientasi seksual, agama
maupum faktor pembeda lainnya. Sekali saja HIV hidup dalam tubuh kita, itu artinya kita sudah
terinfeksi virus ini, dan sejauh ini belum ada obat untuk memusnahkan virus HIV ini, namun masih
banyak upaya-upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari virus HIV.

AIDS (Aquired Immuno Deficiency Syndrome) adalah kumpulan gejala penyakit syndrome akibat
menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia. Atau suatu kumpulan gejala penyakit yang disebabkan
oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang merusak sel-sel kekebalan tubuh manusia.

Dalam proses perkembangan virus HIV dari infeksi menjadi penyakit AIDS ada 4 fase, yaitu :

 Fase 1 : Fase ini dimulai tepat setelah infeksi, dan berlangsung selama beberapa minggu. Fase 1
ditandai dengan tidak enak badan seperti flu, meski pada 20% penderita mengalami flu yang parah,
namun tes HIV yang dilakukan pada fase ini mungkin menunjukkan bahwa penderita tidak terinfeksi HIV.

 Fase 2 : Fase ini adalah tahap terpanjang diantara fase lainnya, bahkan dapat berlangsung hingga
10 tahun. Pada fase ini gejala pada penderita hampir tidak terlihat, padahal sebenarnnya pada fase
inilah virus sedang berkembang. Secara perlahan HIV menghancurkan sel-sel CD-4 yang berjumlah
banyak untuk melawan penyakit, dengan sedikitnya sel-sel CD-4 yang penderita miliki, sistem kekebalan
tubuh penderita akan terus menurun, walaupun tubuh akan mengganti sel CD-4 yang rusak sebanyak
mungkin, namun tetap saja sel CD-4 akan kalah dengan perkembangan virus HIV yang berkembang
sangat cepat.

 Fase 3 : Fase ini dimulai ketika sel CD-4 dalam tubuh sudah dikuasai virus HIV. Ketika sistem
kekebalan tubuh sudah gagal, penyakit-penyakit akan mudah masuk ke dalam tubuh penderita, dan
ironisnya penyakit ini mengendalikan tubuh penderita dan berbagai gejala penyakitpun berkembang.
Pada awalnya terjadi gejala-gejala ringan seperti: lelah, diare, inveksi jamur, demam, berkeringat pada
malam hari , berat badan terus menurun, pembengkakkan elenjar limpa, sariawan terus menerus. Tetapi
seiring dengan melemahnya sistem kekebalan tubuh, gejala-gejala ini akan semakin parah.
 Fase 4 : Pada fase ini, ketika gejala-gejala penyakit seperti Tuberculosis (Kanker) menjadi semakin
parah, selanjutnya penderita didiagnosis menderita AIDS. Pada fase ini obat-obatan anti virus hanya bisa
memperlambat perkembangan virus HIV saja.

B. Penemu Virus HIV/AIDS

London – Dua ilmuan yang menemukan HIV berbagi Nobel Kedokteran dengan ilmuan yang mengaitkan
HPV dengan kangker rahim. Adapun kedua ilmuan ini masing- masing Barre Sinoussi dan Luc
Montagnier. Keduanya dinilai berjasa dengan penelitian mereka dalam menemukan virus penyebab
AIDS.

Komite Nobel mengatakan penemuan kedua warga perancis itu amat vital dalam membantu para
ilmuan memahami biologi dari virus yang mengancam dunia.

Lebih dari 25 juta orang meninggal karena HIV/AIDS sejak tahun 1981 dan di seluruh dunia tercatat 33
juta orang yang mengidap virus HIV.

Temuan Sinoussi dan Montagnier antara lain mendorong metode diagnose pasien maupun dalam
memeriksa darah, yang membatasi penyebaran wabah HIV/AIDS.

Walau masih belum ditemukan obat untuk HIV,dalam beberapa tahun belakangan penyakit itu tidak lagi
menjadi hukuman mati langsung bagi penderitanya.

Pengobatan saat ini sudah berhasil memperpanjang masa hidup pengidap HIV sampai puluhan
tahun.Sementara itu Harald zur Hausen, asal jerman, meraih Nobel Kedokteran karena jasanya dalam
mengaitkan HPV, atau human papilloma virus, dengan kanker rahim.

C. . Gejala Virus HIV/AIDS

Gejala HIV AIDS tidak selalu muncul ketika terinfeksi AIDS. Beberapa orang menderita sakit mirip flu
dalam waktu beberapa hari hingga berminggu-minggu setelah terpapar virus. Mereka mengeluh
demam, sakit kepala, kelelahan, dan kelenjar getah bening membesar di leher. Gejala HIV AIDS bisa jadi
salah satu atau lebih dari ini semua biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu.

Perkembangan penyakit sangat bervariasi setiap orang. Kondisi ini dapat berlangsung dari beberapa
bulan sampai lebih dari 10 tahun. Selama periode ini, virus terus berkembang biak secara aktif
menginfeksi dan membunuh sel-sel sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan memungkinkan kita
untuk melawan bakteri, virus, dan penyebab infeksi lainnya. Virus HIV menghancurkan sel-sel yang
berfungsi sebagai “pejuang” infeksi primer, yang disebut CD4 + atau sel T4. Setelah sistem kekebalan
melemah, gejala HIV AIDS akan muncul.
Gejala AIDS adalah tahap yang paling maju dari infeksi HIV. Definisi AIDS termasuk semua orang
terinfeksi HIV yang memiliki kurang dari 200 CD4 + sel per mikroliter darah. Definisi ini juga mencakup
26 kondisi yang umum pada penyakit HIV lanjut, tetapi jarang terjadi pada orang sehat. Kebanyakan
kondisi ini adalah infeksi yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, parasit, dan organisme lainnya.
Infeksi oportunistik umum pada orang dengan AIDS. Hampir setiap sistem organ yang terkena.

E. Penularan Virus HIV/AIDS

Virus HIV terdapat dalam darah, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua specimen yang berupa
cairan tubuh yang berasal dari tubuh penderita HIV dapat dipastikan infeksius dan sangat potensial
untuk menularkan virus ini pada orang lain (namun ada juga cairan lain yang tidak tercemar virus HIV ini,
salah satunya adalah air liur), termasuk ketika seorang penderita HIV positif melakukan hubungan
seksual dengan pasangannya, dan bukan tidak mungkin bila nanti pasangan seksualnya tersebut akan
terinfeksi virus HIV juga, apalagi jika tidak menggunakan pengaman (kondom).

Baik penderita pria maupun wanita sangat riskan untuk menularkan virus HIV ini pada pasangan
seksualnya ketika berhubungan badan, yakni melalui cairan sperma bagi penderita pria, dan melalui
darah menstruasi atau cairan lain pada vagina bagi penderita wanita. Selain melalui hubungan seksual,
HIV juga dapat ditularkan melalui jarum suntik yang digunakan bersamaan oleh seseorang yang
terinfeksi HIV dengan orang yang tidak terinfeksi HIV, dan kemungkinan besar orang yang tidak
terinfeksi HIV ini akan terinfeksi HIV. Virus HIV juga dapat ditularkan oleh seorang ibu yang positif
terinfeksi HIV kepada bayinya pada waktu hamil atau menyusui, karena air susu yang diberikan sang ibu
positif terinfeksi HIV.

F. Penanggulangan Virus HIV/AIDS

Hindari hubungan seksual diluar nikah, dan usahakan hanya berhubungan dengan satu pasangan seksual
saja, gunakan kondom untuk mengurangi resiko penularan HIV saat berhubungan badan, ibu yang
terinfeksi HIV saat hamil sebaiknya melakukan terapi atau vaksinasi agar kemungkinan kecil bayi yang
dikandungnya tidak terinfeksi HIV juga, bagi penderita HIV sebaiknya tidak melakukan donor darah,
penggunaan jarum suntik seperti akupuntur, tato, tindik harus dijamin sterilisasinya.

Adapun usaha-usaha yang dilakukan untuk mencegah penularan HIV/AIDS, yaitu: memberikan
penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada seluruh masyarakat tentang HIV/AIDS, melalui
penyebaran brosur, poster-poster yang berhubungan dengan HIV/AIDS, melakukan seminar-seminar
terbuka atau melalui iklan diberbagai media massa baik itu media cetak maupun media elektronik.
Penyaluran-penyaluran ini harus dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan kepada semua
lapisan masyarakat, agar masyarakat dapat mengetahui bahaya HIV/AIDS, sehingga berusaha
menghindari diri dari sesuatu yang dapat menyebabkan HIV/AIDS.

Bagi seseorang yang menderita AIDS sebaiknya selalu memeriksakan darahnya sekitar 3-6 bulan sekali
demi keselamatan pasangan seksualnya, selalu mendekatkan diri pada Tuhan, dan bagi masyarakat
harusnya memberi dukungan pada penderita AIDS agar penderita AIDS ini lebih semangat menjalani sisa
hidupnya.
Dengan adanya usaha-usaha di atas, niscaya masalah AIDS dapat diatasi, dan paling tidak dapat dicegah
sedini mungkin, apalagi jika ada partisipasi dari semua pihak.

BAB III

PENUTUP

Demikian yang dapat saya paparkan mengenai materi yang menjadi pokok bahasan dalam
makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, Penulis banyak berharap para
pembaca yang budiman dusi memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi
sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di kesempatan – kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna khususnya bagi pembaca yang budiman pada umumnya.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari makalah di atas itu, bawasannya kita harus Waspada terhadap Virus HIV AIDS. Di
atas juga menjelaskan tentang pengertian HIV AIDS, asal usul-nya, cara penularannya, masa inkubasinya,
gejalanya hingga yang beriso tinggi terkena HIV AIDS.

Anda bisa membacanya dengan lebih lengkap lagi di atas yang telah saya susun dengan rapi. Kita
sebagai orang yang sehat harus waspada terhadap virus tersebut, kalau bisa kita juga jangan sampai
terlibat/terkena virus HIV AIDS.

A. Saran

Saran saya kepada si pembaca jangan mendekatlah dengan virus HIV AIDS agar kita tidak
terjerumus k dalam virus tersebut, biasanya orang yang terkena virus HIV itu gara-gara orang itu psiko
tinggi (heteroseksual) biasanya banyak terjadi pada kaum perempuan yang selalu gonta ganti pasangan.
Itulah saran dari saya, terutama kepada kaum perempuan yang suka gonta ganti pasangan.

DAFTAR PUSTAKA

 Google.com

 Maulanusantara.files.wordpress.com
 Flexner, C. 1998. HIV-Protease Inhibitor. N. Engl. J.Med. 338:1281-1293

 Patrick, A.K. & Potts, K.E. 1998. Protease Inhibitors as Antiviral Agents. Clin.Microbiol. Rev. 11: 614-
627

Anda mungkin juga menyukai