201801009
CI Lahan CI Institusi
( ) ( )
PERIODE 2019/2020
B. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur. Pembuahan
sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang oleh tuba falofi.
Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi untuk
mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh
rambut getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-
sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta.
1. Sel telur (ovum)
Pertumbuhan embrional oogonium yang kelak menjadi ovum terjadi di geneta-bridge.
2. Sel mani (spermatozoa)
Sperma bentuknya seperti kecebong, terdiri atas kepala, berbentuk lonjong agak
gepeng berisi inti (nucleus), leher yang menghubungkan kepala dengan bagian tengah,
dan ekor yang dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak dengan cepat.
3. Pembuahan (konsepsi = fertilitas)
Pembuahan adalah suatu peristiwa penyatu antara sel mani dengan sel telur di tuba
pallofi.
4. Nidasi (implantasi )
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
C. Perubahan Fisiologi Wanita Hamil
Hampir seluruh tubuh wanita mengalami perubahan, terutama pada pada alat
kandung, dan juga organ lainnya.
1. Uterus
Ukuran : karena hipertropi dan hyperplasia otot polos rahim 30 x 25 x 20
cm dengan kapasitas 400 cc (pada kelamin cukup bulan).
Berat : dari 30 gr – 1000 gr
Bentuk dan konsistensi : bulan pertama ; alpukat, 4 bulan ; bulat, akhir
kehamilan ; bujur telur.
Posisi Awal ; antefleksi/retrofleksi, 4 bulan ; berada pada rongga pelvis,
akhir ; rongga perut sampai hati.
Serviks : menjadi lunak yang disebut tanda “boodell”
2. Indung telur (ovarium)
Ovulasi terhenti
Masih terdapat korpus luteum gravidas sampai terbentuknya uri
3. Vagina dan vulva
Vagina dan vulva terlihat lebih merah dan kebiruan
Warna lipid pada vagina dan portio serviks disebut “tanda Chadwick”,
heipervaskularisasi.
D. Manifestasi Klinik
1. Tanda Presumtif
Supresi menstruasi
Nausea, vomiting, morning sickness.
Sering miksi
Mammae bengkak terasa penuh
Quickening (gerakan pertama kali yang dirasakan oleh ibu)
2. Tanda Mungkin
Pembesaran abdomen
Tanda hegar
Ballotemen ( + )
Perubahan pada serviks
Tes kehamilan
3. Tanda Pasti
Bunyi DJJ, Nadi 120 – 180
Pergerakan fetal
USG – hasil
Ro – ada skeletal
4) Leopold IV
Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.
Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan :
- Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala sudah
melewati pintu atas panggul)
- Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala belum
melewati pintu atas panggul)
Leopold IV untuk menentukan bagian yang terendah dan berapa masuknya bagian
yang bawah ke dalam rongga panggul.
3. Pemeriksaan umum
Tujuan pemeriksaan umum :
Untuk mengetahui keadaan umum ibu
a. Untuk mentehahui adanya kelainan-kelainan yang dapat mempengaruhi
kehamilan
b. Untuk membantu menetapkan diagnosis
Dilakukan pada :
a. Ibu yang pertama kali datang periksa
b. Ibu yang akan melahirkan dan belum pernah memeriksakan diri.
Macam-macam pemeriksaan
a. Keadaan umum klien, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
b. Anemia, cyanosis, ikterus dan dypsnea
c. Keadaaan jantung dan keadaan paru
d. Tekanan darah
e. Berat badan
f. Pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan semua sistem : dilakukan dengan anamneses
Pemeriksaan panggul luar
4. Pemeriksaan Diagnostik
a. Golongan darah: ABO dan RH untuk mengidentifikasi resiko terhadap
inkompatibilitas
b. Usap vagina/rectal: Tes untuk neisseria gonorrhoea, Chlamydia
c. Tes serologi: Menentukan adanya sifilis, penyakit hubungan kelamin.
d. Skrining: Terhadap HIV, hepatitis, tuberculosis
e. Titer rubella: > a : ad menunjukkan imunitas
f. Papanicoloan Smear: Mengidentifikasi neoplasia, herpeks simplex tipe
II
g. Urinalisis: Skrinning untuk kondisi medis (mis : pemastian kehamilan,
infeksi, diabetes, penyakit ginjal).
Pertumbuhan janin
a. 0 – 4 minggu
Pertumbuhan yang cepat, gigi, sistem pusat saraf, jantung mulai berdenyut, jari mulai
keluar/nampak.
b. 4 – 8 minggu
Pertumbuhan cel yang cepat, kepala, muka, genitalia eksterna mulai tampak tapi jenis
kelamin belum ada, janin bergerak (USG).
a. 8 – 12 minggu
mata, ginjal mulai berfungsi untuk pengeluaran urin (10mg), sirkulasi fetal
lancar, mulai mengisap/menelan, sex terlihat, bergerak bebas, beberapa
refleks primitive mulai.
b. 12 – 16 minggu
berkembang skeletal, meconium ada di usus,lanugo ada, spetum hidung dan
palatum menyatu.
c. 16 – 20 minggu
quecning – ibu merasakan, auskultasi, verniks kaseosa, jari dapat terlihat,
selaput kulit.
d. 20 – 24 minggu
sebagian organ mampu berfungsi, respon pada suara, kulit merah keriput.
e. 24 – 28 minggu
kelangsungan hidup dapat – lahir pergerakan kelompak mata – respon
pernapasan.
f. 28 – 32 minggu
mengisap, lemak dan besi, testis turun skrotum, lanugo tidak ada di muka,
kulit mulai putih dan keriput kurang.
g. 32 – 36 minggu
meningkatnya lemak seluruh tubuh, lanugo tidak ada, rambut kepala panjang,
kuku sampai ujung jari, tulang rawan, telinga, rambut.
h. 38 – 40 minggu
batas untuk lahir, tulang tengkorak kuat.
G. KONSEP KEPERAWATAN
a. Pengkajian
1. Anamnesa
Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
Ada Planing terlebih dahulu
Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil observasi
perawat.
Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat kesehatan
saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang lalu,riwayat
kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat psikososial,persiapan
persalinan.
Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
- penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
- TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
- Wajah dan kepala
Wajah : ada tidaknya edema, cloasma
gravidarum
Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva,
ikhterik pada sclera.
Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir,
stomatitis,ginggivitis, adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
- Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran
limfe.
- Dada
Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
Jantung :kaji keadaan jantung pasen
Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan,
putting susu menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum,
kebersihan areola mamae.
- Abdomen
Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
- Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus
otot,kram kaki.
- Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr
jalan lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
Persiapan persalinan
Obat-obatan yang di pakai saat ini
Hasil pemeriksaan penunjang
b. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
I. TRIMESTER I
a. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b. Ansietas
c. Perubahan pola eliminasi urin
d. Perubahan pola seksual
e. Kekurangan volume cairan
f. Perubahan proses keluarga
g. Koping individu tidak efektif
II. TRIMESTER II
a. Gangguan citra tubuh
b. Gangguan pola nafas
c. Kurang pengetahuan
d. Resiko cidera janin
III. TRIMESTER III
a. Nyeri akut
b. Perubahan eliminasi urin
c. Gangguan pola tidur
d. Intoleransi aktifitas
e. Kelebihan volume cair
c. Intervensi Keperawatan
B. FAKTOR RESIKO
Defek pada ovarium
Abnormalitas pada uterus
Defisiensi nutrisi antara lain defisiensi protein, asam folat, karoten
Umur dibawah 20 tahun atau usia diatas 40 tahun : memiliki
peningkatan resiko 7x dibanding perempuan yang lebih muda
C. GEJALA
Derajat keluhan mual muntah lebih hebat
Uterus lebih besar dari usia kehamilan
Perdarahan mrpk gejala utama
Terjadi pada bulan 1-7, rata2 usia kehamilan 12-14 minggu
Perdarahan bisa sampai syok dan meninggal
D. KLASIFIKASI
Pembagian mola berdasarkan dengan adanya janin atau tidak :
Mola hidatidosa komplit
Villi korion berubah menjadi massa vesikel dengan ukuran bervariasi dari sulit
terlihat sehingga diameter beberapa centimeter. Histologinya memiliki karekteristik,
yaitu :
F. DIAGNOSIS
Amenore/tidak haid
Perdarahan pervaginam
Uterus lebih besar dari usia kehamilan
Tidak ditemukan tanda kehamilan pasti seperti balotemen dan bunyi
jantung janin
β-hCG dalam darah atau urin
Foto abdomen, biopsi transplasental, sonde uterus diputar, USG
H. KOMPLIKASI
Bisa disertai preeklampsia pada usia kehamilan yang lebih muda
Tirotoksikosis, prognosis lebih buruk, biasanya meninggal akibat krisis
tiroid
Emboli sel trofoblas ke paru
Sering disertai kista lutein, baik unilateral maupun bilateral, kista
menghilang jika mola sudah dievakuasi
Mola dengan kista lutein mempunyai resiko 4x lebih besar
berdegenerasi
I. TERAPI
Perbaikan keadaan umum: Transfusi darah jika anemia atau syok,
Menghilangkan penyulit seperti preeklampsia dan tirotoksikosa
Evakuasi Mola: - Kuret hisap (Vakum) : Sambil diberikan uterotonika untuk
memperbaiki kontraksi, sedia darah
- Histerektomi : cukup umur atau cukup anak, bila ditemukan tanda2 keganasan
berupa mola invasif
Profilaksis dengan sitostatika: Kasus mola dengan resiko tinggi akan terjadinya
keganasan, atau pada pemeriksaan Patologi Anatomi ditemukan mencurigakan tanda
keganasan Methotrexate atau actinomycin Dapat menghindarkan keganasan dengan
metastasis, mengurangi koriokarsinoma diuterus sebanyak 3x
Follow up: Dianjurkan untuk tidak hamil 1 tahun Kondom atau pil KB,
Pemeriksaan β-hCG berkala dan radiologi
Prognosis: Kematian akibat perdarahan, infeksi, eklampsia, penyakit jantung atau
krisis tiroid di negara berkembang 2,2 % dan 5,7%. Proses keganasan berlangsung
antara 7 hari sampai 3 tahun pasca mola, yang paling banyak 6 bulan pertama.
DAFTAR PUSTAKA
Penito, Lynda. (2001). Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran
EGC: Jakarta.
Doenges, Marilynn E. 1999. Rencana asuhan keperawatan. EGC: Jakarta
Hamilton, C. Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC:
Jakarta
http://cakmoki86.wordpress.com/2007/02/16/hamil-anggur-apaan-sih/
http://cewexxxhot.blogspot.com/2009/09/askep-molahidatidosa.html
http://drnyol.info/obgyn-grey-zone/in-gynecology/mola-hidatidosa-hamil-anggur/
http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/05/10/askep-mola-
hidatidosa/http://www.askep-askeb.cz.cc/2010/01/askep-mola-hidatidosa.html