Anda di halaman 1dari 1

Cara Penularan dan Gejala HIV/AIDS

Oleh : dr. A.A. Gede Oka Suta Wicaksana, S.Ked

Masalah human immunodeficiency virus (HIV)/acquired immunodeficiency syndrome (AIDS)


adalah masalah yang masih mengancam Indonesia dan banyak negara di dunia. Penyakit ini
menyebabkan berbagai dampak secara bersamaan, baik dampak kesehatan, ekonomi, pendidikan dan
kemanusiaan. Terlebih lagi penderita HIV memiliki dampak psikososial. Perilaku diskriminasi dan stigma
dari orang lain dapat menambah beban psikis bagi penderita.
Secara global upaya penanggulangan HIV menunjukkan hasil yang menggembirakan dari waktu
ke waktu. Program pengendalian HIV tidak cukup hanya dilaksanakan oleh jajaran kesehatan saja namun
harus pula melibatkan sektor lain dan masyarakat atau komunitas terutama populasi kunci. Pelibatan ini
mulai dari upaya pencegahan di masyarakat hingga perawatan, dukungan dan pengobatan, sehingga
program pengendalian HIV tersebut optimal.
Namun, dengan adanya perkembangan dalam penanggulangan penyakit ini tidak menjadikan kita
terlena akan adanya penyakit ini.

Cara Penularan HIV/AIDS


Virus HIV dapat menular melalui beberapa cara seperti, 1) hubungan seksual yang berisiko, 2) adanya
kontak dengan darah, air mani dan cairan vagina dari orang yang memiliki infeksi pada luka terbuka, 3)
penggunaan jarum suntik secara bergantian dengan penderita HIV, 4) penularan dari ibu ke anak (proses
kehamilan, persalinan, dan/atau menyusui), dan 5) penggunaan beberapa alat yang tidak disterilkan
seperti peralatan tato, alat piercing dan alat cukur.

Dalam upaya untuk mengurangi diskriminasi terhadap ODHA, maka perlu diketahui bahwa virus HIV
tidak dapat menular melalui, 1) berjabat tangan-, 2) bersentuhan termasuk berpelukan-, 3) mendonorkan
darah-, 4) penggunaan toilet yang sama-, dan/atau 5) berbagi makanan atau peralatan makanan dengan
ODHA.

Gejala HIV/AIDS
Gejala HIV/AIDS pada tahap awal infeksi dapat menunjukkan gejala ringan atau bahkan tidak bergejala.
Proses infeksi akut ini terjadi beberapa bulan setelah infeksi virus. Jika mengalami gejala, kemungkinan
derajat yang dirasakan tidak begitu jelas atau ciri-ciri yang muncul kerap disalahpahami sebagai penyakit
lain yang lebih umum. Gejala awal yang mungkin terjadi yaitu demam, kelelahan, nyeri otot, berat badan
turun perlahan dan pembengkakan kelenjar getah bening.  Seseorang yang sudah memiliki HIV dapat
masih terlihat sehat, bugar, dan bisa berkegiatan normal selayaknya orang sehat lainnya. Penting bagi
seseorang untuk melakukan pemeriksaan HIV setelah melakukan hubungan atau kontak dengan orang
yang dicurigai menderita HIV.
Pada seseorang yang tidak mendapatkan penanganan dini pada infeksi HIV akan mengakibatkan
seseorang tersebut jatuh pada kondisi AIDS. Beberapa gejala yang menunjukkan kondisi AIDS yaitu
sering demam dan berkeringat di malam hari, infeksi jamur, terutama di kemaluan, yang berulang,
turunnya berat badan >10% selama > satu bulan yang bukan disebabkan karena olahraga atau diet, diare
kronis berulang, dan/atau batuk kering yang terus menerus.

Anda mungkin juga menyukai