Anda di halaman 1dari 8

EPIDEMIOLOGI PENYAKIT MENULAR RABIES

MAKALAH

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan Masyarakat

ICEN
2309132611052

DOSEN PENGAMPU

ELSA LUVIA HARMEN, SKM, M.Kes

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI RUMAH SAKIT


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MOHAMMAD NATSIR
2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Allah SWT. sholawat dan salam selalu tercurahkan
kepada Nabi kita yakninya Muhammad SAW., Berkat limpahan dan rahmat-Nya saya mampu
menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Kesehatan
Masyarakat dengan judul “Penyakit Menular (Rabies)”.
Dalam penyusunan makalah ini, tidak sedikit hambatan yang saya hadapi.
Namun saya menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain
berkat bantuan dan dorongan teman-teman, dan sahabat yang dengan Ikhlas membantu
sehingga kendala-kendala yang saya hadapi bisa teratasi.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan menjadi
sumbangan pemikiran kepada pembaca pada umumnya, khususnya kepada saya dan
paramahasiswa Universitas Mohammad Natsir Bukittinggi.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Untuk itu, kepada dosen pembimbing saya meminta masukannya demi
perbaikan pembuatan makalah saya di masa yang akan datang, dan mengharapkan kritik serta
saran yang membangun dari para pembaca.
Akhir kata, saya mengucapkan terimakasih.

Bukittinggi, 19 Desember 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................................... 1


DAFTAR ISI ............................................................................................................................................... 3
BAB I ........................................................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ............................................................................................................................ 4
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................................... 4
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................ 4
BAB II ....................................................................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 5
A. Pengertian Rabies ....................................................................................................................... 5
B. Penyebab Rabies ........................................................................................................................ 5
C. Faktor Resiko Rabies.................................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB III ...................................................................................................................................................... 7
PENUTUP ................................................................................................................................................. 7
Kesimpulan ......................................................................................................................................... 7

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Rabies (penyakit anjing gila) merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus,
bersifat akut dan menyerang susunan saraf pusat. Bentuk pencegahan penyakit rabies
adalah melakukan swamedikasi pemberian antiseptik sebagai penanganan awal jika
digigit hewan penular rabies. Swamedikasi atau pengobatan mandiri adalah kegiatan
atau tindakan mengobati diri sendiri dengan obat seperti antiseptik atau tanpa resep
secara tepat dan bertanggung jawab (rasional).

Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pemahaman tentang bahaya rabies dan cara
penularannya serta meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penanganan awal
luka gigitan hewan penular rabies melalui swamedikasi pemberian antieptik. Kegiatan
ini dilaksanakan dalam bentuk penyuluhan melalui media booklet. Pada kegiatan ini
dilakukan tahapan pre dan post test sebelum dan setelah dilakukan penyuluhan.
Secara statistik hasil dari pelaksanaan pre test dan post test diuji analisis dengan
menggunakan analisis paired sample t-test dengan hasil perolehan adalah p = 0.006 (r
= 0,589). Hal ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan pengetahuan antara sebelum
dan sesudah dilakukan kegiatan penyuluhan. Hal ini mengindikasikan bahwa
pemberian swamedikasi pemberian antiseptik dan penyuluhan pencegahan penyakit
rabiet sangat mempengaruhi tingkat pengetahuan masyarakat.

Rabies merupakan penyakit infeksi akut pada susunan saraf pusat (otak) yang
disebabkan oleh virus rabies. Penyakit ini merupakan kelompok penyakit zoonosa
(zoonosis) yaitu penyakit infeksi yang ditularkan oleh hewan ke manusia melalui
pajanan atau Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) yaitu anjing, kera, musang,
kucing dan satwa liar yang telah terinfeksi rabies (Kementerian Kesehatan RI, 2014)

kasus menjadi 69.136 kasus, dan meningkat perlahan selama dua tahun kemudian
serta kembali menurun pada tahun 2016 menjadi 64.774 kasus GPHR. Sedangkan kasus
kematian akibat rabies (Lyssa) cenderung.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu penyakit rabies?
2. Apa saja penyebab dan faktor resiko penyakit rabies?
3. Apa saja gejala dan bentuk pencegahan rabies?
C. Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun bertujuan untuk memaparkan dan menjelaskan tentang penyakit
rabies dan mengetahui bagaimana bentuk dari penyakit rabies itu sendiri.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Rabies
Rabies merupakan salah satu penyakit zoonosis yaitu penyakit yang menular dari
hewan ke manusia. Infeksi ini ditularkan oleh hewan yang terinfeksi penyakit rabies. Hewan
utama sebagai penyebab penyebaran rabies adalah anjing, kelelawar, kucing dan kera. Di
Indonesia rabies atau yang dikenal dengan “penyakit anjing gila” masih menjadi salah satu
masalah yang mengancam kesehatan masyarakat.

Rabies (penyakit anjing gila) adalah penyakit menular akut, menyerang susunan saraf
pusat yang disebabkan oleh Lyssavirus. Virus rabies bisa menular melalui air liur, gigitan atau
cakaran dan jilatan pada kulit yang luka oleh hewan yang terinfeksi rabies, hewan yang
berisiko tinggi tinggi untuk menularkan rabies umumnya adalah hewan liar atau hewan
peliharaan yang tidak mendapatkan vaksin rabies

B. Penyebab dan Faktor Resiko Penyakit Rabies

Penyebab rabies adalah infeksi virus Lyssavirus. Virus ini menyebar melalui air liur hewan
yang terinfeksi. Hewan yang terinfeksi dapat menyebarkan virus melalui gigitan hewan atau
orang lain.Dalam kasus yang jarang terjadi, penyakit ini dapat menyebar ketika air liur hewan
yang terinfeksi masuk ke dalam luka terbuka atau selaput lendir, seperti mulut atau mata. Hal
ini bisa terjadi jika hewan tersebut menjilat luka terbuka di kulit kamu.

Semua hewan mamalia bisa menyebarkan virus rabies. Namun, berikut hewan yang paling
umum menularkan penyakit tersebut:

Hewan peliharaan dan ternak, seperti kucing, sapi, anjing, musang, kambing, kuda.Hewan
liar, seperti kelelawar, berang-berang, rubah, monyet, rakun, sigung.Dalam kasus yang sangat
jarang terjadi, virus bisa menyebar ke penerima transplantasi jaringan dan organ dari organ
yang terinfeksi.

Faktor Resiko:

• Bepergian atau tinggal di negara berkembang.


• Bersentuhan dengan hewan liar yang terinfeksi. Ini termasuk kelelawar dalam goa.
• Bekerja sebagai dokter hewan.
• Bekerja di laboratorium yang rentan berkontak dengan virus.
• Memiliki luka terbuka pada kulit.
• Menerima transplantasi organ dari orang yang terinfeksi.Model komunikasi transaksional

5
C. Gejala dan Cara Pencegahan Penyakit Rabies

➢ Peningkatan suhu tubuh.


➢ Sakit kepala.
➢ Merasa tidak enak badan.
➢ Rasa tidak nyaman di lokasi gigitan.
➢ Beberapa hari kemudian, gejala lain yang dapat muncul adalah:

➢ Kebingungan atau perilaku agresif.


➢ Melihat atau mendengar sesuatu yang tidak nyata (halusinasi).
➢ Mulut memproduksi banyak air liur.
➢ Kejang otot.
➢ Kesulitan menelan dan bernapas.
➢ Ketidakmampuan untuk bergerak (lumpuh)

Cara Pencegahan:
➢ Vaksinasi hewan peliharaan, terutama anjing dan kucing.
➢ Hindari kontak hewan peliharaan dengan hewan liar, terutama yang menunjukkan gejala.
Kamu juga perlu menjaga jarak dengan hewan liar. Kamu bisa mewaspadai hewan
tersebut dengan mengetahui Ini Cara Mengenali Tanda Anjing Terkena Rabies.
➢ Tutup semua celah dan lubang di rumah yang bisa jadi sarang hewan liar.
➢ Dapatkan vaksin rabies, terutama bila kamu ingin bepergian atau sering berada di sekitar
hewan-hewan yang mungkin terinfeksi.
➢ Bila kamu digigit atau dicakar binatang liar, segera temui dokter sesegera mungkin.
➢ Selain itu, pencegahan dan pemberantasan penyakit ini dapat kamu lakukan dengan
memberi vaksin rabies pada hewan peliharaan, setiap 1 tahun sekali.
➢ Selain itu, pencegahan dan pemberantasan penyakit ini dapat kamu lakukan dengan
memberi vaksin rabies pada hewan peliharaan, setiap 1 tahun sekali.

6
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Rabies adalah penyakit atau virus mematikan yang menyebar ke manusia dari air
liur hewan yang terinveksi. Rabies biasanya menyebar melalaui gigitan hewan,Binatang
yang paling mungkin menyebarkan rabies antara lain anjing, kelelawar, anjing
hutan,rubah,sigung,dan rakun. Gejalanya meliputi demam, sakit kepala, kelebihan air
liur, kejang otot, kelumouhan , dan kebingungan mental.Cara pencegahan penyakit
rabies yaitu dengan vaksinasi pada hewan peliharaan merupakan pencegahan utama
terhadap rabies, hindari kontak dengan hewan air liur yang berpotensi terinfeksi rabies.

7
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.ummat.ac.id/index.php/jpmb/article/view/3255

https://yankes.kemkes.go.id/view_artikel/2531/mengenal-penyakit-rabies

https://www.halodoc.com/kesehatan/rabies

http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/2451/2/BAB%20I.pdf

Anda mungkin juga menyukai