Anda di halaman 1dari 5

FORMAT SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

(HIV/AIDS)

Pokok bahasan: penyakit HIV/AIDS

Sub pokok bahasan : cara penularan dan pencegahan penyakit HIV/AIDS

Sasaran : SMA

Waktu : 30 menit

Hari /tanggal : jumat ,14 maret 2017

Tempat : SMA 3

Penyuluh/petugas :

I.Tujuan instruksional umum

Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit diharapkan siswa dapat memahami


penyakit HIV/AIDS

II.Tujuan instruksional khusus

a.setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit siswa mampu menjelaskan


pengertian HIV/AIDS

dengan benar

b.setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit siswa mampu menyebutkan gejala


HIV/AIDS dengan

benar

c.setelah diberikan penyuluhan selam 30 menit siswa mampu menyebutkan cara-


cara penularan HIV/

AIDS dengan benar

d.setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit selama 30 menit siswa mampu


menjelaskan cara

pencegahan dengan benar

III.Materi

Adapun materi penyuluhan HIV/AIDS

IV.Metode
1.ceramah

2.tanya jawab

V.Media

Leaflet,infocus

VI.Pengorganisasian dan uraian tugas

a.pembawa acara
uraian tugas:

b.penyuluh
uraian tugas:

c.fasilitator
uraian tugas:

d.observer
uraian tugas:

e.notulen
uraian tugas:

VII.Strategi pelaksanaan

Berisi urut urutan / langkah yang dilakukan dalam kegiatan penyuluhan

n Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan peserta


o
1 5 menit pembukaan
pelaksanaan
evaluasi
terminasi

VIII.Evaluasi

a.evaluasi structural:

b.evaluasi proses:

c.evaluasi hasil :

IX.Sumber
MATERI

1.Pengertian HIV/AIDS

HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang dapat menyebabkan AIDS. HIV
termasuk keluarga virus retro yaitu virus yang memasukan materi genetiknya ke dalam sel tuan
rumah ketika melakukan cara infeksi dengan cara yang berbeda (retro), yaitu dari RNA menjadi
DNA, yang kemudian menyatu dalam DNA sel tuan rumah, membentuk pro virus dan kemudian
melakukan replikasi.
Virus ini dapat menyebabkan HIV/AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang
bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak
dapat bertahan dari gangguan penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun.
Virus HIV/AIDS menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat berkembang biak Virus
HIV/AIDS baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat digunakan lagi. Sel darah putih sangat
diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh. Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit
maka tubuh kita tidak memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia akibat
terkena pilek biasa

2.2 Gejala-Gejala HIV/AIDS

Sejak pertama seseorang terinfeksi virus HIV/AIDS, maka virus tersebut akan hidup dalam
tubuhnya, tetapi orang tersebut tidak menunjukkan gejala penyakit namun terlihat betapa sehat, aktif,
produktif seperti biasa. Karena gejala-gejala AIDS/AIDS tampak setelah + 3 bulan. Adapun gejala-
gejala HIV/AIDS itu sendiri adalah :

1. Berat badan turun dengan drastis.


2. Demam yang berkepanjangan(lebih dari 38 0C)
3. Pembesaran kelenjar (dileher), diketiak, dan lipatan paha) yang timbul tanpa sebab.
4. Mencret atau diare yang berkepanjangan.
5. Timbulnya bercak-bercak merah kebiruan pada kulit (Kanker kulit )
6. Sesak nafas dan batuk yang berkepanjangan.
7. Sariawan yang tidak sembuh-sembuh.
8. Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.
9. Nyeri di perut bagian bawah (wanita), buah pelir (laki-laki), serta pantat dan kaki. Namun
pada wanita sering kali gejala ini tidak dirasakan, walaupun sebenarnya sudah terkena
virus HIV/ AIDS

Semua itu adalah gejala-gejala yang dapat kita lihat pada penderita HIV/AIDS, yang lama-
kelamaan akan berakhir dengan kematian.
2.3 Penularan HIV/AIDS

HIV/AIDS dapat ditularkan melalui cara-cara berikut :

1. Melakukan hubungan seksual dengan seseorang yang mengidap HIV/AIDS.


2. Transfusi darah yang mengandung virus HIV/AIDS.
3. Melalui alat suntik, akupuntur, tato, dan alat tindik yang sudah di pakai orang yang
mengidap virus HIV/AIDS.
4. Hubungan pranatal, yaitu pemindahan virus dari ibu hamil yang mengidap virus
HIV/AIDS kepada janin yang dikandungnya.
5. Melalui air susu ibu/ ASI yang diminum.
6. Melalui darah yang terinfeksi virus HIV/AIDS dan mengenai kulit yang terluka.
7. Melalui sperma pada pria dan cairan vagina pada wanita.

2.4 Cara Pencegahan HIV/AIDS

1. Hindarkan hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu
orang pasangan seksual, tidak berhubungan dengan orang lain.

2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual.

3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan
hamil. Karena akan memindahkan virus HIV/AIDS pada janinnya.

4. Kelompok resiko tinggi di anjurkan untuk menjadi donor darah.

5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya ( akupuntur, tato, tindik ) harus dijamin
sterilisasinya.

6. Jangan melakukan hubungan seksual dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi
kesehatannya.

7. Hindari mabuk-mabukan dan narkotika yang membuat anda lupa diri.

Adapun usaha-usaha yang dapat dilakukan pemerintah dalam usaha untuk mencegah
penularan HIV/AIDS yaitu, misalnya : memberikan penyuluhan-penyuluhan atau informasi kepada
seluruh masyarakat tentang segala sesuatau yang berkaitan dengan HIV/AIDS, yaitu melalui
seminar-seminar terbuka, melalui penyebaran brosur atau poster-poster yang berhubungan dengan
HIV/AIDS, ataupun melalui iklan diberbagai media massa baik media cetak maupun media
elektronik.penyuluhan atau informasi tersebut dilakukan secara terus
menerus dan berkesinambungan, kepada semua lapisan masyarakat, agar seluarh masyarakat dapat
mengetahui bahaya HIV/AIDS, sehingga berusaha menghindarkan diri dari segala sesuatu yang bisa
menimbulkan virus HIV/AIDS.

2.5 Kelompok Yang Mempunyai Resiko Tinggi Tertular HIV/AIDS

Penyakit HIV/AIDS dapat diderita oleh siapa saja, dan dari kalangan umur berapapun.
Namun, kelompok yang paling beresiko tinggi tertular HIV/AIDS, yaitu:

1. Mereka yang sering melakukan hubungan seksual diluar nikah, seperti wanita dan pria
tuna susila dan pelanggannya.

2. Mereka yang mempunyai bayak pasangan seksual misalnya: Homo seks ( melakukan
hubungan dengan sesama laki-laki ), Biseks ( melakukan hubungan seksual dengan
sesama wanita ), Waria dan mucikari.

3. Penerima transfusi darah

4. Bayi yang dilahirkan dari Ibu yang mengidap virus HIV/AIDS.

5. Pecandu narkotika suntikan.

6. Pasangan dari pengidap HIV/AIDS

Anda mungkin juga menyukai