Anda di halaman 1dari 5

HIV AIDS

Posted by Penyakit Hiv Aids

AIDS disebabkan salah satu kelompok virus yang disebuat dengan retroviruses yang sering
disebut dengan HIV. Seseorang yang terkena atau terinfeksi HIV AIDS sistejm
kekebalan tubuhnya akan menurun drastic. Virus AiDS menyerang sel darah putih
khusus yang disebut dengan T-lymphocytes. Tanda pertama penderita HIV biasanya akan
mengalami demam selama 3 sampai 6 minggu tergantung daya tahan tubuh. Setelah kondisi
membaik orang yang terinfeksi HIV akan tetap sehat dalam beberapa tahun dan secara
perlahan kekebalan tubuhnya akan menurun karena serangan demam yang berulang.

Gejala-gejala penyakit HIV AIDS adalah :

1. Demam tinggi berkepanjangan


2. Penderita akan mengalami napas pendek, batuk, nyeri dada dan demam
3. Hilangnya nafsu makan, mua dan muntah
4. Mengalami diare yang kronis
5. Penderita akan kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
6. Batuk berekepanjangan
7. Infeksi jamur pada mulut dan kerongkongan
8. Pembengkakan kelenjar getah bening diseluruh tubuh (dibawah telinga, leher, ketiak,
dan lipatan paha)
9. Kurang ingatan
10. Sakit kepala
11. Sakit kepala
12. Suklit berkonsentrasi
13. Respon anggota gerak melambat
14. Sering nyeri dan kesemutan pada telapak tangan dan kaki
15. Mengalami tensi darah rendah
16. Reflek tendon yang kurang
17. Terjadi serangan virus cacar air dan cacar api
18. Infeksi jaringan kulit rambut
19. Kulit kering dengan bercak-bercak.

Penularan HIV AIDS adslah :

1. Hubungan seks kalmin


2. Hubungan seks oral
3. Hubungan seks melalui anus
4. Transfusi darah
5. Penggunaan jarum bersama (akupuntur, jarum tattoo, harum tindik).
6. Antara ibu dan bayi selama masa hamil, kelahiran dan masa menyusui.

Obat-obatan HIV AIDS :

1. NRTI (nucleoside atau nucleotide reverse transcriptase inhibitor)


2. NNRTI (non-nucleoside reverse transcriptase inhibitor)
3. PI (protease inhibitor) Fusion Inhibitor
Cara mencegah HIV AIDS adalah dengan ;

1. Jangan melakukan hubungan seksual diluar nikah


2. Jangan berganti-ganti pasangan seksual
3. Abstrinensi (tidak melakukan hubungan seks)
4. Gunakan kondom, terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi
donor darah
5. Seorang ibu yang didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
6. Penggunaan jarum suntik sebaiknya sekali pakai
7. Jauhi narkoba.

Penyakit HIV AIDS yang berasal dari Benua Afrika ini sebenarnya disebabkan oleh infeksi virus yang
bernama Human Immunodeficiency Virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh manusia. Jika
sistem kekebalan sudah melemah, maka penderita akan mudah terserang penyakit baik yang ringan
maupun yang berat karena tubuh tidak mampu lagi mematikan virus atau bakteri jahat yang masuk.

Penyakit ini dapat menular melalui pertukaran cairan tubuh yang tercemar virus HIV antara
pengidap penyakit dengan orang sehat. Cairan tubuh yang dapat terinfeksi virus HIV adalah darah,
sperma, cairan vagina, dan air susu ibu. Pertukaran cairan tubuh itu dapat terjadi melalui hubungan
seksual yang tidak aman atau berganti-ganti pasangan, tranfusi darah, bergantian menggunakan
jarum suntik yang biasanya terjadi antara pemakai obat terlarang, dan infeksi virus HIV dari ibu
kepada janinnya. Pasien dengan HIV AIDS biasanya lebih rentan terserang penyakit paru-paru dan
kanker.

Cara mendeteksi dini HIV AIDS


Sebagai langkah awal yang harus dilakukan adalah dengan melakukan cek darah ke laboratorium.
Disamping itu urin juga berperan penting dalam mendeteksi adanya HIV AIDS. Tes selanjutnya
adalah tes air ludah yang bisa dilakukan dengan 2 jenis tes: Pertama, Tes OraSure serta Tes OraQuick
Advance.

Sampai saat ini penyakit ini belum ditemukan obat yang dapat mematikan virusnya tetapi hanya
dapat memperlambat, mengurangi rasa sakit, dan memperpanjang harapan hidup. Penderita harus
mengonsumsi obat yang terdiri dari tiga jenis kombinasi obat yang disebut terapi HAART (Highly
Active Antiretroviral Therapy) seumur hidupnya. Walaupun tidak dapat menghilangkan virus
penyebab penyakit ini secara total tapi terbukti penderita mengalami peningkatan pada kesehatan
tubuh dan berkurangnya rasa sakit.

Gejala-gejala penyakit HIV AIDS


Lamanya terlihat gejala penyakit HIV AIDS dari mulai terinfeksi hingga terdiagnosa menyebabkan
semakin menyebarnya penyakit ini, karena bukan tidak mungkin, penderita sendiri tidak menyadari
bahwa dirinya telah terinfeksi dan terus-menerus menyebarkan virus penyakitnya kepada orang lain.
Misalnya terus-menerus berganti pasangan untuk berhubungan seksual atau terus-menerus
memakai alat suntik bergantian dengan orang lain. Berikut ini adalah gejala-gejala penyakit HIV AIDS

1. Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, dan lipatan paha.


2. Cepat merasa lelah dan berat badan turun.
3. Diare dan batuk yang tidak kunjung sembuh.
4. Sering berkeringat dingin terutama pada malam hari.
5. Timbul bercak-bercak putih pada mulut seperti sariawan
6. Sering merasa kedinginan
7. Demam
8. Sakit tenggorokan

Cara menghindari penyakit AIDS


Usaha-usaha yang dapat kita lakukan untuk mencegah terinfeksi penyakit ini adalah dengan
menjalankan pola hidup ABC, yaitu A: Anda menjauhkan diri dari seks bebas, B: Bersikap sama-sama
setia dengan pasangan, dan C: Cegah AIDS dengan menggunakan kondom.

Selain itu, jauhilah pemakaian obat terlarang yang menggunakan jarum suntik secara bergantian.
Berpelukan, berjabat tangan, makan bersama, dan aktifitas normal lainnya bersama penderita AIDS
tidak akan membuat Anda tertular penyakit tersebut.

Apa Itu HIV AIDS?


HIV atau Human immunodeficiency virus adalah suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS. Virus yang merusak daya tahan tubuh dengan menyerang sistem
kekebalan/imunitas tubuh sehingga sistem kekebalan tubuh menjadi tidak berdaya dalam
melawan infeksi.

Sampai saat ini belum bisa dipastikan sumber utama penyebab adanya virus HIV. Virus ini
pertama kali ditemukan pada tahun 1959 dari sampel darah seorang laki-laki dari Kinshasa di
Republik Congo dan tidak dIketahui bagaimana ia terinfeksi.

AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome adalah sindrom atau infeksi yang timbul
akibat virus HIV dan merusak sistem kekebalan tubuh manusia. Dengan demikian akan
mempermudah semua jenis virus menjangkiti tubuh manusia tanpa takut diserang oleh imun
tubuh lagi, seperti SIV (Simian immunodeficiency virus) dan FIV (Feline immunodeficiency
virus).

Statistik Penderita HIV AIDS


Statistik penderita HIV AIDS di Indonesia cukup memprihatinkan. Sekitar 170.000-210.000
dari kira-kira 220.000.000 penduduk Indonesia positif mengidap HIV AIDS. Dan jumlah
kematian akibat AIDS di Indonesia diperkirakan mencapai kira-kira 5.500 jiwa.

Bagaimana Penularannya?
HIV AIDS berkembang sangat pesat di benua Afrika. Hampir sekitar 10% dari jumlah
populasi dunia terdapat di sana, namun sayang sekali kira-kira 60% dari jumlah populasi ini
mengidap AIDS. Begitu pula dengan Indonesia. Mengapa penyakit ini menyebar dengan
begitu cepat? Karena tingkat kesadaran masyarakat akan kesehatan telah menurun.

Penyakit ini banyak ditularkan melalui hubungan seks, penggunaan alat suntik, bawaan lahir
karena tertular dari ibu kandungnya, transfusi darah, dll. Beberapa faktor yang memengaruhi
penularan HIV AIDS ini adalah:
 Moralitas dewasa ini khususnya di Indonesia telah tersedia banyak media baik media
elektronik maupun media cetak memuat banyak sekali gambar-gambar erotis dan
bahkan video yang merangsang hasrat seksual yang kurang patut. Dan memicu
banyaknya kasus pemerkosaan serta banyaknya kasus perselingkuhan di berbagai
tempat.
 Ketidaktahuan sebagian orang tidak sadar kalau mereka terinfeksi HIV. Banyak yang
tidak mau diperiksa karena dianggap aib, jika mengidap penyakit ini. Dengan begitu,
penyakit ini tidak bisa dihentikan penyebarannya.
 Kebudayaan di beberapa negeri, kaum perempuan tidak dapat bertanya pada pasangan
mereka mengenai riwayat skandal asmara.
 Tidak memadainya fasilitas medisMenurut sebuah majalah di Afrika (South African
Medical Journal) fasilitas medis yang sudah terbatas bahkan lebih terbebani lagi
akibat AIDS. Dua rumah sakit besar melaporkan bahwa lebih dari setengah pasien
rawat inap mereka positif mengidap HIV. Pejabat medis terkemuka dari sebuah rumah
sakit di KwaZulu-Natal mengatakan bahwa bangsalnya menampung 140 persen dari
kapasitasnya. Adakalanya, dua pasien harus seranjang, dan orang ketiga harus tidur di
kolongnya. Dengan pengetahuan akan dampak HIV AIDS ini banyak orang akan
terselamatkan. Reaksi Anda akan menentukan seberapa serius HIV AIDS ini bagi diri
Anda.

Pencegahan?
Pemerintah maupun lembaga masyarakat telah banyak melakukan terobosan-terobosan untuk
mencegah penyebaran HIV AIDS. Beberapa membuahkan hasil, namun tetap saja penularan
melalui hubungan seks menjadi peringkat atas yang sulit dihindari. Berikut ini beberapa tips
yang bisa Anda ikuti atau anjurkan bagi lingkungan Anda untuk menghambat penularan HIV
AIDS.

 Save sex, hendaklah Anda setia pada pasangan Anda dan lakukan hubungan seksual
yang patut
 Menghindari seks bebas, baik dengan pekerja seks komersial dan berganti-ganti
pasangan
 Jika pasangan anda sudah terbukti mengidap HIV AIDS, dalam melakukan hubungan
seksual sebaiknya menggunakan kondom
 Penularan HIV AIDS melalui transfusi darah menempati peringkat kedua. Jadi sebisa
mungkin hindari melakukan transfusi darah.
 Hindari penggunaan obat-obat terlarang, penggunaan alat suntik bersama, tattoo, dan
tindik
 Bagi seorang ibu yang mengidap HIV AIDS, sebaiknya tidak hamil, untuk
menghambat penularan ke bayi yang akan dilahirkan.

Mencegah lebih baik dari pada mengobati terbukti sangat tepat untuk menghambat
penyebaran HIV ini. Perhatian orang tua menjadi salah satu pelindung yang aman bagi putra-
putri Anda.

Pengobatan?
Sampai saat ini belum ditemukan obat bagi penderita HIV AIDS. Hanya saja telah tersedia
obat untuk menghambat bekerjanya virus HIV. Pada orang yang sehat, sel-sel T penolong
merangsang atau mengaktifkan sistem kekebalan untuk menyerang infeksi.

HIV khususnya mengincar sel-sel T penolong ini. Ia menggunakan sel-sel itu untuk
memperbanyak dirinya (replikasi), melemahkan dan menghancurkan sel-sel T penolong
hingga sistem kekebalan merosot drastis.

Obat anti-retrovirus (ARV) menghambat proses replikasi ini. Saat ini ada empat jenis utama
ARV yang diresepkan. Analog nukleosida dan analog nonnukleosida mencegah HIV
menggandakan diri ke dalam DNA seseorang. Inhibitor protease membuat enzim protease
tertentu dalam sel yang terinfeksi tidak dapat menggandakan virus itu dan menghasilkan lebih
banyak HIV.

Inhibitor fusi bertujuan mencegah HIV memasuki sel. Dengan menghambat replikasi HIV,
ARV dapat memperlambat perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS, yang disebut
stadium akhir penyakit HIV. Namun untuk penggunaan Obat anti-retrovirus ini tidak semua
cocok untuk penderita HIV, maka sebaiknya di konsultasikan terlebih dahulu kedokter.

Selain obat ARV, bagi Anda penderita HIV juga dapat mencoba pengobatan herbal, salah
satu herbal yang dapat membantu menghambat perkembangan HIV adalah Sarang Semut.

Kandungan flavonoid yang terdapat dalam Sarang Semut telah terbukti dapat merangsang
perkembangan antibodi dan flavonoid ini berperan langsung sebagai antibiotik.

Dengan mengganggu fungsi dari mikroorganisme seperti bakteri dan virus termasuk virus
HIV AIDS. Namun perlu kami beritahukan bahwa Sarang Semut adalah salah satu obat yang
bersifat herbal. Dalam penyembuhan suatu penyakit tentu akan membutuhkan waktu tidak
secara instan.

Baca informasi lengkapnya di:http://www.deherba.com/hiv-aids-penyakit-yang-belum-


teratasi-namun-bisa-dicegah.html#ixzz2hEaBvlwJ

Anda mungkin juga menyukai