Anda di halaman 1dari 4

15 Pertanyaan HIV/AIDS Yang Wajib Anda

Tahu
Penyakit HIV AIDS di tahun ini semakin merajalela. HIV telah merenggut banyak sekali
korban, mulai yang tua, muda, atau bahkan anak-anak. Hal ini mengindikasikan bahwa
penyakit HIV memang sangatlah berbahaya. Selain HIV AIDS, ada beberapa penyakit lain
yang juga harus diwaspadai seperti diabetes, penyakit jantung, dan meningitis.

Tahukah Anda bahwa penderita HIV mati bukan karena penyakit HIV melainkan karena
komplikasi yang ditimbulkannya? Ketika sistem imunitas tubuh dilemahkan oleh virus HIV
maka berbagai macam penyakit akan mudah masuk ke tubuh dan akan menjadi ganas.
Bahkan penyakit yang umum diderita seperti influenza akan menjadi mematikan bagi
penderita HIV.

1 . Apa Itu HIV/AIDS ?

HIV adalah kependekan dari Human Imunedeficiency Virus. Virus ini menyerang sistem
kekebalan tubuh manusia . Sementara itu AIDS adalah Acquired Imunedeficiency Sydrome,
yakni kumpulan komplikasi yang muncul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh setelah
diserang oleh virus HIV.

Jadi, AIDS muncul setelah serangan HIV selama lima sampai sepuluh tahun atau lebih.
Setelah tubuh terinfeksi virus HIV maka sistem kekebalan tubuh lambat laun akan terus
melemah, akibatnya akan banyak penyakit lain yang mudah menyerang tubuh..

Nah . tahap banyaknya penyakit yang masuk dan menyerang tubuh inilah yang disebut
AIDS.

2. Apakah HIV dan AIDS Itu Sama ?

Orang yang telah terinfeksi HIV belum tentu dalam waktu yang sama juga mengidap AIDS.
Sebab, diperlukan waktu beberapa tahun hingga akhirnya berkembang menjadi AIDS.

Menurut WHO, HIV positif akan berkembang menjadi AIDS dalam waktu sekitar 5-10 tahun
setelah HIV menginfeksi tubuh. Jadi apabila ada pertanyaan apakah HIV dan AIDS itu sama,
maka jawabannya adalah tidak.

3. Apa Saja Gejala AIDS Itu ?

Ketika tubuh terinfeksi oleh virus HIV sehingga pada waktu tes diketahui hasilnya HIV
positif, sering kali tidak menunjukan gejala apa-apa. Setelah masuk tahap AIDS, baru akan
menimbulkan gejala. Gejala AIDS tergantung pada infeksi Oportunistik (ikutan) yang
menyertai.

Misalnya apabila seseorang dengan HIV positif terserang influenza, maka gejala AIDS nya
adalah juga gejala Influenza tersebut yang terkadang lebih parah dari orang normal seperti flu
dan batuk hingga berbulan bulan atau bahkan bertahun-tahun.
4. Berkembang di Mana Saja Virus HIV ?

Ada 4 cairan yang menjadi tempat perkembangbiakan virus HIV yaitu darah, air mani
(sperma), cairan vagina, dan air susu ibu. Virus HIV akan mudah mati jika berada di luar
tubuh manusia, karena pada dasarnya virus HIV tidak tahan terhadap suhu panas dan kering.
Itulah kelemahan yang dimiliki virus HIV.

5. Lewat Apa Saja Penularan Virus HIV ?

Lewat hubungan seksual tanpa pengaman, transfusi darah yang terinfeksi HIV, pemakaian
jarum suntik atau alat yang kontak dengan darah seperti jarum tindik dan tato secara
bergantian, kehamilan (dari ibu ke bayi), narkoba suntikan, persalinan normal, dan air susu
Ibu. Ketujuh hal tersebut merupakan sarana penularan virus HIV.

Jika Anda bingung kenapa persalinan normal masuk sebagai sarana penularan virus HIV, itu
karena dalam persalinan normal oleh ibu yang positif HIV bayi akan berkontak dengan darah
ibu yang telah terinfeksi sehingga berpeluang tertular HIV. Itulah mengapa dokter selalu
menyarankan ibu dengan HIV positif untuk melakukan persalinan dengan operasi Caesar.

6. Apakah HIV Bisa Menular Melalui Udara ?

Tidak, karena virus HIV mudah mati jika berada di luar tubuh. Virus ini dapat dibunuh jika
cairan tubuh yang mengandungnya dibersihkan dengan cairan pemutih seperti bayclin dan
chlorox, atau dengan sabun dan air. HIV juga tidak bisa masuk lewat kulit jika tidak terluka.

7. Kapan Kita Boleh Mencurigai Bahwa Seseorang Mengidap HIV ?

Sebenarnya curiga adalah sesuatu yang tidak baik dalam agama. Namun jika kita curiga
untuk kebaikan kita dan orang yang kita curigai, maka itu jauh lebih mulia daripada hanya
diam. Kita boleh mencurigai seseorang mengidap HIV apabila orang tersebut pernah
melakukan hal hal yang berisiko menularkan HIV seperti seks bebas tanpa pengaman.
Selain itu muncul gejala seperti batuk, diare, dan demam lama yang tidak kunjung sembuh
(lebih dari 1 bulan) dan juga adanya berbagai penyakit ikutan lainnya.

8. Apakah Hidup Bersama Orang Dengan HIV Positif (ODHA) Bisa Aman ?

Bisa dikatakan aman, karena HIV tidak ditularkan melalui hal seperti berjabat tangan atau
berpelukan, berciuman, batuk dan bersin, memakai peralatan rumah tangga bersama seperti
alat makan dan minum, gigitan nyamuk, memakai fasilitas umum bersama seperti kolam
renang dan wc.

9. Apakah Hubungan Seks Harus Dihentikan Jika Pasangan Mengidap HIV ?

Tidak perlu dihentikan, asalkan setiap kali melakukan hubungan seksual dengan pasangan
menggunakan pengaman seperti kondom. Hal ini dilakukan mengingat virus HIV
berkembang di cairan vagina dan juga sperma.

10. Apakah ODHA Harus Dirawat Inap Di Rumah Sakit ?


ODHA tidak perlu dirawat di rumah sakit apabila HIV masih pada tahap awal atau belum
masuk tahap AIDS. ODHA perlu dirawat di rumah sakit apabila HIV/AIDS sudah berada di
tahap akhir dan penderita memerlukan bantuan makanan melalui infus.

11. Bagaimana Caranya Agar Tidak Tertular HIV ?

Bagi yang belum menikah usahakan tidak melakukan hubungan seksual


Bagi yang sudah menikah usahakan untuk setia pada pasangannya
Jangan berganti ganti pasangan seksual
Gunakan kondom jika berhubungan seksual dengan orang yang dicurigai mengidap
HIV
Hindari pemakaian narkoba, terutama narkoba suntikan
Hindari transfusi darah yang tidak steril
Hindari pemakaian jarum suntik dan alat tato dan tindik yang tidak steril
Hindari segala bentuk seks bebas.

12. Di Mana Tes HIV Bisa Dilakukan ?

Di Indonesia, tes HIV antara lain bisa dilakukan di RSUP Dokter Kariadi, Semarang. Melalui
klinik VCT di poliklinik psikologi, lantai 2 rawat jalan tanpa biaya alias gratis.

13. Kalau Hasil Tes HIV Positif, Apakah Langsung Diobati?

Apabila hasil tes HIV menunjukan hasil positif maka akan dilakukan evaluasi terlebih dahulu
apakah ada infeksi oportunistik (ikutan). Jika ada maka infeksi oportunistik tersebut akan
diobati terlebih dahulu, baru setelah kondisi tubuh normal dan stabil akan dilakukan
pengobatan pada virus HIV nya.

14. Berapa Biaya Yang Diperlukan Untuk Pengobatan HIV dan Sampai Kapan
Penderita Harus Meminum Obat ?

Biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan HIV AIDS adalah sekitar Rp.650.000,00 per
bulan. Sementara itu penderita harus mengkonsumsi obat seumur hidupnya atau sepanjang
dia mampu dan mau.

15. Apakah Ada Pengucilan/Diskriminasi Terhadap Penderita HIV AIDS Di


Masyarakat ?

Atas dasar kemanusiaan, kita seharusnya ikut memahami beratnya menjadi ODHA . Tidak
hanya masyarakat awam, kalangan medis dan paramedis pun perlu diingatkan agar tidak
membedakan pelayanan kepada ODHA.

Kita tidak perlu takut tertular selama kita menjaga diri dari perilaku yang berisiko
menularkan HIV AIDS .Namun kenyataan di lapangan ternyata berbeda. Masih ada
karyawan yang di PHK hanya karena ketahuan mengidap HIV begitu pula para pelajar yang
dikeluarkan dari sekolah karena HIV .

Marilah mulai sekarang kita berlatih untuk menerima dan memberi dukungan moral pada
ODHA yang berada di sekitar kita. Bagaimanapun mereka memiliki beban hidup yang
berbeda dengan orang normal pada umumnya. Jangan kucilkan mereka, karena mereka
adalah saudara kita sesama manusia.

Anda mungkin juga menyukai