Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH VIROLOGI

“RHABDOVIRUS”

DOSEN PEMBIMBING

EKA FITRIANA, M.Kes

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4

Diva Audry Pranindita PO71341200010

Sukma Larasari PO71341200011

Padia Aulia Putri PO71341200011

PRODI DIPLOMA IV JURUSAN TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS

POLTEKKES KEMENKES JAMBI TAHUN 2022


RHABDOVIRUS (VIRUS RABIES)

A. Pengertian Rhabdovirus

Rhabdovirus berasal dari bahasa Yunani yaitu Rhabdo yang berarti berbentuk batang dan
Virus yang berarti virus. Jadi Rhabdovirus merupakan virus yang mempunyai bentuk seperti
batang. Rabies merupakan infeksi akut dari susunan saraf pusat yang berakibat fatal. Virus
ditularkan ke manusia melalui gigitan dan kadang melalui jilatan (air liur) hewan yang terinfeksi
rabies. Hewan yang dapat menularkan penyakit rabies antara lain anjing, kucing, kera, dan
kelelawar.

B. Sejarah Rhabdovirus

Rabies pertama kali ditemukan pada 2000 tahun SM, yaitu ketika Aristoteles menemukan
bahwa anjing dapat menularkan infeksi kepada anjing yang lain melalui gigitan. Lalu pada tahun
1885, ketika seorang anak laki-laki berumur 9 tahun digigit oleh seekor anjing yang terinfeksi
virus rabies, Louis Pasteur mengobatinya dengan vaksin dari medulla spinalis anjing tersebut.
Hal ini menjadikannya orang pertama yang mendapatkan imunitas, karena anak tersebut tidak
menderita rabies. Kemudian pada tahun 1903 ditemukan badan Negri yang bersifat diagnostik.
Pada tahun 1940-an sudah dimulai penggunaan vaksin rabies pada anjing. Penambahan globulin
imun rabies untuk manusia setelah pemaparan pengobatan vaksinasi dilakukan pada tahun 1954.
Lalu pada tahun 1958 dilakukan penumbuhan virus rabies dalam biakan sel. Pada tahun 1959
dilakukan pengembangan tes antibodi fluoresen diagnostik.

C. Struktur Rhabdovirus

Rhabdovirus merupakan partikel berbentuk batang atau peluru berdiameter 75 nm x panjang


180 nm. Partikel dikelilingi oleh selubung selaput dengan duri yang menonjol yang panjangnya
10 nm, dan terdiri dari glikoprotein tunggal. Genom beruntai tunggal, RNA negative-sense (12
kb; BM 4,6 x 106) yang berbentuk linear dan tidak bersegmen. Sebuah virus rabies yang lengkap
diluar inang (virion) mengandung polimerase RNA. Komposisi dari virus rabies ini adalah RNA
sebanyak 4%, protein sebanyak 67%, lipid sebanyak 26%, dan karbohidrat sebanyak 3%.
Rhabdovirus melakukan replikasi dalam sitoplasma dan virion bertunas dari selaput plasma.
Karakter yang menonjol dari Rhabdovirus ini merupakan virus yang bersusun luas dengan
rentang inang yang lebar. Virus ini merupakan jenis virus uang mematikan. Kapsid melindungi
genom dan juga memberikan bentuk pada virus.

D. Gejala Rhabdovirus

Gejala awal rabies biasanya muncul 30–90 hari setelah seseorang tergigit hewan yang
terinfeksi virus rabies. Namun pada kasus tertentu, gejala juga bisa muncul lebih cepat atau lebih
lambat.
Gejala awal rabies dapat mirip dengan gejala flu. Penderita umumnya mengalami demam, sakit
kepala, dan nyeri otot. Rasa kesemutan, nyeri, dan gatal yang sangat mengganggu di area bekas
gigitan juga dapat terjadi. Gejala ini merupakan gejala khas pada rabies.

Selain itu, beberapa gejala awal yang juga dapat dialami penderita adalah:

 Lemas
 Malas makan
 Nyeri kepala
 Menggigil
 Nyeri tenggorokan
 Mual dan muntah
 Diare
 Gangguan cemas
 Gelisah
 Sulit tidur atau insomnia
 Depresi

E. Penyebab Virus Rabies

Rabies disebabkan oleh virus yang umumnya ditularkan dari anjing melalui gigitan, cakaran,
atau air liur. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa virus rabies dan menularkannya ke
manusia antara lain kera, kucing, musang, dan kelinci.

Pada kasus yang jarang terjadi, penularan virus rabies juga dapat terjadi dari manusia ke
manusia, melalui transplantasi organ.

Rabies disebabkan oleh virus Lyssavirus dari golongan Rhabdoviridae. Virus ini umumnya
masuk ke tubuh manusia melalui cakaran atau gigitan hewan yang terinfeksi virus rabies. Jilatan
hewan yang terinfeksi ke mulut, mata, atau luka terbuka, juga bisa menjadi cara penularan virus
rabies dari hewan ke manusia.

Saat sudah memasuki tubuh, virus rabies dapat masuk ke otak melalui sel saraf, kemudian
menggandakan diri dengan cepat. Hal ini dapat menyebabkan peradangan berat pada otak dan
saraf tulang belakang. Penting untuk diingat, virus rabies yang sudah menyerang otak dapat
membuat kondisi pasien memburuk dan mengalami kematian dengan cepat. Penyebaran virus ke
otak dapat terjadi lebih cepat jika pasien mengalami gigitan atau cakaran di area leher atau
kepala.

Sementara, beberapa binatang yang bisa menyebarkan rabies antara lain, yakni:

 Anjing
 Kelelawar
 Monyet
 Kucing
 Kelinci

F. Faktor Resiko Penularan Virus Rabies

Hal-hal yang menjadi faktor risiko penularan penyakit rabies yaitu:

1. sarana transportasi, khususnya pelabuhan yang tidak resmi


2. hewan peliharaan yang Tidak di vaksinasi di daerah tertular
3. hewan liar di daerah tertular
4. Bekerja yang berisiko seperti dokter hewan, penangkap anjing, petugas laboratorium,
pemburu dll.
5. Menerima transplantasi organ dari orang yang terinfeksi

G. Cara Penularan Virus Rabies

Cara penularan virus rabies pada hewan berbeda dengan cara penularan pada manusia. Pada
hewan terjadi melalui gigitan hewan yang menderita rabies ke hewan sehat. Cara penularan pada
manusia, dibagi dua yaitu :

1. Dari hewan ke manusia melalui gigitan hewan yang air liurnya mengandung virus
rabies.
2. Nongigitan melalui jilatan hewan yang mengandung virus rabies pada luka, selaput
mukosa yang utuh, selaput lendir mulut, selaput lendir anus, selaput lendir alat
genitalia eksterna dan melalui inhalasi / udara (jarang terjadi). Cara penularan dari
manusia ke manusia melalui transplantasi kornea, kontak air liur penderita ke mukosa
mata dan pernah ada laporan, orang sehat setelah digigit oleh penderita rabies,
mengalami sakit rabies.

H. Cara Mengobati virus rabies

Apabila seseorang telah terinfeksi oleh rabies, maka tidak ada pengobatan efektif yang dapat
diberikan pada tahap ini.Walaupun ada sebagian kecil orang selamat dari penyakit ini, biasanya
penyakit ini berakibat fatal (dengan tingkat kematian hampir 100%). Jadi, penanganan yang
dapat diberikan bersifat suportif, sebagai berikut ini.

Penanganan awal

 Pembersihan luka

Luka gigitan dicuci dengan air mengalir dan sabun selama 10- 15 menit.

 Pemberian antiseptik pada luka


Cairan antiseptik dapat diberikan setelah pencucian luka.

 Lakukan tindakan penunjang


o Luka sebaiknya tidak dijahit

o Jahitan dapat dilakukan untuk menghentikan pendarahan dalam kasus tertentu

o Pemberian vaksin antirabies (VAR) atau serum antirabies (SAR) bisa dilakukan.
Pemberian VAR dilakukan pada kasus luka risiko rendah. Tidak semua kasus memerlukan
VAR. Hal ini tergantung riwayat kesehatan pasien. Sementara itu, VAR dan SAR dibutuhkan
pada kasus luka risiko tinggi. Jika seseorang telah digigit oleh hewan yang diketahui
mengidap rabies, dokter akan merekomendasikan serangkaian suntikan untuk mencegah
infeksi dari virus rabies. Pemberian immunoglobulin rabies (rabies immune globulin) atau
serum antirabies (SAR) dilakukan segera setelah pasien terpapar virus rabies. SAR berperan
sebagai imunisasi pasif penetral yang cepat sebelum sistem kekebalan tubuh membentuk
antibodi sendiri. Selanjutnya, pasien akan mendapatkan vaksin antirabies (VAR) untuk
membantu tubuh mengidentifikasi dan melawan virus rabies. Vaksin ini diberikan sebanyak
5 kali dalam waktu 14 hari.

I. Cara Pencegahan

Meski berbahaya, rabies adalah penyakit yang dapat dihindari. Caranya adalah dengan
melakukan sejumlah upaya berikut:

 Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, seperti anjing atau kucing


 Menjaga hewan peliharaan tetap di dalam kandang dan mengawasinya bila sedang di luar
kandang, agar tidak berkontak dengan binatang yang berpotensi membawa virus rabies.
 Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar
 Menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan gejala rabies
 Melapor ke lembaga pengendalian hewan liar jika muncul hewan-hewan liar
 Menjalani vaksinasi rabies sebelum berkunjung ke wilayah yang sering terjadi penularan
rabies, dan sebelum melakukan kegiatan yang dapat menyebabkan Anda tertular virus
rabies.

Anda mungkin juga menyukai