Anda di halaman 1dari 13

Satuan Acara

Penyuluhan
Bahaya HIV/AIDS
KELOMPOK 3
PENGERTIAN HIV/ AIDS
Perilaku seksual adalah kegiatan manusia yang didasari oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis
atau orang lain. Dianggap berisiko jika perilaku seksual tersebut menyebabkan sesuatu yang
tidak diinginkan, seperti: kehamilan di luar nikah atau penyakit menular seksual, termasuk
HIV/AIDS.

 HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang merusak sistem kekebalan tubuh
dengan menginfeksi dan menghancurkan sel CD4. Semakin banyak sel CD4 yang dihancurkan,
sistem kekebalan tubuh melemah, sehingga rentan terhadap berbagai penyakit. HIV yang tidak
segera diobati dapat berkembang menjadi penyakit serius yang disebut AIDS (sindrom defisiensi
imun onset). AIDS adalah tahap akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi benar-benar hilang. 

AIDS terjadi setelah virus (HIV) menyerang sistem kekebalan tubuhtubuh kita selama lima
sampai sepuluh tahun atau lebih. AIDS (acquired immune deficiency syndrome) atau kumpulan
berbagai gejala penyakit yang dapat ditelusuri kembali ke kekebalan individu yang melemah yang
disebabkan oleh HIV.
Tanda Gejala HIV/ AIDS

Gejala mayor Gejala Minor


01 -Berat badan menurun lebuh dari
10% dalam sebulan 02 -Batuk menetap lebih dari 1bulan

-Dermatitis generalisata
-Diare kronis yang berlangsung
selama lebuh 1 bulan -Adanya herpes pada kelamin

-Demam yang berkepanjangan -kandidias orofaringeal


lebih dari 1 bulan

-Penurunan kesadaran dan


gangguan neurologis

-Demensia /HIV ensefolapati


Bagaimana
penularannya
?
Penularan HIV/
AIDS
A. Media penularan HIV/AIDS
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan
tubuh seperti darah, air susu ibu, air mani dan cairan vagina.
Orang tidak dapat terinfeksi melalui kontak normal sehari-
hari seperti berciuman, berpelukan, berjabat tangan atau
berbagi barang pribadi, makanan atau air
B. Cara penularan HIV/AIDS

-Hubungan seksual : hubungan seksual yang tidak aman dengan orang yang telah
terpapar HIV.

-Transfusi darah : melalui transfusi darah yang tercemar HIV.

-Penggunaan jarum suntik : penggunaan jarum suntik, tindik, tato, dan pisau cukur
yang dapat menimbulkan luka yang tidak disterilkan secara bersama-sama
dipergunakan dan sebelumnya telah dipakai orang yang terinfeksi HIV. Cara-cara
ini dapat menularkan HIV karena terjadi kontak darah.

-Ibu hamil kepada anak yang dikandungnya:

-Antenatal : saat bayi masih berada di dalam rahim, melalui plasenta.


-Antenatal : saat bayi masih berada di dalam rahim, melalui plasenta.
-Postnatal : setelah proses persalinan, melalui air susu ibu.
c. Prilaku beresiko yang menularkan HIV/AIDS
-Melakukan seks anal atau vaginal tanpa kondom.

-Memiliki infeksi menular seksual lainnya seperti sifilis, herpes, klamidia, kencing nanah, dan
vaginosis bakterial.

-Berbagi jarum suntik yang terkontaminasi, alat suntik dan peralatan suntik lainnya dan solusi obat
ketika menyuntikkan narkoba.

-Menerima suntikan yang tidak aman, transfusi darah, transplantasi jaringan, prosedur medis yang
melibatkan pemotongan atau tindakan yang tidak steril.

-Mengalami luka tusuk jarum yang tidak disengaja, termasuk diantara pekerja kesehatan.

-Memiliki banyak pasangan seksual atau mempunyai pasangan yang memiliki banyak pasangan lain
Upaya dan tindakan
pencegahan HIV/AIDS
Lima cara untuk mencegah infeksi HIV, sebuah konsep yang akrab dengan "ABCDE"
sebagai berikut:
1. A(Abstinence):
Tidak berhubungan seks atau tidak berhubunganSeks bagi mereka yang belum menikah.
2. B (Be faithful)
Saling setia. Pasangan seksual (bukan banyak pasangan).
3. C (Condom):
Pencegahan penularan HIV melalui hubungan seksual. berhubungan seks dengan
kondom
4. D (Drug No):
Penggunaan narkoba.
5. E (Education):
Pendidikan dan informasi yang benar tentang HIV, penularannya, pencegahan dan
pengobatannya 
Pendekatan Utama Untuk Pencegahan
HIV/AIDS
1. Penggunaan kondom pria dan wanita
2. Tes konseling HIV dan PMS
3. Tes dan konseling terkait pengibatan tuberkulosis
4. Sunat Pria
5. Penggunaan obat antiretroviral untuk kontrasepsi
6. Profilaksis setelah infeksi HIV
7. Mengurangi kerugian Pada orang
Langkah –langkah untuk remaja
a. Mencari informasi lengkap dan akurat tentang
HIV/AIDS
B. Diskusikan berbagai hal secara terbuka Dalam hal ini
remaja seringkali bermasalah dengan perilaku seksual
terhadap orang tua, guru, teman atau orang yang benar-benar
mengerti.
c. Hindari obat-obatan terlarang dan jarum, tato dan
tindikan.
d. Jangan bersentuhan langsung dengan campuran darah
dengan orang yang hidup dengan HIV.
e. Hindari perilaku yang dapat mengarah pada perilaku tidak
sehat dan tidak bertanggung jawab
Kesimpulan
AIDS disebabkan oleh infeksi human immunodeficiency virus
(HIV), lentivirus dari keluarga Retroviridae. Infeksi HIV dapat
ditularkan dari ibu ke anak melalui kontak seksual, darah atau
produk darah yang terinfeksi, jarum suntik yang terkontaminasi dan
transmisi vertikal.Tanda-tanda klinis infeksi HIV meliputi tahapan
berikut:Serokonversi, masa inkubasi, limfadenopati generalisata
kompleks terkait AIDS atau persisten, episode AIDS Diagnosis
infeksi HIV dan AIDS dapat ditegakkan berdasarkan anamnesis,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang, termasuk
pemeriksaan laboratorium dan radiologis. 
Saran
Masyarakat membutuhkan edukasi tentang bahaya penyakit
HIV/AIDS dan bagaimana cara penularannya yang benar
agar stigma dan diskriminasi terhadap ODHA dapat
diluruskan. Untuk itu perlu diadakannya seminar dan
penyuluhan tentang HIV/AIDS serta diselenggarakannya
acara testimonial dari para ODHA untuk pelajar dan
mahasiswa. ODHA butuh mendapat perhatian dan dukungan
dari masyarakat dan pemerintah, selain itu Dukungan Kawan
Sebaya juga dapat memberikan semangat hidup bagi
penderita HIV/AIDS
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai