Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Rabies adalah penyakit infeksi akut yang menyerang susunan syaraf pusat. Penyakit ini
disebabkan oleh virus rabies yang ditularkan melalui gigitan hewan penular rabies seperti
anjing, kucing dan kera. Jika menunjukkan gejala klinis pada hewan maupun manusia sering
diakhiri dengan kematian, sehingga menimbulkan keresahan dalam masyarakat.

Anjing gila’ atau ada yang menyebut ‘gila anjing’ adalah sebutan penyakit yang sering
menggantikan istilah rabies di Indonesia. Penyakit ini sebenarnya telah dikenal secara luas
oleh masyarakat, terutama di daerah endemik. Istilah lyssa juga dipakai di Indonesia terhadap
rabies untuk membedakan kasus pada orang dan pada hewan (Akoso, 2007). Pulau Bali
merupakan salah satu tempat di Indonesia yang menunjukkan risiko tinggi kejadian penyakit
rabies. Hal ini dibuktikan dengan adanya Kejadian Luar Biasa (KLB) di Bali pada tahun
2010.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana tata cara pelaksanaann penyuluhan Rabies kepada masyarakat umum, dana pa
saja manfaatnya?

1.3 Tujuan Penulisan

Praktek belajar lapangan ini bertujuan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh dosen
dan juga menambah wawasan kami dalam memahami tata cara penyuluhan penyakit rabies
kepada masyarakat umum.

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Pelaksanaan


2.1.1 Waktu dan Tempat Kegiatan

Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 01 Mei 2023 bertempat di Balai Kesehatan milik
puskesmas Kec. Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang.

2.1.2 Peserta Kegiatan

Peserta penyuluhan kesehatan tentang rabies ini diikuti oleh 50 orang warga masyarakat Desa
Manunggal Kec. Labuhan Deli Kabupatern Deli Serdang, dan para pembimbing dari petugas
Puskesmas setempat.

2.2 Materi Penyuluhan


2.2.1 Defenisi Rabies

Rabies adalah infeksi virus pada otak dan sistem saraf. Virus penyebab rabies umumnya
menular ke manusia melalui gigitan hewan. Jika tidak cepat ditangani, rabies dapat
menyebabkan kematian.

Di Indonesia, rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah
satu masalah yang mengancam kesehatan masyarakat. Meskipun demikian, penyakit ini dapat
dicegah dengan pemberian vaksinasi pada hewan peliharaan.

2.2.2 Penyebab Rabies

Hewan utama penular rabies adalah anjing. Selain anjing, hewan yang juga dapat membawa
virus rabies dan menularkannya ke manusia adalah kelelawar, kucing, dan kera.Virus rabies
bisa menular melalui air liur, gigitan, atau cakaran hewan yang tertular rabies. Hewan yang
berisiko tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan peliharaan
yang tidak mendapatkan vaksin rabies.

2.2.3 Gejala Rabies

Munculnya gejala rabies bisa sangat bervariasi, antara 5 hari hingga sekitar 1 tahun. Namun,
gejala penyakit ini umumnya muncul 30–90 hari setelah penderita tergigit hewan yang

2
terinfeksi. Gejala rabies bisa lebih cepat muncul jika lokasi gigitan atau cakaran hewan dekat
dengan otak, misalnya di dada, leher, atau di kepala.

Gejala awal yang dapat muncul meliputi:

 Demam atau menggigil


 Kesemutan
 Sakit kepala
 Lelah atau lemas
 Hilang nafsu makan

Setelah itu, ada beberapa keluhan lanjutan yang dapat dialami oleh penderita rabies, seperti
kram otot, sesak napas, halusinasi dan koma. Gejala lanjutan tersebut menandakan bahwa
kondisi pasien makin memburuk.

2.2.4 Cara Pencegahan Rabies

Rabies dapat dihindari dengan melakukan sejumlah upaya berikut:

1) Melakukan vaksinasi pada hewan peliharaan, yaitu anjing dan kucing


2) Menutup lubang atau celah di rumah yang bisa menjadi sarang hewan liar
3) Menghindari kontak dengan hewan liar atau hewan yang menunjukkan gejala rabies
4) Melapor ke lembaga pengendalian hewan jika muncul hewan-hewan liar
5) Ajari anak-anak untuk tidak menyentuh hewan liar

2.2.5 Cara Pengobatan Rabies

abies berisiko tinggi menyebabkan kematian, terutama jika virus sudah menginfeksi otak.
Oleh sebab itu, penanganan harus cepat diberikan, bahkan bila memungkinkan, sebelum
gejalanya muncul.

Pengobatan yang dilakukan tergantung pada kategori luka, yaitu:

1) Kategori luka risiko rendah, berupa pembersihan luka secara menyeluruh dengan
cairan desinfektan
2) Kategori luka risiko sedang, berupa pencucian luka dan vaksinasi rabies
3) Kategori luka risiko tinggi, berupa pencucian luka, vaksinasi rabies, dan serum
antirabies

3
Berikut adalah penjelasan pengobatan rabies:

 Pembersihan luka

Pembersihan luka bekas gigitan atau cakaran hewan yang dicurigai terinfeksi rabies
dilakukan dengan sabun antiseptik dan air selama 15 menit. Selanjutnya, luka harus diberikan
povidine iodine. Jika diperlukan, dokter akan memberikan serum antirabies langsung ke luka
tersebut.

 Serum antirabies

Serum antirabies atau human rabies immune globulin (HRIG) diberikan kepada pasien yang
belum pernah menerima vaksin rabies dan memiliki luka dengan kategori risiko tinggi.

Serum antirabies juga diutamakan kepada pasien dengan kondisi berikut:

 Memiliki lebih dari satu gigitan


 Tergigit pada area yang memiliki banyak saraf, seperti kepala, leher, atau tangan
 Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menderita HIV atau menggunakan
obat antikanker, seperti rituximab
 Tergigit oleh hewan yang terkonfirmasi terinfeksi rabies

Serum antirabies diberikan bersama dengan dosis pertama vaksin rabies. Tujuannya adalah
sebagai perlindungan bagi pasien sebelum antibodi dari vaksin rabies terbentuk.

 Vaksin rabies

Vaksin rabies mengandung virus rabies yang telah dilemahkan. Vaksin ini akan merangsang
sistem kekebalan tubuh untuk memproduksi antibodi yang akan membunuh virus rabies.
Idealnya, vaksin rabies diberikan sebagai pencegahan, terutama pada orang yang berisiko
tinggi terpapar virus rabies.

Namun, selain untuk mencegah, vaksin rabies juga dapat diberikan kepada orang yang baru
dicakar atau digigit hewan yang berisiko membawa virus rabies. Vaksin ini disebut dengan
post-exposure prophylaxis (PEP).

Vaksin rabies sebagai PEP diberikan kepada pasien yang diduga terinfeksi virus rabies
dengan kategori luka risiko sedang dan tinggi. Dosis vaksin akan disesuaikan dengan kondisi
pasien apakah ia sudah atau belum pernah menerima vaksin rabies.

4
Pada pasien yang belum pernah mendapatkan vaksin rabies, dokter akan memberikan 4 dosis
vaksin dengan rincian sebagai berikut:

 Dosis pertama diberikan segera setelah tergigit, diikuti dengan suntik serum antirabies
untuk membantu sistem kekebalan tubuh dalam melawan infeksi
 Dosis kedua diberikan pada hari ke-3 setelah digigit
 Dosis ketiga diberikan pada hari ke-7 setelah digigit
 Dosis keempat diberikan antara hari ke-14 sampai ke-28 setelah digigit

Sementara pada pasien yang sudah pernah menerima vaksin rabies, dokter akan memberikan
2 dosis vaksin dengan rincian:

 Dosis pertama diberikan secepatnya setelah tergigit


 Dosis kedua diberikan 3 hari setelah digigit hewan
2.3 Prosedur Kerja Dan Hasil Kegiatan
2.3.1 Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan ini dilakukan dengan memberikan penyuluh- an berkaitan dengan penyakit rabies
baik pada hewan ataupun manusia. Dalam pelaksanaannya, kegiatan diawali dengan
pemutaran film pendek yang memuat beberapa tayangan berkaitan dengan rabies baik pada
hewan ataupun pada manusia. Pemutaran film ini di- tujukan untuk

(1) menarik perhatian siswa supaya pada saat penyuluhan berlangsung, siswa menjadi
antusias dalam mendengarkan ataupun aktif melakukan diskusi, serta

(2) memberikan beberapa contoh fenomena yang berhubungan dengan kejadian mengenai
rabies, baik pada hewan ataupun pada manusia.

Film yang disa- jikan secara ringkas memuat tentang

(1) bagaimana situasi anjing liar di beberapa daerah endemis rabies,

(2) kedekatan hewan dan manusia.

(3) ciri-ciri hewan yang terinfeksi rabies,

(4) upaya yang harus dilakukan jika tergigit hewan penular rabies,

(5) beberapa gejala penting rabies pada manusia.

5
Setelah pemutaran film, dilanjutkan dengan melaku- kan pre test dengan cara mengajukan
pertanyaan ten- tang kepemilikan anjing dan kucing, serta situasi yang berkaitan dengan
anjing/kucing liar di sekitar rumah peserta. Selain itu, juga diberikan 10 pertanyaan kunci
yaitu meliputi hewan penular rabies, penyakit rabies, ciri-ciri hewan penular rabies yang telah
terinfeksi dan upaya yang wajib dilakukan jika tergigit. Setelah diberikan pertanyaan, dan
respon awal dari seluruh peserta telah dikumpulkan, kegiatan dilanjutkan dengan
memberikan penyuluhan berkaitan dengan rabies. Secara ringkas sebaran materi yang
diberikan meliputi::

(1) pengertian rabies,

(2) penyebab rabies,

(3) gejala rabies baik pada hewan ataupun manusia,

(4) proses penularan rabies,

(5) cara pencegahan rabies,

(6) cara perawatan hewan peliharaan supaya tidak tertular rabies.

Materi disampaikan dengan menggunakan media power point dengan menggunakan LCD
dan Laptop. Selama proses penyuluhan, dilakukan interaksi dengan peserta melalui
pertanyaan selingan dan respon peserta dicatat oleh pengamat. Selama penyuluhan
berlangsung, keseriusan peserta dalam menerima informasi juga diamati meliputi atensi,
berbicara dengan teman, serta kehadiran selama penyuluhan berlangsung

2.3.2 Hasil Kegiatan

Kegiatan penyuluhan dilakukan Balai Kesehatan milik puskesmas Kec. Labuhan Deli
Kabupaten Deli Serdang pada hari Senin, 01 Mei 2023. Para peserta penyuluhan yang terdiri
dari 50 orang warga terlihat sangat antusias dalam mengikuti kegiatan penyuluhan.

Hal ini terlihat dari banyaknya warga yang mengajukan pertanyaan pada saat diskusi,
keseriusan peserta dalam proses penyampaian materi, serta tidak adanya peserta yang keluar
ruangan pada saat penyuluhan berlangsung. Setelah pemberian materi, kegiatan dilanjutkan
dengan melakukan diskusi dengan peserta.

Beberapa pertanyaan peserta yang di ajukan adalah:

6
(1) apakah rabies bisa ditularkan tanpa melalui gigitan?

(2) apakah rabies juga ditularkan dari sejak kandungan kucing?

(3) Mengapa vaksin rabies mahal?,

(4) berapa kali sebaiknya divaksin?

(5) karena vaksinnya mahal, apa yang bisa kita lakukan supaya tidak sampai terkena rabies?

Disamping menerima pertanyaan dari peserta, juga dilakukan post test dengan kembali
mengajukan 10 pertanyaan kunci yang telah diajukan pada saat pre test. Hasil dan respon
peserta dicatat dan dijadikan sebagai bahan evaluasi.

Dapat disimpulkan bahwa tanggapan peserta pe- nyuluhan termasuk pihak puskesmas sangat
positif. Kepala Desa Manunggal Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang
mengharapkan kegiatan seperti ini menjadi kegiatan rutin yang berkesinambungan, dan
meliputi materi-materi lain seperti tentang Bahaya Rokok ataupun Narkoba, perilaku seksual,
serta informasi tentang kesehatan lainnya.

Para warga juga mengatakan senang dengan acara penyuluhan seperti ini, yang disampai- kan
dengan menggunakan film serta gambar-gambar sehingga jauh lebih mudah untuk ditangkap
maksud yang ingin disampaikan. Hasil pre dan post test yang dilakukan dengan metode
angket pada saat penyulu- han berlangsung disajikan secara kuantitatif.

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kegiatan Praktek Belajar Lapangan disimpulkan bahwa ada


peningkatan pengetahuan masyarakat tentang pencegahan penyakit rabies sebesar 31,87%,
persentase sebelum dilakukan presentasi/penyuluhan sebesar 33,36% dan setelah diberikan
presentasi/penyuluhan menjadi 65,27%.
Diharapkan partisipasi masyarakat tidak saja untuk Praktek Belajar Lapangan yang
kami lakukan kepada masyarakat dalam pemberantasan penyakit rabies dalam keluarga
tetapi untuk pengabdian pada masyarakat dalam bentuk lain juga sangat dibutuhkan. Untuk
warga Desa Manunggal yang telah menerima penyuluhan, diharapkan dapat memberi
penyuluhan kepada masyarakat
3.2 Saran

Disarankan kepada warga desa manunggal kecamatan labuhan deli untuk tetap waspada
terhadap penyakit Rabies, dikarenakan di Desa Tersebut banyak sekali anjing-anjing
berkeliaran. Dan kepada pihak Dinas Kesehatan Kabupaten Deli serdang, serta instansi
terkait masalah penangan rabies, diharapkan untuk lebih sering melakukan penyuluhan-
penyuluhan tentang bahaya rabies di wilayah kerja masing-masing.

8
Daftar Pustaka

https://www.alodokter.com/rabies

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_pengabdian_dir/f5fc4516767c677a5e286447362d9c01
.pdf

https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20190227/5829621/dua-cara-pemerintah-
tangani-rabies/

Anda mungkin juga menyukai