Anda di halaman 1dari 3

Nama : Serevina Olivia Napitupulu

Kelas : XI-MIPA
No. Absen : 25

PJOK yang perlu dipelajari (menurut PPT sosialisasi)


-> Menganalisis bahaya, cara penularan, dan cara mencegah HIV/ AIDS

HIV & AIDS


HIV (Human Immunodeficiency Virus) adalah virus yang menyerang sistem kekebalan
tubuh seseorang dan mampu melemahkan kemampuan tubuh dalam melawan infeksi
ataupun penyakit. Sedangkan, AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome)
adalah kondisi dimana orang tersebut sudah berada pada tahap infeksi akhir sehingga
orang yang mengalami AIDS akan kesusahan untuk melawan infeksi yang terjadi.
Namun, HIV & AIDS memiliki proses pengobatan yang dapat membantu memperlambat
perkembangan penyakit tersebut sehingga pengidap dapat menjalani hidup dengan lebih
normal.

Sebelum masuk ke dalam cara penularan serta pencegahan, tentu saja ada faktor risiko
yang perlu diketahui yang bisa menyebabkan terkena HIV/AIDS, yaitu :
1. Orang yang melakukan hubungan intim tanpa kondom, baik hubungan sesama jenis
maupun heteroseksual.
2. Orang yang sering membuat tato atau melakukan tindik.
3. Orang yang terkena infeksi penyakit seksual lain.
4. Pengguna narkotika suntik.
5. Orang yang berhubungan intim dengan pengguna narkotika suntik.

HIV/AIDS pun termasuk penyakit yang dapat tertular dengan berbagai cara, seperti :
1. Melalui transfusi darah, jika pendonor transfusi darah mengidap HIV/AIDS, maka
tidak dapat mendonorkan darah kepada seseorang karena bisa menularkan
penyakit tersebut.
2. Berbagi jarum suntik, untuk menghindari penyakit HIV/AIDS, tidak disarankan
menggunakan bekas jarum suntik bekas karena bisa saja suntik tersebut sudah
masuk ke dalam tubuh seseorang dan terdapat sisa-sisa darah yang tertinggal pada
suntik.
3. Dari ibu ke anak, HIV/AIDS juga dapat tertular melalui air ASI. Namun, penelitian
terbaru mengatakan bahwa ibu dapat menyusui anaknya dengan syarat
mengkonsumsi obat antiretroviral (AVR) secara rutin, karena AVR efektif menekan
jumlah virus dalam darah yang dapat menurunkan risiko penularan.
4. Sex Toys, atau dikenal mainan seks bisa menjadi media penularan HIV/AIDS. Risiko
penularan akan semakin tinggi apabila mainan seks yang digunakan tidak bersih
atau dilapisi kondom. Walaupun diketahui bahwa virus HIV/AIDS tidak akan
bertahan lama pada benda mati, Namun cairan vagina, sperma ataupun darah yang
tertinggal dapat menularkan virus HIV/AIDS sendiri.
5. Hubungan seks tanpa kondom, penggunaan kondom efektif untuk mencegah
penularan virus dengan cara menghalangi masuknya cairan sperma atau vagina ke
dalam tubuh.
6. Seks Oral, adalah aktivitas seks rangsangan alat kelamin dengan mulut, bibir, atau
lidah. Hal ini bisa menjadi media penularan penyakit HIV/AIDS.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa HIV/AIDS dapat tertular melalui cairan tubuh seperti
air mani, cairan vagina, atau cairan pra ejakulasi.

Tentu saja ada cara pencegahan agar kita tidak terkena virus tersebut, berikut
pencegahannya :
1. Gunakan kondom yang baru setiap berhubungan intim.
2. Hindari berhubungan intim dengan lebih dari satu pasangan.
3. Bersikap jujur kepada pasangan jika mengidap positif HIV, agar pasangan juga
menjalani tes HIV.
4. Diskusikan dengan dokter jika didiagnosis positif HIV saat hamil, mengenai
penanganan selanjutnya, dan perencanaan persalinan, untuk mencegah penularan
dari ibu ke janin.
5. Bersunat untuk mengurangi risiko infeksi HIV.
6. Jika menduga baru terinfeksi atau tertular virus HIV, seperti setelah melakukan
hubungan intim dengan pengidap HIV, maka harus segera ke dokter. Tujuannya
agar mendapatkan obat post-exposure prophylaxis (PEP) yang dikonsumsi selama
28 hari dan terdiri dari 3 obat antiretroviral.

Sumber :
1. https://www.halodoc.com/kesehatan/hiv-dan-aids
2. https://bbppksmakassar.kemensos.go.id/Berita/topic/56#:~:text=HIV%20AIDS
%20telah%20menjadi%20penyakit,kekebalan%20tubuh%20yang%20lebih
%20lemah.

Anda mungkin juga menyukai