Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

RUMAH SAKIT STROKE

Disusun oleh:
Aisa Binti Ekawati
Anita
Ari Deni Andreas
Audea Rizky Amalia
Ayu Ambar Arum
Ayu Ambar Wati
Ayu Mustika Wati

SMK KESEHATAN
BAKTI INDONESIA MEDIKA BLITAR
Tahun Ajaran 2012/2013
LEMBAR PENGESAHAN
Makalah yang berjudul RUMAH SAKIT STROKE ini telah disahkan dan disetujui
oleh Kepala SMK Kesehatan Bakti Indonesia Medika Blitar. Dan selanjutnya akan
diserahkan untuk memenuhi tugas mata pelajaran “Management DU/DI”

Judul makalah : Rumah Sakit Stroke

1. Ketua Penulis
a. Nama : Aisa Binti Ekawati
b. NIS :
c. Kelas : XI Keperawatan II
d. Alamat Sekolah : Jl Raya Garum Ds.Pojok Kec. Garum Kab.Blitar

2. Nama anggota:

a. Anita
b. Ari Denny Andreas
c. Audea Rizky Amalia
d. Ayu Ambar Arum
e. Ayu Ambar Wati
f. Ayu Mustika Wati

3. Guru Pembimbing :,S .Kep. Ners.

Blitar, 09 Maret 2013

Mengetahui

Guru Pembimbing Ketua Penulis

i
KATA PENGANTAR

Dengan rahmat Allah SWT dan puji syukur atas kehadirat-Nya atas karunia yang
telah dilimpahkan kepada kami selaku penyusun sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul’’Rumah Sakit Stroke’’.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi kurikulim akademik yang harus dikerjakan
oleh siswa dalam menempuh jenjang pendidikan pada jurusan Keperawatan. Diharapkan
dengan penulisan makalah ini dapat memperdalam dan sekaligus melatih siswa agar dapat
menerapkan ilmu yang didapat pada waktu belajar dengan kondisi yang sesungguhnya.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna,karena itu saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan. Atas tersusunnya makalah ini tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada :

1. S.Kep. Ners selaku guru pembibing

2. Serta semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian makalah ini.

Akhirnya kami selaku penyusun mohon maaf kepada semua pihak apabila ada
kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini.

Blitar, 24 Februari 2013

Penyusun,

ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………………..i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………...ii

BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………………....1
1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………...1
1.3 Tujuan Penulisan………………………………………………………………….1

BAB 2 PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rumah Sakit Stroke…………………………………..........................…. 2
2.2 Klasifikasi Kelas Stroke………………..........……………………………………2
2.3 Pelayanan Pada Rumah Sakit Stroke........................................................................3

2.4 Sumber Daya Manusia pada Rumah Sakit Stroke.....................................................6

2.5 Sarana dan Prasarana ................................................................................................6

BAB 3 PENUTUP
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………….22
3.2 Saran………………………………………………………………………………...22

Daftar Pustaka.......................................................................................................................iii
Daftar Pustaka
1.www.google.com

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 .Latar Belakang

Penderita Stroke saat ini menjadi penghuni terbanyak di bangsal atau ruangan pada hampir
semua pelayanan rawat inap penderita penyakit syaraf. Karena, selain menimbulkan beban
ekonomi bagi penderita dan keluarganya, Stroke juga menjadi beban bagi pemerintah dan
perusahaan asuransi kesehatan.
Berbagai fakta menunjukkan bahwa sampai saat ini, Stroke masih merupakan masalah utama
di bidang neurologi maupun kesehatan pada umumnya. Untuk mengatasi masalah krusial ini
diperlukan strategi penangulangan Stroke yang mencakup aspek preventif, terapi rehabilitasi,
dan promotif.
Keberadaan unit Stroke di rumah sakit tak lagi sekadar pelengkap, tetapi sudah menjadi
keharusan, terlebih bila melihatangka penderita Stroke yang terus meningkat dari tahun ke
tahun di Indonesia. Karena penanganan Stroke yang cepat, tepat dan akurat akan
meminimalkan kecacatan yang ditimbulkan. Untuk itulah penulis menyusun makalah
mengenai “Rumah Sakit Stroke”

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang diatas maka rumusan masalahnya sebagai berikut:
 Apa definisi Rumah sakit stroke?
 Apa saja klasifikasi kelas bagi penderita stroke?
 Bagaimana pelayanan bagi penderita stroke?
 Bagaimana menurut sumber daya manusia?
 Apa saja sarana dan prasarana bagi penderita stroke?

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan dibuatnya makalah ini agar siswa sebagai asissten perawat dapat mengetahui tentang:
 Definisi rumah sakit stroke
 Klasifikasi kelas
 Pelayanan bagi penderita stroke
 Sumber daya manusia
 Sarana dan prasarana di rumah sakit

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Definisi Rumah Sakit Stroke
Rumah sakit stroke adalah rumah sakit yang menangani stroke secara komprehensif,
dengan pendekatan terapi dan perawatan multidisipliner. Penanganan di unit ini dapat
menurunkan angka kematian maupun angka kecacatan dibandingkan dengan yang dirawat di
bangsal biasa (bukan bangsal khusus ).

Pengertian Stroke
Stroke adalah kerusakan jaringan otak yang dikarenakan berkurangnya atau terhentinya
suplai darah secara tiba-tiba (Adib, 2009). Masih menurut Adib, otak mendapat aliran darah
lebih kurang 55cc/gr/menit (15% cardiac output) dan bila aliran darah menurun kurang dari
20cc/gr/menit akan mengakibatkan gangguan fungsi sel otak. Penghambatan aliran oksigen
ke sel-sel otak selama 3 atau 4 menit saja sudah mulai menyebabkan kerusakan sel-sel otak.

WHO mendefinisikan bahwa stroke adalah gejala-gejala defisit fungsi susunan saraf yang
diakibatkan oleh penyakit pembuluh darah otak.

Stroke adalah tanda klinis yang berkembang cepat akibat gangguan fungsi otak fokal (atau
global), dengan gejala-gejala yang berlangsung selama 24 jam atau lebih atau menyebabkan
kematian, tanpa adanya penyebab lain yang jelas selain vaskuler (Sjahrir, 2003).

Jadi, Stroke termasuk penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang ditandai dengan
kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan
oksigen ke otak. Berkurangnya aliran darah dan oksigen ini bisa dikarenakan adanya
sumbatan, penyempitan atau pecahnya pembuluh darah.

2.2 Klasifikasi Kelas STROKE


Stroke dibagi menjadi dua jenis yaitu Stroke iskemik maupun Stroke hemorragik.

Stroke iskemik, aliran darah ke otak terhenti karena aterosklerosis (penumpukan


kolesterol pada dinding pembuluh darah) atau bekuan darah yang telah menyumbat suatu
pembuluh darah ke otak. Hampir sebagian besar pasien atau sebesar 83% mengalami Stroke
jenis ini. Pada Stroke iskemik, penyumbatan bisa terjadi di sepanjang jalur pembuluh darah
arteri yang menuju ke otak. Darah ke otak disuplai oleh dua arteria karotis interna dan dua
arteri vertebralis.

Arteri-arteri ini merupakan cabang dari lengkung aorta jantung.Stroke iskemik dibagi
menjadi 3:
a) Stroke Trombotik: proses terbentuknya thrombus yang membuat penggumpalan.
b) Stroke Embolik: Tertutupnya pembuluh arteri oleh bekuan darah.
c) Hipoperfusion Sistemik: Berkurangnya aliran darah ke seluruh bagian tubuh karena
adanya gangguan denyut jantung.
2
Berdasarkan perjalanan Klinisnya stroke iskemik dikelompokkan menjadi:
Transient Ischemic Attack (TIA)
Serangan stroke sementara yang berlangsung kurang dari 24 jam
Reversible Ischemic Neurologic Deficit (RND)
Gejala neurologis akan menghilang antara > 24 jam sampai dengan 21 hari.
Progressing Stroke atau Stroke in Evolution
Kelumpuhan atau defisit neurologik berlangsung secara bertahap mulai dari yang ringan
sampaimenjadi berat.
Completed Stroke atau stroke komplit
Kelainan neurologis sudah menetap, dan tidak berkembang lagi

Berdasarkan penyebabnya menurut klasifikasi The National Institute of Neurogical Disorders


Stroke part III trial (NINDS III), stroke iskemik dikelompokkan menjadi:
Aterotrombolik
Kardioemboli
Lakunar
Penyebab lain yang menyebabkan hipotens

Pada Stroke hemorragik, pembuluh darah pecah sehingga menghambat aliran darah yang
normal dan darah merembes ke dalam suatu daerah di otak dan merusaknya. Hampir 70
persen kasus Stroke hemorrhagik terjadi pada penderita hipertensi

Stroke hemoragik ada 2 jenis, yaitu:

1. Hemoragik Intraserebral (PIS): yaitu pendarahan yang terjadi didalam jaringan otak,
sepertiintraparenkim dan intraventrikel.
2. Hemoragik Subaraknoid (PSA): yaitu pendarahan yang terjadi pada ruang subaraknoid
(ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang menutupi otak)

2.3 Pelayanan pada RS Stroke


Dokter yang merawat dan bertanggungjawab adalah dokter spesialis saraf. Dokter
tersebut akan bekerjasama dengan dokter spesialis lainnya sebagai dokter konsulen bila
diperlukan.

Ahli Gizi akan mengunjungi pasien untuk mengatur gizi pasien dan memberikan
penyuluhan tentang diet dan gizi yang sesuai bagi penderita Stroke

Fisioterapis membantu penderita dalam melakukan latihan-latihan dan melayani


rehabilitasi medik. Menyiapkan penderita Stroke untuk melaksanakan aktivitas kegiatan
sehari-hari seoptimal mungkin.

Untuk menuju proses mandiri penderita akan dibantu oleh Psikolog. Petugas Sosio
Pastoral dan Tenaga Kesehatan Masyarakat yang akan memantau penderita di rumah untuk
menjaga dan menghindari terjadinya serangan Stroke yang kedua.

3
Orang yang sakit stroke tentunya kaku dan sulit bergerak karena ada sistem syaraf yang
terganggu karena penyakit tersebut, jadi perlu melakukan terapi, terapi stroke akut, tahapan
tersebut meliputi:

 pengenalan gejala dan tanda-tanda stroke oleh penderita


 keluarga atau orang di sekitar penderita
 sistem komunikasi yang baik antara masyarakat dan rumah sakit dan fasilitas
pengiriman penderita ke rumah sakit
 pelayanan ambulans darurat merupakan komponen paling signifikan yang
berhubungan dengan kecepatan penderita stroke tiba di rumah sakit.

Yang tidak kalah pentingnya adalah bagian triage dari instalasi rawat darurat, yang harus
segera melakukan evaluasi penderita, termasuk pemeriksaan CT-scan kepala, penentuan
diagnosis dan rencana penanganan, dan pengobatan umum diperlukan.

Model perawatan

Model perawatan khusus bagi penderita stroke antara lain;


 unit perawatan intensif penderita stroke akut
 unit rehabilitasi stroke
 unit perawatan stroke akut dan rehabilitasi dini.

Dalam penerapan model perawatan khusus bagi penderita stroke, unit ini
dikendalikan oleh tim multidispliner yang melibatkan berbagai bidang keahlian mulai
dari:
o dokter spesialis saraf
o paramedik
o ahli gizi
o Terapist
o pekerja sosial dan bidang-bidang lain yang terkait dengan unit rehabilitasi medik.

Untuk Memastikan Kondisi Pasien dapat di lakukan :

1. CT Scan
Secara sederhana, prinsip pemeriksaan CT Scan ialah menggunakan sinar – X yng
berputar mengelilingi organ tubuh yang hendak diperiksa, kemudian hasilnya divisualisasikan
melalui komputer dalam bentuk potongan melintang lapisan demi lapisan organ tubuh
tersebut. Pemeriksaan CT Scan sangat diprioritaskan pada penderita stroke ketika pertama
kali tiba di rumah sakit, hal ini disebabkan oleh beberapa alasan, yaitu:
Pemeriksaan CT Scan amat sensitif untuk memeriksa stroke tipe iskemik maupun
pendarahan.
Pemeriksaan CT Scan membutuhkan waktu yang relatif singkat disbanding pemeriksaan
MRI, yakni sekitar 20 menit hingga 1 jam.
Alat CT Scan relatif lebih banyak tersedia di beberapa rumah sakit sebanding MRI.
Biaya pemeriksaan CT Scan lebih murah disbanding MRI.
Selain berbagai keuntungan di atas, CT Scan tetap memiliki kelemahan dibandingkan MRI,
antara lain:
Pemeriksaan CT Scan memberikan efek radiasi yang merugikan pada tubuh pasien. 4
Pada beberapa kasus stroke iskemik, pemeriksaan CT Scan tidak memberikan hasil yang
memuaskan jika dilakukan dalam interval 2-3 jam sejak stroke berlangsung. Hasil terbaik CT
Scan untuk stroke tipe iskemik paling baik setelah melewati 1-2 hari.

2. Pemeriksaan Magnetic Resonance Imaging (MRI)


MRI memanfaatkan gelombang radio dan medan elektromagnetik serta komputer
untuk memvisualisasikan beberapa kelainan atau penyakit dan amat bermanfaat bagi
penderita stroke. Prinsip kerja MRI adalah menggunakan elektromagnetik. Keuntungan
pemeriksaan MRI yaitu:
MRI jauh lebih unggul jika digunakan untuk pemeriksaan jaringan lunak seperti otak,
pembuluh darah dan sebagainya. Sedangkan CT Scan lebih unggul dalam pemeriksaan
jaringan keras seperti tulang tengkorak dan sebagainya.
Resolusi gambar yang dihasilkan jauh lebih tajam untuk pemeriksaan bagian otak tertentu
seperti otak kecil dan batang otak.
Efek radiasi MRI jauh lebih kecil, bahkan ada beberapa ahli yang mengatakan MRI tidak
memberi efek radiasi.

Dan di bawah ini kelemahan pada pemeriksaan MRI:


Ketersediaan alat ini relative terbatas di beberapa rumah sakit di Indonesia.
Membutuhkan waktu pemeriksaan yang jauh lebih lama dibandingkan pemeriksaan CT Scan.
Biaya pemeriksaan MRI jauh lebih mahal dibandingkan pemeriksaan CT Scan.

3. Pemeriksaan Angiografi
Angiografi merupakan suatu prosedur pemeriksaan, yaitu penyuntikkan suatu zat
warna melalui arteri, kemudian dirontgen. Hasilnya akan terlihat kondisi pembuluh darah
yang mengalami kerusakan, penyempitan ataupun sumbatan. Fungsi angiografi diantaranya
sebagai diagnosis dan perencanaan terapi stroke. Melalui pemeriksaan angiografi dapat
diketahui apakah pembuluh darah yang mengalami kerusakan dapat dioperasi atau diterapi
dengan metode lainnya.

Kemajuan teknologi kedokteran mempengaruhi juga pada proses pemeriksaan stroke, yaitu
angiografi dapat digabungkan dengan prosedur pemeriksaan MRI dan dikenal sebagai MRA
atau Magnetic Resonance Angiography. Pemeriksaan MRA bermanfaat terutama dalam
mendeteksi kelainan penyempitan dinding arteri di otak, serta mampu mendiagnosis adanya
kelainan aneurisma dan lain-lain.

5
2.5 Sumber Daya Manusia Stroke

Tim stroke di rumah sakit terdiri dari :


dokter spesialis saraf sebagai koor-dinatornya
spesialis neuroradiologi
spesialis bedah saraf
spesialis kardi-ologi
spesialis penyakit dalam kon-sultan endokrin dan perawat terlatih
Tim stroke bekerja secara kompre-hensif dan terpadu dalam manajemen

2.6 Sarana dan Prasarana


 Ruang Perawatan Khusus(”High Care') untuk tanda – tanda vital dan fasilitas
pemantauan bila diperlukan, seperti tekanan nadi maupun pembuluh darah balik,
tekanan dalam otak untuk penanganan yang optimal dari stroke , yang dapat dipantau
langsung oleh dokternya di mana saja, baik dari dalam maupun luar rumah sakit ,
melalui jaringan khusus on-line via internet.
 Fasilitas diagnostik canggih,seperti foto rontgen, Multi Slice CT Scan, MRI.
Echodoppler, EEG Brain Mapping, Digital Substraction Angigraphy(DSA) serta
piranti medis lainnya yang beroperasi 24 jam.
 Ruangan dan fasilitas fisioterapi Berbagai macam fasilitas pendukung yang sangat
diperlukan, seperti laboratorium, fasilitas intervensi neuroradilogi untuk penanganan
jenis stroke tertentu, kamar bedah dan sejumlah fasilitas lainnya.
 Hotline Service yang siap melayani 24 jam/hari
 Monitor DAS
 Infus pump
 Syringe pump
 Ruang Fisioterapi
 Ambulance Stroke Unit
6

BAB III

Penutup

Kesimpulan
Stroke merupakan penyakit yang menyerang sistem saraf manusia, yang dapat
berakibat pada kelumpuhan sistem-sistem lainnya. Secara umum patologi stroke
berlangsung secara progresif dan bertahap, mulai dari gejala stroke ringan
hingga dapat menyebabkan kematian. Secara garis besar, stroke dibagi menjadi
stroke iskemik (karena penyumbatan pembuluh darah) dan stroke hemoragik
(karena pecahnya pembuluh darah) yang memiliki gejala bervariasi sesuai
daerah yang terserang.

Saran
Mencegah lebih baik dari mengobati,agar kita terhindar dari penyakit ini hal-hal
yang dapat kita lakukan diantaranya mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, dan
produk susu rendah lemak serta mengurangi konsumsi lemak jenuh dan
beraktivitas fisik secara rutin,kegiatan ini akan dapat membantu menurunkan
resiko dari terserang penyakit stroke.

Anda mungkin juga menyukai