Anda di halaman 1dari 3

AIDS yang merupakan singkatan dari Accuirred Immune Deficiency Sindrome adalah

suatu sindrom “serbuan” penyakit-penyakit terhadap tubuh akibat menurunnya sistem


kekebalan. AIDS disebabkan oleh HIV (Human Immunodeficiency Virus). AIDS adalah
sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan
tubuh manusia akibat infeksi virus HIV. atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri bernama Human
Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada
tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa
disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara
lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang
mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
[2][3]
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi
darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau
menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.

B.     Masalah HIV/AIDS pada anak dan remaja adalah:

1. Rendahnya ilmu pengetahuan tentang HIV/AIDS,


2. Berbagai dampak ekonomi, psikososial bagi anak dan remaja yang terinfeksi,
3. Adanya praktek seks yang tidak aman, dan lain-lain.

C.    Cara penanggulangan HIV pada anak dan remaja, yaitu:

1. Kerja sama dengan pihak terkait,


2. Pencegahan prioritas yang teritergrasi dengan upaya perawatan,
3. Mengintergrasikan pendidikan pencegahan HIV/AIDS ke dalam  kurikulum baik
ekstra maupun intra kurikuler,
4. Pencegahan prioritas yang terintegrasi dengan upaya perawatan, dukungan dan
pengobatan,
5. Kegiatan pencegahan yang terintegrasi dengan pelayanan, dukungan dan pengobatan,
6. Pelayanan kesehatan reproduksi,
7. Meningkatkan akses terhadap pelayanan, dukungan dan pengobatan,
8. Mengurangi stigma dan diskriminasi,
9. Meningkatkan pengetahuan anak dan remaja tentang HIV/AIDS, dan
10. Hukum perlindungan yang berkaitan dengan HIV/ AIDS.

D.    Penularan HIV/AIDS pada anak dan remaja dapat ditularkan melalui 3 cara, yaitu:

 Hubungan seks (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi dengan orang yang telah
terinfeksi HIV.
 Transfusi darat atau penggunaan jarum suntik secara bergantian.
 Melalui Alat Suntik.

HIV tidak ditularkan melalui jabatan tangan, sentuhan, ciuman, pelukan,


menggunakan peralatan makan/minum yang sama, gigitan nyamuk, memakai jamban yang
sama atau tinggal serumah.
E.     Gejala-gejala HIV/AIDS, yaitu sebagai berikut:Gejala-Gejala AIDS

 Merasa kelelahan yang berkepanjangan


 Deman dan berkeringat pada malam hari tanpa sebab yang jelas.
 Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas yang berkepanjangan.
 Diare/mencret terus-menerus selama 1 bulan
 Bintik-bintik berwarna keungu-unguan yang tidak biasa
 Berat badan menurun secara drastis lebih dari 10% tanpa alasan yang jelas dalam 1
bulan.
 Pembesaran kelenjar secara menyeluruh di leher dan lipatan paha.

F.     Bagaimana mengetahui orang yang sudah terinfeksi HIV/AIDS?


Hanya melalui penglihatan, Anda tidak bisa tahu apakah seseorang sudah terinfeksi
HIV atau tidak.

 Pada kenyataannya, pengidap HIV terlihat sangat sehat.


 Satu-satunya cara untuk mengetahui hai ini adalah melalui tes darah HIV
 Di Indonesia, terdapat cukup banyak LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang
dapat membantu
 Anda untuk mendapatkan pelayanan tes darah.
G.    Melindungi Diri Dari HIV/AIDS, yaitu:Melindungi Diri Dari HIV/AIDS

 Jangan melakukan hubungan sesk dengan pasangan yang anda tidak ketahui kondisi
kesehatannya.
 Hindari berganti-ganti pasangan seksual.
 Gunakanlah kondom dalam melakukan hubungan seks, jika salah satu atau keduanya
terinfeksi HIV
 Jika membutuhkan transfusi darah, mintalah kepastian bahwa darah yang akan
diterima bebas HIV
 Gunakan alat suntik sekali pakai
 Hindari mabuk-mabukan dan narkotik yang membuat Anda lupa diri.

H.    Bagaimanan cara melakukan TES HIV/AIDS, yaitu:Bagaimanacara


Sebelum anda memeriksakan diri, konsultasilah terlebih dahulu kepada konselor atau
tenaga kesehatan yang berpengalaman.

 Ketahui dan pahami pengertian HIV/AIDS, faktor resiko dan cara penularan,
introspeksi diri dan cara pencegahannya.
 Apabila anda sudah yakin dan siap menerima segala resiko dan test HIV, silahkan
periksa.
 Pilihlah pemeriksaan tanpa identitas untuk menjaga kerahasiaan anda.
 Test HIV dapat dilakukan dirumah sakit atau laboratorium kesehatan yang melayani
Test HIV sesuai rujukan dari konselor anda (Tempat konsultasi dapat dilihat pada
brosur ini)
 Konsultasikan kembali hasil tes tersebut dan minta penjelasan arti dari hasil tes
tersebut kepada konselor atau tenaga kesehatan yang berpengalaman.

Anda mungkin juga menyukai