Oleh:
Kelompok 1
Dewi Baharuddin
Iin Aprianty
Jannatul Ma’wa
Reski Amalia Burhanuddin
Sinta Safitri
Oktober 2021
Tim Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...................................................................................................3
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................4
1.3 Tujuan.................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Penyakit Radang Limpa (Antraks)....................................................................6
2.2 Penyakit Brucellosis...........................................................................................7
2.3 Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) .....................................................................8
.............................................8
2.4 Penyakit Ingus Jahat (Malleus)..........................................................................9
2.5 Penyakit Leptospirosis.......................................................................................10
2.6 Penyakit Jembrana..............................................................................................11
2.7 Penyakit Tetanus................................................................................................12
2.8 Penyakit Radang Mata.......................................................................................13
2.9 Penyakit Bovine Viral Diarahea (BND)............................................................14
3.0 Penyakit Cowpox..............................................................................................15
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan.............................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Peternakan merupakan sub sektor pertanian yang cukup memberi andil besar
dalam memenuhi kebutuhan gizi masyarakat terutama protein hewan yang
sangat berguna untuk kesehatan maupun kecerdasan otak. Protein hewani yang
dimaksud disini adalah yang didapatkan dari daging sapi. Namun ketersediaan
daging sapi di dalam negeri cukup terbatas dikarenakan rendahnya populasi sapi
yang dimiliki oleh para peternak sapi akibat munculnya berbagai macam
penyakit yang cukup meresahkan para peternak.
Kesehatan ternak merupakan kunci penentu keberhasilan suatu usaha
peternakan. Seperti munculnya suatu slogan dimana pencegahan lebih baik
daripada pengobatan, dari hal tersebut munculnya keinginan untuk
memperbaikinya dengan tindakan-tindakan seperti sanitasi, vaksinasi dan
pelaksanaan.
Penyakit ternak (hewan) adalah gangguan kesehatan pada hewan ternak yang
disebabkan oleh cacat genetik, proses degeneratif, gangguan metabolisme,
trauma, keracunan, infestasi parasit, prion, dan infeksi mikroorganisme patogen
Di antara berbagai jenis penyakit tersebut yang paling berbahaya adalah
parasit, prion, dan mikroorganisme patogen yang bisa berpindah atau menular
pada manusia. Begitu luas dan beragamnya jenis penyakit pada hewan ternak
maka diperlukan pemahaman dalam mengenali gejala-gejala penyakit yang
mungkin terjadi (mengiringi symptom) agar dapat dilakukan pengendalian dan
pengobatan secara seksama.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
Mengetahui gejala, Penyebab, Cara Pengobatan dan Cara Penangannya
Penyakit pada Ternak Ruminansia
BAB II
PEMBAHASAN
Penyakit mulut dan kuku (PMK) menjangkiti sapi, kerbau, kambing, domba,
babi, dan jenis-jenis hewan sebangsanya. Penyebab PMK adalah Aphtae
epizootica. Ada tujuh tipe virus PMK, yaitu: A, O, C, Asia, South African
Teritory (SAT) 1, 2, dan 3. Setiap tipe virus PMK masih terbagi lagi menjadi
beberapa sub tipe dan galur. Sejauh ini di Indonesia hanya ada satu tipe virus
PMK, yaitu virus tipe O yang menyerang mulut dan kuku. PMK bersifat
zoonosis sehingga bisa menular pada manusia. Penularan virus PMK umumnya
terjadi secara kontak dalam kelompok hewan atau proses lewat makanan,
minuman, atau alat yang tercemar virus.
Hewan ternak yang tertular mengeluarkan virus dalam jumlah sangat banyak
lewat ekskreta (feses dan urine), terutama air liur. Gejala awal muncul demam
yang sangat cepat diikuti munculnya lepuh atau vesikula pada lidah dan daerah
interdigit (celah kuku). Lepuh lidah pecah kemudian terjadi hipersalivasi
berwarna bening menggantung pada bibir. Pada saat demikian sapi tidak mau
makan dan akhirnya kurus drastis. Lepuh juga dapat terjadi pada puting dan
kelenjar mamae.
1. Gejala
Deman ,sapi tanpa banyak gerak
Mulut penuh dengan lepuh-lepuh
Berat badan menurun
Saliva meningkat
Lepuh-lepuh pada bibir,lidah dan gusi
2. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh virus picorna virus
3. Pengobatan
Belum ada ditemukan
4. Penanganan
Mengisolasikan ternak sapi dari domba
Ingus jahat disebabkan oleh kuman Pseudomonas mallei. Kuman ini tidak
memiliki resistensi tinggi dan tidak tahan hidup di luar tubuh lebih dari
beberapa minggu.
Ingus jaahat dikenal juga sebagai penyakit infeksi yang kronis dan banyak
ditemukan pada hewan berkuku satu seperti kuda, keledai, dan Bagal.
Penyebaran penyakit terjadi dengan kontak langsung melalui bahan pakan,
tempat pakan, alas kandang, bak air pakaian kuda dan alat alat perawatan kuda.
Masa Inkubasi berlangsung selama beberapa minggu sampai beberapa tahun
tergantung kepada kondisi umum tubuh.
Penyakit ini dapat bersifat akut dan kronis. Pada ternak udah biasa
ditemukan dalam bentuk kronis bentuk akut banyak dijumpai pada keledai dan
Bagal.
1. Gejala
Kondisis tubuhnya menurun dan mudah Lelah ,
Bulu tidak mengkilat dan kasar
Kehilangan nafsu makan terjadi demam yang berselang-seling
2. Penyebab
Penyati ini disebabkan oleh kuman pseudomonas mallei .
3. Pengobatan
Sodium sulfadiasin
4. Pencegahan
Uji mallein yang teratur dan kalau ternyata ada hewan yang reactor
sebaiknya dipotong
Melaksanakan program desinfeksi secara intensif
Meningkatkan pengawasan lalu lintas ternak
E. Penyakit Leptospirosis
Leptospirosis dikenal juga sebagai penyakit infeksi yang bersifat umum dan
dijumpai pada berbagai jenis hewan ternak. Hal ini dijumpai juga pada binatang
liar pengerat (tikus) sebagai pembawa penyakit. Penyebab nya adalah sejenis
kuman yang disebut leptospira intergans.Telah diketahui bahwa sapi, kambing,
domba, kuda dan babi peka terhadap leptospira pomona.
Tampaknya leptospirosis bakal menjadi penyakit masa depan di kawasan
Asia Tenggara terutama pada ternak sapi dan babi yang diimpor dari daerah
beriklim sedang infeksi kuman terjadi melalui selaput lendir dan luka luka di
kulit.
Sebagai sumber pencemaran dapat berupa air kencing yang berasal dari
hewan yang sembuh atau dari hewan yang mengidap penyakit tanpa adanya
gejala sakit mikro organisme yang masuk akan dibawa ke berbagai organ tubuh
terutama di dalam hati, , kelenjar ambing dan selaput otak. Di tempat ini, akan
berkembang Biak dan selanjutnya menimbulkan penyakit yang berlangsung
akut subakut dan kronis.
1. Gejala
Penderita tampak lesu
Suhu tubuh tinggi mencapai 40 derajat celcius
Terjadi pendarahan titik dan hewan mengalami amnesia, kencing darah
dan penyakit kuning
2. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh kuman leptospira interogans
3. Pengobatan
Antibiotika, penisilin dan eritromisin
F. Penyakit Jembrana
Penyakit Jembrana pertama kali berjangkit di Kabupaten Jembrana (Bali)
dengan kurun waktu lama itu dari bulan Desember 1964 sampai dengan
September 1967, sehingga penyakit ini disebut penyakit Jembrana, Penyakit
menular yang sifatnya sangat ganasini telah menyerang sapi Bali dan kerbau
dan telah mene Kurban hewan ternak lebih kurang 60.000 ekor. Pada waktu itu,
penyakit ini merupakan penyakit yang masih asing di kalangan kedokteran
hewan di Indonesia karena tidak diketahui penyebabnya.
1. Gejala
Ternak menderita kelesuan dan kehilangan nafsu makan
Pengeluaran ingus yang berlebihan
Bulu hewan menjadi kasar, berdiri dan kurang mengkilat
Pendarahan pada selaput lender alat kelamin
2. Penyebab
Penyakit ini disebabkan oleh sejenis mikroorganisme yang dikenal
sebagai rickettsia.
3. Pengobatan
Pemberian antibiotika berspektrum luas, seperti tetraseklin
4. Pencegahan
Membersihkan lingkungan dari semak-semak yang merupakan sarang
ektoparasit
G. Penyakit Tetanus
Tetanus merupakan penyakit infeksi yang dapat berjangkit pada hewan
ternak dan manusia. Penyakit ini sering terjadi pada kuda, domba, dan babi.
Penyebab nya adalah Boxing atau racun yang dihasilkan oleh kuman
Clastridium tetani.
Kuman Clastridium tetani hidup dalam keadaan anaerobe membentuk spora
yang umumnya terdapat di tanah dan faeses terutama kuda. Spora tetanus
masuk ke dalam tubuh melalui luka misalnya luka yang terjadi sehabis kastarasi
atau pemberian nomor telinga, ataupun luka di kaki karena terkena paku,
vaksinasi dan sebagainya. Bakteri yang masuk ke dalam tubuh selanjutnya akan
memproduksi toksin yang membahayakan hewan yang bersangkutan. Dengan
adanya toksin tersebut terjadilah reaksi pada hewan dan akan menimbulkan
gejala-gejala tetanus.
Toksin bersifat racun yang sangat kuat terhadap sistem saraf motoris. Hewan
penderita akan mengalami kematian dapat mencapai 80%.
J. Penyakit Cowpox
Penyakit menular ini disebabkan oleh virus cacar. Selain pada sapi penyakit
cacar ini dapat juga berjangkit pada kuda, domba, kambing dan manusia.
Penyakit cacar dapat menular ke sapi lain melalui pemerah. Dengan kata lain,
tanya si pemerah yang berhubungan langsung dengan ambing dan puting
penderita akan menular dan penyakit sapi lainnya yang sehat.
1. Gejala
Kenaikan suhu badan sedikit diatas suhu normal
2. Penyebab
Penyakit ini disebaabkan oleh virus cacar
3. Pengobatan
Dapat diobati dengan campuran tincture yodium dengan gliserin yang
sama banyaknya
4. Pencegahan
Memisahkan ternak yang sakit dengan yang sehat dengan tujuan untuk
menghindari penularan penyakit pada ternak
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Rianto, E., dan Purbowati, E. (2010). Panduan Lengkap Sapi Potong. Depok:
Penebar Swadaya.