Anda di halaman 1dari 11

PENYAKIT MENULAR HIV/AIDS

Anggota kelompok:
• Olivia zahra kirana
• Salwa mutia syahrani
• Gilang nur zikrillah
• Debby efendi
• Yuna sabrina
• Iska misfita
• Silviana
Apa itu HIV/AIDS?

HIV/AIDS merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi virus


HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang menyerang sistem kekebalan
tubuh. Infeksi tersebut menyebabkan penderita mengalami penurunan
ketahanan tubuh sehingga sangat mudah untuk terinfeksi berbagai macam
penyakit lain yang disebut dengan AIDS (Acquired Immunodeficiency
Syndrome) (Kementerian Kesehatan RI, 2017).
Orang yang telah di diagnosa terinfeksi positif oleh virus HIV dan AIDS
maka orang tersebut disebut dengan ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)
(Diatmi dan Diah, 2014).
Gejala dan Tanda-Tanda HIV/AIDS
Infeksi HIV hingga menjadi AIDS terbagi menjadi 4 fase, yaitu
1.Fase pertama: infeksi HIV akut
Fase pertama umumnya muncul setelah 1-4 minggu infeksi HIV terjadi. Pada fase awal ini, penderita
HIV akan mengalami gejala mirip flu, seperti:
• Sakit kepala
• Kelelahan
• Radang tenggorokan
• Hilang nafsu makan
• Nyeri otot
• Ruam
2.Fase kedua: fase laten HIV
Pada fase ini, penderita HIV/AIDS tidak menunjukkan tanda dan gejala yang khas, bahkan dapat merasa
sehat. Padahal secara diam-diam, virus HIV sedang berkembang biak dan menyerang sel darah putih yang
berperan dalam melawan infeksi.
3.Fase ketiga: AIDS
AIDS merupakan fase terberat dari infeksi HIV. Pada fase ini, tubuh hampir kehilangan
kemampuannya untuk melawan penyakit. Hal ini karena jumlah sel darah putih berada jauh di
bawah normal.
Tanda-tanda HIV AIDS pada tahap ini antara lain
• berat badan menurun drastis
• sering demam
• mudah lelah
• diare kronis
• pembengkakan kelenjar getah bening.
4. Fase 4
Sudah masuk pada fase AIDS. AIDS baru dapat terdiagnosa setelah kekebalan tubuh sangat
berkurang dilihat dari jumlah sel-T nya.
Penyebab dan cara penularan HIV/AIDS
• Hubungan Seks Tanpa Kondom
Virus penyebab penyakit HIV/AIDS dapat masuk ke tubuh melalui air mani, cairan
vagina, atau cairan pra ejakulasi lewat luka terbuka pada alat kelamin. Berhubungan
seks tanpa menggunakan kondom dapat berisiko menyebabkan virus berpindah dan
menginfeksi tubuh.
• Seks Oral
Seks oral adalah aktivitas perangsangan alat kelamin dengan mulut, bibir, atau
lidah. Seks oral bisa menjadi media penularan penyakit HIV/AIDS jika Anda
melakukan seks oral dengan kondisi sedang mengalami sariawan atau mengalami
luka di area mulut dan bibir. Selain itu, risiko penularan semakin tinggi jika cairan
ejakulasi dikeluarkan di dalam mulut.
• Melalui Transfusi Darah
Cara penularan penyakit HIV/AIDS melalui transfusi darah tergolong kurang
umum. Umumnya akan ada seleksi dan pengujian ketat oleh rumah sakit ke calon
pendonor sebelum transfusi darah dilakukan.

• Berbagi Jarum Suntik


Penggunaan jarum suntik bekas orang lain atau secara bersamaan bisa menjadi
media penularan virus penyakit HIV/AIDS. Apabila orang tersebut positif memiliki
penyakit HIV/AIDS, maka sisa-sisa darah yang tertinggal di jarum suntik dapat
masuk ke tubuh dan menginfeks
• Sex Toys
Sex toys atau mainan seks yang dipakai secara bersamaan bisa menjadi media
penularan penyakit HIV/AIDS. Risiko penularan akan semakin tinggi apabila
mainan seks yang digunakan tidak bersih atau dilapisi kondom.

• Dari Ibu ke Bayi


ibu hamil yang terinfeksi penyakit HIV/AIDS berisiko lebih besar untuk
menularkan virus kepada bayinya melalui plasenta.
 Pengobatan HIV dan AIDS
• Penderita yang telah terdiagnosis HIV harus segera mendapatkan pengobatan
berupa antiretroviral (ARV) yang bekerja untuk mencegah virus HIV
menggandakan diri dan menghancurkan sel CD4. Pengobatan ini dapat digunakan
untuk ibu hamil agar mencegah penularan HIV ke janin. Namun perlu diingat
bahwa pengobatan ini harus dilakukan rutin dan diminum sesuai jadwal, di waktu
yang sama setiap hari agar perkembangan virus dapat dikendalikan.
Pencegahan HIV dan AIDS
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan
meminimalkan penularan HIV:
• Tidak melakukan hubungan seks sebelum menikah
• Tidak berganti-ganti pasangan seksual
• Menggunakan kondom saat berhubungan seksual
• Menghindari penggunaan narkoba, terutama jenis suntik
• Mendapatkan informasi yang benar terkait HIV, cara penularan, pencegahan, dan
pengobatannya, terutama bagi anak remaja
Kesimpulan
HIV/AIDS menjadi masalah serius karena bukan hanya merupakan masalah
kesehatan atau persoalan pembangunan, tetapi juga masalah ekonomi, sosial, dan lain-
lain. Berdasarkan sifat dan efeknya, sangatlah unik karena AIDS mematikan kelompok
yang paling produktif dan paling efektif secara reproduksi dalam masyarakat, yang
kemudian berdampak pada mengurangi produktivitas dan kapasitas dari masyarakat.
Dampak yang ditimbulkan AIDS terhadap masyarakat dapat bersifat permanen atau
setidaknya berjangka sangat panjang.
HIV/AIDS karena sifatnya yang sangat mematikan sehingga menimbulkan rasa
malu dan pengucilan dari masyarakat yang kemudian akan mengiring pada bentuk-
bentuk pembungkaman, penolakan, stigma, dan diskriminasi pada hampir semua sendi
kehidupan. Hampir semua orang yang diduga terinfeksi AIDS tidak memiliki akses
terhadap tes HIV, inilah yang membuat usaha-usaha pencegahan dan penyembuhan
menjadi sangat rumit. Program pencegahan penyebaran HIV/AIDS harus segera
dilaksanakan, tak terkecuali area Lembaga Pemasyarakatan ataupun Rumah Tahanan.
Thank you 

Anda mungkin juga menyukai