Anda di halaman 1dari 11

ORIENTASI KADER

TENTANG
PENYAKIT RABIES

PUSKESMAS LEMITO
SEPTEMBER 2017
RABIES ?

Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit


hewan yang disebabkan oleh virus, bersifat akut
serta menyerang susunan saraf pusat. Hewan
berdarah panas dan manusia. Rabies bersifat
zoonosis
artinya penyakit tersebut dapat menular dari
hewan ke manusia dan menyebabkan kematian
pada manusia dengan CFR ( 
Case Fatality 
 Rate) 100%. Virus rabies dikeluarkan bersama air
liur hewan yang terinfeksi da disebarkan melalui
luka  gigitan atau jilatan.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENULARAN
RABIES ?
1. Virus di air liur (saliva) pengigit : hewan yang positif Rabies belum tentu
menularkan Rabies melalui gigitan karena hanya 50 sampai 90% dari hewan
yang mati karena rabies mengandung virus Rabies dalam salivanya.
2. Kepekaan species hewan : adalah suatu kenyataan bahwa satu species akan
lebih tahan terhadap Rabies daripada species lainnya. Faktor yang
mempengaruhi kepekaan hewan terhadap infeksi Rabies adalah umur hewan,
cara infeksi dan sifat virus.
3. Tempat gigitan : bila orang atau hewan tergigit di tangan (kaki depan),
kepala atau leher maka ia akan mudah dan/atau lebih cepat terkena rabies.
Hal ini terjadi bukan karena jauh atau dekatnya tempat gigitan tersebut
dengan susunan syaraf  pusat (CNS), tetapi karena lebih banyaknya jumlah
syaraf perifer yang ada di bagian-bagian tersebut sehingga memudahkan
penyebaran virus karena sifat neurotropik dari virus Rabies.
4. Pengobatan anti Rabies : hewan atau orang yang mendapatkan pengobatan
antirabies, baik untuk pencegahan atau untuk pengobatan dengan serum
akan menjadi lebih resisten terhadap infeksi
CARA PENULARAN RABIES ??

Cara Penularan
 Melalui gigitan hewan tertular rabies
diantaranya anjing, kucing, kelelawar dan
kera.
 Melalui non gigitan : jilatan pada luka,
transplantasi, kontak dengan bahan yang
mengandung virus rabies pada kulit yang
lecet atau mukosa.
GEJALAH KLINIS
Masa inkubasi bervariasi 2 minggu-2 tahun
tergantung lokasi tempat gigitan Gejala Klinis
Yang Timbul :
 Stadium Prodormal : sulit didiagnosa
 Stadium exitasi : demam, gugup, kejang
(tonus, klonus), sakit kepala berat, sulit
menelan, hipersalivasi, hiperlakrimasi,
berkeringat banyak, takut air (hidrophobi) Dan
takut sinar (photophobi), aerophobi.
 Stadium paralise : Inkontinentia urine, paralise
ascendens, koma. Penderita dapat meninggal
karena kelumpuhan otot pernafasan.
PENANGGULANGAN RABIES ?
Tindakan Penanganan Kasus Gigitan Setiap
penderita kasus gigitan oleh hewan penular
rabies harus diduga sebagai tersangka rabies,
tindakan yang harus dilakukan adalah:
Pertolongan pertama terhadap penderita gigitan:
1. Luka gigitan dicuci dengan detergen selama
5-10 menit, keringkan dan diberi yodium
tinture atau alcohol 70%
2. Penderita di bawah ke puskesmas atau
rumah sakit terdekat untuk penanganan lebih
lanjut.
Berdasarkan rekomendasi dari WHO
pengobatan luka secara khusus sebagai
berikut:
1. Lakukan pencucian seperti di atas
2. Semprotkan serum anti rabies ke dalam
luka dan infiltrasikan serum tersebut di
sekitar luka.
3. Luka jangan segera dijahit, tapi jika perlu
luka jahitan lakukanlah infiltrasi dengan
serum anti rabies di sekitar luka.
4. Berikan pencegahan terhadap tetanus bila
ada indikasi dan antibiotika untuk
mencegah infeksi sekunder dengan kuman
PENGOBATAN
PERAWATAN LUKA
 Tindakan pertama sedini mungkin adalah pencucian luka,
sebaiknya dengan air mengalir dan detergen selama 10 –15
menit.

 Diberi VAR/SAR.
 Jangan menjahit atau menggunting jaringan luka gigitan, karena
berarti akan menambah luka /memperbesar pintu masuk virus.
 Bila luka compang camping dan memerlukan jahitan maka boleh
dilakukan jahit situasi/jarang.
 Diberi anti septik alkohol, betadin, iodium dan lain-lain.
 Dirawat dan diberi obat yang seperti luka biasa.
 Bila luka pada daerah risiko tinggi maka pencucian luka harus
lebih intensif dan teliti.
 Daerah risiko tinggi :daerah yang memiliki saraf sensoris yang
rapat. kepala dan leher, tapak tangan dan genitalia
PENGOBATAN RABIES ?
• ada hewan tidak ada pengobatan
yang efektif, sehingga apabila hasil
diagnosa positif rabies, diindikasikan
mati/euthanasia. Sedangkan pada
manusia dapat dilakukan
pengobatan Pasteur,  pemberian
VAR dan SAR sesuai dengan
prosedur standar operasi (SOP)
KESIMPULAN
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit
hewan yang disebabkan oleh virus, bersifat akut
serta menyerang susunan saraf pusat. Hewan
berdarah panas dan manusia. Rabies bersifat
zoonosis artinya penyakit tersebut dapat
menular dari hewan ke manusia dan
menyebabkan kematian pada manusia dengan
CFR (Case Fatality Rate) 100%. Virus rabies
dikeluarkan bersama air liur hewan yang
terinfeksi dan disebarkan melalui luka gigitan
atau jilatan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai