Anda di halaman 1dari 4

Dosen Pengampuh : dr.H.

La ode Bariun,M,Kes

HIV AIDS

Di susun oleh :

NAMA : WAODE YUNI

NIM : P201901041

KELAS : T1 KEPERAWATAN

SPROGRAM STUDI S-1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

MANDALA WALUYA

KENDARI

2020
HIV AIDS

HIV AIDS dan mengganggu kemampuan tubuh melawan infeksi.


Virus ini dapat ditularkan melalui kontak dengan darah yang terinfeksi, air mani, atau cairan
vagina.
Dalam beberapa minggu infeksi HIV, gejala seperti flu seperti demam, sakit tenggorokan, dan
kelelahan dapat terjadi. Kemudian penyakit ini biasanya tanpa gejala sampai berkembang
menjadi AIDS. Gejala AIDS termasuk penurunan berat badan, demam atau berkeringat saat
malam, kelelahan, dan infeksi berulang.
Tidak ada obat untuk AIDS, tetapi kepatuhan yang ketat untuk mengonsumsi rejimen anti-
retroviral (ARV) dapat secara dramatis memperlambat bertambah parahnya penyakit serta
mencegah infeksi sekunder dan komplikasi.

Organ sistem imun HIV AIDS:


1. Kelenjar tymus, sumsung tulang, limpa, kelenjar getah bening,serta organ limfoid
disaluran nafas dan cerna
2. Kelenjar Tymus dan sumsung tulang belakang merupajan organ limfoid sentral/ primer
sebagai tempat di kembangkan selimunokompoten

Etiologinya:
- Hiv adalah sejenis retovirus, terdapat 2 tipe. Tipe 1 (HIV 1) dan tipe 2 ( hiv 2) namun
patogenitas HIV 2 lebihdari tipe 1. Masa inkubasinya biasanya 1-3 bulan, namun
waktu tertular hingga terdiagnosa AIDS< 1 Tahun- 15 tahun atau lebih.

Cara penularan HIV AIDS


1. Hubungan seks
2. Penggunaan jarum suntik
3. Kehamilan, pesalinan menyusui
4. Transfusi darah

Mencegah Penularan HIV


Sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin yang dapat mencegah dan menyembuhkan
infeksi HIV/AIDS. Namun bagi Anda yang menderita infeksi HIV, ada upaya yang dapat
dilakukan untuk mengendalikan infeksi tersebut, yaitu mengonsumsi obat antiretroviral
sesuai dosis yang disarankan dokter.
Obat tersebut akan membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh, sehingga penderita HIV
memiliki harapan untuk berumur lebih panjang, hidup lebih sehat, dan mampu memperkecil
risiko dalam menularkan HIV kepada pasangan.Pada dasarnya, HIV dapat ditularkan melalui
cairan tubuh, termasuk darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu yang terinfeksi HIV.
Siapa pun dari segala usia, ras, maupun jenis kelamin bisa terinfeksi HIV, termasuk bayi
yang lahir dari ibu dengan HIV.
Beberapa metode penularan HIV antara lain adalah melalui:
1. Hubungan seks yang bebas Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seksual
tanpa kondom, baik itu melalui vagina, anal, maupun Seks oral Selain itu seseorang
yang suka berganti-ganti pasangan seksual juga lebih berisiko untuk terkena HIV.
2. Pengunaan jarum suntik HIV dapat ditularkan melalui jarum suntik

yangterkontaminasi darah orang yang terinfeksi HIV. Berbagi pakai jarum suntik atau

menggunakan jarum suntik bekas membuat seseorang berisiko sangat tinggi tertular

penyakit, termasuk HIV.

3. Kehamilan, persalinan atau menyusui Seorang ibu yang terinfeksi HIV dan

mengandung atau menyusui berisiko tinggi untuk menularkan hiv kepada bayi

4. Transfusi darah Dalam sebagian kasus, penularan HIV juga bisa terinfeksi saluran

darah Namun, kejadian ini semakin jarang terjadi karena adanya penerapan uji

kelayakan donor, termasuk donor darah, organ ataupun donor jaringan tubuh.

Dengan pengujian yang layak, penerima donor darah memiliki risiko yang rendah

untuk terinfeksi HIV.

Mencegah Penularan HIV

Sampai saat ini belum ada obat ataupun vaksin yang dapat mencegah dan

menyembuhkan infeksi HIV/AIDS. Namun bagi Anda yang menderita infeksi HIV, ada upaya

yang dapat dilakukan untuk mengendalikan infeksi tersebut, yaitu mengonsumsi obat

antiretroviral sesuai dosis yang disarankan dokter.

Obat tersebut akan membantu menekan aktivitas virus dalam tubuh, sehingga penderita

HIV memiliki harapan untuk berumur lebih panjang, hidup lebih sehat, dan mampu

memperkecil risiko dalam menularkan HIV kepada pasangan.

Gejala dan keluhan HAIV AIDS:

gejala tahap infeksi akut bisa ringan hingga berat, dan dapat berlangsung hingga beberapa

minggu, yang meliputi:


1. Demam hingga menggigil.

2. Muncul ruam di kulit.

3. Muntah.

4. Nyeri pada sendi dan otot.

Setelah beberapa bulan, infeksi HIV memasuki tahap laten. Infeksi tahap laten dapat

berlangsung hingga beberapa tahun atau dekade. Pada tahap ini, virus HIV semakin

berkembang dan merusak kekebalan tubuh.

Penyakit yang sering ditemukan pada penderita HIV yaitu penyakit paru peunomia,TBC.

TBC merupakan infeksi tumpangan pada AIDS dan dapat terjadiTBC ditempat lain seperti

sumsum tulang, tulang,saluran kemih,saluran cerna,dansusunan saraf pusat.

Cuci tangan dan menggunakan APD lengkap pada HIV/ AIDS pada saat membantu

persalinan,operasi dan memandikan jenazah. Cuci tangan dan memakai sarung tangan

pada saat melakukan pemeriksan fisik dengankulit terluka, mengambil sampel darah, dan

membersihkan luka.

Pengelolan Alkes bekas pakai:

 Dokumentasi

 Cuci

 Sterilisasi/DTT

 Pengunan Disenfektan dengan benar

Tiga Patogen yang ditularkan melalui darah:

1. Hepatitis B:6-30%

2. Hepatitis C: 1,8%

3. Hiv :

- 0,3 ( Tertusuk atau tersayak)

- 0,1 % ( percikan kemata, hidung dan mulut)

Anda mungkin juga menyukai