Anda di halaman 1dari 28

LAPORAN ANALISA USAHA

KEWIRAUSAHAAN
DOSEN PENGAMPUH : Iranita Haryono S.Pt.M.si

ANALISA USAHA PRODUK PEMPEK’’ TANPA IKAN


(Dokter Pempek)

DISUSUN OLEH
KELOMPOK IX :
1. Muh Yusran Sukri
2. Iin Aprianty
3. Azhar
4. Muh Iksan

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SIDENRENG RAPPANG
TAHUN 2023
2
HALAMAN PENGESAHAN

Laporan Analisa Usaha : Pempek” Tanpa Ikan (Dokter Pempek)


Nama dan Nim :1. Muh Yusran Sukri (0910580920016)
2. Iin Aprianty (0910580920003)
3. Azhar (0910580920023)
4. Muh Iksan
Prodi : Peternakan

Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan


Laporan Analisa Usaha “Pempek” Tanpa Ikan (Dokter Pempek)”
“telah selesai”.

Rappang, 2023

Koordinator Mata Kuliah Koordinator Praktikum


Kewirausahaan, Kewirausahaan,

Astrini Padapi, S.Pt., M.Si. Iranita Haryono, S.Pt.,M.Si.


NIDN. 0903059001 NIDN. 0909089004

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan penulis


kemudahan sehingga dapat menyelesaikan Laporan Analisa Usaha “Analisa
Usaha Produk Pempek’’ tanpa ikan (Dokter Pempek)” dengan tepat waktu.
Tanpa pertolongan-Nya tentunya penulis tidak sanggup untuk menyelesaikan
laporan ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Adapun tujuan penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada
mata kuliah “Kewirausahaan”. Selain itu, laporan ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang bagaimana cara melakukan analisa usaha.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Iranita Haryono,


S.Pt., M.Si. selaku koordinator mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai Analisa Usaha. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membagi pengetahuannya sehingga penulis dapat menyelesaikan
laporan ini.

Penulis tentu menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk laporan
ini, supaya laporan ini nantinya dapat menjadi laporan yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada laporan ini , penulis mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Demikian, semoga laporan ini dapat bermanfaat. Terima Kasih.

Rappang, 19 Januari 2023

Penyusun, Kelompok IX

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN................................................................................ii
KATA PENGANTAR...........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...........................................................................................1
C. Tujuan.............................................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA............................................................................3
A. Analisis dan Analisis Usaha.........................................................................3
B. Produk, Merek Dan kemasan.......................................................................5
C. Pempek.........................................................................................................9
BAB III METODE PRAKTIKUM.....................................................................10
A. Lokasi dan Waktu......................................................................................10
B. Alat, Bahan dan Pembuatan.......................................................................10
C. Analisis Data..............................................................................................11
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..............................................................14
A. Pempek" Tanpa Ikan (Dokter Pempek)......................................................14
B. Menetapkan Rencana Produksi..................................................................15
C. Analisa Data...............................................................................................16
BAB V PENUTUP................................................................................................19
A. Kesimpulan................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................20
LAMPIRAN..........................................................................................................22

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Investasi awal...........................................................................................15


Tabel 2. Biaya Operasional Variabel Harian.........................................................15
Tabel 3. Rincian Biaya Variabel............................................................................17

v
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pempek merupakan makanan khas Palembang yang paling terkenal di


seluruh Indonesia. Pempek adalah makanan yang mengunakan bahan dasar utama
daging ikan dan sagu. Oleh masyarakat Palembang pempek telah berhasil
dikembangkan menjadi beragam jenis pempek dengan memvariasikan isian
maupun bahan tambahan lain seperti telur ayam, kulit ikan, tahu dan bahan dasar
lainnya. Kondisi ini menyebabkan pempek Palembang dikenal memiliki berbagai
nama dan varasi rasa.

Berbicara tentang sejarah kemunculan pempek di Kota Pelambang terdapat


beberapa informasi yang menjelaskan tentang kapan pempek pertama kali hadir
dalam kehidupan masyarakat di Palembang. Informasi pertama menyatakan
bahwa Pempek sudah ada sejak zaman masa kerajaan Sriwijaya yaitu sekitar abad
VII. Pendapat ini didukung didasarkan pada prastasi Talangtuo yang menyatakan
bahwa tanamam sagu telah dikenal oleh masyarakat Palembang pada abad ke VII.
19 Hasil penelitian dari Pusat Penelitian Arkeologi Nasional dan Balai Arkeologi
Palembang di lokasi penemuan prastasi Talangtuo menemukan bahwa di lokasi
tersebut terdapat bekas-bekas tanamam berupa bambu dan palem-paleman. Di
antara palem-palem tersebut terdapatlah tanaman sagu yang dikenal oleh
masyarakat Palembang dengan sebutan rembio atau rumbio.

Pempek biasa nya menggunakan ikan, maka untuk penganti proteinnya


kita ganti dengan telur supaya untuk anak-anak yang alergi ikan dapat
menikmatinya. Itulah yang melatar belakangi kami dalam pembuatan laporan
“Analisa Usaha Produk Dokter Pempek”

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan latar belakang masalah dalam laporan Analisa


Usaha maka masalah yang dirumuskan yaitu:

1
1. Bagaimana profil usaha pada usaha Dokter Pempek ?
2. Bagaimana penetapan rencana produksi pada usaha Dokter Pempek ?
3. Bagaimana analisa usaha pada produk Dokter Pempek ?
C. Tujuan

Tujuan pada laporan Analisa Usaha ini yaitu:

1. Untuk mengetahui profil usaha pada usaha Dokter Pempek.


2. Untuk mengetahui penetapan rencana produksi pada usaha Dokter Pempek.
3. Untuk mengetahui Analisa usaha pada produk Dokter Pempek.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis dan Analisis Usaha

Dalam linguistik, analisis atau analysis (analisa) adalah studi tentang


bahasa untuk memeriksa secara mendalam struktur bahasa. Sedangkan kegiatan
laboratorium, kata analisa atau analisis dapat juga berarti kegiatan yang dilakukan
di laboratorium untuk memeriksa zat dalam sampel. Namun, dalam
perkembangannya, penggunaan analisis kata atau analisis akademisis sorotan,
terutama di kalangan ahli bahasa. Penggunaan yang harus analisis. Hal ini karena
analisis kata adalah kata pinjaman dari bahasa asing (Inggris) adalah analisis.

Dari akhiran -isys ketika diserap ke dalam bahasa Indonesia menjadi -isis.
Jadi harus bagi kita untuk meluruskan penggunaan bahasa apapun dalam rangka
menciptakan praktek yang baik dan bahasa yang benar demi bangsa muncul
urutan logis, lebih baik.

Adapun menurut para Ahli pengertian Analisis antara lain:

1. Menurut Wiradi,

Analisis merupakan sebuah aktivitas yang memuat kegiatan


memilah, mengurai, membedakan sesuatu untuk digolongkan dan
dikelompokkan menurut kriteria tertentu lalu dicari ditafsir makna dan
kaitannya.

2. Menurut Komaruddin :

Analisis merupakan suatu kegiatan berfikir untuk menguraikansuatu


keseluruhan menjadi komponen sehingga dapat mengenal tanda-tanda
komponen, hubungan satu sama lain dan fungsi masing-masing dalam satu
keseluruhan yang terpadu.

3. Menurut Dwi Prastowo Darminto :

3
analisis diartikan sebagai penguraian suatu pokok atas berbagai
bagiannya dan penelaahan bagian itu sendiri, serta hubungan antar bagian
untuk memperoleh pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

4. Menurut Kamus Akuntansi :

Analisis adalah melakukan evaluasi terhadap kondisi dari ayat-ayat


yang berkaitan dengan akuntasi dan alasan-alasan yang memungkinkan
tentang perbedaan yang muncul.

5. Menurut Anne Gregory :

Analisis adalah langkah pertama dari proses perencanaan.

6. Menurut Syahrul :

Analisis berarti melakukan evaluasi terhadap kondisi dari pos-pos


atau ayat-ayat yang berkaitan dengan akuntansi dan alasan-alasan yang
memungkinkan tentang perbedaan yang muncul.

7. Menurut Rifka Julianty :

Analisis adalah sebuah penguraian pada pokok atas bagiannyadan


penelaahan itu sendiri, serta hubungan antara bagian untuk mendapatkan
pengertian yang tepat dan pemahaman arti keseluruhan.

8. Menurut Mohammad Afdi Nizar :

Analisis merupakan evaluasi tentang kondisi dari ayat-ayat yang


berkaitan dengan akuntansi dan alasan yang memungkinkan suatu
perbedaan yang muncul.

Pengertian Analisis Usaha

Analisis Usaha adalah analisis yang dilakukan pada suatu bisnis mulai dari
perencanaan operasional, riset produk, memprediksi pasar, dan evaluasi suatu
bisnis (Wuisan, 2021).

4
Analisis Usaha adalah sebuah analisa yang berupa kegiatan melakukan
perencanaan, meriset, memprediksi, mengevaluasi kegiatan usaha atau bisnis
(Ibnu, 2020).

B. Produk, Merek, dan Kemasan


- Produk

Produk merupakan titik pusat dari kegiatan pemasaran karena


produk merupakan hasil dari suatu perusahaan yang dapat ditawarkan ke
pasar untuk di konsumsi dan merupakan alat dari suatu perusahaan untuk
mencapai tujuan dari perusahaannya. Suatu produk harus memiliki
keunggulan dari produk-produk yang lain baik dari segi kualitas, desain,
bentuk, ukuran, kemasan, pelayanan, garansi, dan rasa agar dapat menarik
minat konsumen untuk mencoba dan membeli produk tersebut.
Pengertian produk (product) menurut Kotler & Armstrong, (2001:
346) adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk
mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan, atau dikonsumsi yang dapat
memuaskan keinginan atau kebutuhan. Secara konseptual produk adalah
pemahaman subyektif dari produsen atas sesuatu yang bisa ditawarkan
sebagai usaha untuk mencapai tujuan organisasi melalui pemenuhan
kebutuhan dan kegiatan konsumen, sesuai dengan kompetensi dan kapasitas
organisasi serta daya beli pasar. Selain itu produk dapat pula didefinisikan
sebagai persepsi konsumen yang dijabarkan oleh produsen melalui hasil
produksinya. Produk dipandang penting oleh konsumen dan dijadikan dasar
pengambilan keputusan pembelian.
Dari definisi produk tersebut dapat disimpulkan bahwa produk
adalah segala sesuatu baik berwujud barang atau jasa yang digunakan untuk
memuaskan konsumen, dimana setiap barang atau jasa tersebut memiliki
manfaat yang berbeda. Pembeli dalam membeli setiap barang tidak hanya
membeli sekumpulan atribut fisiknya tetapi lebih dari itu. Pembeli bersedia
membayar sesuatu yang diharapkan agar dapat memuaskan keinginan dan
kebutuhannya

5
Perencana produk harus memikirkan produk dan jasa dalam tiga
tingkatan (Kotler dan Armstrong, 2003), yaitu :
1. Tingkatan yang paling dasar adalah produk inti (core product).
Tingkatan ini menjawab pertanyaan apa yang benar-benar dibeli oleh
konsumen. Produk inti terdapat di pusat produk total. Produk inti terdiri
dari berbagai manfaat guna pemecahan masalah dan yang konsumen cari
ketika membeli produk atau jasa tertentu.
2. Tingkatan yang kedua (actual product).
Perencana produk harus membangun produk aktual di sekitar produk inti.
Produk aktual minimal harus mempunyai lima sifat: tingkatan kualitas,
fitur, desain, merek, dan kemasan.
3. Akhirnya perencana produk harus mewujudkan produk tambahan di
sekitar produk inti dan produk aktual dengan menawarkan jasa dan
manfaat tambahan bagi konsumen.
- Merek

Merek adalah nama, istilah, simbol atau rancangan, atau kombinasi


hal-hal tersebut yang dimaksud konsumen untuk mengidentifikasi barang
atau jasa dari seseorang atau kelompok penjual dan untuk membedakannya
dari pesaing. Merek-merek yang kuat akan memberikan jaminan kualitas
dan nilai yang tinggi kepada pelanggan, yang akhirnya juga akan berdampak
luas terhadap perusahaan. Merek mempunyai manfaat utama: identifikasi
produk, penjualan berulang dan penjualan produk baru. Dan tujuan yang
paling utamanya adalah identifikasi produk. Merek memperbolehkan para
pemasar membedakan produk mereka dari semua produk lainnya.

Merek adalah suatu produk yang telah ditambahkan dengan dimensi-


dimensi lainnya yang membuat produk tersebut menjadi berbeda
dibandingkan dengan produk lainnya yang sama-sama di desain untuk
memenuhi kebutuhan yang sama. Perbedaan tersebut dapat berupa sesuatu
yang emosional dan tidak berwujud yang berhubungan dengan apa yang
diharapkan direpresentasikan oleh merek. Menurut Kotler, pengertian merek

6
adalah sebagai berikut: “A brand is a name, term, sign, symbol or services
of one seller of groups of seller and differentiate them from those of
competitors”. Jadi merek membedakan penjual, produsen atau produk dari
penjual, produsen atau yang lain. Merek dapat berupa nama, merek dagang,
penjual diberi hak eksklusif untuk menggunakan mereknya selama-lamanya.
Jadi merek berbeda dari aktiva lain seperti paten dan hak cipta yang
mempunyai batas waktu.

Dalam menentukan suatu kebijakan merek, perusahaan memerlukan


strategi merek. Strategi merek ada lima pilihan antara lain:

1. Merek baru (new brand)


Menggunakan merek baru untuk kategori produk baru. Strategi ini
paling sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan.
2. Perluasan lini (line extension)
Strategi pengembangan merek ini menggunakan nama merek yang
sudah dikenal oleh konsumen untuk memperkenalkan tambahan variasi
seperti rasa baru, warna, ukuran kemasan, dsb, pada suatu kategori produk
dengan menggunakan nama merek yang sama.
3. Perluasan merek (brand extension)
Menggunakan merek yang sudah ada untuk produk baru, atau
strategi menjadikan semua produk memiliki merek yang sama.
4. Multi-merek (multibrand)
Menggunakan merek baru untuk kategori produk lama. Dalam
pendekatan ini produknya sama, tetapi mereknya berbeda sehingga sebuah
perusahaan bisa memiliki beberapa merek untuk produk yang sama.
5. Merek bersama (co-brand)
Dua atau lebih merek yang terkenal dikombinasikan dalam satu
tawaran. Tiap sponsor merek mengharapkan bahwa merek lain akan
memperkuat preferensi merek atau minat pembeli.

7
Fungsi merek bagi perusahaan antara lain untuk menyederhanakan
penanganan atau penelusuran produk. Merek membantu mengatur catatan
persediaan dan catatan akuntansi. Merek juga menawarkan perlindungan
hukum kepada perusahaan untuk fitur-fitur atau aspek unik produk. Nama
merek dapat dilindungi melalui nama merek terdaftar, proses manufakur
dapat dilindungi melalui hak paten, dan kemasan dapat dilindungi melalui
hak cipta dan rancangan hak milik. Hak milik intelektual ini memastikan
bahwa perusahaan dapat berinvestasi dengan aman dalam merek tersebut
dan mendapatkan keuntungan dari sebuah aset yang berharga.

Merek menandakan tingkat kualitas tertentu sehingga pembeli yang


puas dapat dengan mudah membeli produk kembali. Loyalitas merek
memberikan tingkat permintaan yang aman dan dapat diperkirakan bagi
perusahaan, dan menciptakan penghalang yang mempersulit perusahaan lain
untuk memasuki pasar. Loyalitas juga dapat diterjemahkan menjadi
kesediaan pelanggan untuk membayar harga yang lebih tinggi.

- Kemasan

Kemasan adalah semua jenis bentuk pengemasan yang digunakan


untuk membungkus suatu produk serta label yang menyertainya. Bungkus
atau kemasan yang menarik akan memberikan nilai plus pada konsumen
yang sedang membedakan beberapa produk yang bentuk dan mutunya
hampir sama. Perbedaan tersebut akan terlihat dari label yang biasanya
dalam kemasan produk. Berikut ini adalah tujuan dari penggunaan kemasan
menurut Fandy Tjiptono (2001;106).
1. Untuk memberikan kemudahan dalam penggunaan (operating), misalnya
seperti tidak tumpah, sebagai alat pemegang, mudah menyemprotkannya,
(seperti obat nyamuk, parfum) dan lain-lain.
2. Bermanfaat dalam pemakaian ulang (reusable), misalnya untuk diisi
kembali (refill) atau untuk wadah yang lainnya.

8
3. Memberikan daya tarik (promotion) yaitu seperti aspek artistik, warna,
bentuk, maupun desainnya.
4. Sebagai identitas (image) produk, misalnya agar berkesan kokoh atau awet,
lembut dan mewah.
5. Distribusi (shipping), misalnya mudah disusun, mudah dihitung, dan mudah
ditangani.
6. Informasi (labeling), yaitu menyangkut isi, pemakaian, dan kualitas.
7. Sebagai inovasi produk berkaitan dengan kemajuan teknologi dan daur
ulang.
8. Sebagai pelindung isi (protection), misalnya dari kerusakan, kehilangan,
berkurangnya kadar atau isi kemasan.
C. Pempek-Pempek

Pempek sebagai sebuah makanan tradisional memiliki sejarah panjang


dalam kehidupan masyarakat di Kata Pelembang. Pempek Palembang memiliki
banyak rasa dan jenis. Lahirnya rasa dan jenis yang banyak disebabkan bahan
pendukung yang digunakan dalam proses pembuatan pempek. Bahan pembuatan
pempek pempek umumnya sama yaitu tepung sagu dan ikan, namun bahan
pendukung bisa berbeda antara satu pempek dengan pempek lainnya. Pempek
sebagai makanan tradisional masyarakat Sumatera Selatan khusunya dan
Palembang umumnya memiliki berbagai pengertian, kalau merujuk pada kamus
besar bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pempek merupakan makanan khas
daerah Palembang yang terbuat dari adonan tepung terigu dan ikan, dimakan
dengan kuah yang bercuko.

9
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Lokasi dan Waktu

Lokasi praktikum kewirausahaan ini dilakukan di Auditorium H. Zaini


Razak, Universitas Muhammadiyah Sidenreng Rappang. Praktikum ini
dilaksanakan pada hari Kamis, 12 Januari 2023 pukul 09.00-selesai.

B. Alat, Bahan, dan Proses Pembuatan


a. Alat :

-Wajan 1 pcs -Kompor 1 pcs


-Panci 1 pcs -Gunting 1 pcs
-Sendok 1 pcs -Nampan 1 pcs
-Spatula 1 pcs -Wadah 1 pcs
-Wadah Saringan Minyak 1 pcs -Serok Saringan Minyak 1 pcs
-Baskom 1 pcs -Tabung gas 1 pcs
-Pisau 1 pcs -Blender 1 pcs
b. Bahan:

-Tepung Terigu -Bawang Putih -Cabai Merah Kriting -Asam Jawa


-Garam Halus -Tepung Tapioka -Gula Merah -Telur Ayam
-Penyedap (masako) -Cabai Rawit
c. Proses Pembuatan
Pembuatan Pempek
1. Campurkan 15 sdm tepung terigu, 1 saset penyedap (masako), 1 sdt garam
halus, 3 siung bawang putih yang sudah di haluskan dan aduk hingga
merata.
2. Masukan 200 ml air panas secara bertahap, jangan langsung diaduk pakai
tangan tapi pakai sendok atau spatula dan diaduk sampai merata.

10
3. Masukan 2 butir telur dan aduk adonan sampai merata setelah itu
tambahkan 25 sdm tepung tapioka secara bertahap lalu diaduk hingga
merata
4. Sisa tepung tapioka masukan kedalam adonan dan aduk kembali
menggunakan spatula tapi tidak sampai merata karena akan di aduk pakai
tangan
5. Pastikan tangan sudah dicuci bersih. Aduk adonan pelan-pelan saja tidak
usah terlalu keras dan tidak boleh terlalu lama, cukup sampai kalis atau
mudah di bentuk supaya tidak keras kalau sudah jadi.
6. Setelah itu rebus pempek yang sudah dibentuk kedalam air mendidih. Jika
sudah mengambang, maka ambil dan tiriskan.
7. Sesudah itu tuang minyak goreng kedalam wajan hingga panas. Lalu ambil
pempek yang sudah di rebus tuang kedalam wajan yang berisi minyak
panas. Jika sudah berubah warna (coklat keemasan) tandanya pempek
sudah matang dan tinggal di tiriskan.
Pembuatan Cuko
1. Giling cabe rawit, bawang putih, dan garam hingga halus.
2. Campur semua bahan (gula merah, cabe, bawang putih, asam jawa dan air)
masukkan dalam panic lalu dimasak sampai agak mengental.
3. Setelah masak diangkat dan disaring agar ampas ampas gula dan lainnya
bisa terbuang.
4. Supaya 'cuko' bisa lebih tahan agak lama sebaiknya disimpan dalam lemari
pendingin.
5. cuko memiliki rasa manis-manis pedas dan asam.
C. Analisis Data

a. Total Penerimaan (Total Revenue)

Menurut Boediono (2002), yang dimaksud dengan penerimaan


(revenue) adalah penerimaan produksi dari hasil penjualan outputnya. Untuk
mengetahui penerimaan total diperoleh dari output atau hasil produksi

TR = P x Q 11
dikalikan dengan harga jual output. Secara matematis dapat ditulis sebagai
berikut:

Dimana :

TR = penerimaan total

P = harga jual.

Q = jumlah output/produk yang dihasilkan

Jadi untuk mengetahui jumlah penerimaan total produksi maka harga


jual dikalikan dengan jumlah output/produk yang dihasilkan maka akan
keluar total penerimaan barang tersebut.

b. Total Biaya (Total Cost)

Menurut Suratiyah (2015) untuk menghitung besarnya biaya total


(Total Cost) diperoleh dengan cara menjumlahkan biaya tetap (Fixed Cost/
FC) dengan biaya variabel (Variable Cost) dengan rumus:

TC = FC+VC

Dimana :

TC = Total Cost (biaya total)

FC = Fixed Cost (biaya tetap)

VC = Variabel Cost (biaya variabel)

Jadi untuk menerima laba maksimum atau keuntungan maksimum


maka biaya tetap ditambahkan dengan biaya variabel maka akan muncul
hasil biaya total atau laba/keuntungan maksimum.

c. Total Keuntungan

12
Pendapatan atau keuntungan adalah selisih antara penerimaan dan
semua biaya. Untuk menghitung pendapatan usaha diperlukan dua
keterangan pokok yaitu keadaan pengeluaran selama usaha dijalankan dalam
waktu yang ditetapkan dan keseluruhan penerimaan. Pendapatan merupakan
sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan sangat
penting artinya bagi kelangsungan hidup dan penghidupan seseorang secara
langsung maupun tidak langsung.

Menafsir pendapatan kotor, semua komponen produk yang


tidak dijual harus dinilai berdasarkan harga pasar, perhitungan
pendapatan kotor harus juga mencakup semua perubahan nilai tambah
di lapangan antara permulaan dan akhir tahun pembukaan. Perubahan
semacam ini sangat penting terutama untuk tanaman tahunan
(Soekartawi, dkk, 1986 dalam Erwan Purnomo, 2001). Untuk
menghitung jumlah pendapatan maka digunakan rumus sebagai
berikut (Soekartawi,dkk,2003):

𝜋 = TR − TC

Dimana :
π = Total Pendapatan/Keuntungan
TR = Total Revenue/Penerimaan
TC = Total Cost/Biaya yang dikeluarkan
Jadi untuk menerima hasil pendapatan/keuntungan maka total
penerimaan dikurangi dengan total biaya yang dikeluarkan maka akan
muncul hasil total pendapatan/keuntungan.

13
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pempek” Tanpa Ikan (Dokter Pempek)

Pempek sebagai sebuah makanan tradisional memiliki sejarah panjang


dalam kehidupan masyarakat di Kata Pelembang. Pempek Palembang memiliki
banyak rasa dan jenis. Lahirnya rasa dan jenis yang banyak disebabkan bahan
pendukung yang digunakan dalam proses pembuatan pempek. Bahan pembuatan
pempek pempek umumnya sama yaitu tepung sagu dan ikan, namun bahan
pendukung bisa berbeda antara satu pempek dengan pempek lainnya. Pempek
sebagai makanan tradisional masyarakat Sumatera Selatan khusunya dan
Palembang umumnya memiliki berbagai pengertian, kalau merujuk pada kamus
besar bahasa Indonesia menjelaskan bahwa pempek merupakan makanan khas
daerah Palembang yang terbuat dari adonan tepung terigu dan ikan, dimakan
dengan kuah yang bercuko. Berdasarkan fokus Group Discusision dan observasi
lapangan yang dilakukan oleh peneliti BPNB Padang di Kata Palembang pada
bulan Mai tahun 2014, didapat sebuah rumusan untuk menjelaskan tentang
defenisi pempek dalam kehidupan masyarakat Palembang.

1. Pempek adalah makanan yang terbuat dari tepung sagu dan ikan sedangan
cara penyajian selalu ditemani dengan cuko.
2. Pempek adalah makanan yang terbuat dari sagu dan ikan walaupun tidak
dimakan dengan cuko tetap di kelompokan ke dalam pempek selama proses
dan caranya tidak jauh berbeda dengan pembuatan pempek.
3. Pempek adalah makanan yang proses pembuatannya di empek-empek
(ditekan).
4. Pempek adalah makanan yang memiliki banyak rasa dan nama.
5. Setiap makanan yang diolah seperti membuat Pempek atau makanan yang
dimakan dengan cuko pempek juga dikelompokan ke dalam pempek.

14
B. Menetapkan Rencana Produksi
1. Analisis Keuangan
a. Investasi Awal yang diperlukan Pada Produksi Produk Dokter pempek

Tabel 1. Investasi awal

No Nama Jumlah Harga


1 Gunting 1 Pcs Rp.8.000
2 Panci 1 Pcs Rp.35.000
3 Pisau 1 Pcs Rp.5.000
4 Baskom 3 Pcs Rp.30.000
5 Tabung gas 1 Pcs Rp.20.000
6 Piring 1 Pcs Rp.5.000
7 Sendok 3 Pcs Rp.5.000
8 Wajan 1 Pcs Rp.40.000
9 Spatula 1 Pcs Rp.12.000
10 Wadah 2 Pcs Rp.45.000
11 Kompor 1 Pcs Rp.380.000
12 Nampan 1 Pcs Rp.25.000
13 Blender 1 Pcs Rp.250.000
14 Serok Saringan Minyak Goreng 1 Pcs Rp.20.000
15 Wadah Saringan Minyak 1 Pcs Rp.10.000
Total Rp.890.000
Sumber: Data Primer, 2023
b. Biaya Operasional Variabel Harian Produksi Produk Pempek
Tabel 2. Biaya Operasional Variabel Harian

No Nama Jumlah Harga


1 Tepung tapioka 1 Bungkus Rp.6.000
2 Telur 5 butir Rp.10.000
3 Masako 1 bungkus Rp.5.000
4 Tepung Terigu 1 kg Rp.9.000
5 Garam 1 Bungkus Rp.3.000
6 Kemasan 10 Pcs Rp.20.000
7 Stiker Produk 1 Lembar Rp.2.000
8 Tabung gas 1 Pcs Rp.20.000
9 Minyak Goreng 900 Ml Rp.17.000
10 Cabai keriting Rp. 5.000
11 Cabai rawit Rp.5.000
12 Bawang putih 3 Buah Rp.5.000
13 Gula merah 1 bungkus Rp.9.000
14 Asam jawa 1 bungkus Rp.5000

15
15 Timun 2 buah Rp.5.000
Total Rp.126.000
Sumber: Data Primer, 2023

c. Perkiraan Pendapatan Bulanan


- Produksi Pempek dalam satu hari yaitu 9 kemasan dimana dalam satu
kemasan terdapat 3 pcs pempek yang digunting-gunting.
- Harga yang ditawarkan yaitu Rp.15.000/Kemasan.
- Hasil pendapatan kotor dalam satu hari yaitu 9 x Rp.15.000 =
Rp.135.000.
2. Pemasaran

Proses pemasaran produk Pempek ini dilakukan pada Auditorium H.


Zaini Razak UMS Rappang.

3. Jadwal Kegiatan

Kegiatan produksi produk Pempek dimulai pada 11 Januari 2023


dalam bentuk produk yang siap saji. Pelaksanaan proses produksi dilakukan
dalam 2 hari.

Hari pertama : untuk mengumpulkan persediaan bahan dan proses


produksi, karena produksi memakan waktu yang cukup lama.

Hari kedua : dilakukan proses pembuatan dan pengemasan produk


di rumah Iin .

Kegiatan evaluasi rencana produksi dilakukan satu kali untuk


mengetahui apakah produk Pempek ini layak atau tidak layak untuk
dipasarkan dan Apakah banyak digemari oleh konsumen.

C. Analisa Usaha

Analisa usaha dilakukan untuk mengetahui kapasitas produksi,


penjualan, keuntungan maupun kerugian dari produksi produk Pempek.
Untuk mengetahui rincian dari perhitungan analisis biaya usaha meliputi:

16
a. Kapasitas produksi/hari: 9 Kemasan
b. Harga produk/kemasan: Rp.15.000
c. Total biaya tetap (Fix Cost): Rp.0
d. Total biaya variabel (Variabel Cost): Rp.126.000
1. Biaya Tetap (Fix Cost)
Biaya tetap pada produksi produk Dokter Pempek ini yaitu Rp.0,
karena pada produksi produk Dokter Pempek ini tidak ada biaya atau
pengeluaran dalam pembelian alat-alat yang digunakan selama produksi.

2. Biaya Variabel (Variabel Cost)


Biaya variabel pada produksi produk Dokter Pempek ini yaitu
Rp.130.000. Biaya variabel pada produksi produk ini terlampir pada tabel
3 sebagai berikut.
Tabel 3. Rincian Biaya Variabel

No Nama Jumlah Harga


1 Tepung tapioka 1 Bungkus Rp.6.000
2 Telur 5 butir Rp.10.000
3 Masako 1 bungkus Rp.5.000
4 Tepung Terigu 1 kg Rp.9.000
5 Garam 1 Bungkus Rp.3.000
6 Kemasan 10 Pcs Rp.20.000
7 Stiker Produk 1 Lembar Rp.2.000
8 Tabung gas 1 Pcs Rp.20.000
9 Minyak Goreng 900 Ml Rp.17.000
10 Cabai keriting Rp. 5.000
11 Cabai rawit Rp.5.000
12 Bawang putih 3 Buah Rp.5.000
13 Gula merah 1 pcs Rp.9.000
14 Timun 2 buah Rp.5.000
15 Asam jawa 1 bungkus Rp. 5000
Total Rp.126.000

3. Total Penerimaan
Total Penerimaan = Hasil Produksi (Kemasan) × Harga Jual Produk (Rp)
= 9 Kemasan × Rp.15.000
= Rp.135.000

17
4. Total Biaya
Total Biaya = Total biaya variabel + Total biaya tetap
= Rp.126.000 + Rp.0
= Rp.126.000
5. Total Keuntungan
Total Keuntungan = Total penerimaan – Total Biaya
= Rp.135.000 – Rp.126.000
= Rp.9.000

18
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat ditarik dalam usaha pempek yaitu


banyaknya pengunjung yang melihat, dating dan membeli maupun memesan
pempek, hanya saja karena baru pertama membuka usaha ini jadi belum banyak
yang mengetahui usaha pempek ini. Maka dari itu kami baru mempromosikan
usaha ini beberapa saat yang lalu dikalangan masyarakat.

Penetapan produksi pada produk pempek yaitu investasi awal yang


diperlukan sebesar Rp. 890.000, biaya operasional variable sebesar Rp. 126.000.
perkiraan pendapatan harian yaitu produksi dalam satu hari sebanyak 9 kemasan,
harga yang ditawarkan Rp. 15.000. Adapun pendapatan kotor yaitu Rp. 135.000.

19
DAFTAR PUSTAKA

Alamsyah, Yuyun. 2008. Bangkitnya Bisnis Kuliner Tradisional. Jakarta: PT Elex


Media Komputindo.

Assauri, Sofjan. 1999. Manajemen Pemasaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Edi Sedyawati : Budaya Indon esia Kajian Arkeologi, Seni dan Sejarah, PT. Raja
Grafinda Persada, Jakarta, 2006

David, Fred R. 2005. Manajemen Strategis. Edisi Sepuluh. Jakarta: Salemba


Empat.

Novendra dkk, 2007 Makanan Tradisional Masyarakat Pasemah di Sumatera


Selatan, Tanjung Pinang : BPSNT Tanjung Pinang.

Purwana, E. S. Dedi dan Nurdin H. 2016. Studi Kelayakan Bisnis. Jakarta: PT


Raja Grafindo Persada.

Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Edisi Tiga. Yogyakarta: Andi Offset.
dan Gregorius Chandra. 2012. Pemasaran Strategik. Yogyakarta: Andi.

Sari, Steven Yuniarto Surya. 2014. Laporan Perencanaan Bisnis Pempek Kampus.
Bandung: Universitas Kristen Maranatha.

Sukirno, S. 2002. Pengantar Teori Mikroekonomi. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sumampouw N. N, O. Esry Laoh, dan Lyndon R. J. Pagemanan. 2015. Analisis


Tingkat Keuntungan Usaha Rumah Tangga Kue Lumpia di Kelurahan
Bumi Nyiur Kecamatan Wanea. Jurnal Agrososioekonomi Volume 11 No
3A, November 2015:125-142. Fakultas Pertanian Unsrat. Ejournal Www.
Unsrat. ac. id. Diakses tanggal 1 Februari 2018.

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. 2010. Pengantar Bisnis (Dasar-Dasar


Ekonomi Perusahaan). Edisi Lima. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.

Tjiptono. 2005. “Pengertian Harga”. Diakses tanggal 6 Februari 2018 http://


pengertian harga. blogspot.com /2016 /03 /pengertian-harga- menurut-
para-ahli. html.

Warsono. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Tiga. Cetakan Pertama.


Jilid Satu. Malang: Bayu Media.

20
Warsana. 2007. Analisis Efisiensi dan Keuntungan Usaha Tani Jagung (Studi di
Kecamatan Randublatung Kabupaten Blora). Tesis Universitas
Diponegoro Semarang. StarPdf. com. Diakses tanggal 16 Januari 2018.

21
LAMPIRAN

22

Anda mungkin juga menyukai