AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering
disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistejm
kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih
khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi
membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara
perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.
Penyakit HIV AIDS yang berasal dari Benua Afrika ini sebenarnya disebabkan oleh infeksi virus yang
bernama Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika
sistem kekebalan sudah melemah, maka penderita akan mudah terserang penyakit baik yang ringan
maupun yang berat karena tubuh tidak mampu lagi mematikan virus atau bakteri jahat yang masuk.
Penyakit ini dapat menular melalui pertukaran cairan tubuh yang tercemar virus HIV antara
pengidap penyakit dengan orang sehat. Cairan tubuh yang dapat terinfeksi virus HIV adalah darah,
sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Pertukaran cairan tubuh itu dapat terjadi melalui hubungan
seksual yang tidak aman atau berganti-ganti pasangan, tranfusi darah, bergantian menggunakan
jarum suntik yang biasanya terjadi antara pemakai obat terlarang, dan infeksi virus HIV dari ibu
kepada janinnya. Pasien dengan HIV AIDS biasanya lebih rentan terserang penyakit paru-paru dan
kanker.
Sampai saat ini penyakit ini belum ditemukan obat yang dapat mematikan virusnya tetapi hanya
dapat memperlambat, mengurangi rasa sakit, dan memperpanjang harapan hidup. Penderita harus
mengonsumsi obat yang terdiri dari tiga jenis kombinasi obat yang disebut terapi HAART (Highly
Active Antiretroviral Therapy) seumur hidupnya. Walaupun tidak dapat menghilangkan virus
penyebab penyakit ini secara total tapi terbukti penderita mengalami peningkatan pada kesehatan
tubuh dan berkurangnya rasa sakit.
Selain itu, jauhilah pemakaian obat terlarang yang menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Berpelukan, berjabat tangan, makan bersama, dan aktifitas normal lainnya bersama penderita AIDS
tidak akan membuat Anda tertular penyakit tersebut.
Sampai saat ini belum bisa dipastikan sumber utama penyebab adanya virus HIV. Virus ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1959 dari sampel darah seorang laki-laki dari Kinshasa di
Republik Congo dan tidak dIketahui bagaimana ia terinfeksi.
AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sindrom atau infeksi yang timbul
akibat virus HIV dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Dengan demikian akan
mempermudah semua jenis virus menjangkiti tubuh manusia tanpa takut diserang oleh imun
tubuh lagi, seperti SIV (Simian immunodeficiency virus) dan FIV (Feline immunodeficiency
virus).
Bagaimana Penularannya?
HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10% dari jumlah
populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari jumlah populasi ini
mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia. Mengapa penyakit ini menyebar dengan
begitu cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan telah menurun.
Penyakit ini banyak ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik, bawaan lahir
karena tertular dari ibu kandungnya, transfusi darah, dll. Beberapa faktor yang memengaruhi
penularan HIV AIDS ini adalah:
Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah tersedia banyak media baik media
elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali gambar-gambar erotis dan
bahkan video yang merangsang hasrat seksual yang kurang patut. Dan memicu
banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus perselingkuhan di berbagai
tempat.
Ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak yang
tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini. Dengan begitu,
penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya.
Kebudayaan di beberapa negeri, kaum perempuan tidak dapat bertanya pada pasangan
mereka mengenai riwayat skandal asmara.
Tidak memadainya fasilitas medisMenurut sebuah majalah di Afrika (South African
Medical Journal) fasilitas medis yang sudah terbatas bahkan lebih terbebani lagi
akibat AIDS. Dua rumah sakit besar melaporkan bahwa lebih dari setengah pasien
rawat inap mereka positif mengidap HIV. Pejabat medis terkemuka dari sebuah rumah
sakit di KwaZulu-Natal mengatakan bahwa bangsalnya menampung 140 persen dari
kapasitasnya. Adakalanya, dua pasien harus seranjang, dan orang ketiga harus tidur di
kolongnya. Dengan pengetahuan akan dampak HIV AIDS ini banyak orang akan
terselamatkan. Reaksi Anda akan menentukan seberapa serius HIV AIDS ini bagi diri
Anda.
Pencegahan?
Pemerintah maupun lembaga masyarakat telah banyak melakukan terobosan-terobosan untuk
mencegah penyebaran HIV AIDS. Beberapa membuahkan hasil, namun tetap saja penularan
melalui hubungan seks menjadi peringkat atas yang sulit dihindari. Berikut ini beberapa tips
yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi lingkungan Anda untuk menghambat penularan HIV
AIDS.
Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan seksual
yang patut
Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti
pasangan
Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan hubungan
seksual sebaiknya menggunakan kondom
Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua. Jadi sebisa
mungkin hindari melakukan transfusi darah.
Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo, dan
tindik
Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk
menghambat penularan ke bayi yang akan dilahirkan.
Mencegah lebih baik dari pada mengobati terbukti sangat tepat untuk menghambat
penyebaran HIV ini. Perhatian orang tua menjadi salah satu pelindung yang aman bagi putra-
putri Anda.
Pengobatan?
Sampai saat ini belum ditemukan obat bagi penderita HIV AIDS. Hanya saja telah tersedia
obat untuk menghambat bekerjanya virus HIV. Pada orang yang sehat, sel-sel T penolong
merangsang atau mengaktifkan sistem kekebalan untuk menyerang infeksi.
HIV khususnya mengincar sel-sel T penolong ini. Ia menggunakan sel-sel itu untuk
memperbanyak dirinya (replikasi), melemahkan dan menghancurkan sel-sel T penolong
hingga sistem kekebalan merosot drastis.
Obat anti-retrovirus (ARV) menghambat proses replikasi ini. Saat ini ada empat jenis utama
ARV yang diresepkan. Analog nukleosida dan analog nonnukleosida mencegah HIV
menggandakan diri ke dalam DNA seseorang. Inhibitor protease membuat enzim protease
tertentu dalam sel yang terinfeksi tidak dapat menggandakan virus itu dan menghasilkan lebih
banyak HIV.
Inhibitor fusi bertujuan mencegah HIV memasuki sel. Dengan menghambat replikasi HIV,
ARV dapat memperlambat perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS, yang disebut
stadium akhir penyakit HIV. Namun untuk penggunaan Obat anti-retrovirus ini tidak semua
cocok untuk penderita HIV, maka sebaiknya di konsultasikan terlebih dahulu kedokter.
Selain obat ARV, bagi Anda penderita HIV juga dapat mencoba pengobatan herbal, salah
satu herbal yang dapat membantu menghambat perkembangan HIV adalah Sarang Semut.
Kandungan flavonoid yang terdapat dalam Sarang Semut telah terbukti dapat merangsang
perkembangan antibodi dan flavonoid ini berperan langsung sebagai antibiotik.
Dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus termasuk virus
HIV AIDS. Namun perlu kami beritahukan bahwa Sarang Semut adalah salah satu obat yang
bersifat herbal. Dalam penyembuhan suatu penyakit tentu akan membutuhkan waktu tidak
secara instan.