Anda di halaman 1dari 20

HIV &

AIDS
KELOMPOK 4
PENGERTIA
N
 HIV (Human Immunodeficiency
Virus)

 AIDS (Acquired Immune


Deficiency Syndrome
Bahaya Penyakit
HIV/AIDS
Ada 3 aspek dari bahayanya penyakit HIV/AIDS, diantaranya :

a) Dari aspek Kesehatan


b) Dari aspek sosial ekonomi
c) Dari aspek psikologis
PENULARAN
HIV/AIDS
Cara penularan penyakit HIV/AIDS :
1. Hubungan seks tanpa kondom
2. Seks oral
3. Melalui transfusi darah
4. Berbagi jarum suntik
5. Dari ibu ke bayi
6. Mainan seks
Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala HIV dan AIDS tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi.

1. Tahap Pertama:

● Tidak menimbulkan gejala apapun selama beberapa tahun.

● Pengidap akan mengalami nyeri mirip, seperti flu, beberapa minggu setelah
terinfeksi, selama satu hingga dua bulan.

● Timbul demam, nyeri tenggorokan, ruam, pembengkakan kelenjar getah bening,


diare, kelelahan, nyeri otot, dan sendi.
Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala HIV dan AIDS tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi.

2. Tahap Kedua:

● Umumnya, tidak menimbulkan gejala lebih lanjut selama bertahun-tahun.

● Virus terus menyebar dan merusak sistem kekebalan tubuh.

● Penularan infeksi sudah bisa dilakukan pengidap kepada orang lain.

● Berlangsung hingga 10 tahun atau lebih.


Gejala Penularan HIV/AIDS
Gejala HIV dan AIDS tergantung pada tahap mana orang tersebut terinfeksi.

3. Tahap Ketiga

● Daya tahan pengidap rentan, sehingga mudah sakit, dan akan berlanjut menjadi AIDS.
● Demam terus-menerus lebih dari sepuluh hari.
● Merasa lelah setiap saat.
● Sulit bernapas.
● Diare yang berat dan dalam jangka waktu yang lama.
● Terjadi infeksi jamur pada tenggorokan, mulut, dan vagina.
● Timbul bintik ungu pada kulit yang tidak akan hilang.
● Hilang nafsu makan, sehingga berat badan turun drastis
Perjalanan Infeksi HIV dalam Tubuh
Perjalanan Inveksi HIV dalam TubuhVirus HIV menginfeksi tubuh manusia melalui beberapa
tahapan.ada 5 tahapan siklus hidup virus HIV, yaitu:

1. BjndingPada tahap ini virus HIV dengan mudah menempel sendiri pada permukaan sel CD4.
Hal ini bisa terjadi karena virus HIV memiliki protein,sehingga sel-T dengan mudah
menerima virus HIV untuk masuk ke dalam selnya.
2. FusionPada tahap ini, virus HIV dengan mudah bergabung dengan membran sel CD4. Hal ini
dikarenakan virus HIV berusaha menduplikasi gen yang dimiliki manusia.
3. Reverse TranscriptionVirus HIV memiliki gen RNA dan berusaha menduplikasi gen DNA
yang dimiliki manusia.
4. IntegrationVirus HIV akan melepaskan dan menyelipkan DNA HIV ke dalam sel inang.Tanpa
disadari ketika sel berusaha memproduksi protein baru, sel tersebut akan menghasilkan dan
membuat sel HIV baru.
5. ReplicationSetelah virus HIV menjadi 'bagian' dari sel darah putih atau limfosit, virus
tersebut akan memanfaatkan sel-T sebagai alat untuk memproduksi lebih banyak lagi virus
HIV.
Perilaku Yang Beresiko Tinggi
Orang-orang yang memiliki perilaku berisiko tinggi menularkan atau tertular HIV
artinya orang-orang yang mempunyai kemungkinan besar terkena infeksi HIV atau
menularkan HIV dikarenakan perilakunya. Mereka yang memiliki perilaku berisiko
tinggi itu seperti :
a) Wanita dan laki-laki yang berganti-ganti pasangan dalam melakukan hubungan seksual, dan
pasangannya.
b) Wanita dan pria tuna susila, serta pelanggan mereka.
c) Orang-orang yang melakukan hubungan seksual yang tidak wajar, seperti hubungan seks
melalui dubur (anal) dan mulut misalnya pada homo seksual dan biseksual.
d) Penyalahgunaan narkotika dengan suntikan, yang menggunakan jarum suntik secara bersama
(bergantian).
Hal-Hal Yang Tidak Menularkan HIV
Sebagaimana telah disebutkan, HIV mudah mati di luar tubuh manusia. Oleh
sebab itu HIV tidak dapat ditularkan melalui kontak sosial seperti :

1. Bersenggolan dengan pengindap HIV.


2. Berjabat tangan dengan pengindap HIV.
3. Penderita AIDS bersin atau batuk-batuk di depan kita.
4. Berenang bersama-sama di satu kolam renang yang sama.
5. Menggunakan WC yang sama dengan pengindap HIV.
6. Melalui gigitan nyamuk dan serangga lainnya.
PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS
Melalui Hubungan Seks
Telah kita ketahui bahwa infeksi HIV terutama terjadi melalui hubungan seksual. Oleh
sebab itu pencegahan penularan melalui hubungan seksual memegang peranan paling
penting. Untuk itu setiap orang perlu memiliki perilaku seksual yang aman dan bertanggung
jawab, yaitu:
a. Tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah (Abstinence).
b. Bila telah menikah, hanya mengadakan hubungan seksual dengan pasangan sendiri, yaitu suami atau
isteri sendiri. Tidak mengadakan hubungan seksual di luar nikah.
c. Bila salah satu pasangan sudah terinfeksi HIV maka dalam melakukan hubungan seksual harus
menggunakan kondom secara benar dan konsisten. Ketiga konsep pencegahan di atas ini dikenal
dengan istilah ABCE (Abstinence, Be faithful, Condom, Education).
d. Mempertebal iman dan takwa agar tidak terjerumus ke dalam hubungan hubungan seksual diluar
nikah
PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS
Melalui Darah
1. Transfusi dsrah tidak tercemar hiv Ketika seseorang mengadakan transfusi darah ada
baiknya tidak menggunakan darah yang berasal dari tubuh pengidap hiv.
2. Penggunaan produk darah dan plasma steril hiv Ketika mengadakan transfusi darah
seseorang harus memastikan bahwa produk darah yang digunakan tidak
mengandung hiv (steril) dengan begitu resiko terkena hiv menjadi rendsh.
3. Penggunaan alat suntik dan tusuk lainnya harus steril selain cairan darah dari
pendonor yang harus steril .
PENCEGAHAN PENYAKIT HIV/AIDS
Dari Ibu ke Anak
1. Pengurangan resiko penularan HIV di anak anak dapat dilakukan melalui
program, pencegahan penularam HIV dari ibu ke anak (PPIA). Program PPIA
merupakan kegiatan yang komprehensif dari pelayanan pencegahan dan
perawartam umtul ibu hamil dan bayinya selama masa kehamilan .
2. Diagnosis awal hiv sangatlah penting untuk inisiasi pengobatan perawatan
dukungan dan pencegahan transmisi HIV dari ibu ke anak .
PENGOBATAN PENYAKIT
AIDS

Sampai saat ini belum ada obat untuk menyembuhkan


maupun vaksin untuk mencegah penyakit ini. Upaya-upaya
pencegahan harus dikaitkan dengan bagaimana penularan AIDS
dapat terjadi, yang telah dibicarakan sebelumnya.
Macam-macam Tes Untuk Mendeteksi
Infeksi HIV

Tes Antibodi Tes Antibodi- Tes PCR


Antigen
HASIL TES HIV
 Hasil tes positif (+) berarti seseorang mempunyai antibodi (zat anti) terhadap
● virus HIV, dengan demikian ia tentu telah terinfeksi HIV. Hasil positif ini juga
● berarti, orang tersebut dapat menularkan HIV kepada orang lain.
 Hasil tes negatif dapat berarti:
● 1) Orang tersebut tidak terinfeksi HIV
● 2) Orang tersebut terinfeksi HIV, tetapi tes tersebut dilakukan pada “periode
● jendela” yaitu masa 1-6 bulan sejak orang tersebut terinfeksi HIV. Tubuh
● masih belum membentuk anti bodi, oleh karena anti bodi baru terbentuk
● 1-6 bulan setelah infeksi.
 Hasil tes Elisa yang positif, harus dipastikan dengan cara Western Blood
● Bila hasil tes negatif, maka untuk memastikan, tes diulangi lagi setelah 3-6 bulan
Penerapan Tes HIV
Secara umum, tes HIV dilakukan dengan cara pemeriksaan darah. Salah satu
pemeriksaan HIV/AIDS yang umum dilakukan adalah tes antibodi. Tes antibodi ini
dilakukan dengan mendeteksi antibodi HIV dalam darah yang dibentuk oleh sistem
imunitas tubuh sebagai upaya melawan virus berbahaya tersebut.

Manfaat Tes HIV

Dengan dilakukannya tes HIV secara berkala, infeksi HIV dapat terdeteksi
lebih dini, sehingga seseorang yang terdiagnosis menderita HIV bisa segera memulai
pengobatan dan melakukan perubahan perilaku serta gaya hidup. Semakin cepat infeksi
HIV ditangani, semakin baik pula pengendalian virus tersebut di dalam tubuh
PERSYARATAN TES HIV
1. Tes dilakukan hanya dengan sepengetahuan dan atas izin pasien.
2. Pasien telah memahami dan mengetahui HIV/AIDS sebelum menjalani tes.
3. Telah menjalani konseling sebelum tes.
4. Hasil tes bersifat pribadi dan rahasia, serta hanya boleh diberikan kepada pasien.
5. Menjalani konseling setelah tes agar pasien memahami hasil tes dan menyusun
rencana selanjutnya terkait status HIV mereka (jika positif).
KESIMPULA
N
&
SARAN
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai