Anda di halaman 1dari 22

OLEH :

NURANI ST. JUWAERIYAH AM

201801009

CI Lahan CI Institusi

( ) ( )

ILMU KEPERAWATAN SEMESTER III

PERIODE 2019/2020

STIKES MUHAMMADIYAH SIDRAP


A. Pengertian
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik (Hanifa
Wiknjosastro, SPOG, dkk (2002) Ilmu Kebidanan).

B. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-
sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah,
dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
C. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat
kandung, dan juga organ lainnya.
1. Uterus
 Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
 Berat : dari 30 gr – 1000 gr
 Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir
kehamilan ; bujur telur.
 Posisi Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis,
akhir ; rongga perut sampai hati.
 Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
2. Indung telur (ovarium)
 Ovulasi terhenti
 Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan vulva
 Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
 Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,
heipervaskularisasi.

Perubahan pada organ dan sistem lainnya :


1. Sistem sirkulasi darah
a. Volume darah: Volume daran dan volume plasma meningkat
b. Protein darah: Jumlah protein, albumin menurun, pada triwulan I secara
bertahap meningkat sampai akhir kehamilan
c. Hitung jenis dan Hb: Hematokrit menurun karena volume plasma darah
eritrosit meningkat untuk kebutuhan oksigen.
d. Nadi dan TD: TD menurun, nadi meningkat rata-rata 84x/mnt
e. Jantung: Pompa jantung meningkat pada triwulan I sampai menurun pada
minggu terakhir, EKG kadang memperlihatkan deviasi aksis ke kiri.
2. Sistem pernapasan
 Sesak dan napas pendek sampai usus tertekan ke arah diafragma akibat
pembesaran rahim.
 Kapasitas vital paru meningkat.
 Napas dalam dan yang lebih menonjol pernapasan dada
3. Sistem pencernaan
 Saliva meningkat, mual dan muntah
 Tonus otot saluran pencernaan menurun sehingga motilitas
 Muntah (emesis gravidarum) pada hari (morning sickness)
4. Payudara
 Payudara bertambah besar, tegang dan berat
 Dapat teraba noduli-noduli akibat hipertrofi kelenjar alveoli
 Bayangan vena lebih membiru
 Kaku diperas keluar kolostrum berwarna kuning.
5. Metabolisme
 BMR meningkat 15 – 20% terutama trimester ketiga
 Kebutuhan protein meningkat untuk pertumbuhan fetus, payudara.
Laktasi
 Sering haus, nafsu makan kuat, sering kencing.
 Kolesterol meingkat karena somatotoropin membentuk lemak.
 BB bumil meningkat 6,5 – 16 kg disebabkan oleh Janin, uri, air
ketuban, uterus, payudara, uri, darah, lemak, protein, retensi urine.
 Kebutuhan kalori meningkat selama kehamilan dan laktasi

D. Manifestasi Klinik
1. Tanda Presumtif
 Supresi menstruasi
 Nausea, vomiting, morning sickness.
 Sering miksi
 Mammae bengkak terasa penuh
 Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
2. Tanda Mungkin
 Pembesaran abdomen
 Tanda hegar
 Ballotemen ( + )
 Perubahan pada serviks
 Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
 Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
 Pergerakan fetal
 USG – hasil
 Ro – ada skeletal

E. Jadwal Pemeriksaan Kehamilan


1. Pemeriksaan pertama kali yang ideal adalah sedini mungkin ketika
haidnya terlambat 1 bulan.
2. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 7 bulan
3. Periksa ulang 2 kali sebulan sampai kehamilan 9 bulan
4. Periksa khusus bila ada keluhan-keluhan

F. Pemeriksaan Ibu Hamil


1. Anamnese
a. Anamnese identitas istri dan suami
b. Anamnese umum :
 Tentang keluhan-keluhan, nafsu makan, tidur, miksi,
defekasi,perkawinan dan sebagainya.
 Tentang haid, kapan mendapat haid terakhir (HT). bila hari pertama
haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tunggal
persalinan.
2. Pemeriksaan fisik
Tekhnik palpasi
Tekhnik palpasi adalah Untuk menentukan besarnya rahim (tuanya
kehamilan) Untuk menentukan letaknya anak dalam rahim. Macam-macam palpasi
ada tiga macam yaitu :
a. Palpasi menurut Leopold, terdiri atas 4 bagian :
1) Leopold I
 Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
 Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
 Rahim dibawah ke tengah
 Tinggi fundus uteri ditentukan
 Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah lunak, kurang
bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan satu tangan di
fundus dan tangan lain di atas simfisis
2) Leopold II
 Kedua tangan pindah ke samping
 Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
 Tentukan letak punggung anak, Pada letak lintang, tentukan dimana letak
kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan dimana letaknya
bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu tangan menekan di
fundus
3) Leopold III
 Dipergunakan satu tangan saja
 Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
 Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian bawah anak
ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir tangan kiri
diletakkan tegak di tengah perut.

4) Leopold IV
         Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
         Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
         Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
         Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
-          Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)
-          Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.

3. Pemeriksaan umum
Tujuan pemeriksaan umum :
Untuk mengetahui keadaan umum ibu
a. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi
kehamilan
b. Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan pada :
a. Ibu yang pertama kali datang periksa
b. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.

Macam-macam pemeriksaan
a. Keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Anemia, cyanosis, ikterus dan dypsnea
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Tekanan darah
e. Berat badan
f. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
Pemeriksaan panggul luar

4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal: Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi: Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining: Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Titer rubella: > a : ad menunjukkan imunitas
f. Papanicoloan Smear: Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe
II
g. Urinalisis: Skrinning untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan,
infeksi, diabetes, penyakit ginjal).

Pertumbuhan janin
a. 0 – 4 minggu
Pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
b. 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
a. 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal
lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa
refleks primitive mulai.
b. 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan
palatum menyatu.
c. 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat,
selaput kulit.
d. 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
e. 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon
pernapasan.
f. 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka,
kulit mulai putih dan keriput kurang.
g. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang,
kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
h. 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat.

G. KONSEP KEPERAWATAN

a. Pengkajian
1. Anamnesa
 Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
 Ada Planing terlebih dahulu
 Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi
perawat.
 Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan
saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan
persalinan.
 Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
 Wajah : ada tidaknya edema, cloasma
gravidarum
 Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva,
ikhterik pada sclera.
 Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran
limfe.
- Dada
 Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
 Jantung :kaji keadaan jantung pasen
 Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan,
putting susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum,
kebersihan areola mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
 Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
 Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus
otot,kram kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr
jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
 Persiapan persalinan
 Obat-obatan yang di pakai saat ini
 Hasil pemeriksaan penunjang
b. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
I. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
II. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
III. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cair
c. Intervensi Keperawatan

Diagnosa Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd


Keperawata
n
Tri semester Tujuan : Manajemen Nutrisi:
I Setelah dilakukan intervensi  Anjurkan masukan kalori
Perubahan keperawatan selama 2x24 jam sesuai kebutuhan

nutrisi kekurangan nutrisi klien  Ajari klien tentang diet yang


benar sesuai kebutuhan tubuh
kurang dari tercukupi
 Monitor catatan makanan yang
kebutuhan Kriteria hasil :
masuk atas kandungan gizi
Nafsu makan klien meningkat
dan jumlah kalori
Klien tidak mual dan muntah
 Timbang berat badan secara
Nilai laboratorium (transferin, teratur
albumin, dan elektrolit) dalam  Anjurkan penambahan intake
batas normal protein, zat besi dan vit C
yang sesuai
 Pastikan bahwa diet
mengandung  makanan yang
berserat tinggi untuk
mencegah sembelit
 Beri makanan protein tinggi ,
kalori tinggi dan makanan
bergizi yang sesuai
 Pastikan kemampuan klien
untuk memenuhi kebutuhan
gizinya.

ansietas NOC: kontrol kecemasan dan Penurunan kecemasan


coping, setelah dilakukan Aktifitas:
perawatan selama 2x24 jam 1. Bina Hub. Saling
cemas ps hilang atau berkurang percaya
dg: 2. Libatkan keluarga
Indikator: 3. Jelaskan semua
Ps mampu: Prosedur
 Mengungkapkan cara 4. Hargai pengetahuan
mengatasi cemas ps tentang
 Mampu menggunakan penyakitnya
coping 5. Bantu ps untuk
 Dapat tidur mengefektifkan
 Mengungkapkan tidak sumber support
ada penyebab fisik yang Berikan reinfocement untuk
dapat menyebabkn menggunakan Sumber
cemas Coping yang efektif

Kekurangan Kebutuhan volume cairan a. tentukan frekuensi/beratnya


volume terpenuhi. Setelah dilakukan mual/muntah.
cairan tindakan keperawatan selama 2 b. Tinjau ulang riwayat
x 24 jam dengan kriteria hasil : kemungkinan masalah medis
 Tidak ada mual muntah lain (ex ; ulkus peptikum,
 Turgor kulit DBN gastritis, kolesistitis)
 Tidak ada tanda c. Kaji suhu dan turgor kulit,
dehidrasi membrane mukosa, TD, suhu,
 Pasien mau makan dan masukan/haluran.
minum d. Anjurkan klien
 TTV dalam batas mempertahankan
normal masukan/haluaran, tes urin
dan penurunan BB setiap
hari.
e. Anjurkan peningkatan
masukan minuman
berkarbonat, makan enam
kali sehari dengan jumlah
yang sedikit dan makanan
tinggi karbohidrat (popcorn,
roti kering sebelum bangun
tidur
Tri Semester Setelah dilakukan tindakan Airway management
II keperawatan selama 1x24 jam,  Posisikan klien u/
Gangguan diharapkan : memaksimalkan
pola nafas a.       Tidak ada retraksi ventilasi
dinding dada  Identifikasi klien
b.      Tidak menggunkan otot perlunya pemasangan
bantu pernafasan alat jalan nafas buatan
c.       Bunyi paru vasikuler  Lakukan fisioterpi dada
d.      Menunjukkan jalan nafas jika perlu
yang paten RR 16-20 x/m  Keluarkan sekret
 Dengan batuk atau
suction
 Auskultasi suara nafas,
catat adanya suara
tambahan
Tri Semester Klien dapat toleransi terhadap Manajemen energi
III aktivitas setelah dilakukan 1. Observasi
Intoleransi tindakan keperawatan 1 x 24 kemampuan klien
aktivitas jam , dengan kriteria hasil 2. Bantu klien dalam
 Klien mampu pemenuhan ADL
memenuhi aktivitas 3. Ajarkan pada
sehari-hari keluarga tentang
 Pasien mengerti akifitas pentingnya perawatan diri
apa saja yang boleh 4. Observasi TTV
dilakukan selama sebelum dan sesudah
kehamlan aktivitas
 Ttv dalam batas normal 5. Kolaborasi pada
 Hb dalam batas normal keluarga pemberian
 Tidak ada anemis pengawasan ekstra
6. tentukan siklus
tidur bangun yang normal
dan komitmen terhadap
pekerjaan, keluarga,
komunitas dan diri sendiri.
7. Anjurkan tidur
siang 1 sampai 2 jam setiap
hari.
8. Pantau kadar Hb.
Jelaskan peran zar besi
dalam tubuh ; anjurkan
mengkonsumsi suplemen
zat besi setiap hari, sesuai
Kelebihan Kelebihan volume cairan indikasi.
volume teratasi setelah dilakukan
cairan tindakan keperawatan 2 x 24
jam , dengan kriteria hasil : a.Pantau berat badan secara
 Indeks massa tubuh teratur.
dalam batas normal b. Kaji adanya tanda-tanda
 TTV dalam batas HAK, perhatikan tekanan
normal darah, pantau lokasi/luasnya
 Tidak ada tanda-tanda edema, masukan atau
Hak haluaran cairan.
c. Berikan informasi tentang
diet (mis ; peningkatan
protein, tidak menambahkan
garam meja, menghindari
makanan dan minuman tinggi
natrium).
d. Anjurkan meninggikan
Perubahan Pasien mengerti akan terjadi ekstremitas secara periodic
eliminasi perubahan eliminasi urin selama sehari.
urin selama kehamilan , Setelah
dilakukan tindaka keperawatan a. Berikan informasi tentang
Dengan kriteria hasil : perubahan perkemihan
 Klien mengerti tentang sehubungan dengan trimester
perubahan perkemihan ketiga.
selama kehamilan b. Berikan informasi
denga tri semester mengenaia perlunya masukan
ketiga cairan 6 – 8 gelas sehari.
 Pasien mengerti c. Berikan informasi
perlunya masukan mengenai bahaya
cairan sesuai kebutuhan menggunakan diuretic dan
penghilangan natrium dan
diet.
d. Anjurkan klien untuk
melakukan posisi miring kiri
saat tidur, perhatikan
keluhan-keluhan nokturia.
e. Anjurkan klien untuk
menghindari posisi tegak atau
supine dalam waktu yang
lama.
MOLA HIDATIDOSA
A. DEFINISI
Suatu Kehamilan yang ditandai dengan adanya villi korialis yang tidak normal
secara histologis yang terdiri dari beberapa macam tingkatan proliferasi trofoblastik
dan edema pada stroma villus. Biasanya kehamilan mola terjadi di dalam uterus, tetapi
kadang2 terdapat juga di saluran telur ataupun ovarium.
Mola hidatidosa adalah chorionic villi (jonjotan/gantungan) yang tumbuh
berganda berupa gelembung-gelembung kecil yang mengandung banyak cairan
sehingga menyerupai buah anggur atau mata ikan. Karena itu disebut juga hamil
anggur atau mata ikan. (Mochtar, Rustam, dkk, 1998 : 238)
Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal, dengan ciri-ciri stoma villus korialis
langka, vaskularisasi dan edematus. Janin biasanya meninggal akan tetapi villus-villus
yang membesar dan edematus itu hidup dan tumbuh terus, gambaran yang diberikan
adalah sebagai segugus buah anggur. (Wiknjosastro, Hanifa, dkk, 2002 : 339)
            Mola hidatidosa adalah kehamilan abnormal di mana hampir seluruh villi
kariolisnya mengalami perubahan hidrofobik.

 Kehamilan yang berkembang tidak wajar


 Tidak ditemukan janin
 Hampir seluruh villi korialis mengalami perubahan hidropik
 Bila disertai janin atau bagian janin disebut Mola parsial
 Pembuahan sel telur yang kehilangan intinya atau inti tidak aktif lagi

B. FAKTOR RESIKO
 Defek pada ovarium
 Abnormalitas pada uterus
 Defisiensi nutrisi antara lain defisiensi protein, asam folat, karoten
 Umur dibawah 20 tahun atau usia diatas 40 tahun : memiliki
peningkatan resiko 7x dibanding perempuan yang lebih muda
C. GEJALA
 Derajat keluhan mual muntah lebih hebat
 Uterus lebih besar dari usia kehamilan
 Perdarahan mrpk gejala utama
 Terjadi pada bulan 1-7, rata2 usia kehamilan 12-14 minggu
 Perdarahan bisa sampai syok dan meninggal

D. KLASIFIKASI
Pembagian mola berdasarkan dengan adanya janin atau tidak :
      Mola hidatidosa komplit
Villi korion berubah menjadi massa vesikel dengan ukuran bervariasi dari sulit
terlihat sehingga diameter beberapa centimeter. Histologinya memiliki karekteristik,
yaitu :

 Terdapat degenerasi hidrofik & pembengkakan stroma villi


 Tidak ada pembuluh pada villi yang membengkak
 Proliferasi dari epitel trofoblas dengan bermacam2 ukuran
 Tidak adanya janin atau amnio

      Mola Hidatidosa parsial


            Masih tampak gelembung yang disertai janin atau bagian dari janin.
Umumnya janin masih hidup dalam bulan pertama. Tetapi ada juga yang hidup sampai
aterm. Pada pemeriksaan histopatologik tampak di beberapa tempat villi yang edema
dengan sel trofoblas yang tidak begitu berproliferasi, sedangkan tempat lain masih
banyak yang normal.
E. PATOGENESIS
Ada beberapa teori yang diajukan untuk menerangkan patogenesis dari penyakit
trofoblast :

 Teori missed abortion


Mudigah mati pada kehamilan 3 – 5 minggu karena itu terjadi gangguan peredarah
darah sehingga terjadi penimbunan cairan masenkim dari villi dan akhirnya
terbentuklah gelembung-gelembung.

 Teori neoplasma dari Park


Sel-sel trofoblast adalah abnormal dan memiliki fungsi yang abnormal dimana
terjadi reabsorbsi cairan yang berlebihan ke dalam villi sehigga timbul gelembung.

 Studi dari Hertig


Studi dari Hertig lebih menegaskan lagi bahwa mola hidatidosa semata-mata akibat
akumulasi cairan yang menyertai degenerasi awal atau tiak adanya embrio komplit
pada minggu ke tiga dan ke lima. Adanya sirkulasi maternal yang terus menerus dan
tidak adanya fetus menyebabkan trofoblast berproliferasi dan melakukan fungsinya
selama pembentukan cairan. (Silvia, Wilson, 2000 : 467)
Karakteristik mola adalah adanya konseptus jaringan trofoblastik hiperplastik yang
tertanam pada plasenta. Hasil konsepsi ini tidak memiliki inner cell mass.
Jika terjadi gangguan pada saat embryonic inner cell mass yang seharusnya
berpotensi untuk berdiferensiasi menjadi lapisan ekto, meso dan endoderm, maka
perubahan tersebut gagal dan terjadilah pembentukan trofoblas yang akan berkembang
menjadi sitotorofoblas dan sisitiotrofoblas, danmasih mampu untuk membentuk
ekstraembrionik mesoderm yang akhirnya akan membentuk vesikel dari mola dengan
mesoderm yang longgar pada inti villinya.

F. DIAGNOSIS

 Amenore/tidak haid
 Perdarahan pervaginam
 Uterus lebih besar dari usia kehamilan
 Tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti balotemen dan bunyi
jantung janin
 β-hCG dalam darah atau urin
 Foto abdomen, biopsi transplasental, sonde uterus diputar, USG

G. MORTALITAS & MORBIDITAS  (ANGKA KEMATIAN &


KESAKITAN)
Pada Mola 20% berkembang menjadi keganasan trofoblastik. Setelah terbentuk
mola komplit, invasi ke uterus terjadi pada 15% pasien & metastasis terjadi pada 4%
pasien. Kasus koriokarsinoma yang berkembang dari mola partial belum pernah
dilaporkan, walaupun 4% pasien dengan mola parsial akan berkembang menjadi
penyakit trofoblastik non metastasis persisten yang membutuhkan kemoterapi.
Makroskopik
Gelembung-2 putih, tembus pandang, berisi cairan jernih, dengan ukuran bervariasi
dari beberapa milimeter sampai satu atau 2 cm.

H. KOMPLIKASI
 Bisa disertai preeklampsia pada usia kehamilan yang lebih muda
 Tirotoksikosis, prognosis lebih buruk, biasanya meninggal akibat krisis
tiroid
 Emboli sel trofoblas ke paru
 Sering disertai kista lutein, baik unilateral maupun bilateral, kista
menghilang jika mola sudah dievakuasi
 Mola dengan kista lutein mempunyai resiko 4x lebih besar
berdegenerasi

I. TERAPI
Perbaikan keadaan umum: Transfusi darah jika anemia atau syok,
Menghilangkan penyulit seperti preeklampsia dan tirotoksikosa
Evakuasi Mola: - Kuret hisap (Vakum) : Sambil diberikan uterotonika untuk
memperbaiki kontraksi, sedia darah
- Histerektomi : cukup umur atau cukup anak, bila ditemukan tanda2 keganasan
berupa mola invasif
Profilaksis dengan sitostatika: Kasus mola dengan resiko tinggi akan terjadinya
keganasan, atau pada pemeriksaan Patologi Anatomi ditemukan mencurigakan tanda
keganasan Methotrexate atau actinomycin Dapat menghindarkan keganasan dengan
metastasis, mengurangi koriokarsinoma diuterus sebanyak 3x
Follow up: Dianjurkan untuk tidak hamil 1 tahun Kondom atau pil KB,
Pemeriksaan β-hCG berkala dan radiologi
Prognosis: Kematian akibat perdarahan, infeksi, eklampsia, penyakit jantung atau
krisis tiroid di negara berkembang 2,2 % dan 5,7%. Proses keganasan berlangsung
antara 7 hari sampai 3 tahun pasca mola, yang paling banyak 6 bulan pertama.
DAFTAR PUSTAKA

Penito, Lynda. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana asuhan keperawatan. EGC: Jakarta
Hamilton, C. Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC:
Jakarta
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/02/16/hamil-anggur-apaan-sih/
http://cewexxxhot.blogspot.com/2009/09/askep-molahidatidosa.html
http://drnyol.info/obgyn-grey-zone/in-gynecology/mola-hidatidosa-hamil-anggur/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/10/askep-mola-
hidatidosa/http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-mola-hidatidosa.html

Anda mungkin juga menyukai