HIV yang tidak segera ditangani akan berkembang menjadi kondisi serius
yang disebut AIDS (acquired immunodeficiency syndrome). AIDS adalah
stadium akhir dari infeksi HIV. Pada tahap ini, kemampuan tubuh untuk
melawan infeksi sudah hilang sepenuhnya.
Penularan HIV terjadi melalui kontak dengan cairan tubuh penderita, seperti
darah, sperma, cairan vagina, cairan anus, serta ASI. Perlu diketahui, HIV
tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, air liur, gigitan nyamuk,
atau sentuhan fisik.
HIV adalah penyakit seumur hidup. Dengan kata lain, virus HIV akan
menetap di dalam tubuh penderita seumur hidupnya. Meski belum ada
metode pengobatan untuk mengatasi HIV, tetapi ada obat yang bisa
memperlambat perkembangan penyakit ini dan dapat meningkatkan
harapan hidup penderita.
Akan tetapi, dari tahun 2005 hingga 2019, angka kematian akibat AIDS di
Indonesia terus mengalami penurunan. Hal ini menandakan pengobatan di
Indonesia berhasil menurunkan angka kematian akibat AIDS.
Penularan HIV dapat terjadi melalui hubungan seks vaginal atau anal,
penggunaan jarum suntik, dan transfusi darah. Meskipun jarang, HIV juga
dapat menular dari ibu ke anak selama masa kehamilan, melahirkan, dan
menyusui.
Lakukan konsultasi ke dokter bila Anda menduga telah terpapar HIV melalui
cara-cara di atas, terutama jika mengalami gejala flu dalam kurun waktu 2–6
minggu setelahnya.
Tahapan HIV
2.Tahap Laten
Setelah beberapa bulan, infeksi semakin berkembang dan mulai memasuki
tahap laten. Infeksi HIV tahap laten bisa berlangsung dalam beberapa tahun
hingga decade. Pada tahap ini, virus HIV akan semakin berkembang parah
dan merusak kekebalan tubuh. Gejala yang muncul pada tahap ini juga
akan semakin bervariasi. Namun, beberapa pengidapnya mungkin belum
juga merasakan gejala HIV selama tahap ini.
Ada beberapa gejala yang bisa muncul dan dikenali pada tahap laten, di
antaranya penurunan berat badan, berkeringat di malam hari, demam,
diare, mual dan muntah, mengalami herpes zoster, pembengkakan kelenjar
getah bening, sakit kepala, serta tubuh mudah terasa lemas. Kondisi ini perlu
segera ditangani agar tidak berkembang dan memicu gejala yang lebih
parah.
3.AIDS
Jika dibiarkan begitu saja, infeksi bisa masuk ke tahap paling parah, yaitu
AIDS. Pada tahap ini, sistem kekebalan tubuh sudah rusak parah. Hal itu
membuat pengidapnya lebih mudah terserang infeksi lain. AIDS ditandai
dengan gejala penurunan berat badan tanpa diketahui sebabnya, keluar
keringat di malam hari, muncul bercak putih di lidah, mulut, kelamin, dan
anus. Tahap ini juga ditandai dengan muncul bintik ungu pada kulit dan
tidak bisa hilang, demam lebih dari 10 hari, diare kronis, gangguan saraf,
mudah memar dan berdarah tanpa sebab, serta mengalami infeksi jamur.
Tahap ini juga menyebabkan pengidap HIV memiliki ruam atau bintik di kulit,
sesak napas, serta tubuh selalu terasa lemas.
Berikut adalah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menghindari dan
meminimalkan penularan HIV: