TINJAUAN PUSTAKA
A. Konsep HIV/AIDS
1. Pengertian HIV/AIDS
tahap infeksi HIV paling tinggi. Dengan kata lain, HIV adalah virus yang
diobati. Tidak seperti beberapa virus lain, tubuh manusia tidak dapat
jika seseorang sudah terinfeksi HIV, maka HIV tersebut akan selamanya
yang membantu system kekebalan melawan infeksi. Jika tidak diobati, HIV
akan mengurangi jumlah sel CD4 (sel T) dalam tubuh sehingga membuat
seseorang lebih mungkin untuk terkena infeksi lain atau kanker terkait infeksi.
8
atau kanker ini memanfaatkan system kekebalan tubuh yang sangat lema. Hal
ini
9
9
Saat ini tidak ada pengobatan yang efektif untuk menyembuhkan HIV,
tetapi dengan perawatan medis yang tepat, HIV dapat dikendalikan. Obat
yang digunakan untuk mengobati HIV disebut terapi antiretroviral atau ARV.
jika diminum dengan cara yang benar setiap hari, obat ini dapat
memperpanjang umur, obat ini juga menjaga seseorang agar tetap sehat, dan
berkembang menjadi AIDS hanya dalam beberapa tahun (Rudi dan Maria,
2019: 4).
Virus HIV adalah jenis virus yang mematikan jika penderita tdak
disembuhkan. Virus HIV yang telah masuk ke dalam tubuh manusia akan
berkembang dan akan melumpuhkan system imun (Rudi dan Maria, 2019: 12)
pemrograman ulang materi genetic dari sel T4 yang terinfeksi untuk membuat
permanen. Enzim tersebut membuat sel T4 helper tidak dapat mengenali virus
HIV sebagai antigen, sehingga keberadaan virus tidak dihancurkan oleh sel T4
helper. Berbanding terbalik dengan peristiwa tersebut, hirus HIV yang akan
menurun, maka system imun seluler makin melemah secara progresif. Hal ini
akan diikuti berkurangnya fungsi sel B, makrofag, dan menurunyya fungsi sel
HIV tidak dapat menular melalui air ludah, air mata, muntah, atau
melalui feses dan keringat. Selain itu, HIV tidak dapat menembus kulit
manusia yang utuh dan tidak menyebar melalui sentuhan, atau sesuatu yang
telah dipakai dengan orang lain yang telah terinveksi HIV. Berikut adalah
Infeksi akut atau primer merupakan tahap awal penyakit HIV yang
dapat meneybabkan gejala demam dan ruam. Ini terjadi karena virus
bening serta batuk. Pada tahap ini umumnya bertahap beberapa minggu.
b. Jarum Suntik
suntik yang tidak hanya sekali pakai. Sebaiknya, jarum suntik hanya untuk
sekali pakai.
Bayi dalam kandungan ibu hamil bisa tertular penyakit HIV karena
peredaran darah sang ibu. Hal ini yang menyebabkan virus dapat langsung
Rudi dan Maria (2019: 14) Dalam waktu 2-4 minggu setelah terinfeksi
HIV, seseorang mungkin memiliki gejala seperti flu, demam, menggigil atau
setelah terinfeksi. HIV akan terus berkembang biak tetapi pada tingkat yang
HIV biasanya berkembang menjadi AIDS dalam 10 tahun atau lebih lama,
4. Patofisiologi Penyakit
dinding pembuluh darah. Secara tidak langsung HIV masuk melalui kulit dan
mukosa yang tidak intake seperti pada kontak seksual. Ketika berapa dalam
sirkulasi sistemik terjadi viremia disertai dengan gejala dan tanda infeksi virus
akut seperti panas tinggi mendadak, nyeri kepala, nyeri sendi, nyeri otot,
mual, muntah, sulit tidur, batuk-pilek, dan lain-lain. Keadaan seperti ini
disebut sindrom retroviral akut. Pada fase ini mulai terjadi penurunan CD4
dan peningkatan HIV-RNA viral load. Viral load akan meningkat dengan
cepat pada awal infeksi, dan akan turun sampai pada titik tertentu (Rudi dan
Maria, 2019:15).
dalam waktu beberapa tahun, dengan laju penurunan CD4 yang lebih cepat
pada kurun waktu 1,5-2,5 tahun, sebeluh akhirnya jatuh ke stadium AIDS
Menurut Rudi dan Maria (2019: 15) orang yang terinfeksi HIV
diperlukan waktu 5-10 tahun untuk sampai ke tahap AIDS. Pertama kali virus
13
HIV masuk ke dalam tubuh manusia itu selama 2-4 minggu. Keberadaan virus
tersebut belum dapat terdeteksi melalui pemeriksaan darah. Jumlah CD4 lebih
dari sel/uL maka di sebut periode jendela. Tahan HIV positif melalui
pemeriksaan darah terdapat virus HIV tetapi secara fisik penderita belum
5. Penularan HIV/AIDS
Penyebaran HIV tidak melalui udara atau melalui nyamuk, kutu, atau gigitan
serangga lainnya. Seseorang tidak dapat terinfeksi HIV dengan cara berjabat
tangan, memeluk orang yang terinfeksi HIV, atau dari benda-benda seperti
piring tempat duduk di toilet, atau gagang pintu yang digunakan oleh orang
yang terkena HIV. HIV menyebar melalui kontak langsung dengan cairan
Ada tiga cara seseorang bisa tertular atau menularkan HIV/AIDS yaitu
sebagai berikut:
a. Hubungan Seksual
HIV dapat menyebar ketika seseorang seks anal, vaginal, atau berbagai
terjadi penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau
Ada enam cairan tubuh yang dapat menyebarkan virus HIV yaitu
darah, cairan Ada mani, cairan pra-mani, cairan vagina, cairan rektal dan
berikut.
narkotika suntik.
c. Secara Vertikal dari Ibu Hamil Pengidap HIV Kepada Bayinya, Baik
Selama Hamil, Saat Melahirkan, Maupun Setelah Melahirkan
HIV juga diberikan kepada bayi setelah lahir untuk mengurangi risiko
(ASI). Saat ini belum diketahui dengan pasti penyebab penularan ini
hanya terjadi pada beberapa bayi tertentu tetapi tidak pada bayi lain. ASI
terdapat banyak virus HIV pada ibu-ibu yang baru saja terkena infeksi
Setelah 6 bulan, pada saat bayi menjadi lebih kuat dan besar, bahaya diare
dan infeksi menjadi lebih baik. ASI dapat diganti dengan susu lain dan
6. Komplikasi HIV/AIDS
Rudi dan Maria, (2019), komplikasi yang terjadi pada pasien HIV/AIDS
b. Kandidiasis esofagus
h. Ensefalitistoksoplasma
7. Pencegahan HIV/AIDS
komitmen politik yang tinggi untuk mencegah dan atau megurangi perilaku
hubungan seks atau hanya berhubungan seks dengan satu orang yang
setiap kali seseorang melakukan hubungan seks secara vaginal, anal atau
terbukti efektif.
sukarela dan rujukan medis dianjurkan dilakukan secara rutin pada klinis
keluarga berencana dan klinis bersalin, klinis bagi kaum homo dan
mencegah kontaminasi HIV pada plasma dan darah. Semua darah donor
harus diuji antibody HIV-nya. Hanya darah dengan hasil tes negative yang
18
buatan). Institusi (termasuk bank sperma, bank susu dan bank tulang) yang
peraturan dan kebijakan ini kepda donor potensial dan tes HIV harus
atau tulang harus dibekukan dan disimpan selama 4-6 bulan. Donor yang
tetap negatif setelah masa itu dapat di asumsikan tidak terinfeksi pada
dengan teliti apakah ada indikasi medis untuk transfusi. Transfusi otologus
sangat dianjurkan.
h. Hanya produk faktor pembekuan darah yang sudah di seleksi dan yang
bias digunakan.
pembuangan jarum suntik atau semua jenis alat-alat yang berujung tajam
Setiap tetes darah pasien yang mengenai tubuh petugas kesehatan harus di
19
cuci dengan air dan sabun segera mungkin. Kehati-hatian tersebut harus
sesuai dengan situasi dan kondisi untuk menampilkan diri dalam melakukan
menarik perhatian, keinginan mengubah perilaku agar sesuai untuk orang lain,
menyenangkan orang lain, selalu konform dengan orang lain, dan menutupi
perasaannya.
dan kondisi, mengelola emosi negatif, berperilaku dalam cara yang bisa
mengarahkan tingkah lakunya sendiri, atau dalam kata lain yaitu kemampuan
untuk menekan atau menghambat dorongan yang ada. Self Control (kontrol
permintaan situasi sosial yang kemudian dapat mengatur kesan yang dibuat
Menurut Block dan Block dalam Ghufron (2012: 31) menyatakan ada
tiga jenis kualitas kontrol diri yaitu over control, under control, dan
appropriate control.
a. Over control merupakan kontrol diri yang dilakukan oleh individu secara
impuls secara tepat. Berdasarkan uraian dan pendapat di atas maka untuk
mengambil keputusan.
(2012:44), menyatakan bahwa kontrol diri pada prakteknya terdiri dari tiga
cara. Pertama, self monitoring yaitu suatu proses di mana individu mengamati
dan merasa peka terhadap segala sesuatu tentang diri dan lingkungannya.
kedua, self reward yaitu suatu teknik di mana individu mengatur dan
control yaitu suatu teknik yang dapat digunakan untuk mengurangi ataupun
(decisional control).
mengendalikan situasi keadaan dirinya sendiri atau orang lain dan sesuatu
diluar dirinya. Individu dengan kemampuan kontrol diri yang baik akan
hasil atau suatu tindakan berdasarkan pada sesuatu yang diyakini atau
23
a. Factor internal yang ikut andil dalam kontrol diri adalah usia. Semakin
diri seseorang itu. Faktor ini sangat membantu individu untuk memantau
dan mencatat perilaku sendiri dengan pola hidup dan berpikir yang lebih
baik lagi. Menurut Thalib (2010: 107). Kontrol diri berkaitan erat dengan
hari.
anak sejak dini. Mengajarkan sikap disiplin anak pada akhirnya mereka
dilahirkan dalam konsep yang benar dan salah atau dalam suatu
2012: 32).
HIV/AIDS (p = 0,021 < 0,05). Dan ada salah satu penelitian yang dilakukan oleh
Pujawati (2016) mengenai kontrol diri dan dukungan orang tua dengan perilaku
disiplin yang menunjukkan hubungan antara variabel kontrol diri adalah sangat
D. Kerangka Teori
HIV
Faktor penyebab:
Komplikasi:
Hubungan seksual yang tidak aman
Kandidiasis bronkus,
Pemakaian jarum suntik secara trakea, atau paru-paru
bersamaan Kandidiasis esophagus
Kriptokokosis ekstra paru
Transfusi darah tercemar HIV Kriptosporidiosis internal
Penularan dari ibu ke anak kronis
Pencegahan:
Penyuluhan kesehatan
Kontrol kepuasan
26
Sumber : Rudi dan Maria, (2019), Ghufron (2012 : 21), Averill dalam Thalib
(2010 : 110), Block dalam Ghufron (2012: 31).