Anda di halaman 1dari 14

RABIES

B Y; S K O L A S T I K A J U I TA J E N A D U T, S K M

UPTD PUSKESMAS NANU


TA H U N 2 0 2 3
Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit hewan yang
disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang
susunan saraf pusat. Hewan berdarah panas dan manusia.
Rabies bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat
menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan
kematian pada manusia dengan CFR (Case Fatality Rate)
100%. Virus rabies dikeluarkan bersama air liur hewan
yang terinfeksi da disebarkan melalui luka gigitan atau
jilatan.
PENYEBAB RABIES
Penyakit ini disebabkan oleh virus rabies yang terdapat pada air liur
hewan yang terinfeksi. Hewan ini menularkan infeksi kepada hewan
lainnya atau manusia melaui gigitan dan kadang melalui jilatan.
Secara patogenesis, setelah virus rabies masuk lewat gigitan, selama 2
minggu virus akan tetap tinggal pada tempat masuk dan disekitrnya.
Kemudian, virus akan bergerak mencapai ujung-ujung serabut saraf
posterios tanpa menunjukan perubahan-perubahan fungsinya.
Sesampainya di otak , virus akan memperbanyak diri dan menyebar
luas dalam semua bagian neuron-neuron, terutama mempunyai
predileksi khusus terhadap sel-sel sistem limbic, hipotalamus dan
batang otak. Setelah memperbanyak diri dalam neuron-neuron sentral,
virus kemudian bergerak kea rah perifer dalam serabut saraf eferen,
volunteer dan otonom. Dengan demikian virus ini menyerang hamper
tiap organ dan jaringan di dalam tubuh dan berkembang biak dalam
jaringan-jaringan seperti kelenjar ludah, ginjal, dan sebagainya.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENULARAN

1. Virus di air liur (saliva) pengigit : hewan yang positif Rabies belum tentu
menularkan Rabies melalui gigitan karena hanya 50 sampai 90% dari hewan yang
mati karena rabies mengandung virus Rabies dalam salivanya.
2. Kepekaan species hewan : adalah suatu kenyataan bahwa satu species akan lebih
tahan terhadap Rabies daripada species lainnya. Faktor yang mempengaruhi
kepekaan hewan terhadap infeksi Rabies adalah umur hewan, cara infeksi dan sifat
virus.
3. Tempat gigitan : bila orang atau hewan tergigit di tangan (kaki depan), kepala atau
leher maka ia akan mudah dan/atau lebih cepat terkena rabies. Hal ini terjadi bukan
karena jauh atau dekatnya tempat gigitan tersebut dengan susunan syaraf pusat
(CNS), tetapi karena lebih banyaknya jumlah syaraf perifer yang ada di bagian-
bagian tersebut sehingga memudahkan penyebaran virus karena sifat neurotropik
dari virus Rabies.
4. Pengobatan anti Rabies : hewan atau orang yang mendapatkan pengobatan
antirabies, baik untuk pencegahan atau untuk pengobatan dengan serum akan
menjadi lebih resisten terhadap infeksi.
GEJALA KLINIS PENYAKIT RABIES

1. Pada Hewan

Gejala klinis pada hewan dibagi menjadi tiga stadium :

A. Stadium Prodromal
B. Stadium Eksitasi
C. Stadium Paralisis.
Tanda- tanda Penyakit Rabies Pada Hewan

Gejala penyakit dikenal dalam 3 bentuk :


1. Bentuk ganas (Furious Rabies)
2. Bentuk diam (Dumb Rabies)
3. Bentuk Asystomatis
2. Pada Manusia

Gejala klinis pada manusia dibagi menjadi empat stadium.


a) Stadium Prodromal
b) Stadium Sensoris
c) Stadium Eksitasi
d) Stadium Paralis
CARA PENULARAN PENYAKIT

Penyakit rabies ditularkan melalui gigitan binatang. Kuman yang


terdapat dalam air liur binatang ini akan masuk ke aliran darah
dan menginfeksi tubuh manusia. Binatang yang sering menderita
rabies adalah anjing, kucing, kelelawar dan kera. Selain lewat
gigitan, rabies juga dapat ditularkan melalui mata, hidung, mulut
dan luka yang terkontaminasi oleh air liur binatang yang
terjangkit rabies. Penularan lewat cara ini sangat jarang terjadi,
umumnya penularan melalui gigitan. Sedangkan penularan
rabies dari manusia ke manusia sampai saat ini belum ada bukti
maupun penelitian yang dapat membuktikannya, meskipun ada
teori yang menyatakan bahwa rabies dapat ditularkan dari orang
ke orang namun pada kenyataannya tidak dapat dibuktikan
PENCEGAHAN

Strategi biaya yang paling efektif untuk mencegah rabies pada orang
adalah dengan menghilangkan rabies pada anjing melalui vaksinasi.
Vaksinasi hewan (kebanyakan anjing) telah mengurangi jumlah manusia
(dan hewan) kasus rabies di beberapa negara, khususnya di Amerika Latin.
Namun, kenaikan terbaru dalam kematian rabies pada manusia di beberapa
bagian Afrika, Asia dan Amerika Latin menunjukkan bahwa rabies adalah
ulang muncul sebagai masalah kesehatan masyarakat yang
serius. Mencegah rabies pada manusia melalui kontrol rabies anjing
piaraan adalah tujuan yang realistis bagi sebagian besar Afrika dan Asia,
dan dibenarkan finansial dengan tabungan masa depan penghentian
profilaksis pasca pajanan bagi orang-orang. Kasus zoonosis yaitu penyakit
menular dari hewan ke manusia, cara penanganannya dan pencegahannya
ditujukan pada hewan penularnya. Pada manusia, vaksin rutin diberikan
kepada orang-orang yang pekerja dengan resiko tinggi, seperti dokter
hewan, pawang binatang, peneliti khusus hewan dan lainnya.
PENGOBATAN

Pada hewan tidak ada pengobatan yang efektif, sehingga


apabila hasil diagnosa positif rabies, diindikasikan
mati/euthanasia. Sedangkan pada manusia dapat
dilakukan pengobatan Pasteur, pemberian VAR dan SAR
sesuai dengan prosedur standar operasi (SOP)
PENANGGULANGAN

Tindakan Penanganan Kasus Gigitan


Setiap penderita kasus gigitan oleh hewan penular rabies
harus diduga sebagai tersangka rabies, tindakan yang
harus dilakukan adalah:
Pertolongan pertama terhadap penderita gigitan:
1. Luka gigitan dicuci dengan detergen selama 5-10 menit,
keringkan dan diberi yodium tinture atau alcohol 70%
2. Penderita di bawah ke puskesmas atau rumah sakit
terdekat untuk penanganan lebih lanjut.
Berdasarkan rekomendasi dari WHO pengobatan luka
secara khusus sebagai berikut:
1. Lakukan pencucian seperti di atas
2. Semprotkan serum anti rabies ke dalam luka dan
infiltrasikan serum tersebut di sekitar luka.
3. Luka jangan segera dijahit, tapi jika perlu luka jahitan
lakukanlah infiltrasi dengan serum anti rabies di sekitar
luka.
4. Berikan pencegahan terhadap tetanus bila ada indikasi dan
antibiotika untuk mencegah infeksi sekunder dengan
kuman.
KESIMPULAN

Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit hewan yang


disebabkan oleh virus, bersifat akut serta menyerang
susunan saraf pusat. Hewan berdarah panas dan manusia.
Rabies bersifat zoonosis artinya penyakit tersebut dapat
menular dari hewan ke manusia dan menyebabkan
kematian pada manusia dengan CFR (Case Fatality Rate)
100%. Virus rabies dikeluarkan bersama air liur hewan
yang terinfeksi dan disebarkan melalui luka gigitan atau
jilatan.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai