Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENYAKIT STROKE

Dosen Pengampu :

Suharti, S.Tr.Kep, M.pd

Disusun Oleh :

Dela Liyana Sari

(PO71200220062)

POLTEKKES KEMENKES JAMBI

JURUSAN KEPERAWATAN

2022/2023
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan maklah yang
berjudul: “Penyakit Stroke”

Penyusunan makalah ini dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Bahasa Indonesia yang
diampu oleh Ibu Suharti, S.Tr.Kep, M.pd. Proses penyusunan tak lepas dari masukan
berbagai pihak. Oleh karena itu saya ucapkan terimakasih atas bimbingannya.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, banyak
kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tanda baca, tata bahasa maupun isi,
Sehingga saya terbuka dalam menerima segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Jambi, 12 September 2022

Dela Liyana Sari

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
1.1 Latar belakang ...................................................................................................1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................................2
1.3 Tujuan................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAAN................................................................................3

1. Pengertian stroke .............................................................................3


2. Jenis- Jenis Dan Gejala-Gejala stroke..............................................3
3. Faktor-Faktor terjadimya stroke.......................................................5
4. Cara pencegahan stroke.................................................................... 5

BAB III PENUTUP.............................................................................................9

1. Kesimpulan .....................................................................................9
2. Saran.................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................10

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Stroke adalah penyebab cacat nomor satu dan penyebab kematian nomor dua di dunia.
Penyakit ini telah menjadi masalah kesehatan yang mendunia dan seemakin penting, yang
sedang berkembang. Secara global, pada saat tertentu sekitar 80 juta orang menderita akibat
stroke. Terdapat sekitar 13 juta korban stroke baru setiap tahun, di mana sekitar 4,4 juta di
antaranya meninggal dalam 12 bulan. Terdapat sekitar 250 juta anggota keluarga yang berkaitan
dengan para pengidap stroke yang bertahan hidup. Selama perjalanan hidup mereka, sekitar
empat dari lima keluarga akan memiliki salah seorang anggota mereka yang terkena stroke.

Stroke adalah penyakit otak paling destruktif dengan konsekuensi berat, termasuk beban
psikologis, fisik, dan keuangan yang besar pada pasien, keluarga mereka, dan masyarakat. Pada
keyataannya, banyak orang yang lebih takut akan menjadi cacat oleh stroke dibandingkan
dengan kematian itu sendiri. Jika tidak ada perbaikan dalam metode-metode pencegahan yang
ada sekarang, jumlah stroke dan korban stroke akan tumbuh beberapa dekade mendatang. pesat
dalam

Stroke dahulu dianggap sebagai penyakit tidak yang dapat diduga yang dapat terjadi pada
siapa saja, dan sekali terjadi tidak ada lagi tindakan efektif yang dapat dilakukan untuk
mengatasinya. Namun, data-data ilmiah terakhir secara meyakinkan telah membuktikan hal yang
sebaliknya. Selama dekade terakhir telah terjadi kemajuan besar dalam pemahaman mengenai
faktor risiko, pencegahan, peng obatan, dan rehabilitasi stroke. Kita sekarang mengetahui bahwa
stroke dapat diperkirakan dan dapat dicegah pada hampir 85% orang. Juga, terdapat terapi efektif
yang dapat secara substansial memperbaiki hasil akhir stroke. Pada kenyataannya, sekitar
sepertiga pasien stroke sekarang dapat pulih sempurna; dan proporsi ini dapat meningkat jika
pasien selalu mendapat terapi darurat dan rehabilitasi yang memadai.

1
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas dapat diperoleh beberapa rumusan masalah nya yaitu antara
lain :
1. Apa yang dimaksud dengan stroke?
2. Apa saja dan gejala-gejala stroke?
3. Apa saja faktor-faktor resiko terjadiya stroke?
4. Bagaimana cara pencegahan stroke?

1.3 Tujuan

Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan dibidang
kesehatan khususnya yang berhubungan dengan penyakit stroke.Adapun tujuan-tujuan tersebut
adalah sebagai berikut:

1. Ingin memberikan informasi kepada pembaca tentang penyakit stroke


2. Memberikan informasi tentang macam-macam stroke dan gejala pada stroke
3. Untuk mengetahui faktor-faktor terjadinya stroke
4. Untuk memberikan informasi bagaimana cara pencegahan stroke

2
BAB II
PEMBAHASAN

1. Pengertian Stroke
Stroke adalah cedera vascular atau akut pada otak. Ini berarti bahwa stroke adalah suatu
cidera mendadak dan berat pada pembuluh-pembuluh darah otak. Cidera dapat disebabkan oleh
sumbatan bekuan darah, penyempitan pembuluh darah, sumbatan dan penyempitan, atau
pecahnya pembuluh darah.
Stroke menurut WHO adalah gangguan terjadinya fungsional otak vocal maupun global
secara mendadak dan akut yang berlangsung lebih dari 24 jam akibat ganguan aliran darah otak.
Menurut Neil F Gorden: stroke adalah ganguan potensional yang fatal pada suplai darah
bagian otak. Tidak ada satupun bagian tubuh manusia yang dapat bertahan bila terdapat ganguan
suplai darah dalam waktu relative lama sebab darah sangat dibutuh kan dalam kehidupan
terutama oksigen pengangkut bahan makanan yang dibutuhkan pada otak dan otak adalah pusat
control system tubuh termasuk perintah dari semua gerakan fisik.
Dengan kata lain stroke merupakan manifestasi keadaan pembuluh darah cerebral yang
tidak sehat sehingga bisa disebut juga “cerebral arterial disease” atau “cerebrovascular disease”.
Stroke seringkali terjadi pada orang-orang golongan usia di atas 50 tahun, tetapi mungkin saja
terjadi juga pada usia muda yang seringkali disebabkan karna ada nya kelainan jantung yang
mengakibatkan timbulnya embolisasi.

2. Jenis-Jenis Stroke dan Gejala-Gejala Stroke


Stroke terbagi menjadi 2 jenis yaitu:
1. Stroke Iskemik
Hampir 85% stroke disebabkan oleh: sumbatan oleh bekuan darah, penyempitan
sebuah arteri atau beberapa arteri yang mengarah ke otak, atau embolus (kotoran)
yang terlepas dari jantung atau arteri ekstrakranial (arteri yang berada diluar

3
tengkorak) yang menyebabkan sumbatan di satu atau beberapa arteri intrakrani (arteri
yang ada di dalam tengkorak) ini disebut infrak otak atau stroke iskemik.
Sebagian besar stroke iskemik terjadi di hermisfer otak, meskipun sebagian terjadi
di serebelum (otak kecil) atau batang otak. Beberapa stroke iskemik di hemisfer
tampaknya ringan (sekitar 20% dari semua stroke iskemik);stroke ini asimtomatik
(tak bergejala; hal ini terjadi pada sekitar sepertiga pasien usia lanjut) atau hanya
menimbulkan kecanggungan,kelemahan ringan(biasanya hanya satu lengan), atau
masalah daya ingat. Namun,strokenringan berganda dan berulang dapat menimbulkan
cacat berat, penurunan kognitif, dan demensia.
2. Stroke Hemoragik
Stroke hemoragik disebabkan oleh pendarahan ke dalam jaringan otak (disebut
hemoragia intraseebrum atau hematom intraserebrum) atau kedalam ruang
subaraknoid, yaitu ruang sempit antara permukaan otak dan lapisan jaringan yang
menutupi otak (disebut hemoragia subraknoid). Ini addalah jenis stroke yang paling
mematikan, tetapi relatife hanya menyusun sebagian kecil dari stroke total; 10-15%
untuk pendarahan intraserebrum dan sekitar 5% untuk pendarahan subaraknoid.
Pendarahan dari sebuah arteri intrakranium biasanya disebabkan oleh aneurisma
(arteri yang melebar) yang pevah atau karena suatu penyakit.
Penyakit yang menyebabkan dinding arteri menipis dan rapuh adalah penyebab
tesering pendarahan intraserebrum. Penyakit semacam ini adalah hipertensi
(peningkatan tekanan darah) atau angiopati amiloid (dimana terjadi pengendapan
protein di dinding arteri-arteri kecil di otak). Jika seseorang mengalami pendarahan
intraserebrum, darah dipaksa masuk ke dalam jaringan otak, merusak neuron ( sel-sel
otak) sehingga bagian otak yang terkena tidak dapat berfungsi dengan benar.
gejala-gejala terjadinya stroke:
1. Hilangnya kekuatan (atau timbulnya gerakan canggung) disalah satu bagian tubuh,
terutama disatu sisi, termasuk wajah, lengan, atau tungkai.
2. Rasa baal (hilangnya sensasi) atau sensasi tak lazim lain disuatu bagian tubuh,
terutama jika hanya disalah satu sisi.
3. Hilangnya penglihatan total atau parsial disalah satu sisi.
4. Tidak mampu berbicara dengan benar atau memahami bahasa

4
5. Hiangnya keseimbangan,berdiri tak mantap, atau jatuh tanpa sebab
6. Serangan sementara jenis lain, seperti vertigo, pusing bergoyang, kesulitan menelan
kebingungan akut, atau gangguan daya ingat
7. Nyeri kepala yang terlalu parah, muncul mendadak, atau memiliki karakter tak lazim,
termasuk perubahan pola nyeri kepala yang tidak dapat diterangkan
8. Perubahan kesadaran yang tidak dapat dijelaskan atau kejang.

3. Faktor-Faktor Terjadinya Stroke


Faktor resiko terjadinya stroke adalah:
1. Umur, lebih tua umur lebih memungkinkan terjadinya stroke.
2. Hipertensi merupakan faktor resiko baik untuk orang tua maupun dewasa muda.
3. Diabetes mellitus. Orang orang dengan gula darah tinggi lebih beresiko terkena stroke
akibat kakunya pembuluh darah otak
4. Hiperlipidemia.
5. Penyakit jantung seperti :stenosis / insufiensi mitral, coronary heart disease, congestive
heart failure.
6. Penyebab stroke adalah pecahnya pembuluh darah otak atau trombosis dan emboli. Akibat
penyakit lain atau karena bagian otak terluka dan menyumbat 2 arteri serebral, bekuan darah
tersebut akan masuk ke aliran darah. Akibatnya fungsi otak terhenti dan fungsi otak menurun
(Nasution, 2019). 9 Stroke dapat disebabkan oleh pecahnya pembuluh darah di otak dan area
subarachnoid (stroke hemoragik), yang menyebabkan darah bocor ke jaringan parenkim otak,
ruang cairan serebrospinal, atau keduanya. Penghambatan struktur otak dan hematoma
menyebabkan kerusakan serabut saraf kranial. Hematoma menyebabkan iskemia jaringan di
sekitarnya, yang menyebabkan penonjolan jaringan otak dan menghambat batang otak. Stroke
non-hemoragik disebabkan oleh iskemia serebral yang disebabkan oleh obstruksi vaskuler
serviks dan insufisiensi serebral. Insufisiensi vaskular serebral dipengaruhi oleh banyak faktor,
seperti aterosklerosis, emboli, atau ketidakstabilan hemodinamik. Plak aterosklerotik kecil atau
bercabang mempersempit pembuluh darah dan menyebabkan trombosis lokal

Stroke dapat dicegah dengan pencegahan primer, sekunder dan tersier seperti memberikan edukasi dan
motivasi kepada penderita, melakukan pemeriksaan rutin di pelayanan kesehatan, dan mengikuti
posyandu lansia. Selain itu stroke juga dapat dicegah dengan mencegah faktor risiko seperti mengurangi
garam, penerapan pengendalian tembakau, dan dukungan terhadap lingkungan yang sehat. Pencegahan
5
stroke yang terbaru adalah terapi akupuntur yang bertujuan untuk mengurangi kecepatan terjadinya
storke. Selain itu dukungan psikososial dari keluarga juga sangat penting untuk meningkatkan kemauan
pencegahan komplikasi hipertensi yaitu stroke.

4. Cara Pencegahan Stroke


Pencegahan stroke terbagi menjadi 2:
1. Pecegahan Skunder : Pencegahan skunder untuk seseorang yang pernah mendapatkan
serangan penyakit stroke dan ingin menghindari serangan berikutnya.
 Tekanan darah
Faktor resiko yang paling penting dan harus di kenali serta diobati adalah
kenaikan tekanan darah. Sebagaimana disbutkan sebelumnya, penyakit
tekanan darah tinggi harus diobati dengan hati-hati. Obat yang diberikan harus
dalam takaran kecil dahulu dan selanjutnya dinaikkan secara beratahap.
Pengobatan terhadap tekanan darah tinggi biasanya tidak dianjurkan dalam
dua minggu pertama setelah suatu serangan stroke karena pada saat ini
diperlukan tekanan darah yang lebih tinggi agar aliran darah ke dalam otak
dapat dipertahankan.
 Pengobatan yang tepat
Kita perlu mengetahui dahulu apakah serangan stroke yang pertama kali
terjadi itu disebabkan oleh pendarahan ataukah infark serebal. Jelas, preparat
antikoagulan tidak boleh diberikan kepada penderita yang pernah menggalami
infark serebral.
 Sebutir aspirin sehari
Penderita yang serangan strokenya disebabkan oleh thrombosis harus
mendapatkan aspirin sebagai tindakan pencegahn. Sebagian penderita juga
dapat tertolong dengan pemberian dipiridamol, tetapi obat ini dapat
mengakibatkan nyeri kepala, khususnya pada penderita migren. Aspirin
diberikan dengan takaran yang rendah, mungkin 300 mg aspirin (satu tablet
standar) yang diminum tiga hari dalam seminggu sudah mencukupi. Penderita
yang mempunyai gangguan lambung (sakit maag) atau yang lambungnya peka
dapat minum aspirin bersalut-enterik yang tidak begitu menimbulkan

6
gangguan pencernaan, atau kalau perlu, dapat menggunakan supositoria
aspirin.
 Warfarin
Sebagian penderita kelainan jantung yang dapat menimbulkan thrombosis bias
dilindungi dengan pemberian antikoagulan warfarin. Disamping itu, penderita
yang terus mendapatkan serangan iskemik sepintas sekalipun sudah minum
aspirin dapat menggunakan warfarin
 Penderita dengan sejumlah permasalahan
Sebagian penderita yang pernah mengalami borok lambung, pendarahan usus
ataupun tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol, mungkin tidak dapat
menggunakan aspirin atau obat antikoagulan lainnya. Penderita tersebut harus
diobati dengan dipiridamol (persatin) dan mungkin pula minyak ikan. Kedua
preparat di atas dianggap mempunyai khasiat yang sama untuk mencegah
trombosis tanpa menimbulkan pendarahan yang tidak dikehendaki.
 Kebiasaan yang sehat
Semua penderita harus berhenti merokok dan berhenti minum-minuman keras.
Mereka yang berat badannya terlalu berlebihan (penderitaan
obese/kegemukan) harus menjalani terapi diet.

2. Pencegahan primer : pencegahan ini bertujuan untuk mencegah serangan stroke yang
terjadi pertama kali.
 Tekanan darah
Kebanyakan dokter sepakat bahwa penderita yang usianya dibawah 70 tahun
tapi dengan tekanan darah yang tinggi (tekanan sistolik lebih besar dari 150
mmHg) harus memperoleh pengobatan. Banyak bukti menunjukkan bahwa
pengobatan tekanan darah tinggi akan mencegah serangan stroke. Namun
demikian, efek samping pengobatan tekanan darah tinggi banyak
menimbulkan permasalahan pada derita yang usianya melampaui 70 tahun;
kerugian akibat pengobatan lebih besar daripada manfaat yang mungkin
didapat. Kebijakan yang terbaik bagi penderita berusia lanjut adalah
membiarkan tekanan darah yang sedikit tinggi dan hanya memberikan
7
pengobatan bila tekanan sistoliknya melebihi 180 mmHg pada penderita diatas
70 tahun serta melebihi 200 mmHg pada penderita di atas 80 an. Pengobatan
harus dimulai dengan hati-hati memakai preparat dieuritik dengan takaran
kecil, dan kemudian kalau perlu, dapat ditambahkan preparat antagonis
kalsium (seperti nifedipin) serta selanjutnya salah satu anggota dari kelompok
obat yang disebut penghambat-beta (misalnya, atenolol). Karena pembuluh
nadi pada manula bersifat kaku, penuaan tekanan darah akan disertai dengan
pengurangan aliran darah otak sehingga mereka akan merasa buyer atau mau
jatuh, jika gejala ini timbul, pengobatan harus dikurangin dan di hentikan.
 Kadar lemak darah
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, ada bukti yang jelas bahwa penderita
deangan usia lanjut akan memperoleh manfaat dari pengobatan yang
diberikan, kecuali kalau mereka mempunyai permasalahan yang berhubungan
dengan lemak. Penderita yang usianya lebih muda harus memperoleh nasihat
diet rendah lemak jenuh dan rendah hidratarang (kalori seimbang). Kadang-
kadang diperlukan pula obat-obat untuk menurunkan kadar lemak yang
berbahaya (seperti klofibrat, bezafibrat dan kolestiramin). Beberapa preparat
minyak ikan ternyata juga berkhasiat, dan kebanyakan penderita ingin
mencoba preparat ini dahulu dan baru kemudian, bila diperlukan, minum obat
lainnya. Minyak ikan juga terbukti memiliki antiplatelet.
 Problem pembuluh nadi
Penderita yang pernah mengalami serangan iskemik sepintas atau
penyempitan pembuluh nadi karotis harus menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Dalam hal yang pertama harus dilakukan pemeriksaan gelombang suara-ultra
untuk mengetahui keadaan arteri karotis. Jika dijumpain kelainan, penderita
mungkin memerlukan pemeriksaan angiografi. Penderita dengan penyempitan
arteri karotis secara teratur. Banyak penderita dengan faktor risiko yang
diketahui harus mendapatkan terapi antiplatelet.
 Pengalihan kepada obat antikoagulan
Jika penderita terus mengalami serangan iskemik sepintas sekalipun sudah
mendapatkan terapi antikoagulan seperti warfarin. Takaran warfarn harus

8
dikontrol dengan hati-hati sehingga pemberiannya akan melipat gandakan
waktu pembekuan tetapi tidak mengakibatkan pendarahaan yang tidak
dikehendaki. Karena takaran yang diperlukan dapat berubah-ubah setiap saat,
maka diperlukan pemeriksaan darah secara teratur (sekitar setiap jam hingga
setiap enam minggu setalah terapi diberikan). Hindari pemakaian aspirin atau
pun obat-obat yang mengandung aspirin. Pada saat sekarang ini terapi
warfarin dengan takaran rendah (hanya 1 mg sehari perhari) cukup
mendapatkan perhatian karena terapi ini dapat mencegah terjadinya trombosis
yang tak dikehendaki tanpa memperbesar kemungkinan perd

BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Stroke adalah penyakit yang menakutkan sebagai penyebab kecacatan nomor 1 dan penyakit
mematikan no 3 di dunia. Stroke merupakan penyakit yang menyerang system saraf manusia,
yang dapat berakibat pada kelumpuhan system-system lainnya. Stroke dapat dicegah dan dapat
dihindari oleh sebagian besar orang , hampir 85% dari semua stroke dapat dicegah.
Stroke biasanya tidak berdiri sendiri, sehingga bila ada kelainan fisiologi yang menyertai harus
diobati misalnya gagal jantung, irama jantung yang tidak teratur, tekanaan darah tinggi, dan
infeksi paru-paru.

2. Saran
Jika mengalami serangan stroke, segera dilakukan pemeriksaan untuk menentukan
apakah penyebabnya bekuan darah atau perdarahan yang tidak bias diatasi dengan obat
9
penghancur bekuan darah. dan pasien yang terkena penyakit harus rutin melakukan
peemeriksaan kesehatan secara berkala dehingga dapat membuat monitoring evaluasi.

DAFTAR PUSTAKA

dr. Valery Feigin, Ph.D. 2004. Stroke panduan buku bergambar, Jakarta : PT. Bhuana Ilmu
Populer

Dr. D.J Thomas. 1995. Buku pintar kesehatan Stroke Dan Pencegahannya, Jakarta : Arcan

Ulfa Nurrahmani,S. Kep., Ns, dr. Helmanu Kurniadi. 2018. Stop! : Gejala Penyakit Jantung
Koroner, Kolestrol Tinggi, Diabetes Melitus, Hipertensi, Yogyakarta : Istana Media

https://www.halodoc.com/kesehatan/stroke
Khairatunnisa, & Sari , D. M. (2017, Mei). Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Stroke
pada Pasien di RSU H.Sahudin Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal JUMANTIK, 2(1), 60-62.

Diah Mutiarasari (2019, Januari). ischemic stroke: symptoms, risk factors, and prevention,
medika tadulako, Jurnal Ilmiah Kedokteran Vol. 6 No. 1, 60

10
11

Anda mungkin juga menyukai